Kelompok 4 - Budgeting Planning and Control - Akuntansi Manajemn
Kelompok 4 - Budgeting Planning and Control - Akuntansi Manajemn
Oleh:
KELOMPOK 4
Kelas B3
Dosen Pengampu:
UNIVERSITAS UDAYANA
2022
A. Peran Penganggaran dalam Perencanaan dan Pengendalian
Penganggaran memainkan peran penting dalam perencanaan dan pengendalian. Anggaran
adalah ekspresi kuantitatif dari rencana yang mengidentifikasi tujuan organisasi dan
tindakan yang diperlukan untuk mencapainya. Mereka membentuk dasar untuk operasi.
Kontrol adalah proses menetapkan standar, menerima umpan balik tentang kinerja aktual,
dan mengambil tindakan korektif. Anggaran dapat digunakan untuk membandingkan hasil
aktual dengan hasil yang direncanakan.
1.Tujuan Penganggaran
Sistem anggaran berfungsi sebagai rencana keuangan komprehensif untuk
organisasi secara keseluruhan. Keuntungan dari penganggaran termasuk:
a. Penganggaran manajemen berfungsi untuk merencanakan masa depan, untuk
mengembangkan arah keseluruhan untuk organisasi, meramalkan masalah,
dan mengembangkan kebijakan masa depan.
b. Penganggaran membantu menyampaikan informasi penting tentang
kemampuan sumber daya organisasi, membuat keputusan yang lebih baik
menjadi mungkin. Contoh: Anggaran kas menunjukkan kekurangan
potensial.
c. Penganggaran membantu menetapkan standar yang dapat mengontrol
penggunaan sumber daya perusahaan dan mengendalikan serta memotivasi
karyawan.
d. Penganggaran meningkatkan komunikasi rencana organisasi kepada setiap
karyawan. Anggaran juga mendorong koordinasi karena berbagai bidang dan
kegiatan organisasi harus semuanya bekerja bersama untuk mencapai tujuan
yang dinyatakan.
2.Proses Penganggaran
Proses penganggaran dapat berkisar dari cukup informal hingga terperinci secara
terperinci. Proses penganggaran digunakan untuk mengarahkan dan sebagai
koordinasi. Biasanya pengontrol atau seseorang akan melapor kepada direktur
anggaran, dan bertanggung jawab untuk mengkoordinasi dan mengarahkan proses
penganggaran keseluruhan. Panitia anggaran memiliki tanggung jawab untuk
mengawasi proses penganggaran yang akan digunakan untuk meninjau anggaran,
memberikan pedoman kebijakan dan tujuan anggaran, menyelesaikan perbedaan
yang mungkin timbul saat anggaran disiapkan, dan menyetujui anggaran akhir.
Pada titik ini, anggaran akhir menjadi rencana untuk tahun yang akan datang.
Kemudian, komite anggaran akan:
B. Jenis Anggaran
1. Anggaran Induk
Anggaran induk (master budget) adalah rencana keuangan komprehensif bagi
organisasi secara keseluruhan. Anggaran induk biasanya untuk periode satu tahun
sesuai dengan tahun fiskal perusahaan. Anggaran tahunan dipecah dalam anggaran
kuartal dan bulanan. Penggunaan periode waktu yang lebih kecil memungkinkan
para manajer untuk lebih sering membandingkan data aktual dengan data yang
direncanakan sehingga masalah dapat diketahui dan diselesaikan lebih awal.
Komponen-komponen utama anggaran induk yaitu:
2. Anggaran Kontinu
Anggaran berkelanjutan (atau bergulir) adalah anggaran 12 bulan yang terus
bergerak. Saat satu bulan anggaran telah lewat, satu bulan tambahan di masa
mendatang ditambahkan sehingga perusahaan selalu memiliki rencana 12 bulan di
tangan mereka. Hal ini tentu memaksa manajer untuk melakukan perencanaan ke
depan secara konstan.
Seorang manajer diharapkan mampu mencapai atau melampaui tujuan organisasi yang
direncanakan. Sehingga, antara tujua manajerial dan organisasi haruslah sejalan atau diseut
juga sebagai kesesuaian tujuan (goal congruence). Anggaran seringkali dijadikan pengukur
kinerja manajer dalam mencapai tujuan. Jika anggaran tidak dikelola dengan baik, para
manajer tingkat bawah dapat mengagalkan tujuan organiasasi. Hal ini dikenal dengan perilaku
disfungsional (dysfunctional behavior). Sedangkan, apabila dapat tercipta sistem anggaran
uang ideal untuk mencapai kesesuaian tujuan secara utuh dan simultan mampu menciptakan
suatu penggerak untuk menunjang tercapinya suatu tujuan organisasi. Perilaku yang demikian
dikenal sebagai perilaku positif.
