Anda di halaman 1dari 23

ANALISIS PROSES DASAR MANAJEMEN ORGANISASI BISNIS

PADA PT MAYORA INDAH TBK

Dosen Pengampu Mata Kuliah :


Yananto Mihadi Putra, SE., M.Si

Disusun oleh :
Agatha Frisca Roseline (43221010006)
Muhammad Caesar Vieri (43221010010)
Nadiah Alfiana (43221010031)
Dhian Trima Wisesa (43221010032)
Yamin Paul Mafazi (43221010130)

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


UNIVERSITAS MERCU BUANA
JAKARTA
2023
ABSTRAK

Artikel ini menggambarkan konsep Business Process Management (BPM) dan


menguraikan siklus implementasinya dalam sebuah organisasi, dengan fokus pada contoh
penerapan di PT Mayora Indah Tbk, sebuah perusahaan terkemuka dalam industri makanan dan
minuman di Indonesia. Konsep BPM adalah pendekatan untuk mengawasi, mengelola, dan
memperbaiki proses bisnis secara berkelanjutan. Siklus BPM terdiri dari enam fase yang saling
terkait: identifikasi proses, penemuan proses, analisis proses, perancangan ulang proses,
implementasi proses, dan pemantauan proses. Penerapan BPM di PT Mayora Indah Tbk
melibatkan sejumlah tahap. Identifikasi proses membantu perusahaan mengidentifikasi peluang,
kebutuhan, dan risiko yang relevan. Pemetaan proses memungkinkan perusahaan untuk
memahami langkah-langkah yang diperlukan dalam mengejar peluang bisnis atau pemahaman
pelanggan. Analisis proses membantu perusahaan dalam mengoptimalkan pengumpulan dan
interpretasi data untuk pengambilan keputusan yang lebih baik. Perancangan ulang proses
memungkinkan PT Mayora Indah Tbk untuk meningkatkan efisiensi, produktivitas, dan kualitas
dalam operasinya. Implementasi proses melibatkan pelaksanaan perubahan yang telah
direncanakan selama perancangan ulang, seperti peluncuran kampanye pemasaran besar-besaran.
Terakhir, pemantauan proses dan pengendalian membantu PT Mayora Indah Tbk dalam
meningkatkan kinerja operasional, transparansi, dan respons terhadap perubahan pasar.
Penerapan BPM memberikan sejumlah manfaat bagi PT Mayora Indah Tbk, termasuk
peningkatan efisiensi operasional, pengurangan kesalahan, peningkatan respons terhadap
perubahan pasar, dan peningkatan kualitas produk. Namun, ada pula hambatan dan tantangan
yang perlu diatasi, seperti kurangnya dukungan eksekutif, perubahan budaya organisasi, dan
kompleksitas proses bisnis. Dalam konteks PT Mayora Indah Tbk, proses bisnis mencakup
berbagai tahapan, mulai dari pengadaan bahan baku hingga pemasaran, distribusi, manajemen
keuangan, manajemen SDM, pengembangan produk, hingga pengukuran kinerja dan analisis.
Evaluasi dan perbaikan berkelanjutan adalah bagian integral dari operasi perusahaan,
memastikan kesinambungan dalam peningkatan efisiensi dan inovasi. Dengan penerapan BPM
yang sistematis dan berkelanjutan, PT Mayora Indah Tbk telah berhasil mempertahankan
posisinya sebagai salah satu pemimpin dalam industri makanan dan minuman di Indonesia dan
meraih berbagai penghargaan atas manajemen bisnis yang baik dan kualitas produknya.
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Bisnis adalah kegiatan yang dilakukan oleh individu maupun organisasi yang
melibatkan proses pembuatan, pembelian, penjualan, atau pertukaran barang maupun jasa
dengan tujuan untuk menghasilkan keuntungan. Istilah bisnis berasal dari bahasa Inggris,
yaitu “business” yang artinya “kesibukan”, hal ini dimaksudkan sebagai aktivitas yang
dilakukan untuk mencapai laba tersebut. Aktivitas yang dimaksud sering kali disebut juga
sebagai proses bisnis. Dalam proses bisnis sendiri terbagi menjadi 3 kategori utama, yaitu
Proses operasional, Proses manajemen, dan Proses pendukung . Pada artikel ini akan
dibahas 1 diantara kategori tersebut, yaitu proses manajemen terkait dengan kinerja dari
perusahaan PT Mayora Indah Tbk.
PT Mayora Indah Tbk merupakan produsen makanan dan minuman yang
didirikan pada tahun 1977 dengan pabrik pertama berlokasi di Tangerang. Tercatat
hingga akhir tahun 2022 lalu, perusahaan ini memiliki 12 unit pabrik yang terletak di 6
daerah di Indonesia dan Filipina. Dengan penerapan proses bisnis yang bagus terutama
pada kategori proses manajemennya (BPM), PT Mayora Indah Tbk berhasil menjadi
salah satu Fast Moving Consumer Goods Companies, dan telah membuktikannya dengan
mendapatkan banyak penghargaan. Diantaranya adalah “Top Five Best Managed
Companies in Indonesia” dari Asia Money, “Top 100 public listed companies” dari
Majalah Investor Indonesia, “Best Manufacturer of Halal Products” dari Majelis Ulama
Indonesia, “Indonesia’s Corporate Secretary Award, Top 5 Good Corporate Governance
Issues in Consumer Goods Sector” dari Warta Ekonomi, dan masih banyak lainnya.

