Anda di halaman 1dari 109

PERAN MEDIA VISUAL GAMBAR DALAM PENINGKATAN

PEMAHAMAN SISWA PADA MATERI PENDIDIKAN PANCASILA


KELAS 1 MADRASAH IBTIDAIYAH NEGERI 8 NGAWI
TAHUN AJARAN 2022/2023

SKRIPSI

Diajukan Kepada Fakultas Tarbiyah Institut Agama Islam (IAI) Ngawi


Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Guna Memperoleh
Gelar Strata Satu Sarjana Pendidikan (S.Pd.)
Diajukan Kepada Dekan Fakultas Tarbiyah

Oleh :

AYNA RIZQY HIDAYATI

NPM. 2019130260080

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH

FAKULTAS TARBIYAH

INSTITUT AGAMA ISLAM (IAI) NGAWI

TAHUN 2023
PERAN MEDIA VISUAL GAMBAR DALAM PENINGKATAN
PEMAHAMAN SISWA PADA MATERI PENDIDIKAN PANCASILA
KELAS 1 MADRASAH IBTIDAIYAH NEGERI 8 NGAWI
TAHUN AJARAN 2022/2023

SKRIPSI

Diajukan Kepada Fakultas Tarbiyah Institut Agama Islam (IAI) NgawiUntuk


Memenuhi Salah Satu Persyaratan Guna Memperoleh
Gelar Strata Satu Sarjana Pendidikan (S.Pd.)
Diajukan Kepada Dekan Fakultas Tarbiyah

Oleh :

AYNA RIZQY HIDAYATI

NPM. 2019130260080

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH

FAKULTAS TARBIYAH

INSTITUT AGAMA ISLAM (IAI) NGAWI

TAHUN 2023

i
SURAT PERNYATAAN

ii
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

iii
iv
MOTTO
Jadikanlah sabar dan sholat sebagai penolonganmu, dan sesungguhnya yang demikian
itu sungguh berat kecuali bagi orang-orang yang khusyu.

(Q.S. Al-Baqarah:45)

Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan maka apabila kamu


telah selesai (dan suatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh
(urusan yang lain)
(Q.S Al- Insyirah:6 -7)

Sungguh, orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan, kelak


(Allah) Yang Maha Pengasih akan menanamkan rasa kasih sayang (dalam hati
mereka).

(Q.S Maryam:96)

Sesungguhnya manusia tidak pernah diberi sesuatu yang lebih baik daripada

Akhlak yang baik. (H.R.Ath- Thabrani)

Doa dan usaha adalah modal terbaik untuk meraih kesuksesan.

v
HALAMAN PERSEMBAHAN

Alhamdulillahirabbil’alamin,

Puji syukur penulis ucapkan atas kehadirat Allah Rabbul‟alamin yang

telah memberikan rahmat, hidayah, serta kasih sayang-Nya, sehingga penulis dapat

menyelesaikan karya kecil ini. Sebagai bukti hormat dan kasih sayang, penulis

persembahkan karya ini untuk orang-orang terkasih yang telah berjasa dalam

hidup penulis:

1. Terimaksih yang tak terhingga kepada kedua orangtuaku tercinta. Ayahanda

Suseno dan Ibunda Muthmainnah yang telah tulus ikhlas dengan penuh cinta,

membesarkan, membimbing, mengorbankan segalanya. Selalu menyemangati,

mendukung, mendoakan, mendampingi, setiap proses yang Ananda lalui.

Sungguh tak terbalaskan, semoga Allah senantiasa menyayangi dan menjaga

Ayahanda dan Ibunda.

2. Almamaterku tercinta Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah

Institut Agama Islam (IAI) Ngawi yang telah memberikan pengalaman ilmiah

yang berharga dan akan dijadikan lentera dalam menyongsong masa depan yang

lebih baik.

3. Teman – teman penulis baik itu teman kuliah seangkatan. adik kelas pada

Fakultas Tarbiyah Institut Agama Islam (IAI) Ngawi.yang telah banyak memberi

masukan, semangat dan arahan hinggan akhirnya dapat terselesaikan Skripsi ini.

vi
ABSTRAK

Ayna Rizqy Hidayati. 2023, Peran Media Visual Gambar Dalam Peningkatkan
Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Kelas 1 Madrasah
Ibtidaiyah Negeri 8 Paron Ngawi Tahun Ajaran 2022/2023. Skripsi, Jurusan Tarbiyah
Prodi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah. Institut Agama Islam (IAI) Ngawi

Kata kunci : Media Gambar, Pemahaman Siswa, Pendidikan Pancasila

Penelitian ini membahas tentang Peran Media Visual Gambar Dalam


Peningkatkan Pemahaman Siswa Pada Materi Pendidikan Pancasila Kelas 1 Madrasah
Ibtidaiyah Negeri 8 Ngawi Tahun Ajaran 2022/2023. Juga membahas tentang
Bagaimana Peran Media Visual Gambar Dalam Peningkatan Pemahaman Siswa Pada
Materi Pendidikan Pancasila, serta pendukung dan penghambat Peran Media Visual
Gambar Dalam Peningkatan Pemahaman Siswa Pada Materi Pendidikan Pancasila,
masalah yang diteliti penulis yaitu kurang motivasi siswa dalam proses belajar
mengajar. selain itu Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui secara langsung
peran media visual gambar dalam peningkatan pemahaman siswa pada materi
pendidikan pancasila.

Jenis penelitian ini adalah Kualitaif. Penelitian ini mengunakan pendekatan


lapangan dengan metode kualitatif. Dengan mengacu kepada teknik pengumpulan data
meliputi observasi, wawancara dan dokumentasi. Subyek pada penelitian ini adalah
Bapak Kepala Sekolah, guru kelas I. Untuk mendapatkan hasil dilakukan melalui
wawancara kepada kepala sekolah, guru kelas 1, untuk mendapatkan informasi tentang
pendidikan pancasila.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Peran Media Visual Gambar Dalam
Peningkatkan Pemahaman Siswa Pada Materi Pendidikan Pancasila siswa MIN 8
Ngawi sudah dilaksanakan dengan sebaik-baiknya. Meskipun ada beberapa
kendala/hambatan yang dihadapi oleh Bapak dan Ibu guru dalam menerapkan media
gambar dalam pendidikan pancasila. Pengaruh dalam minat belajar siswa terhadap
media gambar pada siswa MIN 8 Ngawi yaitu mereka tertarik dengan adanya media
gambar. Namun kebanyakan siswa sulit untuk mengerti dengan adanya media gambar
dikarenakan siswa susah untuk mengikuti pembelajaran di kelas. Dan sebagian siswa
mudah untuk memahami materi pembelajaran yang lebih efektif.

vii
KATA PENGANTAR

Alhamdulillahi, segala puji syukur kehadirat Allah SWT karena atas

limpahan rahmatnya dan bimbing–Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini

merupakan dengan judul, Peran Media Visual Gambar Dalam Peningkatan

Pemahaman Siswa Pada Materi Pendidikan Pancasila Kelas 1 Madrasah

Ibtidaiyah Negeri 8 Ngawi Tahun Ajaran 2022/2023.” Shalawat dan salam smoga

tetap senantiasa dilimpahkan kepada junjungan dan uswatun hasanah kita,

Rasulullah SAW.

Penulis meyadari bahwa skripsi ini tidak lepas dari adanya bimbingan,

motivasi, dan bantuan dari berbagai pihak, untuk itu penulis haturkan

terimakasih kepada:

1. Bapak Dr. H. Mustaqim, Dip.Is, M.Pd.I selaku rektor Institut Agama Islam
(IAI) Ngawi.
2. Ibu Hj. Anik Faridah, M.Pd.I dan Bu Anita Solihatul Wahidah, M.Pd.I. yang
selalu sabar dalam membimbing kami menyelesaikan skripsi.
3. Orang tua ku tercinta, sebagai rasa terimakasih yang tiada terhingga
kupersembahkan karya kecil ini untuk kalian yang telah memberi kasih
sayang, segala dukungan dan cinta kasih yang tiada terhingga. Terimakasih
sudah mengantarkanku sampai titik ini.
4. Kakakku, tiada yang paling mengharukan saat berkumpul bersama, Kita yang
tidak pernah bertengkar sejak kecil tidak seperti kakak adik yang lain. Semoga
kedepannya semakin dewasa.

5. Adikku Dilla semoga kelak menjadi anak yang sholeh dan menjadi
kebanggan keluarga.
6. Keluarga besarku, pakde mbokde, bulek paklek dan sepupu terimakasih atas

viii
ix
DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING .......................................................... iii


PENGESAHAN ....................................................................................................... iv
MOTTO ....................................................................................................................v
HALAMAN PERSEMBAHAN...............................................................................vi
ABSTRAK .............................................................................................................. vii
KATA PENGANTAR ............................................................................................ viii
DAFTAR ISI .......................................................................................................... x
DAFTAR TABEL ................................................................................................... xii
DAFTAR LAMPIRAN .......................................................................................... xiii
PEDOMAN TRANSLITERASI TRANSLITERASI ARAB-LATIN ................... xiv
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah ................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ......................................................................................... 4
C. Tujuan Penelitian .......................................................................................... 4
D. Manfaat Penelitian… .................................................................................... 5
E. Metode Penelitian ......................................................................................... 6
F. Sistematika Pembahasan .............................................................................. 14
BAB II LANDASAN TEORITIK DAN TELAAH PUSTAKA ........................... 15
A. Media Visual .................................................................................................15
1. Pengertian Media Visual ...................................................................... 15
2. Macam-macam Media Visual .............................................................. 17
3. Fungsi Media Visual… ........................................................................ 19
4. Manfaat Media Visual .......................................................................... 22
B. Media Gambar ............................................................................................. 23
1. Pengertian Media Gambar…………………………………………....23
2. Fungsi Media Gambar………………………………………………..24

x
3. Kelebihan dan Kelemahan Media Gambar .......................................... 25
C. Pemahaman siswa ...................................................................................... 26
1. Pengertian Pemahaman siswa ............................................................ 26
2. Fungsi dan Tujuan Pemahaman Siswa .................................................27
3. Faktor Yang Mempengaruhi Pemahaman Siswa ................................ 28
D. Pendidikan Pancasila ................................................................................... 29
1. Pengertian Pendidikan Pancasila..........................................................29
2. Tujuan Pendidikan Pancasila ............................................................... 33
3. Landasan Pendidikan Pancasila ........................................................... 34
E. Telaah Pustaka ............................................................................................. 36
BAB III TEMUAN PENELITIAN ....................................................................... 39
A. Gambaran umum lokasi penelitian..............................................................39
1. Sejarah Berdirinya MIN 8 Ngawi ........................................................ 39
2. Letak Geografis MIN 8 Ngawi ............................................................ 40
3. Data dan Identitas MIN 8 Ngawi… ..................................................... 41
4. Struktur Organisasi MIN 8 Ngawi ....................................................... 42
5. Visi,Misi,dan Tujuan MIN 8 Ngawi… ................................................ 43
6. Keadaan Guru dan Siswa MIN 8 Ngawi ............................................. 45
7. Keadaan Sarana dan Prasarana MIN 8 Ngawi ................................... 48
8. Prestasi Lomba Proseni MIN 8 Ngawi ...............................................50
B. Deskripsi Data .......................................................................................... 51
BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN .............................................56
BAB V PENUTUP ...............................................................................................63
A. Kesimpulan ............................................................................................... 63
B. Saran ..........................................................................................................65
DAFTAR RUJUKAN .......................................................................................... 66
LAMPIRAN-LAPIRAN ...................................................................................... 67

xi
DAFTAR TABEL

Tabel : 3.1 Keadaaan guru pendidik di MIN 8 Ngawi ....................................... 44

Table : 3.2 Keadaan siswa dan siswi di MIN 8 Ngawi ....................................... 47

Table : 3.3 Data Sarana dan Prasarana MIN 8 Ngawi.......................................... 49

Table : 3.4 Prestasi Lomba Proseni di MIN 8 Ngawi ......................................... 52

xii
DAFTAR LAMPIRAN

1. Daftar Rujukan

2. Transkip Observasi

3. Transkip Wawancara

4. Transkip Dokumentasi

5. Transkip Simbol-Simbol Pancasila

6. Riwayat Hidup

7. Surat Keterangan Riset

8. Jadwal Penelitian

9. Catatan Kegiatan Bimbingan

10. Sertifikat

xiii
PEDOMAN TRANSLITERASI TRANSLITERASI ARAB-LATIN

Arab Indonesia Arab Indonesia Arab Indonesia


‫ ا‬/‫ء‬ = a/’ ‫س‬ = Z ‫ق‬ = Q
‫ب‬ = B ‫س‬ = S ‫ك‬ = K
‫ت‬ = T ‫ش‬ = Sh ‫ل‬ = L
‫ث‬ = Th ‫ص‬ = S ‫م‬ = M
‫ج‬ = J ‫ض‬ = D ‫ن‬ = N
‫ح‬ = H ‫ط‬ = T ‫و‬ = W
‫خ‬ = Kh ‫ظ‬ = Z ‫ه‬ = H
‫د‬ = D ‫ع‬ = ‘ ‫ي‬ = Y
‫ذ‬ = Dh ‫غ‬ = gh
‫ر‬ = R ‫ف‬ = F

Bunyi madd : ‫آ‬ a>

‫اى‬ i>

‫اؤ‬ u>

Bunyi dhiphtong : ‫اى‬ Ay

‫اؤ‬ Aw

xiv
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Untuk meningkatkan mutu dan mutu pendidikan, diperlukan peran guru yang

profesi sebagai pendidik kehidupan masyarakat. Hal ini sesuai dengan Pasal 48 dan 59

Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 2020 tentang Pengembangan Sistem Informa

Pendidikan Berbasis Ilmu Pengetahuan dan Teknologi. Dengan sistem pendidikan

yang baik dan sumber daya manusia yang baik, Indonesia dapat meningkatkan daya
1
saingnya. Guru yang professi itu tidak hanya pintar dalam menyampaikan materi,

tetapi mampu mengondisikan pembelajaran supaya berjalan dengan baik dan

menambah minat siswa untuk terus belajar. Bahkan agama Islam sendiri memberi
2
perhatian khusus terhadap pendidikan. Hal itu terdapat dalam (QS. AI-Alaq:1-5),

sebagai berikut

‫﴾ ا ْق َزأْ َو َرب َُّل ْاْل َ ْم َز ُم‬٢ ﴿ ‫ق‬


ٍ َ‫عل‬ ِ ْ َ‫﴾ َخلَق‬١ ﴿ َ‫ْاْل َ ْم َز ُم ا ْق َزأْ ِباس ِْن َر ِبّ َل َخلَق‬
َ ‫اْل ْن‬
َ ‫سانَ ِه ْن‬

﴾٥ ﴿ ‫سانَ َها لَ ْن َي ْعلَ ْن‬


َ ‫اْل ْن‬ َ ﴾٤ ﴿ ‫علَّ َن ِب ْالقَلَ ِن‬
ِ ْ ‫علَّ َن‬ َ ‫﴾ الَّذِي‬٣ ﴿

1
Arief S. Sadiman dkk, Media Pendidikan (Jakarta: PT Raja Grafind Persabda 2028), hlm.7
2
Al- Alaq (87) : 1-5

1
Artinya :

Bacalah dengan (sebutkan) nama Tuhanmu Yang Menciptakan, Dia telah

menciptakan manusia dari segumpal darah, Bacalah dan Tuhanmu Maha Mulia, Yang

mengajar (manusia) melalui syafaat kalam, Dia mengajarkan manusia apa yang tidak

diketahuinya.

Hal itu bias dilakukan oleh guru dengan menggunakan media visual gambar

dalam pembelajaran.

