FISIKA
Sumber: flickr.com
A MOMEN GAYA DAN MOMEN INERSIA
Momen Gaya
• Momen gaya adalah
penyebab benda
berotasi.
• Momen gaya biasa dengan
dikenal juga dengan = momen gaya (N.m)
istilah torsi (torque). = lengan gaya (m)
= gaya (N)
= sudut antara r dan F (o)
Momen Inersia
dengan
Daftar momen inersia benda tegar dapat = momen inersia (kg.m2)
dilihat pada buku Fisika SMA/MA Kelas XI = letak sumbu putar (m)
halaman 225-226.
Hubungan
Momen Gaya dan
Momen Inersia
Momentum Sudut
• Jika dalam gerak lurus kita
mengenal momentum
(momentum linear), dalam gerak
rotasi kita mengenal momentum
sudut.
• Momentum sudut adalah
tingkat kesukaran suatu benda
untuk berhenti berotasi. dengan
= momentum sudut (kg∙m2/s)
= momen inersia (kg∙m2)
= kecepatan sudut (rad/s)
Hukum Kekekalan
Momentum Sudut
Hukum kekekalan momentum sudut
menyatakan bahwa jika momen gaya
yang bekerja pada benda sama dengan
dengan nol, maka momentum sudut
𝟏 = momentum sudut kondisi pertama (kg∙m /s)
2
bukan merupakan fungsi waktu, 𝟐 = momentum sudut kondisi kedua (kg∙m /s)
2
sehingga besar momentum sudut 𝟏 = momen inersia kondisi pertama (kg∙m /s)
2
Dapatkah sekarang Anda memahami bagaimana seorang pebalet dapat berputar makin cepat saat
ia merapatkan tangannya dan makin lambat saat ia merentangkan tangannya?
C GERAK MENGGELINDING
Gerak Translasi 𝟐
𝐭𝐫𝐚𝐧𝐬
Pada gerak rotasi, benda akan bergerak rotasi pada sumbunya. Contohnya kincir
angin yang berputar pada porosnya.
𝟐
𝐫𝐨𝐭𝐚𝐬𝐢
dengan
𝐫𝐨𝐭𝐚𝐬𝐢= energi kinetik rotasi (J)
= momen inersia benda (kg∙m2)
= kecepatan sudut benda (rad/s)
Gerak
Menggelinding
𝐭𝐫𝐚𝐧𝐬 𝐫𝐨𝐭𝐚𝐬𝐢
𝟐 𝟐
• Pada gerak menggelinding,
benda akan melakukan gerak dengan
translasi dan gerak rotasi = energi kinetik benda menggelinding (J)
secara bersamaan. 𝐭𝐫𝐚𝐧𝐬 = energi kinetik translasi (J)
• Contohnya roda pada = massa benda (kg)
kendaraan bermotor yang = kecepatan linear benda (m/s)
menggelinding saat 𝐫𝐨𝐭𝐚𝐬𝐢 = energi kinetik rotasi (J)
bergerak. = momen inersia benda (kg∙m2)
=kecepatan sudut benda (rad/s)
D TITIK BERAT DAN TITIK MASSA
Titik Berat
• Benda padat merupakan kumpulan dari titik-titik materi.
• Setiap titik tersebut mendapat gaya berat karena pengaruh gravitasi
Bumi.
• Resultan dari gaya-gaya berat tersebut disebut dengan berat benda.
• Sedangkan titik tangkap gaya berat disebut dengan titik berat.
• Suatu benda yang homogen memiliki letak titik berat pada garis simetri
benda.
• Letak titik berat benda padat tidak tergantung kedudukannya.
Titik Berat Benda
Berbentuk Garis dengan
= koordinat titik berat sumbu x
= koordinat titik berat sumbu y
𝒊 𝒊 𝟏 𝟏 𝟐 𝟐 𝒏 𝒏 = koordinat titik berat sumbu z
𝒊 𝟏 𝟐. 𝒏 𝒊 = panjang benda ke-i
𝒊 = koordinat titik berat sumbu x benda
ke-i
𝒊 𝒊 𝟏 𝟏 𝟐 𝟐 𝒏 𝒏 𝒊 = koordinat titik berat sumbu y benda
𝒊 𝟏 𝟐. 𝒏 ke-i
𝒊 = koordinat titik berat sumbu z benda
ke-i
𝒊 𝒊 𝟏 𝟏 𝟐 𝟐 𝒏 𝒏 Daftar titik berat benda dapat dilihat pada
table 6.3 buku Fisika SMA/MA Kelas XI
𝒊 𝟏 𝟐. 𝒏
halaman 242-243.
Titik Berat Benda dengan
Berbentuk Bidang = koordinat titik berat sumbu x
= koordinat titik berat sumbu y
= koordinat titik berat sumbu z
𝒊 𝒊 𝟏 𝟏 𝟐 𝟐 𝒏 𝒏
𝒊 = luas benda ke-i
𝒊 = koordinat titik berat sumbu x benda
𝒊 𝟏 𝟐. 𝒏
ke-i
𝒊 𝒊 𝟏 𝟏 𝟐 𝟐 𝒏 𝒏 𝒊 = koordinat titik berat sumbu y benda
ke-i
𝒊 𝟏 𝟐. 𝒏
𝒊 = koordinat titik berat sumbu z benda
ke-i
𝒊 𝒊 𝟏 𝟏 𝟐 𝟐 𝒏 𝒏 Daftar titik berat benda dapat dilihat pada
table 6.3 buku Fisika SMA/MA Kelas XI
𝒊 𝟏 𝟐. 𝒏
halaman 242-243.
Titik Berat Benda dengan
Berbentuk Ruang = koordinat titik berat sumbu x
= koordinat titik berat sumbu y
= koordinat titik berat sumbu z
𝒊 𝒊 𝟏 𝟏 𝟐 𝟐 𝒏 𝒏
𝒊 = volume benda ke-i
𝒊 𝟏 𝟐. 𝒏 𝒊 = koordinat titik berat sumbu x benda
ke-i
𝒊 𝒊 𝟏 𝟏 𝟐 𝟐 𝒏 𝒏 𝒊 = koordinat titik berat sumbu y benda
ke-i
𝒊 𝟏 𝟐. 𝒏
𝒊 = koordinat titik berat sumbu z benda
ke-i
𝒊 𝒊 𝟏 𝟏 𝟐 𝟐 𝒏 𝒏 Daftar titik berat benda dapat dilihat pada
table 6.3 buku Fisika SMA/MA Kelas XI
𝒊 𝟏 𝟐. 𝒏
halaman 242-243.
Titik Massa
Titik massa adalah titik tempat berkumpulnya massa titik-titik materi suatu benda.
Titik massa suatu benda tidak terpengaruh oleh medan gravitasi.
𝒊 𝒊 𝟏 𝟏 𝟐 𝟐 𝒏 𝒏
𝒊 𝟏 𝟐. 𝒏 dengan
= koordinat titik berat sumbu x
= koordinat titik berat sumbu y
𝒊 𝒊 𝟏 𝟏 𝟐 𝟐 𝒏 𝒏
= koordinat titik berat sumbu z
𝒊 = massa benda ke-i
𝒊 𝟏 𝟐. 𝒏