Anda di halaman 1dari 17

BUSSINES MODEL CANVAS RISOL ANGGA

Business Model Canvas adalah sebuah instrumen analisis prosfektif dan dimanfaatkan

pemilik bisnis untuk dapat menggambarkan, mengamati, dan membahas kondisi bisnis

dengan memetakannya menjadi sembilan faktor Business Model Canvas yang efektif

(Wallin et al., 2013). Business Model Canvas (BMC) memiliki kelebihan dalam

menguraikan model bisnis yaitu mampu memvisualkan keseluruhan pada keadaan

suatu binsis saat ini berdasarkan segmen konsumen, nilai yang ditawarkan, jalur

penyaluran nilai, hubungan dengan pelanggan, aliran pemasukan, aset primer, mitra

bisnis, serta struktur keuangan yang dimiliki (Rainaldo et al., 2017). Business Model

Canvas ini dibagi menjadi 9 faktor, yaitu:

1. Customer Segment

Customer Segment merupakan bisnis yang memperhatikan kebutuhan

konsumen sehingga bisnis dapat mencapai tujuan dimana salah satunya adalah

income profit.

2. Value Proposition

Value Proposition merupakan suatu bisnis yang memiliki keunggulan dari

produk yang dihasilkan yang berbeda dari pesaing.

3. Channel

Channel merupakan suatu alat yang digunakan untuk menjangkau target

dengan menjaga hubungan pelanggan dan penjual.

4. Customer Relationship

Customer Relationship merupakan suatu hubungan yang meliputi pelanggan

baru dan pelanggan lama dengan tujuan agar pelanggan tetap setia.
5. Revenue Stream

Revenu Stream merupakan pendapatan dari pelanggan yang diatur supaya

menaikan pendapatan dari suatu bisnis yang dijalankan.

6. Key Resources

Key Resources merupakan kunci untuk mempertahankan sumber daya yang

dibutuhkan seperti produksi, ketersediaan bahan baku, dan aktivitas pendukung

lainnya.

7. Key Partnership

Key Partnership merupakan hubungan kemitraan yang berhubungan dengan

jalannya proses bisnis baik dari hulu ke hilir.

8. Key Activities

Key Activities merupakan kegiatan yang pertama di perhatikan dalam bisnis

yang berhubungan dengan proses produksi, distribusi, dan pelayanan.

9. Cost Structrure

Cost Structrure merupakan struktur biaya yang di keluarkan untuk menunjang

seluruh kegiatan bisnis untuk mendapatkan menekan biaya.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Analisis Business Model Canvas (BMC) pada UMKM Risol Angga.

Setelah dilakukan observasi pada bisnis Risol Angga diperoleh data Sembilan faktor
penting Business Model Canvas sebagai berikut:
Key Partners Key Activities Value Customer Customer
Proposition Relationship Segmen
- Supplier - memproduksi,
bahan baku. mengemas dan - harga produk - hubungan dan - segmen pasar
menjual terjangkau komunikasi adalah
- Penjualan produk. yang baik masyarakat
secara online - risol yang umum.
(GoFood, - saluran berkualitas - reward
ShopeeFood, distribusi (promo harga) - target pasar
dan Grab Food) produsen ke - camilan yang kepada adalah
- Penjualan konsumen enak pelanggan masyarat
secara offline - pelayanan khusus umum
(warung makan - hubungan dan
komunikasi ramah, cepat - fasilitas - penerima
bazar dan dan tanggap
kantin sekolah yang baik. infomasi yang value adalah
lebih lengkap para penyuka
risol
Key Reseorce Channels
- kepuasan
- peralatan - Word of terhadap
memasak Mounth dari makanan
dalam para
melakukan masyarakat
produksi, juru
masak, bahan - pemasaran
baku dan melalui media
packaging sosial

-
memperhatikan
relasi

Cost Sturukture Reveneu Sream


- Biaya-biaya yang di keluarkan selama - harga produk dari Rp. 2.500,-/pcs
produksi
- kemudahan pembayaran

- pendapatan hasil dari penjualan prok


Risol Angga
Pembahasan

Berdasarkan analisa pribadi terkait bisnis UMKM Risol Angga, di temukan bahwa :

 Customer segments

Customer segmentsnya adalah masyarakat umum mulai anak-anak sampai dewasa


dengan target pasar secara spesifik adalah masyarakat umum. Penerima value
dalam konteks bisnis UMKM ini adalah para penyuka gorengan risol dengan tujuan
mendapatkan kepuasan terhadap makanan

 Value Propositions

Value propositions dari Risol Angga adalah harga produk yang terjangkau, gorengan
yang berkualitas baik, cemilan yang enak, serta pelayanan yang ramah, cepat, dan
tanggap agar kepuasan pelanggan tercapai dengan nilai kreativitas, inovatif,
berkomitmen, disiplin, dan tanggung jawab.