B. Sejarah Perusahaan
PT. Mayora Indah Tbk (Perusahaan) didirikan pada tanggal 17 Februari 1977
berdasarkan akta No. 204 yang diubah dengan akta No. 320 tanggal 22 Juni 1977,
keduanya dibuat dihadapan Notaris Poppy Savitri Parmanto S.H., sebagai pengganti dari
Notaris Ridwan Suselo S.H., notaris di Jakarta. Akta pendirian tersebut telah mendapat
pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusan no.
Y.A.5/5/14 tanggal 3 Januari 1978 dan telah didaftarkan pada Kantor Kepaniteraan
Pengadilan Negeri Tangerang No. 2/PNTNG/1978 tanggal 10 Januari 1978 serta
diumumkan dalam Berita Negara RI No. 39 tanggal 15 Mei 1990, Tambahan No. 1716.
PT Mayora Indah Tbk adalah salah satu perusahaan manufaktur makanan terbesar
dan terpenting di Indonesia. Berawal dari pembuat kue rumahan, perusahaan ini telah
berkembang menjadi perusahaan besar yang berkembang pesat dengan merek makanan
terkenal dan dicintai. populer di pasar. PT Mayora Indah Tbk sendiri merupakan
produsen brand ternama seperti minuman energi Energen, kopi Torabika, Astor, Kopiko
Candy, Biskuit Roma, Better, dll. dan merupakan salah satu perusahaan barang konsumsi
terbesar di Indonesia.
PT Mayora Indah diakui di sektor FMCG. Sejak tahun 1990, perusahaan ini menjadi
perusahaan publik dengan mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Jakarta. PT Mayora
Indah, Tbk berkembang pesat menjadi perusahaan berbasis ASEAN, mendirikan fasilitas
manufaktur dan kantor pemasaran di beberapa negara Asia Tenggara. Perusahaan juga
mampu mempertahankan peringkat “AA-” dengan prospek stabil yang diberikan oleh PT.
Peringkat Indonesia Perusahaan ini tidak hanya dikenal sebagai perusahaan yang
memproduksi makanan dan minuman olahan, namun juga dikenal sebagai pemimpin
pasar yang berhasil menghasilkan produk pionir di kategori serupa.

C. Profil Perusahaan
Nama Perusahaan : PT. Mayora Indah Tbk.
Kode : MYOR
Alamat Kantor : Jln. Tomang Raya 21-23, Jakarta Barat (Gedung
Mayora).
Alamat Pabrik : PT Mayora Indah Tbk (Jl. Telesonik, Tanggerang)
: PT Torabika Eka Semesta (Jl. Raya Serang, Tanggerang)
: PT Kakao Mas Gemilang (Jl. Daan Magot, Tanggerang)
Alamat E-mail : Hermawan@mayora.co.id;yuni@mayora.co.id
Alamat Website : http://www.mayora.comhttp://www.mayoraindah.co.id
No Telepon : 021 565 5322
No. fax. : 021 565 5323
NPWP : 01.146.631.5-054.000
Bidang Usaha Utama : Industri Makanan Ringan
Sektor : Consumer Goods Industry
SubSektor : Food and Beverages
Biro Administrasi Efek : PT Edi Indonesia
Jenis Perusahaan : Perusahaan Industri

 Visi - Menjadi produsen makanan dan minuman yang berkualitas dan terpercaya
dimata konsumen domestik maupun internasional dan menguasai pangsa pasar
terbesar dalam kategori produk sejenis.
 Misi - Dapat memperoleh laba bersih operasi diatas rata rata industri dan
memberikan value added yang baik bagi seluruh stakeholders Perseroan. - Dapat
memberikan kontribusi positif terhadap lingkungan dan negara dimana Perseroan
berada.

D. Rumusan Masalah
1. Bagaimana konsep Business Process Management (BPM)?
2. Bagaimana siklus Business Process Management (BPM)?
3. Bagaimana manfaat dari penerapan Business Process Management (BPM)?
4. Bagaimana hambatan dan tantangan pada penerapan Business Process
Management (BPM)?
5. Bagaimana analisis SWOT pada PT Mayora Indah Tbk?
6. Bagaimana implementasi Business Process Management (BPM) pada PT Mayora
Indah Tbk?
E. Tujuan
1. Mengetahui konsep Business Process Management (BPM).
2. Mengetahui siklus Business Process Management (BPM).
3. Mengetahui manfaat dari penerapan Business Process Management (BPM).
4. Mengetahui hambatan dan tantangan pada penerapan Business Process
Management (BPM).
5. Mengetahui analisis SWOT pada PT Mayora Indah Tbk.
6. Mengetahui implementasi Business Process Management (BPM) pada PT Mayora
Indah Tbk.
LITERATUR TEORI

George R. Terry menyebutkan bahwa manajemen adalah sebuah proses yang terdiri dari
perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, dan pengawasan untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan sebelumnya. Menurut Griffin dan Ebert (2007) bisnis adalah organisasi yang
menyediakan barang dan atau jasa kepada konsumen dengan tujuan mendapatkan laba. Jadi
dapat disimpulkan bahwa, manajemen bisnis adalah kegiatan merancang, mengelola dan
menjalankan suatu usaha atau badan usaha.
Proses bisnis adalah serangkaian instrumen untuk mengorganisir suatu kegiatan dan
usaha untuk menghasilkan produk dan jasa. Terdapat tiga tipe proses bisnis dalam teori, yaitu :
1. Proses manajemen : proses yang mengendalikan operasional dan sebuah sistem.
Contohnya adalah manajemen strategis.
2. Proses operasional : proses yang berisikan bisnis utama dan menciptakan siklus
nilai utama. Contohnya adalah proses pembelian, manufaktur, pemasaran,
penjualan, dan lain-lain.
3. Proses pendukung : proses yang mendukung proses inti. Contohnya accounting,
rekruitmen, dan lain-lain.
Manajemen proses bisnis adalah sebuah pendekatan untuk meningkatkan efektivitas dan
efisiensi operasional perusahaan melalui optimalisasi proses bisnis yang dijalankan. Menurut
Asosiasi Profesional Manajemen Proses Bisnis, MPB adalah suatu cara untuk mengidentifikasi,
merancang, melaksanakan, mendokumentasikan, mengukur, memantau, dan mengendalikan baik
proses bisnis otomatis maupun non-otomatis, tercapai hasil yang konsisten dan target sesuai
tujuan strategis sebuah organisasi dengan metode pendekatan disiplin. Manajemen Proses Bisnis
memiliki peran yang cukup krusial dalam menjaga dan meningkatkan performa perusahaan,
termasuk dalam menghadapi tantangan di zaman yang penuh dengan ketidakpastian seperti
sekarang.
PEMBAHASAN

