Modul Mahasiswi: Manajemen Pelayanan Kebidanan Mandiri
Modul Mahasiswi: Manajemen Pelayanan Kebidanan Mandiri
Manajemen Pelayanan
Kebidanan Mandiri
i
Modul Mahasiswi Manajemen Pelayanan Kebidanan Mandiri
Penulis :
Astuti Widyaningsih
Penerbit :
Yayasan Pendidikan Kesehatan Perempuan
Cetakan Kedua: Oktober 2016, Jakarta
Yayasan Pendidikan Kesehatan Perempuan
Gedung PKMI Lantai 3
Jl. Kramat Sentiong No 49A
Jakarta Pusat 10450
Email : ypkp_jkt@yahoo.com
Website : http:\\www.ypkp.net
ISBN : 978-979-1253-27-7
ii
Ucapan Terima Kasih
Penulisan modul ini ternyata memerlukan upaya yang jauh lebih besar dari
apa yang diperkirakan pada awalnya. Rangkaian diskusi demi diskusi yang
dilakukan dalam pembuatan modul ini merupakan sebuah proses penting
yang menunjukkan adanya kerjasama dalam penyelesaian modul ini. Selain
itu persetujuan dari Bapak Setiawan Soeparan, selaku Kepala Pusat
Pendidikan Tenaga Kesehatan (Pusdiknakes) Departemen Kesehatan,
mencerminkan aparat pemerintah berwawasan luas, yang peduli dengan
adanya kebutuhan akan peningkatan kinerja bidan di era desentralisasi sistem
kesehatan.
iii
Modul Mahasiswi Manajemen Pelayanan Kebidanan Mandiri
iv
Kata Pengantar
Berkaitan dengan hal tersebut, atas dukungan Ford Foundation Jakarta dan
Yayasan Pendidikan Kesehatan Perempuan (YPKP), telah disusun modul/
materi yang berkaitan dengan Kesehatan Reproduksi dalam mata kuliah
Kebidanan Komunitas, Komunikasi Interpersonal dan Konseling, Etika
Profesi, dan Hukum Kesehatan sebagai lanjutan dari modul-modul terdahulu
Konsep Kebidanan, Kesehatan Reproduksi dll, oleh tim yang terdiri dari
berbagai unsur antara lain YPKP, POGI, IBI, dan lainnya. Diharapkan
penyusunan modul dan bahan ajar ini tidak berhenti sampai di sini, dan kami
harapkan mudah-mudahan The Ford Foundation Jakarta dan YPKP dapat
mengembangkan modul-modul dan bahan ajar lainnya sesuai dengan
kebutuhan pendidikan Diploma III Kebidanan.
Tujuan penyusunan modul ini adalah untuk membantu para pengajar dan
mahasiswi D-III Kebidanan dalam pelaksanaan proses belajar mengajar yang
efektif karena isi modul/bahan ajar ini tidak hanya terbatas pada konsep
teoritis saja tapi juga mencakup bagaimana cara mengajarkan dan
mempelajari materi tersebut, sehingga modul/bahan ajar ini dapat digunakan
sebagai acuan.
v
Modul Mahasiswi Manajemen Pelayanan Kebidanan Mandiri
Akhirnya, kami ucapkan terima kasih dan penghargaan kepada semua pihak
terkait yang telah memberi bantuan dalam penyusunan modul/bahan ajar ini.
DDD
vi
Daftar Isi
KATA PENGANTAR
KEPALA PUSDIKNAKES DEPKES ................................................ v
PENDAHULUAN ..................................................................................... 1
PELAJARAN 1
KONSEP MANAJEMEN PELAYANAN KEBIDANAN MANDIRI ............. 5
vii
Modul Mahasiswi Manajemen Pelayanan Kebidanan Mandiri
PELAJARAN 2
MERINTIS, MEMULAI DAN MENGEMBANGKAN USAHA .................. 33
viii
DAFTAR ISI
PELAJARAN 3
MANAJEMEN OPERASIONAL DAN LOGISTIK ................................... 61
D Tujuan Khusus ................................................................................... 62
D Konsep Inti ......................................................................................... 63
D Manajemen Operasional .................................................................... 64
l Penatalaksanaan dan Alur Pelayanan ........................................... 66
l Pengaturan Tata Ruang dan Alur Pelayanan ................................. 67
D Manajemen Logistik – Sarana dan Perlengkapan Pelayanan .............. 70
l Pengadaan Material ...................................................................... 71
l Proses Pengadaan ....................................................................... 73
D Kegiatan Pembelajaran ...................................................................... 76
D Uji Kemampuan Diri ........................................................................... 76
PELAJARAN 4
MENGELOLA PEMBUKUAN DAN KEUANGAN .................................. 79
ix
Modul Mahasiswi Manajemen Pelayanan Kebidanan Mandiri
LAMPIRAN
DDD
x
Pendahuluan
Kompetensi Awal
Kompetensi awal yang dibutuhkan: pengetahuan dan pemahaman tentang
ruang lingkup profesi bidan dan praktik kebidanan, dokumentasi kebidanan,
mutu pelayanan kebidanan, kesehatan masyarakat dan kebidanan komunitas,
promosi kesehatan; dan komunikasi dalam praktik kebidanan.
1
Modul Mahasiswi Manajemen Pelayanan Kebidanan Mandiri
Tujuan Umum
Setelah menyelesaikan mata ajaran ini, mahasiswi diharapkan memiliki
kompetensi dan kemampuan untuk memimpin dan mengelola kegiatan
(usaha) pelayanan kebidanan secara mandiri, efektif, profesional dan
berkelanjutan.
DDD
2
Pelajaran 1
Konsep Manajemen
Pelayanan
Kebidanan Mandiri
Waktu 4 Jam
3
Modul Mahasiswi Manajemen Pelayanan Kebidanan Mandiri
4
Konsep Manajemen
Pelayanan Kebidanan
Mandiri
5
Modul Mahasiswi Manajemen Pelayanan Kebidanan Mandiri
Tujuan Khusus
Mahasiswi diharapkan mampu:
6
Konsep Manajemen Pelayanan Kebidanan Mandiri PELAJARAN 1
Konsep Inti
Pelayanan Kebidanan Mandiri merupakan pelayanan yang diberikan oleh
profesi bidan yang berdiri sendiri sesuai dengan kewenangannya.
7
Modul Mahasiswi Manajemen Pelayanan Kebidanan Mandiri
8
Konsep Manajemen Pelayanan Kebidanan Mandiri PELAJARAN 1
l Registrasi
2. Etika Profesi
9
Modul Mahasiswi Manajemen Pelayanan Kebidanan Mandiri
5. Kesinambungan Usaha
10
Konsep Manajemen Pelayanan Kebidanan Mandiri PELAJARAN 1
7. Pengembangan Bertahap
Rumah Bersalin Ananda yang didirikan Bidan Desi di Bekasi merupakan buah perjalanan
panjang dari pelayanan Kebidanan yang dilakukan Bidan Desi. Dimulai dari membuka praktik
dirumah, secara bertahap kemudian membuat Balai Pengobatan (yang kemudian sudah
berkembang menjadi Rumah Sakit Umum Ananda), serta Rumah Sakit Bersalin Ananda.
11
Modul Mahasiswi Manajemen Pelayanan Kebidanan Mandiri
8. “Business is Business”
(memisahkan usaha dengan pribadi)
Dari cerita bidan-bidan yang berhasil, seperti Bidan Desi bahkan secara
disiplin memutuskan untuk ‘menggaji’ diri sendiri. Kalaupun
menggunakan uang hasil praktik diluar gaji – walaupun itu adalah
pendapatan hasil jerih payahnya sendiri, Bidan Desi menganggapnya dan
memperlakukan uang tersebut sebagai hutang, yang akan dibayar
kembali setelahnya. Bahkan uang dari suaminya yang digunakan untuk
kepentingan praktik bidan diperlakukan sebagai hutang. Mereka benar-
benar memberikan komitmennya untuk memisahkan urusan rumah
tangga dan usaha prakteknya, terutama dalam aspek keuangan.
