Anda di halaman 1dari 56

PELAKSANAAN AUDIT KINERJA

DIKLAT AUDIT KINERJA

Disampaikan: Evan Evianto, Ak., ME., CA., CGAP., CRP., CFrA.


MENU PEMBELAJARAN
“PELAKSANAAN AUDIT KINERJA”

1. Pendahuluan

2. Pengumpulan & Pengujian Bukti

3. Evaluasi Bukti dan Pengambilan


Kesimpulan

4. Pengembangan Temuan dan Rekomendasi

5. Latihan

2
Pendahuluan

3
Kerangka Pikir Audit Kinerja
Hubungan input, proses, output dan outcome
sumber daya dalam bentuk dana, kegiatan2 operasional yg
SDM, peralatan, dan material yang menggunakan input untuk
digunakan untuk menghasilkan ouput menghasilkan output

barang-barang yang diproduksi, jasa yang tujuan atau sasaran yang


diserahkan/ diberikan, atau hasil-hasil akan dicapai melalui output
lain dari proses atas input
Istilah Dalam Audit Kinerja
• SAIPI  Audit Kinerja = audit operasional
• Kriteria audit  Efektifitas, efisiensi dan ekonomis
• Dalam dokumen Renstra ;
• Efektifitas  program
• Efisiensi dan ekonomis  kegiatan (= operasional)
• Audit Kinerja = audit atas program + audit atas kegiatan
(=operasional)

Simpulan ; audit kinerja dilaksanakan dgn dasar pengetahuan yg


bersifat multidisiplin dan lebih banyak menekankan pada
kemampuan analisis dari pada hanya sebatas pengetahuan
akuntansi.

6
Pengujian Aspek Ketaatan, Aspek Kinerja (3E), dan Capaian Kinerja

Pengujian aspek ketaatan

Pengujian aspek atas 3E

Penilaian Capaian Kinerja

Atas capaian kinerja yang masih di bawah ambang batas, APIP dapat
mengambil kesimpulan berkaitan pengujian pengendalian dan
dihubungkan dengan efektivitas penanganan risiko yang diharapkan
menjadi area of improvement terkait dengan saran perbaikan kinerja,
pengelolaan risiko dan pengendalian, terutama yang terkait dengan
risiko dan pengendalian utama yang ada pada auditi
Tahapan Audit Kinerja Berbasis Risiko

PERENCANAAN
PLAN PELAKSANAAN
PERFORM PELAPORAN
COMMUNICATE
••Determine
Penetapanengagement
and scope
tujuan danobjectives
lingkup • •Conduct
Pengujian dan
tests to •• Perform
Penyampaian simpulan
observations,
penugasan evaluation and escalation
••Understand
Pemahaman the auditee, including
auditi
pengumpulan
gather evidence.bukti sementara
process.
•auditee objectives and assertions.
Identifikasi dan penilaian risiko • •Evaluate
Evaluasievidence
bukti dan •• Conduct
Penyusunan laporan
interim and
•Identify and assess risks.
• Identifikasi pengendalian kunci
•Identify key control activities.
pengambilan
gathered and reach preliminary engagement
• communications.
Distribusi laporan
••Evaluate
Evaluasiadequacy
pengendalianof control kesimpulan
conclusions. •• Develope
Monitoring tindak
final engagement
•design.
Penyusunan rencana pengujian
••Create
Penyusunan
• •Develope
Pengembangan
observations lanjut
communications.
a test program
plan. audit
••Develope
Pengalokasian
a worksumber
program. daya temuan
and dan
formulate • Distribute formal and informal
final communications.
•Allocate resources to the rekomendasi
recomendations.
engagement. • Perform monitoring and
follow-up procedures.
Pengumpulan Dan Pengujian Bukti

9
2300 - Pelaksanaan Penugasan

Aspek penting .... Auditor harus mengidentifikasi, menganalisis, mengevaluasi, dan


mendokumentasikan informasi yang memadai untuk mencapai tujuan penugasan.

