Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN PTALTIKUM KIMIA ANALITIK

Identifikasi Anion Secara Basah

Kelompok :2(dua)

Agita Delia Br Sebayang(2213091009)

Program Studi Kimia


Jurusan Kimia
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Pendidikan Ganesha
2024
LAPORAN PTALTIKUM KIMIA ANALITIK

IDENTIFIKASI ANION SECARA BASAH


I. TUJUAN
Mengidentifiaksi reaksi yang dialami beberapa anion serta mengenal bentuk dan warna hasil
reaksinya.
II. DASAR TEORI
Analisis kualitatif dapat dilakuikan dengan dua cara, yaitu analisis cara kering dan analisis cara
basah. Dalam analisis kualitatif kebanyakan analisis dilakukan dengan cara basah. Reaksi secara
basah adalah reaksi yang berlangsung dalam wujud cair menggunakan pelarut cair. Dalam analisis
kualitatif dapat dilakukan pada bermacam-macam skala yakni analisis makro, analiosis semi makro,
dan analisis makro. Analisis makro kuantitas zat yang dikerjakan adalah 0,5-1 gram dan volume
larutan yang diambil untuk analisis sekitar 20 mL. Sedangkan untuk analisis makro kuantitas yang
digunakan kurang dari 0,01 gram. Dalam analisis kualitatif suatu reaksi diketahui berlangsung
apabila terbentuk endapan, terbentuk gas, atau terjadi perubahan warna larutan.
Analisis kualitatif dilakukan untuk mengatahui jenis unsur atau ion yang terdapat dalam suatu
sampel. Jadi, analisis anion secara kualitatif merupakan analisis yang dilakukan untuk mengatahui
adanya anion serta jenis anion apa saja yang terdapat dalam sampel. Analisis anion adalah analisis
yang bertujuan untuk menganalisis ion yang bermuatan negatif dalam sampel. Hasil reaksi yang
dialami oleh anion dapat berupa endapan garam, asam-asam lemah, gas, dan dapat pula berupa ion
kompleks.
Dalam teknik analisis kualitatif, pembentukan endapan meliputi proses pengendapan, penyaringan
endapan, penguapan pelarut, dan pengeringan endapan. Suatureaksi berlangsung dan terbentuknya
endapat dipengaruhi beberapa hal, seperti kostanta larutan anion atau senyawa yang berhubungan
dengan anion dan kondisi dari larutan yang akan diuji (pH). endapan dengan harga konstanta
kelarutan yang besar yang akan lebih mudah larut dibandingkan dengan yang mempunyai konstanta
kelarutan kecil. Seperti halnya endapat AgSCN (atau praktiosianat) yang tidak larut dalam HNO 3
encer dan endapat Ag2C2O4 akan larut dalam HNO3 encer. Kelarutan juga dipengaruhi oleh
pembentukan ion kompleks, dimana pemnbentukan ion kompleks akan meningkatkan kelarutan yang
dapat diukur dengan konstanta pembentukan K f atau kecendrungan ion logam untuk membentuk ion
kompleks.
Identifikasi anion berdasarkan reaksi dalam larutan dibagi dua yaitu anion yang diidentifikasi
dengan reaksi pengendapat dan dengan raksi redoks. Reaksi pengendapan merupakan reaksi yang
salah satu produknya berbentuk endapan. Endapat terjadi karena zat yang terjadi tidak atau sukar
larut didalam air atau pelarutnya.dalam reaksi ini tidak semua zat tidak mengendap. Contoh reaksi
pengendapat sebagai berikut.

1
LAPORAN PTALTIKUM KIMIA ANALITIK

Hasil reaksi yang dialami anion dapat berupa endapan garam. Asam-asam lemah, gas, dan dapat pula
ion kompleks. Misalnya, apabila sampul yang digunakan mengandung ion CN-:

III. ALAT DAN BAHAN


Alat Bahan
1.Tabung reaksi 1.H2SO4 pekat
2.Batang gelas dan kertas 2.H2SO4 encer
3.Pipa pengalir gas 3.Sampel padat non-logam
4.Pemanas 4.Larutan KI baramilum
5.Penjepit tabung 5.Larutan Ca(OH)2
6.Kertas lakmus biru 6.Larutan K2Cr2O7
7.Kertas saring 7.Larutan Pb(CH3COOH)2
8.Gelas kimia 8.Larutan fuschin
9.Pipet tetes 9.Larutan NH4OH
10.Batang pengaduk