12
Konsep Manajemen Pelayanan Kebidanan Mandiri PELAJARAN 1
Bidan Nora, Bidan Desi dan Bidan Kartini adalah contoh bidan-bidan yang berhasil meniti usahanya setelah
mereka “mengalahkan” profesi sebagai “pegawai” dan memilih untuk FOKUS, BERKONSENTRASI dan
BEKERJA KERAS sepenuhnya merintis dan membesarkan praktiknya. Kepercayaan yang datang dari
masyarakat adalah buah dari ketekunan dan perhatian yang fokus kepada masyarakat.
2. Disiplin
Kemampuan untuk bekerja sesuai dengan jadwal dan target yang telah
ditetapkan.
Apabila kita telah memutuskan untuk membuka praktik mandiri maka kita
harus disiplin dengan “janji” dan komitmen kepada masyarakat, seperti
disiplin terhadap waktu dan hari praktik yang telah dijanjikan. Demikian
pula dalam pengelolaan keuangan dibutuhkan disiplin tinggi dalam
mengalokasikan pendapatan yang diperoleh.
13
Modul Mahasiswi Manajemen Pelayanan Kebidanan Mandiri
7. Kerjasama tim
8. Kreatif
14
Konsep Manajemen Pelayanan Kebidanan Mandiri PELAJARAN 1
Manajemen
PENGERTIAN DASAR MANAJEMEN
Secara umum manajemen adalah proses mencapai tujuan yang telah
ditentukan bersama dan melalui orang lain.
PROSES MANAJEMEN
Untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan maka proses manajemen terdiri
dari: Perencanaan, Pengorganisasian, Pelaksanaan dan Pengendalian
Perencanaan
15
Modul Mahasiswi Manajemen Pelayanan Kebidanan Mandiri
Pengorganisasian
16
Konsep Manajemen Pelayanan Kebidanan Mandiri PELAJARAN 1
D Memberikan contoh yang baik kepada orang lain (asisten, dsb), misalnya
tentang disiplin, tentang menjaga kebersihan, menjauhi narkoba, rokok,
dsb.
17
Modul Mahasiswi Manajemen Pelayanan Kebidanan Mandiri
Pengendalian
D Segera mengambil tindakan bila ada yang tidak sesuai dengan rencana.
18
Konsep Manajemen Pelayanan Kebidanan Mandiri PELAJARAN 1
Kepemimpinan Mandiri
Misi Bidan:
Dari misi di atas sangat jelas bahwa ciri penting yang harus dimiliki seorang
bidan adalah kepemimpinan.
19
Modul Mahasiswi Manajemen Pelayanan Kebidanan Mandiri
Dibawah ini ada beberapa definisi kepemimpinan. Beri tanda (v) pada definisi
yang masuk akal menurut anda. Kepemimpinan adalah:
Dari definisi ini, nampak bahwa kepemimpinan adalah suatu proses, bukan
orang. Proses dalam kepemimpinan meliputi 3 faktor:
D Pemimpin
D Orang lain
D Faktor situasi
20
Konsep Manajemen Pelayanan Kebidanan Mandiri PELAJARAN 1
Interaksi dari tiga faktor tersebut menghasilkan karya dan prestasi serta
kepuasan. Nampak jelas bahwa kepemimpinan tidak semata-mata
merupakan proses antara pemimpin sebagai atasan dengan bawahan
sebagai pengikut dalam suatu organisasi. Hal ini menjadi sangat relevan
dengan profesi bidan yang mandiri, yang tidak selalu memiliki karyawan
formal sebagai bawahan. Konteks kepemimpinan bagi bidan dapat diartikan:
Karena dalam pekerjaannya yang mandiri semua tergantung pada diri sendiri,
dan banyak berkaitan dengan pihak-pihak lain yang perlu diajak bekerjasama
untuk mencapai tujuan bersama.
Pemimpin yang benar-benar memahami diri sendiri memiliki pola yang jelas
di dalam dirinya. Mereka bekerja sesuai dengan kemampuan pekerjaan
sehingga kelemahan dapat diminimalkan dan tidak muncul ke permukaan.
Mereka mengetahui kapan harus memimpin dan kapan harus mundur.
Mereka tahu kapan harus melibatkan orang lain yang memiliki kemampuan
yang tidak dimilikinya.
2. Kemampuan mengintegrasikan
Keterangan
1. Lemah
2. Rata-rata
3. Menonjol
21
Modul Mahasiswi Manajemen Pelayanan Kebidanan Mandiri
Rencana Tindakan:
1. Perlu diperkuat
3. Terus lakukan
1 Kepercayaan Diri
Anda percaya pada diri sendiri dan kemampuan
untuk mencapai tujuan
2 Pengendalian Diri
Dibawah tekanan dan provokasi anda biasanya
bisa memberikan tanggapan yang rasional dan
seimbang
3 Integritas
Bersikap jujur, konsisten dan mengerjakan hal
yang penting bagi anda
4 Pandangan Positif
Anda bersikap positif dan dinamis sekaligus
realistis dan praktis
5 Dampak Pribadi
Anda memancarkan citra positif mengenai
diri sendiri – melalui cara berpakaian,
penampilan, suara
6 Dorongan yang kuat
Anda termotivasi untuk mempengaruhi orang
lain dan kejadian-kejadin, membuat pekerjaan
merealisasikan melalui orang lain
7 Orientasi Prestasi
Anda memiliki standar tinggi, ingin melakukan
pekerjaan lebih baik dan tetap mengukur
keefektifan kerja
8 Tindak lanjut
Menyelesaikan tugas, mencapai hasil yang
diinginkan merupakan salah satu pendorong
anda
9 Berpikiran Kritis
Anda dapat melihat kayu dari pohonnya,
menganalisa keseluruhan menjadi bagian-
bagian kecil, dan menangkap sebab dan akibat
10 Fokus
Anda mengevaluasi prioritas, memberikan
perhatian dan usaha secara terus menerus
untuk mencapai tujuan yang paling penting
22
Konsep Manajemen Pelayanan Kebidanan Mandiri PELAJARAN 1
Kualitas Integrasi
Keterangan
1. Lemah
2. Rata-rata
3. Menonjol
Rencana Tindakan:
1. Perlu diperkuat
3. Terus lakukan
23
Modul Mahasiswi Manajemen Pelayanan Kebidanan Mandiri
24
Konsep Manajemen Pelayanan Kebidanan Mandiri PELAJARAN 1
Orientasi kepemimpinan
25
Modul Mahasiswi Manajemen Pelayanan Kebidanan Mandiri
Anda mungkin mendapatkan nilai tinggi untuk orientasi tugas dan orientasi
hubungan antar manusia, atau nilai rendah untuk keduanya. Jadi anda dapat
menjadi salah satu tipe pemimpin diantara empat kuadran berikut:
26
Konsep Manajemen Pelayanan Kebidanan Mandiri PELAJARAN 1
Citra Kepemimpinan
Menyadari sepenuhnya akan citra diri akan memberi pemahaman yang lebih
dalam mengenai mengapa dan bagaimana anda efektif atau tidak efektif.
Anda dapat terus mengulang-ulang gaya dan perilaku yang anda sendiri tahu
berhasil diterapkan. Kesadaran juga memberi pemahaman kepada anda
mengenai apa yang bisa membuat orang lain tidak bersemangat. Dan
kemudian anda dapat mengubah atau mengembangkannya.
Citra kepemimpinan
Luangkan waktu beberapa menit untuk menilai citra kepemimpinan anda. Anda memiliki
100 poin secara keseluruhan yang merupakan penjumlahan dari nilai citra anda.
