Pendahuluan Jurnal ini menggambarkan makna dari verba
'mengambil' dalam bahasa Bali dengan menggunakan teori Metabahasa Semantik Alami (MSA). Bahasa Bali dikenal dengan aturan berbahasa yang kental dan tingkatan dalam berkomunikasi, sehingga pemahaman makna kata kerja seperti 'mengambil' memiliki relevansi yang besar dalam konteks ini. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan kontribusi dalam pengembangan kajian metabahasa semantik alami, khususnya dalam memahami struktur semantik dari kata kerja 'mengambil' dalam bahasa Bali. Isi Jurnal Metode deskriptif-kualitatif digunakan dalam penelitian ini untuk mengklasifikasi data, menganalisis struktur semantik dari verba 'mengambil', dan menjelaskan komponen- komponen yang ditemukan. Analisis ini menghasilkan konfigurasi makna tentang fitur khusus dari kata kerja 'mengambil' dalam bahasa Bali. Ditemukan bahwa 'mengambil' dapat diekspresikan dalam beberapa leksikon seperti nyemak/ngambil, nyuang, nyurud, dan lainnya. Konsep 'mengambil' dalam bahasa Bali memiliki kompleksitas yang mencakup motivasi prototypical, entitas yang diperlakukan, alat yang digunakan, cara mengambil, dan hasil yang diinginkan. Penelitian ini memberikan pemahaman yang mendalam tentang subtleties dan perbedaan semantik yang melekat pada beberapa leksikon dalam bahasa Bali. Analisis struktur semantik verba 'mengambil' memberikan wawasan yang kaya tentang bagaimana kata kerja ini digunakan dan dipahami dalam konteks bahasa Bali. Temuan penelitian ini memberikan kontribusi penting dalam pengembangan pengetahuan semantik, terutama dalam memahami makna asli dari verba 'mengambil' dalam bahasa Bali. Kesimpulan Peneliti menyoroti manfaat teoretis dan praktis dari penelitian mereka. Pemahaman makna kata kerja 'mengambil' dalam bahasa Bali tidak hanya penting dalam analisis linguistik, tetapi juga dalam konteks komunikasi sehari-hari bagi penutur bahasa Bali. Penelitian ini memberikan landasan yang kuat untuk penelitian lanjutan dalam bidang metabahasa semantik alami dan memperkuat nilai dan derajat bahasa Bali sebagai salah satu bahasa daerah yang kaya akan makna dan polisemi. Kesimpulan jurnal ini menggarisbawahi pentingnya pemahaman mendalam terhadap struktur semantik kata kerja dalam konteks bahasa Bali.
JURNAL II
Judul TELAAH SEMANTIK KOSAKATA BAHASA
INDONESIA PESERTA DIDIK KELAS IX MTs, Halaman 10 Halaman Volume Volume 11 Tahun 2016 Tanggal 1 Mei Penulis Khusnul Khatimah Reviewer Muh. Zulfikar Hidayatullah
Pendahuluan Studi ini bertujuan untuk mengevaluasi penguasaan
kosakata semantik dalam bahasa Indonesia di kalangan siswa kelas IX yang memiliki latar belakang bahasa Mandar. Dengan fokus pada sinonim, antonim, diksi, dan kata istilah baru, penelitian ini memberikan wawasan mendalam tentang kemampuan siswa dalam memahami dan menggunakan beragam kosakata dalam konteks komunikasi sehari-hari. Dengan minimnya penelitian sebelumnya yang mengeksplorasi aspek ini di kalangan siswa dengan latar belakang bahasa daerah, studi ini memberikan kontribusi penting dalam memahami tantangan dan potensi pengembangan kemampuan berbahasa di lingkungan pendidikan. Isi jurnal Penelitian dilakukan di MTs Husnul Khatimah di Kabupaten Polewali Mandar, dengan 22 siswa kelas IX sebagai subjek penelitian. Tes pilihan ganda digunakan untuk mengukur penguasaan kosakata semantik, dengan fokus pada sinonim, antonim, diksi, dan kata istilah baru. Hasil tes menunjukkan bahwa sebagian besar siswa belum mencapai nilai KKM yang ditetapkan, menunjukkan adanya kesenjangan dalam pemahaman kosakata semantik. Lingkungan sosial dan budaya sekitar sekolah, yang mencakup beragam latar belakang sosial dan ekonomi, juga turut memengaruhi proses belajar mengajar. Dalam konteks pembelajaran, diperlukan upaya lebih lanjut untuk meningkatkan pemahaman dan penggunaan kosakata semantik di kalangan siswa. Rekomendasi termasuk peningkatan interaksi siswa dengan kosakata baru melalui berbagai kegiatan komunikasi, pemanfaatan sumber belajar seperti kamus, serta peran guru dalam memberikan pemahaman yang mendalam tentang makna dan penggunaan kosakata. Dengan demikian, diharapkan siswa dapat mengatasi kesulitan dalam menggunakan kosakata dalam konteks komunikasi sehari-hari. Selain itu, kondisi lingkungan sekolah yang kondusif di MTs Husnul Khatimah Polewali Mandar juga memberikan dukungan bagi proses belajar mengajar yang efektif. Fasilitas dan infrastruktur yang memadai, serta pengawasan yang baik dari Kementerian Agama, menciptakan lingkungan yang memungkinkan siswa untuk berkembang secara optimal. Hal ini menunjukkan pentingnya faktor lingkungan dalam mendukung proses pembelajaran siswa. Kesimpulan Dari hasil penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa sebagian besar siswa kelas IX MTs Husnul Khatimah dengan latar belakang bahasa Mandar belum sepenuhnya menguasai kosakata semantik dalam bahasa Indonesia. Diperlukan upaya lebih lanjut dari berbagai pihak, termasuk guru, siswa, dan lingkungan sekolah, untuk meningkatkan pemahaman dan penggunaan kosakata dalam konteks komunikasi sehari-hari guna mencapai tingkat penguasaan yang optimal.
