1
Reformasi
bidang
kesehatan
Konsumen Reorientasi
(sekarang) pelayanan Kesehatan
Provider
Pendekatan jaminan
(dulu) mutu pelayanan
kesehatan
2
Donabedian (1980) :
Mutu sifat yg dimiliki oleh suatu program.
Crosby (1984) :
Kepatuhan terhadap standar yg telah ditetapkan.
Phillip B.Crosby (1979) :
Mutu adalah kesesuaian permintaan persyaratan.
Prof. J. M. Juran :
Mutu sebagai fitness for use ( kecocokan penggunaan)
Dr. W. Edwards Deming :
Siklus peningkatan yang terus menerus tanpa henti American
Society for Quality Control : Gambaran total sifat dari
produk atau jasa pelayanan yang berhubungan dengan
kemampuannya untuk memberikan kebutuhan kepuassan.
3
Mutu pelayanan kesehatan yang diselenggarakan oleh
banyak institusi kesehatan seharusnya dapat
memuaskan pasien, maka dari itu sering disebut
sebagai pelayanan kesehatan yang bermutu/
berkualitas. Salah satu defenisi menyatakan bahwa
mutu pelayanan kesehatan biasanya mengacu pada
kemampuan rumah sakit, memberi pelayanan yang
sesuai dengan standar profesi kesehatan dan dapat
diterima oleh pasiennya.
Menurut Azwar (1996) mutu pelayanan kesehatan
adalah yang menunjukkan tingkat kesempurnaan
pelayanan kesehatan dalam menimbulkan rasa puas
pada diri setiap pasien.
4
Pendapat Azwar 1996 = Wexley dan Yukly
(1988), bahwa seseorang akan terpuaskan
jika tidak ada selisih antara kondisi yang
diinginkan dgn kondisi aktual.
Semakin besar kekurangan dalam banyak hal
penting yang dibutuhkan,-semakin besar rasa
ketidak puasan.
determinan utama kepuasan pasien terhadap
pelayanan kesehatan di rumah sakit adalah
pemenuhan kebutuhan pasien, berupa pelkes.
dinilai bermutu sesuai harapan
5
Q MUTU PELAYANAN JASA
PELANGGAN PUAS
• KEBUTUHAN
• JASA YANG
• HARAPAN
BERMUTU
PEMBERI JASA
6
Kondisi Kondisi yang
aktual
Puas diinginkan
Kondisi
Kondisi yang
aktual Tidak puas diingink
an
7
Kondisi Kondisi
yang
dinginkan
yang
ditemukan
Puas
8
Menentukan indikator Kepuasan merupakan
suatu pekerjaan yg rumit karena :
Kualitas pelayanan yang selaras kebutuhan
dan menimbulkan kepuasan; ini bersifat
subjektif, yaitu merupakan hasil reaksi
afeksi (penilaian perasaan) seseorang.
Reaksi afeksi yang bersifat subjektif dapat
menghasilkan penilaian yang sama atau
berbeda, meskipun objek yang dinilai
adalah sama.
Munculnya reaksi afeksi ditentukkan oleh
latar belakang atau karateristik individu.
9
Kepuasan
pasien merupakan suatu
penomena sosial yang relatif kompleks
10
Mutu pelayanan kesehatan yang dapat menimbulkan
tingkat kepuasan pasien dapat bersumber dari
faktor yang relatif sefesifik, seperti pelayanan
rumah sakit, petugas kesehatan, atau pelayanan
pendukung (Woodside, 1989).
Pendapat woodside (1989), = Fraser, (1992) bahwa :
kepuasan selalu dinyatakan sebagai suatu rerata
hasil perbandingan dari beberapa keadaan pada saat
tertentu.
11
kepuasan ;
berdimensi banyak,
bersifat tidak mutlaK dan
skalanya tidak terbatas.
Dengan demikian, pada suatu saat tertentu
seseorang dapat merasa puas pada suatu
aspek dari suatu keadaan. Tetapi tidak puas
terhadap aspek lian dari keadaan itu
Kepuasan = gambaran utuh tingkat
kualitas pelayanan rumah sakit/sarana kesehatan
12
Mutu pelayanan jasa memiliki karakteristik khusus
yakni lebih sulit untuk dievaluasi karena :
1. Dalam mengevaluasi mutu pelayanan jasa,
pelanggan tidak hanya mempertimbangkan pada
outcome tetapi juga proses ketika pelayanan
diberikan.
2. Kriteria dalam mengevaluasi pelayanan tergantung
semata mata pada penilaian pelanggan.