Rujukan SAIPI  Paragraf 2300 - Pelaksanaan Penugasan Audit


Intern
Auditor harus;
1) mengidentifikasi, menganalisis, dan mengevaluasi bukti.
2) mendokumentasikan informasi (bukti) yang memadai untuk
mencapai tujuan penugasan audit intern.

Mendokumentasikan
hasil pelaksanaan
• Melaksanakan audit dalam KKA
prosedur audit untuk • Prosedur yang ditempuh.
mendapatkan bukti • Bukti yang dikumpukan dan
audit. dianalisa.
• Simpulan (sebagai jawaban
dari sasaran audit yg telah
Merealisasikan ditetapkan).
perintah yang dimuat
dalam PKA

10
1. Pengumpulan Bukti
Untuk mengumpulkan bukti, maka auditor merealisasikan PKA yang memuat;
1. Prosedur yang harus dilaksanakan.
2. Teknik audit yang digunakan

PROSEDUR
Urutan Langkah untuk
mengumpulkan bukti
dengan menggunakan
teknik audit yang sesuai

TEKNIK
Cara-cara yang ditempuh auditor
untuk mendapatkan bukti-bukti
yang diperlukan.
11
pengujian

Bukti audit yg
diperoleh
permintaan
1) Teknik audit utk bukti fisik
a. Observasi/pengamatan
Peninjauan dan pengamatan atas suatu objek secara hati-hati, ilmiah dan kontinu
selama kurun waktu tertentu utk membuktikan suatu keadaan atau masalah.
b. Inventarisasi/opname
Pemeriksaan fisik dengan menghitung fisik barang, menilai kondisinya (rusak berat,
ringan atau baik) & membandingkannya dgn saldo menurut pembukuan, kemudian
mencari sebab2 terjadinya perbedaan jika ada.
Hasil opname dituangkan dalam BA.
c. Inspeksi
Meneliti secara langsung ke tempat kejadian, yg lazim pula disebut dgn on the spot
inspection, yg dilakukan secara rinci dan teliti
Inspeksi ini sering dilakukan secara mendadak dan biasanya dikuti dengan membuat
BA.
2) Teknik audit utk bukti dokumen
a. Verifikasi
Pengujian secara rinci dan teliti tentang kebenaran, ketelitian perhitungan,
kesahihan, pembukuan, pemilikan dan eksistensi dari suatu dokumen.
b. Cek
Menguji kebenaran atau keberadaan sesuatu dengan teliti.
c. Uji/test
Test yg dilakukan mencakup hal-hal yang esensial.
d. Footing
Menguji kebenaran penjumlahan sub total dan total dari atas ke bawah
(vertikal).
e. Cross footing
Menguji kebenaran penjumlahan sub total dan total dari kiri ke kanan
(horizontal)

14
2) Teknik audit utk bukti dokumen (lanjutan)
f. Vouching
Menelusuri suatu informasi/data dalam suatu dokumen ke pencatatan pendukungnya
menuju kepada adanya bukti pendukungnya (vouchernya); atau menelusur mengikuti
ketentuan/prosedur yg berlaku dari hasil menuju awal kegiatan.
Hanya mengecek adanya bukti, belum kesubstansinya.
g. Trasir/Telusuri
Menelusuri suatu bukti transaksi/kejadian menuju ke penyajian/informasi dalam
suatu dokumen.
h. Scanning
Penelaahan secara umum dan dilakukan dgn cepat tetapi teliti utk menemukan hal-
hal yg tdk lazim atas suatu informasi.
i. Rekonsiliasi
Mencocokkan dua data yg terpisah, mgn hal yg sama yang dikerjakan oleh
instansi/unit/bagian yg berbeda.
3) Teknik audit utk bukti analisis
a. Analisis
Memecah/mengurai data/informasi ke dlm unsur2 yg lebih kecil atau bagian-bagian shg dpt
diketahui pola hubungan antar unsur penting yg tersembunyi.
Analisis tsb antara lain dlm bentuk ;
- Analisis rasio
- Analisis statistik
- Benchmarking
b. Evaluasi
Cara untuk memperoleh suatu kesimpulan atau pandangan/penilaian dgn mencari pola
hubungan atau menghubungkan atau merakit berbagai informasi yg telah diperoleh, baik
informasi/bukti intern maupun bukti ekstern.
Evaluasi dpt dilakukan dgn ;
- menyusun bagan arus (flowchart)
- melaksanakan walktrough test
3) Teknik audit utk bukti analisis (lanjutan)
c. Investigasi
Suatu upaya utk mengupas secara intensif suatu permasalahan melalui penjabaran, menguraikan, atau meneliti
secara mendalam.
d. Pembandingan
Membandingkan data dari satu unit kerja dengan data dari unit kerja yg lain, atas hal yg sama dan periode yg
sama atau hal yg sama dari periode yg berbeda, kemudian ditarik kesimpulannya.