ARTIKEL III
Judul ANALISIS SEMANTIK KATA SYUKUR
DALAM AL-QURAN Halaman 12 Halaman Volume Volume 3 Tahun 2018 Tanggal 1 Juni Penulis Mila Fatmawati Ahmad Izzan Reviewer Muh. Zulfikar Hidayatullah
Pendahuluan Dalam kajian ini, peneliti menggali makna kata
"syukur" dalam Alquran melalui pendekatan semantik. Dengan semakin mendalamnya pemahaman terhadap kata ini, diharapkan dapat terungkap nilai-nilai dan ajaran yang terkandung di dalamnya. Melalui analisis isi yang cermat, artikel ini bertujuan untuk menjelaskan konsep syukur dalam konteks Alquran serta implikasinya dalam kehidupan sehari-hari umat Islam. Isi Artikel Kata "syukur" dalam Alquran sering kali dikaitkan dengan tindakan bersyukur kepada Allah atas segala nikmat yang diberikan-Nya. Dalam beberapa ayat, syukur juga dihubungkan dengan perbuatan baik, pengabdian kepada Allah, kesabaran, dan bakti kepada orang tua. Analisis semantik kata "syukur" menyoroti kompleksitas maknanya yang melampaui sekadar ungkapan terima kasih, melainkan mencakup sikap mental, spiritual, dan tindakan nyata yang mencerminkan rasa terima kasih yang mendalam. Selain itu, konsep syukur dalam Alquran juga menyoroti pentingnya manusia untuk mengakui dan menghargai segala karunia yang diberikan Allah. Dengan bersyukur, seseorang tidak hanya memperoleh keberkahan dalam hidupnya, tetapi juga memperkuat ikatan spiritualnya dengan Sang Pencipta. Dalam konteks sosial, sikap syukur juga dapat membentuk kepribadian yang rendah hati, penuh penghargaan, dan penuh kesabaran dalam menghadapi cobaan hidup. Selain itu, analisis semantik kata "syukur" juga mengungkapkan bahwa sikap bersyukur merupakan salah satu bentuk ibadah yang dianjurkan dalam Islam. Dengan memahami makna sebenarnya dari kata ini, umat Muslim diharapkan dapat menjalani kehidupan dengan penuh rasa syukur, menjadikan setiap detik hidup sebagai kesempatan untuk bersyukur atas segala nikmat yang diberikan Allah. Kesimpulan Dari analisis semantik kata "syukur" dalam Alquran, dapat disimpulkan bahwa konsep syukur memiliki dimensi yang luas dan mendalam dalam ajaran Islam. Sikap bersyukur bukan hanya sekadar ungkapan kata, melainkan sebuah sikap mental dan spiritual yang mencerminkan ketaatan dan rasa terima kasih yang tulus kepada Sang Pencipta. Diharapkan pemahaman ini dapat menginspirasi umat Muslim untuk menjalani kehidupan dengan penuh rasa syukur dan pengabdian kepada Allah.
