Anda di halaman 1dari 3

Nama : Resa Siti Nurjanah

NIM : 3120220006

Kelas : 31.2P P2K

Dosen : Dr. Sutiono A.Z,M.Pd

Mata kuliah : Filsafat Pendidikan Islam

1. Menurut saya, hubungan antara filsafat dan pendidikan sangatlah erat dan saling melengkapi.
Keduanya memiliki tujuan yang sama, yaitu untuk memajukan hidup manusia.

Filsafat berperan sebagai landasan bagi pendidikan. Ia memberikan kerangka berpikir dan nilai-nilai yang
menjadi panduan dalam proses pendidikan. Filsafat membantu kita untuk memahami hakikat manusia,
tujuan hidup, dan apa yang seharusnya diajarkan kepada generasi penerus.

Pendidikan di sisi lain, merupakan aplikasi dari filsafat dalam kehidupan nyata. Ia merupakan proses
penerapan nilai-nilai dan pengetahuan yang diperoleh dari filsafat untuk membentuk manusia yang
ideal. Pendidikan membantu manusia untuk mengembangkan potensi diri, berpikir kritis, dan menjadi
warga negara yang bertanggung jawab.

2. Dalam surat ar-rum yang artinya Dan Allah telah menciptakan semua makhluk dalam keadaan fitrah
(penciptaan sesuai dengan kehendak Allah). Maka katakanlah: "Apakah kamu mengira bahwa kamu
dapat membinasakan seorang mukmin dan menjadikannya termasuk penghuni neraka?" Sekali-kali
tidak! Sesungguhnya Allah menyelamatkan orang-orang mukmin dari siksa itu. Dan Allah Maha Tinggi,
Maha Bijaksana.

Kandungan:

Ayat ini menjelaskan bahwa Allah menciptakan semua manusia dengan fitrah, yaitu keadaan suci,
bersih, dan condong kepada kebaikan. Fitrah ini merupakan landasan dasar manusia sebelum
dipengaruhi oleh lingkungan dan pendidikan. Ayat ini juga menunjukkan pentingnya menjaga fitrah
tersebut, seperti dijelaskan dalam lanjutannya tentang pentingnya menyelamatkan orang mukmin (yang
beriman dan menjaga fitrahnya).

3. Ruang lingkup filsafat pendidikan : hakikat pendidikan, hakikat manusia, nilai-nilai dalam pendidikan,
pengetahuan dan kurikulum, metodologi pendidikan dan hubungan pendidikan dengan masyarakat.

4. Ibn Miskawaih:

Tujuan Pendidikan: Memperkuat akal dan jiwa manusia, mewujudkan kebahagiaan dunia dan akhirat,
mencapai kesempurnaan manusia.
Kurikulum Pendidikan: Ilmu pengetahuan agama (teologi, fikih, tasawuf), ilmu pengetahuan umum
(filsafat, logika, sains), ilmu pengetahuan praktis (politik, ekonomi, kedokteran).

Metode Pendidikan: Pendidikan moral dan karakter, pengembangan akal dan penalaran, pembelajaran
yang aktif dan partisipatif.

Ibn Khaldun:

Tujuan Pendidikan: Memperkuat agama dan moralitas, mempersiapkan generasi penerus yang cakap,
membangun peradaban yang maju.

Kurikulum Pendidikan: Al-Quran dan Hadits sebagai sumber utama, bahasa Arab sebagai bahasa
pengantar, ilmu pengetahuan umum dan sains.

Metode Pendidikan: Pengajaran hafalan dan pemahaman, diskusi dan tanya jawab, pengalaman dan
praktik langsung.

5. Ontologi pendidikan Islam membahas tentang hakikat realitas dan eksistensi manusia dalam Islam.
Pertanyaan-pertanyaan ontologis dalam pendidikan Islam meliputi:

Apa hakikat manusia? Apa tujuan hidup manusia? Apa hubungan manusia dengan Allah SWT? Apa peran
pendidikan dalam membantu manusia mencapai tujuan hidupnya?

Contoh konkret ontologi dalam pendidikan Islam:

-Pendidikan Islam berlandaskan pada keyakinan bahwa Allah SWT adalah pencipta alam semesta dan
manusia.

-Manusia diciptakan dengan potensi untuk menjadi hamba Allah SWT yang terbaik dan khalifah di bumi.

-Tujuan hidup manusia adalah untuk mencapai kebahagiaan dunia dan akhirat.

-Pendidikan Islam membantu manusia untuk mengenal Allah SWT, diri sendiri, dan alam semesta.

Epistemologi pendidikan Islam membahas tentang sumber pengetahuan dan bagaimana cara
memperolehnya. Pertanyaan-pertanyaan epistemologis dalam pendidikan Islam meliputi:

Apa sumber pengetahuan yang valid dalam Islam? Bagaimana cara memperoleh pengetahuan yang
benar? Apa peran akal dan wahyu dalam proses belajar? Bagaimana pendidikan Islam membantu
manusia untuk mengembangkan pemikiran kritis dan logis?

Contoh konkret epistemologi dalam pendidikan Islam:

-Al-Quran dan Hadits adalah sumber utama pengetahuan dalam Islam.

-Akal dan wahyu digunakan bersama-sama untuk memperoleh pengetahuan yang benar.

-Pendidikan Islam mendorong siswa untuk berpikir kritis dan logis dalam memahami ilmu pengetahuan.
-Pendidikan Islam membantu siswa untuk mengembangkan kemampuannya dalam meneliti dan
menemukan kebenaran.

Aksiologi pendidikan Islam membahas tentang nilai-nilai dan tujuan pendidikan. Pertanyaan-pertanyaan
aksiologis dalam pendidikan Islam meliputi:

Apa nilai-nilai yang ingin ditanamkan melalui pendidikan Islam? Apa tujuan akhir pendidikan Islam?
Bagaimana pendidikan Islam membantu manusia untuk menjadi pribadi yang bermoral dan berakhlak
mulia?

Contoh konkret aksiologi dalam pendidikan Islam:

-Nilai-nilai yang ingin ditanamkan melalui pendidikan Islam antara lain: keimanan, ketaqwaan, akhlak
mulia, dan ilmu pengetahuan.

-Tujuan akhir pendidikan Islam adalah untuk membantu manusia mencapai kebahagiaan dunia dan
akhirat.

-Pendidikan Islam membantu manusia untuk menjadi pribadi yang bermoral dan berakhlak mulia.

-Pendidikan Islam membantu manusia untuk menjadi pemimpin yang adil dan bijaksana.

6. Taqarrub kepada Allah SWT: Pendidikan bertujuan mendekatkan diri kepada Allah SWT melalui
pemahaman dan pengamalan ajaran Islam.

Mencapai kesempurnaan manusia: Pendidikan Islam bertujuan membentuk manusia paripurna,


berakhlak mulia, dan bermanfaat bagi lingkungannya.

Mengharmoniskan ilmu dunia dan akhirat: Pendidikan tidak hanya menekankan ilmu agama, tetapi juga
ilmu pengetahuan umum yang bermanfaat.

Anda mungkin juga menyukai