17
4) Teknik audit utk bukti keterangan
a. Konfirmasi
Memperoleh bukti sebagai peyakin bagi auditor dgn mendapatkan/meminta
informasi yg sah dari pihak yg relevan, umumnya pihak luar auditan.
Konfirmasi dpt dilakukan dgn ; Konfirmasi lisan, Konfirmasi positif atau
Konfirmasi negatif.
b. Permintaan Keterangan
 Dilakukan untuk menggali informasi tertentu dari berbagai pihak yang
berkompeten.
 Pihak yang kompeten bisa berarti pegawai atau pejabat auditi yang berkaitan
dengan permasalahan atau pihak ketiga termasuk para spesialis atau
profesional suatu bidang ilmu.
 Teknik ini dapat dilakukan dengan mengajukannya secara tertulis maupun
secara lisan.
2. Pengujian Bukti

Pengujian bukti adalah meyakinkan apakah bukti yang


telah dikumpulkan, telah memenuhi persyaratan bukti
(relevan, kompeten, cukup dan berguna), sehingga
memadai untuk digunakan sebagai dasar merumuskan
kesimpulan, fakta, dan rekomendasi.
Syarat yang Harus Dipernuhi Dalam Setiap Bukti yang
Dikumpulkan
Relevan •Jika bukti (informasi) yang dikumpulkan secara logis mendukung /menguatkan pendapat atau
argumen yang berhubungan dengan sasaran audit dan kesimpulan.

•Jika bukti (informasi) yang dikumpulkan adalah sah dan dapat diandalkan utk menjamin
kesesuaian dengan faktanya.
Kompeten •Bukti yg sah adalah informasi yg memenuhi persyaratan hukum dan Peraturan perUUan.
•Bukti yg handal adalah informasi berkaitan dengan sumber dan cara perolehan informasi itu
sendiri.

•Jika bukti (informasi) yang dikumpulkan, berkaitan dengan jumlah informasi yang dapat

Cukup dijadikan sebagai dasar utk penarikan suatu kesimpulan.


•Untuk menentukan kecukupan informasi, maka auditor harus menerapkan pertimbangan
profesionalnya dan objektif.

Berguna •Jika bukti (informasi) yang dikumpulkan, secara signifikan berkaitan langsung dengan tujuan
dari kegiatan atau program yang dilaksanakan auditi
Panduan Penggunan Bukti Audit
Sumber
Jenis Bukti Kapan dibutuhkan
Bukti
Fisik Internal Saat auditor ingin mengetahui kondisi entitas yg
diaudit melalui gambar
Auditor lebih yakin melakukan pengamatan fisik
daripada menerima penjelasan tertulis
Dokumen Internal Utk melihat keabsahan suatu transaksi yg
dilakukan oleh auditi serta memahami prosedur yg
terdapat dlm entotas dan hal-hal lain yg terkait
dgn entitas.
Eksternal Jika bukti dokumen dari sumber internal dirasa
kurang memadai atau perlu dicek silang

21
Panduan Penggunan Bukti Audit
Sumber
Jenis Bukti Kapan dibutuhkan
Bukti
Keterangan Internal Saat auditor perlu memperoleh keterangan lisan
dari pihak yg terkait langsung dgn entitas.