A. Konsep Business Process Management (BPM)


Menurut Griffin dan Ebert (2007) bisnis adalah organisasi yang menyediakan
barang dan atau jasa kepada konsumen dengan tujuan mendapatkan laba. Secara bahasa
kata bisnis berasal dari bahasa inggris “business” dari kata dasar “busy” yang memiliki
arti sibuk. Dalam konteks bisnis, sibuk dengan aktivitas dan pekerjaan yang
mendatangkan keuntungan. bisnis adalah organisasi yang terdiri dari dua orang atau lebih
yang bekerjasama untuk mencapai satu tujuan.
Proses bisnis adalah urutan kegiatan yang dirancang untuk menciptakan nilai.
Proses bisnis adalah sekumpulan kegiatan atau aktivitas yang dirancang untuk
menghasilkan suatu keluaran tertentu bagi pelanggan tertentu (Sparx Sytem, 2004).
Hammer dan Champy dalam Weske (2007) proses bisnis adalah sekumpulan kegiatan
yang mengambil salah satu atau banyak masukan dan menciptakan sebuah keluaran yang
berguna bagi pelanggan. Proses bisnis merupakan inti dari seluruh aktivitas pada suatu
perusahaan atau organisasi. Untuk mencapai tujuan perusahaan, proses bisnislah yang
akan menggerakkan atau memberdayakan seluruh sumber daya yang ada pada
perusahaan atau organisasi.
Secara etimologis, kata manajemen berasal dari berbagai bahasa, yang pertama
yaitu dari bahasa Prancis kuno yakni menagement, yang berarti seni melaksanakan dan
mengatur. Lalu, dalam bahasa Italia, yaitu meneggiare yang memiliki arti mengendalikan.
Sedangkan dalam bahasa Inggris berasal dari kata to manage yang artinya mengelola atau
mengatur. Menurut George. R Terry, manajemen adalah suatu proses khas yang terdiri
dari tindakan-tindakan perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian
yang dilakukan untuk menentukan serta mencapai sasaran-sasaran yang telah ditentukan
melalui pemanfaatan SDM dan sumber- sumber lainnya.
Business Process Management (BPM) atau manajemen proses bisnis adalah seni
dan ilmu untuk mengawasi bagaimana pekerjaan dilakukan dalam suatu organisasi untuk
memastikan hasil yang konsisten dan untuk memanfaatkan peluang-peluang perbaikan.
Dalam konteks ini, istilah "perbaikan" mungkin memiliki makna yang berbeda tergantung
pada tujuan organisasi. Business Process Management (BPM) mewujudkan filosofi
manajemen, yang didukung oleh berbagai metode, teknik, dan alat (Reijers, 2021).
Manajemen proses bisnis mendukung manajemen dan transformasi operasi organisasi
(Czvetkó et al., 2022). Asumsi dasar Manajemen Proses Bisnis (BPM) adalah bahwa
desain ulang memberikan versi proses bisnis yang disempurnakan dan ditingkatkan
(Satyal et al., 2019).
Menurut peneliti BPM terkemuka van der Aalst et al., (2003), BPM didefinisikan
sebagai "proses bisnis pendukung menggunakan metode, teknik dan perangkat lunak
untuk merancang memberlakukan, mengontrol dan menganalisis proses operasional yang
melibatkan manusia, organisasi, aplikasi, dokumen, dan sumber informasi lainnya".
Manajemen Proses Bisnis (BPM) adalah seni dan ilmu tentang bagaimana pekerjaan
harus dilakukan dalam suatu organisasi untuk memastikan keluaran yang konsisten dan
untuk mengambil keuntungan dari peluang perbaikan, misalnya mengurangi biaya, waktu
pelaksanaan atau tingkat kesalahan. Yang penting, BPM bukan tentang meningkatkan
cara aktivitas individu dilakukan, melainkan tentang mengelola seluruh rantai peristiwa,
aktivitas, dan keputusan yang pada akhirnya menghasilkan nilai tambah bagi organisasi
dan pelanggannya (Dumas et al, 2013). Dapat dikatakan bahwa Business Process
Management merupakan suatu disiplin ilmu yang mengkaji mengenai cara penggunaan
alat, metode dan perangkat lunak dalam menganalisis seluruh proses bisnis untuk
mendapatkan nilai tambah dari sebelumnya.

B. Siklus Business Process Management (BPM)


Siklus BPM (Business Process Management) adalah pendekatan berkelanjutan
untuk merancang, mengelola, dan memperbaiki proses bisnis dalam sebuah organisasi.
Ini mencakup serangkaian tahapan yang saling terkait dan dapat dilakukan secara
berulang. Siklus BPM adalah proses yang berkelanjutan dan iteratif. Setelah tahap
pemantauan, organisasi dapat kembali ke tahap identifikasi untuk mengidentifikasi area
lain yang perlu ditingkatkan, dan siklus ini terus berlanjut. Tujuan utamanya adalah
menciptakan proses yang lebih efisien, responsif terhadap perubahan, dan sesuai dengan
tujuan bisnis yang terus berkembang. Siklus Business Process Management dapat
dikelompokkan ke dalam beberapa fase yaitu identifikasi proses, penemuan proses,
analisis proses, perancangan ulang proses, implementasi proses, dan pemantauan proses.