Media adalah alat atau lembaga atau perangkat yang berfungsi untuk

menyampaikan informasi, sedangkan media pembelajaran adalah segala sesuatu yang

dapat digunakan untuk menyampaikan pesan pengirim.3 Kehadiran lingkungan

belajar dapat mendorong motivasi dan keaktifan siswa dalam belajar. Sudiman

menegaskan hal ini dengan menyatakan bahwa pemanfaatan lingkungan belajar

berguna untuk menginspirasi dan memfasilitasi pembelajaran. Interaksi yang lansung

antara anak didik, lingkungan, dan kenyataan, serta memungkinkan anak didik belajar

sendiri menurut kemampuan dan minat.

Hal ini tidak hanya meningkatkan minat siswa dalam pembelajaran dan

aktivitas, tetapi media juga memungkinkan siswa untuk mengalami sendiri materi

yang mereka pelajari. Dapat dimaknai, siswa memiliki pengalaman langsung dengan

hasil belajar. Hal ini dikarenakan media berfungsi untuk mempercepat proses belajar

3
Daddy Fernando Pakpahan dkk, Pengembangan Media Pembelajaran, (Jakarta: Kencan,
2026), hlm.9

2
mengajar, sehingga media secara tidak langsung dapat mengatasi masalah indrawi

setiap siswa dan mudah siswa dalam memahami materi, serta pembelajaran menjadi

lebih efektif tanpa waktu belajar yang lama.4 Siswa harus memahami topik.

Akhirnya, semua peran media pembelajaran berdampak pada aktifnya kreativitas

belajar siswa. Arsad menjelaskan pembelajaran aktif membutuhkan dukungan media

yang dapat dorongan pembelajaran siswa. Jelas bahwa kehadiran siswa di

lingkungan belajar dalam proses pembelajaran, tanpa menghabiskan waktu lama

untuk memahami materi yang diajarkan kepada siswa, sangat penting untuk

pengajaran. Penggunaan media pembelajaran dapat memperjelas penyajian materi

pada pokok bahasan dan konsep serta memastikan pembelajaran tidak bersifat verbal

berupa kata-kata tertulis dan lisan.

Sehingga adanya media pembelajaran media visual gambar diharapkan dapat

bantu guru dalam mengajar kepada siswa tentang pengenalan pendidiakn pancasila

dan mengamalkan dalam kehidupan sehari-hari serta dapat membantu siswa belajar

sendiri. Melalui pendidiakan pancasila dan kewarganegaraan, diharapkan mampu

membina dan mengembangkan peserta didik agar menjadi warga negara yang baik.

Sebagaimana yang peneliti temukan di sekolah MIN 8 Ngawi dimana guru

yang bersangkutan belum menggunakan media dalam proses pembelajaran. Dalam

hal ini peneliti khususkan pada mata pelajaran Pendidikan Pancasila dengan materi

4
Syaiful Bahri Djamarah and Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar (Jakarta : Rineka
Cipta, 2006), hlm. 227 - 220

3
pembelajaran Pancasila.5 Artinya adapun problematika atau masalah yang membuat

siswa kurang belajar salah satu penyebabnya adalah kurangnya motivasi belajar.

Kurangnya motivasi belajar ini disebabkan oleh berbgai faktor diantaranya adalah

karena pembelajaran yang monoton. Pembelajaran yang monoton ini terjadi karena

kurangya kreatifitas guru dalam memanfaatkan atau menggunakan media-media

pembelajaran. Sehingga dalam pembelajaran siswa merasa jenuh dan sangat

membosankan. Dari masalah yang peneliti temukan, maka peneliti tertarik untuk

melakukan penelitian mendalam terkait media pembelajaran. “PERAN MEDIA

VISUAL GAMBAR DALAM PENINGKATAN PEMAHAMAN SISWA

PADA MATERI PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 1 MADRASAH

IBTIDAIYAH NEGERI 8 NGAWI TAHUN AJARAN 2022/2023”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan batasan masalah yang telah dikemukakan oleh peneliti di atas dapat

dirumuskan permasalahan sebagai berikut:

1. Bagaimana peran media visual gambar dalam peningkatan pemahaman siswa

pada materi pendidikan pancasila kelas 1 MIN 8 Ngawi?

2. Faktor pendukung dan penghambat peran media visual gambar dalam

peningkatan pemahaman siswa pada materi pelajaran pendidikan pancasila kelas

1 MIN 8 Ngawi ?

5
Cecep Kustandi dan Daddy Darmawan, Penggunaan Media Visual Gambar Dalam
Meningkatkan Pemahaman Siswa Pada Pendidikan Pancasila , (Jakarta: Kencana 2020), hlm. 243.

4
C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan utama dari penelitian ini adalah sebagai

berikut:

1. Untuk mengetahui peran media visual gambar siswa dalam peningkatan

pemahaman siswa pada materi pendidikan pancasila kelas 1 MIN 8 Ngawi.

2. Untuk mengetahui faktor pendukung dan penghambat peran media visual gambar

dalam peningkatan pemahaman siswa pada materi pendidikan pancasila kelas 1

MIN 8 Ngawi.

D. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memiliki manfaat sebagai berikut:

1. Manfaat Teoritis

Dalam hasil penelitian ini, siswa dapat mengetahui peran penggunaan

media visual gambar dalam peningkatan prestasi belajar siswa pada mata

pelajaran pendidikan pancasila. Hasil penelitian ini dapat digunakan oleh sekola

sebagai pembuat kebijakan, yang dapat digunakan secara langsung untuk

peningkatan kinerja siswa, berikan umpan balik untuk meningkatkan efektifitas

dan efisiensi pembelajaran, serta berikan masukan atau referensi untuk

penelitian selanjutnya.

5
2. Manfaat Praktis

a. Bagi Peneliti

Peneliti mendapatkan masukan dari penelitian yang dilakukan dan

memberikan wawasan bagi peneliti Peran Media Visual Gambar Dalam

Peningkatan Pemahaman Siswa terhadap materi Pendidikan Pancasila Kelas

1 Madrasah Ibtidaiyah Negeri 8 Ngawi.

b. Bagi Siswa

Dari hasil penelitian ini diharapkan siswa memahami pentingnya

meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi pancasila dan siswa

memperoleh pengalaman belajar baru melalui media gambar.

c. Bagi Guru

Menambah pengetahuan guru tentang penggunaan media gambar

untuk membantu guru membuat pembelajaran di kelas menjadi lebih

menyenangkan.

d. Bagi Sekolah

Manfaat penelitian ini bagi sekolah adalah penelitian ini dapat dijadikan

sebagai bahan informasi dan kajian untuk penelitian media gambar

selanjutnya dalam proses pembelajaran.

6
E. Metode Penelitian

1. Pendekatan dan Jenis Penelitian

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitan kualitatif.

Metode penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang berlandaskan pada

filsafat postpositiv, digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek yang alamiah,

(sebagai lawannya adalah eksperimen) dimana peneliti adalah sebagai instrumen

kunci, pengambilan sampel sumber data dilakukan secara purposiv dan snowbaal,

teknik kumpulan data dilakukan dengan trianggulasi (gabungan), analisis data

bersifat induktif/kualitatif dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna

dari pada generalisasi. Peneliti menggunakan penelitin kualitatif karena lebih

bersifat deskriptif. 6

Demikian pula Sugiyono mengemukakan pendapatnya bahwa penelitian

deskriptif adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai variabel

mandiri, baik satu variabel atau lebih (independen) tanpa membuat pertandingan

atau menghubungkan antara variabel dengan yang lainnya.

2. Kehadiran Peneliti

Kehadiran peneliti adalah salah satu unsur penting dalam penelitian

kualitatif. Dalam penelitian kualitatif wajib hadir di lokasi lansung, karna peneliti

berperan sebagai instrumen utama dalam kumpulan data secara lansung. Peneliti

6
Sugiyono, “Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif R & D”, cet25
(Bandung : Alfabeta, 2027), hlm. 25

7
harus menyadari bahwa dirinya merupakan perencana, pelaksana pengumpulan

data dan penganalisis data sekaligus menjadi pelapor hasil penelitian.

Berdasarkan pandangan diatas, itu pada dasarnya adalah kehadiran peneliti

dan instrument juga merupakan faktor penting semua kegiatan penelitian. Karna

kedalaman dan ketajaman yang dalam analisis data terserah peneliti. Dalam

laksananya penelitian ini peneliti ada karena mereka memiliki hak untuk

meneliti, yaitu, mengunjungi pusat penelitian pada waktu yang tepat

berencana.

Adapun kegiatan peneliti selama meneliti di lokasi penelitian adalah sebagai

berikut:

a. Mencari data kelas 1 MIN 8 Ngawi

b. Mengadakan wawancara kepada responden terkait dengan permasalahan

peneliti.

c. Mengambil foto kegiatan sebagai bukti fisik dalam penyusunan skripsi terkait

dengan permasalahan yang diteliti.

3. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di MIN 8 Ngawi

8
4. Sumber data

Data merupakan hal yang sangat esensi untuk menguak suatu permasalahan, dan

data juga diperlukan untuk menjawab masalah penelitian atau mengisi hipotesis

(Jika ada) yang dirumuskan.7

Dalam melakukan penelitian ini data-data yang diperlukan di peroleh dari dua

sumber yaitu:

a. Data Primer

Sumber data primer adalah sumber data yang langsung berikan data

pada pengumpulan data.

b. Data Sekunder

Sumber data sekunder adalah sumber yang tidak lansung berikan data

pada pengumpulan data, misalnya lewat orang lain atau lewat

dokumen. Sumber data sekunder merupakan sumber data pelengkap yang

berfungsi melengkapi data yang diperlukan.

5. Prosedur Pengumpulan Data

Menurut data Sugiyono, pengumpulan data dapat dilakukan di lingkungan

yang berbeda, dari sumber yang berbeda, dan dengan cara yang berbeda.

Mengenai sikap, data dapat dikumpulkan di alam, di laboratori dengan

menggunakan metode eksperimen, di rumah dari berbagai responden, dari

7
Zuhairi, et.al., Pedoman Penelitian Karya IImiah, (Jakarta : Rajawali Pers, 2026), hlm.24

9
wawancara, dll. Bila dilihat dari sumber datanya, maka pengumpulan data dapat

digunakan sumber data primer dan sumber data sekunder Sumber primer yaitu

sumber data yang lansung memberikan data kepada pengumpulan data,

sedangkan sumber dan sekunder yaitu sumber yang tidak langsung memberikan

data kepada pemgumpulan data, misalnya lewat orang lain atau lewat dokumen.8

Selanjutnya bila dilihat dari segi cara atau teknik kumpulan data, dapat dilakukan

dengan observasi (pengamatan), interview (wawancara), dokumentasi atau

gabungan dari semuanya.

Untuk memperoleh data tentang masalah yang akan di teliti, maka penulis

menggunakan beberapa metode antara lain:

a. Metode Observasi

Peneliti lakukan observasi dengan dilakukan observasi dan rekaman

dilaksanakan pembelajaran di kelas. 9Persepsi lakukan dengan lembar observasi

bersiap item yang hadir untuk mencatat informasi yang diterima dari apa yang

peneliti lihat, rasakan dan didengar. Data yang diperoleh adalah bukti

terlaksananya rencana-rencana tindakan yang telah disusun sebelumnya serta

reaksi siswa terhadap metode pelajaran yang diterapkan dan perubahan yang

terjadi proses belajar mengajar.

8
Sugiyono,”Metode Penelitian Pendidikan”, cet-2 (Bandung : Alfabeta,2027,hlm. 330
9
Arief S. Sadiman, dkk.“ Media Pendidikan. Jakarta : Raja Grafindo Persada.(2009),
hlm.346

10
b. Metode Wawancara

Wawancara dalam penelitian ini dilakukan oleh peneliti terhadap guru

dan beberapa siswa kelas 1 MIN 8 NGAWI melalui pertanyaan-pertanyaan yang

dialami selama proses pembelajaran. Wawancara tersebut menanyakan pendapat

mereka tentang media visual gambar untuk meningkatkan kinerja siswa pada

materi ajar pancasila dengan digunakan hasil wawancara sebagai bahan

penilaian pembelajaran.10 Dalam dilakukan wawancara, selain alat yang harus

digunakan untuk memandu wawancara, alat seperti tape recorder atau telepon

juga dapat gunakan untuk kumpulkan data yang membantu wawancara berjalan

lancer dan sempurna.

Peneliti menggunakan wawancara terstruktur dengan aspek-aspek sebagai

berikut. Pendekatan semi struktur bertujuan untuk ciptakan suasana dialog

yang lebih akrab dan terbuka sehingga informasi diperoleh valid dan lebih

beragam. Dalam penelitian ini peneliti akan wawancarai bapak kepala sekolah,

guru kelas 1 MIN 8 Ngawi.

c. Metode Dokumentasi

Metode pengumpulan data yang di peroleh melalui rekaman, foto-foto

saat melakukan observasi dan wawancara atau dokumen lain seperti catatan

harian (Jurnal), laporan-laporan dan lain sebagainya. Dalam penelitian ini,

10
Tohirin, “Psikologi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam, Jakarta : PT Raja Grafindo
Persada, 2006,hlm. 280

11
penulis kumpulkan data-data dengan rekaman dan catatan ketika dilaksanakan

wawancara. 11

6. Analisis Data

Analisis data merupakan proses penyusunan data agar dapat terpretasi.

Penyusunan data berikut klasifikasi data dengan pola, tema, atau kategori tertentu.

Setiap interpretasi data berikan makna pada analisis.Tahapan utama analisis data

adalah kumpulan data, perbaiki bingkai data untuk peningkatan akurasi,

mengumpulkan elemen data yang lemah secara empiris agar lebih bermakna,

menafsirkan kembali data melalui hubungan antar data untuk fasilitasi perubahan

yang mengarah pada kumpulan data. dilakukan studi lanjutan.

7. Pengecekan Keabsahan Temuan

Dalam teknik akuisi data, trianggulasi diartikan sebagai teknik akuisi data

yang gabungkan teknik akuisi data yang berbeda dan sumber yang ada. Ketika

seorang peneliti melakukan data yang sekaligus menguji kredibilitas materi, dia

memeriksa kredibilitas informasi tersebut menggunakan kumpulan data yang

berbeda dan sumber data yang berbeda.12

Trianggulasi teknik, berarti peneliti menggunaakan teknik pengumpulan

data yang berbeda- beda untuk mendapatkan data dari sumber yang sama.

Peneliti menggunakan observasi partisipatif, wawancara mendalam dan dokumen

11
Beni Ahmad Saebani,”Metode Penelitian “, (Bandung :CV Pustaka, 2008),hlm.95
12
Nisa Khairuni , Dampak Positif dan Negatif Sosial Media Terhadap Pendidikan, Jurnal
Edukasi Vol 2 No 2, Januari, hlm. 92

12
untuk sumber data yang sama secara serempak. Trianggulasi sumber data berarti

sebagai teknik pemeriksaan data penelitian perbandingan sumber teori dan

metode atau teknik penelitain. Pemulihan data dalam tiga langkah yaitu tahap

persiapan, tahap pemeriksaan dan penyelesaian sebagian data. Pengecekan

kekuranagan informasi sering terjadi pada tahap penyaringan informasi. Oleh

karena itu, jika terdapat informa yang tidak relevan dan tidak cukup, maka

dilakukan pengontrol data di lapangan kembali agar informasi tersebut memiliki

tingkat valid yang tinggi. Sedangkan untuk peroleh keabsahan temuan perlu

diteliti kredibilitas dengan digunakan teknik sebagai berikut:

a. Persistent Observation (ketekunan pengamatan), yaitu mengadakan observasi

secara terus menerus terhadap berbagai aktivitas yang sedang

berlangsung. 13

b. Triangulasi, teknik validasi data yang menggunakan sesuatu selain data untuk

memverifikasi atau membandingkan data. Triangulasi yang digunakan dalam

penelitian ini adalah triangulasi data, yang menggabungkan observasi

partisipan, wawancara dan dokumentasi untuk sumber data yang sama pada

waktu yang bersamaan.