Alokasikan poin-poin tersebut untuk menunjukkan seberapa besar bagian tiap citra
berperan dalam gaya kepemimpinan anda
Ahli
Bangga akan kemampuan teknis/profesional anda
Saya sangat suka menerapkan keahlian pada proyek-proyek atau
pekerjaan yang menantang
Saya suka berkeliling untuk memastikan pekerjaan sudah
dikerjakan dengan baik
Saya lebih memfokuskan pada tugas daripada memfokuskan pada
orang, dan kurang memperhatikan perkembangan mereka
Saya kurang memperhatikan gambaran usaha secara jelas
Pendorong
Saya dikenal sebagai orang yang berpikiran tangguh dan penuntut,
tetapi juga bersikap adil dan mendukung
Saya memberi arah dan petunjuk yang jelas kepada orang lain
Saya membuat jadwal pekerjaan
Saya bangga pada diri sendiri karena mengikuti proses pekerjaan,
memastikan sampai ke hal-hal secara mendetil sudah berjalan
dengan benar
Saya memonitor dan mengikuti jalannya pekerjaan dengan
seksama
Saya mendorong penggunaan prosedur yang seragam
27
Modul Mahasiswi Manajemen Pelayanan Kebidanan Mandiri
Bersahabat
Saya senang disukai orang lain
Saya dikenal ramah dan mudah didekati
Saya menganggap penting untuk memberi penghargaan dan
rasa hormat
Saya memperlakukan para anggota tim sebagai pihak yang sejajar
dengan saya
Saya terus menerus berusaha untuk menciptakan semangat
persahabatan
Saya memberikan bantuan secara pribadi kepada kelompok
Pahlawan
Saya memegang komando atas usaha dan menetapkan agenda
kerja
Orang memahami saya sebagai pemimpin yang kuat pada
saat-saat krisis
Saya memiliki reputasi sebagai orang yang memiliki daya saing
tinggi dan percaya diri
Saya menetapkan target yang menantang dan memerlukan orang
lain untuk meraihnya
Saya memainkan ’mesin kekuasaan’ dengan santai dan penuh
percaya diri
Saya cenderung membayang-bayangi orang lain
Pembimbing
Saya menetapkan tujuan-tujuan usaha yang lebih luas sebelum
menetapkan tujuan untuk kepentingan diri sendiri
Saya memiliki reputasi sebagai komunikator dan fasilitator yang kuat
Saya benar-benar memiliki komitmen untuk mengembangkan
budaya yang positif dan kooperatif
Saya berusaha mengembangkan tim yang berkinerja tinggi
Menghasilkan orang-orang terbaik merupakan bagian hidup saya
yang sangat penting
Saya kurang sabar dengan politik organisasi
28
Konsep Manajemen Pelayanan Kebidanan Mandiri PELAJARAN 1
Kelima citra tersebut diatas dapat dipetakan menjadi kuadran tugas dan
orang. Tipe bersahabat sangat tinggi muatan hubungan kemanusiaannya dan
sangat rendah muatan struktur tugasnya. Tipe pahlawan sebaliknya, rendah
muatan hubungan manusia dan tinggi muatan tugasnya.
Tidak ada satu citrapun yang secara alami lebih baik daripada citra yang lain.
Tiap citra memiliki kelebihan dan kelemahan. Akan tetapi memiliki
keseimbangan antara tipe tugas (Tipe Ahli, Pendorong dan Pahlawan) dan
tipe orang (Tipe Bersahabat dan Pembimbing) lebih baik daripada semua tipe
dimiliki dalam satu level atau semua tipe dimiliki dalam level yang lain. Gaya
keseimbangan membuat anda lebih fleksibel. Bagi seorang bidan, memiliki
keseimbangan diantara kedua tipe (tipe tugas dan tipe orang) sangatlah
penting. Tipe orang karena bidan banyak sekali berhubungan dengan orang
lain, terutama klien. Tipe tugas, karena dalam memberikan pelayanan
membutuhkan kemampuan melaksanakan pekerjaan dengan kualitas prima.
29
Modul Mahasiswi Manajemen Pelayanan Kebidanan Mandiri
Kegiatan Pembelajaran
Observasi dan perhatikan praktik bidan yang dipandang berhasil di
lingkungan anda
DDD
30
Pelajaran 2
31
Modul Mahasiswi Manajemen Pelayanan Kebidanan Mandiri
32
Merintis,
Memulai dan
Mengembangkan
Usaha
33
Modul Mahasiswi Manajemen Pelayanan Kebidanan Mandiri
Tujuan Khusus
Mahasiswi diharapkan mampu:
34
Merintis, Memulai dan Mengembangkan Usaha PELAJARAN 2
Konsep Inti
Lingkup usaha pelayanan kebidanan mandiri pada dasarnya tidak bisa
dilepaskan dari batasan definisi peran dan kewenangan profesi bidan.
Mengidentifikasi dan menentukan jasa pelayanan yang akan diberikan
diperlukan untuk mengarahkan fokus usaha dan pengembangan
kemampuan secara bertahap dan berkesinambungan. Sebagai usaha
jasa pelayanan, sesuai dengan karakteristik jasa maka promosi utama
adalah melalui kinerja jasa pelayanan. Usaha pelayanan kebidanan
mandiri dapat berlangsung secara berkelanjutan apabila bidan bisa
secara terus menerus mendapatkan kepercayaan masyarakat dan
pengakuan atas kontribusinya dalam pelayanan kesehatan kepada
masyarakat pengguna.
35
Modul Mahasiswi Manajemen Pelayanan Kebidanan Mandiri
PENGERTIAN PRODUK
PENGERTIAN BARANG
Produk yang berwujud disebut barang yang nyata dan dapat dimiliki, seperti
pakaian, mobil, kosmetik, televisi, makanan, minuman dan sebagainya.
PENGERTIAN JASA
Jasa merupakan kegiatan atau manfaat yang ditawarkan oleh suatu pihak
kepada pihak lainnya yang pada dasarnya tidak berujud dan tidak pula
berakibat pada kepemilikan sesuatu, dan produksinya dapat atau tidak dapat
dikaitkan dengan produk fisik (barang).
Produk utama (inti) yang ditawarkan dalam profesi bidan adalah Jasa
Pelayanan Kesehatan khususnya bagi perempuan dan anaknya (bayi yang
baru lahir). Dalam memberikan Jasa Pelayanan diperlukan produk
pendukung berupa barang, seperti obat-obatan, alat kontrasepsi,
perlengkapan persalinan dsb. Sehingga dapat disimpulkan bahwa produk
yang ditawarkan merupakan kombinasi barang dan jasa, dengan jasa sebagai
produk utama dan barang sebagai produk pendukung. Keberhasilan seorang
bidan dalam mengelola usahanya sangat ditentukan oleh kemampuannya
‘meramu’ dan mengelola kedua jenis produk tersebut (barang dan jasa)
secara efektif. Ragam pelayanannya bervariasi sejalan dengan
perkembangan kebutuhan perempuan dan anaknya.
36
Merintis, Memulai dan Mengembangkan Usaha PELAJARAN 2
KEANEKARAGAMAN
Jasa sangat beragam tergantung pada siapa yang memberikan dan kapan
serta dimana jasa tersebut disediakan. Jasa pelayanan kebidanan akan
berbeda mutunya antara yang dikerjakan oleh bidan berpengalaman dengan
yang dikerjakan bidan baru; berbeda juga bila dikerjakan dalam kondisi lelah,
emosional/kesal dengan yang dikerjakan dengan penuh kasih sayang, segar
dan bersemangat. Sebagai konsekuensinya untuk menumbuhkan
kepercayaan pembeli bidan sebagai pemberi pelayanan kesehatan perlu
selalu menjaga mutu pelayanan secara konsisten, yang dilandasi integritas
pribadi terhadap profesi. Kemampuan bidan untuk terus mempertahankan
mutu pelayanan apapun yang terjadi sangat dibutuhkan.