Eksternal Jika auditor merasa bhw keterangan lisan dan


tertulis dari entitas kurang memadai atau perlu
dicek silang
Analisis Internal Utk melakukan perbandingan dalam rangka
mengukur kinerja internal entitas berdasarkan time
series.
Eksternal Utk membandingkan kinerja internal entitas dengan
kinerja entitas lain yg sejenis.

22
Hal yang Perlu Diperhatikan Sebelum Pengujian Bukti
dalam Audit Kinerja
Dua Kondisi yang mungkin Ditemukan pada Pelaksanaan
Audit Kinerja

Auditi telah memiliki IK dan melaporkan capaiannya. Dalam


hal ini maka auditor harus melakukan pengujian atas
kewajaran IK dan data kinerjanya.

Auditi tidak membuat IK dan otomatis tidak tersdian data


capainnya, sehingga digunakan IK yg disepakati. Dalam hal ini
auditor harus melakukan pengukuran utk memperoleh capaian
kinerjanya.
Hasil Pengujian Bukti
Hasil pengujian dimuat dalam matriks yang dikembangkan dari matriks
sebelumnya yaitu Matriks Risiko dan Pengendalian (menambahkan kolom “hasil
pengujian”)
3. DokUmentasi Hasil Pelaksanaan Audit
Rujukan SAIPI Paragraf 2330 - Dokumentasi Informasi
Auditor harus mendokumentasikan informasi yang
cukup, andal, relevan, dan bermanfaat untuk
mendukung kesimpulan dan hasil penugasan.
Auditor harus menyiapkan dan menatausahakan
pendokumentasian informasi audit intern dalam
bentuk kertas kerja audit intern (KKA).
Informasi harus didokumentasikan dan disimpan secara
tertib dan sistematis agar dapat secara efektif diambil
kembali, dirujuk, dan dianalisis.
Hal yang perlu diperhatikan dalam penyusunan KKA
 KKA adalah pendokumentasian Informasi yang berkaitan dengan perencanaan,
pelaksanaan, dan pelaporan audit intern, oleh sebab itu harus berisi informasi
yang cukup untuk memungkinkan auditor yang berpengalaman tetapi tidak
mempunyai hubungan dengan audit tersebut dapat memastikan bahwa informasi
tersebut dapat menjadi informasi yang mendukung kesimpulan, fakta, dan
rekomendasi auditor.
 Bentuk dan isi informasi yang dimuat dalam KKA, harus dirancang secara tepat
sehingga sesuai dengan kondisi masing-masing penugasan atau jenis audit intern.
Informasi harus menggambarkan catatan penting mengenai penugasan audit
intern yang dilaksanakan oleh auditor sesuai dengan Standar Audit dan
kesimpulan auditor.
 Kuantitas, jenis, dan isi informasi audit intern yang akan dimuat dalam KKA,
didasarkan atas pertimbangan profesional auditor.
Informasi yg Harus Dimuat Dalam KKA

sasaran, lingkup, dan metodologi audit intern, termasuk kriteria


pengambilan uji petik (sampling) yang digunakan;

dokumentasi penugasan yang dilakukan digunakan untuk


mendukung pertimbangan profesional dan fakta yang ditemukan;

informasi tentang reviu dan supervisi terhadap penugasan yang


dilakukan;

penjelasan auditor mengenai Standar Audit yang tidak diterapkan,


apabila ada, alasan, dan akibatnya.
Contoh KKA
...
Hubungan PKA
dengan KKA
Evaluasi Bukti Dan Pengambilan
Kesimpulan
Evaluasi Bukti