 Channel

Dalam memudahkan berkomunikasi dengan pelanggan, Risol Angga bisa


menggunakan channel dengan Word-of-Mouth dari para masyarakat. Dengan
mengikuti perkembangan zaman yang mengarah kepada digitalisasi, Risol Angga
menerapkan pemasaran lewat media sosial (Instargam dan WhatsApp).

 Customer Relationship

Customer Relationship yang diharapkan adalah memiliki hubungan dan komunikasi


yang baik dengan para pelanggan dengan tujuan kemajuan bisnis dan dapat
mengikat konsumen agar dapat melakukan pembelian berulang (loyalitas
pelanggan). Dalam memenuhi harapan tersebut, Risol Angga memerlukan program-
program yang sesuai dan semua program ini didukung dengan fasilitas informasi
yang lengkap.

 Revenue Streams

Revenue Streams dari Risol Angga adalah penjualan produk seharga Rp3.000/bj
hingga Rp15. 000/mika dengan sistem pembayaran yang mudah untuk pelanggan
karena banyaknya pilihan cara pembayaran yang ditawarkan (tunai, transfer bank,
dan ewallet). Dalam menjalankan bisnis UMKM Risol Angga, kunci keberhasilan yang
dilakukan yaitu memperhatikan bahan baku yang dibeli, memproduksi dengan
standar yang ditentukan, pengemasan produk yang aman hingga ke penjualan ke
pelanggan dan pendapatan yang diperoleh oleh Bisnis UMKM Risol Angga terdapat
pada penjualan produk gorengan yang di tawarkan

 Key Activities

Saluran yang digunakan dalam key activitiesnya adalah melakukan produksi dan
pengemasan kemudian ke tahap penjualan yang langsung dari produsen ke
konsumen akan produk-produk yang ditawarkan. Hubungan dan komunikasi yang
baik dengan pelanggan sangat berperan penting dalam mewujudkan keberhasilan
yang diharapkan sebelumnya

 Key Resources

Sumber daya yang diperlukan oleh Risol Angga berupa sumber daya yang memadai
seperti peralatan memasak dalam melakukan produksi, juru masak, bahan baku, dan
peckaging

 Key Partners

Seluruh aktivitas bisnis diatas membutuhkan key partners yang terdiri dari: supplier
bahan baku, vendor penjualan secara online (GoFood, ShopeeFood, dan Grab Food),
dan vendor secara offline (warung makan, bazar, dan kantin sekolah).

 Cost Structure

Berdasarkan analisa terhadap aktivitas bisnis UMKM Risol Angga, maka biaya yang
perlu dikeluarkan terdiri dari biaya bahan baku, biaya gas LPG, biaya air, biaya listrik,
biaya peralatan masak, biaya pengemasan, biaya pengiriman. Biaya yang paling
besar dalam aktivitas bisnisnya adalah biaya bahan baku karena Risol Angga perlu
memperhatikan kualitas dari bahan baku yang digunakan.

KESIMPULAN

Kesimpulan dari pembahasan peneliti terhadap UMKM Risol Angga di bidang makanan
dan minuman, saat menjalankan bisnis tersebut Risol Angga belum menerapkan bisnis
model yang baik, dengan begitu salah satu strateginya adalah menerapkan Business
Model Canvas yang tepat. Di dalam menerapkan Business Model Canvas terdapat
sembilan faktor pendukung sebagai strategi yang digunakan untuk menjalankan bisnis
sehingga penulis menyarankan beberapa hal mengenai kesembilan faktor tersebut:
 Customer Segment, dimana Risol Angga perlu lebih mengutamakan target pasar
dari bisnisnya yaitu masyarakat dengan memerhatikan apa keinginan target
pasarnya, seperti menyediakan berbagai isian risol.

