Anda di halaman 1dari 8

REVIEW JURNAL

Nama: Muh. Zulfikar Hidayatullah


NIM: F021221002
Kelas: Semantik B

JURNAL I

Judul MAKNA “MENGAMBIL” BAHASA BALI:


PENDEKATAN METABAHASA SEMANTIK
ALAMI (MSA)
Halaman 15 Halaman

Volume Volume 2

Tahun 2016

Tanggal 1 april

Penulis Ni Nyoman Widani

Reviewer Muh. Zulfikar Hidayatullah

Pendahuluan Jurnal ini menggambarkan makna dari verba


'mengambil' dalam bahasa Bali dengan
menggunakan teori Metabahasa Semantik Alami
(MSA). Bahasa Bali dikenal dengan aturan
berbahasa yang kental dan tingkatan dalam
berkomunikasi, sehingga pemahaman makna kata
kerja seperti 'mengambil' memiliki relevansi yang
besar dalam konteks ini. Penelitian ini bertujuan
untuk memberikan kontribusi dalam pengembangan
kajian metabahasa semantik alami, khususnya
dalam memahami struktur semantik dari kata kerja
'mengambil' dalam bahasa Bali.
Isi Jurnal Metode deskriptif-kualitatif digunakan dalam
penelitian ini untuk mengklasifikasi data,
menganalisis struktur semantik dari verba
'mengambil', dan menjelaskan komponen-
komponen yang ditemukan. Analisis ini
menghasilkan konfigurasi makna tentang fitur
khusus dari kata kerja 'mengambil' dalam bahasa
Bali. Ditemukan bahwa 'mengambil' dapat
diekspresikan dalam beberapa leksikon seperti
nyemak/ngambil, nyuang, nyurud, dan lainnya.
Konsep 'mengambil' dalam bahasa Bali memiliki
kompleksitas yang mencakup motivasi prototypical,
entitas yang diperlakukan, alat yang digunakan, cara
mengambil, dan hasil yang diinginkan. Penelitian
ini memberikan pemahaman yang mendalam
tentang subtleties dan perbedaan semantik yang
melekat pada beberapa leksikon dalam bahasa Bali.
Analisis struktur semantik verba 'mengambil'
memberikan wawasan yang kaya tentang
bagaimana kata kerja ini digunakan dan dipahami
dalam konteks bahasa Bali. Temuan penelitian ini
memberikan kontribusi penting dalam
pengembangan pengetahuan semantik, terutama
dalam memahami makna asli dari verba
'mengambil' dalam bahasa Bali.
Kesimpulan Peneliti menyoroti manfaat teoretis dan praktis dari
penelitian mereka. Pemahaman makna kata kerja
'mengambil' dalam bahasa Bali tidak hanya penting
dalam analisis linguistik, tetapi juga dalam konteks
komunikasi sehari-hari bagi penutur bahasa Bali.
Penelitian ini memberikan landasan yang kuat untuk
penelitian lanjutan dalam bidang metabahasa
semantik alami dan memperkuat nilai dan derajat
bahasa Bali sebagai salah satu bahasa daerah yang
kaya akan makna dan polisemi. Kesimpulan jurnal
ini menggarisbawahi pentingnya pemahaman
mendalam terhadap struktur semantik kata kerja
dalam konteks bahasa Bali.

JURNAL II

Judul TELAAH SEMANTIK KOSAKATA BAHASA


INDONESIA PESERTA DIDIK KELAS IX MTs,
Halaman 10 Halaman
Volume Volume 11
Tahun 2016
Tanggal 1 Mei
Penulis Khusnul Khatimah
Reviewer Muh. Zulfikar Hidayatullah