Rujukan SAIPI; Paragraf 2320 - Analisis dan Evaluasi


 Auditor harus menyusun kesimpulan dan hasil penugasan
berdasarkan analisis dan evaluasi yang memadai.
 Selain untuk mendukung simpulan auditor dan hasil penugasan
audit intern, informasi yang diidentifikasi, dianalisis, dan
dievaluasi meliputi pula informasi yang mendukung adanya
kelemahan dalam sistem pengendalian intern serta informasi yang
mendukung adanya ketidakpatuhan terhadap
peraturanperundang-undangan, kecurangan, dan ketidakpatutan
(abuse).
Pengambilan Kesimpulan
 Bukti
yang telah dievaluasi  auditor lebih lanjut
mencermati informasi tersebut apakah dapat
memenuhi kaidah rumusan masing-masing unsur
temuan, dan merangkainya menjadi suatu temuan.
 Simpulan hasil pengujian dituangkan pada Matriks
Risiko dan Pengendalian + Simpulan
Mariks Risiko dan Pengendalian + Simpulan

Simpulan hasil evaluasi harus disupervisi


secara memadai untuk
memastikan terpenuhinya standar audit
Ilustrasi simpulan
hasil pengujian
pada Dinas Tata
Ruang
KRITERIA
SEKALIGUS
BUKTI
DOKUMEN
BUKTI
ANALISIS
BUKTI PERMINTAAN KETERANGAN
Pengembangan Temuan Dan
Rekomendasi
Himpunan dan sintesa dari informasi/bukti yang dikumpulkan dan diolah selama
melakukan audit tentang ketepatan waktu, kualitas dan efisiensi, disajikan
secara analitis dan sistematis meliputi:

41
Pengembangan Temuan (lanjutan)

Pengembangan temuan
temuan merupakan hasil dari Gap yg terjadi harus dicari menjadi penentu keberhasilan
perbandingan antara kondisi penyebabnya serta tugas audit  Untuk itu,
(apa yang sebenarnya terjadi) mengungkap akibat yang auditor perlu memahami
dengan kriteria (apa yang ditimbulkan dari perbedaan unsur-unsur temuan, sehingga
seharusnya terjadi). kondisi dan kriteria tersebut. pengembangan temuan
menjadi lebih efektif.
Unsur-unsur Temuan

kondisi ("fakta yang ada");

kriteria ("apa yang seharusnya");

sebab ("mengapa terdapat deviasi antara kondisi dengan kriteria");

dampak ("apa konsekuensi dari kondisi yang tidak sesuai kriteria");

rekomendasi auditor, sebagai sesuatu yang perlu dilakukan untuk menghilangkan


penyebab dan meminimalisir akibat.
1. Unsur Kondisi

Kondisi menunjukkan realitas Untuk menyatakan kondisi,


yang ada dari suatu auditor harus mengumpulkan
pelaksanaan kegiatan yang bukti yang relevan,
menunjukkan adanya kompeten, cukup, dan
kekurangan atau kelemahan. berguna.
2. Unsur Kriteria
 Kriteria adalah standar, ukuran atau harapan (expectation), antara lain
berupa:
a. Peraturan perundang-undangan yang berlaku.
b. Ketentuan manajemen yang harus ditaati/dilaksanakan.
c. Pengendalian manajemen yang andal.
d. Tolok ukur keberhasilan, efisiensi dan kehematan.
e. Standar dan norma/kaidah.
 Kriteria yang diperoleh harus diuji dan dianalisis secara tepat dan setelah
itu barulah dapat digunakan sebagai tolok ukur atau pembanding dengan
kondisi yang dijumpai.
 Secara teoretis penetapan kriteria yang jelas merupakan salah satu
tanggung jawab auditan.
Kriteria Yang Tidak Tersedia
Apabila kriteria tidak atau belum tersedia, auditor dapat melakukan beberapa hal,
antara lain:
a. Melakukan konfirmasi kepada pihak ketiga (misalnya dalam hal harga
barang/jasa).
b. Bersama dengan auditan melakukan penyusunan dan formulasi kriteria yang
akan dipakai sebagai tolok ukur.
c. Menggunakan norma standar yang sama atau sejenis dengan kegiatan auditan
sehingga norma/standar tersebut dapat digunakan sebagai pembanding.
d. Menggunakan keterangan tenaga ahli.

