Anda di halaman 1dari 4

Isian Substansi Proposal

SKEMA Pemberdayaan Berbasis Masyarakat


RUANG LINGKUP PEMBERDAYAAN KEMITRAAN MASYARAKAT
Petunjuk: Pengusul hanya diperkenankan mengisi di tempat yang telah disediakan sesuai dengan
petunjuk pengisian dan tidak diperkenankan melakukan modifikasi template atau penghapusan di setiap
bagian
A. Pendahuluan
Pendahuluan dijelaskan tidak lebih dari 1.000 kata dengan font Times New Roman ukuran 12 spasi 1,15 yang berisi uraian
sebagai berikut:
1. analisis situasi dan permasalahan mitra yang akan diselesaikan.
Uraian analisis situasi dibuat secara komprehensif agar dapat menggambarkan secara lengkap kondisi mitra baik dari
segi potensi wilayah maupun masyaraka dan permasalahan. Analisis situasi dijelaskan dengan berdasarkan
kondisi eksisting dari mitra/masyarakat yang akan diberdayakan, didukung dengan profil mitra dengan data dan
gambar yang informatif. Khususnya untuk mitra yang bergerak di bidang ekonomi dan belajar berwirausaha, kondisi
eksisting mitra sasaran dibuat secara lengkap hulu dan hilir sedapat mungkin dalam bentuk data terkuantifikasi.
2. Uraikan tujuan pelaksanaan kegiatan dan kaitannya dengan MBKM, IKU, dan fokus pengabdian kepada
masyarakat.
3. Lain – lain yang dianggap perlu.

Sekolah Dasar Lagit Biru merupaka sekolah berbasios alam di kota bengkulu yag baru berusia 7 tahun. SD Lgit Biru
merupaka sekolah iklusi degan ketentuan khusus bahwa dalam satu kelas haya meerima jumlah siswa terbatas dalam setiap
penerimaa siswa baruya. Sekolah lagit biru saat ini masuk dalam sekolah penggerak dalam ragka merdeka belajar. Jumlah
guru utuk sd adalah 8 tenaga pengajar, kemudian ada TU dan guru pendampig siswa iklusi berjumlah 6 orag fasilitator.
Proses belajar megajar selama ii berlagsug secara actio ler\arig atau pembelajaran yag lagsug melibatka ligkugan sekitar
sekolah, siswa melakuka pembelajara melalui pegamata lagsug diligkug sekolah dan juga ligkuga alam di tempat siswa
melakuka kegiata lapagan seperti kemah dan magag pertaian.
Konsep pembelajaran berbasis alam ini sagat mendukug tumbuh kembang siswa secara motorik da psikomotor. Haya saja
proses pembelajara masih membutuhka pedekatan pembelajara laiya supaya pembelajara berbasis alam ini juga bisa
meyetuh culture atau budaya lokal begkulu khususya. Sehigga siswa tidak hayak mahir dalam mengenal alam, namun juga
memahami culture atau budaya dimana siswa belajar langsug.
Pembelajara berbasis alam tentu saja masih sagat minim melibatka tekologi. Khususya mengguakan platfom digital.
Perkembaga dunia saat ini tetu saja tidak terlepas dari perkembangan it dmana proses pembelajara berlagsug disekolah juga
mengealkan tekologi.
Sekolah lagit biru memiliki potensi melakukan pegembaga proses belajar mengajar selain berbasis alam juga memadukan
usur budaya serta teknologi. Dengan daya dukug sdm yag muda serta lingkungan sekolah beserta alat dukung lainya seperti
laptop, komputer, perpustakaan dan wifi yang dapat diakses oleh warga sekolah.
Dengan pendekatan berwawasan ke depan dan menggabungkan metode pengajaran dengan teknologi, sekolah ini bertujuan
untuk menciptakan lingkungan belajar yang menarik dan modern, menyadari potensi besar teknologi metaverse dalam
memperkaya pengalaman belajar siswa. metaverse merupakan suatu konsep masa depan dalam dunia teknologi. Sebutan
metaverse ramai diperbincangkan setelah CEO Facebook, Mark Zuckerberg mengganti nama Facebook jadi Meta
Platforms Inc. (Meta). Secara etimologis, metaverse berasal dari kata‘ meta’ yang berarti‘ melampaui’ serta‘ verse’ yang
berarti‘ alam semesta’. Sehingga metaverse dapat diartikan sebagai seperangkat ruang virtual, tempat pengguna bisa
membuat dan menjelajah dunia dengan pengguna internet lainnya. Pengguna pun tidak perlu berada pada ruang fisik yang
sama dengan orang lain [1]. [2] Dalam konteks pembelajaran, konsep metaverse dapat diaplikasikan dalam bentuk
pembelajaran virtual dimana peserta didik dan pengajarnya dapat berinteraksi di dunia maya tanpa harus berada pada ruang
fisik yang sama dengan menggunakan perangkat elektronik dan internet sebagai media utamanya.
B. Permasalahan dan Solusi

