Abstrak
38
ISSN 2540-8321 URL:http.\\ojs.unud.co.id\index.php\eum Volume 47 Nomor 1 Januari 2016
39
ISSN 2540-8321 URL:http.\\ojs.unud.co.id\index.php\eum Volume 47 Nomor 1 Januari 2016
peningkatan nilai NIHSS >1 poin atau selama perawatan dan 100 orang subjek
tetap atau penderita meninggal, memiliki usia dan jenis kelamin yang
sedangkan perbaikan klinis neurologis tidak sama antara kedua kelompok.
bila terjadi penurunan nilai NIHSS >1 Rerata usia pada kelompok
poin. Semua data akan dianalisis dengan dengan lesi di talamus 58,8 (SB 8,6)
menggunakan statistical package for the tahun, kelompok lesi di daerah bukan
social sciences (SPSS) 20 for windows talamus 58,9 (SB 8,0) tahun. Jumlah
dan disajikan dalam bentuk tabel dan lelaki dan perempuan adalah sama pada
narasi dengan analisis bivariat dengan kedua kelompok masing-masing 22
uji Mc Nemar dan analisis multivariat (73,3%) orang dan 8 (26,7%) orang.
menggunakan uji regresi logistik Tingkat pendidikan tertinggi kelompok
dengan tingkat kemaknaan P<0,05 dan dengan lesi di talamus adalah SD
interval kepercayaan (IK) 95%. (40%), sedangkan kelompok dengan
Penelitian ini telah mendapat ijin lesi di daerah bukan talamus adalah
kelaikan etik dari Komisi Etika SMA (36,7%). Pada kedua kelompok
Penelitian dan Pengembangan Fakultas latar belakang pekerjaan terbanyak
Kedokteran Universitas sebagai swasta masing-masing sebesar 8
Udayana/Rumah Sakit Umum Pusat (60%) orang pada lesi talamus dan 21
Sanglah Denpasar. (70%) orang pada lesi bukan talamus,
Hasil sedangkan status perkawinan subjek
Selama periode penelitian didapat penelitian terbanyak 29 (96,7%) orang
225 subjek memenuhi kriteria inklusi, kawin pada kedua kelompok. Rerata
sebanyak 165 subjek dieksklusi volume hematom pada lesi di daerah
sehingga sampel terpilih sebanyak 60. talamus 11,68 (SB 8,4) cm3 dengan
Eksklusi dilakukan pada 165 subjek volume minimal 0,5 cm3 dan volume
karena memiliki gambaran CT scan maksimal 28,9 cm3 , lesi di daerah bukan
kepala perdarahan intraserebral disertai talamus 12,91 (SB 9,6) cm3 dengan
dengan perdarahan intraventrikular dan volume minimal 0,25 cm3 dan volume
perdarahan subarakhnoid sebanyak 29 maksimal 29 cm3 . Karakteristik subjek
orang, 36 orang mengalami infeksi lebih rinci dapat dilihat pada Tabel 1.
Tabel 1. Karakteristik subjek penelitian berdasarkan kelompok lesi talamus
Lesi talamus
Karakteristik
Ya (N=30) Tidak (N=30)
Usia (tahun), rerata (SB) 58,8 (8,6) 58,9 (8,0)
Jenis kelamin, n (%)
Lelaki 22 (73,3) 22 (73,3)
Perempuan 8 (26,7) 8 (26,7)
Pendidikan, n (%)
Tidak sekolah 4 (13,3) 5 (16,7)
SD 12 (40,0) 9 (30,0)
SMP 4 (13,3) 0 (0)
SMA 8 (26,7) 11 (36,7)
PT 2 (6,7) 5 (16,7)
Pekerjaan, n (%)
PNS 5 (16,7) 5 (16,7)
Swasta 18 (60,0) 21 (70,0)
Tidak bekerja 7 (23,3) 4 (13,3,)
Status perkawinan, n (%)
40
ISSN 2540-8321 URL:http.\\ojs.unud.co.id\index.php\eum Volume 47 Nomor 1 Januari 2016
Lesi talamus
Ya 19 (63,3) 11 (36,7) 2,71 0,002
Tidak 7 (23,3) 23 (76,7) (1,34 sampai 5,49)
Volume hematom
< 12 cc 15(40,5) 22(59,5) 1,18 0,580
> 12cc 11(47,8) 12(52,2) (0,66 sampai 2,10)
Udem perihematom
Fokal 25(43,9) 32(56,1) 1,32 0,720
Difus 1(33,3) 2(66,7) (0,26 sampai 6,70)
Hipertensi
Hipertensi1 8(42,1) 11(57,9) 0,96 0,900
Hipertensi2 18(43,9) 23(56,1) (0,51 sampai 1,80)
Midline shift
Ya 7(58,3) 5(41,7) 1,47 0,241
Tidak 19(39,6) 29(60,4) (0,82 sampai 2,67)
Data ditampilkan dalam n(%). Signifikan P<0,05. RR=risiko relatif. IK 95%=interval kepercayaan 95%.
