Anda di halaman 1dari 159

M o d u l M a h a s i s w i

Manajemen Pelayanan
Kebidanan Mandiri

i
Modul Mahasiswi Manajemen Pelayanan Kebidanan Mandiri

MANAJEMEN PELAYANAN KEBIDANAN MANDIRI


Modul Mahasiswi

Penulis :
Astuti Widyaningsih

Penerbit :
Yayasan Pendidikan Kesehatan Perempuan
Cetakan Kedua: Oktober 2016, Jakarta
Yayasan Pendidikan Kesehatan Perempuan
Gedung PKMI Lantai 3
Jl. Kramat Sentiong No 49A
Jakarta Pusat 10450
Email : ypkp_jkt@yahoo.com
Website : http:\\www.ypkp.net

ISBN : 978-979-1253-27-7

ii
Ucapan Terima Kasih

Penulisan modul ini ternyata memerlukan upaya yang jauh lebih besar dari
apa yang diperkirakan pada awalnya. Rangkaian diskusi demi diskusi yang
dilakukan dalam pembuatan modul ini merupakan sebuah proses penting
yang menunjukkan adanya kerjasama dalam penyelesaian modul ini. Selain
itu persetujuan dari Bapak Setiawan Soeparan, selaku Kepala Pusat
Pendidikan Tenaga Kesehatan (Pusdiknakes) Departemen Kesehatan,
mencerminkan aparat pemerintah berwawasan luas, yang peduli dengan
adanya kebutuhan akan peningkatan kinerja bidan di era desentralisasi sistem
kesehatan.

Dengan dukungan banyak pihak, akhirnya kami dapat menyelesaikan modul


ini. Atas bantuannya kepada Yayasan Pendidikan Kesehatan Perempuan
(YPKP) dalam penyelesaian modul ini, kami mengucapkan terima kasih
kepada berbagai pihak, terutama kepada Astuti Widyaningsih sebagai Senior
Associate Staff Lembaga PPM Jakarta yang telah meluangkan waktu untuk
menyiapkan serta mengembangkan Modul Mahasiswi Manajemen Pelayanan
Kebidanan Mandiri. Ucapan terima kasih juga ditujukan kepada seluruh staf
Yayasan Mitra INTI yang memberikan dukungan teknis secara berkelanjutan.
Kami juga menghargai tinjauan komprehensif dari para pimpinan Ikatan Bidan
indonesia (IBI) – yaitu, Jumiarni Ilyas dari Poltekkes III Jakarta, Emi Nurjasmi
dari Pusdiknakes DepKes, dan tidak lupa kami sampaikan terima kasih
kepada pimpinan dari keempat Poltekkes yang terkait yaitu Isnaeni dan Hartati
dari Poltekkes Malang, Sri Artini dan Tati Rostati dari Poltekkes Bandung, Uha
Suliha dan Maryanah dari Poltekkes Jakarta, Syamsu Ridjal dan Taty Nurti dari
Poltekkes Jambi serta staf pengajar dari 4 Program Studi Kebidanan dari
Poltekkes-Poltekkes yang terkait. Terakhir, kami ucapkan terima kasih kepada
Ford Foundation atas dukungan dana selama kegiatan ini, terutama kepada
Meiwita Budiharsana dari Ford Foundation Jakarta Office yang
mempercayakan dan memberikan dukungan moral sehingga dihasilkannya
modul ini.

Jakarta, Oktober 2016

Yayasan Pendidikan Kesehatan Perempuan

iii
Modul Mahasiswi Manajemen Pelayanan Kebidanan Mandiri

iv
Kata Pengantar

Kebijakan mengenai penempatan bidan di desa, menyebabkan orientasi


tenaga bidan perlu dirubah. Hal ini terjadi karena bidan di desa di samping
dituntut untuk mempunyai kemampuan dibidang profesi juga diharapkan
sebagai penggerak pembangunan kesehatan khususnya di bidang kesehatan
reproduksi yang perlu di dukung dengan kemampuan leadership atau
kepemimpinan.

Untuk mendukung pengadaan tenaga bidan yang profesional serta


mengantisipasi tingkat kebutuhan masyarakat yang semakin tinggi terutama
yang berkaitan dengan hak-hak kesehatan reproduksi perempuan, diperlukan
satu pola penyelenggaraan pendidikan bidan yang mantap dengan berbagai
perangkat yang diperlukan antara lain modul/materi yang uptodate dan
terstandar untuk dapat menghasilkan tenaga bidan yang berkualitas, baik
tingkat pengetahuan, keterampilan dan sikap professionalisme serta
kemampuan kepemimpinannya.

Berkaitan dengan hal tersebut, atas dukungan Ford Foundation Jakarta dan
Yayasan Pendidikan Kesehatan Perempuan (YPKP), telah disusun modul/
materi yang berkaitan dengan Kesehatan Reproduksi dalam mata kuliah
Kebidanan Komunitas, Komunikasi Interpersonal dan Konseling, Etika
Profesi, dan Hukum Kesehatan sebagai lanjutan dari modul-modul terdahulu
Konsep Kebidanan, Kesehatan Reproduksi dll, oleh tim yang terdiri dari
berbagai unsur antara lain YPKP, POGI, IBI, dan lainnya. Diharapkan
penyusunan modul dan bahan ajar ini tidak berhenti sampai di sini, dan kami
harapkan mudah-mudahan The Ford Foundation Jakarta dan YPKP dapat
mengembangkan modul-modul dan bahan ajar lainnya sesuai dengan
kebutuhan pendidikan Diploma III Kebidanan.

Tujuan penyusunan modul ini adalah untuk membantu para pengajar dan
mahasiswi D-III Kebidanan dalam pelaksanaan proses belajar mengajar yang
efektif karena isi modul/bahan ajar ini tidak hanya terbatas pada konsep
teoritis saja tapi juga mencakup bagaimana cara mengajarkan dan
mempelajari materi tersebut, sehingga modul/bahan ajar ini dapat digunakan
sebagai acuan.

Didasarkan atas motivasi dalam mewujudkan kualitas lulusan pendidikan


diploma III kebidanan agar lebih baik, maka materi/bahan ajar ini sangat
terbuka untuk menerima kritik dan saran perbaikan.

v
Modul Mahasiswi Manajemen Pelayanan Kebidanan Mandiri

Akhirnya, kami ucapkan terima kasih dan penghargaan kepada semua pihak
terkait yang telah memberi bantuan dalam penyusunan modul/bahan ajar ini.

Jakarta, 23 Pebruari 2006

Kepala Pusat Pendidikan Tenaga Kesehatan


Dr. Setiawan Soeparan, MPH
NIP. 140091566

DDD

vi
Daftar Isi

UCAPAN TERIMA KASIH ........................................................................ iii

KATA PENGANTAR
KEPALA PUSDIKNAKES DEPKES ................................................ v

DAFTAR ISI............................................................................................. vii

PENDAHULUAN ..................................................................................... 1

D Gambaran Isi Modul .............................................................................. 1


D Kompetensi Awal .................................................................................. 1
D Tujuan Umum ....................................................................................... 2
D Petunjuk Penggunaan Modul ................................................................ 2

PELAJARAN 1
KONSEP MANAJEMEN PELAYANAN KEBIDANAN MANDIRI ............. 5

D Tujuan Khusus .................................................................................... 6


D Konsep Inti ........................................................................................... 7
D Pelayanan Kebidanan Mandiri .............................................................. 8
l Pengertian Pelayanan Kebidanan Mandiri ....................................... 8
D Prinsip Dasar dalam Mengembangkan Usaha ..................................... 9
D Jiwa Kewirausahaan – Kiat dalam Mengelola Usaha Mandiri .............. 12
D Manajemen ......................................................................................... 13
l Pengertian Dasar Manajemen....................................................... 13
l Proses Manajemen ....................................................................... 13
D Kepemimpinan Mandiri ....................................................................... 19
l Pemimpin dan Kepemimpinan ...................................................... 19
D Kegiatan Pembelajaran ...................................................................... 30
D Uji Kemampuan Diri ........................................................................... 30

vii
Modul Mahasiswi Manajemen Pelayanan Kebidanan Mandiri

PELAJARAN 2
MERINTIS, MEMULAI DAN MENGEMBANGKAN USAHA .................. 33

D Tujuan Khusus ................................................................................... 34


D Konsep Inti ......................................................................................... 35
D Pengertian Pelayanan Kebidanan Mandiri .......................................... 36
l Pengertian Produk Barang dan Jasa ............................................. 36
D Karakteristik Jasa Pelayanan Kebidanan ............................................ 37
l Tak Berwujud ................................................................................ 37
l Tak Dapat Dipisahkan ................................................................... 37
l Keanekaragaman ......................................................................... 37
l Tidak Tahan Lama ......................................................................... 38
l Pelayanan Kebidanan ................................................................... 38
D Disain Jasa Pelayanan Kebidanan Mandiri ......................................... 42
D Langkah Pemasaran Jasa Pelayanan Kesehatan Mandiri .................. 44
l Memahami Konsumen serta Kebutuhan dan Keinginannya .......... 44
l Menentukan Disain Pelayanan dan atribut Pelayanan
yang Tepat – Sesuai dengan Kebutuhan Konsumen
Pengguna Jasa ............................................................................. 45
l Mempromosikan Jasa ................................................................... 45
l Pemilihan Lokasi........................................................................... 46
l Menetapkan tarif Pelayanan .......................................................... 48
D Membangun Kemitraan dan Kepercayaan Konsumen
dan Masyarakat .................................................................................. 51
l Identifikasi Potensi Mitra Pelayanan .............................................. 51
l Membina Hubungan dan Mendayagunakan
Potensi Mitra Pelayanan .............................................................. 55
l Membangun Kepercayaan Konsumen dan Masyarakat ................ 57
D Kegiatan Pembelajaran ...................................................................... 58
D Uji Kemampuan Diri ........................................................................... 58

viii
DAFTAR ISI

PELAJARAN 3
MANAJEMEN OPERASIONAL DAN LOGISTIK ................................... 61
D Tujuan Khusus ................................................................................... 62
D Konsep Inti ......................................................................................... 63
D Manajemen Operasional .................................................................... 64
l Penatalaksanaan dan Alur Pelayanan ........................................... 66
l Pengaturan Tata Ruang dan Alur Pelayanan ................................. 67
D Manajemen Logistik – Sarana dan Perlengkapan Pelayanan .............. 70
l Pengadaan Material ...................................................................... 71
l Proses Pengadaan ....................................................................... 73
D Kegiatan Pembelajaran ...................................................................... 76
D Uji Kemampuan Diri ........................................................................... 76
PELAJARAN 4
MENGELOLA PEMBUKUAN DAN KEUANGAN .................................. 79

D Tujuan Khusus ................................................................................... 80


D Konsep Inti ......................................................................................... 81
D Sistem Keuangan Sederhana ............................................................ 82
l Pengertian Modal .......................................................................... 83
l Akunting ........................................................................................ 85
D Kegiatan Pembelajaran .................................................................... 102
D Uji Kemampuan Diri ......................................................................... 102

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................. 105

ix
Modul Mahasiswi Manajemen Pelayanan Kebidanan Mandiri

LAMPIRAN

D Pelajaran 1 ..................................................................................... 109


l Lampiran 1 .................................................................................. 111
l Lampiran 2 .................................................................................. 117
l Lampiran 3 .................................................................................. 121
l Lampiran 4 .................................................................................. 125

D Pelajaran 3 ..................................................................................... 129


l Lampiran 1 .................................................................................. 131
l Lampiran 2 .................................................................................. 135
l Lampiran 3 .................................................................................. 139

D Pelajaran 4 ..................................................................................... 143


l Lampiran 1 .................................................................................. 145

DDD

x
Pendahuluan

Gambaran Isi Modul


Modul ini berisi tentang bagaimana langkah dan cara menjalankan profesi
bidan sebagai kegiatan usaha yang mengedepankan sisi pelayanan
kebidanan, dan dikelola secara mandiri, profesional dan berjalan secara
berkesinambungan.