1. Permasalahan Prioritas
Permasalahan prioritas maksimum terdiri atas 500 kata dengan font times new roman ukuran 12 dengan spasi 1.15 yang
berisi uraian yang akan ditangani minimal 2 (dua) bidang/aspek kegiatan untuk setiap mitra sasarannya. Uraikan
permasalahan prioritas tersebut dalam poin-poin permasalahan sesuai kesepakatan dengan mitra sasaran dan
dilengkapi dengan sub permasalahan masing-masing yang akan diberikan solusi.
Untuk masyarakat produktif secara ekonomi, maka permasalahan prioritasnya meliputi bidang produksi, manajemen
usaha dan pemasaran (hulu hilir usaha).
Untuk kelompok masyarakat yang tidak produktif secara ekonomi (masyarakat umum) maka permasalahannya sesuai
dengan kebutuhan kelompok tersebut, seperti peningkatan pelayanan, peningkatan ketenteraman masyarakat,
memperbaiki/membantu fasilitas layanan dalam segala bidang, seperti bidang sosial, budaya, ekonomi, keamanan,
kesehatan, pendidikan, hukum, dan berbagai permasalahan lainnya secara komprehensif. Prioritas permasalahan dibuat
secara spesifik dan harus mendapatkan persetujuan mitra sasaran.
Persoala yag dihadapi oleh sekolah lagit biru saat ini adalah kemampuan guru/fasilitator dalam medesai pembelajara
berbasis tekologi khususya metamerveses.
.....................................................................................................................................................................
.....................................................................................................................................................................
.....................................................................................................................................................................
.....................................................................................................................................................................
.....................................................................................................................................................................
.....................................................................................................................................................................
2. Solusi
Solusi permasalahan maksimum terdiri atas 1.500 kata dengan font times new roman ukuran 12 dengan spasi 1.15 yang
berisi uraian semua solusi yang ditawarkan untuk menyelesaikan permasalahan yang dihadapi mitra sasaran. Deskripsi
lengkap bagian solusi permasalahan memuat hal-hal berikut.
a. Tuliskan semua solusi yang ditawarkan untuk menyelesaikan permasalahan yang dihadapi mitra secara sistematis
sesuai dengan prioritas permasalahan. Solusi harus terkait betul dengan permasalahan prioritas mitra.
b. Tuliskan target luaran yang akan dihasilkan dari masing-masing solusi tersebut baik dalam segi produksi maupun
manajemen usaha (untuk mitra ekonomi produktif/mengarah ke ekonomi produktif) atau sesuai dengan solusi
spesifik atas permasalahan yang dihadapi mitra dari kelompok masyarakat yang tidak produktif secara
ekonomi/sosial.
c. Setiap solusi mempunyai target penyelesaian luaran tersendiri/indikator capaian dan sedapat mungkin terukur atau
dapat dikuantitatifkan dan tuangkan dalam bentuk tabel.
d. Uraian hasil riset tim pengusul atau peneliti yang berkaitan dengan kegiatan yang akan dilaksanakan, akan memiliki
nilai tambah.
......................................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................................
C. Metode
Metode pelaksanaan maksimal terdiri atas 1.500 kata dengan font times new roman ukuran 12 dengan spasi 1.15 yang
menjelaskan tahapan atau langkah-langkah dalam melaksanakan solusi yang ditawarkan untuk mengatasi
permasalahan mitra. Jelaskan metode tahapan pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat setidaknya memuat hal-hal
sebagai berikut.
1. Sosialisasi
2. Pelatihan
3. Penerapan teknologi
4. Pendampingan dan evaluasi
5. Keberlanjutan program
Jelaskan tahapan-tahapan di atas secara konkrit dan lengkap untuk mengatasi permasalahan sesuai tahapan berikut.
1. Untuk mitra yang produktif secara ekonomi, maka metode pelaksanaan kegiatan terkait dengan tahapan pada minimal
1 (satu) bidang permasalahan yang ditangani pada mitra, seperti:
a. Permasalahan dalam bidang produksi.
b. Permasalahan dalam bidang manajemen.
c. Permasalahan dalam bidang pemasaran, dan lain-lain.
2. Untuk Mitra yang tidak produktif secara ekonomi/sosial minimal 2 (dua) bidang permasalahan, nyatakan tahapan
atau langkah-langkah pelaksanaan pengabdian yang ditempuh guna melaksanakan solusi atas permasalahan
spesifik yang dihadapi oleh mitra. Pelaksanaan solusi tersebut dibuat secara sistematis yang meliputi layanan
kesehatan, pendidikan, keamanan, konflik sosial, kepemilikan lahan, kebutuhan air bersih, buta aksara dan lain-lain.
3. Uraikan bagaimana partisipasi mitra dalam pelaksanaan program.
4. Uraikan bagaimana evaluasi pelaksanaan program dan keberlanjutan program di lapangan setelah kegiatan selesai
dilaksanakan.
5. Uraikan peran dan tugas dari masing-masing anggota tim sesuai dengan kompetensinya dan penugasan mahasiswa.
6. Uraikan potensi rekognisi SKS bagi mahasiswa yang dilibatkan.
Pelaksaaa pelatiha megguaka metode pembelajara orag dewasa. Ada 5 tahapa dalam pelaksanaan pegabdia ini, yaitu :
1. Sosialisasi, kegiatan ini berisi aktivitas tim PKM memperkanalkan tujuan kegiatan pengabdian mengenai
metamerveses berbagis budaya lokal terhadap pembelajaran.

