Hubungan antara hipertensi dengan letak dan jenis perdarahan intrakranial spontan pada pemeriksaan
ct scan kepala
Abstrak
Pendahuluan: Perdarahan intrakranial spontan merupakan perdarahan atau akumulasi darah dalam rongga
intrakranium yang dapat terjadi pada parenkim otak dan pada ruang meninges sekitarnya. Perdarahan
intrakranial spontan dapat disebabkan oleh kejadian nontraumatik. Hipertensi adalah faktor resiko yang paling
umum atau utama.
Tujuan: Untuk Mengetahui hubungan antara hipertensi dengan letak dan jenis perdarahan intrakranial
spontan pada pemeriksaan CT Scan kepala di RSUD dr.H.Abdul Moeloek, provinsi lampung tahun 2020
Metode: Desain Penelitian yang digunakan yaitu deskriptif analitik dengan metode cross sectional. Teknik
pengambilan sampel dengan metode purposive sampling dan dengan memperhatikan kriteria inklusi dan
eksklusi didapatkan sampel sebanyak 124 orang. Analisa menggunakan uji korelasi Spearman’s.
Hasil:. Sebagian besar responden mengalami hipertensi derajat 2 sebanyak (56.5%). letak perdarahan
intracranial spontan banyak ditemukan pada hemisfer/lobar (38.7%) dan jenis ditemukan pada intraserebral
sebanyak (73.47%). Ada hubungan yang signifikan antara hipertensi dengan letak perdarahan intrakranial
spontan (p- value=0.011) dan ada hubungan yang signifikan antara hipertensi dengan jenis perdarahan
intrakranial spontan (p-value=0.028).
Simpulan: Ada hubungan yang signifikan antara hipertensi dengan letak perdarahan intrakranial spontan (p-
value=0.011) dan jenis perdarahan intrakranial spontan (p- value=0.028).
Kata Kunci: Hipertensi; Letak Perdarahan Intrakranial Spontan; Jenis Perdarahan Intrakranial
Spontan
Abstract
Hubungan antara hipertensi dengan letak dan jenis perdarahan intrakranial spontan pada pemeriksaan ct scan kepala
Society of Hypertension, IPD Jilid II edisi VI). perdarahannya, yaitu: perdarahan subaraknoid
Pada tahun 2014 terdapat prevalensi tekanan (SAH), perdarahan intraserebral (ICH), perdarahan
darah tinggi pada usia lebih dari 18 tahun sebesar epidural, dan perdarahan subdural (Caplan, 2017).
24% pada laki-laki dan 20,5% pada perempuan. Intracerebral hemorrhage (ICH) didefinisikan
Indonesia pada tahun 2014 memiliki prevalensi sebagai perdarahan nontraumatik ke dalam jaringan
tekanan darah tinggi pada usia lebih dari 18 tahun otak. Intracerebral hemorrhage (ICH) adalah bentuk
sebesar 24% pada laki-laki sedangkan pada paling mematikan dari stroke dan mempengaruhi
perempuan sebesar 22,6% (World Health sekitar satu juta orang di seluruh dunia setiap tahun.
Organization, 2015). Cedera otak sekunder dan pembentukan edema
Kementrian Kesehatan menyatakan pada dengan menghasilkan efek massa dianggap
tahun 2017 Indonesia memiliki prevalensi berkontribusi terhadap morbiditas dan mortalitas
penduduk tekanan darah tinggi secara nasional terkait intracerebral hemorrhage (ICH) (Aksoy, 2013).
sebesar 30,9%. Prevalensi tekanan darah tinggi Hipertensi adalah faktor resiko yang paling umum
pada perempuan (32,9%) lebih tinggi dari pada atau utama. Lokasi lazim terjadi intracerebral
laki-laki (28,7%). Prevalensi perkotaan sedikit lebih hemorrhage (ICH) di ganglia basalis dan batang
tinggi (31,7%) dibandingkan dengan perdesaan otak (thalamus) selain itu juga ditemukan di
(30,2%) (Kementrian Kesehatan Republik putamen, substansi alba, pons, dan
Indonesia, 2017). serebelum(Caplan, 2017).
