Kompetensi Dasar
KOGNITIF PSIKOMOTORIK
3.1. Menerapkan konsep torsi, 4.1 Membuat karya yang menerapkan
momen inersia, titik berat, dan konsep titik berat dan
momentum sudut pada benda
kesetimbangan benda tegar
tegar (statis dan dinamis) dalam
kehidupan sehari-hari misal
dalam olahraga
Momen
Gaya
Momen
Inersia
Titik Berat
Hubungan
Momen Gaya
dengan
Percepatan Sudut
Kesetimbangan
Benda Usaha dan
Tegar Energi Gerak Rotasi
Momentum
Sudut
𝟏
𝑬𝑲𝑻 = 𝒎 ∙ 𝒗𝟐
𝟐
Untuk benda yang bergerak menggelinding di atas bidang seperti pada Gambar 4,
benda mengalami dua gerakan sekaligus yaitu gerak rotasi terhadap sumbu bola dan gerak
translasi terhadap bidang.
𝟏 𝟏
𝑬𝑲𝑻𝑶𝑻𝑨𝑳 = 𝒎 ∙ 𝒗𝟐 + 𝑰 ∙ 𝝎𝟐
𝟐 𝟐
Usaha yang dilakukan oleh momen gaya sama dengan ϴ = Perpindahan Sudut (rad)
perubahan energi kinetic rotasi : 𝑬𝑲𝑹𝟐 = Energi Kinetik Rotasi Akhir (J)
𝑾 = ∆𝑬𝑲𝑹
𝑬𝑲𝑹𝟏 = Energi Kinetik Rotasi Awal (J)
I = Momen Inersia (kg.m2)
𝑾 = 𝑬𝑲𝑹𝟐 − 𝑬𝑲𝑹𝟏 ω2 = Kecepatan sudut akhir (rad/s)
Sebuah bola pejal dengan massa 10 kg dan jari-jari 20 cm berada pada bidang datar
licin. Bola menggelinding dengan kelajuan linier 5 m/s dan kecepatan sudut 25 rad/s.
Tentukanlah :
a. Energi Kinetik Translasi
b. Energi Kinetik Rotasi
c. Energi Kinetik Total
Jawab:
Diketahui : m = 10 kg v = 5 m/s
R = 20 cm = 0,2 m ω = 25 rad/s
Peny :
𝟏
a. 𝑬𝑲𝑻 = 𝟐 𝒎 ∙ 𝒗𝟐
𝟏
= ∙ 𝟏𝟎 ∙ 𝟓𝟐 = 𝟏𝟐𝟓 𝑱
𝟐
𝟏
b. 𝑬𝑲𝑻 = 𝟐 𝑰 ∙ 𝝎𝟐
𝟏
= ∙ 𝒌 ∙ 𝒎 ∙ 𝑹𝟐 ∙ 𝝎𝟐
𝟐
𝟏 𝟐
= ∙ ∙ 𝟏𝟎 ∙ (𝟎, 𝟐𝟐 ) ∙ 𝟐𝟓𝟐 = 𝟓𝟎 𝑱
𝟐 𝟓
c. 𝑬𝑲𝑻𝑶𝑻𝑨𝑳 = 𝑬𝑲𝑻 + 𝑬𝑲𝑹
= 𝟏𝟐𝟓 + 𝟓𝟎 = 𝟏𝟕𝟓 𝑱
Energi mekanik adalah energi gabungan dari dua bentuk energi yaitu energi kinetik dan
energi potensial. Secara matematis, energi mekanik dapat dinyatakan dengan persamaan :
𝑬𝑴 = 𝑬𝑷 + 𝑬𝑲𝑻𝑶𝑻𝑨𝑳
Dengan:
Energi potensial pada gerak rotasi ini sama dengan EM = Energi Mekanik (J)
energi potensial pada gerak translasi. Energi potensial EP = Energi Potensial (J)
merupakan energi yang dimiliki oleh benda akibat benda EKTOTAL = Energi Kinetik Total (J)