Pelajaran pertama berisi tentang konsep manajemen usaha, yang secara


singkat membahas prinsip dasar dalam mengelola usaha mandiri. Beberapa
kiat kewirausahaan dipaparkan dalam pelajaran pertama ini. Pelajaran kedua
membahas tentang bagaimana merintis dan memulai usaha. Faktor-faktor
apa saja yang harus mendapatkan perhatian khusus, terutama dalam
menentukan jenis pelayanan yang akan disediakan, bagaimana
‘mengkomunikasikan’ secara efektif kepada masyarakat (calon pengguna
jasa) serta bagaimana membangun kepercayaan masyarakat terhadap jasa
yang diberikan. Pelajaran ketiga berisi pengelolaan operasional pelayanan.
Pada bagian ini mahasiswi akan mendapat penjelasan mengenai bagaimana
bentuk pelayanan yang diinginkan dapat dilaksanakan secara efektif.
Bagaimana alur pelayanan yang efisien, mengelola dukungan sarana dan
perlengkapan pelayanan, serta dukungan logistik dan stok yang optimal. Pada
pelajaran keempat mahasiswi akan mendapat penjelasan tentang pengelolaan
keuangan dan pembukuan secara sederhana tetapi efektif.

Kompetensi Awal
Kompetensi awal yang dibutuhkan: pengetahuan dan pemahaman tentang
ruang lingkup profesi bidan dan praktik kebidanan, dokumentasi kebidanan,
mutu pelayanan kebidanan, kesehatan masyarakat dan kebidanan komunitas,
promosi kesehatan; dan komunikasi dalam praktik kebidanan.

1
Modul Mahasiswi Manajemen Pelayanan Kebidanan Mandiri

Tujuan Umum
Setelah menyelesaikan mata ajaran ini, mahasiswi diharapkan memiliki
kompetensi dan kemampuan untuk memimpin dan mengelola kegiatan
(usaha) pelayanan kebidanan secara mandiri, efektif, profesional dan
berkelanjutan.

Petunjuk Penggunaan Modul


1. Mahasiswi membaca modul sebelum kelas dimulai.

2. Mahasiswi diminta menjawab pertanyaan pada uji kemampuan diri (Self-


Check test), dan melakukan kegiatan yang tercantum pada akhir setiap
sesi.

3. Akan lebih efektif bila mahasiswi dapat mengamati dan mengobservasi


proses pelayanan yang dilakukan bidan secara riil di lapangan.

DDD

2
Pelajaran 1
Konsep Manajemen
Pelayanan
Kebidanan Mandiri
Waktu 4 Jam

3
Modul Mahasiswi Manajemen Pelayanan Kebidanan Mandiri

4
Konsep Manajemen
Pelayanan Kebidanan
Mandiri

5
Modul Mahasiswi Manajemen Pelayanan Kebidanan Mandiri

Tujuan Khusus
Mahasiswi diharapkan mampu:

1. Menjelaskan pengertian usaha mandiri.

2. Memahami lingkup bidang usaha pelayanan yang bisa diberikan


dalam profesi bidan.

3. Memahami prinsip-prinsip dasar dalam mengelola pelayanan


kebidanan mandiri serta kiat-kiat sebagai wirausaha.

4. Memahami proses manajemen secara umum.

5. Memahami peran kepemimpinan terhadap keberhasilan usaha dan


bagaimana memimpin diri sendiri secara efektif.

6
Konsep Manajemen Pelayanan Kebidanan Mandiri PELAJARAN 1

Konsep Inti
Pelayanan Kebidanan Mandiri merupakan pelayanan yang diberikan oleh
profesi bidan yang berdiri sendiri sesuai dengan kewenangannya.

Dalam melaksanakan pelayanan kebidanan mandiri seorang bidan


harus memegang teguh prinsip Kepatuhan terhadap Aturan dan Hukum,
etika profesi, profesionalisme dan keahlian, orientasi pelayanan dan
tanggung jawab sosial, memperhatikan kesinambungan usaha, sinergi
dan kerjasama, pengembangan bertahap, memisahkan usaha dengan
pribadi.

Jiwa entrepreneur (kewirausahaan) yang berciri semangat kerja keras,


disiplin, memiliki daya tahan dan daya juang, berorientasi pada hasil,
berpikir jauh kedepan, kerjasama tim, kreatif, keberanian mengambil
resiko yang diperhitungkan serta semangat belajar terus menerus akan
meningkatkan peluang keberhasilan seorang bidan dalam usahanya.
Disamping itu, diperlukan pula karakteristik sebagai pemimpin yang
mampu memimpin diri sendiri maupun mempengaruhi orang lain.

7
Modul Mahasiswi Manajemen Pelayanan Kebidanan Mandiri

Pelayanan Kebidanan Mandiri


PENGERTIAN PELAYANAN KEBIDANAN MANDIRI
Pelayanan Kebidanan merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan
yang diarahkan untuk mewujudkan kesehatan keluarga dalam rangka
tercapainya keluarga yang berkualitas.

Pelayanan kebidanan adalah pelayanan yang diberikan oleh bidan sesuai


dengan kewenangan yang diberikan dengan maksud meningkatkan kesehatan
ibu dan anak dalam rangka tercapainya keluarga berkualitas, bahagia dan
sejahtera. Kewenangan bidan dalam menjalankan praktik mandiri mencakup:

D Pelayanan Kebidanan – yang ditujukan kepada ibu dan anak

D Pelayanan Keluarga Berencana

D Pelayanan Kesehatan Masyarakat

Pelayanan Kebidanan tersebut diatas dapat dibagi sesuai dengan “wilayah


kerja” menjadi:

D Pelayanan Kebidanan Rumah Sakit

D Pelayanan Kebidanan Puskesmas

D Pelayanan Kebidanan Polindes

D Pelayanan Kebidanan Mandiri

Sesuai dengan namanya, bila pelayanan kebidanan diberikan oleh


perseorangan bidan yang tidak terikat disebut dalam sebuah institusi/lembaga
pelayanan kesehatan (seperti rumah sakit, puskesmas maupun polindes)
maka disebut sebagai pelayanan kebidanan mandiri (sering disebut bidan
praktek swasta) pelayanan kebidanan sendiri merupakan bagian dari
pelayanan kesehatan.

8
Konsep Manajemen Pelayanan Kebidanan Mandiri PELAJARAN 1

Prinsip Dasar dalam Mengembangkan


Usaha
Dalam menjalankan praktik bidan mandiri ada beberapa prinsip dasar yang
perlu diperhatikan:

1. Kepatuhan terhadap Aturan dan Hukum

Profesi bidan merupakan profesi yang diatur melalui beberapa ketentuan


dan peraturan pemerintah. Pengaturan dilakukan terhadap:

l Registrasi

l Lingkup pelayanan kesehatan yang diijinkan

l Kewenangan yang diberikan kepada bidan

l Penyelenggaraan praktik bidan, seperti tempat dan ruangan praktik,


perlengkapan dan peralatan kesehatan, sampai kelengkapan
administrasi

Peraturan-peraturan ini menuntut bidan untuk memenuhi semua


persyaratan yang diatur. Ketidakpatuhan terhadap aturan pada
prakteknya mungkin tidak terasa tetapi mengandung resiko terutama bila
terjadi masalah dalam pelayanan kepada konsumen dan konsumen
mempermasalahkannya dengan mengajukan tuntutan hukum. Bila hal ini
terjadi dampaknya akan terasa dalam jangka panjang, terutama dari segi
reputasi dan nama baik.

2. Etika Profesi

Setiap pelayanan profesi individual yang dilakukan secara mandiri


umumnya dilandasi oleh etika profesi untuk memastikan standar
pelayanan diberikan secara optimal dan menghindari ’malpraktek’. Oleh
karenanya bidan perlu memegang teguh etika profesi sebagai landasan
dalam menjalankan usahanya. Janganlah kita mempertaruhkan usaha
jangka panjang hanya untuk keuntungan jangka pendek semata-mata.
Demikian pula janganlah kita mengalahkan dan melawan hati nurani demi
materi.

9
Modul Mahasiswi Manajemen Pelayanan Kebidanan Mandiri

3. Profesionalisme dan Keahlian

Jasa pelayanan kebidanan sangat mengandalkan pada keahlian dan


ketrampilan bidan dalam memberikan pelayanan terutama karena sifat
pelayanan mengandung resiko tinggi (menyangkut jiwa manusia) dan
sangat sensitif. Kehandalan dalam pelayanan yang didasarkan pada
keahlian dan profesionalitas sangat diperlukan. Oleh karenanya langkah
awal bagi seorang bidan adalah memastikan keahliannya sudah
memenuhi syarat dan standar yang telah ditetapkan dan dapat memenuhi
kebutuhan masyarakat konsumen. Peningkatan pengetahuan dan
ketrampilan terus menerus adalah jalan untuk mendapatkan keberhasilan
usaha. Semua usaha kebidanan yang berhasil selalu mengandalkan
keahlian bidan. Sebaik apapun fasilitas yang disediakan, promosi yang
gencar dilakukan, akan tidak berguna bila keahlian bidan terbatas.

