Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

“TEORI KONTEMPORER”

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK 3

1. Aifa Asha Mawada (230210311002)


2. Waode Fitri Ani (230210311057)
3. Sabri Santoso (230210311047)
4. Nurul Faria (230210311039)
5. Umi Kolsum (230210311053)
6. Eli Safiani (230210311010)
7. Wd.Mikrawardana (230210311059)
8. 8.Wa Hasna (230210311054)
9. Andri Yani (230210311006)
10. Gebi Parera
(230210311013)

JURUSAN DIV PROMOSI KESEHATAN


FAKULTAS VOKASI
UNIVERSITAS KARYA PERSADA MUNA
TAHUN 2024
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh, puji syukur kami


panjatkan atas kehadirat Allah SWT karena atas rahmat dan karunianya lah kami
dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Teori Kontemporer” dalam
menyelesaikan makalah ini kami mendapatkan banya bantuan dari berbagai pihak,
karena itu kami berterima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu kami
dalam menyelesaikan makalah ini. Dalam makalah ini terdapat banyak sekali
kekurangan oleh karena itu kami memohon maaf atas segala kekurangan yang ada
pada makalah ini, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca.
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR------------------------------------------------------------
DAFTAR ISI ----------------------------------------------------------------------
BAB I.PENDAHULUAN--------------------------------------------------------
1.1 Latar Belakang--------------------------------------------------------
1.2 Rumusan Masalah----------------------------------------------------
1.3 Tujuan -----------------------------------------------------------------
1.4 Manfaat ---------------------------------------------------------------
BAB II.PEMBAHASAN---------------------------------------------------------
2.1 Hasil Data Kependudukan ------------------------------------------
2.2 Faktor Penyebab Masalah Kependudukan Berdasarkan
Teori Kontemporer
2.3 Solusi Masalah Kependudukan Berdasarkan Teori Kontemporer
BAB III.PENUTUP---------------------------------------------------------------
3.1 Kesimpulan------------------------------------------------------------
3.2 Saran--------------------------------------------------------------------
DAFTAR PUSTAKA-------------------------------------------------------------
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Antara abad ke-15 dan akhir abad ke-19 ditandai dengan pesatnya
perubahan dan perkembangan peradaban manusia sebagai akibat
ditemukannya penemuan-penemuan baru dan eksplorasi terhadap wilayah-
wilayah baru. Periode ini merupakan awal dari revolusi industri yang
sebelumnya diawali dengan periode Renaissance. Ide-ide merkantilisme
menguasai periode ini (terutama pada sebagian besar abad ke-17 dan 18).
Meskipun merkantilisme sendiri masih ditafsirkan menurut cara yang
berbeda, tetapi ajaran pokoknya adalah kekuasaan dan kesejahteraan negara,
terutama akumulasi uang dan logam mulia yang dipandang sebagai sasaran
utama kebijakan nasional. Sarana yang paling penting untuk mencapai tujuan
kekuasaan dan kekayaan itu adalah perluasan perdagangan luar negeri dan
pembangunan pabrik (Eli Safiani).
Teori kependudukan kontemporer John Stuart Mill, John Stuart Mill
menerima pendapat Malthus mengenai laju pertumbuhan penduduk yang
melampaui laju pertumbuhan bahan makanan sebagai suatu aksioma. Namun
dia juga berpendapat bahwa pada situasi tertentu manusia dapat
mempengaruhi perilaku demografinya. Ia berpendapat jika produktivitas
seorang tinggi ia cenderung ingin memiliki keluarga kecil. Dalam situasi
seperti ini maka fertilitas menjadi rendah. Tidaklah benar bahwa kemiskinan
tidak dapat dihindarkan seperti kata Malthus, atau kemiskinan itu disebabkan
oleh sistem kapitalis seperti kata Marx, namun suatu waktu di suatu wilayah
terjadi kekurangan bahan makanan, maka kejadian ini hanyalah bersifat
sementara. Mill menyarankan untuk meningkatkan tingkat golongan yang
tidak mampu. Dengan begitu mereka dapat mempertimbangkan perlu
tidaknya menambah jumlah anak sesuai dengan karier dan usaha yang ada
(Aifa Asha Mawada).
kontemporer merupakan suatu institusi sosial yang sangat penting.
Hubungan antara suatu institusi yang satu dengan yang lain sangat
berpengaruh dalam melakukan suatu interaksi. Masyarakat Indonesia masih
kuat dalam kehidupan bermasyarakat, berbudaya dan beradat. Selain itu,
dalam kehidupan keluarga masih ditanamkan nilai-nilai kebudayaan pada
masyarakat setempat. Misalnya pada perkawinan, masyarakat mengatur
segala keperluan dalam melakukan perkawinan. Dimulai dari pada jenis
kelamin antara lakilaki dan perempuan, umur dalam menentukan pasangan,
tempat melakukan pernikahan, siapa yang menikah, pakaian, makanan,
pemilihan jodoh, mahar, keturunan, dan sebagainya. Ini merupakan bahwa
institusi sosial berperan aktif dalam menyusun atau mengatur kehidupan
keluarga pada contoh mengadakan perkawinan (Andri Yani).
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana tabel hasil data kependudukan berdasarkan teori kontemporer?
2. Apa saja faktor penyebab masalah kependudukan berdasarkan teori
kontemporer?
3. Bagaimana solusi dari masalah kependudukan berdasarkan teori
kontemporer?
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui hasil data kependudukan berdasarkan teori
kontemporer.
2. Untu mengetahui faktor penyebab permasalahan kependudukan
berdasarkan teori kontemporer.
3. Untuk mengetahui solusi dari masalah kependudukam berdasarkan teori
kontemporer.
1.4 Manfaat
1. Kita dapat mengetahui data hasil kependudukan berdasarkan teori
kontemporer.
2. Kita dapat mengetahui faktor penyebab masalah kependudukan
berdasarkan teori kontemporer.
3. Kita dapat mengetahui solusi dari masalah kependudukan berdasarkan
teori kontemporer.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Hasil Data Kependudukan