13
Ibid, Hal.26

13
8. Tahapan - Tahapan Penelitian

Dalam penelitian ini tahapan-tahapan yang penelitian lakukan adalah sebagai

berikut:

a. Tahap Pra Lapangan dengan menyusun proposal penelitian

Proposal penelitian yakni rencanaan yang disusun secara sistematis

digunakan untuk memberi informasi pada lembaga pendidikan MIN 8 Ngawi

tentang latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat

penelitian yang akan dicapai oleh peneliti terkait dengan sumber data yang

diperlukan.

b. Tahap Pelaksanaan Penelitian

1) Pengumpulan Data

Pada tahap ini peneliti melakukan hal-hal sebagai berikut:

a) Wawancara dengan Bapak Kepala Sekolah MIN 8 Ngawi yaitu

Purwanto, S.Pd.I

b) Wawancara dengan Guru kelas 1 MIN 8 Ngawi yaitu Muthmainnah,

S.Pd.I

c) Observasi langsung dan pengambilan data langsung dari lapangan.

d) Temukan teori-teori yang relevan.

e) Mengumpulkan dokumen-dukumen dari MIN 8 Ngawi.

14
2) Mengidentifikasi Data

Data yang sudah terkumpul dari observasi, wawancara, dan

dokumentasi identifikasi dapat dengan mudah dianalisis oleh peneliti

sesuai dengan tujuan yang diinginkan.

3) Penyajikan informasi dalam bentuk deskripsi

4) Menganalisis data sesuai dengan tujuan yang dapat dicapai

c. Tahapan Akhir Penelitian

Pada tahap ini yang dilakukan peneliti yaitu menarik kesimpulan dari

hasil penelitian.

F. Sistematika Pembahasan

Dalam bagian-bagian penelitian ada rician perbab yang secara sistematis

yaitu :

BAB I, Pendahuluan berisi : latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan

penelitian, manfaat penelitian, metode penelitian, sistematika pembahasan.

BAB II, Landasan teoritik dan telaah pustaka berisi : Media Visual Gambar,

Meningkatkan prestasi belajar siswa, Pendidikan Pancasila.

BAB III, Temuan penelitian berisi : sejarah berdirinya MIN 8 Ngawi, letak

geografis MIN 8 Ngawi, Struktur Organisasi MIN 8 Ngawi, visi misi MIN 8 Ngawi,

Program kegiatan tenaga MIN 8 Ngawi, Pendidik dan kependidikan MIN 8 Ngawi,

15
Sarana dan prasarana MIN 8 Ngawi, Siswa siswi MIN 8 Ngawi, Prestasi

lomba proseni MIN 8 Ngawi dan deskripsi data.

BAB IV, Pembahasan hasil penelitian : pembahas tentang peran media visual

gambar dalam peningkatan pemahaman siswa pada materi pendidikan pancasila kelas

I MIN 8 Ngawi tahun pelajaran 2022/2023.

BAB V, Penutup yang berisi : kesimpulan dari materi yang dipaparkan

dan saran.

16
BAB II

LANDASAN TEORITIK DAN TELAAH PUSTAKA

A. Media Visual

1. Pengertian Media Visual

Media adalah alat (sarana) komunikasi seperti koran, majalah, radion,

televisi, film, poster dan spanduk. Sedangkan menurut Heinich “media merupakan

alat saluran komunikasi“. Media secara etimologi berasal dari bahasa latin dan

merupakan bentuk jamak dari kata” medium” yang secara harfiah berarti perantara

atau alat menyampaikan sesuatu“. Dalam bahasa arab )‫) ؤسائل‬, Media massa adalah

pengantar, yaitu. transmisi pesan atau transmisi dari pengirim ke penerima

pesan.14Penggunaan media kreatif peningkatan kesempatan siswa untuk belajar

lebih banyak, pertahankan apa yang telah mereka pelajari dengan lebih baik dan

meningkatkan efisiensi mereka dalam menerapkan keterampilan dengan cara yang

memenuhi tujuan pembelajaran. Sedangkan visual adalah sesuatu yang dapat

dilihat dengan indera penglihatan (mata) berdasarkan bentuk penglihatan.

Media visual yaitu media yang berfungsi untuk salurkan pesan dari sumber

pada penerima pesan.15 Saluran yang dipakai menyangkut indera penglihatan.

Pesan yang akan disampaikan dituangkan ke dalam simbol-simbol komunikasi

14
Abu Ahmad, Widodo Supriyono, Psikologi Belajar, Jakarta : Rineka Cipta , 2004, hlm.238.
15
Rayandra Asyhar, Kreatif Mengembangkan Media Pembelajaran, (Jakarta : Tim GP Press,
2022), hlm.5

17
visual. Simbol-simbol tersebut perlu dipahami artinya agar proses penyampaian

pesan dapat berhasil dan lebih efisien.

Media visual dapat definisikan sebagai media yang kombinasikan fakta dan

gagasan secara jelas, kuat, dan terpadu, melalui kombinasi ungkapkan kata-kata

dalam gambar. Media ini sangat cocok untuk menyampaikan informasi dalam

bentuk ringkasan terkompresi.

Media visual, sering juga disebut gambar atau perumpamaan, memegang

peranan yang sangat penting dalam pembelajaran.16 Media visual dapat

memfasilitasi pemahaman (misalnya dengan kembangkan struktur dan organisasi)

dan memperkuat memori. Media visual gambar juga dapat bangkitkan minat siswa

dan ciptakan hubungan antara isi mata pelajar dan dunia nyata. Agar media visual

gambar menjadi lebih efektif, mereka harus ditempatkan dalam konteks yang

bermakna dan peserta harus interaksi dengan media visual (gambar) untuk pastikan

bahwa proses informasi terjadi. Bentuk media visual bisa berupa gambar, diagram,

peta, grafik, poster, kartun, surat kabar/majalah dan buku.

Media visual mendukung berhasilnya proses belajar mengajar di sekola dan

dapat merangsang semangat belajar siswa dengan bantuan guru jelaskan materi

secara konkrit dan abstrak. Sebagai alat bantu pengajar, media pengajaran dapat

dukungan penggunaan metode pengajaran oleh guru. Dalam interaksi belajar

16
Abdurrahman Ginting, Esensi Praktis Belajar dan Pembelajaran, (Bandung : Humaniora,
2008), hlm. 42.

18
mengajar sering terjadi hambatan komunikasi, hal bisa berasal dari peserta didik

(daya tangkap yang rendah ), dan juga bahan yang diajarkan guru terlalu sulit

dengan digunakan alat atau media pengajaran maka hambatan komunikasi

tersebut dapat di atasi, sehingga dapat dicapai kualitas belajar mengajar yang baik.

Berdasarkan paparan di atas dapat ditarik kesimpulan.17 Media ini akan dapat

bantuan percepatan proses pemahaman, menarik perhatian, memperkuat ingatan,

perjelas sajian materi, serta ilustrasi bahan sehingga tidak mudah dilupakan

atau diabaikan.

2. Macam - Macam Media Visual

Ada berbagai macam media pengajaran yang berikan bantuan sangat besar

pada peserta didik dalam proses belajar mengajar. Berikut adalah beberapa jenis

media visual diantaranya adalah sebagai berikut :

a) Media gambar atau foto

Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa guru merasa

nyaman menggunakan media gambar untuk menyampaikan materi dalam

pembelajaran dan siswa juga tertarik untuk mengikuti pembelajaran. dapat

langsung melihat topik atau topik yang sedang diskusikan oleh guru. Media

gambar disajikan sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan siswa. Selain itu,

17
Ibid, Hal. 58.

19
penggunaan media gambar peningkatan semangat siswa untuk mengikuti

pembelajaran di kelas. 18

Sedangkan foto merupakan media repoduksi bentuk asli dalam dua

dimensi. Foto ini merupakan alat visual yang lebih efektif karena dapat

visualisasi sesuatu yang akan jelaskan dengan lebih kongkrit dan realistis.

Informasi yang disampaikan dapat mengerti dengan mudah karena hasil yang

diragakan lebih dekati kenyataan melalui foto yang perlihatkan pada anak-

anak, dan hasil yang diterima oleh anak-anak akan sama.

b) Slide

Ada media visual yang proyeksikan sehingga siswa dapat dengan

mudah melihat di kelas. Slide adalah gambar yang proyeksikan dengan cahaya

melalui proyektor. Dalam pengguna media ini dapat bantu menimbulkan

pengertian dan ingatan yang kuat pada pesan yang disampaikan dan dapat

padukan dengan unsur suara. 19

c) Karikatur dan Kartun

Karikatur dan kartun merupakan garis yang dicoret dengan spontan

yang menekankan kepada hal-hal yang dianggap penting, beda antara poster

dan karikatur terletak pada: coretan-coretan pada karikatur, misalnya coret

18
Asnawir dan Basyiruddin Usman, Media Pembelajatan, (Jakarta : Ciputat Pers, 2002),
hlm.47
19
Joni Purwono, Sri Yutmini, dan Sri Anitah, Penggunaan Media Audio-Visual Pada Mata
Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam Di Sekolah Menengah Pertama Negeri 2 Pacitan, (Jurnal
Teknologi Pendidikan dan Pembelajaran, Vol.2,No.2 Edisi, 2029) h. 229.

20
pada wajah manusia yang mirip dengan karikatur member pesan politis

maupun coretan-coretan yang kelihatan. Sedangkan kartun ide utamanya

adalah menggugah rasa lucu dan kesan utamanya adalah senyum dan tawa.

Kesan kritis disampaikan tahan lama dalam ingatan anak.

d) Buku Ajar

Buku pelajar atau yang biasa dikenal dengan buku teks adalah buku

yang gunakan dalam proses belajar mengajar. Pada dasarnya semua buku

yang dapat digunakan untuk pelajari materi pembelajaran. Namun pengertian

buku ajar secara khusus terkait dengan cara penyusun, pengguna dalam

pembelajaran dan penyebaran, sehingga buku tersebut masuk dalam kategori

sebagai buku ajar.20 Buku ajar disusun sesuai dengan butuhan siswa sesuai

dengan jenjang pendidikan. Pertama, kebutuhan pengetahuan tentang IPA

misalnya pada tingkat sekolah dasar hanya sampai pada tingkat pengetahuan.

Tetapi pada tingkat yang lebih tinggi, seperti sekola menengah atas, seseorang

harus dapat pahami, bahkan mungkin menerapkan, pelatihan dan bantuan apa

yang butuhkan pada tingkat tersebut. Kedua, perlu adanya umpan balik

tentang apa yang ajarkan pada siswa.

20
Chalijah Hasan, Dimensi-Dimensi Psikologi Pendidikan, (Surabaya: Al Ikhlas, 1994),
hlm.124

21
3. Fungsi dan Manfaat Media Visual

1) Fungsi Media Visual

Media pendidikan merupakan suatu cara untuk peningkatan semangat

dan kualitas siswa dalam belajar mengajar, berikan kesempatan untuk capai

hasil yang maksimal sesuai dengan tujuan yang diharapkan. 21 Karna

untungnya yang sangat besar dari sumber daya ini mengajar sumber daya di

lembaga pendidikan adalah suatu keharusan. Apalagi di zaman modern ini,

lembaga pendidikan dituntut untuk peningkatan mutu pendidikan, agar

lulusan lembaga pendidikan tersebut dapat berbuat banyak hal yang

bermanfaat untuk kepentingan bangsa dan kembangkan potensi dirinya.22

Pembelajaran harusnya lakukan melalui panca indera, namun

terkadang panca indera itu sendiri masih kurang yang hambatan siswa dalam

proses belajar. Oleh karna itu, system pembelajaran berbasis media dapat

membantu siswa yang kesulitan dalam memahami mata pelajar.

Pembelajaran dapat perkaya dan demonstrasinya melalui hadiran berbagai

bentuk media. Upaya untuk konkret ajaran tidaklah mudah. Dengan adanya

21
Yulita Pujilestari dan Afni Susila, Penggunaan Media Visual Gambar Dalam
Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Pada Pembelajaran Pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaraan, Jurnal ilmiah Mimbar Demokrasi ,Vol 19 No2 ( 2020).

22
Sukiman, M.Pd. Pengembangan Media Pembelajaran, PT. Pustaka Insan Madani,

Yogyakarta, (2012), hlm. 255

22
media pengajar sangat bantu peserta didik dalam nambah pehaman dan

pengalaman belajar.

Media pada mulanya hanya berfungsi sebagai alat dalam kegiatan

pelajar, yaitu alat yang dapat berikan pengalaman visual dan realita pada

siswa, meningkatkan motivasi belajar, jelaskan dan sederhanakan konsep-

konsep yang kompleks dan abstrak, serta mudahkan pengguna. Media massa

tidak hanya peningkatan penerima, tetapi juga kesempatan bagi anak

untuk gunakan konten pembelajaran.

Fungsi pokok penggunaan media visual dalam pembelajaran adalah :

1. Penggunaan media dalam proses belajar punyai fungsi tersendiri sebagai alat

bantu untuk mewujudkan situasi belajar mengajar yang lebih efektif.

2. Penggunaan media merupakan bagian yang integral dari seluruhan situasi

mengajar. Ini berarti bahwa media merupakan salah satu unsur yang harus

dikembang guru. 23

3. Media dalam pengguna integral dengan tujuan dan fungsi ini mengandung

makna bahwa media harus melihat pada tujuan dan bahan pelajaran.

4. Penggunaan media dalam pembelajaran buka semata-mata alat liburan, dalam

arti digunakan hanya sekedar lengkapi proses belajar supaya lebih menarik

perhatian peserta didik.

23
Haris Budiman, Pengggunaan Media Visual Dalam Proses Pembelajaran,
Al-Tadzkiyyah: Jurnal Pendidikan Islam, Volume 7 November 2016, hlm. 173

23
5. Penggunaan media dalam pembelajaran dapat bantu untuk percepat proses

belajar mengajar dan bantu peserta didik dalam menangkap pengertian dan

pemahaman dari proses pembelajaran yang berikan guru.

6. Penggunaan media pembelajaran diutamakan untuk meningkatkan dan

pertinggi mutu belajar.

Adapun menurut Kemp dan Dayton dalam Sigit Prasetyo manfaat

penggunaan media pembelajaran adalah :

a. Penyampaian materi dapat diseragamkan.

b. Proses pembelajaran menjadi lebih jelas dan mudah menarik siswa.

c. Proses pembelajaran menjadi lebih interaktif.

d. Efesiensi waktu dan tenaga.

e. Peningkatan kualitas hasil belajar peserta didik.

f. Media mungkin proses belajar dapat dilakukan dimana saja dan

kapan saja. 24

g. Media dapat numbuhkan sikap positif peserta didik terhadap materi dan

proses belajar.

h. Mengubah peran guru arahkan yang lebih positif dan produktif.

Sedangkan menurut Edgar Dale dalam Sigit Prasetyo manfaat media

secara umum ialah perjelas pesan agar tidak terlalu verbalistis, mengatasi

24
Dwisalma Prawiladilaga, Prinsip Desain Pembelajaran, (Jakarta: Kencana, 2007),
hlm. 64

24
terbatasnya ruang, waktu, tenaga dan daya indra, nimbulkan gairah belajar.

Interaksi yang lebih langsung antara siswa dengan sumber belajar mungkin

anak untuk belajar secara mandiri sesuai dengan kemampuan dan bakat

visual, auditori dan kinestetiknya, berikan stimulasi yang sama, seimbangkan

pengalaman dan ciptakan pehaman yang sama. 25

2) Manfaat Media Visual

Media visual dikatakan mampu tampilan hal-hal nyata dari fenomena


26
yang dipelajari. Dengan memakai media visual gambar ini, siswa tidak

hanya bayangkan fenomena dalam pembelajaran yang pelajari, guru bisa

lebih mudah nunjukkan apa yang dimaksud dan apa yang akan sampaikan.