JURNAL IV
Judul IMPLEMENTASI DAN ANALISIS KESAMAAN
SEMANTIK PADA BAHASA INDONESIA DENGAN METODE BERBASIS VEKTOR Halaman 9 Halaman Volume Volume 4 Tahun 2017 Tanggal 3 Desember Penulis Rhesa Fauzan Hermawan Reviewer Muh. Zulfikar Hidayatullah
Pendahuluan Pada jurnal ini, penelitian dilakukan untuk
mengimplementasikan dan menganalisis kesamaan semantik pada bahasa Indonesia menggunakan metode berbasis vektor. Metode ini penting dalam pemrosesan bahasa alami dan pengembangan sistem rekomendasi berbasis teks. Dengan memanfaatkan teknologi ini, diharapkan dapat meningkatkan pemahaman makna kata-kata dalam konteks bahasa Indonesia secara lebih akurat dan efisien. Isi jurnal Dalam penelitian ini, dataset yang digunakan terdiri dari pasangan kata dalam bahasa Indonesia beserta nilai gold standard untuk memanggil definisi dan sinonim. Proses preprocessing dilakukan untuk mendapatkan nilai term frequency (tf) dari setiap komponen kata. Selanjutnya, nilai tf dikalikan dengan nilai inverse document frequency (idf) untuk menghasilkan nilai tf-idf yang digunakan dalam perhitungan kosinus untuk setiap pasangan kata. Hasil perhitungan korelasi menggunakan rumus korelasi Pearson dengan gold standard dan nilai kesamaan sebagai parameter menunjukkan nilai korelasi tertinggi saat menggunakan definisi kata dan sinonim. Pengumpulan data dilakukan dari Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) melalui API kateglo.com. Definisi kata yang diambil dari KBBI merupakan definisi pertama/utama dari kata untuk memastikan konsistensi dalam penelitian. Selain itu, evaluasi dilakukan dengan mengambil nilai dari responden dengan latar belakang pendidikan lulusan SMA atau sederajat untuk mendapatkan range nilai dan perhitungan korelasi yang akurat. Hasil perhitungan korelasi menunjukkan bahwa penggunaan definisi kata dan sinonim memberikan nilai korelasi tertinggi, menunjukkan hubungan kekuatan sedang dalam kesamaan makna kata-kata bahasa Indonesia. Kesimpulan Dari hasil penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa metode berbasis vektor yang diimplementasikan untuk mengukur kesamaan semantik pada bahasa Indonesia memberikan hasil yang cukup baik, terutama saat menggunakan definisi kata dan sinonim. Hal ini menunjukkan potensi pengembangan lebih lanjut dalam pemrosesan bahasa alami dan sistem rekomendasi berbasis teks dalam konteks bahasa Indonesia. JURNAL V
Judul SEMANTIK PROSODI NOMINA INDONESIA
DALAM KORPUS WACANA BERITA ARAB INTERNASIONAL OMAN 2013 Halaman 7 Halaman Volume Volume 7 Tahun 2022 Tanggal 3 November Penulis Fazlur Rachman Reviewer Muh. Zulfikar Hidayatullah
Pendahuluan Penelitian ini membahas analisis semantik prosodi
dari nomina Indonesia dalam korpus berita internasional bahasa Arab dari Oman. Fokus utama penelitian adalah untuk memahami bagaimana makna leksikal dan kontekstual dari kata-kata yang berkolokasi dengan nomina 'Indonesia' dalam bentuk definitif. Dengan menggunakan teori semantik prosodi yang diajukan oleh Louw (1993), penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan aura atau pewarnaan makna yang terkandung dalam kolokasi-kolokasi tersebut, serta bagaimana hal ini memengaruhi pemahaman terhadap Indonesia dalam konteks berita internasional. Isi Jurnal Penelitian ini menggunakan metode analisis kolokasi dan konkordansi untuk mengidentifikasi pola-pola kolokasi nomina 'Indonesia' dalam korpus berita internasional bahasa Arab dari Oman. Data yang diperoleh dari korpus tersebut kemudian diolah menggunakan perangkat lunak AntConc untuk melihat frekuensi dan pola-pola kolokasi yang muncul. Hasil analisis menunjukkan bahwa terdapat dua bentuk nomina 'Indonesia' yang muncul dalam korpus, yaitu dalam bentuk indefinitif /indu:ni:siyyah/ dan definitif /al- indu:ni:siyyah/. Selanjutnya, penelitian ini memfokuskan analisis pada nomina 'Indonesia' dalam bentuk definitif /al- indu:ni:siyyah/ untuk mengeksplorasi pewarnaan makna leksikal dan kontekstual yang terkandung dalam kolokasi-kolokasi dengan kata-kata lain. Dengan memperhatikan hubungan antara item leksikal dan kolokasinya, penelitian ini bertujuan untuk memahami bagaimana kata 'Indonesia' dipahami dan direpresentasikan dalam konteks berita internasional. Selain itu, penelitian ini juga menyoroti kolokasi- kolokasi yang melibatkan nomina 'Indonesia' dengan kata-kata lain seperti 'pemerintah' dan 'al- hukumah', untuk melihat bagaimana hubungan antara kata-kata tersebut memberikan nuansa atau warna tertentu terhadap makna 'Indonesia' dalam konteks berita internasional. Dengan demikian, penelitian ini memberikan kontribusi dalam pemahaman tentang representasi makna Indonesia dalam korpus berita internasional bahasa Arab dari perspektif semantik prosodi. Kesimpulan Dari hasil analisis kolokasi dan konkordansi dalam korpus berita internasional bahasa Arab dari Oman, dapat disimpulkan bahwa pemahaman terhadap makna nomina 'Indonesia' dalam konteks berita internasional dipengaruhi oleh kolokasi-kolokasi dengan kata-kata lain yang membentuk pewarnaan atau aura tertentu. Penelitian ini menunjukkan pentingnya mempertimbangkan hubungan antara kata-kata dalam sebuah teks untuk memahami representasi makna suatu entitas dalam konteks yang lebih luas. Dengan demikian, analisis semantik prosodi dapat memberikan wawasan yang lebih dalam dalam memahami bagaimana makna sebuah kata dipengaruhi oleh konteksnya dalam sebuah teks berita internasional.