1. Process Identification (Identifikasi Proses)


Tahap ini adalah awal dari siklus BPM. Organisasi mengidentifikasi dan
mendokumentasikan proses-proses bisnis utama mereka. Ini termasuk mengidentifikasi
proses-proses yang paling penting dan relevan dalam mencapai tujuan bisnis. Identifikasi
ini melibatkan pemahaman mendalam tentang operasi organisasi dan pemangku
kepentingan yang terlibat dalam proses-proses tersebut.
2. Process Discovery (Pemetaan Proses)
Setelah proses-proses diidentifikasi, tahap berikutnya adalah pemetaan proses. Ini
melibatkan pengumpulan data dan informasi lebih lanjut tentang bagaimana proses-
proses tersebut sebenarnya berjalan. Dokumentasi yang lebih rinci tentang aliran kerja,
aktivitas, dan tugas dalam setiap proses dibuat selama tahap ini.
3. Process Analysis (Analisis Proses)
Pada tahap analisis, organisasi menganalisis data yang telah dikumpulkan selama
pemetaan proses. Tujuannya adalah mengidentifikasi area-area di mana proses-proses
tersebut dapat ditingkatkan. Ini melibatkan identifikasi bottleneck, identifikasi inefisiensi,
dan pengukuran kinerja proses saat ini.
4. Process Redesign (Perancangan Ulang Proses)
Setelah identifikasi masalah dan peluang perbaikan dalam analisis, organisasi merancang
ulang proses-proses yang ada. Ini bisa berarti menghilangkan langkah-langkah yang tidak
perlu, menggabungkan aktivitas, atau merancang proses yang baru secara keseluruhan
untuk mencapai tujuan yang diinginkan.
5. Process Implementation (Implementasi Proses)
Tahap ini melibatkan implementasi perubahan yang telah direncanakan selama
perancangan ulang. Organisasi mengimplementasikan proses yang telah diperbarui atau
baru dalam operasional sehari-hari. Ini mencakup pelatihan staf, penggunaan teknologi
yang diperlukan, dan penerapan perubahan dalam lingkungan produksi.
6. Process Monitoring and Controlling (Pemantauan Proses)
Setelah proses diterapkan, organisasi perlu terus memantau kinerja mereka. Ini mencakup
pengumpulan data secara terus-menerus, pengukuran kinerja, dan pembandingan hasil
dengan target atau standar yang telah ditetapkan. Pemantauan ini membantu dalam
mendeteksi masalah atau inefisiensi yang mungkin muncul setelah implementasi.

C. Manfaat Penerapan Business Process Management (BPM)


Penerapan BPM dapat membantu organisasi menjadi lebih kompetitif, responsif
terhadap perubahan, dan berfokus pada pencapaian tujuan bisnis mereka. Itu juga dapat
meningkatkan hubungan dengan pelanggan dan pemangku kepentingan, sambil
mengurangi risiko dan biaya operasional. Penerapan Business Process Management
(BPM) dapat memberikan berbagai manfaat bagi organisasi. Berikut adalah beberapa
manfaat utama dari penerapan BPM bagi organisasi:
1. Peningkatan Efisiensi Operasional
BPM membantu organisasi mengidentifikasi dan menghilangkan aktivitas yang
tidak perlu, mengurangi redundant, dan memastikan bahwa proses bisnis berjalan
dengan lebih lancar. Hal ini mengarah pada peningkatan efisiensi operasional dan
pengurangan biaya.
2. Peningkatan Kualitas Layanan
Dengan memahami dan mengoptimalkan proses, organisasi dapat memberikan
layanan yang lebih baik kepada pelanggan. Ini mencakup pengiriman yang lebih
cepat, pengurangan kesalahan, dan respons yang lebih baik terhadap kebutuhan
pelanggan.
3. Pengurangan Kesalahan
BPM membantu dalam mengurangi kesalahan manusia dengan menggabungkan
aturan dan prosedur yang jelas dalam proses bisnis. Hal ini dapat menghindari
kerugian finansial dan reputasi akibat kesalahan.
4. Kepatuhan dan Pengendalian Risiko
BPM memungkinkan organisasi untuk mematuhi peraturan dan kebijakan yang
berlaku. Hal ini dapat mengurangi risiko pelanggaran hukum atau peraturan yang
dapat merugikan organisasi.
5. Peningkatan Respons Terhadap Perubahan
Organisasi yang menerapkan BPM lebih siap untuk menanggapi perubahan pasar,
teknologi, atau regulasi. Mereka dapat dengan cepat merancang ulang atau
mengubah proses sesuai dengan perubahan lingkungan.
7. Peningkatan Pengalaman Pelanggan
Dengan memahami dan merespons kebutuhan pelanggan, organisasi dapat
meningkatkan pengalaman pelanggan. Ini menciptakan pelanggan yang lebih
puas, yang pada gilirannya dapat meningkatkan retensi dan loyalitas pelanggan.
8. Transparansi dan Akuntabilitas
BPM menciptakan transparansi dalam proses bisnis, memungkinkan pemangku
kepentingan untuk melihat bagaimana proses berjalan dan siapa yang bertanggung
jawab. Hal ini meningkatkan akuntabilitas dan pelaporan.
9. Pengukuran Kinerja yang Lebih Baik
BPM melibatkan pengukuran kinerja yang terus-menerus, yang membantu
organisasi memahami sejauh mana proses berjalan dan di mana perbaikan
mungkin diperlukan.
10. Kolaborasi yang Meningkat
BPM sering melibatkan berbagai departemen dan pemangku kepentingan dalam
organisasi. Ini dapat meningkatkan kolaborasi antardepartemen, komunikasi yang
lebih baik, dan pemahaman yang lebih baik tentang proses yang melintasi batas
departemen.
11. Inovasi Proses
BPM mendorong inovasi dalam proses bisnis. Organisasi dapat terus mencari cara
untuk meningkatkan proses mereka, menciptakan lingkungan yang mendukung
perubahan positif, dan menjawab tantangan baru.
12. Peningkatan Efektivitas Strategis
Dengan proses bisnis yang lebih efisien dan efektif, organisasi dapat lebih fokus
pada pencapaian tujuan strategis dan pertumbuhan jangka panjang.
13. Pengambilan Keputusan yang Lebih Baik
BPM menyediakan data dan informasi yang lebih baik untuk pengambilan
keputusan. Keputusan yang didukung oleh data cenderung lebih baik dan lebih
berbasis fakta.