Beberapa ahli telah maparkan manfaat media visual untuk pembelajaran.

Menurut Kemp dan Dayton, salah satunya presentasikan berapa temuan

penelitian yang menunjukkan efek positif penggunaan media visual sebagai

bagian integral dari pembelajaran di kelas. Atau sebagai cara utama

pembelajaran langsung sebagai berikut:

a. Penyampaian pembelajaran menjadi lebih baku.

b. Pembelajaran bisa lebih menarik untuk proses belajar.

25
Nurotun Mumtahanah, “ Penggunaan Media Visual Dalam Pembelajaran, AL
HIKMAH Jurnal Studi Keislaman, Volume 4, Nomor 1, Maret 2014, hlm. 98
26
Suwardi, Manajemen Pembelajaran, (Surabaya: Temprina Media Grafika, 2007), 77

25
c. Pembelajaran menjadi lebih interaktif. Lama waktu pengajaran yang

diperlukan dapat persingkat. 27

d. Kualitas hasil belajar dapat ditingkatkan.

e. Pembelajaran dapat berubah arahkan yang lebih positif.

B. Media Gambar

1. Pengertian Media Gambar

Dalam proses belajar mengajar kehadiran media mempunyai arti yang cukup

penting karena media gambar sangat menarik siswa dalam memahami pelajaran
28
yang lebih efektif. Media gambar juga dapat membantu guru dalam mencapai

tujuan pembelajaran, karena gambar merupakan media yang murah dan mudah

untuk di dapat serta besar manfaatnya untuk pertinggi nilai pembelajaran. Karena

media gambar dapat berikan pengertian yang luas, lebih jelas dan pengalaman

tersendiri bagi siswa yang mudah diingat dan sulit dilupakan, serta lebih konkret

dalam ingatan dan asosiasi siswa. Maka dapat disimpulkan bahwa media gambar

adalah media visual yang dapat numbuhkan minat siswa dan dapat berikan

hubungan antara isi materi pelajaran dengan dunia nyata.

27
Elwi Nailul Muna, Penggunaan Media Visual Gambar Di Sekolah Dasar, Jurnal Pendidikan, Vol.
4 , No 11, Bln November, Thn 2019, hlm. 1557-1561
28
Reflina Sinaga, & Ester Julinda Simarmata, MEDIA GAMBAR TERHADAP
DISKALKULIA DI SEKOLAH DASAR. Jurnal Tunas Bangsa , Vol 7 (2), 2020, hlm. 219- 234.

26
2. Fungsi Media Gambar

Fungsi media pada mulanya dikenal sebagai alat bantu dalam kegiatan belajar

mengajar, yakni berikan pengalaman visual pada anak dalam rangka kompleks dan

abstrak menjadi lebih sederhana, konkrit dan mudah dipahami oleh siswa.29

Adapun fungsi media gambar dalam pembelajaran sebagai berikut :

a. Menyebabkan daya tarik bagi siswa. Gambar dari berbagai warna akan lebih

menarik dan dapat menarik minat serta perhatian siswa.

b. Mempermudah pengertian siswa. Suatu penjelasan yang sifatnya abstrak

dapat di bantu dengan gambar sehingga siswa lebih mudah pahami apa

yang di maksud.

c. Pahami bagian-bagian penting. Anda juga dapat menggunakan gambar untuk

memperbesar bagian penting atau kecil.

d. Untuk menjelaskan dan disampaikan berbagai informasi pesan, ide, dll, berikan

kesan tambahan tanpa gunakan bahasa verbal.

e. Mengajarkan siswa untuk berfikir secara konkrit

Selain itu, pada saat merancang media gambar, guru harus perhatikan isi

materi, isi gambar yang digunakan dan penyajian media gambar agar pembelajaran

aktif dan menyenangkan bagi siswa.

29
Walid Ibadil Umam, “Pembelajaran Menggunakan Media Gambar, Universitas
Muhammadiyah Sidoarjo, Desember 2017, hlm.1-7

27
3. Kelebihan dan Kelemahan Media Gambar

1. Kelebihan Media Gambar

a. Media visual mudah diperoleh dan digunakan di dalam kelas selama

proses belajar mengajar, dan membuat siswa merasa lebih nyaman

dan bahagia.

b. Gambar juga dapat digunakan dalam banyak cara, pada berbagai tingkat

pengajaran dan berbagai disiplin ilmu.

c. Siswa menyukai media visual karena lebih mudah memahami pelajaran

secara efektif tanpa mudah bosan.

d. Media visual dapat interprestasikan konsep atau ide abstrak sedemikian

rupa sehingga membuatnya lebih nyata.

e. Gambar dapat merancang minat peserta didik untuk belajar

2. Kelemahan Media Gambar

a. Gambar yang terlalu kompleks tidak efektif dalam tugas

pembelajaran yang dilakukan saat kegiatan tersebut.

b. Kurangnya motivasi siswa untuk belajar mengajar

c. Saat gunakan media pembelajaran, sebagian besar siswa merasa kesulitan

untuk memantau kemajuan belajarnya.

d. Kurangnya gambar sering kali siswa sulit untuk mengikuti pembelajaran

di dalam kelas.

28
e. Kurangnya efektif untuk mengikuti pembelajaran saat guru

menyampaikan dengan gunakan media visual gambar jadi siswa tidak

mudah untuk memahami materi tersebut.

C. Pemahaman Siswa

1. Pengertian Pemahaman Siswa

Pemahaman adalah suatu proses, cara memahami, cara mempelajari sesuatu


30
dengan baik supaya paham dan mempunyai pengetahuan. Menurut Suharsimi,

pemahaman adalah bagaimana seseorang mempertahanka, membedakan, meduga,

menerangkan, memperluas, menyimpulkan, menggeneralisasikan, berikan contoh,

menulis kembali, dan memperkirakan.

Sedangkan menurut Ngalim Purwanto, Pemahaman merupakan tingkat

kemampuan yang mengharapkan seseorang mampu memahami arti atau konsep,

situasi serta fakta yang diketahuinya.31 Kemampuan seseorang untuk mengerti,

mengetahui atau memahami sesuatu dan dapat melihatnya dari sebagai segi. Siswa

dapat dikatakan paham jika siswa tersebut mampu berikan penjelasan atau uraian

yang lebih rinci dengan menggunakan kata-katanya sendiri. Pemahaman

merupakan jenjang kemampuan berfikir yang setingkat lebih tinggi dari ingatan

30
Anas Suddjiono, Pengantar Evaluasi Pendidikan, ( Jakarta: Rajawali Pers, 2009), hlm.50
31
Ahmad Susanto, “Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar, (Jakarta: Kencana,

2014), hlm.24

29
dan hafalan. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa pengetahuan siswa

adalah merupakan kesanggupan siswa untuk dapat mendefinisikan sesuatu dan

menguasainya dengan memahami makna tersebut.

2. Fungsi dan Tujuan Pemahaman Siswa

a. Fungsi Pemahaman Siswa

Menurut Arifin, pemahaman siswa mempunyai beberapa fungsi sebagai

berikut:

1) Sebagai indikator kualitas dan kuantitas pengetahuan yang diperoleh

siswa.

2) Sebagai simbol kerinduan yang ingin dipuaskan.

3) Sebagai bahan informasi inovasi pendidik.

4) Sebagai indikator internal dan eksternal lembaga pendidik.

5) Dapat dijadikan indikator kesiapan siswa.

b. Tujuan Pemahman Siswa

a. Mengetahui agar siswa lebih mudah dalam pahami pelajaran yang telah

diajarkan.

b. Mengetahui tahu kapan waktu yang tepat untuk belajar.

c. Untuk mengikuti pelajaran yang lebih efektif biar siswa tidak

jenuh saat mengikuti pembelajaran.

30
3. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pemahaman Siswa

Adapun proses memahami siswa adalah dengan meggunakan seluruh

pemahaman yang ada dalam jiwa. 32

Berikut ini akan diuraikan tentang mengemukakan bahwa faktor-faktor yang

mempengaruhi pemahaman siswa antara lain:

a. Tujuan

Pedoman sekaligus sebagai sasaran yang akan dicapai dalam

kegiatan belajar mengajar. Sangat penting dalam proses pembelajaran

dengan alasan:

1) Membatasi tugas dan menghilangkan segala kesulitan dari diri siswa di

dalam pemmbelajaran. Menjamin dilaksanakan proses pengukuran dan

penilaian yang tepat dalam menetapkan kualitas dan efektifitas

pengalaman belajar siswa. 33

2) Dapat membantu guru dalam menentukan strategi yang optimal untuk

keberhasilan belajar.

3) Berfungsi sebagai rangkuman pelajaran yang akan diberikan sekaligus

pedoman awal dalam belajar.

32
Zuchdi Darmiyati, “Strategi Meningkatkan Kemampuan Membaca, (2008), hlm.24
33
Ibid, Hal. 133

31
b. Guru

Guru adalah guru yang berikan informasi yang bermanfaat bagi siswa di

sekolah. Guru-gurunya adalah orang-orang yang berpengalaman dibidang.

Dalam satu kelas, siswanya berbeda-beda sehingga setiap orang memiliki

pemahaman siswa yang berbeda-beda.

c. Peserta didik

Peserta didik adalah siswa yang secara sadar datang ke sekolah untuk belajar

bersama guru dan teman sekelasnya. Mereka memiliki latar belakang, bakat

dan minat yang berbeda serta kesempatan yang berbeda.Oleh karna itu, suatu

kelas harus terdiri dari siswa yang berbeda sifat dan karakternya. 34

d. Kegiatan pengajaran

Kegiatan mengajaran adalah interaksi antara guru dengan siswa dalam

kegiatan belajar mengajar. Kegiatan mengajaran ini berkaitan dengan proses

pembelajaran yang diciptakan oleh guru dan sangat dipengaruhi oleh

keterampilan mengelolaan kelas.

e. Bahan dan alat evaluasi

Bahan dan alat penilaian adalah bagian dari kurikulum yang mengukur

pemahaman siswa.

34
Slameto, Belajar & Faktor-faktor yang Yang Mempengaruhinya, Jakarta: Rineka Cipta.
1991, hlm.56

32
D. Pendidikan Pancasila

1. Pengertian Pendidikan Pancasila

Mendidik tentang Pancasila, dasar negara Indonesia, bertujuan untuk

menanamkan nilai-nilai luhur pada generasi muda Indonesia agar memiliki

karater/watak Pancasila di dalam dirinya.35 Pembentukan pancasila juga merupakan

cara untuk tanamkan pribadi yang bermoral dan menyeluruh dalam kehidupan

berbangsa dan bernegara. Pembinaan pancasila juga menjelaskan tujuan dasar

ideologi negara republik Indonesia. Pancasila sebagai sistem filsafat, Pancasila

sebagai ideologi nasional bangsa dan negara Indonesia, Pancasila dalam konteks
36
kenegaraan RI, Pancasila sebagai etika politik dan lain-lain. Oleh karna itu,

pendidikan tentang pancasila harus dilakukan pada semua jenjang pendidikan

mulai dari SD, SMP hingga perguruan tinggi. Pada pendidikan tinggi pendidikan

pancasila merupakan usaha sadar dan terencana untuk wujudkan suasana dan

proses belajar agar siswa secara aktif mengembangkan kesempatan untuk

peroleh pengetahuan, kepribadian, dan keterampilan, sesuai dengan program

studinya masing-masing.

35
Rini Setyowati, “Pendidikan Pancasila, (Singkawang: Penerbit Lakeisha, 2020, hlm. 33-81
36
Achsin A, “ Media Pendidikan dalam kegiatan belajar mengajar, 1986. hlm.10

33
Dan ada beberapa simbol setiap sila macam Pancasila beserta maknanya sebagai

berikut :

1. Simbol Sila Pancasila

a. Ketuhanan yang Maha Esa

Sila pertama mengandung nilai ketuhanan. Simbol sila pertama adalah bintang.

Bintang berwarna emas diatas perisai hitam. Artinya sebagai cahaya rohani

untuk setiap manusia. Latar belakang perisai berwarna hitam,

melambangkan warna alam menunjukkan bahwa Tuhan adalah sember

segalannya.

b. Kemanusiaan yang Adil dan Beradab

Sila kedua mengandung nilai-nilai kemanusiaan. Simbol sila kedua adalah

rantai. Mata rantai berbentuk segiempat dan lingkaran. Mata rantai segiempat

dilambangkan laki-laki. Sedangkan mata rantai lingkaran dilambangkan

perempuan. Simbol ini dilambangkan hubungan manusia, yang saling

membantu dan tolong-menolong.

c. Persatuan Indonesia

Sila ketiga mengandung nilai kesatuan. Simbol sila ketiga adalah pohon

beringin. Pohon beringin mempunyai akar tunggal yang panjang. Akar ini

tumbuh sampai ke dalam tanah. Akar pohon beringin dilambangkan Indonesia

sebagai negara kesatuan yang memiliki banyak budaya.

34
d. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam

permusyawaratan/perwakilan

Sila keempat mengandung nilai-nilai kerakyatan. Simbol sila keempat adalah

kepala banteng. Banteng adalah hewan sosial yang suka berkumpul. Sama

halnya ketika kita bernegosiasi. Orang-orang berkumpul untuk berdiskusi

dan setuju.

e. Keadilan bagi seluruh rakyak Indonesia

Sila kelima mengandung nilai keadilan. Simbol sila kelima adalah padi dan

kapas. Padi dan kapas adalah simbol kemakmuran. Keduanya dilambangkan

pangan dan sandang. Sesuai dengan kebutuhan dasar semua masyarakat.

2. Sikap sesuai Pancasila

Pancasila merupakan pedoman hidup bangsa Indonesia Kita sebaikanya

mengambilan sila Pancasila dalam kehidupan sehari-hari. Berikut beberapa sikap

yang sesuai dengan pengamalan Sila Pancasila.

a. Sikap sesuai sila pertama

Berikut sikap-sikap sesuai sila pertama.

1) Menjalankan Ibadah

2) Saling menghargai antarumat beragama

3) Berdoa sebelum melakukan kegiatan

4) Mengikuti pelajaran agama di sekola dengan sungguh-sungguh

35
5) Mengikuti kegiatan keragaman di sekola seperti ceramah dan lomba

b. Sikap sesuai sila kedua

Berikut sikap-sikap sesuai sila kedua.

1) Menolong teman yang lagi kesusahan

2) Membantu korban bencana alam

3) Membantu sesama teman yang memerlukan bantuan

c. Sikap sesuai sila ketiga

Berikut sikap-sikap sesuai sila ketiga.

1) Melaksanakan kerja bakti/gotong royong

2) Bekerja sama dengan teman

3) Bangga dan cinta terhadap tanah air dan bangsa

4) Rela berkorban demi kepentingan bangsa dan negara

5) Membina hubungan baik dengan semua unsur bangsa

d. Sikap sesuai sila keempat

Berikut sikap-sikap sesuai sila keempat

1) Melaksanakan Musyawarah

2) Diskusi dengan teman

3) Aktif dalam kegiatan sosial bermasyarakat

4) Melaksanakan keputusan hasil musyawarah dengan dan tepat

5) Belajar berani menyampaikan pendapat di kelas

36
e. Sikap sesuai sila kelima

Berikut sikap-sikap sesuai sila kelima

1) Menjenguk teman yang sakit

2) Berteman tanpa membeda-bedakan

3) Bersikap adil kepada teman

4) Saling menghargai perbedaan adat istiadat di lingkungan masyarakat

2. Tujuan Pendidikan Pancasila

Tujuan pendidikan Pancasila adalah untuk mengembangkan kepribadian

yang berkarakter, mandiri, dan berbudaya saing tinggi, serta memiliki pemahaman

yang mendalam dan pengalaman yang tulus terhadap nilai-nilai pancasila sebagai

dasar negara Indonesia.37 Tujuan diharapkan dapat membangun kesadaran dan

kepedulian warga negara terhadap masyarakat dan kepentingan bangsa, negara

serta menjaga keutuhan dan negara yang moral, demokratis, dan berkeadilan.
38
Dan juga mencintai tanah air Indonesia dan bersendikan kebudayaan bangsa dan

bernegara.