Tabel Hasil Data Kependudukan.

Nama Tujuan Jenis Teori Hasil


Mahasiswa Kependudukan
Untuk Teori kontemporer Peran belanja
Wa Ode Fitri mengetahui bahwa konsumsi online bagi
Ani fenomena gaya sekarang menjadi masyarakat
hidup sebuah penanda, indonesia yaitu
masyarakat dengan era dapat
kontemporer industri 4.0 yang mengefisiensi
dalam era selaras atau memuaskan
belanja daring. perkembangan Kenutuhan
teknologi dan manusia untuk
informasi pada terpenuhi.
belanja daring
masyarakat
menjadikan
konsumsi bukan
berdasarkan
kegunaannya atau
kebutuhan hidup
melainkan
berdasarkan
simbol atau
tanda yang
melekat pada
jasa dan barang
yang dipilih.
Nurul Faria Untuk Menurut teori Faktor historis
menganalisis kontemporer dan sosiologis
pendidikan pendidikan relasi antara
pluralisme merupakan suatu Hindu dan
agama, kajian proses Muslim di
tentang pembudayaan Jembrana yang
integrasi yang konkret, dalam proses
budaya dan situasional yang interaksinya
agama dalam membawa tetap
menyelesaikan manusia berpedoman
konflik sosial mengatasi pada agama
kontemporer. perjuangan hidup dan budaya
terhadap pengaruh masing-masing,
alam dan zaman bahkan dalam
guna mencapai perkembangan
keselamatan dan selanjutnya
kebahagiaan serta telah
kehidupan yang menghasilkan
tertip dan damai. akulturasi di
berbagai
kehidupan
masyarakat.
Sabri Santoso Untuk Menurut teori Penggunaan
menganalisis kontemporer teknologi,
sistem bahwa inovasi informasi dan
pelayanan pelayanan komunikasi di
publik sebagai dilakukan dengan masa pandemi
bentuk tanggap cara menambah Covid-19
kebijakan prosedur sebagai bentuk
dalam pelayanan secara pemberian
mendukung online tanpa pelayanan
tatanan Normal tatap muka kepada publik
baru dapat dengan tetap
mempermudah menjalankan
dan protokol
mengifisiensikan kesehatan
pelanan seperti menjaga
masyarakat. jarak,
menggunakan
masker,
mencuci tangan
menjadi
keseharian yang
harus dijalankan
oleh birokrasi
di Era Ner
Normal.
Umi Kolsum Untuk Menurut teori Tren kenaikan
menganalisis kontemporer migran
globalisasi bahwa semakin internasional
migrasi dan banyak dalam
peran diaspora melibatkan migran jumlah/skala
berpendidikan yang diiringi
yang semakin dengan
cepat dan perluasan
meluas ke destinasi migran
semua globalisasi internasional
yang semakin tersebut
cepat meluas ke menggambarkan
semua negara di adanya proses
dunia maka akan globalisasi
dapat migrasi.
meningkatkan
pendapatan
negara.
Wd. Untuk Menurut Studi tentang
Mikrawardana mengetahui kontemporer untuk peran gender di
apakah laki-laki tidak Indonesia ini
sosialisasi berbeda jauh menunjukkan
gender yang dengan peran bahwa peran
dilakukan gender tradisional, gender
dimasa laki-laki diharapkan kontemporer
pemerintahan menjadi pencari tidak berbeda
Soeharto masih nafkah utama, jauh dengan
menyisakan kebutuhan idiologi ibuisme
jejak hingga keluarga, dan negara yang
sekarang. menjadi pemimpin ditetapkan oleh
dalam rumah pemerintah Orde
tangga. Baru.
Wa Hasna Untuk Teori kontemporer Pengaruh gaya
mengetahui yang menyesuaikan kepemimpinan
pengaruh gaya terhadap dan kepercayaan
kepemimpinan lingkungan dilihat diri terhadap
(Servant dari bagaimana kinerja pegawai
leadership) dan seorang leader atau sangat
kepercayaan pemimpin berpengaruh
diri (self berinteraksi dengan karena dengan
efficacy) orang lain atau gaya
terhadap bawahan sehingga kepemimpinan
kinerja mampu membawa yang tegas dan
pegawai pada pengikutnya percaya pada
kantor Dinas menghadapi pegawai akan
Kependudukan perubahan- meningkatkat
dan Pencatatan perubahan dan kinerja pegawai.
Sipil tantangan-tantangan
Kabupaten demi tercapainya
Maros. sebuah tujuan.
Gebi Parera Untuk Teori kontemporer Pada hakekatnya
memahami artinya mengikuti koordinasi
tugas pokok oerkembangan memerlukan
dan fungsi kebutuhan kesadaran setiap
Dinas kekinian, hidup anggota
Kependudukan untuk hari ini atau organisasi atau
dan Pencatatan dalam taraf jangka satuan organisasi
Sipil, pendek, misalnya untuk saling
mengetahui untuk kehidupan menyesuaikan
tertib sehari-hari. diri atau
administrasi tugasnya dengan
Penduduka anggota atau
rentan, serta satuan satuan
