Anda di halaman 1dari 10

Sebagai pelengkap prosedur pengembangan model pembelajaran di atas,

selanjutnya diuraikan beberapa model desain pembelajaran (instructional design),

yakni Model Kemp (2007), Model Dick & Carrey (1990), dan Model PPSI

(Mudhoffir, 1990). Model pengembangan pembelajaran ini sebenarnya dapat juga

dimodifiksi untuk pengembangan perangkat atau model pembelajaran. Berikut

penjelasan ketiga model pengembangan pembelajaran tersebut.

1. Model Kemp

Planing

Revision

Instructional
Problems

Instructional Leaner
Resources Characteristics

Summative Evaluation
Support Service

Evaluation Task
Instruments Analisis

Instructional Instructional
Delivery Objectives

Instructional Content
Strategies Sequencing

Formative Evaluation

Project Management

Gambar 5.4 Model Pengembangan Pembelajaran menurut Kemp


(sumber: Kemp et. al., 2007)

13
14

Model pengembangan sistem pembelajaran menurut Kemp seperti terlihat

pada Gambar 5.4 mengarahkan para pemakainya untuk berpikir tentang masalah-

masalah umum dan tujuan-tujuan pengajaran. Unsur-unsur pengembangan

pembelajaran menurut Kemp terdiri atas 13 komponen yang tersusun secara siklis.

Penjelasan dari tiap komponen pengembangan pembelajaran menurut Kemp

diuraikan sebagai berikut.

a. Problema Pembelajaran (Instructional Problems)

Tujuan tahap ini adalah mengidentifikasi adanya kesenjangan antara tujuan

menurut kurikulum yang berlaku dengan fakta yang terjadi. Selanjutnya disusun

alternatif atau cara pembelajaran yang sesuai dalam upaya tujuan seperti yang

diharapkan dalam kurikulum.

b. Karakteristik Siswa (Leaner Characteristics)

Karakteristik yang dimaksud meliputi ciri, kemampuan, dan pengalaman baik

sebagai individu maupun sebgai kelompok. Data analisis siswa yang diperlukan

meliputi informasi akademik, karakeristik pribadi dan sosial, serta gaya belajar siswa.

Informasi pendidikan meliputi jenjang pendidikan dan mata pelajaran utama yang

telah dilaluinya, skor tes intelegensi, kursus khusus atau lanjutan yang telah

diselesaikan berhubungan dengan pokok bahasan yang akan dipelajari.

c. Analisis Tugas (Task analysis)

Analisis tugas merupakan kumpulan prosedur untuk menentukan isi suatu

pengajaran. Analisis tugas digunakan untuk merinci isi mata pelajaran dalam bentuk

garis besar isi pokok bahasan yang mencakup pemahaman tentang tugas dalam
15

pembelajaran. Analisis tugas meliputi analisis isi pelajaran, analisis konsep, dan

analisis prosedural.

d. Merumuskan Tujuan Pembelajaran (Instructional Objectives)

Tujuan pembelajaran diperoleh dari hasil analisis pokok bahasan dan analisis

siswa, juga dari analisis tugas. Tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan berfungsi

sebagai alat untuk mendesaain kegiatan pembelajaran yang tepat, kerangka kerja

dalam, merencanakan cara mengevaluasi hasil belajar siswa, dan panduan siswa

dalam belajar.

e. Menyusun Urutan Materi (Content Sequencing)

Isi pokok bahasan materi diurutkan berdasarkan urutan kegiatan siswa dengan

memperhatikan lima aspek, yaitu pengetahuan prasyarat, familiaritas, kesukaran,

minat, dan perkembangan siswa.

f. Strategi Pembelajaran (Instructional Strategis)

Pada tahap ini dilakukan pemilihan strategi pembelajaran yang sesuai dengan

tujuan. Kegiatan ini meliputi pemilihan model, metode, media atau sumber belajar

yang dipandang mampu memberikan pengalaman yang berguna untuk mencapai

tujuan.

g. Penyampaian Pembelajaran (Instructional Delivery)

Pemilihan metode penyampaian ditentukan berdasarkan tujuan dan

lingkungan belajar. Metode penyampaian pembelajaran dapat bersifat klasikal,

kelompok, atau individual.