Hipertensi masuk ke dalam sepuluh besar Sejauh ini, faktor risiko yang paling penting dan
penyakit Provinsi Lampung tahun 2016. Hipertensi dapat diubah dari stroke hemoragik intraserebral
menduduki peringkat ke tiga untuk kasus dengan adalah hipertensi. Tekanan darah yang tinggi akan
prevalensi terbanyak yaitu 16,18% dengan jumlah merusak tunika media dari arteri kecil di otak,
penderita hipertensi 230.670 orang. Kota Bandar melemahkan dindingnya dan membuatnya mudah
Lampung memiliki jumlah kasus hipertensi ruptur (Aguilar et al., 2011).
terbanyak di Provinsi Perdarahan intraserebral (ICH) menyebabkan
Lampung. Jumlah kasus hipertensi di Kota 10-15% kasus serangan stroke pertama kalinya,
Bandar Lampung yaitu berjumlah dengan angka kematian selama 30 hari dari 35%
25.011 penderita dengan jumlah penderita menjadi 52% dimana setengah dari angka kematian
hipertensi perempuan 15.502 orang dan laki-laki tersebut terjadi dalam 2 hari pertama. Dalam suatu
9.509 orang (Dinas Kesehatan Lampung, 2016). penelitian pada 1041 kasus ICH, didapatkan 50%
Stroke merupakan gangguan fungsi saraf yang pada lokasi yang dalam, 35% lobar, 10% cerebelar,
disebabkan oleh gangguan aliran darah dalam dan 6% pada otak (Broederick et al, 2013).
otak yang dapat timbul secara mendadak (dalam Di Indonesia penyakit ini menduduki posisi ketiga
beberapa detik) atau secara cepat (dalam setelah jantung dan kanker. Sebanyak 28,5%
beberapa jam) dengan gejala atau tanda yang penderita meninggal dunia dan sisanya menderita
sesuai dengan daerah yang terganggu sebagai kelumpuhan sebagian atau total. Hanya15% saja
hasil dari infark cerebri (stroke iskemik), yang dapat sembuh total dari serangan stroke dan
perdarahan intraserebral atau perdarahan kecacatan (Khairunnisa, 2014).
subarachnoid (Mardjono, 2009). Peningkatan tekanan intrakranial (TIK), yang
Stroke hemoragik terjadi bila pembuluh darah biasanya berkembang 1-4 hari setelah stroke namun
di otak pecah atau mengalami kebocoran, dapat berkembang secara akut dalam beberapa
sehingga terjadi perdarahan ke dalam otak. jam, kemudian menyebabkan gagal napas dan
Bagian otak yang dipengaruhi oleh pendarahan penurunan kesadaran. Pasien perdarahan
dapat menjadi rusak, dan darah dapat intraserebral yang disertai dengan komplikasi berat
terakumulasi sehingga memberikan tekanan pada harus dirawat di ruang rawat intensif (Caplan, 2017).
otak. Jumlah perdarahan menentukan keparahan
stroke. (Parmet et al, 2004). Stroke hemoragik METODE
dapat diklasifikasikan berdasarkan lokasi Untuk Mengetahui hubungan antara hipertensi
45
JOURNAL OF Tropical Medicine Issues, Volume 1, No 1, April 2021: 44-51
Hubungan antara hipertensi dengan letak dan jenis perdarahan intrakranial spontan pada pemeriksaan ct scan kepala
dengan letak dan jenis perdarahan intrakranial Usia dewasa ≥40, Jenis kelamin laki-laki dan
spontan pada pemeriksaan CT Scan kepala di perempuan. Kriteria Eksklusi: Data rekam medik
RSUD dr.H.Abdul Moeloek, provinsi lampung yang tidak terbaca penulisannya, tidak lengkap
tahun 2020. Kriteria Inklusi : Pasien yang ataupun rusak. Data rekam medik yang tidak
didiagnosis Hipertensi dan Perdarahan lengkap atau tidak memenuhi variable yang
Intrakranial spontan/non traumatik oleh dokter diteliti.
berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik dan CT
Scan kepala pada 1 Januari-31 Desember 2020,
HASIL
TABEL 1. Distribusi Frekuensi Responden N=124
Pekerjaan (n/%)
Tidak bekerja 37/29.8
Pegawai 52/41.9
Wiraswata 21/16.9
Petani 9/7.3
Buruh 5/4.0
Jenis Perdarahan
Intrakranial(n/%) 0.028
Intraserebral 91/73.4
Subaraknoid 33/26.6
Berdasarkan tabel diatas di dapatkan hasil frekuensi usia mean 62.59, standar devisiasi 9.849,rentang 40-
70 tahun, frekuensi jenis kelamin 74 (59.7%) responden, frekuensi pekerjaan, pegawai 52 (41.9%) responden,
frekuensi Letak Perdarahan Intrakranial Spontan, Hemisfer/Lobar 48 (38.7%) responden (p-value 0.011),
frekuensi Jenis Perdarahan Intrakranial, intraserebral 91 (73.4%) responden (p-value 0.028), frekuensiderajat
hipertensi, derajat 2 70 (56.5%) responden.