37
Modul Mahasiswi Manajemen Pelayanan Kebidanan Mandiri
PELAYANAN KEBIDANAN
Ruang lingkup pelayanan kebidananan erat kaitannya dengan peran dan
kewenangan profesi bidan, seperti tercantum pada (R)UU Praktik Kebidanan
pasal 24 – 32. Pelayanan ini pada umumnya mencakup:
PELAYANAN KEBIDANAN
l Pemeriksaan fisik
l Penatalaksanaan laktasi
38
Merintis, Memulai dan Mengembangkan Usaha PELAJARAN 2
D Pelayanan kepada anak: meliputi pelayanan pada masa bayi baru lahir,
masa bayi dan masa pra sekolah (1 – 5 tahun). Pelayanan kebidanan
kepada anak ini meliputi:
l Perawatan bayi
l Pemberian penyuluhan
Untuk melakukan pelayanan kebidanan kepada ibu dan anak, bidan diberi
kewenangan untuk memberikan:
D Memberikan imunisasi
D Episiotomi
D Pemberian infus
D Konseling KB
39
Modul Mahasiswi Manajemen Pelayanan Kebidanan Mandiri
D Pemberian obat dan alat kontrasepsi melalui oral; suntikan dan alat
kontrasepsi dalam rahim, alat kontrasepsi bawah kulit, kondom dan tablet
vaginal serta tissue vaginal
D Kebidanan komunitas
l Persalinan dirumah
l Kunjungan rumah
40
Merintis, Memulai dan Mengembangkan Usaha PELAJARAN 2
MATRIKS PELAYANAN
41
Modul Mahasiswi Manajemen Pelayanan Kebidanan Mandiri
Disain jasa pelayanan yang akan kita tawarkan kepada masyarakat perlu kita
tentukan karena beberapa pertimbangan dibawah ini:
Fokus perhatian
Dengan menentukan disain jasa pelayanan yang akan kita berikan dapat
membantu kita untuk menentukan fokus dalam langkah-langkah
persiapan yag harus dilakukan.
Setiap jenis jasa pelayanan memerlukan sumber daya, baik keahlian dan
pengalaman kita sebagai bidan, tenaga pendukung, sarana dan
perlengkapan dan dana (modal). Oleh karenanya kita perlu
mempertimbangkan ketersediaan sumber daya yang dimiliki sekarang
dan sumber daya apa yang masih harus kita cari, persiapkan/sediakan.
42
Merintis, Memulai dan Mengembangkan Usaha PELAJARAN 2
D Atribut Pelayanan
43
Modul Mahasiswi Manajemen Pelayanan Kebidanan Mandiri
l dsb
l Perkembangan pelaksanaan KB
l dsb
44
Merintis, Memulai dan Mengembangkan Usaha PELAJARAN 2
MEMPROMOSIKAN JASA
Jasa yang sudah didisain dengan baik tanpa promosi yang tepat sasaran
tidak akan menghasilkan keuntungan. Promosi merupakan upaya
memperkenalkan, menarik minat, mendorong konsumen untuk memanfaatkan
(membeli) jasa yang kita tawarkan serta tetap setia menggunakan jasa kita
secara kontinu sesuai dengan perkembangan kebutuhannya. Untuk
melakukan promosi kita perlu mengenal media promosi yang dapat
digunakan.
45
Modul Mahasiswi Manajemen Pelayanan Kebidanan Mandiri
Promosi dari mulut kemulut sering menjadi sarana promosi yang ampuh,
terutama disebabkan karena karakteristik jasa yang tidak berwujud, dan
mengandalkan kepada kepercayaan. Banyak bidan-bidan yang berhasil
justru hanya mengandalkan pada promosi dari mulut ke mulut ini. ‘Kisah
sukses’ dalam menangani seorang pelanggan akan memudahkan
datangnya pelanggan berikut.
PEMILIHAN LOKASI
Lokasi yang tepat sangat penting dalam jasa pelayanan, walaupun bukan
merupakan faktor yang menentukan. Banyak bidan yang mulai praktik di
lokasi yang kurang strategis (mis. Didalam kampung), asalkan masyarakat
sekitar bisa mengetahui dimana lokasinya, konsumen tetap datang.
Sebaliknya walaupun lokasi praktik berada di lokasi yang sangat strategis
tidak menjamin akan berhasil, bila pelayanan yang diberikan tidak
memuaskan.
46
Merintis, Memulai dan Mengembangkan Usaha PELAJARAN 2
D Dilewati arus lalu lintas dan akses jalan untuk memudahkan konsumen
menjangkau dan mengunjungi, paling tidak kendaraan bisa masuk.
Terutama bila bidan sudah melayani persalinan
47
Modul Mahasiswi Manajemen Pelayanan Kebidanan Mandiri
Faktor Internal:
D Biaya
Faktor eksternal:
48
Merintis, Memulai dan Mengembangkan Usaha PELAJARAN 2
Metoda ini sederhana dan umum digunakan. Pada dasarnya metoda ini
menggunakan acuan biaya yang harus dikeluarkan.
Contoh:
Biaya-biaya:
D Biaya Tetap (listrik, air, honor asisten) Rp.600.000,-/200 pasien per bulan
=Rp.3.000,-
Untuk ini ada baiknya kita juga mencari informasi dari praktik bidan
disekeliling, atau bisa juga ditanyakan kepada pasien, berapa tarif
layanan yang diberikan oleh praktik bidan lainnya
49
Modul Mahasiswi Manajemen Pelayanan Kebidanan Mandiri
Beberapa tips yang diperoleh dari beberapa bidan yang berhasil, yang
mungkin perlu dipertimbangkan para bidan yang membuka praktik mandiri:
50
Merintis, Memulai dan Mengembangkan Usaha PELAJARAN 2
D Puskesmas
D Klinik Dokter Praktek atau praktek dokter individu (umum, bersalin, anak,
dsb)
51
Modul Mahasiswi Manajemen Pelayanan Kebidanan Mandiri
D PKK
D Promosi Kesehatan
52
Merintis, Memulai dan Mengembangkan Usaha PELAJARAN 2
Organisasi Bidan
Yayasan Buah Delima sebagai lembaga yang didirikan oleh IBI bertujuan
untuk meningkatkan kesejahteraan bidan melalui berbagai usaha. Usaha-
usaha tersebut mencakup:
D Pelayanan Kesehatan
D Pendidikan dan Pelatihan pada umumnya (TK, SD, SMP, SLTA) maupun
yang khusus (bidang kesehatan)
D Koperasi
D Bank
53
Modul Mahasiswi Manajemen Pelayanan Kebidanan Mandiri
Lembaga/Institusi lain
Bidan praktik yang berada pada lokasi yang berdekatan jangan dianggap
sebagai musuh, tetapi sebagai kawan, walaupun mereka adalah pesaing.
Karena pada suatu saat mungkin kita akan membutuhkan bantuan mereka.
54
Merintis, Memulai dan Mengembangkan Usaha PELAJARAN 2
Sejalan dengan salah satu tugas bidan dalam peran sebagai pelaksana, yaitu
tugas kolaborasi/kerjasama dan memberikan rujukan, maka pemahaman
terhadap Mitra Pelayanan dan kemampuan membina hubungan dengan
mitra pelayanan berperanan penting untuk mendukung keberhasilan bidan
dalam memberikan pelayanan kebidanan mandiri, karena:
D Bidan tidak dapat dan juga tidak perlu menyediakan semua jenis
pelayanan kebidanan yang dibutuhkan masyarakat setempat, terutama
pada tahap-tahap awal. Sehingga bidan dapat berkonsentrasi atau
memfokuskan diri pada pelayanan kebidanan yang penting dan utama
saja
55
Modul Mahasiswi Manajemen Pelayanan Kebidanan Mandiri
56
Merintis, Memulai dan Mengembangkan Usaha PELAJARAN 2
57
Modul Mahasiswi Manajemen Pelayanan Kebidanan Mandiri
Kegiatan Pembelajaran
Observasi/magang di sebuah Klinik Pelayanan Kebidanan Mandiri
DDD
58
Pelajaran 3
Manajemen Operasional
dan Logistik
Waktu 3 Jam
59
Modul Mahasiswi Manajemen Pelayanan Kebidanan Mandiri
60
Manajemen Operasional
dan Logistik
61
Modul Mahasiswi Manajemen Pelayanan Kebidanan Mandiri
Tujuan Khusus
Mahasiswi diharapkan mampu:
62
Manajemen Operasional dan Logistik PELAJARAN 3
Konsep Inti
Sistem Operasional Pelayanan Kebidanan mencakup pengelolaan input
(sumber daya) melalui serangkaian proses pelayanan kebidanan untuk
menghasilkan output sesuai dengan yang diharapkan.