16

h. Penyusunan Instrumen Evaluasi (Evaluation Instrument)

Instrumen evaluasi disusun berdasarkan tujuan pembelajaran khusus yang

telah dirumuskan.

i. Pemilihan Media atau Sumber Pembelajaran (Instructional Resources)

Keberhasilan pembelajaran sangat bergantung pada penggunaan sumber

belajar atau media yang dipilih. Sumber belajar yang tersedia dapat digolongkan

dalam beberapa kategori, misalnya benda-benda nyata, model, bahan dwimatra,

rekaman audio, gambar diam, gambar hidup, dan sebagainya.

j. Pelayanan Pendukung (Support Services)

Selama proses pengkajian kebutuhan pembelajaran sering muncul berbagai

kendala dalam program, seperti keterbatasan dana, waktu, perlengkapan yang

tersedia, ukuran ruangan, dan lain-lain. Hal-hal yang harus dipertimbangkan dalam

kaitannya dengan berbagai bidang atau pelayanan penunjang adalah anggaran,

fasilitas, bahan, perlengkapan, pelayanan tenaga kerja, jadwal penyelesaian tahap

perencanaan dan pengembangan.

k. Evaluasi Formatif (Formatif Evaluation)

Evaluasi formatif merupakan bagian penting dalam proses perancangan yang

berfungsi untuk memberikan informasi kepada pengajar atau tim pengembang.

l. Revisi (Revision)

Kegiatan revisi dimaksudkan untuk mengevaluasi dan perbaikan rancangan

yang telah dibuat. Revisi dilakukan berdasarkan masukan dan penilaian yang
17

diperoleh dari kegiatan evaluasi baik evaluasi formatif maupun evaluasi sumatif.

Informas lain diperoleh dari hasil data dari instrumen evaluasi.

m. Evaluasi Sumatif (Summative Evaluation)

Evaluasi sumatif secara langsung mengukur tingkat pencapaian tujuan-tujuan

utama pada akhir pembelajaran.

Pada proses pengembangan sistem pembelajaran model Kemp tampak bahwa

urutan proses pengembangannya tidak kaku dan lebih fleksibel dalam melaksanakan

setiap komponen yang diperlukan.

2. Model Dick & Carrey

Pengembangan pembelajaran menurut Dick & Carey (1990) terdiri dari tujuh
langkah, yaitu:
a. Mengidentifikasi tujuan pembelajaran umum.
b. Mengadakan analisis pembelajaran dan mengidentifikasi karakteristik atau
kemampuan awal siswa.
c. Merumuskan tujuan pembelajaran khusus.
d. Mengembangkan criterion reference test.
e. Menegmbangkan strategi pembelajaran.
f. Memilih dan mengembangkan sumber, alat, dan media pembelajaran.
g. Melaksanakan evaluasi.
18

Hubungan antar komponen pengembangan pembelajaran menurut Dick &


Carey dapat dilihat dari Gambar 5.5.

Conduct Revise
instruction insruction
analisys

Develop Develop and Design


Identify Write Develop select
criterion and
instruction performanc refer
instruktional instructional
strategy conduct
al goals e objectives enced test material formativ
items e

Identify
entry
behaviors
Design
characteris-
and
tics
conduct
summative
evaluation
Gambar 5.5 Prosedur pengembangan model Dick & Carey
(Sumber: Dick & Carey, 1990)

Prosedur pengembangan model Dick & Carey seperti terlihat pada Gambar

5.5 menunjuukkan bahwa proses pengembangan pembelajaran tidak dimulai dengan

identifikasi dan analisis materi sehingga menyulitkan dalam penyusunan tujuan

pembelajaran dan perencanaan pembelajaran.

