Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN PRAKTIKUM

RANGKAIAN LISTRIK

Nama Modul : Hukum Kirchoff


Tanggal Praktikum : 5 April 2024

Oleh:

Nama : Ade Irawan


NIM : 2309076028
Kelompok :1

LABORATORIUM ELEKTRO LANJUT


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MULAWARMAN

SAMARINDA
2024
1.1 Tujuan
1. Mahasiswa dapat memahami Hukum Kirchoff Tujuan Khusus.
2. Mahasiswa dapat menerapkan Hukum Kirchoff pada rangkaian Seri.
3. Mahasiswa dapat menerapkan Hukum Kirchoff pada rangkaian Paralell.
4. Mahasiswa dapat menggunakan Hukum – hukum dasar Rangkaian Listrik
Secara langsung.

1.2 Tinjauan Pustaka


Hubungan arus dan tegangan pada rangkaian menuruti suatu hukum yang menyatakan
sifat-sifat rangkaian, hasil pemikiran ilmuwan Jerman Gustav Kirchhoff (1824 - 1887),
yang disebut hukum Kirchoff. Hukum Kirchoff yang pertama ini menyatakan bahwa :
Setiap saat, jumlah aljabar dari arus di satu simpul adalah nol. Di sini kita harus
memperhatikan referensi arah arus. Bila arus yang menuju simpul diberi tanda positif,
maka arus yang meninggalkan simpul diberi tanda negatif (atau sebaliknya bila arus
yang meninggalkan bertanda positif, arus yang menuju simpul bertanda negatif). Perlu
diingat bahwa arah arus di sini adalah arah referensi dan bukan arah arus sebenarnya.
Hukum Arus Kirchhoff merupakan pernyataan prinsip konservasi muatan. Jumlah
elektron per detik yang datang dan yang pergi haruslah sama, di titik manapun dalam
rangkaian. Oleh karena itu jumlah arus di suatu simpul harus nol. Jika tidak, akan terjadi
penumpukan muatan di simpul tersebut yang menurut hukum Coulomb akan terjadi
“ledakan muatan”; tetapi hal demikian tidak pernah terjadi. (Sudaryatno, 2012).

Untuk menganalisis dan merancang rangkaian listrik yang efisien dan berfungsi dengan
baik, sangat penting untuk memahami prinsip-prinsip dasar. Salah satu prinsip utama
dalam analisis rangkaian listrik adalah Hukum Kirchoff, yang diberi nama oleh ahli
fisika Jerman Gustav Kirchoff. Hukum ini memberikan pedoman penting untuk
memahami aliran arus dan tegangan dalam rangkaian listrik. Dalam esai ini, kita akan
melihat hukum Kirchoff dan bagaimana hal itu berdampak pada pengembangan listrik
di Indonesia. Dua hukum utama hukum Kirchoff adalah Hukum Arus Kirchoff dan
Hukum Tegangan Kirchoff. Hukum Arus Kirchoff Pertama, atau Hukum Kirchoff
Pertama, menyatakan bahwa arus yang masuk ke setiap node dalam suatu rangkaian
harus sama dengan arus yang keluar dari node tersebut. Dengan kata lain, arus yang
masuk ke setiap node dalam rangkaian listrik harus sama dengan arus yang keluar dari
node (Sudirham, 2012).

Hukum Kirchhoff dan Hukum Ohm sebagai hukum dasar rangkaian listrik dapat
digunakan untuk menganalisis rangkaian listrik menggunakan metode analisis node dan
analisis supernode. Analisis rangkaian listrik merupakan suatu cara atau metode untuk
membantu mahasiswa menyelesaikan suatu permasalahan dalam menganalisis
rangkaian listrik. Terdapat beberapa metode yang bisa digunakan untuk menganalisis
rangkaian listrik, diantaranya yaitu analisis node dan analisis supernode. Hal-hal yang
perlu diperhatikan saat menganalisis rangkaian listrik menggunakan metode analisis
node yaitu: 1) tentukan node referensi sebagai ground yang memiliki potensi (Dena,
2022).