4. Orientasi Pelayanan dan Tanggung Jawab Sosial

Pelayanan kebidanan sangat berorientasi pada pelayanan sosial. Oleh


karenanya harus diupayakan untuk tidak mengedepankan orientasi
komersial belaka.

Dari kisah beberapa bidan yang berhasil, keberhasilan mereka justru


karena tidak meletakkan aspek komersial didepan. Dengan berorientasi
menolong, melayani mereka mendapatkan kepercayaan masyarakat,
yang dikemudian hari justru menjadi dasar yang kokoh dalam menunjang
keberhasilan mereka. Kerapkali mereka melayani pasien tidak mampu
dengan tidak dibayar.

5. Kesinambungan Usaha

Walaupun sangat berorientasi pada pelayanan sosial, pelayanan


kebidanan tetap harus memperhatikan kesinambungan usaha. Prinsip
kesinambungan usaha dilakukan melalui proses manajemen yang efisien
dan efektif. Kesinambungan usaha ini perlu diperhatikan karena
pelayanan kebidanan merupakan usaha yang mengandalkan
kepercayaan masyarakat konsumen. Dan kepercayaan konsumen yang
merupakan dasar bagi kesinambungan usaha adalah buah dari sebuah
proses yang panjang, bukan proses instan.

10
Konsep Manajemen Pelayanan Kebidanan Mandiri PELAJARAN 1

6. Sinergi dan Kerjasama

Pelayanan kebidanan mandiri telah ditetapkan batas kewenangan yang


bisa diberikan. Dilain sisi kebutuhan masyarakat konsumen terhadap
pelayanan kebidanan bisa saja diluar kewenangan dan kemampuan yang
dimiliki oleh individu bidan. Oleh karenanya kemampuan untuk melakukan
sinergi dan kerjasama dengan lembaga atau organisasi lain yang
mendukung sangat penting. Misalnya dokter, rumah sakit yang bisa
menjadi rujukan saat bidan menangani pasien yang tidak dapat ditangani
sendiri. Bahkan bidan lainpun sebaiknya diperlakukan sebagai mitra kerja
yang mungkin suatu saat dibutuhkan bantuannya, walaupun mereka
adalah pesaing. Pesaing bukanlah musuh yang perlu dijauhi.

7. Pengembangan Bertahap

Karena pelayanan kebidanan memerlukan keahlian dan sumber daya yang


cukup besar, usaha pelayanan kebidanan ini sebaiknya dilakukan melalui
proses pengembangan secara bertahap yang direncanakan secara
sistematis. Melalui perencanaan yang sistematis memungkinkan bidan
meraih keberhasilan.

Bidan Nora – yang memulai praktik bidan dirumahnya


sejak tahun 1998 dari sebuah tempat tidur dirumah
kontrakannya, baru 2 tahun yang lalu benar-benar
konsentrasi secara penuh waktu melakukan praktik
bidan mandiri. Saat ini pasiennya berkisar 140 pasien
imunisasi, 240 pasien berobat, 6 pasien partus rata-
rata per bulan (pada awalnya hanya 5-6 orang saja
per bulan). Bidan Nora berencana mengembangkan
sebuah Rumah Bersalin. Untuk itu Bidan Nora
mengembangkan Rencana Kerja untuk mewujudkan
niatnya.

Rumah Bersalin Ananda yang didirikan Bidan Desi di Bekasi merupakan buah perjalanan
panjang dari pelayanan Kebidanan yang dilakukan Bidan Desi. Dimulai dari membuka praktik
dirumah, secara bertahap kemudian membuat Balai Pengobatan (yang kemudian sudah
berkembang menjadi Rumah Sakit Umum Ananda), serta Rumah Sakit Bersalin Ananda.

11
Modul Mahasiswi Manajemen Pelayanan Kebidanan Mandiri

8. “Business is Business”
(memisahkan usaha dengan pribadi)

Keberhasilan dalam usaha mandiri dan keberlangsungan usahanya


menuntut kemampuan untuk bisa memisahkan dan memberi batasan
jelas antara usaha dengan pribadi. Misalnya dalam pengelolaan
keuangan, penggunaan fasilitas dsb. Seringkali banyak usaha yang
gagal karena pencampur-adukan kedua ’wilayah’ ini.

Dari cerita bidan-bidan yang berhasil, seperti Bidan Desi bahkan secara
disiplin memutuskan untuk ‘menggaji’ diri sendiri. Kalaupun
menggunakan uang hasil praktik diluar gaji – walaupun itu adalah
pendapatan hasil jerih payahnya sendiri, Bidan Desi menganggapnya dan
memperlakukan uang tersebut sebagai hutang, yang akan dibayar
kembali setelahnya. Bahkan uang dari suaminya yang digunakan untuk
kepentingan praktik bidan diperlakukan sebagai hutang. Mereka benar-
benar memberikan komitmennya untuk memisahkan urusan rumah
tangga dan usaha prakteknya, terutama dalam aspek keuangan.

Jiwa kewirausahaan – Kiat dalam


Mengelola Usaha Mandiri
Disamping memegang prinsip diatas, individu bidan yang berhasil dalam
mengelola usaha mandiri memiliki jiwa kewirausahaan (entrepreneur) yang
tinggi didukung oleh beberapa karakteristik:

1. Semangat kerja keras

Memberikan komitmen penuh untuk mengerahkan seluruh energi, waktu,


perhatian, kemampuan yang diperlukan untuk membuat usaha berhasil.

Untuk membuka praktik bidan mandiri ternyata tidak bisa hanya


memberikan ’setengah perhatian’. Pengalaman bidan-bidan yang telah
berhasil menunjukkan mereka berhasil membangun ’usaha’ praktiknya
setelah mereka ’melepaskan’ pekerjaan lainnya dan sepenuhnya
berkonsentrasi serta fokus pada praktik bidannya, serta memulainya
dari awal secara bertahap, seperti petani yang menggarap sawahnya
mulai dari menyemai bibit, seterusnya sampai panen.

12
Konsep Manajemen Pelayanan Kebidanan Mandiri PELAJARAN 1

Bidan Nora, Bidan Desi dan Bidan Kartini adalah contoh bidan-bidan yang berhasil meniti usahanya setelah
mereka “mengalahkan” profesi sebagai “pegawai” dan memilih untuk FOKUS, BERKONSENTRASI dan
BEKERJA KERAS sepenuhnya merintis dan membesarkan praktiknya. Kepercayaan yang datang dari
masyarakat adalah buah dari ketekunan dan perhatian yang fokus kepada masyarakat.

2. Disiplin

Kemampuan untuk bekerja sesuai dengan jadwal dan target yang telah
ditetapkan.

Apabila kita telah memutuskan untuk membuka praktik mandiri maka kita
harus disiplin dengan “janji” dan komitmen kepada masyarakat, seperti
disiplin terhadap waktu dan hari praktik yang telah dijanjikan. Demikian
pula dalam pengelolaan keuangan dibutuhkan disiplin tinggi dalam
mengalokasikan pendapatan yang diperoleh.

3. Daya tahan & daya juang

Kemampuan untuk bertahan, menghadapi hambatan, tantangan,


kesulitan tanpa kenal menyerah. Kepercayaan masyarakat diperoleh
melalui daya juang dan kekuatan untuk menghadapi hambatan, terutama
pada awal-awal dan perintisan usaha.

4. Orientasi tinggi terhadap hasil


(achievement orientation)

Memiliki keinginan tinggi untuk bekerja sampai menghasilkan sesuatu


sesuai dengan yang diharapkan, apapun tantangannya. Seluruh upaya
diarahkan untuk mencapai sasaran/hasil yang diinginkan.

5. Keberanian mengambil resiko yang diperhitungkan

Kemauan dan kemampuan untuk mengambil tindakan, keputusan dengan


pertimbangan matang dan resiko yang telah diperhitungkan.

13
Modul Mahasiswi Manajemen Pelayanan Kebidanan Mandiri

6. Berpikir jauh kedepan

Mampu mengantisipasi perkembangan situasi pada masa yang akan


datang dan bereaksi lebih awal.

7. Kerjasama tim

Kemampuan dan kemauan berkerjasama dalam tim/kelompok, siap


mendengarkan, belajar dari orang lain, sehingga setiap orang yang
terlibat merasa terlibat dan termotivasi. Hal ini penting mengingat dalam
pekerjaannya bidan mungkin akan memerlukan bantuan dan kerjasama
dengan berbagai pihak, agar dapat memberikan pelayanan yang optimal.

8. Kreatif

Mudah menghasilkan dan menerima ide baru dan memiliki kemauan


tinggi untuk mencoba ide baru tersebut.

9. Belajar terus menerus

Kemampuan dan motivasi tinggi untuk terus belajar, mengambil hikmah


dan pelajaran dari setiap aktivitas/langkah yang diambil untuk perbaikan
dan peningkatan.

Salah satu kesamaan yang diperoleh dari pengalaman bidan-bidan yang


dipandang berhasil adalah kemauan tinggi untuk terus belajar, baik
melalui pendidikan formal maupun belajar sendiri.

Bidan Desi adalah contoh Bidan yang belajar tiada


henti. Mottonya – Berpikir cerdas – berwawasan luas
– bekerja ikhlas. Setelah menyelesaikan S1 nya
dalam bidang Ilmu Komunikasi, saat ini sedang
menempuh S2nya sekaligus D3 Kebidanan. Bahkan
pada lokasi Rumah Sakit Bersalin Ananda yang baru
selesai dibangunnya, Bidan Desi mendedikasikan
beberapa ruangan untuk kelas-kelas sebuah
Akademi Bidan yang dikelolanya. Ketokohannya
karena banyak menolong masyarakat, diakui
dikalangan masyarakat Bekasi, telah mendorongnya
masuk ke kancah politik dengan terpilihnya menjadi
Caleg sebuah Partai Politik tahun 2004 lalu.

14
Konsep Manajemen Pelayanan Kebidanan Mandiri PELAJARAN 1

“Kiat saya – saya orang yang suka bekerja keras.


Belajar terus menerus. Saya juga memiliki prinsip
bidan itu adalah seorang pelayan. Saya juga tidak
segan untuk memberikan informasi sejelas-jelasnya
kepada pasien. Saya memiliki rencana yang jelas, saya
juga sangat disiplin terutama dalam hal keuangan. Saya
menetapkan gaji untuk diri saya sendiri. Sisa
pendapatan selalu saya alokasikan untuk membayar
obat-obatan, pemeliharaan dan penggantian alat, serta
membayar biaya-biaya lain” – Bidan Nora sedang
melayani seorang pasiennya.