IV. PROSEDUR KERJA


a. Identifikasi dengan H2SO4 encer
Tabung reaksi diisi dengan H 2SO4 encer dan ditambahkan sampel padat non logam (jumlah yang
ditambahkan bersifat kualitatif). Pertama gas yang dihasilkan dialirkan kedalam larutan Ca(OH) 2,
kedua gas yang dihasilkan ditangkap dengan kertas yang dibasahi larutan KI beramilim, ketiga gas
yang dihasilkan ditangkap dengan kertas yang dibasahi larutan K 2CR2O7, keempat gas yang
dihasilkan ditangkap dengan kertas yang dibasahi larutan PB(CH 3COO)2, kelima gas yang dihasilkan
ditangkap dengan kertas lakmus biru, dan yangb terakhir gas yang dihasilkan dialirkan kedalam
larutan fuschin.
b. Identifikasi dengan H2SO4 pekat
Tabung reaksi diisi dengan H 2SO4 pekat dan ditambahkan sampel padat non logam (jumlah yang
ditambahkan bersifat kualitatif). Pertama gas yang dihasilkan ditangkap dengan batang gelas yang

2
LAPORAN PTALTIKUM KIMIA ANALITIK

dibasahi larutan NH4OH, kedua gas yang dihasilkan ditangkap dengan kertas yang sudah dibasahi
laruran KI beramilum, ketiga gas yang dihasilkan ditangkap dengan kertas lakmus biru.

V. DATA PENGAMATAN
Tabel 1. Data Pengamatan Identifikasi dengan H2SO4 encer
No Sampel H2SO4 Perlakuan Hasil pengamatan
1. Unknown A H2SO4 encer DireaksikanH2SO4 encer Menghasilkan larutan
Dan Unknown A bening, tidak berwarna, dan
sedikit gelembung.

Dialirkan gas yang Larutan Ca(OH)2 menjadi


dihasilkan kedalam keruh
larutan Ca(OH)2

Gas yang dihasilkan Tidak merubah warna kertas


ditangkap dengan kertas yang dibasahi larutan KI
yang dibasahi larutan KI
beramilum

Gas yang dihasilkan Tidak merubah warna kertas


ditangkap dengan kertas larutan K2Cr2O7
yang dibasahi K2Cr2O7
Gas yang dihasilkan Tidak merubah warna kertas
ditangkap dengan kertas yang dibasahi larutan

3
LAPORAN PTALTIKUM KIMIA ANALITIK

yang dibasahi Pb(CH3COO)2


Pb(CH3COO)2
Gas yang dihasilkan Terjadi perubahan warna
dengan kertas lakmus biru pada lakmus buru menjadi
warna merah

Gas yang dihasilkan Tidak merubah warna pada


dengan fuschin larutan fuschin

Tabel 2. Data Pengamatan Identifikasi dengan H2SO4 pekat


No Sampel H2SO4 Perlakuan Hasil Pengamatan
1. Unknown A H2SO4 pekat DireaksikanH2SO4 pekat Menghasilkan larutan
Dan Unknown A bening, tak berwarna, tak
berbau dan sedikit
gelembung
Gas yang dihasilkan Tidak menghasilkan kabut
ditangkap dengan batang
gelas yang dibasahi
larutan NH4OH
Gas yang dihasilkan Tidak merubah warna kertas
ditangkap dengan kertas yang dibasahi larutan KI
yang dibasahi larutan KI
Gas yang dihasilkan Kertas lakmus biru berubah
ditangkap dengan kertas menjadi warna merah
lakmus biru