41
ISSN 2540-8321 URL:http.\\ojs.unud.co.id\index.php\eum Volume 47 Nomor 1 Januari 2016
(SB 11,4) tahun dan studi oleh Chiewvit dan merokok dapat meningkatkan risiko
dkk7 yang memperoleh rerata usia stroke menjadi 2 kali.5
subjek 57 (SB 17) tahun. Hasil Pendidikan tertinggi subjek
penelitian ini berbeda dengan penelitian penelitian dengan lesi talamus adalah
oleh Salihovic dkk8 yang mendapatkan SD (40%) sedangkan pada kelompok
rerata usia subjek penelitian adalah 64,3 lesi bukan talamus adalah SMA
(SB 13,7) tahun dan studi oleh (36,7%). Studi oleh Llibre dkk11
Smajlovic dkk9 yang mendapatkan didapatkan pendidikan subjek terbanyak
rerata usia subjek adalah 65,7 (SB 11,2) adalah sekolah di atas 7 tahun dan
tahun. Perbedaan rerata usia dalam 16,9% subjek berpendidikan perguruan
penelitian ini dengan penelitian tinggi. Perbedaan hasil penelitian ini
terdahulu disebabkan oleh faktor risiko disebabkan karena sebagian besar
hipertensi yang merupakan penyebab penduduk Bali memiliki latar belakang
tersering stroke perdarahan intraserebral pendidikan SD (59%) dan kedua adalah
prevalensnya meningkat dua kali pada SMA (19%).12 Penelitian terdahulu
usia >55 tahun dan penyakit degeneratif memiliki tingkat pendidikan lebih tinggi
pembuluh darah kecil intrakranial lebih karena sosial ekonomi di daerah
sering ditemukan pada usia pertengahan tersebut juga tinggi sehingga kesadaran
sedangkan faktor risiko stroke angiopati akan pentingnya pendidikan juga tinggi
amiloid lebih sering ditemukan pada tetapi risiko stroke meningkat akibat
usia yang lebih tua.10 Pada studi adanya faktor risiko stroke yang
terdahulu didapatkan rerata usia yang berhubungan dengan life style seperti
lebih tua karena populasi orang tua konsumsi makanan yang tinggi lemak,
lebih tinggi di negara-negara tersebut tinggi garam, dan kurangnya aktivitas.11
contohnya Amerika Latin memiliki Latar belakang pekerjaan terbanyak
16,6% populasinya berusia >60 tahun, sebagai swasta sebesar 70% dan 60%.
nomer dua terbanyak di dunia.11 Hasil yang berbeda didapatkan pada
Jumlah subjek lelaki pada kedua studi oleh Dinata dkk14 yang
kelompok 22 (73,3%) orang dan jumlah mendapatkan subjek terbanyak bekerja
subjek perempuan masing-masing 16 sebagai ibu rumah tangga sebesar
(26,7%) orang. Hasil yang serupa juga 43,75%. Perbedaan hasil penelitian ini
didapatkan pada studi yang dilakukan disebabkan karena sebagian besar
oleh Harkitasari12 diperoleh subjek penduduk Bali bekerja sebagai pegawai
berjenis kelamin lelaki sebanyak 28 swasta yaitu 77,09% dalam bidang
(63,60%) orang lebih besar dari pada pertanian, peternakan, kehutanan,
perempuan 16 (36,40%) orang dan studi pertambangan, 3,21% dalam bidang
oleh Smajlovic dkk9 diperoleh sebanyak industri, listrik, gas dan air bersih,
178 (50,6%) orang subjek berjenis konstruksi, 10,06% dalam bidang
kelamin lelaki dan 174 (49,4%) orang perdagangan, hotel dan restoran, 7,96%
subjek perempuan. Hal ini disebabkan dalam bidang transportasi, komunikasi,
karena lelaki memiliki risiko hipertensi jasa, keuangan, sedangkan pada
25% lebih tinggi dibandingkan penelitian terdahulu diperoleh pekerjaan
perempuan dan proyeksi jumlah terbanyak subjek adalah ibu rumah
penduduk Bali yang berjenis kelamin tangga karena tingkat pengangguran
lelaki sebesar 50,41% lebih besar dari pada perempuan lebih tinggi dari lelaki
pada perempuan yaitu 49,59% pada (6,26 vs 5,75 tahun 2014) sehingga
tahun 2015,12 di samping itu merokok karena masalah ekonomi dan kesibukan
yang merupakan faktor risiko stroke dalam mengatur rumah tangga
akut lebih umum ditemukan pada lelaki menyebabkan wanita rentan mengalami
42
ISSN 2540-8321 URL:http.\\ojs.unud.co.id\index.php\eum Volume 47 Nomor 1 Januari 2016
43
ISSN 2540-8321 URL:http.\\ojs.unud.co.id\index.php\eum Volume 47 Nomor 1 Januari 2016