Keberhasilan Bidan Kartini memiliki Rumah Sakit


Bersalin Kartini merupakan buah hasil kerja kerasnya
selama bertahun-tahun, yang memulai karirnya sebagai
Bidan Desa di daerah Purwodadi – Jawa Tengah. “Saya
ingin bidan-bidan muda untuk terus belajar, dari bidan-
bidan senior, melanjutkan sekolah, dll”

Manajemen
PENGERTIAN DASAR MANAJEMEN
Secara umum manajemen adalah proses mencapai tujuan yang telah
ditentukan bersama dan melalui orang lain.

PROSES MANAJEMEN
Untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan maka proses manajemen terdiri
dari: Perencanaan, Pengorganisasian, Pelaksanaan dan Pengendalian

Perencanaan

Perencanaan adalah proses yang menghasilkan suatu uraian rinci dan


langkah tentang langkah-langkah yang akan dilakukan/dilaksanakan untuk
mencapai tujuan. Hasil dari proses perencanaan adalah rencana (Plan).

15
Modul Mahasiswi Manajemen Pelayanan Kebidanan Mandiri

Beberapa contoh kegiatan/aktivitas yang dilakukan dalam perencanaan:

D Menetapkan target/sasaran apa yang akan dicapai tahun depan, bulan


depan, minggu depan, dst. Misalnya tahun depan sudah dapat
memberikan pelayanan lengkap kepada ibu dan anak dengan fasilitas
lengkap.

D Menetapkan langkah-langkah, tindakan, kegiatan yang akan dilakukan


dalam 1 tahun kedepan, 1 bulan mendatang, 1 minggu kedepan, dst.

D Menyusun kebutuhan perlengkapan, peralatan, obat-obatan yang


dibutuhkan dalam 1 bulan mendatang.

D Menyusun perkiraan pendapatan/pemasukan, dan kebutuhan pendanaan/


keuangan dalam 1 tahun kedepan, 1 bulan kedepan, dst

Kiat bidan-bidan yang berhasil:

D “Saya punya mimpi untuk punya rumah sakit sendiri. Untuk


mewujudkannya saya mulai dengan menuliskan visi saya, rencana kerja
yang harus saya wujudkan”

D “Saya terinspirasi oleh bidan-bidan yang sudah berhasil, yang saya


jadikan idola atau panutan saya. Dari situlah motivasi diri saya untuk
mengembangkan usaha rumah sakit ini”

Pengorganisasian

Pengorganisasian adalah pengaturan dan pengalokasian sumber daya agar


semua langkah-langkah yang telah ditetapkan dalam rencana dapat
dilaksanakan secara terpadu, efisien dan efektif. Pengorganisasian
menentukan “siapa” mengerjakan “apa” dan bagaimana masing-masing
fungsi dihubungkan dan dikoordinasikan. Sehingga proses pengorganisasian
menghasilkan:

D Kejelasan fungsi, tanggung jawab dan wewenang dari setiap bagian/unit/


orang yang berkontribusi terhadap pencapaian tujuan

D Kejelasan proses koordinasi dan komunikasi diantara fungsi-fungsi

16
Konsep Manajemen Pelayanan Kebidanan Mandiri PELAJARAN 1

Biasanya hasil tersebut tercermin dalam bentuk struktur organisasi

Beberapa contoh kegiatan pengorganisasian:

D Menentukan tugas, tanggung jawab dan pekerjaan yang harus dilakukan


oleh asisten dalam membantu pelaksanaan pelayanan kebidanan.

D Melakukan pembagian tugas dalam pelaksanaan suatu proyek tertentu


sehingga tujuan proyek dapat tercapai.

Pada titik tertentu, bidan yang membuka


praktik mandiri tidak bisa lagi melakukan
segalanya sendiri – perlu bantuan orang
lain. Pada saat itulah Pengorganisasian
diperlukan - memperjelas fungsi, tugas
dan tanggung jawab apa yang diberikan
kepada orang lain, dan apa yang akan
dilakukan sendiri. Selanjutnya kita perlu
memberikan pengarahan dan petunjuk
tentang bagaimana tugas dilaksanakan
Bidan Nora sedang memberikan
pengarahan kepada asistennya dalam
meracik obat

Pengarahan dan Pelaksanaan

Proses pengarahan dan pelaksanaan merupakan proses melaksanakan


rencana melalui pemberian pengarahan, memimpin, memotivasi dan
komunikasi agar rencana dapat terlaksana dengan baik.

Beberapa contoh kegiatan pengarahan:

D Menjelaskan cara melaksanakan suatu tugas/pekerjaan tertentu kepada


asisten yang baru.

D Menanyakan kepada asisten atau orang yang membantu apakah ada


permasalahan atau kesulitan dalam melaksanakan tugas.

D Memberikan contoh yang baik kepada orang lain (asisten, dsb), misalnya
tentang disiplin, tentang menjaga kebersihan, menjauhi narkoba, rokok,
dsb.

D Menegur bila orang lain melakukan kesalahan, dan memberi masukan


agar tidak terjadi lagi kesalahan yang sama dimasa mendatang.

D Mendorong orang lain untuk melaksanakan tugasnya bila diketahui orang


tersebut tidak mengerjakan tugasnya.

17
Modul Mahasiswi Manajemen Pelayanan Kebidanan Mandiri

Pengendalian

Pengendalian adalah proses untuk memastikan bahwa pelaksanaan telah


dijalankan dan tujuan tercapai. Prosesnya mencakup aktivitas memonitor,
mengevaluasi dan mengambil tindak lanjut untuk menghindari penyimpangan
terhadap rencana.

Beberapa contoh kegiatan pengendalian:

D Mengumpulkan data realisasi suatu kegiatan, dan menyusunnya menjadi


laporan.

D Mengevaluasi pelaksanaan kegiatan, dan mengecheck apakah ada yang


kurang, ada yang tidak sesuai dengan rencana, jadwal, dana, dst.

D Segera mengambil tindakan bila ada yang tidak sesuai dengan rencana.

Ketrampilan seorang bidan dalam menjalankan kegiatan manajemen,


walaupun secara sederhana akan sangat bermanfaat untuk meningkatkan
hasil dan pengembangan yang berkelanjutan dari jasa pelayanan yang
diberikan.

18
Konsep Manajemen Pelayanan Kebidanan Mandiri PELAJARAN 1

Kepemimpinan Mandiri
Misi Bidan:

Memberikan pelayanan kesehatan kebidanan, kesehatan reproduksi, keluarga


berencana, serta kegiatan pembangunan lainnya secara profesional, penuh
dengan keramahan dan percaya diri, mampu menjaga kewibawaannya, dan
bercirikan kepemimpinan dengan sikap yang berani membuat keputusan.

Dari misi di atas sangat jelas bahwa ciri penting yang harus dimiliki seorang
bidan adalah kepemimpinan.

PEMIMPIN DAN KEPEMIMPINAN


Kita semua memiliki pandangan sendiri mengenai kepemimpinan yang baik
dan bagaimana kita ingin dipimpin. Kita tentunya dapat dengan jelas
mengingat guru, kepala sekolah, tokoh-tokoh dilingkungan kita yang
merupakan pemimpin yang baik. Ada baiknya kita mulai dengan merenungkan
beberapa hal dibawah ini

D Coba anda ingat-ingat kembali guru, kepala sekolah, tokoh-tokoh


disekitar anda yang menurut anda adalah tokoh panutan dan
pemimpin yang baik. Hal-hal baik apa saja yang membuat
mereka sangat menonjol? Apa karakteristik pribadi yang mereka
miliki?

D Apa arti “kepemimpinan” menurut anda?

Banyak definisi yang menarik mengenai kepemimpinan dalam berbagai


literatur.

19
Modul Mahasiswi Manajemen Pelayanan Kebidanan Mandiri

Dibawah ini ada beberapa definisi kepemimpinan. Beri tanda (v) pada definisi
yang masuk akal menurut anda. Kepemimpinan adalah:

D Memberi makna dan tujuan.

D Menekankan pada hal-hal yang tepat untuk dikerjakan.

D Membentuk lingkungan yang kondusif bagi organisasi dan lingkungan


untuk mencapai tujuan.

D Membuat orang lain melakukan apa yang anda inginkan.

D Memotivasi orang untuk menyelesaikan tugas atau pekerjaannya dengan


sukarela.

D Memungkinkan orang lain bertanggung jawab.

D Memberdayakan orang lain untuk mengerjakan apa yang mereka anggap


benar.

D Membantu orang lain merasa aman, lebih percaya diri.

D Mengembangkan, menjaga dan mengubah budaya.

D Memiliki produk dan pelayanan yang paling baik di lingkungan.

Namun pada umumnya kepemimpinan didefinisikan sebagai suatu proses


mempengaruhi aktivitas dari orang lain (individu atau kelompok) untuk
mencapai suatu tujuan dalam situasi tertentu.

Dari definisi ini, nampak bahwa kepemimpinan adalah suatu proses, bukan
orang. Proses dalam kepemimpinan meliputi 3 faktor:

D Pemimpin

D Orang lain

D Faktor situasi

20
Konsep Manajemen Pelayanan Kebidanan Mandiri PELAJARAN 1

Interaksi dari tiga faktor tersebut menghasilkan karya dan prestasi serta
kepuasan. Nampak jelas bahwa kepemimpinan tidak semata-mata
merupakan proses antara pemimpin sebagai atasan dengan bawahan
sebagai pengikut dalam suatu organisasi. Hal ini menjadi sangat relevan
dengan profesi bidan yang mandiri, yang tidak selalu memiliki karyawan
formal sebagai bawahan. Konteks kepemimpinan bagi bidan dapat diartikan:

D Menjadi pemimpin bagi diri sendiri

D Menjadi pemimpin bagi masyarakat di lingkungannya (khususnya dalam


bidang kesehatan)

Karena dalam pekerjaannya yang mandiri semua tergantung pada diri sendiri,
dan banyak berkaitan dengan pihak-pihak lain yang perlu diajak bekerjasama
untuk mencapai tujuan bersama.

Ciri-ciri dan karakter Pemimpin yang efektif

Pemimpin yang benar-benar memahami diri sendiri memiliki pola yang jelas
di dalam dirinya. Mereka bekerja sesuai dengan kemampuan pekerjaan
sehingga kelemahan dapat diminimalkan dan tidak muncul ke permukaan.
Mereka mengetahui kapan harus memimpin dan kapan harus mundur.
Mereka tahu kapan harus melibatkan orang lain yang memiliki kemampuan
yang tidak dimilikinya.

