Anda di halaman 1dari 4

Tugas Individu Asynchronous Agenda 2 hari 2

Nama : Ramdhani, SP.,MP


NIP : 19840626 201706 1 002
Kelompok : 1(Satu)
Tanggal : 04 April 2024
Materi : Identifikasi Stakeholders

Stakeholder adalah pihak-pihak yang memiliki kepentingan, pengaruh, atau terlibat


dalam suatu proyek, kegiatan, atau kebijakan tertentu. Mereka dapat memengaruhi atau
dipengaruhi oleh hasil dan keputusan yang diambil terkait dengan proyek atau kegiatan
tersebut. Identifikasi stakeholder adalah langkah penting dalam manajemen proyek atau
kegiatan karena membantu dalam memahami siapa yang perlu dilibatkan, siapa yang perlu
diberikan informasi, serta bagaimana cara berkomunikasi dengan mereka. Stakeholder dapat
dibagi menjadi dua jenis utama:

a. Stakeholder Internal: Merujuk pada pihak-pihak yang terlibat secara langsung dalam
pelaksanaan atau pengelolaan suatu proyek, kegiatan, atau organisasi. Contohnya adalah
manajer proyek, tim pelaksana, anggota tim, dan departemen terkait di dalam organisasi.
b. Stakeholder Eksternal: Merujuk pada pihak-pihak di luar organisasi atau proyek yang
memiliki kepentingan atau terpengaruh oleh hasil dari proyek atau kegiatan tersebut. Ini
dapat mencakup klien, konsumen, pemasok, pemerintah, LSM, masyarakat lokal, dan
lain-lain.

Pentingnya memahami dan mengidentifikasi stakeholder adalah untuk:

1. Memastikan bahwa kepentingan semua pihak yang terlibat diperhitungkan dan


dipertimbangkan.
2. Meningkatkan transparansi dan komunikasi yang efektif.
3. Mengelola harapan dan konflik yang mungkin muncul.
4. Meminimalkan risiko dan meningkatkan kesuksesan proyek atau kegiatan.
5. Meningkatkan keterlibatan dan dukungan dari semua pihak terkait.

Dengan memahami siapa stakeholder utama dan bagaimana mereka dapat berperan dalam
proyek atau kegiatan tertentu, manajer proyek atau kegiatan dapat merencanakan strategi
yang lebih efektif untuk melibatkan, berkomunikasi, dan bekerja sama dengan mereka.
Pada isu strategis utama yang diangkat mengenai permasalahan resistensi hama dan penyakit
(penggerek batang dan kresek) tentunya ada banyak peran stakeholder yang terbagi menjadi
stakeholder internal dan eksternal.

Stakeholder Internal

a. Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan


b. Kepala Bidang Perlindungan Tanaman
c. Camat Cikampek
d. Kepala UPTD Pengelolaan Pertanian Kecamatan lain
e. Penyuluh Pertanian
f. POPT
g. Petani Pengamat

Stakeholder Eksternal

a. Perusahaan Pestisida
b. Kelompok Tani
c. Aparat Desa
d. Tokoh Masyarakat

Pemetaan pengaruh dan interest stakeholder

Latens Promoters

- Camat - Kepala Dinas Pertanian


- Kepala UPTD PP Kecamatan - Kepala Bidang Perlindungan
lain Tanaman

- Aparat Desa - Penyuluh Pertanian


- Tokoh Masyarakat - POPT
- Petani Pengamat
- Perusahaan Pestisida
- Kelompok Tani
Apathetic Defender
Strategi Komunikasi berdasarkan hasil pemetaan

Berikut adalah beberapa strategi komunikasi yang dapat diterapkan berdasarkan hasil pemetaan
permasalahan resistensi hama dan penyakit penggerek batang dan kresek :

a. Penyuluhan dan Pelatihan: Sosialisasikan informasi tentang resistensi hama dan


penyakit penggerek batang dan kresek kepada petani melalui penyuluhan dan pelatihan.
Gunakan pendekatan yang mudah dipahami dan aplikatif, serta berikan contoh konkret
tentang cara mengidentifikasi, mencegah, dan mengelola resistensi tersebut.
b. Penggunaan Media Sosial: Manfaatkan platform media sosial untuk menyebarkan
informasi tentang resistensi hama dan penyakit penggerek batang dan kresek. Buat
konten-konten edukatif berupa gambar, infografis, atau video singkat yang menarik dan
mudah dipahami, serta dorong petani untuk berdiskusi dan bertukar informasi melalui
grup atau forum online.
c. Kampanye Edukasi: Gelar kampanye edukasi secara terarah dan berkelanjutan
tentang resistensi hama dan penyakit penggerek batang dan kresek. Libatkan berbagai
pihak terkait, seperti petani, kelompok tani, organisasi pertanian, dan lembaga
pendidikan, dalam mendukung dan menyebarkan pesan-pesan penting terkait masalah
ini.
d. Pembuatan Materi Promosi: Buat materi promosi yang menarik dan informatif,
seperti brosur, pamflet, poster, dan leaflet, yang memuat informasi tentang resistensi
hama dan penyakit penggerek batang dan kresek beserta langkah-langkah pencegahan
dan pengelolaannya. Sebarkan materi promosi ini di tempat-tempat strategis, seperti
kantor dinas pertanian, pusat pertanian, toko pertanian, dan tempat umum lainnya.
e. Kolaborasi dengan Ahli: Jalin kerjasama dengan ahli pertanian, peneliti, dan
akademisi dalam menyampaikan informasi tentang resistensi hama dan penyakit
penggerek batang dan kresek kepada petani. Ajak mereka untuk memberikan pelatihan,
seminar, atau diskusi terkait dengan solusi dan strategi pengelolaan yang efektif.
f. Kemitraan dengan Media Lokal: Bentuk kemitraan dengan media lokal, seperti surat
kabar, radio, dan televisi lokal, untuk mengadakan siaran langsung, talkshow, atau
liputan khusus tentang resistensi hama dan penyakit penggerek batang dan kresek.
Manfaatkan media ini sebagai sarana untuk menjangkau lebih banyak petani dengan
informasi yang relevan dan akurat.
g. Program Insentif: Dirancang program insentif atau reward bagi petani yang
menerapkan praktik-praktik pengelolaan yang efektif untuk mengatasi resistensi hama
dan penyakit penggerek batang dan kresek. Hal ini dapat mendorong motivasi dan
partisipasi petani dalam penerapan strategi pengendalian yang tepat.
h. Monitoring dan Evaluasi: Lakukan monitoring dan evaluasi secara teratur terhadap
efektivitas strategi komunikasi yang telah Anda terapkan. Dengan memantau respons
dan tingkat partisipasi petani, Anda dapat mengevaluasi kembali strategi yang
digunakan dan melakukan penyesuaian sesuai kebutuhan.

Dengan menerapkan strategi komunikasi yang tepat dan berkelanjutan, dapat membantu petani
memahami pentingnya mengelola resistensi hama dan penyakit penggerek batang dan kresek
serta mendorong mereka untuk menerapkan praktik-praktik pertanian yang ramah lingkungan.

Anda mungkin juga menyukai