ada perbedaan signifikan antara variasi yang fokal sehingga tidak menimbulkan
volume hematom dengan luaran buruk penekanan pada struktur penting seperti
(P=0,051). Hal ini disebabkan karena ARAS dan batang otak yang dapat
pada penelitian ini tidak memasukan menimbulkan luaran klinis buruk.10
subjek penelitian dengan lesi hematom Pada penelitian ini didapatkan
>30 cm3 yang berhubungan dengan 100% subjek penelitian memiliki
luaran klinis buruk sebagai subjek hipertensi dan saat tekanan darah
penelitian. Penderita stroke perdarahan dikelompokkan menjadi hipertensi 1
dengan volume yang besar sering kali dan hipertensi 2 didapatkan subjek
meningkatkan volume dan tekanan penelitian yang mengalami perburukan
intrakranial sehingga akan klinis neurologis dengan hipertensi 1
menimbulkan herniasi, pergeseran sebesar 8 (42,1%) orang dan 18 (43,9%)
komponen intrakranial dan peningkatan orang dengan hipertensi 2, sedangkan
tekanan intrakranial secara merata yang subjek penelitian yang mengalami
akan menimbulkan kematian pada perbaikan klinis neurologis sebesar 11
stroke yang luas. Hematom yang lebih (57,9%) orang subjek dengan hipertensi
besar akan memiliki udem sekitar 1 dan 23 (56,1%) orang dengan
hematom yang lebih besar dan volume hipertensi 2. Hasil penelitian ini tidak
udem perihematom berhubungan bermakna secara statistik dengan nilai
5
dengan luaran klinis stroke. RR=0,96 (IK95% 0,51 sampai 1,80),
Pada analisis udem perihematom P=0,900.
didapatkan subjek penelitian yang Hasil yang sama didapatkan pada
mengalami perburukan klinis neurologis studi oleh Almutawa dkk19 yang
sebesar 25 (43,9%) orang pada subjek mendapatkan hasil tidak bermakna pada
dengan udem fokal dan 1 (33,3%) orang analisis bivariat hipertensi dengan
pada subjek dengan udem difus, mortalitas (P=0,238) dan studi oleh
sedangkan subyek yang mengalami Gupta dkk22 yang mendapatkan hasil
perbaikan klinis neurologis sebesar 32 yang tidak bermakna pada analisis
(56,1%) orang pada subjek dengan bivariat hipertensi dengan luaran klinis
udem fokal dan 2 (66,7%) orang pada buruk (P=0,647). Hal ini disebabkan
subjek dengan udem difus, hasil karena hipertensi merupakan faktor
penelitian ini tidak bermakna secara risiko tunggal stroke pada usia tua dan
statistik dengan nilai RR 1,32 (IK95% sangat signifikan berhubungan dengan
0,26 sampai 6,70), P=0,720. stroke.23 Hipertensi berperan pada
Hasil penelitian ini sama dengan berbagai mekanisme stroke, berperan
studi yang dilakukan oleh Vemmos pada proses aterodegeneratif pembuluh
dkk21 yang mendapatkan udem otak darah besar dan ruptur aneurisma
dengan efek massa tidak memiliki serebri. Banyak individu tidak
hubungan yang bermakna dengan menyadari memiliki hipertensi (30% di
mortalitas dalam 10 tahun [HR=1,09 Amerika), sedangkan individu yang
(IK95% 0,93 sampai 1,28), P<0,284] menyadari menderita hipertensi kurang
dan studi oleh Gupta dkk22 yang mendapat penanganan penyakitnya atau
mendapatkan udem perihematom bukan penanganannya kurang adekuat.5
merupakan prediktor independen luaran Pada analisis bivariat antara midline
klinis buruk (P=0,420). Hasil penelitian shift dan klinis neurologis didapatkan
ini menunjukkan hasil yang tidak subjek yang mengalami perburukan
bermakna karena penelitian dilakukan klinis neurologis sebesar 7 (58,3%)
pada subjek dengan volume hematom orang pada subjek yang memiliki
yang kecil, volume hematom yang kecil midline shift dan 19 (39,6%) orang pada
akan menimbulkan udem perihematom subjek yang tidak. Subjek yang
44
ISSN 2540-8321 URL:http.\\ojs.unud.co.id\index.php\eum Volume 47 Nomor 1 Januari 2016
45
ISSN 2540-8321 URL:http.\\ojs.unud.co.id\index.php\eum Volume 47 Nomor 1 Januari 2016
46
ISSN 2540-8321 URL:http.\\ojs.unud.co.id\index.php\eum Volume 47 Nomor 1 Januari 2016
47