Pendidikan Pancasila bertujuan untuk menghasilkan Masyarakat Indonesia

yang beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, dengan sikap

dan perilaku:

37
H.Ishaq,S.H.,M.Hum, Pendidikan Pancasila, Kencana; PRENADA MEDIA GROUP, 2021,
hlm.248
38
Munir Yusuf, “Pengantar Ilmu Tujuan Pendidikan Pancasila “,( Bara Kota Palopo:
Lembaga Penerbit Kampus IAIN Palopo, 2018), hlm.43

37
a. Memiliki kemampuan untuk mengambil sikap bertanggupjawab sesuai dengan

hati nuraninya.

b. Berilaku yang sifat kemanusiaan yang adil dan beradab dan kebudayaan.

c. Perilaku yang memancarkan iman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang

Maha Esa.

d. Mengenali perubahan-perubahan dan ilmu perkembangan,pengetahuan,

teknologi dan seni.

e. Memiliki kemampuan untuk memaknai peristiwa sejarah dan nilai-nilai budaya

bangsa untuk menggalang persatuan Indonesia.

f. Beraneka ragam kepentingan, perilaku yang mendukung kerakyatan

diutamakan kepentingan bersama di atas kepentingan perorangan

dan golongan.

3. Landasan Pendidikan Pancasila

Pancasila adalah sebagai dasar filsafat negara dan pandangan filosofi bangsa

Indonesia.39 Oleh karena itu, bangsa Indonesia secara konsisten harus

implementasikan dalam setiap aspek kehidupan yaitu dalam kehidupan

bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.

Dalam memahami pancasila, perlu kiranya memahami terlebih dahulu

landasan pokok pendidikan pancasila di perguruan tinggi yang terdiri atas:

39
Ali Amran, S.H.,M.H. Pendidikan Pancasila Di Perguruan Tinggi, (Jakarta: PT
RAJAGRAFINDO PERSABDA,2016),hlm.24-27

38
a. Landasan Historis

Suatu bangsa memiliki ideologi dan pandangan hidupnya sendiri yang diambil

dari nilai-nilai yang hidup dan berkembang dalam bangsa itu sendiri. Pancasila

digali dari bangsa Indonesia sendiri yang telah tumbuh dan berkembang

semenjak lahirnya bangsa Indonesia. 40Pada masa nilai-nilai ketuhanan, seperti

kepercayaan pada tuhan telah berkembang dan sikap toleransi juga telah,

begitu pula nilai kemanusiaan yang adil dan beradab dan sila-sila yang

lainnya. Setelah melalui proses sejarah yang panjang, nilai-nilai pancasila itu

telah melalui pematangan sehingga tokoh-tokoh bangsa Indonesia akan

mendirikan negara republik Indonesia menjadikan pancasila sebagai dasar

negara Indonesia. 41

b. Landasan Kultural (Budaya)

Landasan budaya dalam proses pendidikan pada peserta didik secara aktif

bertujuan untuk dikembangkan potensi dirinya, dilakukan proses internalisasi,

dan penghayatan nilai-nilai menjadi kepribadian mereka dalam bergaul di

masyarakat, mengembangkan kehidupan masyarakat yang lebih sejahtera, serta

mengembangkan kehidupan bangsa yang bermartabat.

40
Suteja dan Akhmad Affandi, Dasar-Dasar Pendidikan, (Cirebon, 2016, Cv.ELSI PRO),
hlm.9
41
Hamzah B Uno, N Lina Lamatenggo, Landasan Pendidikan, (Jakarta: PT Bumi Aksara,
2016), hlm.23

39
c. Landasan Yuridis

Pertimbangan atau alasan yang menggambarkan bahwa peraturan yang

dibentuk untuk mengatasi permasalahan dalam hukum pendidikan Indonesia,


42
dalam meningkatkan mutu sumber daya manusia. Tantangan globalisasi

kesetaraan dan keseimbangan, jalur pendidikan, dan peserta didik disekolah.

d. Landasan Filosofis

Nilai-nilai yang tertuang dalam sila-sila Pancasila merupakan filosofi bangsa

Indonesia sebelum mendirikan negara Republik Indonesia. Nilai-nilai itu:

1. Bangsa Indonesia adalah bangsa yang berketuhanan.

2. Berkemanusiaan yang adil dan beradab.

3. Selalu berusaha mempertahankan persatuan dan mewujudkan keadilan.

E. Telaah Pustaka

Telaah pustaka merupakan penelitian-penelitian yang pernah dilakukan pada masa

lalu yang terkaitan dengan tema penelitian penulis. Adapun telaah pustaka yang penulis

gunakan sebagai berikut:

1. skripsi Mahasiswa Zulfa,Khusniyatuz, dengan judul Peran Media Visual Gambar

Untuk Peningkatan Pemahaman Siswa Pada Mata Pelajaran Pendidikan

42
Ali Mustadi, dkk, Landasan Pendidikan Sekolah Dasar, (Karangmalang, Yogyakarta:
Penerbit UNY Pres, 2018, hlm. 21

40
Kewarganegaraan siswa Kelas V MI Tasmirit Tarbiyah Sumbergayam Durenan

Trenggalek Tahun 2011-2012.43

Kesimpulan dari hasil penelitian dalam skripsi tersebut membahas tentang

sebuah media yang penyebarluaskan berbagai kreatifitas dan keunikan setiap

pengguna.44 Media visual gambar ini merupakan media yang banyak disukai dan

menarik untuk memudahkan siswa pahami pelajaran yang lebih efektif. Media

visual gambar ini dapat membuat pengguna (peserta didik) merasa senang.

Adapun persamaan dan perbedaan dengan peneliti adalah sebagai berikut:

a. Persamaan : Sama-sama meneliti tentang peran media visual gambar dalam

meningkatkan pemahaman siswa pada mata pelajaran pendidikan

kewarganegaraan.

b. Perbedaan : Skripsi ini meneliti tentang Media Visual Gambar Untuk

Meningkatkan Pemahaman Peserta Didik, sedangkan Penelitian meneliti tentang

peran media visual gambar dalam peningkatan pemahaman siswa pada mata

pelajaran pendidikan pancasila dalam pembelajaran, dan Metode pembelajaran

apa yang dikembangkan dalam meningkatkan prestasi belajar siswa pada mata

pelajaran pancasila.

43
Deli Bunga Saravistha, Pendidikan Dan Kewarganegaraan, hlm. 51-52
44
Zulfa Khusniyatu, Media Visual Gambar Untuk Meningkatkan Pemahaman Siswa Pada
Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan siswa Kelas V MI Tasmirit Tarbiyah Sumbergayam
Durenan Trenggalek, (Trenggalek: Skripsi Pendidikan Dasar, 2012), hlm.1

41
2. Skripsi Anjur, dengan judul Pengaaruh Penggunaan Media Visual Gambar

Terhadap Peningkatan Pemahaman Siswa Pada Mata Pelajaran Pendidikan

Kewarganegaraan Sekolah Dasar Negeri Gambiran Yogyakarta

Kesimpulan dari hasil penelitian dalam skripsi tersebut membahas tentang

menunjukan bahwa ada pengaruh yang signifikan penggunaan media visual gambar

terhadap prestasi belajar peserta didik.

Adapun persamaan dan perbedaan dengan peneliti adalah sebagai berikut:

a. Persamaan : Sama-sama meneliti tentang penggunaan media visual gambar

terhadap peningkatkan pemahaman siswa pada mata pelajaran pendidika

kewarganegaraan sekolah dasar negeri gembiran yogyakarta.45

b. Perbedaan : Skripsi ini meneliti tentang Media Visual Gambar Terhadap

Peningkatan Pemahaman Siswa pada pelajaran pendidikan

kewarganegaraan.Sedangkan peneliti meneliti tentang sedangkan Penelitian

meneliti tentang penggunaan media visual gambar dalam meningkatkan

pemahama siswa pada mata pelajaran pendidikan pancasila, dan Metode

45
Anjur, Pengaruh Penggunaan Media Visual Gambar Terhadap Peningkatan Pemahaman
Siswa Pada Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan Sekolah Dasar Negeri Gambiran
Yogyakarta. ACADEMY OF EDUCATION JURNAL, Volumen 3 Nomor 1(2012), hlm. 84.

42
pembelajaran apa yang di kembangkan dalam meningkatkan pemahaman siswa

pada mata pelajaran pendidikan pancasila.

43
BAB III

TEMUAN PENELITIAN

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

1. Sejarah berdirinya MIN 8 Ngawi

MIN 8 Ngawi adalah salah satu satuan pendidikan dengan jenjang MI

Di dusun Bendo Desa Tempuran Kec. Paron yang berdiri sejak tahun 1959.

Sebelum sekolah ini dibangun dulunya adalah tanah wakaf. Beberapa tahun

kemudian mendapatkan tempat kemudian dibangun ruang-ruang kelas. Dari 1959

bangunan yang dulunya pernah rusak karena adanya kejadian kebanjiran jadi perlu

adanya perbaikan sekolah. Pengajuan rehabillitas oleh kepala sekolah yaitu

nurkholis.46Pada tahun 20l0 mendapatkan ruang perpustakaan 1 ruang. Pengajuan

baru disetujui pada tahun 2012 mendapat rehabillitas bansos dari pusat Jakarta

yaitu berupa ruang 11 kelas. Selain itu pada akhir tahun tersebut mendapatkan lagi

1 ruang. Pada tahun 2013, mendapatkan tambahan ruang.

Kepala Sekolah yang pernah memimpin di MIN 8 Ngawi yaitu:

a. Bapak Nurkholis

b. Ibu lailatun Nafiah

c. Bapak Purwanto (PLT)

46
Dokumen bagian tata usaha, MIN 8 Ngawi, Bendo, Paron, Ngawi

44
2. Letak geografis MIN 8 Ngawi

Sekolah MIN 8 Ngawi merupakan Sekolah dibawah naungan Lembaga

Dinas Kementrian Agama yang beralamatkan Dusun Bendo, RT 02 RW 20 Desa

Tempuran Kecamatan Paron Kabupaten Ngawi.

Adapun lokasi MIN 8 Ngawi terletak pada geografis yang sangat cocok

untuk kegiatan proses belajar mengajar yang terletak di tengah pemukiman

penduduk. MI ini dibangun dengan pertimbangan tata letak bangunan yang

memberikan kenyamanan untuk proses belajar. Hal ini dapat di lihat dari tata letak

ruang belajar yang agak jauh dari jalan raya besar hanya jalan cor-coran yang ada

di sebelah TK Darmawanita tempuran 5 sehingga siswa tetap belajar dengan

nyaman dan tidak kebisingan dari kendaraan bermotor dan kendaraan umum yang

melintasi di jalan raya tersebut.

3. Data dan Identitas MIN 8 Ngawi

Data identitas lembaga MIN 8 Ngawi sebagai berikut: 47

1. Nama Lembaga : MIN 8 Ngawi

2. Alamat/desa : Dusun Bendo/Tempuran

a. Kecamatan : Paron

b. Kabupaten : Ngawi

c. Provinsi : Jawa Timur

47
Dokumen bagian tata usaha, MIN 8 Ngawi, Bendo, Paron, Ngawi

45
d. Kode Pos : 63253

e. No. Telepon :-

3. Status Sekolah : Negeri

4. Status Lembaga MI : Negeri

5. No SK Kelembagaan : 5154 Tahun 1995

6. NSM : 111135210005

7. NIS/NPSN : 60717904

8. Tahun didirikan/beroperasi : 1959

9. Status Tanah : Wakaf

10. Luas Tanah : 9960 m2

11. Nama Kepala Sekolah : Purwanto, S.Pd.I

12. Masa Kerja Kepala Sekolah : 16 Tahun

13. Status Akreditasi : A

14. No dan SK Akreditasi : 200/BAP-S/M/SK/X/2016

46
4. Struktur Organisasi Sekolah MIN 8 Ngawi48

STRUKTUR ORGANISASI
MIN 8 NGAWI
TAHUN AJARAN 2022/2023

Kepala Sekolah Komiten Madrasah


Purwanto, S.Pd.I Eslan, S.Pd

Unit perpustakaan Bendahara


Mar’atis Sholihah, SE Siti.R,S.Pd.I

Wali Kelas 1 Wali Kelas 2 Wali Kelas 3


Muthmainnah ,S.Pd.I Amin.S,S.Pd.I M.Riyadus.S,S.Pd.I

Wali Kelas 4 Wali Kelas 5 Wali Kelas 6


Suprapti,S.Pd.I Musi.B.R, S.Pd.I Muhajir, S.Pd.I

Operator Madrasah Kepala Tata Usaha


Febri Yanto, S.Pd.I Novi H.Latifah,S.SI

: Garis Koordinator

48
Dokumen bagian tata usaha, MIN 8 Ngawi, Bendo, Paron, Ngawi

47
5. Visi, Misi dan Tujuan MIN 8 Ngawi 49

a. Visi MIN 8 Ngawi

“Terwujudnya Generasi Islam yang Berkualitas, Berakhlak Mulia, menguasai

IPTEK serta Berwawasan Lingkungan”

Indikator Visi :

1) Memiliki keimanan dan ketaqwaan serta menjadikan tauhid sebagai

landasan hidup

2) Bisa menjadi teladan bagi teman dan masyarakat.

3) Mampu bersaing dalam prestasi.

4) Mewujudkan penghayatan dan pengamalan ajaran agama Islam.

5) Menjalin kerjasama yang harmonis antar warga sekolah, dan lembaga

lain yang terkait.

6) Mengoptimalkan proses pembelajaran dan bimbingan.

7) Mengembangkan bidang ilmu pengetahuan dan teknologi berdasarkan

minat, bakat, dan potensi peserta didik.

b. Misi MIN 8 Ngawi

1) Mewujudkan proses pembelajaran yang aktif, kreatif, inovatif dan

menyenangkan.

49
Dokumen bagian tata usaha, MIN 8 Ngawi, Bendo, Paron, Ngawi

48
2) Mewujudkan pendidikan yang berkualitas, berakhlakul karimah, cerdas

dan disiplin.

3) Memberikan layanan pengembangan bakat dan minat.

4) Mewujudkan pendidikan untuk menghasilkan prestasi dan lulusan

berkwalitas tinggi yang peduli dengan lingkungan hidup

5) Mewujudkan sumber daya manusia yang peduli dalam mencegahan

pencemaran, mencegahan kerusakan lingkungan dan melestarikan

lingkungan hidup

6) Berprestasi dalam semua pelajaran akdemis maupun non akademis.

7) Membina kemandirian peserta didik melalui kegiatan pembiasaan,

kewirauhaan, dan pengembangkan diri yang terencana dan

berkesinambungan.

c. Tujuan MIN 8 Ngawi 50

1) Menciptakan lulusan sebagai generasi islam yang berkualitas dan

berprestasi tinggi.

2) Menciptakan lulusan yang kuat dalam memegang tauhid.

3) Menciptakan sikap dan perilaku religius di lingkungan dalam dan

luar sekolah.

50
Dokumen bagian tata usaha, MIN 8 Ngawi, Bendo, Paron, Ngawi

49
4) Meningkatkan kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta

keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih

lanjut.