D. Hambatan dan Tantangan Pada Penerapan Business Process Management (BPM)


Penerapan Manajemen Proses Bisnis (BPM) dapat memberikan banyak manfaat
bagi sebuah organisasi, tetapi juga bisa dihadapi oleh berbagai hambatan dan tantangan
yang perlu diatasi. Berikut adalah beberapa hambatan dan tantangan umum dalam
penerapan BPM:
1. Kurangnya Kepemimpinan dan Dukungan Eksekutif
Salah satu hambatan utama adalah kurangnya komitmen dan dukungan dari
pimpinan perusahaan. Tanpa dukungan eksekutif yang kuat, sulit untuk
menggerakkan perubahan dalam organisasi.
2. Perubahan Budaya Organisasi
Penerapan BPM seringkali memerlukan perubahan budaya organisasi yang
mendalam. Tantangannya adalah mengubah cara orang berpikir dan bekerja, yang
bisa menimbulkan resistensi.
3. Kekurangan Keterampilan dan Pengetahuan
BPM membutuhkan keahlian tertentu dalam perancangan proses, analisis data,
dan penggunaan perangkat lunak BPM. Organisasi mungkin perlu berinvestasi
dalam pelatihan dan pengembangan karyawan.
4. Kesulitan dalam Mengukur Hasil
Mengukur hasil dari implementasi BPM bisa menjadi tantangan. KPI yang tepat
harus ditetapkan, dan data harus dikumpulkan dan dianalisis secara teratur untuk
mengevaluasi dampaknya.
5. Kesulitan dalam Mengotomatisasi Proses
Mengotomatisasi proses bisa rumit terutama jika proses tersebut sudah ada dalam
bentuk manual yang lama. Pemindahan ke otomatisasi dapat memerlukan
investasi teknologi yang signifikan.
6. Kompleksitas Proses Bisnis
Proses bisnis yang rumit dan bersifat lintas fungsi atau lintas departemen dapat
menjadi sulit untuk dikelola dan dioptimalkan dengan baik.
7. Masalah Teknologi Informasi
Kemunduran atau masalah dengan sistem IT yang ada bisa menghambat
implementasi BPM. Perangkat lunak BPM yang tidak sesuai atau integrasi yang
buruk dengan sistem yang ada dapat menjadi tantangan.
8. Perubahan dalam Peraturan dan Kepatuhan
Perubahan dalam peraturan dan persyaratan kepatuhan dapat mempengaruhi
proses bisnis dan memerlukan penyesuaian dalam implementasi BPM.
9. Ketidakpastian Bisnis
Perubahan cepat dalam lingkungan bisnis atau ketidakpastian ekonomi dapat
membuat perencanaan dan implementasi BPM lebih sulit.
10. Kesulitan dalam Mencapai Kesepakatan Organisasi
Jika berbagai departemen atau unit dalam organisasi memiliki kepentingan yang
berbeda, mencapai kesepakatan tentang perubahan dalam proses bisnis dapat
menjadi tantangan.
11. Kendala Anggaran
Implementasi BPM seringkali memerlukan investasi dalam perangkat lunak,
pelatihan, dan sumber daya lainnya. Kendala anggaran dapat menjadi hambatan
dalam menjalankan inisiatif BPM yang komprehensif.

Mengatasi hambatan dan tantangan ini memerlukan komitmen tinggi,


perencanaan yang baik, serta pendekatan yang sistematis dan berkelanjutan terhadap
BPM. Penting untuk melibatkan pemimpin dan karyawan dalam seluruh proses,
mendengarkan masukan mereka, dan memfasilitasi perubahan budaya yang diperlukan
untuk mendukung BPM.

E. Analisis SWOT pada PT Mayora Indah Tbk.


1. Strength
 Teknologi canggih
 Jaringan distribusi yang kuat dan luas hingga mencapai tingkat internasional
seperti Malaysia, Thailand, Filipina, Vietnam, Singapura, Hong Kong, Arab
Saudi, Australia, Afrika, Amerika dan Italia.
 Merupakan perusahaan publik
 Nilai keuntungan terus meningkat hingga mencapai 118,35% pada tahun
2011
2. Weakness
 Kurangnya promosi online
 Bahan baku masih didatangkan dari luar negeri. Misalnya kopi untuk permen
Kopiko yang didatangkan dari Thailand. Hal ini dilakukan untuk menghapus
citra buruk yang selama ini melekat pada produk Indonesia agar mampu
bersaing di pasar internasional.
3. Opportunities
 Masih adanya pasar domestik dan internasional yang belum tergarap
 Menciptakan inovasi-inovasi baru dengan teknologi yang canggih
4. Threat
 Ancaman dari pendatang baru yaitu PT. Kemang Food Industry dan PT.
Inovasi makanan Magfood, namun karena merupakan PT baru. Kemang Food
Industry dan PT. Inovasi Pangan Magfood masih menguasai pasar dalam
jumlah kecil.
 Produk penggantinya adalah minuman jelly, roti, susu dan mie instan.
 Pesaing yang berpengalaman bertahun-tahun di industri makanan, kembang
gula, dan biskuit adalah PT. Danone Cookies Indonesia, PT. Super Prima
Abadi, PT. Nabisco Makanan, PT. Arnott's Indonesia, PT. Gneral Food
Industries, dan PT. Monde Mahkota Biscuit
 Nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing mengalami perubahan sehingga
dapat mempengaruhi harga bahan baku yang bersumber dari luar negeri