Adapun faktor-faktor yang akan mendorong timbulnya perilaku positif, yaitu:
a. Umpan balik yang seiring atas kinerja
Para manajer perlu mengetahui kinerja mereka berjalan sejalan denganberlalunya tahun.
Dengan menyediakan laporan kinerja secera sering dan tepat waktu, mereka akan mengetahui
keberhasilan usaha mereka selama ini dengan tujuan mengambil tindakan korektif dan
mengubah rencana sebagaimana diperlukan.
b. Insentif Uang dan Non uang
Sistem anggaran yang baik akan mendorong perilaku yang sesuai dengan tujuan. Cara yang
digunakan organisasi untuk mempengruhi manajer agar melakukan lebih banyak usaha
dalam mencapai tujuan organisasi disebut isentif. Insentif uang (monetary incentive)
digunakan untuk mengendalikan kecendrungan seorang manajer utnuk melalaikan dan
membuang-buang sumber daya dengan menghubungkan kinerja anggaran pada kenaikan
gaji, bonus, dan promosi. Ancaman pemecatan adalah sanksi ekonomi terbesar untuk kinerja
yang buruk. Orang juga dapat termotivasi dengan faktor intrinsik psikologis dan sosial,
seperti kepuasan bila pekerjaan dilakukan dengan baik, penghargaan, tanggung jawab, harga
diri, dan sifat pekerjaan itu sendiri.Insentif bukan uang (non-monetary incentive) termasuk
memperkaya pekerjaan, meningkatkan tanggung jawab dan otonomi, program penghargaan
non uang, dan lain-lain dapat digunakan untuk meningkatkan sistem pengendalian anggaran.
c. Anggaran Partisipatif
Anggaran partisipatif memungkinkan para manajer tingkat bawah untuk turut serta dalam
pembuatan anggaran dari pada membebankan anggaran kepada manajer tingkat bawah.
Anggaran partisipatif mengkomunikasikan rasa tanggung jawab kepada manajer tingkat
bawah dan mendorong kreativitas. Anggran partisipatif memiliki tiga potensi masalah,
yaitu:
• Menetapkan standar yang terlalu tinggi atau terlalu rendah.
Beberapa manajer mungkin cenderung menyiapkan anggaran terlalu tinggi atau terlalu
ketat. Karena tujuan yang yang di anggarakan cenderung menjadi tujuan manajer saat
pertisipasi diungkinkan, membuat kesalahan semacam ini dalam menyiapkan anggaran
dan dapat menurunkan penurunan tingkat kinerja. Trik yang dapat digunakan untuk
mengatasi tersebut yaitu dalam anggaran partisipatif menetapkan tujuan yang tinggi,
tetapi dapat dicapai.
• Membuat kelonggaran dalam anggaran (sering disebut sebagai menutupi anggaran).
Masalah kedua adalah kesempatan bagi para manajer untuk membuat keonggaran
dalam anggaran. Kelonggaran anggaran (budgetary slack ) atau menutup anggaran
muncul ketika seorang manajer memperkirakan pendapat rendah atau meninggikan
biaya dengan sengaja. Manajer puncak seharusnya berhati-hati dalam meninjau
anggaran yang diajukan oleh para manajer tingkat bawah.
• Partisipasi semu.
Masalah ketiga dengan partisipasi muncul ketika manajer puncak menerepkan
pengendalian jumlah atas proses penganggaran sehingga hanya mencari partisipasi
palsu dari para manajer tingkat bawah. Praktik ini dinamakan partisipasi semu.
Manajemen puncak hanya mendapatkan persetujuanformal anggaran dari para manajer
tingkat bawah, bukan untuk mencari input yang sebenarnya. Akibatnya, tidak satupun
manfaat keprilakuan dari partisipasiyang akan didapat.
e. Keterkendalian Biaya
Idealnya, para manajer hanya dianggap bertanggung jawab atas biaya-biaya yang dapat mereka
kendalikan. Biaya yang dapat dikendalikan (controable cost) adalah biaya yang tingkatnya dapat
dipengaruhi oleh manajer. Sebagai contoh, para manajaer divisi tidak memiliki kuasa untuk
mengotorisasi biaya di tingkat korporasi, seperti penelitian dan pengembangan, serta gaji para
manajer tingkat atas. Oleh karena itu, mereka tidak seharusnya bertanggung jawab atas
munculnya biaya tersebut. Jika biaya yang tidak dapat dikendalikan muncul dalam anggaran
manajer tingkat bawah untuk membantu mereka memahami bahwa biaya tersebut juga perlu
dicakup, maka mereka seharusnya dipisahkan dari biaya yang dapat dikendalikan dan disebut
tidak dapat dikendalikan.