63
Modul Mahasiswi Manajemen Pelayanan Kebidanan Mandiri
Manajemen Operasional
Operasional pelayanan dimulai pada saat konsumen yang memerlukan
perawatan datang. Pelaksanaannya bisa sangat sederhana sekali – dimana
begitu konsumen datang – dilayani – selesai dan konsumen kembali (pulang).
Semua langkah yang tercakup dalam suatu sistem pelayanan kebidanan.
64
Manajemen Operasional dan Logistik PELAJARAN 3
65
Modul Mahasiswi Manajemen Pelayanan Kebidanan Mandiri
4. Pembayaran (administrasi)
66
Manajemen Operasional dan Logistik PELAJARAN 3
2. Menunggu
3. Proses pelayanan/penanganan
4. Pembayaran
67
Modul Mahasiswi Manajemen Pelayanan Kebidanan Mandiri
Pada praktik bidan sederhana dengan tempat terbatas dan seadanya maka
tahapan proses diatas dilakukan semuanya oleh bidan, dan tidak mutlak
harus pada ruangan yang berbeda, yang terpenting adalah pembagian
ruangannya disesuaikan dengan alur proses pelayanannya sehingga tidak
menimbulkan arus bolak balik bagi pasien
68
Manajemen Operasional dan Logistik PELAJARAN 3
69
Modul Mahasiswi Manajemen Pelayanan Kebidanan Mandiri
D Peralatan (steril dan tidak steril, mis. Tensimeter, stetoskop, gunting tali
pusat dsb)
70
Manajemen Operasional dan Logistik PELAJARAN 3
PENGADAAN MATERIAL
Sarana peralatan dan perlengkapan pelayanan tersebut tentu saja harus
disediakan dan diadakan agar pelayanan dapat berjalan lancar dan efektif.
Untuk pengadaan material beberapa hal yang perlu diperhatikan:
1. Biaya Material
l Biaya pemesanan
l Biaya penyimpanan
71
Modul Mahasiswi Manajemen Pelayanan Kebidanan Mandiri
2. Waktu Pemesanan
3. Jadwal Material
72
Manajemen Operasional dan Logistik PELAJARAN 3
PROSES PENGADAAN
Proses perencanaan material selanjutnya diikuti dengan proses pengadaan
yang meliputi:
D Memilih supplier
D Melakukan pemesanan
D Melacak pengiriman
D Menyimpan material
Penerimaan barang
D Kuantitas
Barang yang diterima harus sama dengan yang dipesan (tertera pada
daftar slip penyerahan – faktur, invoice, serta sama dengan yang
tercantum dalm Order Pembelian.
D Kualitas
D Harga
Harga yang tertera dalam slip penyerahan harus sama dengan yang
tercantum dalam order pembelian yang telah dibuat sebelumnya
D Pemasok
Barang yang diterima harus berasal dari pemasok yang sesuai dengan
yang tercantum dalam order pembelian
73
Modul Mahasiswi Manajemen Pelayanan Kebidanan Mandiri
Untuk menjamin keempat hal diatas terjamin, maka langkah yang biasanya
dilakukan dalam proses penerimaan barang adalah:
Penyimpanan barang
Barang yang telah diterima harus disimpan dengan baik, dengan tujuan:
74
Manajemen Operasional dan Logistik PELAJARAN 3
D Tempat Penyimpanan
D Sistem penyimpanan
D Administrasi Penyimpanan
Kartu Stok
Administrasi penyimpanan berupa pencatatan tentang barang yang
disimpan, mencakup jenis barang, jumlah, spesifikasi, lokasi
penyimpanan, serta catatan mutasi stok (menjelaskan tentang waktu dan
jumlah penerimaan dan pengeluaran masing-masing barang). Umumnya
pencatatan dilakukan dengan menggunakan Kartu Stok. Kartu Stok
digunakan pada saat jenis barang yang harus disediakan cukup banyak,
serta jumlahnya juga cukup banyak, sehingga sulit untuk memonitor bila
hanya menggunakan pencatatan sederhana. Contoh Kartu Stok dapat
dilihat pada Lampiran 3
Dalam banyak situasi material bisa mencapai 50% atau lebih dari seluruh
biaya operasional. Oleh karenanya pengadaan seharusnya jangan
dipandang sepele. Banyak kebijakan yang dapat diambil untuk
penghematan, misalnya membeli sekaligus untuk mendapatkan diskon
jumlah (quantity discount). Atau usahakan agar anda dapat memesan
sekaligus tetapi pengiriman dilakukan bertahap disesuaikan dengan
pemakaian.
75
Modul Mahasiswi Manajemen Pelayanan Kebidanan Mandiri
Kegiatan Pembelajaran
Observasi Manajemen Operasional dan Logistik praktik kebidanan yang
dilakukan oleh Bidan didaerah tempat tinggal:
DDD
76
Pelajaran 4
Mengelola Pembukuan
dan Keuangan
Waktu 4 Jam
77
Modul Mahasiswi Manajemen Pelayanan Kebidanan Mandiri
78
Mengelola Pembukuan
dan Keuangan
79
Modul Mahasiswi Manajemen Pelayanan Kebidanan Mandiri
Tujuan Khusus
Mahasiswi diharapkan mampu:
80
Mengelola Pembukuan dan Keuangan PELAJARAN 4
Konsep Inti
Pencatatan transaksi keuangan (Akunting) yang menghasilkan laporan
keuangan merupakan langkah penting sebagai alat monitoring dan
pengendali lalu lintas dana agar usaha bisa berjalan lancar secara
berkesinambungan. Melalui analisa terhadap Laporan Keuangan kondisi
kesehatan usaha dapat didiagnosa secara tajam.
81
Modul Mahasiswi Manajemen Pelayanan Kebidanan Mandiri
Seperti terlihat pada gambar dibawah, aliran dana harus dipastikan lancar
agar usaha dapat terus berjalan dan berkembang.
82
Mengelola Pembukuan dan Keuangan PELAJARAN 4
PENGERTIAN MODAL
Modal adalah sejumlah dana atau uang yang disediakan untuk keperluan
suatu usaha. Menanamkan modal dalam suatu usaha dapat dilaksanakan
dalam bentuk barang (gedung, tanah, mesin, barang dagangan, dan
sebagainya, yang biasanya disebut sebagai kekayaan atau harta perusahaan.
Dengan perkataan lain harta/kekayaan suatu usaha berasal dari modal
D Modal kerja
Modal Kerja
Modal kerja adalah modal yang harus selalu disediakan untuk menjaga
kelangsungan usaha seperti untuk:
Banyak bidan yang memulai usahanya dari NOL, bahkan tidak dibekali Modal
kerja yang memadai, seperti bidan dibawah ini
83
Modul Mahasiswi Manajemen Pelayanan Kebidanan Mandiri
Dari mana dana itu berasal? Mula-mula tentunya dari setoran dana anda
sendiri (uang sendiri) – bila ada, atau beberapa orang (untuk usaha
patungan). Pada umumnya kebanyakan bidan mengandalkan pemasukan
(penghasilan) yang diperoleh dari usaha praktiknya untuk mengembangkan
usaha.