Hukum-hukum Kirchhoff ada dua, Hukum I Kirchhoff dan Hukum Kirchoff II. Hukum
I kirchhoff berbunyi sebagai berikut. “ Jumlah kuat arus yang masuk pada suatu titik
percabangan sama dengan jumlah arus yang keluar dari titik itu” Hukum I Kirchhoff
tersebut sebenarnya tidak lain sebutannya dengan hukum kekekalan muatan listrik.
Hukum II Kirchhoff berbunyi : “Jumlah aljabar gaya gerak listrik ( GGL ) dalam satu
rangkaian tertutup ( loop ) sama dengan jumlah aljabar hasil kali I x R dalam rangkaian
tertutup itu.” GGL bertanda positif jika kutub negatif lebih dulu di jumpai loop dan
sebaliknya ggl negatif jika kutub positif lebih dulu dijumpai loop. Untuk perjanjian arah
arus menggunakan : Kuat arus bertanda positif jika searah dengan loop dan bertanda
negatif jika berlawanan dengan arah loop (Budi, 2022).

Rangkaian listrik dibagi menjadi rangkaian seri, paralel dan seri/paralel tergantung dari
cara penyambungannya. Dalam satu rangkaian, jumlah arus yang masuk dan arus yang
keluar adalah sama, juga tegangan yang terpakai dengan tegangan yang turun adalah
sama, inilah yang disebut dengan hukum Kirchhoff . Ada dua hukum Kirchhoff ,
Hukum Kirchhoff Arus (Kirchhoff Current Law, KCL) dan Hukum Kirchhoff Tegangan
(Kirchhoff Voltage Law, KVL). Hukum II Kirchhoff atau hukum loop menyatakan
bahwa jumlah perubahan potensial yang mengelilingi lintasan tertutup pada suatu
rangkaian harus sama dengan nol. Hukum II Kirchhoff ini didasarkan pada hukum
kekekalan energi. Untuk memahami hukum loop ini, kita dapat menggunakan analogi
roller coaster yang bergerak pada lintasannya. Ketika mulai bergerak dari stasiun, roller
coaster memiliki energi potensial tertentu. Ketika bergerak naik, energi potensialnya
bertambah dan mencapai maksimum ketika mencapai puncak lintasannya. Selanjutnya,
ketika bergerak turun, energi potensialnya berkurang dan mencapai minimum ketika
mencapai dasar lintasannya. Jadi, selama geraknya energi potensial roller coaster selalu
mengalami perubahan. Meskipun demikian, ketika sampai di titik awal lintasannya,
energi potensialnya tetap sama seperti pada waktu mulai bergerak (Julianto, 2013).
1.3 Waktu dan Lokasi Praktikum
Praktikum Rangkaian Listrik 1 dengan modul ”Hukum Kirchoff” dilaksanakan pada
hari Jumat, 5 April 2024 pada pukul 08.15 – 09.15 WITA. Bertempat di Laboratorium
Elektro Lanjut Fakultas Teknik Universitas Mulawarman.
DAFTAR PUSTAKA

Budi, J. (2022). Buku Ajar Fisika Dasar. Surabaya: JDS

Dena, A. (2022). Penerapan Hukum Kirchhoff dan Hukum Ohm pada Analisis
Rangkaian Listrik Menggunakan Software Electronics Workbench. Yogyakarta:
Universitas PGRI Yogyakarta.

Julianto, B. (2013). Pengaruh Suhu Terhadap Hambatan Rangkaian Listrik. Jurnal


Fisika, 3(2).

Sudirham. (2012). Analisis Rangkaian Listrik. Darpublic. Bandung.

Sudaryatno. (2013). Analisis Rangkaian Listrik I. Darpublic. Bandung.

Anda mungkin juga menyukai