 Value Proposition, sebaiknya Risol Angga terus mempertahankan nilai kreativitas,


inovatif, berkomitmen, disiplin, dan tanggung jawab dalam produksi dan
pelayanannya. Tindakan-tindakan yang perlu dilakukan adalah memproduksi dengan
SOP yang sudah ditetapkan namun tetap melalukan inovasi serta melayani dengan
ramah, cepat, dan tanggap.

 Channel, sasaran pemasaran dari Risol Angga adalah mendapatkan Word-of Mouth
yang baik dari targetnya. Maka dari itu, Risol Angga perlu memaksimalkan dirinya di
media sosial seiring perkembangan zaman seperti di Instagram dan WhatsApp yang
merupakan jenis media sosial yang diminati oleh target

 Customer Relationship, cara yang diterapkan yaitu meminta testimoni,feedback, dan


melakukan perbaikan lewat keluhan yang masuk. Dalam mempertahankan customer
relationship, Risol Angga juga dapat menerapkan program pemberian reward (promo
harga) kepada pelanggan yang order sekali banyak dan menyediakan free ongkir.

 Revenue Streams, adanya hubungan timbal balik yang menyenangkan antara Risol
Angga dengan pelanggan dengan cara penetapan harga yang terjangkau dan
menyediakan berbagai jenis cara pembayaran dimana Risol Angga akan
mendapatkan keuntungan dengan menawarkan kualitas produk dessert yang baik
sedangkan pelanggan mendapatkan kemudahan dalam pembayaran.

 Key Resources, Risol Angga seharusnya memiliki peralatan masak yang memadai
dan berkualitas sehingga tidak perlu melakukan penggantian peralatan secara
menerus. Kemudian, untuk juru masaknya juga harus memenuhi klasifikasi serta
terus mengikuti pelatihan untuk memperdalam kemampuan memasaknya.

 Key Partnership, dalam hal ini Risol Angga seharusnya memiliki pemasok yang
tersendiri dan sesuai.

 Key Activities, yaitu memaksimalkan product chain bisnisnya.

 Cost Structure, dengan meminimalkan biaya pengeluarannya tanpa mempengaruhi


kualitas.

Maka, dengan diterapkan sembilan faktor tersebut pada bisnis Risol Angga diharapkan
UMKM bisa mengelola bisnisnya dengan efektif dan efisien karena sudah terdapat
canvas untuk menuntun mempermudah fokus usaha serta mengurangi risiko pada
bisnis yang dijalakan sehingga dapat meningkatkan penjualan dan bersaing.
KONSEP PERENCANAAN USAHA RISOL

PROFIL PERUSAHAAN
A. Deskripsi Umum Perusahaan
Latar Belakang
Siapa yang tidak mengenal risol? Risol merupakan jajanan yang sebenarnya
sudah begitu lama dikenal. Sebagai jajanan pasar, risol di jual dalam bentuk siap saji
sudah memiliki permintaan pasar yang relatif stabil. Tetapi risol yang sekarang banyak
di jual di pasaran yaitu sayuran. Terdengar biasa saja karena orang kebanyakan
membeli risol yang berisi sayuran . Kami memilih jenis usaha "RISOL ANGGA" agar
penikmat jajanan/kuliner lezat ini dapat memilih berbagai isi sesuai kesukaan mereka
dari risol isi ayam suir pedas atau isian campuran kentang-wortel-ayam. Harganya pun
terjangkau bagi semua kalangan sesuai dengan rasa gurih dan bercampur rasa manis
dan gurih yang di tawarkan pada risol ini.

Usaha ini merupakan suatu kegiatan usaha yang bergerak di bidang makanan ringan
khususnya "Risol". Kegiatan usaha ini bertujuan untuk mengembangkan bisnis usaha
rumahan dengan tujuan memenuhi keinginan konsumen.

B. Riwayat Perusahaan
Usaha ini di bentuk oleh saya untuk berwirausaha dan sebagai usaha sampingan.

C. Visi dan Misi Perusahaan


VISI
Memproduksi dan menjual Makanan yang Sehat, Halal, Enak, Bermutu, dan berbeda
dari makanan lain. Kepuasan pelanggan adalah prioritas kami.

MISI
a. Makanan yang berbeda dengan yang lain
b. Dari bahan berkualitas segar dan halal

c. Membangun hubungan yang baik antara Produsen dan Konsumen

d. Melayani dengan etika yang baik

e. Kepuasan konsumen penghargaan tertinggi kami

f. Mengutamakan kualitas dalam hal apapun yang dilakukan (pelayanan) dan di


sajikan (makanan)

g. Mengembangkan inovasi-inovasi baik dalam produk maupun pelayanan dengan


profesional.

