Anda di halaman 1dari 4

LAPORAN MEKANIKAL, ELEKTRIKAL, & PLAMBING VILLA DOMISILI BAR CANGGU

SISTEM PENGELOLAAN SAMPAH

A. Pendekatan Sistem Pengelolaan Sampah


Pada dasarnya pengelolaan sampah ada 2 macam, yaitu pengelolaan/
penanganan sampah setempat (individu) dan pengelolaan sampah terpusat untuk suatu
lingkungan pemukiman atau kota.
a. Penanganan Setempat
Penanganan setempat dimaksudkan penanganan yang dilaksanakan sendiri
oleh penghasil sampah dengan menanam dalam galian tanah pekarangannya atau
dengan cara lain yang masih dapat dibenarkan. Hal ini dimungkinkan bila daya
dukung lingkungan masih cukup tinggi misalnya tersedianya lahan, kepadatan
penduduk yang rendah, dll.
b. Pengelolaan Terpusat
Pengelolaan persampahan secara terpusat adalah suatu proses atau kegiatan
penanganan sampah yang terkoordinir untuk melayani suatu wilayah. Pengelolaan
sampah secara terpusat mempunyai kompleksitas yang besar karena cakupan
berbagai aspek yang terkait. Aspek - aspek tersebut dikelompokkan dalam
5 aspek utama, yakni aspek institusi, hukum, teknis operasional, pembiayaan
dan retribusi serta aspek peran serta masyarakat.

B. Teknis Operasional Pengelolaan Sampah


Pola operasional penanganan sampah dari sumber sampai TPA dilakukan melalui
beberapa tahap, yaitu pengumpulan, pemindahan, pengolahan, pengangkutan
dan pembuangan akhir
a. Pewadahan
Wadah sampah individual (disumber) disediakan oleh setiap penghasil sampa
h sendiri sedangkan wadah komunal dan pejalan kaki disediakan oleh pengelo
la dan atau swasta. spesifikasi wadah sedemikian rupa sehingga memudahka
n operasionalnya, tidak permanen dan higienis. Akan lebih baik apabila ada
pemisahan wadah untuk sampah basah dan sampah kering
LAPORAN MEKANIKAL, ELEKTRIKAL, & PLAMBING VILLA DOMISILI BAR CANGGU

b. Pengumpulan
Pengumpulan sampah dari sumber dapat dilakukan secara langsung dengan a
lat angkut (untuk sumber sampah besar atau daerah yang memiliki kemiring
an lahan cukup tinggi) atau tidak langsung dengan menggunakan gerobak (un
tuk daerah teratur) dan secara komunal oleh mayarakat sendiri (untuk daerah
tidak teratur)
c. Pengangkutan
Pengangkutan secara langsung dari setiap sumber harus dibatasi pada daerah
pelayanan yang tidak memungkinkan cara operasi lainnya atau pada daerah
pelayanan tertentu berdasarkan pertimbangan keamanan maupun estetika de
ngan memperhitungkan besarnya biaya operasi yang harus dibayar oleh peng
guna jasa
d. Pembuangan akhir
Pemilihan lokasi TPA harus mengacu pada SNI 03-3241-
1994 tentang Tata Cara Pemilihan Lokasi TPA. Agar keberadaan TPA tidak me
ncemari lingkungan, maka jarak TPA ke badan air penerima > 100m, ke perumah
an terdekat > 500 m, ke airport 1500 m (untuk pesawat propeler) dan 3000
m (untuk pesawat jet). Selain itu muka air tanah harus > 4 m, jenis tanah lempun
g dengan nilai K < 10 -6 cm/det.

Anda mungkin juga menyukai