memiliki ketinggian tertentu dari permukaan tanah. Persamaan m = Massa Benda (kg)
matematisnya dinyatakan dengan : g = Percepatan gravitasi Bumi (m/s2)
= 10 m/s2
𝑬𝑷 = 𝒎 ∙ 𝒈 ∙ 𝒉
h = Tinggi Benda (m)
Dengan demikian energi mekanik pada benda yang bergerak rotasi dapat dinyatakan
dengan persamaan :
𝟏 𝟏
𝑬𝑴 = 𝒎 ∙ 𝒈 ∙ 𝒉 + 𝒎 ∙ 𝒗𝟐 + 𝑰 ∙ 𝝎𝟐
𝟐 𝟐
Jika pada gerak rotasi resultan momen gaya total eksternalnya sama dengan nol, maka
akan berlaku hukum kekekalan energi mekanik. Secara matematis, hukum kekekalan energi
mekanik dapat dinyatakan dengan menggunakan persamaan :
𝑬𝑴𝟏 = 𝑬𝑴𝟐
𝟏 𝟏 𝟏 𝟏
𝒎 ∙ 𝒈 ∙ 𝒉𝟏 + 𝒎 ∙ 𝒗𝟐𝟏 + 𝑰 ∙ 𝝎𝟐𝟏 = 𝒎 ∙ 𝒈 ∙ 𝒉𝟐 + 𝒎 ∙ 𝒗𝟐𝟐 + 𝑰 ∙ 𝝎𝟐𝟐
𝟐 𝟐 𝟐 𝟐
Dengan:
m = Massa Benda (kg)
g = Percepatan gravitasi Bumi (m/s2)
= 10 m/s2
h2 = Tinggi awal benda (m)
h1 = Tinggi awal benda (m)
v2 = Kecepatan akhir benda (m/s)
v1 = Kecepatan awal benda (m/s)
I = Momen Inersia (kg.m2)
ω2 = Kecepatan sudut akhir (rad/s)
ω1 = Kecepatan sudut awal (rad/s)
Bola pejal diam di atas bidang miring, kemudian menggelinding dari ketinggian 7
meter. Massa bola 4 kg dan diameternya 100 cm. Tentukanlah kecepatan akhir bola!
h=7m
0
53
Jawab:
Diketahui : h1 = 7 m v1 = 0 m/s m = 4 kg
h2 = 0 m v2 = …. m/s g = 10 m/s2
D = 100 cm → R = 50 cm = 0,5 m
Penye :
𝑬𝑴𝟏 = 𝑬𝑴𝟐
𝟏 𝟐 𝟎 𝟐 𝟏 𝟐 𝒗𝟐 𝟐
𝟐𝟖𝟎 + 𝟎 + ∙ ∙ 𝟒 ∙ 𝟎, 𝟓𝟐 ∙ ൨ = 𝟎 + 𝟐 ∙ 𝒗𝟐𝟐 + ∙ ∙ 𝟒 ∙ 𝟎, 𝟓𝟐 ∙ ൨
𝟐 𝟓 𝟎, 𝟓 𝟐 𝟓 𝟎, 𝟓
𝟏 𝟐 𝟎 𝟐 𝟏 𝟐 𝒗𝟐𝟐
𝟐𝟖𝟎 + 𝟎 + ∙ ∙ 𝟒 ∙ 𝟎, 𝟐𝟓 ∙ = 𝟎 + 𝟐 ∙ 𝒗𝟐 + ∙ ∙ 𝟒 ∙ 𝟎, 𝟐𝟓 ∙
𝟐 𝟓 𝟎, 𝟐𝟓 𝟐 𝟓 𝟎, 𝟐𝟓
𝟏 𝟐 𝟎 𝟐 𝟏 𝟐 𝒗𝟐𝟐
𝟐𝟖𝟎 + 𝟎 + ∙ ∙ 𝟒 ∙ 𝟎, 𝟐𝟓 ∙ = 𝟎 + 𝟐 ∙ 𝒗𝟐 + ∙ ∙ 𝟒 ∙ 𝟎, 𝟐𝟓 ∙
𝟐 𝟓 𝟎, 𝟐𝟓 𝟐 𝟓 𝟎, 𝟐𝟓
𝟐𝟖𝟎 = 𝟐, 𝟖 ∙ 𝒗𝟐𝟐
𝟐𝟖𝟎
𝒗𝟐𝟐 =
𝟐, 𝟖
𝒗𝟐𝟐 = 𝟏𝟎𝟎
𝒗⬚
𝟐 = ඥ𝟏𝟎𝟎
𝒗⬚
𝟐 = 𝟏𝟎 𝒎/𝒔
Bola pejal berada di dasar bidang miring, kemudian menggelinding ke atas dengan
kecepatan 10 m/s. Massa bola 4 kg dan diameternya 100 cm. Tentukanlah tinggi yang
dicapai sampai bola tersebut berhenti !
h=…m
0
53
Jawab:
Diketahui : h1 = 0 m v1 = 10 m/s m = 4 kg
h2 = … m v2 = 0 m/s g = 10 m/s2
D = 100 cm → R = 50 cm = 0,5 m
Penye :
𝑬𝑴𝟏 = 𝑬𝑴𝟐