Pendahuluan Studi ini bertujuan untuk mengevaluasi penguasaan


kosakata semantik dalam bahasa Indonesia di
kalangan siswa kelas IX yang memiliki latar
belakang bahasa Mandar. Dengan fokus pada
sinonim, antonim, diksi, dan kata istilah baru,
penelitian ini memberikan wawasan mendalam
tentang kemampuan siswa dalam memahami dan
menggunakan beragam kosakata dalam konteks
komunikasi sehari-hari. Dengan minimnya
penelitian sebelumnya yang mengeksplorasi aspek
ini di kalangan siswa dengan latar belakang bahasa
daerah, studi ini memberikan kontribusi penting
dalam memahami tantangan dan potensi
pengembangan kemampuan berbahasa di
lingkungan pendidikan.
Isi jurnal Penelitian dilakukan di MTs Husnul Khatimah di
Kabupaten Polewali Mandar, dengan 22 siswa kelas
IX sebagai subjek penelitian. Tes pilihan ganda
digunakan untuk mengukur penguasaan kosakata
semantik, dengan fokus pada sinonim, antonim,
diksi, dan kata istilah baru. Hasil tes menunjukkan
bahwa sebagian besar siswa belum mencapai nilai
KKM yang ditetapkan, menunjukkan adanya
kesenjangan dalam pemahaman kosakata semantik.
Lingkungan sosial dan budaya sekitar sekolah, yang
mencakup beragam latar belakang sosial dan
ekonomi, juga turut memengaruhi proses belajar
mengajar.
Dalam konteks pembelajaran, diperlukan upaya
lebih lanjut untuk meningkatkan pemahaman dan
penggunaan kosakata semantik di kalangan siswa.
Rekomendasi termasuk peningkatan interaksi siswa
dengan kosakata baru melalui berbagai kegiatan
komunikasi, pemanfaatan sumber belajar seperti
kamus, serta peran guru dalam memberikan
pemahaman yang mendalam tentang makna dan
penggunaan kosakata. Dengan demikian,
diharapkan siswa dapat mengatasi kesulitan dalam
menggunakan kosakata dalam konteks komunikasi
sehari-hari.
Selain itu, kondisi lingkungan sekolah yang
kondusif di MTs Husnul Khatimah Polewali
Mandar juga memberikan dukungan bagi proses
belajar mengajar yang efektif. Fasilitas dan
infrastruktur yang memadai, serta pengawasan yang
baik dari Kementerian Agama, menciptakan
lingkungan yang memungkinkan siswa untuk
berkembang secara optimal. Hal ini menunjukkan
pentingnya faktor lingkungan dalam mendukung
proses pembelajaran siswa.
Kesimpulan Dari hasil penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa
sebagian besar siswa kelas IX MTs Husnul
Khatimah dengan latar belakang bahasa Mandar
belum sepenuhnya menguasai kosakata semantik
dalam bahasa Indonesia. Diperlukan upaya lebih
lanjut dari berbagai pihak, termasuk guru, siswa,
dan lingkungan sekolah, untuk meningkatkan
pemahaman dan penggunaan kosakata dalam
konteks komunikasi sehari-hari guna mencapai
tingkat penguasaan yang optimal.

ARTIKEL III

Judul ANALISIS SEMANTIK KATA SYUKUR


DALAM AL-QURAN
Halaman 12 Halaman
Volume Volume 3
Tahun 2018
Tanggal 1 Juni
Penulis Mila Fatmawati
Ahmad Izzan
Reviewer Muh. Zulfikar Hidayatullah