untuk organisasi
mengetahui lainnya agar
hasil kerja dari anggota atau
proses satuan organisasi
mewujudkan tersebut tidak
tertib berjalan sendiri-
administrasi sendiri. Oleh
penduduk sebab itu konsep
rentan. kesatuan tindakan
adalah inti dari
pada koordinasi.
-Kesimpulan Hasil Data Kependudukan
Teori kontemporer bahwa konsumsi sekarang menjadi sebuah
penanda, dengan era industri 4.0 yang selaras perkembangan teknologi
dan informasi pada belanja daring masyarakat menjadikan konsumsi
bukan berdasarkan kegunaannya atau kebutuhan hidup melainkan
berdasarkan simbol atau tanda yang melekat pada jasa dan barang yang
dipilih. Selain itu teori kontemporer juga menjelaskan bahwa untuk
meningkatkan ekonomi masyarakat seiring dengan pertumbuhan
penduduk maka imigran yang masuk harus memiliki pendidikan yang
tinggi ataupun memiliki keterampilan, menurut teori kontemporer laki-
laki merupakan seorang pemimpin yang harus bisa mencari nafkah
untuk kehidupan sehari-hari dan dapat menjadi seorang kepala rumah
tangga yang mampu memimpin keluarganya.
2.2 Faktor Penyebab Masalah Kependudukan Berdasarkan Teori
Kontemporer
Adapun faktor penyebab dari masalah kependudukan berdasarkan
teori kontemporer yaitu :
1. permasalahan yang timbul adalah kepadatan penduduk memberikan
pengaruh signifikan terhadap tindakan kriminal. Kepadatan penduduk
mengakibatkan keterbatasan sumber-sumber pokok, keterbatasan
lapangan pekerjaan, menghambat proses peningkatan kualitas
masyarakat, dan persaingan antar penduduk yang pada akhirnya
berujung pada tindakan kriminal.
2. Kebutuhan hidup yang tidak terpenuhi seringkali menjadi penyebab
terjadinya konflik. Handayani (2017) mengatakan bahwa masalah
kemiskinan, pengangguran dan tekanan hidup dalam hal ini
memberikan kontribusi terhadap terjadinya konflik sosial dan
kriminalitas baik secara langsung maupun tidak langsung dipengaruhi
oleh tekanan penduduk. Jumlah penduduk yang semakin banyak dan
tidak tersebar secara merata juga menjadi salah satu faktor
terlahirnya konflik.
2.3 Solusi Masalah Kependudukan Berdasarkan Teori Kontemporer
Solusi dari masalah kependudukan sesuai dengan teori
kontemporer yaitu :
1. Meningkatkan aksesibilitas dan distribusi sumber-sumber pokok.
2. Menciptakan lebih banyak lapangan pekerjaan dan peluang ekonomi.
3. Meningkatkan kualitas pendidikan dan pelatihan keterampilan untuk
masyarakat.
4. Mengendalikan pertumbuhan penduduk melalui kebijakan keluarga
berencana.
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Teori kontemporer bahwa konsumsi sekarang menjadi sebuah
penanda, dengan era industri 4.0 yang selaras perkembangan teknologi
dan informasi pada belanja daring masyarakat menjadikan konsumsi
bukan berdasarkan kegunaannya atau kebutuhan hidup melainkan
berdasarkan simbol atau tanda yang melekat pada jasa dan barang yang
dipilih. Selain itu teori kontemporer juga menjelaskan bahwa untuk
meningkatkan ekonomi masyarakat seiring dengan pertumbuhan
penduduk maka imigran yang masuk harus memiliki pendidikan yang
tinggi ataupun memiliki keterampilan, menurut teori kontemporer laki-
laki merupakan seorang pemimpin yang harus bisa mencari nafkah
untuk kehidupan sehari-hari dan dapat menjadi seorang kepala rumah
tangga yang mampu memimpin keluarganya. Adapun permasalahan
kependudukan yang muncul salah satunya yaitu permasalahan yang
timbul adalah kepadatan penduduk memberikan pengaruh signifikan
terhadap tindakan kriminal. Kepadatan penduduk mengakibatkan
keterbatasan sumber-sumber pokok, keterbatasan lapangan pekerjaan,
menghambat proses peningkatan kualitas masyarakat, dan persaingan
antar penduduk yang pada akhirnya berujung pada tindakan kriminal
dan solusi dari masalah tersebut adalah Meningkatkan aksesibilitas dan
distribusi sumber-sumber pokok.
3.2 Saran
Untuk meningkatkan sumber daya manusia dalam suatu daerah
pemerintah harus meningkatkan kualitas pendidikan masyarakat. Sebagai
seorang pemimpin rumah tangga laki-laki harus bisa mencari pekerjaan
yang stabil agar dapat memberikan nafkah bagi keluarganya serta
memenuhi kebutuhan sehari-hari.
DAFTAR PUSTAKA