Jika anda perlu memperbesar volume usaha, sumber dana bisa diperoleh dari
lembaga keuangan (bank, koperasi, dsb) melalui pemberian kredit (profesi)
dalam bentuk pinjaman (utang), asalkan anda sanggup membayar angsuran
pinjaman beserta bunganya, menyediakan jaminan (kolateral), serta
persyaratan administratif dan manajemen yang diajukan lembaga tersebut.
Dana efisien
Sekarang bagaimana bila dana kurang atau berlebihan dari yang dibutuhkan?
Keduanya harus diupayakan dapat dicegah. Kekurangan dana operasional
seperti tubuh yang kekurangan darah, lemas, kurang bertenaga. Operasional
pelayanan dapat terganggu. Kalau dana berlebih berarti banyak sumber dana
menganggur, diputarkan secara tidak efisien, terlebih bila berasal dari
pinjaman yang berbunga. Anda harus mampu mengendalikan agar dana bisa
produktif, jangan sampai kurang, tetapi jangan sampai terlalu berlebihan tidak
terpakai.
84
Mengelola Pembukuan dan Keuangan PELAJARAN 4
85
Modul Mahasiswi Manajemen Pelayanan Kebidanan Mandiri
Definisi Akunting
86
Mengelola Pembukuan dan Keuangan PELAJARAN 4
Jika modal dari pemilik masih belum cukup untuk melakukan usaha, Anita
dapat memperoleh sumber pembelanjaan dari pinjaman, misalnya dengan
mengajukan kredit dari bank. Kegiatan 2 dicatat melalui persamaan akunting
sebagai berikut:
Dalam kegiatan 3 ini bidan Anita menggunakan uang yang dimiliki untuk
membeli peralatan dan perlengkapan klinik. Jelas bahwa dari kegiatan ini
uang tunai harus dikeluarkan. Dari kegiatan 3 ini usaha bidan Anita memiliki
kekayaan (harta) berupa peralatan dan perlengkapan klinik. Persamaan
akuntingnya dapat dilihat sebagai berikut:
87
Modul Mahasiswi Manajemen Pelayanan Kebidanan Mandiri
88
Mengelola Pembukuan dan Keuangan PELAJARAN 4
Sampai dengan kegiatan 7 – ikhtisar posisi keuangan usaha bidan Anita dapat
digambarkan sebagai berikut:
Sumber pembelanjaan bisa berasal dari modal sendiri maupun dari pinjaman
(Utang), sehingga persamaan dapat disebut:
89
Modul Mahasiswi Manajemen Pelayanan Kebidanan Mandiri
1. Harta:
l Kas
l Piutang
l Stock
l Peralatan
l Gedung
l Tanah
2. Utang
D Utang dagang
D Utang pajak
D Kredit investasi
3. Modal
D Modal pemilik
D Laba ditahan
4. Pendapatan
D Hasil Penjualan
5. Biaya
D Gaji
D Pembayaran material
D Lain-lain
90
Mengelola Pembukuan dan Keuangan PELAJARAN 4
91
Modul Mahasiswi Manajemen Pelayanan Kebidanan Mandiri
Laporan Keuangan
Neraca
D Harta
D Utang
D Modal
Pada saat tertentu (bisa dibuat setiap akhir tahun anggaran). Namun tidak
tertutup kemungkinan bila usaha anda baru mulai atau cepat berkembang,
anda memerlukan gambaran tersebut diatas pada pertengahan tahun, bahkan
mungkin juga anda perlu melihat pada kuartal demi kuartal, tergantung pada
kebutuhan.
92
Mengelola Pembukuan dan Keuangan PELAJARAN 4
Pengertian:
3. Harta Tetap adalah harta yang digunakan untuk jangka waktu panjang,
dan biasanya tidak akan dijual lagi. Nilai yang ditulis dalam neraca
adalah nilai buku, jadi sudah dikurangi dengan penyusutan (depresiasi).
Yang termasuk harta tetap misalnya peralatan (equipment) seperti
tempat tidur, peralatan medis, meja – kursi, komputer dsb; bangunan;
tanah; mesin, dsb
93
Modul Mahasiswi Manajemen Pelayanan Kebidanan Mandiri
6. Nilai Stock diisi dengan Nilai biaya atau nilai jual yang biasanya menurut
harga terkecil dari kedua nilai tersebut. Biasanya masih dikurangi lagi
dengan kurang lebih 10% untuk mengantisipasi akibat kerusakan, susut,
kadaluwarsa dsb.
Neraca
Bidan Anita
Per 31 Agustus 2005
Harta Utang & Modal
Kas 5,500 Utang Bank 18,500
Perlengkapan 2,500 Modal 12,000
Total Harta 30,500 Total Utang & Modal 30,500
Analisis Neraca
94
Mengelola Pembukuan dan Keuangan PELAJARAN 4
Asumsinya semua utang bidan Anita adalah Utang lancar, yaitu utang
yang harus dilunasi dalam kurun waktu kurang dari 1 tahun. Modal kerja
negatif tidak menunjukkan indikasi yang baik. Idealnya modal kerja
seharusnya positif. Oleh karenanya sebagai patokan sederhana untuk
pembiayaan investasi (misalnya untuk pembelian property tanah, rumah,
peralatan, dsb) yang bersifat jangka panjang, usahakan untuk
mendapatkan utang (kredit) investasi, bukan kredit modal kerja.
Bila kita hanya melihat pada neraca saja, kita belum dapat mengetahui sebab-
sebab terjadinya keuntungan atau kerugian. Untuk itu perlu disusun laporan
lain yang memberikan informasi tentang hasil pendapatan dari jasa beserta
biaya-biayanya. Laporan tersebut dinamakan Perhitungan Laba/Rugi (Income
Statement).
95
Modul Mahasiswi Manajemen Pelayanan Kebidanan Mandiri
Pelayanan KB
2.000.000,-
Penjualan Obat-obatan 1.500.000,-
Pelayanan Kehamilan – Melahirkan 3.000.000,-
Pelayanan Lain-lain 2.000.000,-
Total Pendapatan 8.500.000,- 100%
Biaya
Gaji 1.500.000,-
Perlengkapan pelayanan 1.000.000,-
Telpon, listrik, air 1.000.000,-
Biaya lain-lain 1.000.000,-
Total Biaya 4.500.000,- 53%
Pendapatan 4,000
Biaya
Gaji, listrik, air 1,000
Laba Usaha 3,000
Pembagian Laba 1,000
Laba Bersih 2,000
Manajemen Kas
96
Mengelola Pembukuan dan Keuangan PELAJARAN 4
Perencanaan Kas
Agar usaha anda dapat bertahan dan memiliki daya hidup sehat, anda
sebaiknya mampu mengetahui dan meramalkan berapa dan kapan uang
tunai dibutuhkan. Dengan demikian anda dapat mengetahui dan
merencanakan dari mana uang itu, berapa besar dan kapan harus disediakan
Apabila usaha anda ternyata terus berkembang, suatu waktu mungkin anda
memerlukan tambahan dana untuk investasi. Dalam hal ini anda harus
mampu merencanakan kebutuhan ini, sehingga dana investasi tersebut tidak
akan mengganggu likuiditas dan operasi yang berjalan
Dilain sisi, terlalu banyak uang tunai dalam usaha anda juga bukan
merupakan kebijakan yang baik, karena menunjukkan kurang manfaat, kurang
menguntungkan dan hal ini sebaiknya juga sudah dapat diketahui dan
diramalkan jauh sebelum penumpukan itu terjadi
Arus Kas
Perencanaan uang tunai atau kas dalam praktek manajemen bertujuan untuk
memperkirakan semua sumber uang tunai yag dapat dikumpulkan dalam
usaha anda, serta mengetahui keperluan (untuk tujuan apa) kas itu digunakan
dalam kurun waktu tertentu, misalnya mingguan, bulanan.