5) Menciptakan lulusan yang memiliki ketaqwaan tinggi.

6) Menciptakan lulusan yang memiliki disiplin dalam hidup.

7) Menciptakan lulusan yang memiliki wawasan iptek dan keterampilan

hidup yang tinggi.

8) Menciptakan iklim sekolah yang kondusif melalui budaya sekolah.

9) Menciptakan lulusan yang berperilaku islam.

10) Memberikan pengaruh positif terhadap tatanan budaya serta kehidupan

warga madrasah dan masyarakat.

6. Keadaan Guru dan Siswa MIN 8 Ngawi51

a. Keadaan Guru MIN 8 Ngawi

Guru merupakan komponen utama sebagai penanggung jawab terhadap

pelaksanaan proses belajar mengajar, serta sebagai faktor penunjang

keberhasilan siswa dalam mencapai prestasi belajar yang lebih baik. Oleh

karena itu keberadaan guru sebagai pembimbing siswa sangat penting.

Keadaan tenaga pendidik dan karyawan MIN 8 Ngawi Tahun 2022/2023 dapat

dilihat pada table :

51
Dokumen bagian tata usaha, MIN 8 Ngawi, Bendo, Paron, Ngawi

50
Tabel 3.1
Data guru MN 8 Ngawi Tahun Pelajaran 2022/2023
Pangkat
NO NAMA NIP
Gol TMT

1 2 3 4 5

1
PURWANTO, S.Pd.I 197203252998032005 IV/a 15/5/2023
2 RINA YUNAIDA, S.Pd.I 197704272000032001 III/d 1/4/2017
3 MUHAJIR, S.Pd.I 198309262005011000 III/d 1/4/2020
4 Drs. DAWAM 19662029200711024 III/d 1/10/2020
5 Dra. AINUR ROCHMAH 196707232007012026 III/c 1/4/2017
MUH. RIYADUS SOLIHIN,
6 198002272007101001 III/c 1/4/2017
SHI
7 AIDA BUDIYANI, S.Pd 197209262007012016 III/c 1/10/2018
MUSIBATUR
8 197805062005012004 III/c 1/10/2018
ROHMAAH,S.Pd.I
9 RUMTIRIH,S.Pd.I 196904072005012003 III/c 1/10/2019
10 MUTHMAINNAH, S.Pd.I 196807102006042004 III/c 1/10/2020
11 SUPRAPTI, S.Pd.I 198205042007102005 III/c 1/4/2021
12 NISMIYATI, S.Pd.I 196505092007012027 III/b 1/4/2017
13 SUGENG IHSAN, S.Pd.I 197305022007101001 III/b 1/10/2018
14 SITI RUFI'ATIN 198310252007102002 II/b 1/10/2018
15 RYATUL ELSIANA, S.Pd - - 1/01/2010
16 SITI MUKARROMAH, S.Pd.I - - 1/01/2007
MAMIK KHOIRUN NIKMAH,
17 - - 1/01/2009
ST
MAR’ATIS SHOLIHAH, S.E
18 - - 1/01/2007

51
b. Keadaan Siswa MIN 8 Ngawi 52

Siswa adalah mereka yang secara resmi menjadi siswa MIN 8 Ngawi, dan

terdaftar dalam buku induk madrasah. Di MIN 8 Ngawi pada tahun ajaran

2022/2023, jumlah berjumlah 25 siswa terdiri dari 10 laki-laki dan 15

perempuan. Nama-nama siswa yang terdapat di kelas 1.

Untuk mengetahui keadaan siswa MIN 8 Ngawi pada tahun ajaran

2022/2023 bisa di lihat pada tabel berikut ini:

Tabel 3.2
Keadaan Siswa MIN 8 NGAWI
Tahun Pelajaran 2022/2023

Jumlah Murid
Kelas Jumlah Per Kelas Jumlah Total
L P

1A 15 10 25
50
1B 16 9 25

2A 11 9 20
41
2B 12 9 21

3A 10 11 21
41
3B 7 13 20

52
Dokumen bagian tata usaha, MIN 8 Ngawi, Bendo, Paron, Ngawi

52
4A 10 8 18
36
4B 8 10 18

5A 10 11 21
43
5B 11 11 22

6A 10 8 18
36
6B 8 10 18

128 119 247 247


Jumlah Total

7. Keadaaan Sarana dan Prasana MIN 8 Ngawi 53

Sarana dan prasarana merupakan satu sumber daya yang penting dalam

menunjang proses kegiatan belajar mengajar di sekolah. Kesuksesan program

pembelajaran di sekolah juga sangat dipengaruhi oleh kondisi sarana dan

prasarana yang di miliki oleh sekolah.

Berikut rincian sarana dan prasana yang terdapat di MIN 8 Ngawi yang

peneliti temui :

53
Dokumen bagian tata usaha, MIN 8 Ngawi, Bendo, Paron, Ngawi

53
Tabel 3.3 Data Sarana dan Prasarana MIN 8 Ngawi

Tahun Pelajaran 2022/2023

No Uraian Jumlah Satuan Keterangan

2 Prasarana

2 Kantor Guru Ruang Terjaga baik


1
2 Ruang Kelas Ruang Terjaga baik
12
3 Kantor Tu Ruang Terjaga baik
1
4 Kantor Kepsek / Ruang Terjaga baik
1
Tamu
5 Ruang Ruang Terjaga baik
1
Perpustakaan
6 Kamar Mandi Ruang Terjaga baik
3
Siswa
7 Kamar Mandi Ruang Terjaga baik
2
Guru
8 Ruang Terjaga baik
Gudang 1
9 Ruang Terjaga baik
Dapur 1
20 Buah Terjaga baik
Tempat Parkir 1
22 Lapangan Buah Terjaga baik
1
Upacara
22 Buah Terjaga baik
Kantin 1

54
Table 3.4

Inventaris di MIN 8 Ngawi

No Uraian Jumlah Keadaan Keterangan

II Sarana

2 Etalase 2 Baik Terjaga baik

2 Meja Guru 20 Baik Terjaga baik

3 Meja Siswa 96 Baik Terjaga baik

4 Kursi 96 Baik Terjaga baik

5 Almari 12 Baik Terjaga baik

6 Radio/ Tape 1 Baik Terjaga baik

7 Kipas Angin 17 Baik Terjaga baik

8 Jam Dinding 1 Baik Terjaga baik

9 TV/DVD/VCD 1 Baik Terjaga baik

20 Timbangan badan 1 Baik Terjaga baik

22 Meja/kursi tamu 1 Baik Terjaga baik

22 Alat pertukangan 1 Baik Terjaga baik

23 Alat peraga IPA 1 Baik Terjaga baik

24 Alat UKS 1 Baik Terjaga baik

55
8. Prestasi Lomba Proseni MIN 8 Ngawi 54

Prestasi akademik merupakan prestasi yang dihasilkan lomba atau

kompetisi yang dilakukan oleh siswa MIN 8 Ngawi tingkat kecamatan paron.

Berikut in data lomba proseni di tingkat kecamatan paron sebagai berikut yang

peneliti temui:

Table 3.5

Prestasi Lomba Proseni Tingkat Kecamatan Paron

Tahun Pelajaran 2022/2023

No Cabang Olah Raga/Seni Nama Lengkap Meraih Juara

1 BULU TANGKIS Aqila Tazkiyatun Nafsandi Satu

2 PIDATO B.ARAB Dyna Mutiara Haqq Satu

3 PIDATO B.INDONESIA Kaswi Maidecha Indika Syahputri Satu

4 TAHFIDZ Ahmad Anas Sholikul Huda Satu

5 SINGER Bardan Akhmal Satu

6 PUISI Walid Nur Hafidzin Dua

7 PUISI Syifa Auliana Rahmawati Dua

8 CATUR Fahmi Fadillah Dua

9 PIDATO B.INGGRIS Alyza Rahmawati Dua

54
Dokumen bagian tata usaha, MIN 8 Ngawi, Bendo, Paron, Ngawi

56
20 PIDATO B.INDONESIA Guntur Ganda Putra Pamungkas Dua

22 PIDATO B.ARAB Natipatus Salwa Dua

22 MTQ Praja Akmal Ahza Dua

23 MELUKIS Hana Syalabiya Zahra Dua

24 KALIGRAFI Tsaqif Raeyza Ardhi Dua

25 VOLLY GABUNGAN Gempar Muftipratama Dua

B. Deskripsi Data

1. Peran Media Visual Gambar Dalam Peningkatan Pemahaman Siswa Pada

Materi Pendidikan Pancasila Kelas 1 Madrasah Ibtidaiyah Negeri 8 Ngawi

Tahun Ajaran 2022/2023

Untuk mengetahui peran media visual gambar dalam peningkatkan

pemahaman siswa pada materi pendidikan pancasila di MIN 8 Ngawi. Hal tersebut

disampaikan oleh Bapak Purwanto, S.Pd.I selaku Pelaksana Tugas Kepala Sekolah

MIN 8 Ngawi, beliau mengantakan:

“Ini dapat membantu guru dalam mengajar siswa suatu mata pelajaran secara
interaktif dan mengoptimalkan waktu belajar. Selain itu, penggunaan media
pembelajaran dapat meningkatkan motivasi belajar siswa.” 55

Dari wawancara diatas dapat disimpulkan bahwa peran media visual gambar

dalam meningkatkan pemahaman siswa pada materi pendidikan pancasila di MIN


55
Wawancara dengan Bapak Purwanto, S.Pd.I, Kepala Sekolah Pelaksana Tugas MIN 8
Ngawi, Tanggal 5 Juni 2023.

57
8 Ngawi adalah Ini dapat membantu guru dalam mengajar siswa suatu mata

pelajaran secara interaktif dan mengoptimalkan waktu belajar. Selain itu,

penggunaan media pembelajaran dapat meningkatkan motivasi belajar siswa.”

Tujuan Peran media gambar di MIN 8 Ngawi adalah untuk menjadikan

siswa mudah memahami materi pembelajaran yang lebih efisien dan efektif,

seperti yang sampaikan oleh beliau:

“Tujuanya peran media gambar yang diterapkan di sekolah sangat penting


dilakukan, baik secara individual, bersama-sama dan atau melibatkan pihak
eksternal karena ketersediaan media pembelajaran disekolah atau perguruan tinggi
dan lembaga pendidikan masih terbatas. Melalui pemanfaatan media gambar
diharapkan dapat membantu guru dalam penyampaian materi di dalam kelas. 56

Dari hasil wawancara dengan Bapak Kepala Sekolah MIN 8 Ngawi tersebut,

penggunaan media gambar diharapkan bisa membuat siswa memahami dengan

mudah materi yang sudah diterapkan oleh guru pada saat proses belajar mengajar.

Wawancara juga dilakukan terhadap Guru Kelas 1 MIN 8 Ngawi, dalam

wawancara tersebut Ibu Muthmainnah, S.Pd.I menyampaikan sebagai berikut:

“Peran media visual gambar pada materi pendidikan pancasila itu sangatlah
penting karena siswa mudah memahami pelajaran yang sudah diterapkan disekolah
dan membuat peserta didik banyak mengikuti pembelajaran yang lebih efektif dan
efesien.

Dari wawancara diatas dapat disimpulkan bahwa penggunaan media visual

gambar dalam meningkatkan pemahaman siswa pada materi pendidikan pancasila

di MIN 8 Ngawi adalah Penggunaan media visual gambar pada materi pendidikan

56
Wawancara dengan Ibu Muthmainnah, S.Pd.I, Wali Kelas 1, Tanggal 7 Juni 2023

58
pancasila itu sangatlah penting karena siswa mudah memahami pelajaran yang

sudah diterapkan disekolah dan membuat peserta didik banyak mengikuti

pembelajaran yang lebih efektif dan efesien.

2. Faktor Pendukung dan Penghambat Peran Media Visual Gambar Dalam

Peningkatan Pemahaman Siswa Pada Materi Pendidikan Pancasila Kelas 1

Madrasah Ibtidaiyah Negeri 8 Ngawi Tahun Ajaran 2022/2023

A. Faktor Pendukung

Untuk mengetahui pendukung Penggunaan Media Visual Gambar Dalam

Meningkatkan Pemahaman Siswa Pada Materi Pelajaran Pendidikan Pancasila

Kelas 1 Madrasah Ibtidaiyah Negeri 8 Ngawi ini dijawab oleh bapak Purwanto,

S.Pd.I elaku Pelaksana Tugas Kepala Sekolah MIN 8 Ngawi, beliau

mengantakan:

“Dengan bantuan media gambar, siswa lebih aktif berkolaborasi dan dapat
menyimpan materi yang disampaikan dengan lebih mudah karna lebih jelas dan
menarik. Sehingga siswa menyampaikan citra positif terhadap media
pembelajaran dan dengan demikian meningkatkan hasil belajar siswa.
Rekaman ini juga dapat digunakan secara individu atau perkelompok.57

Dari wawancara diatas dapat disimpulkan bahwa Penggunaan Media

Visual Gambar Dalam Meningkatkan Pemahaman Siswa Pada Materi Pelajaran

Pendidikan Pancasila adalah dengan bantuan media gambar, siswa lebih aktif

57
Wawancara dengan Bapak Purwanto, S.Pd.I, Kepala Sekolah Pelaksana Tugas MIN 8
Ngawi, Tanggal 5 Juni 2023.

59
berkolaborasi dan dapat menyimpan materi yang disampaikan dengan lebih

mudah karna lebih jelas dan menarik.58

Selain dengan bapak kepala sekolah, penulis juga melakukan wawancara

dengan guru kelas 1 MIN 8 Ngawi yaitu Ibu Muthmainnah, S.Pd.I, beliau

menyampaikan seperti berikut:

“Kebanyakan siswa antusiasme dan rasa ingin tahu siswa yang tinggi
mendukung penggunaan media gambar. Hal ini ditunjukkan dengan mengikuti
pembelajaran secara terus menerus, terlihat antusias, kompak, senang dan
gembira saat mengikuti pembelajaran media gambar pada materi kajian
Pancasila.59

Dari wawancara diatas dapat disimpulkan bahwa Peran Media Visual

Gambar Dalam Peningkatan Pemahaman Siswa Pada Materi Pendidikan

Pancasila adalah kebanyakan siswa antusiasme dan rasa ingin tahu siswa yang

tinggi mendukung peran media gambar.

B. Faktor Penghambat

Untuk mengetahui hambatan dalam Peran Media Visual Gambar Dalam

Peningkatan Pemahaman Siswa Pada Materi Pendidikan Pancasila MIN 8

Ngawi ini dijawab oleh bapak Purwanto, S.Pd.I elaku Pelaksana Tugas

Kepala Sekolah MIN 8 Ngawi, beliau mengantakan:

“Pembelajaran merupakan salah satu faktor yang penyebab rendahnya


hasil belajar yang berujung pada kemerosotan mutu pendidikan. Dikemukakan

58
Wawancara dengan Ibu Muthmainnah, S.Pd.I, Wali Kelas 1, Tanggal 7 Juni 2023
59
Wawancara dengan Kepala Sekolah Pelaksana Tugas MIN 8 Ngawi, Pada
Tanggal 6 Juni 2023

60
bahwa faktor praktik pembelajaran yang kurang baik inilah yang menyebabkan
masih sedikit siswa sebenarnya kurang cerdas dalam memahami pendidikan
pancasial akan tetapi berprestasi karena dapat berikan praktik pembelajaran
dengan baik. Misalnya siswa kurang semangat dalam pembelajaran saat guru
menerangkan didepan kelas jadi siswa mudah jenuh dan bosan.

Dari wawancara diatas dapat disimpulkan bahwa hambatan dalam Peran

Media Visual Gambar Dalam Peningkatkan Pemahaman Siswa Pada Materi

Pendidikan Pancasila MIN 8 Ngawi adalah salah satu faktor yang penyebab

rendahnya hasil belajar yang berujung pada kemerosotan mutu pendidikan.