Pemimpin yang efektif memiliki:

1. Kemampuan merealisasikan pekerjaan


Kemampuan untuk merancang, mulai melaksanakan pekerjaan sampai
tuntas

2. Kemampuan mengintegrasikan

Karakter untuk Merealisasikan Pekerjaan

Ujilah Diri Sendiri

Keterangan

Nilai Diri sendiri:

1. Lemah

2. Rata-rata

3. Menonjol

21
Modul Mahasiswi Manajemen Pelayanan Kebidanan Mandiri

Rencana Tindakan:

1. Perlu diperkuat

2. Diskusikan dengan teman

3. Terus lakukan

Menilai Karakter untuk Merealisasikan Pekerjaan


Karakter untuk merealisasikan Pekerjaan Nilai diri Rencana
sendiri peningkatan
kemampuan
1 2 3 1 2 3

1 Kepercayaan Diri
Anda percaya pada diri sendiri dan kemampuan
untuk mencapai tujuan
2 Pengendalian Diri
Dibawah tekanan dan provokasi anda biasanya
bisa memberikan tanggapan yang rasional dan
seimbang
3 Integritas
Bersikap jujur, konsisten dan mengerjakan hal
yang penting bagi anda
4 Pandangan Positif
Anda bersikap positif dan dinamis sekaligus
realistis dan praktis
5 Dampak Pribadi
Anda memancarkan citra positif mengenai
diri sendiri – melalui cara berpakaian,
penampilan, suara
6 Dorongan yang kuat
Anda termotivasi untuk mempengaruhi orang
lain dan kejadian-kejadin, membuat pekerjaan
merealisasikan melalui orang lain
7 Orientasi Prestasi
Anda memiliki standar tinggi, ingin melakukan
pekerjaan lebih baik dan tetap mengukur
keefektifan kerja
8 Tindak lanjut
Menyelesaikan tugas, mencapai hasil yang
diinginkan merupakan salah satu pendorong
anda
9 Berpikiran Kritis
Anda dapat melihat kayu dari pohonnya,
menganalisa keseluruhan menjadi bagian-
bagian kecil, dan menangkap sebab dan akibat
10 Fokus
Anda mengevaluasi prioritas, memberikan
perhatian dan usaha secara terus menerus
untuk mencapai tujuan yang paling penting

22
Konsep Manajemen Pelayanan Kebidanan Mandiri PELAJARAN 1

Karakter untuk merealisasikan Pekerjaan Nilai diri Rencana


sendiri peningkatan
kemampuan
1 2 3 1 2 3
11 Berbicara
Anda dapat menyampaikan gagasan dan
argumen dan menciptakan kesan yang ingin
dibuat
12 Mendengarkan secara aktif
Anda memahami dan tanggap pada gagasan
orang lain, merasa dan berpikir
13 Mempengaruhi
Anda dapat mengajak orang lain untuk
mengikuti anda, mendapatkan, dan
mempertahankan komitmen mereka
14 Membangun tim
Anda tahu bagaimana mengembangkan,
memotivasi dan mempertahankan
tim yang efektif
15 Pemahaman kedalam
Anda memiliki pemahaman yang kuat atas
tujuan dan pemikiran mengenai organisasi
dan usaha anda

Kualitas Integrasi

Ujilah diri sendiri

Keterangan

Nilai Diri sendiri:

1. Lemah

2. Rata-rata

3. Menonjol

Rencana Tindakan:

1. Perlu diperkuat

2. Diskusikan dengan teman

3. Terus lakukan

23
Modul Mahasiswi Manajemen Pelayanan Kebidanan Mandiri

Menilai Kualitas Integrasi anda


Kualitas integrasi Nilai diri Rencana
sendiri tindakan
1 2 3 1 2 3
1 Energi
Anda dapat mengatasi pekerjaan yang
berlangsung lama dengan tuntutan hasil
berstandar tinggi
2 Sabar menghadapi ketidak-pastian
Anda dapat menerima ketidakpastian dan tetap
bisa efektif dalam mengerjakan aktivitas,
sekalipun informasi, tujuan dan jalannya
pekerjaan tidak pasti dan tidak jelas
3 Membuat struktur
Anda pandai melihat kaitan antara kejadian
yang tidak saling berhubungan, dan mampu
membuat suatu ketidakteraturan menjadi teratur
dan terlihat bentuknya
4 Berpikir konseptual
Anda dapat melihat pola, kecenderungan,
ketidak sinambungan; dan dapat merumuskan
gagasan yang masuk akal terhadap masalah
yang membingungkan; dan anda dapat menarik
kesimpulan yang jelas dari data yang ada
5 Penilaian yang seimbang
Ketika membuat keputusan, anda dapat
menyeimbangkan fakta yang ada dan perasaan,
kepala dan hati
6 Pola pikir berbasis nilai
Anda percaya pentingnya kepercayaan,
keterbukaan dan nilai-nilai lainnya bagi
diri sendiri dan orang lain
7 Taktik Komunikasi
Anda memahami bagaimana menggunakan
berbagai jenis komunikasi dalam situasi yang
berbeda untuk tujuan dan orang-orang yang
berbeda pula
8 Jaringan
Anda tahu bagaimana mengembangkan
jaringan kedalam dan keluar organisasi, serta
bagaimana menggunakan jaringan untuk
mendukung tujuan anda
9 Kepiawaian Politik
Anda memahami dan bisa mengelola hubungan
kekuasaan, berbagai kepentingan dan koalisi

24
Konsep Manajemen Pelayanan Kebidanan Mandiri PELAJARAN 1

Kualitas integrasi Nilai diri Rencana


sendiri tindakan
1 2 3 1 2 3
10 Kemampuan manajemen perubahan
Anda memahami dan dapat memainkan peran
dalam melakukan perubahan. Anda ahli
menguasai cara-cara dalam memulai,
memobilisasi, menerapkan dan membawa
perubahan baik bagi diri sendiri maupun untuk
orang lain
11 Pengetahuan usaha
Anda mengetahui usaha pelayanan kesehatan
anda secara persis, produk, layanan, pesaing
yang dekat, dan kecenderungan serta
perkembangan dalam bidang pelayanan
kesehatan, khususnya kebidanan

Bagaimana Hasilnya? Bila hasil skor rata-rata mendekati angka 3, berarti


anda memiliki cukup kemampuan integrasi yang diperlukan seorang
pemimpin. Perhatikan dan fokus untuk memperbaiki area dimana skor anda 1

Orientasi kepemimpinan

Dalam kepemimpinan ada 2 orientasi penting yang perlu mendapat perhatian:

D Orientasi terhadap orang (hubungan antar manusia)

D Orientasi struktur tugas.

Para pemimpin yang berorientasi tugas lebih menekankan pada struktur


pekerjaan, dan bagaimana membuat pekerjaan terlaksana. Para pemimpin
yang berorientasi hubungan lebih memperhatikan manusia dan mendukung
mereka.

Untuk berhasil dalam profesi sebagai seorang bidan, diperlukan kedua


orientasi diatas. Orientasi struktur tugas diperlukan untuk memberikan
pelayanan terbaik kepada konsumen, serta mengembangkan usaha praktik
bidan agar bisa terus maju dan berkembang. Sementara orientasi terhadap
orang diperlukan agar konsumen merasa senang, tenang dan percaya kepada
anda sebagai bidan yang menanganinya. Keramahan, keakraban, memberi
perhatian, empathy, kerelaan dan kesiapan untuk menolong adalah contoh
perilaku yang berorientasi terhadap orang.

25
Modul Mahasiswi Manajemen Pelayanan Kebidanan Mandiri

Ujilah diri sendiri


Bayangkan orang yang bekerja dengan anda membuat anda tidak dapat bekerja secara
maksimal. Nilailah dia dengan dimensi berikut dengan melingkari angka yang cocok.
Lalu tambahkan angka-angka yang sudah anda lingkari
Skala rekan kerja yang paling tidak disukai
Menolak 1 2 3 4 5 6 7 8 Menerima
Mendukung 8 7 6 5 4 3 2 1 Tidak bersahabat
Jaga jarak 1 2 3 4 5 6 7 8 Akrab
Menyenangkan 8 7 6 5 4 3 2 1 Tidak
menyenangkan
Terbuka 8 7 6 5 4 3 2 1 Tertutup
Ramah 8 7 6 5 4 3 2 1 Tidak ramah
Tidak dapat dipercaya 1 2 3 4 5 6 7 8 Dapat dipercaya
Tidak efisien 1 2 3 4 5 6 7 8 Efisien
Percaya diri 8 7 6 5 4 3 2 1 Ragu-ragu
Membosankan 1 2 3 4 5 6 7 8 Menarik
TOTAL ANGKA
Nilai 40 atau lebih berarti bahwa anda lebih berorientasi pada hubungan.
Anda mengutamakan perhatian pada orang. Nilai 35 atau kurang dari 35 berarti anda
lebih peduli untuk mengawasi pekerjaan dan kurang begitu perhatian pada aspek
hubungan manusia. Semakin ekstrim nilai anda, keatas atau kebawah, semakin besar
kemungkinan bertindak dengan gaya dominan

Anda mungkin mendapatkan nilai tinggi untuk orientasi tugas dan orientasi
hubungan antar manusia, atau nilai rendah untuk keduanya. Jadi anda dapat
menjadi salah satu tipe pemimpin diantara empat kuadran berikut:

Orientasi Perhatian Kolaborasi


Hubungan Ramah dan tanggap, anda Anda melibatkan dan
manusia tinggi memperlakukan individu sebaga bekerjasama dengan orang-
manusia seutuhnya dan orang yang ada diatas, dibawah,
menciptakan itikad baik dan yang setingkat untuk
mencapai tujuan bersama
Orientasi Laissez faire Mengarahkan
hubungan Anda memberikan kewenangan Anda memberi petunjuk
manusia rendah kepada orang lain mengenai mengenai cara kerja dan sangat
pekerjaan yang harus dilakukan, jelas mengenai apa yang harus
sementara anda sendiri melaku- dikerjakan, kapan dikerjakan dan
kan pekerjaan pribadi bagaimana dikerjakan
Orientasi struktur tugas rendah Orientasi struktur tugas tinggi

26
Konsep Manajemen Pelayanan Kebidanan Mandiri PELAJARAN 1

Citra Kepemimpinan

Ketika menjalankan kepemimpinan anda akan mendapatkan gaya khas. Anda


mengembangkan gaya sendiri mengenai bagaimana cara memimpin –
kepercayaan yang dianut dalam hidup, prinsip yang diterapkan, cara
menangani orang dan situasi yang digunakan. Itu semua menyatu menjadi
citra yang melekat pada diri anda sebagai seorang pemimpin.