Jika anda merencanakan arus uang tunai yang masuk dan keluar dari usaha
anda serta melihat apakah akan ada kesulitan dalam memenuhi kewajiban
tersebut. Jelas sekali bahwa anda harus memperkirakan tentang pendapatan
dari konsumen, hasil tagihan piutang, serta pendapatan lainnya. Demikian
pula anda harus memperkirakan pengeluaran untuk pembelian perlengkapan,
membayar listrik, membayar gaji bila ada dsb.
97
Modul Mahasiswi Manajemen Pelayanan Kebidanan Mandiri
Secara sederhana Arus Kas ini biasanya dicatat dalam Buku Kas, seperti
contoh terlampir. Modifikasi dan penyederhanaan dari pencatatan Arus kas
bisa dibuat sesuai dengan kebutuhan, seperti berikut ini:
1. Pencatatan Penerimaan/Pendapatan
2. Pencatatan Pengeluaran
Anggaran Arus Kas perlu dibuat untuk mengetahui kebutuhan kas dari waktu
kewaktu, dengan tujuan agar likuiditas dan daya laba tetap terjaga. Seperti
telah diutarakan, dalam menyusun anggaran arus kas anda harus membuat
perkiraan-perkiraan:
1. Perkiraan Penerimaan
98
Mengelola Pembukuan dan Keuangan PELAJARAN 4
2. Perkiraan Pengeluaran
l Pembayaran gaji
Satu hal penting yang harus anda pahami, Arus Kas Netto bukanlah Laba
(keuntungan) atau sisa usaha anda. Anggaran Arus Kas sama sekali
bukan perhitungan laba rugi.
Kebijakan arus kas yang penting berkaitan dengan sisa arus kas. Dalam
meninjau sisa arus kas ini anda harus menarik garis pedoman:
D Berapa sisa arus kas minimal yang harus ada. Jika sampai terjadi
kurang dari titik minimal arus kas, harus jelas cara yang akan ditempuh
untuk menghindari kekurangan kas, yang dapat diperoleh dari sumber-
sumber luar
D Kelebihan Kas – perlu pula ditetapkan kebijakan kemana kelebihan kas itu
perlu disalurkan agar uang tersebut tetap produktif (menguntungkan)
99
Modul Mahasiswi Manajemen Pelayanan Kebidanan Mandiri
Susunan Anggaran Arus Kas dapat anda buat berupa kolom-kolom bulan per
bulan dengan semua kolom diisi angka-angka ramalan/perkiraan atau
estimasi. Akan tetapi kalau anda ingin segera membandingkan ramalan/
estimasi dengan kenyataan maka kolom bulanan dapat anda bagi menjadi 2
kolom, untuk diisi dengan estimasi, sedang kolom lainnya adalah kolom
kosong yang pada akhir bulan diisi dengan angka-angka nyata dari realisasi
yang sudah tercapai
Dengan membuat Anggaran Arus Kas secara tertulis, maka anda dengan
mudah dapat menjawab pertanyaan dibawah ini:
100
Mengelola Pembukuan dan Keuangan PELAJARAN 4
Bagi anda sendiri anggaran kas tertulis itu sebenarnya telah mendorong anda
untuk mengantisipasi masalah sebelum terlambat. Ada juga dapt
menggunakan anggaran arus kas sebagai alat pengendali, karena pada setiap
akhir bulan anda akan mencatat pergerakan uang yang terjadi,
membandingkan anggaran dengan kenyataan dan kemudian mengambil
indakan koreksi apabila terjadi penyimpangan dari anggaran
Dengan memiliki Anggaran Arus kas ini maka anda memperoleh jaminan
dalam beberapa hal :
5. Anda telah siap berunding dengan bank atau lembaga keuangan lainnya
karena rencana pengembaliannya telah dapat diuraikan secara jelas di
dalam anggaran
101
Modul Mahasiswi Manajemen Pelayanan Kebidanan Mandiri
Kegiatan Pembelajaran
1. Amati praktik bidan yang ada didaerah sekitar anda tinggal:
Transaksi 1
Transaksi 2
Transaksi 3
Transaksi 4
Transaksi 5
102
Mengelola Pembukuan dan Keuangan PELAJARAN 4
Transaksi 6
Transaksi 7
Pada tanggal 16 Januari Aminah menerima pendapatan selama 2
minggu praktek sebesar Rp. 340.000,-
Transaksi 8
Transaksi 9
Transaksi 10
Transaksi 11
Transaksi 12
103
Modul Mahasiswi Manajemen Pelayanan Kebidanan Mandiri
6. Dengan menyusun anggaran kas hal-hal apa saja yang dapat anda
ketahui?
DDD
104
Daftar Pustaka
DDD
105
Modul Mahasiswi Manajemen Pelayanan Kebidanan Mandiri
106
Lampiran
107
Modul Mahasiswi Manajemen Pelayanan Kebidanan Mandiri
108
Lampiran
Pelajaran 1
Konsep Manajemen
Pelayanan
Kebidanan Mandiri
109
Modul Mahasiswi Manajemen Pelayanan Kebidanan Mandiri
110
Lampiran 1
111
Modul Mahasiswi Manajemen Pelayanan Kebidanan Mandiri
112
Karakter Merealisasikan Pekerjaan LAMPIRAN 1
Nilailah diri anda secara jujur dengan memberi tanda (x) pada kolom angka
yang sesuai dengan diri anda. Sesuai dengan penilaian tersebut berilah pula
tanda (x) pada kolom berikutnya mengenai Rencana Peningkatan
Kemampuan.
Keterangan:
1. Lemah
2. Rata-rata
3. Menonjol
Rencana Tindakan:
1. Perlu diperkuat
3. Terus lakukan
113
Modul Mahasiswi Manajemen Pelayanan Kebidanan Mandiri
114
Karakter Merealisasikan Pekerjaan LAMPIRAN 1
3. Langkah prioritas apa saja yang akan anda lakukan untuk memperbaiki
area yang merupakan kelemahan anda?
D .....................................................
D .....................................................
D .....................................................
D .....................................................
D .....................................................
D .....................................................
D .....................................................
D .....................................................
D .....................................................
D .....................................................
115
Modul Mahasiswi Manajemen Pelayanan Kebidanan Mandiri
116
Lampiran 2
117
Modul Mahasiswi Manajemen Pelayanan Kebidanan Mandiri
Kualitas Integrasi
Petunjuk:
Isilah kolom pada “Nilai Diri sendiri” dengan memberikan tanda (x) sesuai
dengan penilaian anda mengenai diri anda secara jujur apa adanya.
Keterangan
1. Lemah
2. Rata-rata
3. Menonjol
Rencana Tindakan:
1. Perlu diperkuat
3. Terus lakukan
118
Kualitas Integrasi LAMPIRAN 2
119
Modul Mahasiswi Manajemen Pelayanan Kebidanan Mandiri
3. Langkah prioritas apa saja yang akan anda lakukan untuk memperbaiki
area yang merupakan kelemahan anda?
D .....................................................
D .....................................................
D .....................................................
D .....................................................
D .....................................................
D .....................................................
D .....................................................
D .....................................................
D .....................................................