2. Pelatihan, pelatihan dilakukan sebanyak 3 kali dengan tiga materi yang berbeda, yaitu : a) materi upskilling; b)
Materi metaverse literacy, c) implementasi media; pada sesi pelatihan tim pkm juga dibantu oleh tim lapangan sebanyak 2
orang yang memiliki keahlian dalam it.
3. Penerapan teknologi, pada tahapan ini peserta pelatihan akan didampingi oleh bapak husni rifqo untuk
membimbing peserta dalam menyusun metamervese untuk proses belajar mengajar.
4. Pendampingan dan evaluasi, hasil proses selama pelatihan yang telah dilakukan. Para guru menyerahkan hasil
penerapan teknologi AR yang telah dibuat untuk kemudian di lakukan evaluasi oleh tim it lapangan di pandu oleh tim pkm.
Setiap guru kelas mendesai pembelajaran berbasis digitalnya minimal untuk satu tematik pembelajaran. Dosen pkm
melakukan pendampingan dari hasil evaluasi yang telah diberikan, membimbing kembali para guru yang masih harus
melakukan revisi.

5. Keberlanjutan program. Program pengabdian ini tentu saja tidak bisa dilakukan hanya dalam satu rangkaian saja,
akan tetapi masih membutuhkan pertemuan dan pelatihan selanjutnya untuk dapat memperoleh hasil maksimal dari setiap
tahapan yang telah dilakukan. Metamerveses pada dunia pendidikan akan terus mengalami perkembangan sehingga
keberlangsungan program sudah barang tentu harus di jadwalkan kembali dengan pembahasan yang lebi terbaru.
peningkatan kapasitas anggota dan kelompok, sosialisasi, penyuluhan, pelatihan, permainan, percontohan, demplot,
simulasi, penyusunan panduan/program, pembuatan peraga, peralatan, produksi dsb.
D. Gambaran IPTEKS
Gambaran berisi uraian maksimal 500 kata menjelaskan gambaran IPTEKS yang akan diimplementasikan di mitra
sasaran (Bentuk, ukuran, spesifikasi,kegunaan, kapasitas pemanfaatan dll). Dibuat dalam bentuk skematis, dilengkapi
dengan Gambar/Foto, spesifikasi, ukuran, kebermanfaatan, kegunaan dan narasi.