46
JOURNAL OF Tropical Medicine Issues, Volume 1, No 1, April 2021: 44-51
Hubungan antara hipertensi dengan letak dan jenis perdarahan intrakranial spontan pada pemeriksaan ct scan kepala
47
JOURNAL OF Tropical Medicine Issues, Volume 1, No 1, April 2021: 44-51
Hubungan antara hipertensi dengan letak dan jenis perdarahan intrakranial spontan pada pemeriksaan ct scan kepala
mengalami perdarahan intraknial spontan yang intraserebral ialah mekanisme pulsatile flow,
disebabkan oleh hipertensi banyak ditemukan dimana tekanan darah yang tinggi akan
pada pada hemisfer/lobar (36.2%). Menurut menyebabkan tekanan pada jaringan kolagen
Harsono (2011) perdarahan intraserebral meliputi dan elastin dinding pembuluh darah sehingga
10% dari seluruh kasus gangguan pembuluh drah terjadi kerusakan berupa medionekrosis,
otak, terjadi di hemisfer serebri (80%) dan batang aneurisma, dan perdarahan (Caplan et al, 2017).
otak serta serebelum (20%). Perdarahan Bila pembuluh darah pecah maka akan terjadi
intraserebral hipertensi adalah perdarahan perdarahan atau hematom sampai dengan
intraserebral dengan hipertensi sebagai maksimal
penyebab utamanya, terutama hipertensi yang 6 jam, yang akan berhenti sendiri akibat
tidak terkontrol, yang menyebabkan rusaknya pembentukan bekuan darah dan ditampon oleh
pembuluh darah kecil di otak sehingga mudah jaringan sekitarnya. Jika perdarahan terus
ruptur. Perdarahan ini terdapat di area yang berlanjut dengan volume yang besar maka akan
diperdarahi oleh arteri kecil seperti pada talamus, merusak struktur anatomi otak, ditambah lagi
putamen, substansi alba, pons, dan serebelum terjadinya edema awal disekitar hematom akibat
Pada individu normal terdapat sistem autoregulasi pelepasan dan akumulasi protein serum aktif
arteri serebral, yaitu bila tekanan darah sistemik osmotik dari bekuan darah. Akibatnya akan
meningkat maka pembuluh serebral akan terjadi destruksi massa otak dan peninggian
mengadakan vaso- konstriksi, sebaliknya bila tekanan intrakranial yang menyebabkan tekanan
tekanan darah sistemik menurun maka pembuluh perfusi otak menurun serta tergang- gunya aliran
serebral akan bervasodilatasi; dengan demikian darah otak. Proses ini akan berlanjut dengan
aliran darah ke otak tetap konstan. Batas atas terjadinya kaskade iskemik dan edema sitotoksik
tekanan darah sistemik ialah tekanan darah yang akan menye- babkan kematian sel otak, dan
sistolik 150-200 mmHg dan diastolik 110-120 massa di dalam otak akan bertambah sehingga
mmHg. Ketika tekanan darah sistemik meningkat, terjadi herniasi otak yang dapat menyebabkan
pembuluh serebral akan ber- konstriksi, namun kematian (Keep RF et al, 2012).
bila keadaan ini terjadi selama berbulan-bulan Dari hasil penelitian di atas peneliti
atau bertahun-tahun, maka akan menyebabkan berpendapat bahwa hipertensi adalah faktor
degenerasi lapisan otot pembuluh serebral, yang resiko yang paling umum atau utama. Lokasi
selanjutnya menyebabkan pembuluh diameter lazim terjadi intracerebral hemorrhage (ICH) di
lumen pembuluh darah menjadi sulit berubah ganglia basalis dan batang otak (thalamus) selain
(Goldszmidt et al, 2013). Pada hipertensi kronis, itu juga ditemukan di putamen, substansi alba,
pembuluh darah arteriol akan mengalami pons, dan serebelum. Sejauh ini, faktor risiko
perubahan dege- neratif yang menyebabkan yang paling penting dan dapat diubah dari stroke
dinding pem- buluh darah arteriol menjadi lemah hemoragik intraserebral adalah hipertensi.
sehingga akan menimbulkan mikroaneurisma Tekanan darah yang tinggi akan merusak tunika
yang tersebar disepanjang pembuluh darah yang media dari arteri kecil di otak, melemahkan
disebut sebagai mikroaneurisma Charchot dindingnya dan membuatnya mudah ruptur.