Menyadari sepenuhnya akan citra diri akan memberi pemahaman yang lebih
dalam mengenai mengapa dan bagaimana anda efektif atau tidak efektif.
Anda dapat terus mengulang-ulang gaya dan perilaku yang anda sendiri tahu
berhasil diterapkan. Kesadaran juga memberi pemahaman kepada anda
mengenai apa yang bisa membuat orang lain tidak bersemangat. Dan
kemudian anda dapat mengubah atau mengembangkannya.

Citra kepemimpinan merupakan model yang diciptakan untuk membantu


pemimpin mengembangkan pendekatan yang bagus. Model ini berisi lima
citra atau pola kepemimpinan yang berbeda: Ahli, Pendorong, Bersahabat,
Pahlawan dan Pembimbing.

Ujilah Diri sendiri

Citra kepemimpinan
Luangkan waktu beberapa menit untuk menilai citra kepemimpinan anda. Anda memiliki
100 poin secara keseluruhan yang merupakan penjumlahan dari nilai citra anda.
Alokasikan poin-poin tersebut untuk menunjukkan seberapa besar bagian tiap citra
berperan dalam gaya kepemimpinan anda
Ahli
Bangga akan kemampuan teknis/profesional anda
Saya sangat suka menerapkan keahlian pada proyek-proyek atau
pekerjaan yang menantang
Saya suka berkeliling untuk memastikan pekerjaan sudah
dikerjakan dengan baik
Saya lebih memfokuskan pada tugas daripada memfokuskan pada
orang, dan kurang memperhatikan perkembangan mereka
Saya kurang memperhatikan gambaran usaha secara jelas
Pendorong
Saya dikenal sebagai orang yang berpikiran tangguh dan penuntut,
tetapi juga bersikap adil dan mendukung
Saya memberi arah dan petunjuk yang jelas kepada orang lain
Saya membuat jadwal pekerjaan
Saya bangga pada diri sendiri karena mengikuti proses pekerjaan,
memastikan sampai ke hal-hal secara mendetil sudah berjalan
dengan benar
Saya memonitor dan mengikuti jalannya pekerjaan dengan
seksama
Saya mendorong penggunaan prosedur yang seragam

27
Modul Mahasiswi Manajemen Pelayanan Kebidanan Mandiri

Bersahabat
Saya senang disukai orang lain
Saya dikenal ramah dan mudah didekati
Saya menganggap penting untuk memberi penghargaan dan
rasa hormat
Saya memperlakukan para anggota tim sebagai pihak yang sejajar
dengan saya
Saya terus menerus berusaha untuk menciptakan semangat
persahabatan
Saya memberikan bantuan secara pribadi kepada kelompok
Pahlawan
Saya memegang komando atas usaha dan menetapkan agenda
kerja
Orang memahami saya sebagai pemimpin yang kuat pada
saat-saat krisis
Saya memiliki reputasi sebagai orang yang memiliki daya saing
tinggi dan percaya diri
Saya menetapkan target yang menantang dan memerlukan orang
lain untuk meraihnya
Saya memainkan ’mesin kekuasaan’ dengan santai dan penuh
percaya diri
Saya cenderung membayang-bayangi orang lain
Pembimbing
Saya menetapkan tujuan-tujuan usaha yang lebih luas sebelum
menetapkan tujuan untuk kepentingan diri sendiri
Saya memiliki reputasi sebagai komunikator dan fasilitator yang kuat
Saya benar-benar memiliki komitmen untuk mengembangkan
budaya yang positif dan kooperatif
Saya berusaha mengembangkan tim yang berkinerja tinggi
Menghasilkan orang-orang terbaik merupakan bagian hidup saya
yang sangat penting
Saya kurang sabar dengan politik organisasi

28
Konsep Manajemen Pelayanan Kebidanan Mandiri PELAJARAN 1

Kelima citra tersebut diatas dapat dipetakan menjadi kuadran tugas dan
orang. Tipe bersahabat sangat tinggi muatan hubungan kemanusiaannya dan
sangat rendah muatan struktur tugasnya. Tipe pahlawan sebaliknya, rendah
muatan hubungan manusia dan tinggi muatan tugasnya.

Tidak ada satu citrapun yang secara alami lebih baik daripada citra yang lain.
Tiap citra memiliki kelebihan dan kelemahan. Akan tetapi memiliki
keseimbangan antara tipe tugas (Tipe Ahli, Pendorong dan Pahlawan) dan
tipe orang (Tipe Bersahabat dan Pembimbing) lebih baik daripada semua tipe
dimiliki dalam satu level atau semua tipe dimiliki dalam level yang lain. Gaya
keseimbangan membuat anda lebih fleksibel. Bagi seorang bidan, memiliki
keseimbangan diantara kedua tipe (tipe tugas dan tipe orang) sangatlah
penting. Tipe orang karena bidan banyak sekali berhubungan dengan orang
lain, terutama klien. Tipe tugas, karena dalam memberikan pelayanan
membutuhkan kemampuan melaksanakan pekerjaan dengan kualitas prima.

29
Modul Mahasiswi Manajemen Pelayanan Kebidanan Mandiri

Kegiatan Pembelajaran
Observasi dan perhatikan praktik bidan yang dipandang berhasil di
lingkungan anda

a. Kenali ciri-ciri/karakteristik pribadi dari bidan yang memimpin – cari


informasi dari pelanggannya.

b. Mempelajari pola kepemimpinan yang diterapkan.

c. Menggali bagaimana perjalanan usahanya mulai dari awal dan


mempelajari kiat-kiat apa saja yang diterapkan sehingga bisa
berhasil seperti sekarang ini.

Uji Kemampuan Diri


Instruksi : Jawab pertanyaan dibawah ini

1. Menurut anda, apa saja faktor kunci keberhasilan seorang bidan


yang menjalankan praktek pelayanan bidan mandiri?

2. Bila anda akan memulai usaha pelayanan kebidanan mandiri,


ketrampilan apa saja yang harus anda asah? Mengapa?

3. Dalam hal ketrampilan manajerial dan kepemimpinan, aspek apa


saja yang akan anda perbaiki/tingkatkan, dan langkah apa saja yang
akan anda lakukan?
4. Bagaimana anda menggambarkan seorang bidan yang dianggap
berhasil dalam menjalankan usaha pelayanan kebidanan mandiri?

DDD

30
Pelajaran 2

Merintis, Memulai dan


Mengembangkan Usaha
Waktu 4 Jam

31
Modul Mahasiswi Manajemen Pelayanan Kebidanan Mandiri

32
Merintis,
Memulai dan
Mengembangkan
Usaha

33
Modul Mahasiswi Manajemen Pelayanan Kebidanan Mandiri

Tujuan Khusus
Mahasiswi diharapkan mampu:

1. Mengidentifikasi, menentukan jasa pelayanan yang ingin


dikembangkan secara mandiri

2. Mengidentifikasi cara mengkomunikasikan dan memasarkan jasa


pelayanan yang diberikan

3. Mengenali faktor-faktor yang berpengaruh dan cara-cara


membangun kepercayaan klien dan masyarakat terhadap jasa
pelayanan yang diberikan

34
Merintis, Memulai dan Mengembangkan Usaha PELAJARAN 2

Konsep Inti
Lingkup usaha pelayanan kebidanan mandiri pada dasarnya tidak bisa
dilepaskan dari batasan definisi peran dan kewenangan profesi bidan.
Mengidentifikasi dan menentukan jasa pelayanan yang akan diberikan
diperlukan untuk mengarahkan fokus usaha dan pengembangan
kemampuan secara bertahap dan berkesinambungan. Sebagai usaha
jasa pelayanan, sesuai dengan karakteristik jasa maka promosi utama
adalah melalui kinerja jasa pelayanan. Usaha pelayanan kebidanan
mandiri dapat berlangsung secara berkelanjutan apabila bidan bisa
secara terus menerus mendapatkan kepercayaan masyarakat dan
pengakuan atas kontribusinya dalam pelayanan kesehatan kepada
masyarakat pengguna.

35
Modul Mahasiswi Manajemen Pelayanan Kebidanan Mandiri

Pengertian Pelayanan Kebidanan


Mandiri
PENGERTIAM PRODUK, BARANG DAN JASA
Setiap usaha pada dasarnya menawarkan PRODUK tertentu kepada
masyarakat sebagai target konsumennya.

PENGERTIAN PRODUK

Produk adalah segala sesuatu yang ditawarkan kepada masyarakat (pasar)


untuk dimiliki, digunakan, dikonsumsi, memperoleh perhatian yang dapat
memenuhi dan memuaskan keinginan atau kebutuhan (Kotler and Amstrong,
1996).

Produk bisa berupa BARANG atau JASA.

PENGERTIAN BARANG

Produk yang berwujud disebut barang yang nyata dan dapat dimiliki, seperti
pakaian, mobil, kosmetik, televisi, makanan, minuman dan sebagainya.

PENGERTIAN JASA

Jasa merupakan kegiatan atau manfaat yang ditawarkan oleh suatu pihak
kepada pihak lainnya yang pada dasarnya tidak berujud dan tidak pula
berakibat pada kepemilikan sesuatu, dan produksinya dapat atau tidak dapat
dikaitkan dengan produk fisik (barang).

Produk utama (inti) yang ditawarkan dalam profesi bidan adalah Jasa
Pelayanan Kesehatan khususnya bagi perempuan dan anaknya (bayi yang
baru lahir). Dalam memberikan Jasa Pelayanan diperlukan produk
pendukung berupa barang, seperti obat-obatan, alat kontrasepsi,
perlengkapan persalinan dsb. Sehingga dapat disimpulkan bahwa produk
yang ditawarkan merupakan kombinasi barang dan jasa, dengan jasa sebagai
produk utama dan barang sebagai produk pendukung. Keberhasilan seorang
bidan dalam mengelola usahanya sangat ditentukan oleh kemampuannya
‘meramu’ dan mengelola kedua jenis produk tersebut (barang dan jasa)
secara efektif. Ragam pelayanannya bervariasi sejalan dengan
perkembangan kebutuhan perempuan dan anaknya.