F. Implementasi Business Process Management (BPM) Pada PT Mayora Indah Tbk


PT. Mayora Indah Tbk ini merupakan suatu perusahaan yang bergerak pada
bidang pembuatan makanan, permen dan biskuit. PT. Mayora Indah Tbk. (Perseroan)
didirikan pada tahun 1977 dengan pabrik pertama berlokasi di Tangerang dengan target
market wilayah Jakarta dan sekitarnya. Setelah mampu memenuhi pasar Indonesia,
Perseroan melakukan Penawaran Umum Perdana dan menjadi perusahaan publik pada
tahun 1990 dengan target market; konsumen Asean. Kemudian melebarkan pangsa
pasarnya ke negara negara di Asia. Saat ini produk Perseroan telah tersebar di 5 benua di
dunia.
Sebagai salah satu Fast Moving Consumer Goods Companies, PT. Mayora Indah
Tbk telah membuktikan dirinya sebagai salah satu produsen makanan berkualitas tinggi
dan telah mendapatkan banyak penghargaan, diantaranya adalah “Top Five Best
Managed Companies in Indonesia” dari Asia Money, “Top 100 Exporter Companies in
Indonesia” dari majalah Swa, “Top 100 public listed companies” dari majalah Investor
Indonesia, “Best Manufacturer of Halal Products” dari Majelis Ulama Indonesia, Best
Listed Company dari Berita Satu, “Indonesia’s Corporate Secretary Award, Top 5 Good
Corporate Governance Issues in Consumer Goods Sector, dari Warta Ekonomi dan
banyak lagi penghargaan lainnya. PT Mayora Indah Tbk adalah salah satu perusahaan
makanan dan minuman terbesar di Indonesia. Dengan menggunakan Business Process
Management (BPM), maka PT Mayora Indah Tbk akan dapat membantu perusahaan
dalam meningkatkan produktivitas, mengurangi biaya operasional, meningkatkan kualitas
produk atau layanan, dan meningkatkan respons terhadap perubahan pasar. Adapun
penerapan Business Process Management (BPM) pada PT Mayora Indah Tbk meliputi:
1. Penerapan Business Process Management (BPM) pada proses identifikasi di PT
Mayora Indah Tbk dapat membantu perusahaan dalam mengoptimalkan dan
mengelola efisien langkah-langkah yang diperlukan untuk mengidentifikasi
peluang, kebutuhan, pelanggan, risiko, dan sumber daya yang relevan. PT Mayora
Indah Tbk harus mengidentifikasi masalah kualitas produk selama proses produksi
atau setelah produk mencapai pasar. Proses ini melibatkan pengujian dan
pemantauan kualitas produk secara berkala. PT Mayora Indah Tbk dapat
mengidentifikasi proses bisnis yang dapat diotomatisasi untuk meningkatkan
efisiensi, seperti proses pengiriman dan pemantauan stok.
2. Penerapan Business Process Management (BPM) pada proses discovery
(penemuan) di PT Mayora Indah Tbk, seperti dalam konteks penemuan peluang
bisnis atau pemahaman mendalam tentang pelanggan, dapat membantu
perusahaan meningkatkan efisiensi, responsivitas, dan kualitas dalam mengelola
langkah-langkah penemuan tersebut. Proses pemetaan dapat melibatkan pemetaan
rantai pasokan perusahaan. Ini mencakup pemasok bahan baku, distributor, dan
semua entitas yang terlibat dalam menghubungkan bahan baku dengan produk
jadi.
3. Penerapan Business Process Management (BPM) pada proses analisis di PT
Mayora Indah Tbk dapat membantu perusahaan dalam mengoptimalkan
pengumpulan, interpretasi, dan penerapan data untuk pengambilan keputusan
yang lebih baik. PT Mayora Indah Tbk dapat melakukan analisis data penjualan
untuk memahami tren penjualan produk mereka, musiman, dan pola pembelian
pelanggan. Ini membantu dalam perencanaan persediaan dan strategi pemasaran.
4. Penerapan Business Process Management (BPM) pada proses redesign di PT
Mayora Indah Tbk akan membantu erusahaan meningkatkan efisiensi,
produktivitas, dan kualitas dalam proses-proses bisnisnya. PT Mayora Indah Tbk
dapat melakukan proses redesign pada lini produksi seperti penggunaan
otomatisasi dalam pengemasan atau penggunaan teknologi terbaru dalam proses
produksi.
5. Penerapan BPM pada proses implementasi di PT Mayora Indah Tbk akan
membantu perusahaan untuk mencapai hasil yang lebih baik dalam pelaksanaan
berbagai inisiatif bisnis, proyek, atau perubahan. Hal ini juga akan membantu
perusahaan dalam menjaga efisiensi, mengurangi risiko, dan meningkatkan
kemampuan adaptasi terhadap perubahan di masa depan. PT Mayora Indah Tbk
dapat meluncurkan kampanye pemasaran besar-besaran untuk salah satu produk
unggulannya. Proses implementasi mencakup perencanaan kampanye, pembuatan
materi iklan, pelaksanaan kampanye, dan pemantauan respons pelanggan.
6. Penerapan BPM pada proses monitoring dan controlling di PT Mayora Indah Tbk
akan membantu perusahaan dalam meningkatkan visibilitas, mengurangi risiko,
dan meningkatkan kinerja operasional. Hal ini juga akan membantu perusahaan
untuk membuat keputusan yang lebih baik berdasarkan data yang akurat dan
memungkinkan respons yang lebih cepat terhadap perubahan pasar atau masalah
internal. PT Mayora Indah Tbk dapat memonitor kualitas produk secara berkala
selama proses produksi. Contoh ini mencakup pengambilan sampel produk untuk
pengujian fisik, kimia, dan organoleptik guna memastikan produk sesuai dengan
standar kualitas yang ditetapkan. PT Mayora Indah Tbk dapat memantau praktik
keberlanjutan dalam operasionalnya, seperti penggunaan energi, limbah, dan emisi
karbon. Pemantauan ini membantu perusahaan mematuhi standar keberlanjutan
dan berkontribusi pada tanggung jawab sosial perusahaan.