Selanjutnya kriteria yang diperoleh tersebut harus dibicarakan dengan pihak auditan
untuk memperoleh kesepakatan.
3. Unsur Sebab

 Materi penyebab merupakan hal yang penting apabila ditinjau dari tujuan audit yaitu
untuk menghasilkan rekomendasi ke arah perbaikan di masa datang.
 Penyebab ini mengungkap tentang mengapa terjadi ketidaksesuaian antara kondisi dan
kriteria.
Akibat mempunyai 2 (dua) arti :
1.Suatu ukuran konsekuensi nyata atau
potensial dalam suatu kondisi yang
bervariasi (baik positif maupun negatif)
terhadap kriteria yang diidentifikasi
dalam audit; dan

2.Suatu ukuran mengenai dampak yang


dicapai oleh program atau kegiatan
telah menyebabkan perubahan kondisi
fisik, sosial, atau ekonomi
48
Rekomendasi adalah usulan rencana perbaikan yang diberikan oleh auditor
untuk menutup kesenjangan antara kondisi dan kriteria.
Materi rekomendasi harus dirancang guna:
• Memperbaiki kelemahan (menghilangkan penyebab).
• Meminimalkan akibat dari kelemahan yang ada.

Rekomendasi harus jelas:


a. Ditujukan kepada siapa.
b. Mengarah pada tindakan nyata.
c. Konsekuensi yang akan timbul apabila tindak lanjut atas rekomendasi
tidak dilakukan.
d. Dapat dilaksanakan oleh auditan.
e. Apabila ada alternatif perbaikan, tuangkan semua alternatif berikut
alasannya masing-masing.

49
Hal yg Harus Diperhatikan dalam Merumuskan
Rekomendasi
 Biaya yang akan terjadi dalam mengimplementasikan rekomendasi harus tidak melebihi
manfaat yang akan diperolehnya.
 Jika terdapat beberapa alternatif rekomendasi dengan biaya yang terkait, harus
diusulkan.
 Rekomendasi harus dapat dilaksanakan.
UNSUR-UNSUR temUaN haSil aUdit
 KONDISI  Fakta
 KRITERIA  Hal yg harus dipedomani
 SEBAB  Pelaku yg mendorong Kondisi ≠ kriteria
 AKIBAT / DAMPAK  Pengaruh thd tujuan, organisasi, atau sth.
 REKOMENDASI  Menghilangkan penyebab dan meminimalkan akibat

51
PENGERTIAN AUDIT

Audit adalah proses kegiatan yang bertujuan


untuk meyakinkan tingkat kesesuaian antara
suatu kondisi yang menyangkut kegiatan dari
suatu entitas dgn kriterianya, dilakukan oleh
auditor yg kompeten dan independen dgn
mendapatkan dan mengevaluasi bukti-bukti
pendukungnya secara sistematis, analitis,
kritis, dan selektif, guna memberikan
pendapat atau simpulan dan rekomendasi
kepada pihak yang berkepentingan.
TIPS...
 THA ; Kondisi ≠ Kriteria
 Kondisi – Kriteria = Akibat  akibat = temuan
 Kondisi – Kriteria = Penyebab
 Akibat = Penyebab
 Rekomendasi – Penyebab = 0 (menghilangkan penyebab)
 Rekomendasi > Akibat
 Rekomendasi – Akibat > 0 (meminimalkan akibat)  menghilangkan output dan
meminimalkan outcome
Latihan
DISKUSI KELOMPOK
Baca secara seksama kasus
5 pada Buku Kerja; terkait
dengan Pelaksanaan Audit
Kinerja (Halaman 21)

Tugas dikerjakan secara


kelompok untuk membuat
KKA menyusun temuannya.
Hasil diskusi dipresentasi-kan
di depan kelompok lain
Thank you
evan.evianto@gmail.com

Anda mungkin juga menyukai