Secara spesifik, persepsi dari mutu sesuatu jasa
tergantung dari bagaimana seorang provider dapat
memahami ekspektasi pelanggannya terhadap jasa
yang diberikan.
13
Secara umum,karakteristik mutu pelayanan
kesehatan meliputi :
1) Tidak dapat diraba (intangibility)
2) Tidak dapat disimpan (inability to
inventory)
3) Rentan dipengaruhi oleh faktor dari luar
seperti, teknologi, persaingan dll.
14
1. Ciptakan Situasi Menang-Menang, Bukan Kalah-
Menang.
2. Utamakan Menumbuhkan Motivasi Intrinsik
dalam Diri Setiap Orang.
3. Berorientasilah pada Proses dan Hasil Jangka
Panjang.
4. Utamakan Mengembangkan Kerja sama, Bukan
Persaingan
15
Mutu pelayanan keperawatan tidak lepas
dari beberapa sudut pandang subjek yang
terkait :
Pasien
Provider
Manajer
16
Menurut pasien / masyarakat :
Suatu empati, respect dan tanggap akan
kebutuhannya, ramah, efektif, menigkatkan gjala
penyakit dan efek mencegah penyakit
Provider
✓ Bebas melakukan segala sesuatu secara professional untuk
meningkatkan derajat kesehatan sesuai ilmu pengetahuan
dan teknologi
✓ Mutu pelayanan yang baik dan memenuhi standar yang
berlaku.
Menejer / administrator
Focus pada mutu mendorong untuk mengelola staf,
pasien dan masyarakat secaran baik.
17
Nilai tambah dan
karakteristik yg Senang
tidak diketahui (Delighted)
Pilihan-pilihan
yang tersedia Spesifikasi dan
kebutuhan
tingkat peformen
minimum yang Ekspektasi dasar
selalu diasumsikan
18
Struktur Proses Out put
• Tingkat kesakitan
• SDM • Anamnesis menurun
• Perbekalan • Pemeriksaan fisik
• Pemeriksaan
• Tingkat kematian
• Peralatan menurun
penunjang
• Bahan • Tingkat kepuasan
• Peresepan obat
• Fasilitas meningkat
• Penyuluhan kes
• Kebijaksanaan
• Sistem rujukan
• Standarisasi
19
materiel peralatan
Kebutuhan Kepuasan
pelanggan SDM Perbaikan terus menerus
pelanggan
metode lingkungan
20
• Pelanggan primer : Pasien
• Pelanggan sekunder : keluarga, masyarakat
• Pelanggan Tersier : pihak lain, pemerintah,
Pelanggan • asuransi
eksternal
• Teman sekerja
• Unsur pimpinan
Pelanggan
Internal • Staff / para pembantu
21
Prinsip dasar manajemen mutu terdiri dari 8 butir
sebagai berikut :
1. Setiap orang memiliki pelanggan
2. Setiap orang bekerja dalam sebuah system
3. Semua sistem menunjukkan variasi
4. Mutu bukan pengeluaran biaya tetapi investasi
5. Peningkatan mutu harus dilakukan sesuai perencanaan
6. Peningkatan mutu harus menjadi pandangan hidup
7. Manajemen berdasarkan fakta dan data
8. Fokus pengendalian (control) pada proses, bukan hanya
pada hasil out put
22
Banyak organisasi kesehatan yang telah mencoba
manajemen kualitas total (TQM). TQM adalah
suatu filosofi yang dikembangkan oleh Deming.
Dia menggambarkan tentang keberhasilan system
manajemen di jepang dan telah diaplikasikan di
pelayanan kesehatan amerika dalam mencari
solusi dilemma “yang terbaik dan yang terjelek”.
TQM didasarkan pada kemampuan individu dalam
proses, pelayanan, hasil, dan selalu merespon
keluhan pelanggan.