Adapun proses bisnis di PT Mayora Indah Tbk mencakup serangkaian tahapan


yang menggambarkan bagaimana perusahaan mengelola operasinya dari awal hingga
akhir. Proses bisnis tersebut yaitu:

1. Pengadaan Bahan Baku


Tahap awal dari siklus bisnis PT Mayora Indah Tbk adalah pengadaan bahan
baku. Ini meliputi pembelian dan pengangkutan bahan mentah seperti kopi,
cokelat, susu, dan bahan lainnya dari pemasok. Selain itu, proses pengadaan bahan
baku di PT Mayora Indah Tbk mencakup pemilihan pemasok, negosiasi kontrak,
pengiriman, dan penyimpanan bahan baku. Penerapan manajemen rantai pasokan
yang baik adalah kunci dalam memastikan pasokan bahan baku yang stabil dan
berkualitas tinggi.
2. Produksi
PT Mayora Indah Tbk memiliki fasilitas produksi yang modern dan dilengkapi
dengan teknologi canggih. Setelah bahan baku tiba di fasilitas produksi, PT
Mayora Indah Tbk memprosesnya menjadi produk jadi seperti kopi instan,
biskuit, atau produk minuman lainnya. Ini melibatkan berbagai tahapan termasuk
pencampuran, penggilingan, dan proses-produksi khusus lainnya.

3. Pengendalian Kualitas
Pengendalian kualitas adalah bagian integral dari setiap tahap produksi di PT
Mayora Indah Tbk. Ini mencakup pengujian bahan baku, pemantauan proses
produksi, dan pengujian produk jadi untuk memastikan kepatuhan dengan standar
kualitas yang ketat. Selama proses produksi, PT Mayora Indah Tbk melakukan
pengawasan ketat terhadap kualitas produk untuk memastikan bahwa produk yang
dihasilkan memenuhi standar kualitas yang ditetapkan.
4. Pengemasan
Produk yang telah selesai diproduksi dikemas dalam kemasan yang sesuai, seperti
kemasan karton, plastik, atau kaleng, sesuai dengan jenis produknya. kemasan
tersebut perlu disegel dengan baik dan diberi label sesuai dengan informasi
produk seperti nama, tanggal kedaluwarsa, barcode, dan informasi penting
lainnya. Setiap kemasan harus melalui pemeriksaan kualitas untuk memastikan
integritas produk dan kemasan. Ini melibatkan inspeksi visual dan pengujian
sesuai dengan standar yang ditetapkan.
5. Distribusi dan Logistik
Distribusi produk jadi ke berbagai pasar domestik dan internasional adalah bagian
penting dari operasi PT Mayora Indah Tbk. Ini melibatkan manajemen rantai
pasokan, pengaturan pengiriman, dan manajemen persediaan untuk memenuhi
permintaan pasar dengan efisien. Setelah dikemas, produk jadi siap untuk
didistribusikan ke berbagai distributor, agen, atau mitra ritel. Ini melibatkan
pengaturan transportasi, penyimpanan sementara, dan distribusi ke berbagai
tujuan.
6. Pemasaran dan Penjualan
PT Mayora Indah Tbk memiliki berbagai merek terkenal yang memerlukan
strategi pemasaran yang efektif. PT Mayora Indah Tbk melakukan kampanye
pemasaran untuk mempromosikan produk mereka. Ini meliputi strategi iklan,
promosi penjualan, dan interaksi dengan pelanggan.
7. Manajemen Keuangan
Manajemen keuangan di PT Mayora Indah Tbk mencakup perencanaan anggaran,
pengelolaan arus kas, pelaporan keuangan, dan manajemen risiko. Keuangan
perusahaan harus dijaga agar dapat mendukung pertumbuhan dan keberlanjutan.
PT Mayora Indah Tbk mengelola keuangan perusahaan, termasuk pengeluaran,
penerimaan, pembayaran karyawan, dan laporan keuangan.
8. Manajemen Sumber Daya Manusia (SDM)
Manajemen SDM mencakup perekrutan, pelatihan, evaluasi karyawan, dan
pengembangan organisasi. Penting untuk mempertahankan tim yang berkualitas
tinggi dan berkompeten. Departemen SDM bertanggung jawab atas kebijakan dan
praktik terkait karyawan, termasuk perekrutan, pelatihan, manajemen kinerja, dan
administrasi.
9. Pengembangan Produk dan Riset Pasar
PT Mayora Indah Tbk terus melakukan riset dan pengembangan produk baru serta
memonitor tren pasar untuk memastikan portofolio produk mereka relevan dan
bersaing.Proses ini melibatkan riset produk baru, pengembangan resep, dan uji
coba pasar. Produk baru terus dipantau untuk mengukur kinerja mereka di pasar.
PT Mayora Indah Tbk menggunakan data penjualan, umpan balik pelanggan, dan
analisis kinerja untuk mengevaluasi kesuksesan produk.
10. Manajemen Kualitas dan Kepatuhan
PT Mayora Indah Tbk memastikan bahwa produk-produk mereka mematuhi
standar kualitas dan peraturan pemerintah yang berlaku. Proses pengendalian
kualitas dan audit adalah bagian integral dari operasi perusahaan. PT Mayora
Indah Tbk berkomunikasi dengan pelanggan tentang komitmen mereka terhadap
kualitas produk dan langkah-langkah yang diambil untuk memastikan kepatuhan.
Ini membangun kepercayaan dan loyalitas pelanggan.
11. Pengukuran Kinerja dan Analisis
Kinerja perusahaan dievaluasi melalui indikator kinerja kunci (KPI) dan data
analitik untuk mengidentifikasi area yang memerlukan perbaikan atau
peningkatan. PT Mayora Indah Tbk menetapkan KPI yang relevan untuk setiap
area bisnis mereka. Ini termasuk KPI seperti tingkat produksi, persentase
kepuasan pelanggan, tingkat kepatuhan peraturan, penjualan bersih, dan lainnya.
12. Evaluasi dan Perbaikan Berkelanjutan
Proses bisnis PT Mayora Indah Tbk selalu dievaluasi untuk mencari cara untuk
meningkatkan efisiensi, inovasi, dan daya saing. Berdasarkan temuan dari
evaluasi, PT Mayora Indah Tbk merancang rencana perbaikan yang mencakup
langkah-langkah konkret yang harus diambil untuk mengatasi masalah dan
memanfaatkan peluang. Rencana ini mencakup alokasi sumber daya, anggaran,
dan jadwal pelaksanaan.