(Gebi Parera_230210311013) Asri, B. dan Ade, F. (2019). Koordinasi


Pemerintahan Dalam Mewujudkan Tertib Administrasi Penduduk Rentan
Di Kota Palu Provinsi Sulawesi Tengah. Jurnal Registratie.1(1)
(Andri yani_230210311006) Irwan. dkk. (2022). Analisis Perubahan Peran dan
Fungsi Keluarga pada Masyarakat Minangkabau dalam teori feminisme
dan teori kritis. Jurnal satwika: Kajian Ilmu Budaya dan Perubahan
Sosial.6(1)
Sabri Santoso_230210311047) Dewi, C, D. Vidya, Y, U. (2021). Sistem
Pelayanan Publik Sebagai Bentuk Tenggap Kebijakan Dalam Mendukung
Tatanan Normal Baru (Studi pada Dinas Kependudukan dan Pencatatan
Sipil Kota Mataram). Jurnal Ranah Publik Indonesia Kontemporer.1(1)
(Wd.Mikrawardana_230210311059) Nugraha, P, S. dan Dewi, H, S. (2022).
Peran Gender Kontemporer di Indonesia-Perubahan dan
Keberlanjutan:Studi Pustaka. Jurnal Psikologika.27(2)
(Umi Kolsum_230210311053) Romdianti, H. (2015). Globalisasi Migrasi dan
Peran Diaspora. Jurnal Kependudukan Indonesia.10(2)
(Eli Safiani_230210311010)
(Aifa Asha Mawada_230210311002) Sabiq, M, R. dan Nurwati, N. (2020).
Pengaruh Kepadatan Penduduk Terhadap Tindakan Kriminal. Jurnal
Kolaborasi Resolusi Konflik.3(2)
(Waode Fitri Ani_230210311057) Subair. (2015). Relevansi Teori Malthusius
Dalam Diskursus Kependudukan Kontemporer. Jurnal Dialektika.9(2)
(Nurul faria_230210311039) Saihu. (2019). Pendidikan Pluralisme Agama:
Kajian Tentang Integrasi Budaya dan Agama Dalam Menyelesaikan
Konflik Sosial Kontemporer. Jurna Indi Islamika.9(1)
(Wa Hasna_230210311054) Yemseran, O. Andi, S. dan Andi, H, S. (2023).
Pengaruh Gaya Kepemimpinan (Serveant Leadersip) dan Kepercayaan
Diri (Self Efficacy) Terhadap Kinerja Pegawai Pada Dinas Kependudukan
dan Pencatatan Sipil Kabupaten Maros. Jurnal Ekonomi Prioritas.3(3)

Anda mungkin juga menyukai