D. Jenis Usaha yang Dikelola


Usaha ini bergerak di bidang makanan yaitu pembuatan Risol. Kami memilih usaha
di bidang makanan karena usaha ini di sesuaikan dengan kebutuhan dan dengan skill
yang saya miliki.

E. Jenis Usaha yang Direncanakan


Saya membuat suatu usaha di bidang makanan yaitu pembuatan "Risol Angga".
Yang isinya berbeda dari risol pada umumnya, dimana risol ini berisi ayam suir pedas.

F. Tujuan
a. Untuk mencoba mengembangkan ide, kreatifitasdan inovasi

b. Untuk mencari peluang bisnis melalui kegiatan berwirausaha

c. Menambah pengalaman berwirausaha bagi pemula

d. Mengembangkan usah Risol Angga agar semakin bisa menjanhkau konsumen.


KEGIATAN PASAR DAN PEMASARAN

A. Lingkungan Usaha
Hal-hal yang menjadi pendukung dalam kegiatan pengembangan pemasaran yang
kami jalankan adalah dari segi lokasinya. Selain dari segi lokasi, harga yang kami
tawarkan juga relatif murah dengan kualitas dan kuantitas produk. Di lokasi wilayah
kami sendiri jenis usaha di bidang makanan khususnya Risol Ayam Suir Pedas memiliki
peluang yang sangat menjajikan, karena makanan adalah kebutuhan primer manusia.
Oleh karena itu kami bertekad mengembangkan usaha pembuatan Risol Ayam Suir
Pedaa karena ditunjang dari banyaknya peluang dalam mengembangkan jenis usaha ini.

B. Kondisi Pasar
Jika melihat kompetitor-kompetitor yang bergerak dibidang usaha yang sama, memang
sudah cukup banyak. Tetapi, kami menyiasatinya dengan inovasi berbeda dari produk-
produk yang sudah ada. Yaitu, dengan inovasi rasa yang lebih enak dan banyak, ukuran
yang kecil (unik), harga yang ekonomis, dan yang paling penting sehat dan higienis.
Dengan ini, kami yakin produk yang kami miliki mampu bersaing dan laku dipasaran.

C. Rencana Pemasaran
Dengan usaha Risol Ayam Suir Pedas yang sudah memiliki pelanggan tetap, maka kami
akan menambah pemasarannya dengan membuat brosur untuk mencari agen yang
mau menjualnya , sehingga akan ada banyak yang membantu untuk mengembangkan
usaha ini. Kami juga menerima delivery order melalui media sosial yang kami share,
seperti Instagram dan Whatsapp Lokasi, harga, promosi, dan yang paling penting
produk . Produk ini juga sangat akan kami sesuaikan seperti pada kemasannya. kami
sebagai penjual juga sangat memperhatikan guna melayani konsumen. Manajemen
yang baik akan kami terapkan di antara anggota dalam perusahaan agar perusahaan ini
berjalan dengan baik dan berkembang sesuai harapan.
FAKTOR PENGHAMBAT DAN PENDUKUNG

A. Faktor Penghambat

1. Banyaknya usaha yang sama

2. Harga bahan baku yang tidak stabil.

Tapi kami sudah merencanakan untuk memecahkan masalah faktor penghambat


tersebut diantaranya yaitu dengan berhati–hati dalam mengelola setiap anggaran
dana yang akan dikeluarkan. Sedangkan untuk mengatasi faktor yang kedua, yakni
harga bahan baku tidak stabil, kami menyiasatinya dengan membeli bahan di tempat
langganan kami belanja.

B. Faktor Pendukung
1. Kondisi tempat, dan peralatan yang memadai

2. Higienis dan harga yang relatif terjangkau

3. Merupakan salah satu bagian produk yang banyak dibutuhkan oleh masyarakat.

C. ANALISIS SWOT
1. Strength (kekuatan)

 Menjual produk untuk semua kalangan (anak anak, remaja, dan orang tua)

 Memiliki keunikan rasa dari semua risol yang berbeda dari risol biasanya

2. Weakness (kelemahan)

 Sangat mudah di buat sendiri, sehingga biasannya orang memilih untuk


membuatnya sendiri
 Cara pembuatannya mudah di tiru

3. Opportunity (peluang/kesempatan

 Mudah dalam pemasaran, karena makanan banyak orang yang tertarik


kepada makanan camilan, disbandingkan makanan berat

 Alat dan bahan mudah di temukan, sehingga kami tidak merasa kesulitan
dalam pembuatan camilan ini

 Modal yang di butuhkan tidak besar, sehingga kami mampu


memproduksinya terusmenerus.