Selain dengan bapak kepala sekolah, penulis juga melakukan wawancara

dengan guru kelas 1 MIN 8 Ngawi yaitu Ibu Muthmainnah, S.Pd.I, beliau

menyampaikan seperti berikut:

“Sebagian siswa tidak mengikuti pembelajaran karena kurang konsentrasi


dalam materi pendidikan pancasila karena kebanyakan siswa yang membuat
kelas menjadi gaduh. Selain itu juga saat guru menerangkan berkali-kali belum
juga siswa paham apa yang disampaikan dalam proses belajar mengajar. Siswa
juga perlu pendamping yang intensif.”

Dari wawancara diatas dapat disimpulkan bahwa dalam Peran Media

Visual Gambar Dalam Peningkatkan Pemahaman Siswa Pada Materi

Pelajaran Pendidikan Pancasila MIN 8 Ngawi adalah siswa sulit untuk

mengikuti pembelajaran karena kurang konsentrasi dalam materi pendidikan

pancasila karena kebanyakan siswa yang membuat kelas menjadi gaduh.

61
BAB IV

PEMBAHASAN

1. Peran Media Visual Gambar dalam Peningkatkan Pemahaman Siswa Pada

Materi Pendidikan Pancasila Kelas 1 Madrasah Ibtidaiyah Negeri 8 Paron

Ngawi Tahun Ajaran 2022/2023

Media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk

membuat komunikasi menjadi efektif dan efisien. Artinya, media pembelajaran

dirancang sedemikian rupa sehingga penerima pesan memiliki pemahaman yang

akurat dan lengkap terhadap semua informasi yang disampaikan dalam pesan

pembelajaran. Secara khusus, tersedianya berbagai sumber belajar tentu membantu

terciptanya suasana belajar yang menarik dan nyaman bagi siswa.

Mengingat peran media pembelajaran sangat penting dalam menunjang

keberhasilan dan motivasi yang diharapkan dari proses pembelajaran, maka

hendaknya guru/dosen menyadari pentingnya media pembelajaran sebagai bagian

integral dari proses pembelajaran yang dimaksud. Itu harus dipahami

sepenuhnya.

Media pembelajaran adalah alat bantu mengajar untuk mencapai tujuan

pembelajaran secara efektif dan efesien. Guna dapat menciptakan media yang

efektif dalam proses membelajaran guru seharusnya memahami materi pembelajaran

62
yang akan diajarkan dan apa media yang cocok digunakan sebagai alat bantu dalam

penyampaian materi tersebut.

Kerberhasilan proses pembelajaran sangat ditentukan oleh pendukung proses

pembelajaran tersebut, salah satu pendukung keberhasilan proses pembelajaran di

sekolah dengan menggunakan alat peraga. Pembelajaran dengan alat peraga

merupakan salah satu metode yang sering diterapkan guru dalam kegiatan

pendidikan Pancasila dalam peningkatan pemahaman materi yang diajarkan

oleh guru.

Hasil Penggunaan Media Gambar yaitu siswa sudah aktif sudah terbiasa

menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan guru pada saat guru menampilkan

media gambar pada siswa sudah dapat menjelaskan apa yang dimaksud dengan

gambar tersebut, dan sudah dapat memberikan mendapatnya mengenai hasil

pekerjaannya.

Hasil pembahasan Penerapan Pendidikan Pancasila dengan Media Visual

untuk meningkatkan hasil belajar pada siswa kelas 1 MIN 8 Ngawi dalam

pelalaksanaannya menunjukkan bahwa pembelajaran dikelas belum memenuhi batas

tuntas yang ditetapkan, belum tercapainya tujuan yang diharapkan penyebabnya

hasil belajar siswa kurang yaitu kurang terjadinya interaksi antara guru dan siswa

atau sebaliknya karena hanya memggunakan metode ceramah dan menggunakan

63
teknologi sebagai alat media pembelajarannya sehingga siswa kurang aktif dalam

proses pembelajaran berlangsung.

Cara menggunakan media visual harus dihadapkan dengan sesuatu yag

nyata untuk mengetahui pengaruh media visual motivasi siswa pada materi

pendidikan Pancasila. Pembelajaran menggunakan media visual sangat berpengaruh

terhadap motivasi belajar siswa.

Penerapan media gambar di min 8 Ngawi: penerapan media gambar

memberikan kemudahan bagi siswa. Guru memberikan bimbingan dan arah dalam

setiap tahapan proses pembelajaran dikelas. Dalam proses pembelajaran materi

pancasila siswa diberikan kebebasan berimajinasi untuk mendapatkan pengetahuan

dan pengalaman yang dimiliki tanpa paksaan dari guru. Artinya siswa tidak harus

mengikuti kehendak guru.

Media gambar sebagai alat peraga yang digunakan guru yaitu berupa contoh-

contoh gambar sila dari pancasila yang diprintout dalam bentuk kertas yang

ukurannya diperbesar dan kemudia digunakan guru dalam menyampaikan materi

pancasila di depan kelas dengan cara menempelkannya dipapan tulis. Dari teknik

tersebut proses belajar mengajar khususnya materi pembelajaran pancasila kelas 1

sudah tidak ada lagi siswa yang pasif karena tidak lagi hanya berpusat pada guru

tetapi siswa juga dituntut aktif mengikuti proses pembelajaran yang berlangsung.

64
Hasil peran media visual sebelum digunakan yaitu karena rendahnya

motivasi belajar siswa terhadap mata pelajaran pendidikan Pancasila dapat dilihat

dari perilaku yang ditunjukkan siswa, siswa datang terlambat, tidak mengerjakan

tugas, tidak memperhatikan penjelasan guru dan siswa kurang aktif.

Hasil dari peningkatan pemahaman siswa pada materi pendidikan pancasila

yaitu menunjukkan terjadi peningkatan minat belajar dengan media visual

pembelajaran. Peran media visual diterapkan karena media pembelajaran modern

tidak bisa dilakukan. Meskipun begitu, minat belajar siswa dalam mengikuti

pembelajaran media kewarganegaraan semakin membaik.

2. Faktor Penghambat dan Pendukung Peran Media Visual Gambar dalam

Peningkatan Pemahaman Siswa Pada Materi Pendidikan Pancasila

Peran media visual gambar dalam proses pembelajaran dipengaruhi oleh 2

faktor yaitu faktor pendukung dan penghambat. Diantara faktor-faktor penghambat

penggunaan media dalam pemahaman materi pembelajaran pancasila yakni:

A. Faktor Bersumber dari Siswa

Kendala yang saya alam dengan kursus ini adalah efisiensinya,

kemampuan siswa yang berbeda dan terkadang kurangnya waktu. Karena saya

takut siswa tidak paham cara menyampaikan materi.

65
Pembelajaran merupakan salah satu faktor yang penyebab rendahnya hasil

belajar yang berujung pada kemerosotan mutu pendidikan. Dikemukakan bahwa

faktor praktik pembelajaran yang kurang baik inilah yang menyebabkan masih

sedikit siswa sebenarnya kurang cerdas tetapi berprestasi karena dapat berikan

praktik pembelajaran dengan baik.

Hambatan bagi siswa adalah ada sebagian siswa yang memiliki

kemampuan yang lemah dalam memecahkan masalah pada materi pembelajaran

yang diberikan oleh guru. Dan tidak semua siswa di kelas tersebut memiliki

keterampilan berpikir kritis.

B. Faktor Bersumber dari Guru

Faktor penghambat yang sering dialami guru adalah kemampuan siswa

tidak sama atau berbeda. Oleh karena itu, dalam proses pembelajaran guru harus

lebih memperhatikan motivasi siswa.

Faktor guru adalah guru kurang banyak mengggunakan alat/bahan yang

dapat membantu siswa dalam kegiatan belajar mengajar. Peneliti memahami

bahwa banyak faktor yang mempengaruhi rendahnya minat dan hasil belajar

siswa. Salah satu penyebabnya adalah guru tidak menggunakan media dalam

pengajarannya, khususnya pada materi ilmu pendidikan pancasila.

66
Penyebabnya adalah guru tidak dapat menerapkan model pembelajaran

yang sesuai dengan pemahaman siswa, karena pembelajaran biasanya

membosankan dan menjenuhkan.

C. Faktor Bersumber dari Sekolah

Faktor penghambat juga dapat disebabkan oleh adanya ancaman dari

pihak sekolah ataupun dari orang tua siswa. Guru tidak dapat bekerja dengan

lancar dalam tugas pokoknya karena kemampuan yang terbatas, misalnya kurang

ruang untuk berkreativitas, sehingga kurangnya pengembangan otomatis

berdampak pula pada sekolah.

Penghambat yang bersumber dari sekolah adalah kurang sarana prasarana

sekolah masih ada kadarnya masih jauh dari kata memenuhi standar. Faktor

penghambat yang lainnya juga dari faktor kurangnya daya dukung IPTEK siswa,

secara umum pengetahuan umum masih kurang, siswa juga masih belum bisa

menyerap teknologi, dan juga bisa sepenuhnya bisa mencari tahu atau mengakses

hal-hal atau perkembangan dunia luar.

Adapun faktor-faktor pendukung peran media dalam pemahaman materi

pembelajaran pancasila yakni:

A. Faktor Bersumber dari Siswa

Dengan bantuan media gambar, siswa lebih aktif berkolaborasi dan dapat

menyimpan materi yang disampaikan dengan lebih mudah karna lebih jelas dan

67
menarik. Sehingga siswa menyampaikan citra positif terhadap media

pembelajaran dan dengan demikian meningkatkan hasil belajar siswa. Rekaman

ini juga dapat digunakan secara individu atau perkelompok.

Dukungan bagi siswa sendiri adalah dengan bantuan media gambar lebih

mudah atau sederhana dalam memahami materi oleh karena itu saya melihat

hasil yang lebih baik dari siswa tersebut dalam hal hasil ujian semester.

Antusiasme dan rasa ingin tahu siswa yang tinggi mendukung

penggunaan media gambar, Hal ini ditunjukkan dengan mengikuti pembelajaran

secara terus menerus, terlihat antusias, kompak, senang dan gembira saat

mengikuti pembelajaran media gambar pada materi kajian Pancasila.

B. Faktor Sarana Prasarana

Menurut pandangan kepala sekolah dan wakil kepala sekolah,

berdasarkan hasil observasi dan wawancara diketahui bahwa sarana prasarana

yang dimiliki sekolah untuk saat ini masih dikatakan pada kategori cukup. Di

sekolah lainnya, saat ini belum ada kendala yang begitu berarti, karena salah

satu sekolah yaitu MIN 8 Ngawi selalu diupayakan budaya saling bantu antar

warga sekolah dalam hal pembiayaan kegiatan pembelajaran.

Adanya sarana dan prasarana yang cukup menunjang dalam proses

pembelajaran dapat digunakan untuk membentuk budaya sekolah yang sedang

berjalan didalam lingkungan sekolah, karena sarana dan prasarana mampu

68
pengaruh didalam mengembangkan budaya sekolah, sebab sarana dan prasarana

juga sebagai bentuk media pembelajaran siswa.

Dengan adanya sarana dan prasarana yang mampu menunjang dengan baik

maka proses pengembangan budaya sekolah pun akan berjalan dengan baik

sesuai dengan tujuan yang diinginkan.

69
BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian mengenai”Peran Media Visual Gambar dalam Peningkatan

Pemahaman Siswa Pada Materi Pendidikan Pancasila Kelas 1 Madrasah Ibtidaiyah

Negeri 8 Ngawi Tahun Ajaran 2022/2023”, hasil penelitian dapat disimpulkan

sebagai berikut:

1. Penerapan peran media gambar memudahkan siswa dalam memahami dan

menginternalisasikan nilai-nilai pancasila; yakni nilai ketuhanan, kemanusiaa,

persatuan, kerakyatan dan keadilan pada anak sekolah dasar cukup efektif. Media

gambar yang dibuat Pertama, gambar yang dibuat tidak hanya perbanyak unsur

seni saja tetapi yang lebih pentig adalah kesesuainya dengan tujuan hendak dicapai.

Kedua, gambar yang dibuat juga mampu menunjukkan bagian-bagian yang

pentimg sehingga tidak terjadi penafsiran yang berbeda dari anak didik. Ketiga,

gambar yang dibuat menunjukkan aktivitas yang bertujuan mengembangkan

imajinasi anak. Keempat, gambar dibuat secara sederhana tidak kompleks sehingga

tidak membingungkan. Samping itu media gambar dapat dirangcang dan digunakan

oleh setiap guru karena tidak membutuhkan keahlian khusus.

70
2. Faktor penghambat dan pendukung penggunaan media visual gambar dalam

meningkatkan pemahaman siswa pada materi pancasila di kelas 1 Madrasah

Ibtidaiyah Negeri 8 Ngawi menunjukkan beberapa hasil diantaranya faktor yang

menghambat guru sebagai fasilitator disebabkan oleh beberapa faktor,yaitu

sekolah, guru,siswa. Faktor dari sekolah yaitu kurang maksimalnya fasilitas yang

mendukung pengalaman belajar siswa. Faktor dari guru adalah guru kurang

memiliki pengetahuan untuk memvariasi media pembelajaran ,guru belum

sepenuhnya melaksanakan pembelajaran sesuai RPP. Guru fokus terhadap

pemberian materi. Faktor dari siswa karena siswa tidak memiliki motivasi ,siswa

tidak fokus serta tidak memiliki minat belajar.

Disamping itu terdapat beberapa faktor yang mendukung penggunaan media

gambar diantaranya faktor siswa dan sarana prasarana. Siswa memiliki rasa

antusiasme dan rasa ingin tahu siswa yang tinggi dalam proses pembelajaran.. Hal

tersebut ditunjukkan dengan mengikuti pembelajaran secara terus menerus, terlihat

antusias, kompak, senang dan gembira saat mengikuti pembelajaran media

gambar pada materi kajian Pancasila. Kemudain didukung oleh sarana prasarana

yang cukup memadai dan menunjang dalam proses pembelajaran sebagai

upaya untuk membentuk budaya sekolah kondusif di lingkungan sekolah.

71
B. Saran

Berdasarkan hasil yang diperoleh pada penelitian terkait tentang peran media visual

gambar dalam peningkatan pemahaman siswa pada materi Pendidikan Pancasila

kelas 1 Madrasah Ibtidaiyah Negeri 8 Ngawi Tahun ajaran 2022/2023

yang dilakukan ,untuk selanjutnya peneliti memberikan saran sebagai berikut:

1. Bagi Kepala Madrasah

Hendaklah Kepala Madrasah selalu berusaha meningkatkan kepemimpinannya

serta memaksimalkan perannya sebagai kepala madrasah dengan baik ddan benar

yang pada akhirnya dapat meningkatkan kinerja guru di lembaga madrasah yang

dipimpinnya. Sehingga dapat tercapai tujuan pendidikan madrasah dan tujuan

pendidikan nasional.

2. Bagi Guru

Sebagai pendidik, sudah selayaknya seorang guru menerapkan pelajaran Pendidikan

Pancasila dalam kegiatan belajar mengajar dikelas sebagai upaya meningkatkan

hasil belajar siswa pada mata pelajaran lainnya.

3. Bagi Siswa

Diharapkan siswa dan siswi MIN 8 Ngawi selalu semangat dalam menuntut ilmu,

apupun kurikulumnya kalau disertai dengan niat dan do’a serta semangat yang baik,

semangat demi masa depan yang bagus,kepintaran dan keterapilan yang dinginkan

bisa didapatkan dengan mudah.

72
DAFTAR RUJUKAN

Arief S.Sadiman dkk, Media Pendidikan (Jakarta:PT Raja Grafind Persabda 2018).