Siklus ini adalah proses berkelanjutan yang terintegrasi dengan baik di PT


Mayora Indah Tbk untuk memastikan operasi bisnis berjalan dengan lancar dan efisien,
serta untuk memenuhi kebutuhan dan harapan pelanggan mereka.
KESIMPULAN

Dalam penelitian ini, kita telah menjelajahi konsep Business Process Management (BPM)
dan menggali implementasinya di PT Mayora Indah Tbk, sebuah perusahaan makanan dan
minuman terkemuka di Indonesia. Berikut adalah beberapa poin penting yang bisa diambil
sebagai kesimpulan:
1. BPM adalah filosofi dan pendekatan untuk mengelola proses bisnis secara efisien
dan efektif dengan fokus pada penciptaan nilai bagi pelanggan dan pencapaian tujuan
perusahaan. BPM melibatkan identifikasi, pemetaan, analisis, perancangan ulang,
implementasi, pemantauan, dan perbaikan berkelanjutan dari proses bisnis.
2. Siklus BPM melibatkan serangkaian tahapan terkait yang dimulai dari identifikasi
proses, pemetaan, analisis, perancangan ulang, implementasi, hingga pemantauan.
Siklus ini bersifat berkelanjutan, memungkinkan organisasi untuk terus
meningkatkan operasinya.
3. Penerapan BPM di PT Mayora Indah Tbk mencakup sejumlah proses bisnis yang
mencakup pengadaan bahan baku, produksi, pengendalian kualitas, pengemasan,
distribusi, pemasaran, manajemen keuangan, manajemen sumber daya manusia,
pengembangan produk, manajemen kualitas, pengukuran kinerja, evaluasi, dan
perbaikan berkelanjutan.
4. Manfaat dari implementasi BPM termasuk peningkatan efisiensi operasional,
peningkatan kualitas produk, pengurangan kesalahan, kepatuhan, respons terhadap
perubahan pasar, pengalaman pelanggan yang lebih baik, transparansi, kolaborasi
yang meningkat, inovasi, dan pengambilan keputusan yang lebih baik.
5. Hambatan dan tantangan dalam implementasi BPM mencakup kurangnya dukungan
eksekutif, perubahan budaya organisasi, kekurangan keterampilan dan pengetahuan,
kesulitan dalam mengukur hasil, kesulitan dalam mengotomatisasi proses,
kompleksitas proses bisnis, masalah teknologi informasi, perubahan dalam peraturan
dan kepatuhan, ketidakpastian bisnis, kesulitan dalam mencapai kesepakatan
organisasi, dan kendala anggaran.
6. PT Mayora Indah Tbk berhasil menerapkan BPM dalam operasinya dengan baik,
memungkinkan perusahaan untuk terus meningkatkan kualitas produknya, respons
terhadap pasar yang berubah, dan efisiensi operasionalnya.
Kesimpulannya, BPM adalah alat yang kuat dalam mengelola proses bisnis secara efisien
dan efektif. PT Mayora Indah Tbk adalah contoh nyata bagaimana implementasi BPM dapat
menghasilkan manfaat besar bagi perusahaan dalam industri makanan dan minuman. Terus
berfokus pada pengoptimalan proses bisnis akan membantu organisasi untuk tetap bersaing di
pasar yang kompetitif dan berubah dengan cepat.
DAFTAR PUSTAKA

Putra, Y. M., (2021). Pengertian Bisnis. Modul Kuliah Manajemen Proses Bisnis. Jakarta : FEB-
Universitas Mercu Buana.
Choiriah, S., & Sudibyo, Y. A. (2020). Competitive Advantage, Organizational Culture and
Sustainable Leadership on the Success of Management Accounting Information System
Implementation.

I Gusti Ngurah Suaryasa, S. M, et al. (2023). Manajemen Operasi Pada Perusahaan. Bali:
Intelektual Manifes Media.

I Nyoman Wahyu Widiana, S. Z, et al. (2023). Bisnis dan Ekonomi Digital. Padang: PT Global
Eksekutif Teknologi.

Mayora Indah. Riwayat Singkat Perusahaan. Diakses pada September 13 2023, dari
https://www.mayoraindah.co.id/content/Riwayat-Singkat-Perusahaan-33

Marlon Dumas, M. L, et al. (2021). Fundamental Manajemen Proses Bisnis. Yogyakarta: Lautan
Pustaka.

Roni Angger Aditama, S. M. (2020). Pengantar Manajemen Teori dan Aplikasi. Malang: AE
Publishing.

Anda mungkin juga menyukai