Pendahuluan Dalam kajian ini, peneliti menggali makna kata


"syukur" dalam Alquran melalui pendekatan
semantik. Dengan semakin mendalamnya
pemahaman terhadap kata ini, diharapkan dapat
terungkap nilai-nilai dan ajaran yang terkandung di
dalamnya. Melalui analisis isi yang cermat, artikel
ini bertujuan untuk menjelaskan konsep syukur
dalam konteks Alquran serta implikasinya dalam
kehidupan sehari-hari umat Islam.
Isi Artikel Kata "syukur" dalam Alquran sering kali dikaitkan
dengan tindakan bersyukur kepada Allah atas segala
nikmat yang diberikan-Nya. Dalam beberapa ayat,
syukur juga dihubungkan dengan perbuatan baik,
pengabdian kepada Allah, kesabaran, dan bakti
kepada orang tua. Analisis semantik kata "syukur"
menyoroti kompleksitas maknanya yang melampaui
sekadar ungkapan terima kasih, melainkan
mencakup sikap mental, spiritual, dan tindakan
nyata yang mencerminkan rasa terima kasih yang
mendalam.
Selain itu, konsep syukur dalam Alquran juga
menyoroti pentingnya manusia untuk mengakui dan
menghargai segala karunia yang diberikan Allah.
Dengan bersyukur, seseorang tidak hanya
memperoleh keberkahan dalam hidupnya, tetapi
juga memperkuat ikatan spiritualnya dengan Sang
Pencipta. Dalam konteks sosial, sikap syukur juga
dapat membentuk kepribadian yang rendah hati,
penuh penghargaan, dan penuh kesabaran dalam
menghadapi cobaan hidup.
Selain itu, analisis semantik kata "syukur" juga
mengungkapkan bahwa sikap bersyukur merupakan
salah satu bentuk ibadah yang dianjurkan dalam
Islam. Dengan memahami makna sebenarnya dari
kata ini, umat Muslim diharapkan dapat menjalani
kehidupan dengan penuh rasa syukur, menjadikan
setiap detik hidup sebagai kesempatan untuk
bersyukur atas segala nikmat yang diberikan Allah.
Kesimpulan Dari analisis semantik kata "syukur" dalam Alquran,
dapat disimpulkan bahwa konsep syukur memiliki
dimensi yang luas dan mendalam dalam ajaran
Islam. Sikap bersyukur bukan hanya sekadar
ungkapan kata, melainkan sebuah sikap mental dan
spiritual yang mencerminkan ketaatan dan rasa
terima kasih yang tulus kepada Sang Pencipta.
Diharapkan pemahaman ini dapat menginspirasi
umat Muslim untuk menjalani kehidupan dengan
penuh rasa syukur dan pengabdian kepada Allah.

JURNAL IV

Judul IMPLEMENTASI DAN ANALISIS KESAMAAN


SEMANTIK PADA BAHASA INDONESIA
DENGAN METODE BERBASIS VEKTOR
Halaman 9 Halaman
Volume Volume 4
Tahun 2017
Tanggal 3 Desember
Penulis Rhesa Fauzan Hermawan
Reviewer Muh. Zulfikar Hidayatullah

Pendahuluan Pada jurnal ini, penelitian dilakukan untuk


mengimplementasikan dan menganalisis kesamaan
semantik pada bahasa Indonesia menggunakan
metode berbasis vektor. Metode ini penting dalam
pemrosesan bahasa alami dan pengembangan
sistem rekomendasi berbasis teks. Dengan
memanfaatkan teknologi ini, diharapkan dapat
meningkatkan pemahaman makna kata-kata dalam
konteks bahasa Indonesia secara lebih akurat dan
efisien.
Isi jurnal Dalam penelitian ini, dataset yang digunakan terdiri
dari pasangan kata dalam bahasa Indonesia beserta
nilai gold standard untuk memanggil definisi dan
sinonim. Proses preprocessing dilakukan untuk
mendapatkan nilai term frequency (tf) dari setiap
komponen kata. Selanjutnya, nilai tf dikalikan
dengan nilai inverse document frequency (idf)
untuk menghasilkan nilai tf-idf yang digunakan
dalam perhitungan kosinus untuk setiap pasangan
kata. Hasil perhitungan korelasi menggunakan
rumus korelasi Pearson dengan gold standard dan
nilai kesamaan sebagai parameter menunjukkan
nilai korelasi tertinggi saat menggunakan definisi
kata dan sinonim.
Pengumpulan data dilakukan dari Kamus Besar
Bahasa Indonesia (KBBI) melalui API kateglo.com.
Definisi kata yang diambil dari KBBI merupakan
definisi pertama/utama dari kata untuk memastikan
konsistensi dalam penelitian. Selain itu, evaluasi
dilakukan dengan mengambil nilai dari responden
dengan latar belakang pendidikan lulusan SMA atau
sederajat untuk mendapatkan range nilai dan
perhitungan korelasi yang akurat. Hasil perhitungan
korelasi menunjukkan bahwa penggunaan definisi
kata dan sinonim memberikan nilai korelasi
tertinggi, menunjukkan hubungan kekuatan sedang
dalam kesamaan makna kata-kata bahasa Indonesia.
Kesimpulan Dari hasil penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa
metode berbasis vektor yang diimplementasikan
untuk mengukur kesamaan semantik pada bahasa
Indonesia memberikan hasil yang cukup baik,
terutama saat menggunakan definisi kata dan
sinonim. Hal ini menunjukkan potensi
pengembangan lebih lanjut dalam pemrosesan
bahasa alami dan sistem rekomendasi berbasis teks
dalam konteks bahasa Indonesia.
JURNAL V