23
Menurut Parasuraman (dalam
tjiptono,1997) Mutu pelayanan :
1. Keandalan (reliability)
2. Ketanggapan (Responsiveness)
3. Jaminan (Assurance)
4. Empati atau kepedulian
5. Bukti langsung atau berujud
24
1. Reliability (Kehandalan), yaitu kemampuan untuk
memberikan pelayanan yang sesuai dengan janji
yang ditawarkan
2. Responsiveness (Daya Tanggap), yaitu respon atau
kesigapan karyawan dalam membantu pelanggan
dan memberikan pelayanan yang cepat dan tanggap,
yang meliputi : kesigapan karyawan dalam melayani
pelanggan, kecepatan karyawan dalam menangani
transaksi dan penanganan keluhan pelanggan /
pasien
3. Assurance (Jaminan), meliputi kemampuan
karyawan atas : pengetahuan terhadap produk /
jasa secara tepat, kualitas keramah tamahan
Kompetensi (Competence), artinya ketrampilan
dan pengetahuan yang dimiliki oleh karyawan
untuk melakukan pelayanan
Kesopanan (courtesy), yang meliputi keramahan,
perhatian dan sikap para karyawan
Kredibilitas (Credibility), meliputi hal – hal yang
berhubungan dengan kepercayaan kepada
perusahaan, seperti reputasi, prestasi dll
26
4. Emphaty (Empati), perhatian secara individual yang diberikan
perusahaan kepada pelanggan
27
5. Tangibles (Bukti Langsung),
Meliputi penampilan fasilitas fisik seperti gedung
dan ruangan front office, tersedianya tempat
parkir, kebersihan, kerapihan dan kenyamanan
ruangan, kelengkapan peralatan komunikasi dan
penampilan karyawan.
28
Sedangkanmenurut DepKes RI (dalam
Onny,1985) mutu meliputi :
1. Aspek penerimaan
2. Aspek perhatian
3. Aspek komunikasi
4. Aspek kerjasama
5. Aspek Tanggung jawab
29
• Aspek Penerimaan :
i. Perawat yang selalu ramah, periang, selalu
tersenyum, menyapa semua pasien.
ii. Perawat perlu memiliki minat terhadap
orang lain, menerima pasien tanpa
membedakan golongan, pangkat, latar
belakang sosial ekonomi dan budaya,
sehingga pribadi utuh.
30
• Aspek Perhatian
i. Sikap perawat dalam memberikan pel.
kep keperawatan perlu bersikap sabar,
murah hati dalam arti bersedia
memberikan bantuan dan pertolongan
kepada pasien dengan sukarela tanpa
mengharapkan imbalan.
ii. Memiliki sensitivitas dan peka terhadap
setiap perubahan pasien, mau mengerti
terhadap kecemasan dan ketakutan pasien.
31
AspekKomunikasi
Aspek ini meliputi sikap perawat yang harus
bisa melakukan komunikasi yang baik dengan
pasien. Adanya komunikasi yang saling
berinteraksi antara pasien dengan perawat,
dan adanya hubungan yang baik dengan
keluarga pasien.
32
Aspek Kerjasama
Aspek ini meliputi kerja perawat yang harus
mampu melakukan kerjasama yang baik dengan
pasien dan keluarga pasien.
Aspek tanggung Jawab
Aspek ini meliputi sikap perawat yang jujur,
tekun dalam tugas, mampu mencurahkan waktu
dan perhatian, konsisten swrta tepat dalam
bertindak
33
KETERPERCAYAAN KETERJAMINAN PENAMPILAN
( reliability ) (Assurance) (Tangibility)
(1) (2) (3)
34
PEMERHATIAN KETANGGAPAN
(Empathy) (Responsiveness)
( 4) (5)
▪Penuh perhatian terhadap ▪Tanggap thd ke-butuhan pelang-
pelanggan. gan.
▪ Melayani dgn ramah dan me- ▪ Cepat meres-pon permintaan
narik. pelanggan.
▪ Memahami keinginan pe- ▪ Cepat memper-hatikan dan
langgan. me-ngatasi keluhan pelanggan.
▪Berkomunikasi dgn baik dan
benar.
▪ Bersikap
35
CIRI-CIRI MUTU PELAYANAN
36
7. Variasi bentuk pelayanan : inovasi pelayanan,
penyesuaian dengan kebutuhan/masalah/ selera
pelanggan.
8. Pelayanan Pribadi : fleksibel, penanganan khusus.
9. Kenyamanan dalam Memperoleh Pelayanan :
berhubungan dengan lokasi/ruangan tempat
pelayanan, fasilitas pelayanan, ketersediaan
informasi dan petunjuk-petunjuk lain.
10. Atribut Pendukung Pelayanan : lingkungan,
kebersihan, kerapian, ruang tunggu, ber-AC, dll
a. Usia lanjut
b. Ketidak mampuan bergerak pd bag tertentu
c. Malnutrisi/Obesitas
d. Berbaring lama penekanan lebih 2 jam di TT
e. Penggunaan kursi roda
f. Mengalami kondisi kronis : DM,Penyakit vaskuler
g. Inkontinentia urie,alvi
Belakang kepala
Sikut
Sacrum dan coccyx
Tumid
Trochanter
Angka KTD dalam pemberian obat :
Jl.ps yg terkena KTD dlm pemberian obat X100% =
Jumlah psn pada hari tersebut