36
Merintis, Memulai dan Mengembangkan Usaha PELAJARAN 2

Karakteristik Jasa Pelayanan Kebidanan


TAK BERWUJUD
Pelayanan kesehatan merupakan jasa yang tidak berwujud, dalam arti tidak
dapat dilihat, dirasakan, dicicipi sebelum dibeli. Seseorang mendapatkan
pelayanan kesehatan tidak dapat melihat hasilnya sebelum datang ke tempat
praktek bidan dan pembelian jasa dilakukan. Sebagai konsekuensinya
konsumen harus mempunyai keyakinan kuat dan kepercayaan kepada
pemberi jasa. Tanpa adanya kepercayaan, konsumen tidak akan datang
kepada bidan yang menyediakan jasa. Bidan yang baru tidak serta merta
dikunjungi banyak pelanggan. Kepercayaan terhadap pelayanan yang
diberikan harus dibangun dan ditumbuhkan untuk mendapatkan pelanggan.
Membangun dan menumbuhkan kepercayaan ini memerlukan waktu yang
tidak singkat.

TAK DAPAT DIPISAHKAN


Jasa yang diberikan tidak dapat dipisahkan dari pemberi jasa, baik pemberi
jasa itu adalah orang maupun alat. Jasa tidak dapat disimpan, ditata dirak
etalase untuk dibeli oleh konsumen. Jasa diagnosa/pemeriksaan kehamilan
oleh seorang bidan memerlukan kehadiran bidan dan alat untuk melakukan
diagnosa kepada pasien. Sebagai konsekuensinya pemberi jasa harus
memiliki ketrampilan tinggi pada waktu memberi jasa untuk meningkatkan
kepercayaan pembeli jasa. Oleh karenanya ketrampilan dan keahlian
merupakan modal awal yang harus dimiliki seorang bidan. Begitu konsumen
melihat, mengalami, menyaksikan dan mengetahui ketrampilan bidan yang
meragukan, kepercayaannya kepada bidan akan menurun.

KEANEKARAGAMAN
Jasa sangat beragam tergantung pada siapa yang memberikan dan kapan
serta dimana jasa tersebut disediakan. Jasa pelayanan kebidanan akan
berbeda mutunya antara yang dikerjakan oleh bidan berpengalaman dengan
yang dikerjakan bidan baru; berbeda juga bila dikerjakan dalam kondisi lelah,
emosional/kesal dengan yang dikerjakan dengan penuh kasih sayang, segar
dan bersemangat. Sebagai konsekuensinya untuk menumbuhkan
kepercayaan pembeli bidan sebagai pemberi pelayanan kesehatan perlu
selalu menjaga mutu pelayanan secara konsisten, yang dilandasi integritas
pribadi terhadap profesi. Kemampuan bidan untuk terus mempertahankan
mutu pelayanan apapun yang terjadi sangat dibutuhkan.

37
Modul Mahasiswi Manajemen Pelayanan Kebidanan Mandiri

TIDAK TAHAN LAMA


Jasa tidak dapat disimpan untuk diberikan atau digunakan di kemudian hari.
Hal ini menimbulkan masalah jika permintaan berfluktuasi. Ada saat dimana
hanya ada sedikit konsumen dan saat dimana konsumen antri. Demikian
halnya dengan pelayanan kebidanan. Ada kalanya pelanggan bisa penuh, ada
kalanya pula sepi dari palanggan. Hal ini dapat diatasi dengan pengelolaan
permintaan dan penawaran.

PELAYANAN KEBIDANAN
Ruang lingkup pelayanan kebidananan erat kaitannya dengan peran dan
kewenangan profesi bidan, seperti tercantum pada (R)UU Praktik Kebidanan
pasal 24 – 32. Pelayanan ini pada umumnya mencakup:

PELAYANAN KEBIDANAN

D Asuhan bagi perempuan (pra nikah, pra kehamilan, selama kehamilan,


persalinan, masa nifas, menyusui, interval antar kehamilan (periode
interval termasuk klimakterum dan kesehatan reproduksi wanita), serta
menopause. Pelayanan tersebut meliputi:

l Penyuluhan dan konseling

l Pemeriksaan fisik

l Pelayanan antenatal pada kehamilan normal

l Pertolongan pada kehamilan abnormal yang mencakup ibu hamil


dengan abortus imminens, hipermisis gravidarum tingkat 1, pre-
eklamsi ringan dan anemi ringan

l Pertolongan persalinan normal

l Pertolongan persalinan tidak normal, yang mencakup letak


sungsang, partus macet kepala di dasar panggul, ketuban pecah dini
(KPD) tanpa infeksi, perdarahan post partum, laserasi jalan lahir,
distosia karena inersia uteri primer, post partum dan pre term

l Pelayanan ibu nifas normal

l Penatalaksanaan laktasi

l Pelayanan ibu nifas abnormal yang mencakup tentang retensio


placenta, renjatan dan infeksi ringan

l Pelayanan dan pengobatan pada kelainan ginekologi yang meliputi


keputihan, perdarahan tidak teratur dan penundaan haid

38
Merintis, Memulai dan Mengembangkan Usaha PELAJARAN 2

D Pelayanan kepada anak: meliputi pelayanan pada masa bayi baru lahir,
masa bayi dan masa pra sekolah (1 – 5 tahun). Pelayanan kebidanan
kepada anak ini meliputi:

l Pemeriksaan bayi baru lahir

l Perawatan tali pusat

l Perawatan bayi

l Resusitasi pada bayi baru lahir

l Pemantauan tumbuh kembang anak

l Pemberian pengobatan pada penyakit ringan

l Pemberian penyuluhan

Untuk melakukan pelayanan kebidanan kepada ibu dan anak, bidan diberi
kewenangan untuk memberikan:

D Memberikan imunisasi

D Memberikan suntikan pada penyulit kehamilan, persalinan dan nifas

D Mengeluarkan placenta secara manual

D Bimbingan senam hamil

D Pengeluaran sisa jaringan konsepsi

D Episiotomi

D Penjahitan luka episiotomi dan luka jalan lahir sampai tingkat II

D Amniotomi pada pembukaan serviks lebih dari 4 cm

D Pemberian infus

D Pemberian suntikan intramuskuler uteronika, antibiotika dan sedativa

PELAYANAN KELUARGA BERENCANA

D Konseling KB

D Penyediaan berbagai jenis kontrasepsi lengkap dengan nasehat dan


tindakan bila timbul efek samping

39
Modul Mahasiswi Manajemen Pelayanan Kebidanan Mandiri

Kewenangan yang diberikan kepada bidan dalam bidang pelayanan keluarga


berencana meliputi:

D Pemberian obat dan alat kontrasepsi melalui oral; suntikan dan alat
kontrasepsi dalam rahim, alat kontrasepsi bawah kulit, kondom dan tablet
vaginal serta tissue vaginal

D Memberikan penyuluhan/konseling pemakaian kontrasepsi

D Melakukan pencabutan alat kontrasepsi dalam rahim letak normal

D Melakukan pencabutan AKBK tanpa penyulit

PELAYANAN KESEHATAN MASYARAKAT

D Asuhan bagi keluarga yang mengasuh anak

D Pembinaan kesehatan keluarga

D Kebidanan komunitas

l Persalinan dirumah

l Kunjungan rumah

l Deteksi dini kelainan pada ibu dan anak

Dalam melakukan pelayanan kesehatan masyarakat, bidan berwenang untuk


melakukan pembinaan:

D Peran serta masyarakat di bidang kesehatan ibu dan anak

D Memantau tumbuh kembang anak

D Membina tenaga yang bekerja dalam pelayanan kebidanan dengan


kemampuan lebih rendah

D Melaksanakan pelayanan kebidanan komunitas

D Melaksanakan deteksi dini, pertolongan pertama, merujuk dan


memberikan penyuluhan infeksi menular seksual (IMS), penyalahgunaan
narkotika psikotropika dan zat adiktif lainnya (NAPZA) serta penyakit
lainnya

40
Merintis, Memulai dan Mengembangkan Usaha PELAJARAN 2

MATRIKS PELAYANAN

Matriks Pelayanan – Target Konsumen


Pelayanan Pelayanan Keluarga Kesehatan
Konsumen Kebidanan Berencana Masyarakat
Perempuan – Asuhan kesehatan
Pra Nikah reproduksi
Perempuan - l Asuhan Pra l Konseling KB l Persalinan di rumah
Nikah Kehamilan l Deteksi dini
l Asuhan Selama kelainan pada ibu
Kehamilan
l Asuhan selama
Melahirkan
l Asuhan Pasca
Melahirkan
l Asuhan pada
interval antar
kelahiran
l Asuhan pada masa
Menopause
Anak l Asuhan/pelayanan l Deteksi Dini
pada bayi baru lahir kelainan pada anak
(neonatal)
l Asuhan/pelayanan
pada bayi & balita
Keluarga l Konseling KB l Kunjungan rumah
l Penyediaan l Asuhan bagi
berbagai jenis alat keluarga yang
kontrasepsi mengasuh anak
l Pemberian nasehat l Pembinaan
dan tindakan apabila Kesehatan Keluarga
terdapat efek
samping
penggunaan alat
kontrasepsi
Masyarakat l Pemberdayaan
Masyarakat

41
Modul Mahasiswi Manajemen Pelayanan Kebidanan Mandiri

Disain Jasa Pelayanan Kebidanan


Mandiri
Proses mendisain jasa pelayanan kebidanan adalah proses menentukan dan
memutuskan jenis dan atribut pelayanan kebidanan apa saja yang dapat dan
akan diberikan pada suatu periode tertentu.

D Mengapa perlu menentukan disain jasa pelayanan

Disain jasa pelayanan yang akan kita tawarkan kepada masyarakat perlu kita
tentukan karena beberapa pertimbangan dibawah ini:

Fokus perhatian

Dengan menentukan disain jasa pelayanan yang akan kita berikan dapat
membantu kita untuk menentukan fokus dalam langkah-langkah
persiapan yag harus dilakukan.

Memudahkan persiapan Sumber Daya

Setiap jenis jasa pelayanan memerlukan sumber daya, baik keahlian dan
pengalaman kita sebagai bidan, tenaga pendukung, sarana dan
perlengkapan dan dana (modal). Oleh karenanya kita perlu
mempertimbangkan ketersediaan sumber daya yang dimiliki sekarang
dan sumber daya apa yang masih harus kita cari, persiapkan/sediakan.

Meletakkan harapan konsumen secara tepat

Dengan disain pelayanan yang jelas kita bisa mengkomunikasikan


kepada konsumen secara jelas dan tepat sehingga tidak menciptakan
harapan konsumen yang tidak pas. Konsumen bisa mengetahui dengan
tepat mengapa mereka datang kepada kita untuk meminta pertolongan

Memudahkan pengembangan Jasa Pelayanan

Dengan menentukan disain pelayanan bidan bisa menentukan tahapan-


tahapan pengembangan jasa pelayanan dari waktu ke waktu secara lebih
sistematis dan jelas

42
Merintis, Memulai dan Mengembangkan Usaha PELAJARAN 2

D Faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam menentukan disain Jasa


pelayanan

l Kebutuhan dan karakteristik target konsumen

l Kemampuan sumber daya yang dimiliki

l Kemampuan pendanaan (permodalan)

D Atribut Pelayanan

Atribut pelayanan berkaitan dengan kualitas pelayanan yang akan diberikan.