120
Lampiran 3
121
Modul Mahasiswi Manajemen Pelayanan Kebidanan Mandiri
122
Orientasi Kepemimpinan LAMPIRAN 3
Orientasi Kepemimpinan
Bayangkan orang yang bekerja dengan anda membuat anda tidak dapat bekerja
secara maksimal. Nilailah dia dengan dimensi berikut dengan melingkari angka yang
cocok. Lalu tambahkan angka-angka yang sudah anda lingkari
Skala rekan kerja yang paling tidak disukai
Menolak 1 2 3 4 5 6 7 8 Menerima
Mendukung 8 7 6 5 4 3 2 1 Tidak bersahabat
Jaga jarak 1 2 3 4 5 6 7 8 Akrab
Menyenangkan 8 7 6 5 4 3 2 1 Tidak menyenangkan
Terbuka 8 7 6 5 4 3 2 1 Tertutup
Ramah 8 7 6 5 4 3 2 1 Tidak ramah
Tidak dapat dipercaya 1 2 3 4 5 6 7 8 Dapat dipercaya
Tidak efisien 1 2 3 4 5 6 7 8 Efisien
Percaya diri 8 7 6 5 4 3 2 1 Ragu-ragu
Membosankan 1 2 3 4 5 6 7 8 Menarik
TOTAL ANGKA
Nilai 40 atau lebih berarti bahwa anda lebih berorientasi pada hubungan. Anda
mengutamakan perhatian pada orang. Nilai 35 atau kurang dari 35 berarti anda lebih
peduli untuk mengawasi pekerjaan dan kurang begitu perhatian pada aspek hubungan
manusia. Semakin ekstrim nilai anda, keatas atau kebawah, semakin besar kemungkinan
bertindak dengan gaya dominan
123
Modul Mahasiswi Manajemen Pelayanan Kebidanan Mandiri
124
Lampiran 4
125
Modul Mahasiswi Manajemen Pelayanan Kebidanan Mandiri
Citra Kepemimpinan
Citra kepemimpinan
Luangkan waktu beberapa menit untuk menilai citra kepemimpinan anda. Anda memiliki
100 poin secara keseluruhan yang merupakan penjumlahan dari nilai citra anda. Alokasikan
poin-poin tersebut untuk menunjukkan seberapa besar bagian tiap citra berperan dalam
gaya kepemimpinan anda
Ahli
Bangga akan kemampuan teknis/profesional anda
Saya sangat suka menerapkan keahlian pada proyek-proyek atau
pekerjaan yang menantang
Saya suka berkeliling untuk memastikan pekerjaan sudah dikerjakan
dengan baik
Saya lebih memfokuskan pada tugas daripada memfokuskan pada
orang, dan kurang memperhatikan perkembangan mereka
Saya kurang memperhatikan gambaran usaha secara jelas
Nilai
Pendorong
Saya dikenal sebagai orang yang berpikiran tangguh dan penuntut,
tetapi juga bersikap adil dan mendukung
Saya memberi arah dan petunjuk yang jelas kepada orang lain
Saya membuat jadwal pekerjaan
Saya bangga pada diri sendiri karena mengikuti proses pekerjaan,
memastikan sampai ke hal-hal secara mendetil sudah berjalan
dengan benar
Saya memonitor dan mengikuti jalannya pekerjaan dengan seksama
Saya mendorong penggunaan prosedur yang seragam
Nilai
Bersahabat
Saya senang disukai orang lain
Saya dikenal ramah dan mudah didekati
Saya menganggap penting untuk memberi penghargaan dan rasa
hormat
Saya memperlakukan para anggota kelompok sebagai pihak yang
sejajar dengan saya
Saya terus menerus berusaha untuk menciptakan semangat
persahabatan
Saya memberikan bantuan secara pribadi kepada kelompok
Nilai
126
Citra Kepemimpinan LAMPIRAN 4
Pahlawan
Saya memegang komando atas usaha dan menetapkan agenda
kerja
Orang memahami saya sebagai pemimpin yang kuat pada saat-saat
krisis
Saya memiliki reputasi sebagai orang yang memiliki daya saing
tinggi dan percaya diri
Saya menetapkan target yang menantang dan memerlukan orang
lain untuk meraihnya
Saya memainkan mesin kekuasaan dengan santai dan penuh
percaya diri
Saya cenderung membayang-bayangi orang lain
Nilai
Pembimbing
Saya menetapkan tujuan-tujuan usaha yang lebih luas sebelum
menetapkan tujuan untuk kepentingan diri sendiri
Saya memiliki reputasi sebagai komunikator dan fasilitator yang kuat
Saya benar-benar memiliki komitmen untuk mengembangkan budaya
yang positif dan kooperatif
Saya berusaha mengembangkan tim yang berkinerja tinggi
Menghasilkan orang-orang terbaik merupakan bagian hidup saya
yang sangat penting
Saya kurang sabar dengan politik organisasi
Nilai
127
Modul Mahasiswi Manajemen Pelayanan Kebidanan Mandiri
128
Lampiran
Pelajaran 3
Manajemen Operasional
dan Logistik
129
Modul Mahasiswi Manajemen Pelayanan Kebidanan Mandiri
130
Lampiran 1
131
Modul Mahasiswi Manajemen Pelayanan Kebidanan Mandiri
Klien Datang
Anamnesis Identitas
Tujuan Datang
Tanda Kehamilan/Keguguran
Risiko ISR/PMS
Konseling Awal
Pelayanan Kesehatan Reproduksi Esencial
II B
II C II D II E
II A Pelayanan
Perawatan Kasus Pemeriksaan
Kontrasepsi Kehamilan
Pasca Perkosaan ISR/PMS
Persalinan
Keguguran
& Nifas
Rencana: Diagnostik
Pengobatan
Penyuluhan
Konseling Pasca Tindakan
132
Contoh Alur Pelayanan Standar LAMPIRAN 1
Langkah 1 Anamnesis
5. Status Pernikahan
6. Tujuan datang
133
Modul Mahasiswi Manajemen Pelayanan Kebidanan Mandiri
134
Lampiran 2
135
Modul Mahasiswi Manajemen Pelayanan Kebidanan Mandiri
136
Daftar Peralatan Praktik LAMPIRAN 2
137
Modul Mahasiswi Manajemen Pelayanan Kebidanan Mandiri
138
Lampiran 3
139
Modul Mahasiswi Manajemen Pelayanan Kebidanan Mandiri
140
Contoh Kartu Stok LAMPIRAN 3
KARTU STOK
Nama Barang : ............................. harga: ............................ Halaman: .................
Tgl Keterangan Masuk Keluar Sisa Tgl Keterangan Masuk Keluar Sisa
141
Modul Mahasiswi Manajemen Pelayanan Kebidanan Mandiri
142
Lampiran
Pelajaran 4
Mengelola Pembukuan
dan Keuangan
143
Modul Mahasiswi Manajemen Pelayanan Kebidanan Mandiri
144
Lampiran 1
145
Modul Mahasiswi Manajemen Pelayanan Kebidanan Mandiri
Transaksi 1
Pada tanggal 3 Januari 2005 Aminah, mendirikan praktik bidan baru dengan
diberi nama “PRAKTEK BIDAN AMINAH”. Sebagai modal pertama, disetorkan
uang Rp. 1.500.000,- ke bank atas nama rekening Bidan Aminah.
Transaksi 2
Transaksi 3
Transaksi 4
Transaksi 5
Transaksi 6
Pada tanggal 15 Januari 2005 Aminah membayar honor tenaga tidak tetap
(asisten) yang membantunya (dibayar 2 mingguan) sebesar Rp. 75.000,-
Transaksi 7
Transaksi 8
146
Transaksi Bidan Aminah LAMPIRAN 1
Transaksi 9
Pada tanggal 20 Januari dibeli peralatan praktek lagi sebesar Rp. 3.600.000,-
Transaksi 10
Transaksi 11
Pada tanggal 30 Januari 2005 dibayarkan honor tenaga tidak tetap sebesar
Rp.75.000,-
Transaksi 12
BAGAN AKUN
BIDAN AMINAH
AKUN NERACA
1-X HARTA 2-X UTANG
1-1 KAS 2-1 UTANG DAGANG
1-2 PERLENGKAPAN KLINIK 2-2 UTANG BANK
1-3 PERALATAN KLINIK
1-4
3-X MODAL
3-1 MODAL AMINAH
3-2 PENGAMBILAN MODAL (PRIVE)
AMINAH
147
Modul Mahasiswi Manajemen Pelayanan Kebidanan Mandiri
148