Bouchard, yang berbentuk seperti kantung,
menonjol melalui tunika media yang lemah (Keep Analisa Hipertensi dengan Jenis Perdarahan
RF et al, 2012). Intrakranial Spontan Pada Pemeriksaan CT
Menurut Kaplan (1990), jika terjadi Scan Kepala
peningkatan tekanan darah kronis maka akan Dari hasil penelitian diperoleh hasil analisis
menyebabkan kerusakan spesifik pembuluh ada hubungan yang signifikan antara hipertensi
darah melalui tiga mekanisme yang saling dengan jenis perdarahan intracranial spontan (p-
berhubungan, yaitu: pulsatile flow, endothelial value=0.028). Hasil penelitian ini sejalan dengan
denudation, dan replikasi sel otot polos. Namun, penelitian Retno (2016) dimana didapatkan hasil
yang dapat menyebabkan perdarahan penelitian ada hubungan antara derajat hipertensi
48
JOURNAL OF Tropical Medicine Issues, Volume 1, No 1, April 2021: 44-51
Hubungan antara hipertensi dengan letak dan jenis perdarahan intrakranial spontan pada pemeriksaan ct scan kepala
dengan kejadian stroke hemorogik (p- pembuluh darah, beberapa gejala yang dapat
value=0.038). muncul antara lain ,nyeri di daerah wajah atau
Dari hasil penelitian di atas sebagian besar sekitar mata, penglihatan kabur, leher kaku,
jenis perdarahan intracranial responden penurunan kesadaran. Gejala pada perdarahan
ditemukan pada intraserebral sebanyak 91 orang subarachnoid dapat memburuk dalam waktu 24
(73.47%). Sama halnya juga dengan penelitian jam, di mana cairan serebrospinal mengiritasi
Novita (2015) dimana pasien strok hemorogik selaput pelindung otak (meningens) sehingga
banyak ditemukan jenis perdarahan intraserebral mengakibatkan gejala kaku leher, nyeri
(87.5%). Sama halnya juga dengan penelitian Ira punggung, pusing, serta dapat diikuti dengan
(2015) dimana berdasarkan hasil CT-Scan muntah. Gejala perdarahan berat hingga
banyak ditemukan jenis perdarahan intraserebral penurunan kesadaran dapat terjadi secara
(69.3%). Penelitian Harkitasari (2015) subjek mendadak, sehingga penderita harus segera
dengan perdarahan intra sereblum sebanyak dilarikan ke rumah sakit. Tidak jarang penderita
70.96%. menjadi koma atau bahkan meninggal sebelum
Penyebab stroke hemoragik adalah pecahnya sampai di rumah sakit (Harsono, 2011).
pembuluh darah di dalam otak. Beberapa faktor
yang dapat menjadi pemicunya, antara lain SIMPULAN
hipertensi. Stroke hemoragik adalah kondisi Diperoleh hasil analisis ada hubungan yang
pecahnya salah satu arteri dalam otak yang signifikan antara hipertensi dengan letak
memicu perdarahan di sekitar organ tersebut perdarahan intrakranial spontan (p- value=0.011).
sehingga aliran darah pada sebagian otak Diperoleh hasil analisis ada hubungan yang
berkurang atau terputus. Tanpa pasokan oksigen signifikan antara hipertensi dengan jenis
yang dibawa sel darah, sel otak dapat cepat mati perdarahan intrakranial spontan (p-
sehingga fungsi otak dapat terganggu secara value=0.028).
permanen. Perdarahan saat pecahnya pembuluh
darah dalam otak disebut dengan perdarahan SARAN
intraserebral, sedangkan perdarahan pada Bagi Institusi Pendidikan
pembuluh darah pada ruang di antara lapisan Dapat menambah studi kepustakaan terutama
pembungkus otak bagian tengah dan dalam yang berkaitan dengan hubungan hipertensi
disebut dengan perdarahan subarachnoid. Gejala dengan letak dan jenis perdarahan intrakranial
yang muncul karena serangan stroke hemoragik dan diharapkan menjadi masukan yang
dapat berbeda-beda, tergantung seberapa besar bermanfaat bagi mahasiswa Prodi Kedokteran
jaringan yang terganggu, lokasi, serta tingkat Umum Fakultas kedokteran.
keparahan perdarahan yang terjadi (Harsono, Bagi Institusi Kesehatan
2011). Sebagai bahan masukan dan pertimbangan bagi
Gejala stroke hemoragik intraserebral tenaga kesehatan dalam menangani stroke yang
(perdarahan otak), di antaranya adalah: Sakit dialami pasien.