Judul SEMANTIK PROSODI NOMINA INDONESIA


DALAM KORPUS WACANA BERITA ARAB
INTERNASIONAL OMAN 2013
Halaman 7 Halaman
Volume Volume 7
Tahun 2022
Tanggal 3 November
Penulis Fazlur Rachman
Reviewer Muh. Zulfikar Hidayatullah

Pendahuluan Penelitian ini membahas analisis semantik prosodi


dari nomina Indonesia dalam korpus berita
internasional bahasa Arab dari Oman. Fokus utama
penelitian adalah untuk memahami bagaimana
makna leksikal dan kontekstual dari kata-kata yang
berkolokasi dengan nomina 'Indonesia' dalam
bentuk definitif. Dengan menggunakan teori
semantik prosodi yang diajukan oleh Louw (1993),
penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan aura
atau pewarnaan makna yang terkandung dalam
kolokasi-kolokasi tersebut, serta bagaimana hal ini
memengaruhi pemahaman terhadap Indonesia
dalam konteks berita internasional.
Isi Jurnal Penelitian ini menggunakan metode analisis
kolokasi dan konkordansi untuk mengidentifikasi
pola-pola kolokasi nomina 'Indonesia' dalam korpus
berita internasional bahasa Arab dari Oman. Data
yang diperoleh dari korpus tersebut kemudian
diolah menggunakan perangkat lunak AntConc
untuk melihat frekuensi dan pola-pola kolokasi
yang muncul. Hasil analisis menunjukkan bahwa
terdapat dua bentuk nomina 'Indonesia' yang
muncul dalam korpus, yaitu dalam bentuk
indefinitif /indu:ni:siyyah/ dan definitif /al-
indu:ni:siyyah/.
Selanjutnya, penelitian ini memfokuskan analisis
pada nomina 'Indonesia' dalam bentuk definitif /al-
indu:ni:siyyah/ untuk mengeksplorasi pewarnaan
makna leksikal dan kontekstual yang terkandung
dalam kolokasi-kolokasi dengan kata-kata lain.
Dengan memperhatikan hubungan antara item
leksikal dan kolokasinya, penelitian ini bertujuan
untuk memahami bagaimana kata 'Indonesia'
dipahami dan direpresentasikan dalam konteks
berita internasional.
Selain itu, penelitian ini juga menyoroti kolokasi-
kolokasi yang melibatkan nomina 'Indonesia'
dengan kata-kata lain seperti 'pemerintah' dan 'al-
hukumah', untuk melihat bagaimana hubungan
antara kata-kata tersebut memberikan nuansa atau
warna tertentu terhadap makna 'Indonesia' dalam
konteks berita internasional. Dengan demikian,
penelitian ini memberikan kontribusi dalam
pemahaman tentang representasi makna Indonesia
dalam korpus berita internasional bahasa Arab dari
perspektif semantik prosodi.
Kesimpulan Dari hasil analisis kolokasi dan konkordansi dalam
korpus berita internasional bahasa Arab dari Oman,
dapat disimpulkan bahwa pemahaman terhadap
makna nomina 'Indonesia' dalam konteks berita
internasional dipengaruhi oleh kolokasi-kolokasi
dengan kata-kata lain yang membentuk pewarnaan
atau aura tertentu. Penelitian ini menunjukkan
pentingnya mempertimbangkan hubungan antara
kata-kata dalam sebuah teks untuk memahami
representasi makna suatu entitas dalam konteks
yang lebih luas. Dengan demikian, analisis
semantik prosodi dapat memberikan wawasan yang
lebih dalam dalam memahami bagaimana makna
sebuah kata dipengaruhi oleh konteksnya dalam
sebuah teks berita internasional.

Anda mungkin juga menyukai