Anjur, Pengaruh Penggunaan Media Visual Gambar Terhadap Peningkatan

Pemahaman Siswa Pada Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan

Sekolah Dasar Negeri Gambiran Yogyakarta. ACADEMY OF

EDUCATION JURNAL, Volumen 3 Nomor 1(2012).

Amran Ali, S.H.,M.H. Pendidikan Pancasila Di Perguruan Tinggi, (Jakarta: PT

RAJAGRAFINDO PERSABDA,2016).

Ahmad Susanto, “Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar, (Jakarta:

Kencana, 2014).

Beni Ahmad Saebani, ”Metode Penelitian “, (Bandung :CV Pustaka, 2008).

Basyiruddin Usman dan Asnawir, Media Pembelajaran,(Jakarta: Ciputat Pers, 2002).

Cecep Kustandi dan Daddy Darmawan, Penggunaan Media Visual Gambar Dalam

Meningkatkan Pemahaman Siswa Pada Pendidikan Pancasila, (Jakarta:

Kencana 2020).

Daddy Fernando Pakpahan dkk, “Pengembangan Media Pembelajaran, (Jakarta:

Kencan, 2016).

Darmiyati Zuchdi, “Strategi Meningkatkan Kemampuan Membaca, (2008)


Elwi Nailul Muna, Penggunaan Media Visual Gambar Di Sekolah Dasar, Jurnal

Pendidikan, Vol. 4, No. 11, Bln November, Thn 2019.

Ester Julinda Simarmata & Reflina Sinaga,”MEDIA GAMBAR TERHADAP

DISKALKULIA DI SEKOLAH DASAR. Jurnal Tunas Bangsa , Vol 7 (2),

2020.

Ginting Abdurrahman, Esensi Praktis Belajar dan Pembelajaran, (Bandung:

Humaniora, 2008).

Haris Budiman, Pengggunaan Media Visual Dalam Proses Pembelajaran Al

Tadzkiyyah: Jurnal Pendidikan Islam,Volume 7 November 2016.

Hasan Chalijah, ”Dimensi-Dimensi Psikologi Pendidikan,(Surabaya: Al Ikhlas, 1994).

I Gusti Agung Ayu Kade Galuh, Media Sosial dan Demokrasi,(Transformasi Aktifitas

Media Sosial Ke Gerakan Nyata Bali Tolak Reklamasi), (Yogyakarta:

Pernebit Polgov, 2017).

Joni Purwono, Sri Yutmini, dan Sri Anitah, Penggunaan Media Audio-Visual Pada

Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam Di Sekolah Menengah Pertama

Negeri 1 Pacitan, ( Jurnal Teknologi Pendidikan dan Pembelajaran,

Vol.2,No.2 Edisi, 2019)

Kanisius Supardi, “ Media Visual Dan Pembelajaran IPA Di Sekolah Dasar, JIPD

(Jurnal Inovasi Pendidikan Dasar ), Vol.1 No.2 (2017).


Khairuni Nisa, Dampak Positif dan Negatif Sosial Media Terhadap Pendidikan,Jurnal

Edukasi Vol 2 No 1, Januari.

Mustadi Ali, dkk, Landasan Pendidikan Sekolah Dasar, (Karangmalang, Yogyakarta:

Penerbit UNY Pres, 2018.

Nurotun Mumtahanah,“Penggunaan Media Visual Dalam Pembelajaran, AL

HIKMAH Jurnal Studi Keislaman, Volume 4, Nomor 1, Maret 2014

N Lina Lamatenggo, Hamzah B Uno Landasan Pendidikan, (Jakarta: PT Bumi

Aksara, 2016).

Prawiladilaga Dwisalma, Prinsip Desain Pembelajaran, (Jakarta: Kencana, 2007).

Rayandra Asyhar , Kreatif Mengembangkan Media Pembelajaran. ( Jakarta: Tim GP

Press, 2022).

Rini Setyowati, “Pendidikan Pancasila, (Singkawang: Penerbit Lakeisha, 2020.

Syaiful Bahri Djamarah and Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar (Jakarta :

Rineka Cipta, 2006),

Sugiyono,“Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif R& D”,

cet25 (Bandung : Alfabeta, 2017).

Suteja dan Akhmad Affandi, Dasar-Dasar Pendidikan, (Cirebon,Cv. ELSI PRO,

2016).

Sukiman, “Pengembangan Media Pembelajaran, PT. Pustaka Insan Madani,

Yogyakarta, (2012).
Suwardi, “Manajemen Pembelajaran, (Surabaya: Temprina Media Grafika, 2007).

Suddjiono Anas, Pengantar Evaluasi Pendidikan, ( Jakarta: Rajawali Pers, 2009).

Tohirin, Psikologi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam, Jakarta: PT RajaGrafindo

Persada, 2006.

Walid Ibadil Umam, “Pembelajaran Menggunakan Media Gambar, Universitas

Muhammadiyah Sidoarjo, Desember 2017,

Widodo Supriyono, Abu Ahmad, “Psikologi Belajar, Jakarta : Rineka Cipta, 2004.

Yusuf Munir, “Pengantar Ilmu Tujuan Pendidikan Pancasila “,( Bara Kota Palopo:

Lembaga Penerbit Kampus IAIN Palopo, 2018.

Zuhairi, et.al., Pedoman Penelitian Karya IImiah, (Jakarta : Rajawali Pers, 2016).

Zulfa Khusniyatu, Media Visual Gambar Untuk Meningkatkan Pemahaman Siswa

Pada Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan siswa Kelas V MI

Tasmirit Tarbiyah Sumbergayam Durenan Trenggalek, (Trenggalek: Skripsi

Pendidikan Dasar, 2012.


DAFTAR RIWAYAT HIDUP
TRANSKIP WAWANCARA

Hari/Tanggal : Senin, 5 Juni 2023

Jam : 7.30-09.00 WIB

Tempat : MIN 8 NGAWI

Kegiatan : Wawancara ”Peran Media Visual Gambar Dalam Peningkatan

Pemahaman Siswa Pada Materi Pendidikan Pancasila Kelas 1 Madrasah Ibtidaiyah Negeri 8

Ngawi Tahun Ajaran 2022/2023.

Informan : Bapak Purwanto, S.Pd.I (Kepala Sekolah/ Pelaksana Tugas)

Transkip wawancara ini merupakan hasil wawancara peneliti dengan bapak Kepala Madrasah

Ibtidaiyah Negeri 8 Ngawi, Peneliti paparkan sebagai berikut:

A : “Assalamu’alaikum Pak, maaf pak mengganggu waktunya. Hari ini saya ingin

meminta keterangan dari Bapak”

P : “Wa’alaikumsalam wr.wb. pak , iya mbak. Apa yang ingin mbak Ayna tanyakan?”

A : “Begini pak, untuk proses belajar mengajar di MIN 8 Ngawi menggunakan kurikulum

apa bu?”

P : “Kurikulim K13 Mbak, tapi kurikulum k13 serasa Kurikulum Merdeka, hehehehe”

A : “Iya Pak, Untuk pengembangan pembelajaran dari semua mata pelajaran apakah

ada batasan dari kebijaksanaan madrasah Mbak?”

P : “tidak mbak, untuk pengembangan pembelajaran kami serahkan kepada setiap guru

Mata Pelajaran dan guru kelas bagaimana cara mereka mengembangkan

proses pembelajaran dan saya sebagai kepala madrasah memfasilitasi


apapun yang mereka butuhkan demi tercapainya proses pembelajaran yang

mereka inginkan”

A :“Iya pak, untuk Peran media visual gambar dalam meningakatkan prestasi Belajarsiswa

pada materi pendidikan pancasila apakah bapak juga mendukung jika dalam

proses pembelajaran menggunakan media pembelajaran agar tercapai target

materi pembelajaran?”

P : “Iya mbak, saya akan mendukung apapun yang digunakan para guru dalam

tercapainya target yang dinginkan, apalagi pembelajaran Pendidikan Pancasila,

pembelajaran ini sangat mudah untuk dipelajari dan dihafalkan. Maka dibutuhkan

metode-metode dan media pembelajaran yang membuat anak-anak mudah mengerti

dan merasa nyaman dalam proses belajar mengajar”

A : “Iya pak, apakah bapak mendukung apabila proses pembelajaran pendidikan pancasila

ini menggunakan simbol-simbol pancasila dalam pembelajaran?”

P :“Iya mbak, saya akan mendukung apapun itu demi kemajuan pendidikan di MIN 8

Ngawi, alangkah lebih jelasnya njenengan bisa langsung tanyakan ke guru

pendidikan pancasila selaku guru di kelas 1 yaitu Ibu Muthmainnah,S.Pd.I”

A : ”Iya pak , terimakasih penjelasannya apa yang bapak berikan bisa bermanfaat.”

P : ”Iya mbak, semangat mbak biar cepat kelar kuliahnya”

A : ”Iya pak, terimakasih atas dukungannya”

Tanggapan peneliti : bahwa dalam proses belajar mengajar siswa kepala madrasah

selalu mendukung apapun yang guru inovasikan demi tercapainya

pendidikan yang seperti diharapkan madrasah.


TRANSKIP WAWANCARA

Hari/Tanggal : Rabu, 7 Juni 2023

Waktu : 7.30-09.00 WIB

Tempat : MIN 8 Ngawi

Kegiatan : Wawancara ”Peran Media Visual Gambar Dalam Peningkatan

Pemahaman Siswa Pada Materi Pendidikan Pancasila Kelas 1 Madrasah Ibtidaiyah Negeri

8 Ngawi Tahun Ajaran 2022/2023.

Informan : Ibu Muthmainnah, S.Pd.I (Guru Kelas/guru Pendidkan Pancasila)

Transkip wawancara ini merupakan hasil wawancara peneliti dengan guru kelas dan juga

sebagi guru Pendidikan Pancasila kelas IV MIN 8 Ngawi, peneliti paparkan hasil

wawancara sebagai berikut:

A : “ Assalamualaikum wr.wb. maaf bu saya hari menggangu waktunya ibu, saya

ingin meminta keterangan dari ibu tentang Penggunaan Media Visual

Gambar Dalam Meningkatkan Pemahaman Siswa Pada Materi Pendidikan

Pancasila di kelas 1”

M : “Wa’alaikumsalam wr.wb. iya mbak, tidak apa-apa.”

A : “Iya bu, terimakasih, begini bu untuk proses pembelajaran pendidikan pancasila

kelas 1 bagaimana situasi pembelajaran di dalam kelas?”

M :” Selama pembelajaran pendidikan pancasila sejauh ini sudah berjalan dengan baik

dan sempurna”
A :”apakah selama ini ada kendala di dalam pembelajaran pendidikan pancasila?”

M :”selalu menekankan aspek kognitif sehingga karakter peserta didik masih kurang

diperhatikan. Cuma kadang anak-anak susah untuk memperhatikan saat guru

menerangkan ada yang ramai sendiri bila diajak bicara ngobrol sama

temannya, mungkin pembelajaran pendidikan pancasila membuat anak sulit untuk

menghafalkan di rumah”

A :“apakah selama ini bu. Main sudah menerapkan media gambar dalam pembelajaran

pendidikan pancasila untuk mendukung dalam proses belajar mengajar?”

M :”Iya mbak, sudah diterapkan media gambar yang menurut saya dapat mendukung

proses pembelajaran, namun belum mendapatkan hasil yang memuaskan”

A :”Mengapa menggunakan media gambar dalam pembelajaran pendidikan

pancasila bu ?”

M :”dapat memperjelas suatu pengertian kepada peserta didik. Dan dengan

Menggunakan media gambar secara otomatis siswa akan lebih memperhatikan

pelajaran dan siswa juga lebih termotivasi dalam belajar”

A : ”menurut bu. Main tantangan apa saja yang dihadapi dalam pendidikan pancasila?”

M :” Menurut Ibu, menentukan bentuk dan format agar mata kuliah pendidikan pancasila

dapat diselenggarakan diberbagai program studi dengan menarik dan efektif”

Tanggapan peneliti : bahwa dalam proses belajar mengajar ini, guru pelajaran Pendidikan

Pancasila kelas 1 belum menggunakan media pembelajaran yang

menarik anak-anak agar bisa fokus dan mudah dalam memahami

dalam proses belajar mengajar sehingga hasil belum memuaskan.


TRANSKIP WAWANCARA

Nama : Ibu Muthmainnah

Tanggal : 9 Juni 2023

Jam : 7.30-10.00

Tempat : Rumah Ibu Muthmainnah

Saya : bismillahirahanirrahim assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Ibu Muthmainnah : Waalaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh

Saya : perkenalan nama Saya Ayna Rizqy Hidayati. Saya mahasiswa IAI Ngawi

ingin Mewawancarai bu muthmainnah tentang sejarah bedirinya MIN 8 Ngawi.

Terimakasih nggeh bu atas waktunya dan maaf menggangu waktunya. Bagaimana

berdirinya MIN 8 Ngawi ini bu ?

Ibu Muthmainnah : setau saya MIN 8 Ngawi itu kalau ndak salah berdiri tahun

1959. Saya bertugas di MIN 8 Ngawi 1 sebagian guru kelas 1 tahun 2006. Pada

waktu itu sebelum sekolah ini di bangun dulunya tanah wakaf. Sekolahan sudah

dari 1959-2006 itu sudah rusak karena adanya kejadian kebanjiran dan perlu di

rehab. Saya mengajukan rehab baru disetujui 2012. Kemudian mendapatkan 1 ruang

kemudian tahun 2013 kalau ndak salah mendapatkan lagi tambahan ruang. Tahun

2010 mendapatkan perpustakaan 1 ruang. Saya tahun 2003 di SDN Kedungputri 1

Setelah itu pindah ke MIN 8 Ngawi pada tahun 2006.

Saya : Terimakasih nggeh bu atas waktunya. Wasslamualaikum warahmatullahi

wabarakatuh

Ibu muthmainnah : nggeh sama-sama wasslamualaikum warahmatullahi

wabarakatuh
CATATAN OBSERVASI

Hari/tanggal : Kamis, 8 Juni 2023

Jam : 07.30-09.00 WIB

Lokasi : MIN 8 Ngawi

Pada pukul 07.30 WIB peneliti tiba di lokasi penelitian yang berada di MIN 8

Ngawi, secara geografis MIN 8 Ngawi terletak di Dusun Bendo RT 01 RW 10 Desa

Tempuran Kecamatan Paron Kabupaten Ngawi.

Adapun lokasi MIN 8 Ngawi terletak pada geografis yang cocok untuk proses

belajar mengajar yang terletak di pemukiman penduduk. MI ini dibangun dengan

pertimbangan tata letak bangunan yang memberikan kenyamanan untuk belajar. Hal ini

dapat dilihat dari tata letak ruang belajar yang agak jauh dari jalan raya hanya jalan cor-

coran sehingga kebisingan dari kendaraan bermotor dan kendaraan umum yang melintasi

jalan raya dapat diminimalisir dan siswa tetap belajar dengan nyaman dan menyenangkan.

Pada saat itu peneliti hanya melaksanakan wawancara dengan kepala sekolah,

Guru kelas 1 MIN 8 Ngawi. Penulis sempat melihat langsung kegiatan belajar mengajar.
FOTO KEGIATAN

Siswa mengerjakan Soal Ulangan Harian Akhir Semester

Siswa memperhatikan ketiga guru menjelaskan materi


Siswa melakukan kegiatan belajar mengajar di kelas
Wawancara dengan Bapak Kepala Wawancara dengan ibu Muthmainnah

Sekolah/PLT yaitu Purwanto

Bapak dan ibu guru MIN 8 Ngawi MIN 8 NGAWI


SIMBOL SIMBOL PANCASILA

Pancasila

Melambangkan Garuda Pancasila

Anda mungkin juga menyukai