 Harga terjangkau

4. Threat ( hambatan)

 Jika ada produsen baru yang membuat produk sama seperti kami.

 Pesaing menambah varian dari isian risol

 Melakukan strategi pemasaran yang lebih kompetitif.


ASPEK PRODUKSI
A. Alokasi Usaha

Usaha ini berlokasi di Bekasi, kami memilih lokasi tersebut, karena tempatnya
dekat dengan daerah pemasaran. yaitu disekitar pusat belanja, dan warung-warung
kampus dan dekat dengan lokasi usaha tersebut. Kami juga berproduksi di online
sehingga dapat memudahkan proses distribusi.

B. Fasilitas dan Peralatan Produksi

Dalam kegiatan usaha ini kami menggunakan fasilitas yang diperoleh dari modal
sendiri, yaitu sebagai berikut :

PERALATAN JUMLAH HARGA

Kompor Gas 1 buah Rp. 0,-

Tabung Gas 1 buah Rp. 0,-

Pengocok 1 buah Rp. 0,-

Plastik - Rp. 10.000,-

Baskom 4 buah Rp. 0,-

Wajan 1 buah Rp. 0,-

Nampan 1 buah Rp. 0,-

Lain-lain - Rp. 50.000,-

TOTAL JUMLAH Rp. 60.000,-

C. Bahan Baku

Bahan baku yang kami gunakan adalah:

No Bahan Harga

1. Tepung Terigu 1kg Rp. 8.000,-


2. Tepung Tapioka 1/2kg Rp. 4.000,-

3. Telur Ayam 1kg Rp. 20.000,-

4. Ayam 1kg Rp. 40.000,-

5. Cabe Merah, Bawang Putih, Rp. 25.000,-


Bawang Merah

6. Minyak Goreng 2 liter Rp. 23.000,-

7. Air Mineral -

TOTAL Rp. 97.000,-

D. Proses Produksi

Dalam proses produksi usaha ini diantaranya :

a. Menyiapkan bahan yang akan digunakan

b. Mempersiapkan peralatan yang akan digunakan

c. Memulai proses pengerjaan

d. Membersihkan hasil pekerjaan agar lebih baik (finishing).


ASPEK KEUANGAN

A. Rencana produksi

1. Jenis produk = Risol Ayam Suir Pedas

2. Jumlah produksi = 150biji/hari

B. Biaya tetap

1. Peralatan = Rp. 60.000,-

2. Bahan baku = Rp. 97.000,- +

Jumlah = Rp. 157.000,-

Modal = Rp. 157.000,-

Harga jual = Rp. 2.500/biji

Pendapatan = Rp. 2.500 x 150 (jumlah produksi/hari)

= Rp. 375.000,-

Keuntungan = (Pendapatan/hari – biaya tetap/hari

= (Rp. 375.000– Rp. 157.000)

= Rp. 218.000
ANALISA KOMPETITOR

1. Brand: Morisoles

Product : Risoles premium ini dijual dalam bentuk goreng dan frozen, satu box
berisi 5 buah risoles “gendut” nan padat. Ada Risoles Ayam Bumbu Bali dengan
suwiran ayam dan bumbu pedas Bali, Risoles Smoked Beef Spicy Mentai dengan
saus mentai creamy, hingga Risoles Italian Ragout favorit semua.

Price : Harga dari risol ini dibandrol dengan harga Rp15.000/pcs dan dapat dibeli
dengan sistem per box.

Place : Jl. Jati Palangkaraya

Promotion : Promosi brand ini menggunakan media sosial seperti Instagram.

2. Brand : Pastellia

Product : Pastellia dikenal sebagai gerai penyedia aneka camilan khas Indonesia
dengan rasa lezat, ukuran cukup besar, dan higienis. Salah satu camilan andalan
Pastellia adalah risoles. Pastellia punya beberapa jenis rasa risoles, antara lain
Risoles Smoked Beef, Risoles Chicken Teriyaki, Risoles Chicken Teriyaki, dan
Risoles Ragout yang selalu laris manis.