VI.PEMBAHASAN

4
LAPORAN PTALTIKUM KIMIA ANALITIK

Pada peraktikum kali ini dilakukan uji sampan unknown A yang sudah disiapkan oelah
laboratorium. Sampel unknown A yang berwujud serbuk berwarna putih direaksikan dengan H 2SO4
encer dan H2SO4 pekat. Salah satu senyawa asam yang dapat digunakan untuk mengenal anion
penyusun sampel adalah asam sulfat, dimana asam sulfat merupakan asam kuat yang dapat pelarut
air akan terionisasi sempurna menghasilkan ion hydronium (H 3O+). Dengan adanya anion lain dalam
asam sulfat memungkinkan terbentuknya senyawa asam baru.
H2SO4 + H2O → H3O+ + SO42-
X- + H3O+ → HX + H2O
Sebagian dari senyawa asam yang terbentuk mudah menguap dan yang lainnya mudah terurai
menghasilkan oksida asam yang berwujud gas.
a.Identifikasi dengan H2SO4 encer
Pada saat sampel direaksikan dengan H 2SO4 encer menghasilkan larutan bening tak berwarna,
tak berbau dan menghasilkan sedikit gelembung gas. Selanjutkan gas yang dihasilkan dialirkan
kedalam larutan Ca(OH)2 yang berupa larutan bening, hasilnya mengubah larutan Ca(OH) 2 yang
bermula kuning menjadi keruh dapat diperkirakan gas yang dihasilkan mengandung gas CO dan CO 2
dari oksalat.
Kemudian gas ditangkap dengan kertas dibasahi larutan KI beramilum, digunakan larutan KI
bening yang diteteskan keatas kertas saring lalu ditambahkan tetesan larutan amilum yang juga
bening dimana campuran tetesan KI dan larutan amilum berwarna bening. Saat gas yang dihasilkan
ditangkap dengan kertas yang dibasahi larutan KI beramilum tidak tampak perubahan warna yang
terjadi. Secara teori kertas yang dibasahi larutan KI beramilum akan berwarna biru jika mengandung
gas Cl2 dari hipoklorit ataupun NO2 dari nitrit. Tidak munculnya bercak biru diperkirakan tidak
adanya gas Cl2 dan NO2. Jadi dapat ditarik perkiraan bahwa sampel Unknown A tidak mengandung
Cl2 atau gas NO2.
Saat gas yang dihasilkan dari uji dengan kertas yang dibasahi larutan K 2Cr2O7 yang berwarna
kuning, tidak terjadi perubahan pada kertas. Dikarenakan gas yang dihasilkan tidak bereaksi dengan
larutan K2Cr2O7 dimana larutan K2Cr2O7 biasanya digunakan untuk mengidentifikasi gas SO 2 dari
sulfit. Dari hasil pengamatan ini dapat dinyatakan bahwa hasil uji K 2Cr2O7 adalah negative. Jadi
dapat ditarik perkiraan bahwa sampel Unknown A tidak mengandung gas SO2.
Saat gas yang dihasilkan diuji dengan kertas yang dibasahi larutan Pb(CH 3COOH)2 yang tidak
berwarna, tidak terjadi perubahan pada kertas. Dikarenakan gas yang dihasilkan tidak bereaksi
dengan larutan Pb(CH3COOH)2 dimana larutan Pb(CH3COOH)2biasanya digunakan untuk
mengidentifiaksi H2S dari sulfida. Dari hasil pengamatan ini dapat dinyatakan bahewa hasil uji

5
LAPORAN PTALTIKUM KIMIA ANALITIK

Pb(CH3COOH)2 adalah negative. Jadi dapat ditarik perkiraan bahwa sampel Unknown A tidak
mengandung H2S.
Saat gas yang dihasilkan diuji dengan kertas lakmus biru maka kertas biru tidak berubah warna.
Dikarenakan gas yang dihasilkan dari sampel Unknown A yang direaksikan dengan H 2SO4 encer
merupakan gas yang bersifat asam. Saat gas yang dihasilkan dialirkan kedalam larutan fuschin yang
berwarna mereah ternyata tidak menimbulkan perubahan warna pada larutan fuschin. Uji fuschin
dilakukan untuk mmengidentifikasi gas SO2 dari sulfit., yang mana warna fuschin akan hilang bila
ujinya positif. Jadi dapat ditarik perkiraan bahwa samepel Unknown A tidak mengandung gas SO2.

b. Identifikasi dengan H2SO4 pekat


Pada saat sampel direaksikan dengan H 2SO4 pekat menghasilkan larutan bening tak berwarna,
tak berbau dan tak mengasilkan gelembung gas. Gas yang dihasilkan ditangkap dengan batang gelas
yang telah dibasahi larutan NH4OH, tidak terbentuk kabut putih. Pengujian ini dilakukan untuk
identifikasi gas Cl2. Jadi dapat ditarik perkiraan bahwa sampel Unknown A tidak mengandung gas
Cl2.
Selanjutkan gas diuji dengan kertas yang dibasahi dengan KI beramilum. Digunakan larutan KI
bening yang diteteskan kekertas saring lalu ditambhakan larutan amilum yang juga bening dengan
campuran tetesan KI dan larutan amilum berwarna bening. Saat gas dihasilkan ditangkap dengan
kertas yang dibasasi larutan KI tidak terjadi perubahan warna. Saat gas yang dihasilkan diuji dengan
kertas lakmus biru maka lakmus biru tidak berubah warna.

VII. KESIMPULAN
Jadi berdasarkan data percobaan yang didapat, dapat disimpulkan bahwa saat identifikasi anion
sampel Unknown A dengan larutan H2SO4 encer dan H2SO4 pekat gas yang dihasilkan adalah gas CO
dan CO2 dari oksalat. Kesimpulan ini membandingkan 5 sampel yang ada disediakan oleh
Laboratorium yang mana sampel Unknown A adalah asam Oksat.

VIII. DAFTAR PUSTAKA


-Belajar Kimia Analitik Kuantitatif. Singaraja : IKIP Negeri Singaraja.
-Selamat, I Nyoman dan I Gusti Lanang Wiratma. 2004. Penuntun Praktikum Kimia Analitik.
-Ibnu Sodig, dkk. 2004. Common Text Book Kimia Analitik I. Malang : Universitas Negeri Malang.

6
LAPORAN PTALTIKUM KIMIA ANALITIK

Anda mungkin juga menyukai