Sifa Mulya Nurani, S.Sy., M.H NIDN : 0429059501 Prodi Hukum Fakultas Ilmu Pendidikan dan Humaniora Universitas Pelita Bangsa SESI 7. KEBERLAKUAN HUKUM SUB 1. Keberlakuan Hukum
Keberlakuan Hukum adalah berlakunya hukum dalam sesuatu hal yang
khas.
Keberlakuan dalam tiap negara adalah berbeda-beda tergantung kepada
hukum atau aturan yang berlaku.
PENGANTAR ILMU HUKUM 2
SESI 7. KEBERLAKUAN HUKUM SUB 1. Keberlakuan Hukum Keberlakuan Norma Hukum suatu negara memiliki keterbatasan dari segi waktu dan ruang. Hukum di Indoesia sejak Indonesia merdeka.
Hans Kelsen, membicarakan tentang Norma Hukum dalam lingkup
keabsahan norma-norma, yaitu : 1. Keberlakuan menurut waktu. Berlakunya norma hukum mulai dan berakhir pada waktu tertentu. contohnya adalah hukum tidak berlaku surut. Misalnya ada undang undang yang disahkan pada tgl 1 Januari 2020, berarti semua peristiwa yang terjadi mulai tgl tersebut maka menggunakan hukum yang berlaku sejak tgl tsb. Dan peristiwa yang terjadi sebelum tgl tsb berarti hukum tsb blm berlaku.
PENGANTAR ILMU HUKUM 3
SESI 7. KEBERLAKUAN HUKUM SUB 1. Keberlakuan Hukum Keberlakuan Norma Hukum suatu negara memiliki keterbatasan dari segi waktu dan ruang. Hukum di Indoesia sejak Indonesia merdeka.
Hans Kelsen, membicarakan tentang Norma Hukum dalam lingkup
keabsahan norma-norma, yaitu : 1. Keberlakuan menurut tempat Artinya bahwa norma hukum berlaku pada tempat tempat tertentu saja. Misalnya saja di Indonesia, terdapat hukum positif yang artinya hukum yang berlaku di suatu negara yaitu Indonesia. Misalnya di Indonesia berlaku hukum perkawinan 1974 yang hanya berlaku di Indonesia bukan ditempat lain.
PENGANTAR ILMU HUKUM 4
SESI 7. KEBERLAKUAN HUKUM SUB 1. Keberlakuan Hukum Keberlakuan Norma Hukum suatu negara memiliki keterbatasan dari segi waktu dan ruang. Hukum di Indoesia sejak Indonesia merdeka.
Hans Kelsen, membicarakan tentang Norma Hukum dalam lingkup
keabsahan norma-norma, yaitu : 2. Keberlakuan menurut Orang keberlakuani ini adalah berlakunya hukum dengan melihat orang yang melakukan peristiwa hukum tersebut. (pelaku). Misalnya, WNI yang berada diMalaysia maka malaysia akan menyerahkan pelaku WNI ini kepada hukum dari negara asal.
PENGANTAR ILMU HUKUM 5
SESI 7. KEBERLAKUAN HUKUM SUB 1. Keberlakuan Hukum Keberlakuan Norma Hukum suatu negara memiliki keterbatasan dari segi waktu dan ruang. Hukum di Indoesia sejak Indonesia merdeka.
Hans Kelsen, membicarakan tentang Norma Hukum dalam lingkup
keabsahan norma-norma, yaitu : 3. Keberlakuan menurut Materi yaitu berlakunya hukum dengan melihat perkara nya. Misal perkara yang terjadi di Indonesia maka berlaku asas hukum nasionalis pasif. atau misal perbuatan kejahatan seperti pembajakan kapal atau pesawat maka berlaku asas universal.
PENGANTAR ILMU HUKUM 6
SESI 7. KEBERLAKUAN HUKUM SUB 2. Wilayah Hukum
Hukum yang berlaku merupakan hukumpositif dalam suatu negara.
Yaitu : tentang kapan suatu hukum berlaku,dimana hukum tsb berlaku, untuk siapa hukum itu berlaku dan apa saja isi nya.
PENGANTAR ILMU HUKUM 7
SESI 7. KEBERLAKUAN HUKUM SUB 2. Wilayah Hukum
BERKENAAN DENGAN WILAYAH KEBERLAKUAN HUKUM,
DIPANDANG DARI SUDUT FILSAFAT HUKUM, dibedakan : a. HUKUM ALAM yaitu ciptaan Tuhan terhadap segala sesuatu yang ada di dunia serta semua isi alam semesta. Hukum alam merupakan hukum yang sudah ada sejak alam ini terbentuk dan secara alami makhluk-makhluk yang ada didalamnya sudah terbentuk hukum-hukum sendiri b. HUKUM POSITIF adalah hukum yang berlaku pada suatu negara yangdibuat dan disahkan oleh pihak berwenang.
PENGANTAR ILMU HUKUM 8
SESI 7. KEBERLAKUAN HUKUM SUB 2. Wilayah Hukum
BERDASARKAN WILAYAH KEBERLAKUAN KAIDAH HUKUM, maka
HUKUM POSITIF dibedakan dalam: a. HUKUM NASIONAL yaitu sekumpulan hukum yang sebagian besar terdiri atas prinsip-prinsip dan peraturan-peraturan yang harus ditaati oleh masyarakat dalam suatu negara, dan oleh karena itu juga harus ditaati dalam hubungan-hubungan antara mereka satu dengan lainnya. b. HUKUM INTERNASIONAL yaitu hukum yang sebagian besar terdiri atas prinsip-prinsip dan peraturan-peraturan yang harus ditaati oleh negara-negara internasional.