Pencucian Uang Sebagai Tindak Pidana Khusus
Pencucian Uang Sebagai Tindak Pidana Khusus
MAKALAH
PENCUCIAN UANG
Disusun oleh:
KATA PENGANTAR
Yogyakarta 2021
Penulis
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam beberapa dekade ini, istilah Pencucian Uang atau Money
Laundering, sudah begitu popoler di sebagian masyarakat kita, ketahuan
masyarakat akan adanya praktek pencucian uang dan bagaimana prosesnya
merupakan hasil pemberitaan dari media. Hal itu, tentu merupakan suatu
pendidikan sosial yang sangat baik dalam upaya memberikan pemahaman seputar
tindak pidana pencucian uang dimana dampak ataupun korban yang ditimbulkan
cukup besar dan merugikan negara. Karena itu, persoalan tersebut telah menjadi
pusat perhatian dan keprihatinan masyarakat bangsa-bangsa di dunia.
Di Indonesia praktik ini bukan menjadi hal yang baru, terdapat banyak
kasus-kasus besar yang pada akhirnya merugikan negara dalam jumlah yang tidak
sedikit, perbuatan pidana ini memang tak terlepas dari berbagai macam tindakan
pidana bawaanya, contoh pidana bawaanya yang sering dilakukan adalah tindak
pidana korupsi. Maka dengan kompleksnya bentuk pidana ini sampai dibuatkan
undang-undang yang mengatur khusus tentang tindak pidana pencucian uang.
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang diangkat dalam pembuatan makalah
ini yaitu sebagai berikut:
1. Apa pengertian pencucian uang ?
2. Bagaimana sejarah munculnya pencucian uang ?
3. Bagaimana proses pencucian uang ?
4. Mengapa pencucian uang dikategorikan pidana khusus ?
C. Tujuan
Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah :
a. Tujuan Umum
Untuk mengetahui apa yang dimaksud dari pencucian uang,
bagiamana sejarahnya, proses pencucian uang, serta alasan kenapa
dikategorikan pidana khusus.
b. Tujuan Khusus
1. Mengetahui apa sejarah munculnya pencucian uang
2. Mengetahui sejarah munculnya pencucian uang
3. Mengetahui proses pencucian uang
4. Mengetahui alasan pencucian uang dikategorikan pidana khusus
D. Manfaat
Manfaat dari pembuatan makalah ini adalah :
1. Dapat mengetahui pengertian dari pencucian uang
2. Dapat mengetahui sejarah munculnya pencucian uang
3. Dapat mengetahui proses pencucian uang
4. Dapat mengetahui alasan pencucian uang dikategorikan pidana khusus
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1 M. Arief Amrullah, Makalah: “Tindak Pidana Pencucian Uang” (Jember: Universitas Jember,
2017), Hal. 7.
2 Undang-undang No. 8 Tahun 2010 tentang Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana
Pencucian Uang
hasil dari bisnis legal tetapi dari binis illegal. Pada tahun itu, pemerintah setempat
sangat sulit untuk melacak uang-uang tersebut, di karenakan uang yang
didapatkan Al Capone dari tempat judi, prostitusi dan premanisme mengharuskan
konsumen untuk membayar secara langsung (cash) terutama dalam bentuk
recehan.
Dengan pendapatkan seperti ini, Al Capone mempunyai permasalahan
dengan uang yang di dapatkannya, karena dirinya tidak sendiri tidak dapat
menyimpan uang segitu banyak dalam bentuk cash di dalam rumah. Lalu Al
Capone berpikir dengan keras bagaimana dirinya dapat menyimpan duit segitu
banyak tanpa harus menabung uang tersebut di dalam bank, karena uang yang di
dapatkan oleh Al Capone berbentuk uang recehan dalam bentuk $1 hingga $5.
Setelah melakukan pemikiran selama beberapa minggu, Al Ccalpone
mendapatkan ide untuk membuat usaha laundry atau pencucian pakaian.
Pemikiran Al Capone begitu matang, pertama-pertama dirinya membeli sebuah
usaha pencucian pakaian/laudnry. Dasarnya Al Capone memikirkan sesuatu yang
sangat sederhana. Al Capone membuat semua orang berpikir bahwa uang yang
didapatkannya secara illegal, seolah-olah didapatkan dari usaha pencucian
baju/laundry. Karena dengan membangun usaha pencucian pakaian/laundry telah
berhasil, Al Capone mulai mempunyai pemikiran bahwa tidak semua uang yang
dia hasilkan dapat di masukan dalam satu laundry, sehingga dirinya membuka
lebih banyak toko laundry lagi.
Walau sudah membuka banyak toko laundry, pihak bank masih menaruh
rasa curiga terhadap Al Capone, sehingga dirinya memikirkan cara kedua yaitu,
membeli usaha properti. Alasan Al Capone untuk membeli usaha properti
sangatlah simple, karena dengan cara jual-beli property, karena Al Capone sangat
paham dalam usaha properti yang bisa mendapatkan penghasilan berkali-lipat dan
cara menjualnnya sangatlah gampang.3
Itulah orang yang memulai gerakan money laundry, dimana konsep awalnya
Capone hanya ingin menikmati uang haramnya secara “sah” dan tidak dicurigai
oleh pihak kepolisian, maka dia membuat usaha yang sah/legal secara hukum dan
memasukan pendapatan uang haram ke pendapatan usaha legal tersebut sehingga
seolah-olah uang yang begitu banyaknya didaptakan dari usaha laundry tersebut.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pencucian uang memang bukan hal yang baru bagi masyarakat Indonesia,
terdapat banyak kasus-kasus besar yang terjadi di Indonesia, membuat perlu
adanya edukasi terhadap praktik yang merugikan banyak orang bahkan negara.
Intinya segala sesuatu perbuatan yang penipuan, menyembunyikan, pembelian,
pemilikan, menggunakan, menanamkan, penempatan, pengiriman, yang dalam
undang-undang diatur mengenai kejahatan itu sendiri dikatakan tindak pidana
pencucian uang.
Dimana praktik ini pertama kali dilakukan oleh seorang bos mafia amerika
yaitu Al Capone yang menjalankan bisnis haram dan penghasilannya dimanipulasi
dengan usaha yang legal. Konsep pencucian uang pada dasarnya ada 3 tahap,
pertama placement yaitu Upaya menempatkan dana yang dihasilkan dari suatu
kegiatan tindak pidana ke dalam system keuangan mau itu dimasukan ke bank
atau digabungkan dengan pendapatan usaha yang legal, kedua layering
merupakan tahap selanjutnya dimana kegiatan ini berupa menyembunyikan atau
menyamarkan asal-usul dana, kemudian yang terakhir yaitu Integration dimana
setelah menjadi uang “sah” maka uang tersebut dinikmati atau diputar lagi
menjadi bidang usaha lainnya.
Berdasarkan undang-undang yang berlaku, tindak pidana pencucian uang
dikategorikan sebagai tindak pidana khusus, dikatakan khusus karena dalam
pengaturannya memiliki undang-undang sendiri di luar KUHP. Maka akan ada
sedikit perbedaan terhadap sanksi, dan bagaimana aturan acara pidananya.
B. Saran
Kami menyadari bahwa Makalah ini banyak sekali kesalahan dan jauh
dari kesempurnaan, maka dari itu penulis sangat mengharapkan kritik dan
saran dari pembaca, untuk memperbaiki makalah selanjutnya.
10
DAFTAR PUSTAKA
11