Anda di halaman 1dari 3

IV.

1 Dasar Teori
Pengukuran merupakan kegiatan menentukan besaran, ukuran, atau kapasitas, dan
umumnya digunakan dalam standar atau ukuran atau satuan ukuran. Pengertian pengukuran
juga dapat diartikan sebagai pemberian suatu angka kepada suatu benda atau sesuatu untuk
memperoleh suatu istilah atau rumusan yang jelas dan disepakati. (Irwansyah, 2021)
Mengukur adalah kegiatan membandingkan suatu besaran yang diukur dengan
besaran sejenis yang dipakai sebagai satuan. Misalnya, melakukan pengukuran bangku
dengan buku artinya membandingkan panjang bangku dengan buku, dan buku tersebut
dipakai sebagai satuan pengukuran (Wahyuni A. dan Rizal S., 2022)
IV. 1. 1 Akurasi
Pengujian akurasi adalah pengujian yang dilakukan untuk mengetahui apakah metode
analisis yang digunakan mampu menghasilkan nilai perolehan kembali (recovery) yang baik.
Nilai perolehan kembali yang didapatkan akan menunjukkan derajat kedekatan hasil analisis
dengan kadar analit yang sebenarnya (Ravisankar et al, 2015; ICH, 2005). Karena itu, akurasi
merupakan parameter paling penting yang harus dipenuhi oleh suatu metode analisis (Araujo,
2009).
Terdapat tiga metode yang dapat dilakukan dalam penentuan akurasi, diantaranya
adalah dengan metode perbandingan, metode simulasi, dan metode penambahan baku
(Ravisankar et al, 2015). Metode perbandingan dilakukan dengan mengukur kadar analit
dalam sampel dan kemudian membandingkan hasil perolehannya dengan standar pembanding
yang telah diketahui kadarnya secara pasti. Pembanding yang digunakan haruslah memiliki
karakteristik yang sama dengan sampel (Araujo, 2009).
Metode simulasi disebut juga dengan metode spikedplacebo recovery. Metode ini
dilakukan dengan mengukur kadar analit dalam larutan placebo yang sebelumnya telah
ditambahkan larutan standar dengan konsentrasi tertentu, kemudian hasil analisis tersebut
dibandingkan dengan konsentrasi standar sebenarnya (Umapathi et al, 2012).
Metode yang terakhir adalah metode penambahan baku atau standard addition
method. Metode ini dilakukan dengan menambahkan sejumlah larutan standar ke dalam
sampel, lalu selisih dari konsentrasi sampel sesudah dan sebelum ditambahkan larutan standar
dibandingan dengan kadar sebenarnya10. Metode ini seringkali dipilih terutama ketika
placebo dari sampel tidak diketahui (Araujo, 2009)
IV. 1. 2 Repeatability
Repeatability adalah variasi hasil pengukuran yang diperoleh dari satu alat ukur yang
digunakan beberapa kali oleh satu pengamat pada karakteristik dan bagian yang sama.
(Budiono, 2017)
Tingginya nilai repeatability menandakan bahwa alat ukur yang digunakan tidak
cocok dengan metode pengukuran. (Budiyono 2017)
Menurut Len (2016), repeatability mencerminkan minimun variability yang ada antara
hasil yang diperoleh pada situasi yang sama. Menurut Len (2016) juga repeatability juga
dapat digolongkan dalam beberapa kondisi
a. Single Determination Satu sample yang dianggap homogen dianalisa (n=1, k≥6)
kondisi repeat : analyst yang sama, metode yang sama, peralatan yang sama, lab yang sama
dan dalam waktu yang sama (short interval of time)
b. Duplicate determination Sample yang berbeda, jenis produksi yang sama namun
batch yang berbeda (n≥6, k=2) kemungkinan bisa terjadi hari yang berbeda. Kondisi repeat :
analyst yang sama, merode yang sama, peralatan yang sama, lab yang samadan dalam waktu
yang sama (short interval of time)
c. Prosedure pelaksanaan repeatability Pilih salah satu analyst untuk melakukan
repeatability dan pilih salah satu design. Jika metode dilakukan oleh beberapa analyst, maka
monitoring analisa perlu dilakukan dengan menggunakan repetability yang telah ditetapkan
oleh salah satu analyst dan bandingkan masing-masing analyst secara statistic.
Irwansyah, 2021. Efektivitas Penerapan Alat Peraga Aktual Terhadap Hasil Belajar Fisika
Pada Materi Pengukuran. Tangerang:
Wahyuni A. dan Rizal S., 2022. Alat Ukur dan Pengukuran. Purbalingga: Eureka Media
Aksara
Ravisankar P, Navya CN, Pravallika D, and Sri DN. A Review on Step-by-Step Analytical
Method Validation. IOSR Journal Of Pharmacy. 2015; 5(10): 7-19
Araujo P. Key Aspects of Analytical Method Validation and Linearity Evaluation. Journal of
Chromatography B. 2009; 877(23): 2224- 2234
Umapathi P, Ayyappan J, and Quine SD. Quantitative Determination of Metformin
Hydrochloride in Tablet Formulation Containing Crosscarmellose Sodium as
Disintegrant by HPLC and UV Spectrophotometry.Tropical Journal of Pharmacy
Budiono. 2017. Evaluasi Kemampuan Inspeksi Pekerja dan Penurunan Produk Cacat di Area
Injection Molding PT. X
Len. 2016. Repeatability

Anda mungkin juga menyukai