KELAS : TRET 2A
Biomassa adalah sumber energi yang berasal dari bahan organik seperti kayu, jerami, limbah
pertanian, limbah makanan, dan lain-lain. Biomassa dapat diubah menjadi energi melalui proses
termal seperti pembakaran atau gasifikasi.
Teknologi pembangkit listrik tenaga biomassa terdiri dari beberapa tahapan proses, yaitu
penghancuran bahan bakar, pemanasan, pembakaran, dan penghasilan uap. Uap yang dihasilkan akan
digunakan untuk menggerakkan turbin dan generator listrik.
Energi biomassa bekerja dengan mengubah limbah biasa seperti sisa makanan dan limbah pertanian
menjadi listrik yang dapat digunakan melalui penggunaan gasifikasi.
Energi biomassa dapat diperoleh dari berbagai sumber, sehingga memperluas kemungkinan
pembangkitan energi berkelanjutan. Berikut ini adalah sumber-sumber utama yang digunakan dalam
produksi energi biomassa:
Limbah kayu
Residu pertanian (misalnya brangkasan jagung, sekam padi)
Gas TPA
Biogas dari pencernaan anaerobik
CARA KERJA ENERGI BIOMASSA
Energi biomassa menawarkan beragam metode untuk memanfaatkan potensinya, dan setiap proses
memberikan keuntungan dan penerapan yang berbeda. Berikut ini adalah metode utama untuk
menghasilkan energi biomassa:
Pembakaran Biomassa: Biomassa dibakar secara langsung, menghasilkan panas yang dapat
digunakan untuk berbagai aplikasi atau diubah menjadi listrik melalui turbin uap.
Gasifikasi: Biomassa diubah menjadi campuran gas (syngas) melalui reaksi suhu tinggi.
Syngas dapat diproses lebih lanjut untuk menghasilkan panas, listrik, atau biofuel.
Pencernaan Anaerobik: Bahan limbah organik, seperti kotoran hewan atau limbah, dipecah
oleh bakteri di lingkungan bebas oksigen, menghasilkan biogas yang dapat digunakan untuk
pemanas, listrik, atau ditingkatkan menjadi biometana.
Masing-masing proses pembangkitan energi biomassa ini menawarkan peluang unik untuk
produksi energi berkelanjutan dan memainkan peran penting dalam mengurangi emisi gas
rumah kaca.
CONTOH PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA BIOMASSA DI INDONESIA
PLTB Sumba: Pembangkit listrik tenaga biomassa ini menggunakan bahan bakar limbah
kelapa sawit dan telah berhasil meningkatkan akses listrik di wilayah Sumba.
PLTBI Jambi: Pembangkit listrik tenaga biomassa ini menggunakan bahan bakar limbah kayu
dan telah berhasil mengurangi ketergantungan pada sumber energi impor di wilayah Jambi.
Indonesia memiliki potensi besar dalam pengembangan pembangkit listrik tenaga biomassa
karena ketersediaan bahan baku yang melimpah seperti limbah kelapa sawit, jerami, dan
limbah kayu. Saat ini, terdapat beberapa pembangkit listrik tenaga biomassa yang telah
dibangun di Indonesia seperti PLTB di Sumba dan PLTBI di Jambi.
Selain potensi bahan baku yang melimpah, pembangunan pembangkit listrik tenaga biomassa
juga dapat membantu pemerataan energi dan mengurangi ketergantungan pada sumber energi
impor. Namun, masih terdapat beberapa tantangan dalam pengembangan pembangkit listrik
tenaga biomassa di Indonesia seperti perluasan akses ke bahan baku biomassa, investasi yang
besar, dan dukungan kebijakan yang memadai.