Gambaran ipteks bagi mitra

Pembelajaran dengan menggunakanmetamerveses berbasis budaya lokal merupakan kebutuhan bagi seklah berbasis alam
sebagai upaya menambah pengalaman belajar bagi siswa. Metamerveses dalam bentuk [4] potensi Metaverse sebagai
media edukasi beserta analisis penerapan Metaverse berbasis AR dan VR dari segi desain.[5] teknologi Metaverse yang
berkembang pesat membuat pengguna memiliki pengalaman baru dalam proses belajar mengajar. Metaverse, diharapkan
bisa memberikanpenjelaskan secara gamblang terkait materi yang susah dijelaskan lewat buku atau video [6]

E. Jadwal Pelaksanaan

RENCANA JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN

Bulan
No Nama Kegiatan
1 2 3 4 5 6 7 8
1 Persiapan pelaksanaan, penyusunan materi, Agus
dokumentasi dan rapat tim pkm tus
2 Pelaksanaan pelatihan Sept Okto Nov Dese Janu
emb ber emb mber ari
er err
3 Evaluasi dan Pelaporan Febr Mare
uari t
 Untuk ruang lingkup PKM pelaksanaan kegiatan minimal 8 (delapan) bulan.
F. Rangkuman Rencana Anggaran Biaya

RANGKUMAN RAB

Jumlah Dana
No Kelompok Biaya Dana Perguruan Mitra Pemberi Dana
Dana Dikti
Tinggi (Jika ada) (Jika ada)
1 Biaya Upah dan Jasa (maksimal 10%) 2.500.000,00 1.000.000,00 800.000,00
2 Teknologi dan Inovasi (minimal 50%) 25.000.000,00
3 Biaya Pelatihan (maksimal 20%) 8.899.180,00 1.000.000,00
4 Biaya Perjalanan (maksimal 15%) 6.800.000,00 1.500.000,00
5 Biaya Lainnya (maksimal 5%) 2.225.000,00 250.000,00
Total 45.424.180,00 2.500.000,00 2.050.000,00

G. Daftar Pustaka
Daftar pustaka disusun dan ditulis berdasarkan sistem nomor (Vancouver style) sesuai dengan urutan pengutipan. Hanya
pustaka yang disitasi pada usulan pengabdian kepada masyarakat yang dicantumkan dalam Daftar Pustaka.
[1] Mystakidis, S. (2022). Metaverse. Encyclopedia, 2(1), 486-497
[2] Marzuki, A. G. (2022). Integrasi Teknologi Dalam Pembelajaran Menulis Bahasa Inggris Di Era Metaverse.’. Adopsi
Metaverses Dalam Pendidikan”. Akademia Pustaka.
[3] Rachmadtullah, R., Setiawan, B., Wasesa, A. J. A., & Wicaksono, J. W. (2022). Monograf Pembelajaran Interaktif
dengan Metaverse. Cv. Eureka Media Aksara.
[4] Endarto, I. A., & Martadi, M. (2022). Analisis potensi implementasi metaverse pada media edukasi interaktif. BARIK-
Jurnal S1 Desain Komunikasi Visual, 4(1), 37-51.
[5] Bonafix, N., & Nediari, A. (2022). Potensi Dan Peluang Metaverse Dalam Dunia Pendidikan.
[6] Indrabayu, I., Zainuddin, Z., Nurtanio, I., Ilham, A. A., Niswar, M., Adnan, A., ... & Darnilasari, A. (2022). Strategi
Pembelajaran Menggunakan Metaverse Bagi Guru Di Madrasah Aliyah Al Hidayah. JURNAL TEPAT: Teknologi Terapan
untuk Pengabdian Masyarakat, 5(2), 254-262.

Anda mungkin juga menyukai