Price : Harga dari risol ini dapat dikatakan murah karena dihargai dengan
Rp6.000/pcs

Place : Jl. Manduhara Kereng Bangkirai

Promotion : Promosi brand ini menggunakan media sosial seperti Instagram.

3. Brand : Okky Bakery

Product : Di toko ini bisa mencicipi berbagai jenis risoles dengan isian yang padat
dan berwarna cokelat keemasan yang bikin lapar mata. Risol Telur Mayonaise, Risol
Sayur dan Daging, serta duo klasik, Risol Ragout Ayam dan Risol Ragout Daging.
Rasa risolesnya gurih, dibalut kulit tipis yang crunchy, plus ukuran yang cukup besar

Price : Harga dari risol ini dibandrol dengan harga Rp15.000/pcs dan dapat dibeli
dengan sistem per box.

Place : Jl. Wortel

Promotion : Promosi brand ini menggunakan media sosial seperti Instagram


OPTIMASI PROMOSI PRODUK RISOL

1. Pemosisian Produk: Mendefinisikan dengan jelas nilai jual unik Risol Ayam Suir
Pedas, dengan menekankan perpaduan rasa dan keserbagunaannya yang khas.
Posisikan sebagai bumbu gourmet premium yang menambahkan sentuhan menarik
pada makanan dan kudapan sehari-hari.

2. Iklan Bertarget: Identifikasi segmen audiens target utama dan kembangkan


kampanye iklan bertarget. Manfaatkan platform seperti media sosial Instagram dan
WhatsApp.

3. Acara Pengambilan Sampel dan Demo: Melakukan kegiatan pengambilan sampel


dan acara demo di supermarket, festival makanan, dan lokasi terkait lainnya agar
konsumen dapat mencicipi dan merasakan Risol Ayam Suir Pedas secara langsung.
Tawarkan ide resep dan saran penyajian untuk menunjukkan keserbagunaan dan
potensi kuliner produk.

4. Kolaborasi dengan influencer media sosial, dan koki yang selaras dengan
audiens target dan memiliki pengikut yang kuat. Berkolaborasi dalam pembuatan
konten, resep, dan dukungan untuk meningkatkan visibilitas dan kredibilitas merek
di antara audiens target.

5. Kemitraan Strategis: Jajak kemitraan dengan restoran, kafe, atau layanan


pengiriman makanan untuk memperkenalkan Risol Ayam Suir Pedas sebagai pilihan
bahan atau bumbu dalam menu mereka. Tawarkan bundel promosi atau penawaran
eksklusif untuk mendorong uji coba dan menghasilkan kesadaran merek.

Indicator of marketing activities


1. Pendapatan Penjualan: Pantau pendapatan penjualan yang dihasilkan dari Risol
Ayam Suir Pedas untuk menilai keberhasilan upaya pemasaran secara keseluruhan.
Bandingkan kinerja penjualan sebelum dan sesudah menerapkan kampanye
pemasaran untuk mengukur dampaknya terhadap pertumbuhan penjualan.

2. Pangsa Pasar: Mengukur persentase pasar yang direbut Risol Ayam Suir Pedas
dalam kaitannya dengan para pesaingnya. Meningkatkan pangsa pasar
menunjukkan strategi pemasaran yang sukses dan positioning merek yang efektif.

3. Kesadaran Merek: Evaluasi tingkat kesadaran merek di antara audiens target


melalui survei, penyebutan media sosial, atau volume pencarian online.
Meningkatkan kesadaran merek menunjukkan bahwa kegiatan pemasaran berhasil
menjangkau dan beresonansi dengan audiens yang dituju.

4. Keterlibatan Media Sosial: Lacak metrik seperti pengikut, suka, komentar, dan
bagikan di platform media sosial. Tingkat keterlibatan yang lebih tinggi
menunjukkan bahwa konten pemasaran beresonansi dengan audiens dan
membangkitkan minat pada Risol Ayam Suir Pedas

5. Traffic Web : Pantau lalu lintas situs web dan analisis jumlah pengunjung unik,
tampilan halaman, dan waktu yang dihabiskan di situs web. Meningkatkan lalu
lintas situs web menunjukkan bahwa upaya pemasaran secara efektif mendorong
minat dan

keingintahuan tentang produk.

Anda mungkin juga menyukai