3. Model PPSI (Prosedur Pengembangan Sistem Instruksional)

Komponen dan hubungan antar komponen dalam pengembangan

pembelajaran Model PPSI dapat dilihat pada Gambar 5.6. Hal-hal yang dilakukan
19

dalam setiap tahap pada proses pengembangan pembelajaran menurut Model PPSI

adalah sebagai berikut.

III. KEGIATAN
BELAJAR
I. PERUMUSAN TUJUAN 1. Merumuskan semua
1. Menggunakan sistem kemungkinan
yang operasional kegiatan belajar untuk
2. Berbentuk hasil mencapai tujuan.
belajar 2. Menetapkan kegiatan
3. Berbentuk tingkah belajar yang tidak
laku perlu ditempuh.
4. Hanya ada satu 3. Menetapkan kegiatan
tingkah laku yang akan ditempuh.

IV. PENGEMBANGAN
PROGRAM KEGIATAN
1. Merumuskan materi
pelajaran.
II. PENGEMBANGAN 2. Menetapkan metode
ALAT EVALUASI yang digunakan.
1. Menentukan jenis tes 3. Memilih alat pelajaran
akan digunakan untuk dan sumber yang
menilai tercapai tidaknya dipakai.
tujuan 4. Menyusun jadwal
2. Menyusun (item soal)
untuk menilai masing-
masing tujuan.
V. PELAKSANAAN
1. Mengadakan pretest.
2. Menyampaikan materi
pelajaran.
3. Mengadakan post test
4. Perbaikan.

Gambar 5.6 Model pengembangan pembelajaran PPSI


(Sumber: Mudhoffir, 1987)
20

Penjelasan untuk setiap komponen dalam prosedur pengembangan

pembelajaran dengan Model PPSI diuraikan sebagai berikut.

a. Perumusan Tujuan

Merumuskan tujuan pembelajaran khusus yang memenuhi kriteria, yakni

menggunakan istilah yagng operasional, berbentuk hasil belajar, berbentuk tingkah

laku, dan hanya memuat satu jenis tingkah laku.

b. Pengembangan Alat Evaluasi

Menentukan jenis tes yang akan digunakan untuk menilai tercapai tidaknya

tujuan pembelajaran dan merencanakan pertanyaan untuk menilai masing-masing

tujuan.

c. Kegiatan Belajar

Merumuskan semua kemungkinan kegiatan belajar untuk mencapai tujuan

pembelajaran, menetapkan kegiatan pembelajaran yang tidak perlu dilakukan, dan

menetapkan kegiatan yang akan ditempuh.

d. Pengembangan Program Kegiatan

Merumuskan materi pelajaran, menetapkan metode yang dipakai, menetapkan

alat pelajaran/buku yang dipakai, dan menyusun jadwal.

e. Pelaksanaan

Mengadakan tes awal (pretest), menyampaikan materi pelajaran, mengadakan

tes akhir (posttest), dan perbaikan.

Kekurangan pada pengembangan pembelajaran model ini yaitu tidak

menggunakan identifikasi topik serta analisis konsep, sehingga hal ini menyulitkan
21

dalam penyusunan tujuan pembelajaran khusus. Selain itu, model ini juga

mengabaikan analisis karakteristik siswa sehingga menyulitkan dalam penyusunan

kegiatan pembelajaran dan pemilihan materi pelajaran yang sesuai dengan

karakteristik siswa.
22

DP

1.Mudhoffir. 1987. Teknologi Instruksional. Bandung: Remaja Rosdakarya.

2.Kemp, JE; Ross, SM; Morrison, GR. 2007. Designing Effective


Inctruction. USA: Jonh Willey & Sons, Inc.

3.Dick, W; Carey, L. 1990. The Systematic Design of Instruction. Florida:


Harper Collins Publisher.

Anda mungkin juga menyukai