kepala berat, mual dan muntah, penurunan Bagi Peneliti
kesadaran, kejang. Gejala lainnya yang dapat Diharapkan dapat menambah wawasan dan ilmu
terjadi adalah lemah, kelumpuhan pada satu sisi pengetahuan mengenai hubungan hubungan
tubuh, gangguan berbicara, mata tidak dapat hipertensi dengan letak dan jenis perdarahan
digerakkan menuju arah tertentu, gangguan intrakranial spontan di Kota Bandar Lampung
penglihatan, dan terlihat bingung. Sementara itu, tahun 2020- 2021. Dan sebagai syarat
stroke hemoragik subarachnoid (perdarahan memperoleh gelar sarjana kedokteran serta
subarachnoid) ditunjukkan dengan gejala awal menambah pengalaman melakukan riset ilmiah.
berupa penglihatan ganda dan sakit kepala yang
terjadi tiba-tiba. Gejala tersebut terjadi sebelum
pembuluh darah pecah. Setelah pecahnya
49
JOURNAL OF Tropical Medicine Issues, Volume 1, No 1, April 2021: 44-51
Hubungan antara hipertensi dengan letak dan jenis perdarahan intrakranial spontan pada pemeriksaan ct scan kepala
DAFTAR PUSTAKA
Adiningsih, M., Husna, N., & Nurinda, E. Harkitasari, S. (2015). Penurunan Jumlah
(2021). Hubungan Drug Related Problems Leukosit sebagai Prediktor Perbaikan Klinis
Antihipertensi Terhadap Ketercapaian Penderita Stroke Hemoragik Selama
Target Tekanan Darah Di Rsud Perawatan di Rumah Sakit Umum Pusat
Panembahan Senopati Bantul Sanglah Denpasar (Doctoral dissertation,
Yogyakarta (Doctoral dissertation, Tesis. Tidak diterbitkan, Program Studi Ilmu
Universitas Jenderal Achmad Yani Biomedik Program Pascasarjana Universitas
Yogyakarta). Udayana, Denpasar).
Aguilar, M. I., & Brott, T. G. (2011). Ibrahim, R., Lalenoh, D. C., & Laihad, M.
Update in intracerebral hemorrhage. The L. (2021). Penanganan Pasien Perdarahan
Neurohospitalist, 1(3), 148-159. Intraserebral di Ruang Rawat Intensif. e-
CliniC, 9(1).
American Heart Association. (2015).
Heart Disease and Stroke Statistics –At-a- Kementrian kesehatan, RI. 2017. Proil
Glance. American Heart Association. Penyakit Tidak Menular. Jakarta: Kementrian
Kesehatan RI; 2017.
Baradhi, K.M. (2018). Update In
Hypertension. Diakses dari
https://www.acponline.org/system/f Khairunnisa, N. (2014). Hemiparese
iles/documents/about_acp/chapters/ Sinistra, Parese Nervus VII, IX, X, XII Ec
Stroke Non-hemoragik. Jurnal
ok/baradhi_2018.pdf
Medula, 2(03), 52-59.
Caplan, L. R. (2016). Etiology, Keep, R. F., Hua, Y., & Xi, G. (2012).
classification, and epidemiology of Intracerebral haemorrhage: mechanisms of
stroke. Up-to-Date [database on the injury and therapeutic targets. The Lancet
Internet]. Waltham (MA): UpToDate. Neurology, 11(8), 720-731.
Caplan, R. L. 2017. Patient Education: Laela, S., Mustikasari, M., & Wardani, I.
Hemorrhagic Stroke Treatment (Beyond Y. (2018). Changes of symptoms and the
the Basics). Patient Education; Available ability of anxiety patients after exercise of
from:httpa://www.update.com/cont thought stopping and family
ents/hemorrhagic-stroke-treatment- beyond-the- psychoeducation. Media Keperawatan
basics. Indonesia, 1(1), 1-11.
Dinas Kesehatan Kota Lampung. (2016). Madiyono, B., & Suherman, S. K. (2003).
Profil Kesehatan Kota Lampung. Pencegahan Stroke dan Serangan Jantung
Pada Usia Muda. Jakarta: Balai Penerbit
FKUI, 3-11.
Feigin, V. L. (2006). Stroke: panduan
bergambar tentang pencegahan dan
pemulihan stroke. Bhuana Ilmu Populer
50
JOURNAL OF Tropical Medicine Issues, Volume 1, No 1, April 2021: 44-51
Hubungan antara hipertensi dengan letak dan jenis perdarahan intrakranial spontan pada pemeriksaan ct scan kepala
51