Anda di halaman 1dari 2

Kelompok =2

Nama = 1. M. Ivan Saputra

2. Tito Fakhroni

3. Anggun Novela Nathania Huda

Tempat Wawancara = Polsek Solokuro

Narasumber = Sumardi

Tema = Kenakalan Remaja di Lingkungan Sekolah

KENAKALAN REMAJA DI LINGKUNGAN SEKOLAH

Secara sosial kenakalan remaja ini dapat disebabkan oleh suatu bentuk pengabaian sosial sehingga remaja ini
dapat mengembangkan bentuk perilaku yang menyimpang. Kenakalan remaja adalah kecenderungan remaja
untuk melakukan tindakan yang melanggar aturan yang dapat mengakibatkan kerugian dan kerusakan baik
terhadap dirinya sendiri maupun orang lain. Kenakalan dalam bidang pendidikan memang sudah umum
terjadi, namun tidak semua remaja yang nakal dalam hal pendidikan akan menjadi sosok yang berkepribadian
buruk, karena mereka masih cukup mudah untuk diarahkan pada hal yang benar. Kenakalan dalam hal
pendidikan misalnya, membolos sekolah, tidak mau mendengarkan guru, tidur dalam kelas, bullying, dll.

Salah satu bentuk kenakalan remaja yang paling sering terjadi adalah Bullying. Seperti yang dialami oleh anak
Bapak Sumardi ketika di Pondok disiram air panas oleh temannya.

Bullying bisa terjadi karena :

1. Kesempatan

2. Niat

Pembullyan dilakukan seseorang karena dia mempersepsikan dirinya memiliki power (kekuasaan) untuk
melakukan apa saja terhadap korbannya. Sehingga perlu ditegaskan lagi bahwa anak anak jika di sekolah
sebisa mungkin yang merasa "lebih" dari temannya, harusnya merangkul untuk mengajak ke arah yang lebih
positif.

Faktor keluarga merupakan faktor utama karena keluarga merupakan pondasi awal pendidikan pada remaja.
Pendidikan, pengasuhan, bimbingan, dan arahan terutama dari ibu karena secara aturan dalam rumah tangga
bahwa ayah mencari nafkah, sedangkan ibu bertugas merawat rumah dan mendidik anak-anak. Jadi jelas
bahwa peran ibu terhadap anak lebih dominan daripada ayah.
Dampak kenakalan remaja pasti akan berimbas pada remaja tersebut. Apabila tidak segera ditangani, ia akan
tumbuh menjadi sosok yang bekepribadian buruk. Akibat dari kenakalan yang dia lakukan akan berdampak
bagi dirinya sendiri dan sangat merugikan baik fisik dan mental. Pelaku kenakalan remaja tersebut akan
mengantarnya kepada mental-mental yang lembek, berfikirnya tidak stabil dan kepribadiannya akan terus
menyimpang dari segi moral dan endingnya akan menyalahi aturan etika dan estetika. Dan hal itu kan terus
berlangsung selama tidak ada yang mengarahkan.

Kasus kenakalan remaja yang pernah melibatkan polisi salah satunya dari perguruan pencak silat. Menurut
penuturan Bapak Sumardi, akhir akhir ini khususnya di Lamongan antara perguruan silat satu dengan yang
lainnya saling bermusuhan hingga mengakibatkan tawuran antarperguruan. Hal tersebut bagi masyarakat
sangat risih sehingga polisi perlu mengambil tindakan agar mereka jera. Seperti contoh kejadian di Sukodadi,
kebanyakan para pemuda tersebut masih pelajar SMP-SMA dan masih baru jadi anggota atau warga baru.

Aturan penting untuk dibuat supaya siswa mengetahui batasan-batasan mana yang boleh dilakukan dan yang
tidak boleh dilakukan. Akan lebih baik jika peraturan dibuat bersama dengan siswa serta konsekuensi yang
akan diterima jika melanggar peraturan yang dibuat bersama. Peraturan ini harus dijalankan dengan
konsisten oleh semua pihak termasuk siswa dan guru. Seringkali kasus siswa melanggar peraturan karena
melihat adanya ketidakkonsistenan dalam penegakannya.

Anda mungkin juga menyukai