Misalnya: kecepatan pelayanan, keramahan dalam melayani, keakuratan
penanganan, kenyamanan dalam pelayanan dsb.

Atribut pelayanan ini penting untuk dipertimbangkan juga dalam mendisain


jasa pelayanan kebidanan karena konsumen sangat memperhatikan. Dengan
memberikan sentuhan melalui atribut pelayanan, bidan dapat memberikan
kekhasan/keunikan pelayanan yang bisa meningkatkan loyalitas konsumen.
Sebagai ilustrasi kalau di suatu lokasi ada beberapa praktek bidan dengan
jenis pelayanan yang sama (misalnya pelayanan KB), konsumen akan lebih
memilih pelayanan KB yang dilayani dengan ramah, nyaman dan bersahabat

“Dari pasien saya yang diawal praktek hanya 5


– 6 orang per bulan, saat ini sudah sekitar lebih
dari 200 pasien sebulan. Menurut pasien saya,
mereka datang kesini karena saya senang
memberikan informasi sejelas-jelasnya yang
berkaitan dengan keluhan yang mereka hadapi.
Selain itu ada juga yang mengatakan saya
selalu mengusap kepala anaknya seolah
seperti anak sendiri (Bidan Nora)

43
Modul Mahasiswi Manajemen Pelayanan Kebidanan Mandiri

Langkah Pemasaran Jasa Pelayanan


Kesehatan Mandiri
MEMAHAMI KONSUMEN SERTA KEBUTUHAN DAN
KEINGINANNYA

D Mengumpulkan informasi kuantitatif

l Jumlah populasi keseluruhan

l Jumlah perempuan belum nikah

l Jumlah perempuan nikah

l Jumlah anak sampai dengan usia balita

l Kondisi ekonomi (perkiraan penghasilan rata-rata dan jenis


pekerjaan serta kegiatan ekonomi pada umumnya)

l dsb

D Mengumpulkan informasi kualitatif, contoh:

l Perkembangan pelaksanaan KB

l Tingkat kesadaran terhadap KB

l Kondisi kesehatan dan tingkat kesadaran terhadap kesehatan pada


umumnya dan kesehatan reproduksi pada khususnya

l Kebiasaan-kebiasaan setempat yang berkaitan dengan kesehatan


reproduksi

l dsb

D Menganalisa dan menyimpulkan berdasarkan informasi yang diperoleh

l Menentukan Prioritas Target konsumen yang ingin dituju

n Prioritas 1 – Target konsumen Utama

n Prioritas 2 – Target konsumen pendukung

l Mengidentifikasi dan menyimpulkan Jasa Pelayanan yang dibutuhkan


oleh Target Konsumen Utama dan Pendukung

44
Merintis, Memulai dan Mengembangkan Usaha PELAJARAN 2

MENENTUKAN DISAIN PELAYANAN DAN ATRIBUT PELAYANAN


YANG TEPAT – SESUAI DENGAN KEBUTUHAN KONSUMEN
PENGGUNA JASA

D Menterjemahkan kebutuhan target konsumen utama dan pendukung


menjadi Jasa Pelayanan yang akan ditawarkan:

l Jenis Pelayanan apa saja yang akan diberikan/ditawarkan. Buat


secara rinci.

l Atribut Pelayanan seperti apa yang akan ditawarkan secara umum


maupun khusus untuk tiap jenis pelayanan.

D Mengidentifikasi kebutuhan sumber daya.

D Persiapan operasional pelayanan (akan dibahas secara lebih mendalam


pada pelajaran 3).

MEMPROMOSIKAN JASA
Jasa yang sudah didisain dengan baik tanpa promosi yang tepat sasaran
tidak akan menghasilkan keuntungan. Promosi merupakan upaya
memperkenalkan, menarik minat, mendorong konsumen untuk memanfaatkan
(membeli) jasa yang kita tawarkan serta tetap setia menggunakan jasa kita
secara kontinu sesuai dengan perkembangan kebutuhannya. Untuk
melakukan promosi kita perlu mengenal media promosi yang dapat
digunakan.

D Tujuan Promosi diantaranya adalah:

l Memberikan informasi tentang pelayanan kesehatan/kebidanan apa


saja yang dapat diberikan.

l Memperkenalkan diri, membangun relasi dan membangun


kepercayaan masyarakat terhadap pelayanan yang diberikan.

l Mendorong dan menarik minat masyarakat untuk datang dan


mencoba pelayanan yang diberikan.

l Mendorong penggunaan dan pembelian berulang (mendorong agar


konsumen datang lagi pada saat membutuhkan).

45
Modul Mahasiswi Manajemen Pelayanan Kebidanan Mandiri

D Media promosi sederhana dan praktis. Pada dasarnya media promosi


bisa sangat beragam tergantung kreativitas kita dan tujuan dari promosi.
Beberapa contoh diantaranya:

l Brosur/pamflet sederhana yang berisi informasi tentang jenis


layanan yang diberikan dan lokasi/alamat praktik.

l Memberikan ceramah singkat tentang kesehatan (topik bisa sangat


beragam sesuai dengan kebutuhan situasional) pada berbagai acara
ibu-ibu, misalnya arisan, pengajian majelis ta’lim, Posyandu, dsb.
Pada kenyataan di lapangan justru media ini yang seringkali ampuh,
karena kita mendapat kesempatan untuk dikenal masyarakat (“tak
kenal maka tak sayang”).

l Memberikan pelayanan vaksinasi anak gratis pada hari tertentu


(misalnya bekerjasama dengan perusahaan farmasi tertentu).

l Memberikan vitamin, dsb kepada konsumen yang datang (sebagai


penghargaan karena sudah menggunakan jasa).

l Memberikan pelayanan gratis kepada konsumen yang sudah datang


berulang (misalnya sudah datang 10 x pemeriksaan).

D Peran “word of mouth” sebagai sarana promosi

Promosi dari mulut kemulut sering menjadi sarana promosi yang ampuh,
terutama disebabkan karena karakteristik jasa yang tidak berwujud, dan
mengandalkan kepada kepercayaan. Banyak bidan-bidan yang berhasil
justru hanya mengandalkan pada promosi dari mulut ke mulut ini. ‘Kisah
sukses’ dalam menangani seorang pelanggan akan memudahkan
datangnya pelanggan berikut.

PEMILIHAN LOKASI
Lokasi yang tepat sangat penting dalam jasa pelayanan, walaupun bukan
merupakan faktor yang menentukan. Banyak bidan yang mulai praktik di
lokasi yang kurang strategis (mis. Didalam kampung), asalkan masyarakat
sekitar bisa mengetahui dimana lokasinya, konsumen tetap datang.
Sebaliknya walaupun lokasi praktik berada di lokasi yang sangat strategis
tidak menjamin akan berhasil, bila pelayanan yang diberikan tidak
memuaskan.

46
Merintis, Memulai dan Mengembangkan Usaha PELAJARAN 2

“Lokasi yang strategis memang


penting, tetapi bukan merupakan
satu-satunya faktor yang menjamin
praktik kita didatangi pasien. Tanpa
pelayanan yang baik, dan pasien
tidak percaya pada kita maka
pasien tidak akan datang. Di dekat
jalan sini juga ada bidan lain yang
praktik tetapi pasien lebih memilih
datang kesini”

Lokasi RB Ananda yang berawal


dari praktik mandiri Bidan Desi tidak
berada tepat dipinggir jalan raya
(agak masuk kedalam) tetapi tidak
menjadi masalah berarti. Pelayanan
lebih penting. “Yang terpenting ada
akses jalan masuk yang dapat
dilewati mobil dan papan penunjuk
yang jelas” menurut Bidan Desi

Beberapa kriteria yang perlu mendapat perhatian dalam menentukan lokasi :

D Tempat praktik sedapat mungkin berlokasi ditengah masyarakat


konsumen. Faktor jarak sering menjadi pertimbangan dalam memilih
jasa pelayanan kebidanan yang akan didatangi. Walaupun tidak mutlak,
terutama bila sudah mendapatkan kepercayaan masyarakat. Namun
pada umumnya lokasi yang terlalu jauh dari tempat tinggal konsumen
membuat mereka enggan datang

D Dilewati arus lalu lintas dan akses jalan untuk memudahkan konsumen
menjangkau dan mengunjungi, paling tidak kendaraan bisa masuk.
Terutama bila bidan sudah melayani persalinan

D Diberi tanda-tanda penunjuk lokasi yang memudahkan orang mengenali


lokasi dan mendatangi. Penunjuk Lokasi ini bisa dipasang dengan papan
nama praktik bidan yang merupakan kewajiban bidan yang melaksanakan
praktik mandiri. Papan nama bidan sekurang-kurangnya memuat nama,
alamat tempat praktik, serta nomer surat ijin praktik dan waktu praktik.

Contoh Papan penunjuk Lokasi yang


cukup informatif bagi masyarakat yang
melewati lokasi tersebut – Moto
pelayanan, Nama, surat nomer ijin
praktik, alamat tempat praktik dan jenis-
jenis pelayanan yang diberikan

47
Modul Mahasiswi Manajemen Pelayanan Kebidanan Mandiri

Memberikan informasi yang lengkap


mengenai jenis pelayanan dan jadwalnya
merupakan hal yang umum pada unit
pelayanan kesahatan yang lebih besar

MENETAPKAN TARIF LAYANAN


Tarif layanan atau secara singkat sering disebut “Harga” secara sederhana
dapat diartikan sebagai sejumlah uang yang ditagihkan terhadap suatu produk
atau jasa yang diberikan. Jumlah tersebut merupakan nilai yang
dipertukarkan konsumen untuk manfaat karena memiliki barang atau
menikmati dan menggunakan jasa pelayanan yang diberikan.

Harga merupakan satu-satunya elemen produk yang menghasilkan


pendapatan. Elemen lainnya mewakili biaya.

Faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan untuk menetapkan harga:

Faktor Internal:

D Sasaran yang ingin dicapai. Misalnya untuk mendapatkan konsumen


sebanyak mungkin sehingga menjadi penyedia pelayanan kebidanan
yang utama, untuk menciptakan citra pelayanan yang berkualitas, dsb

D Biaya

Faktor eksternal:

D Persepsi konsumen terhadap harga dan nilai.

D Kemampuan dan daya beli konsumen

D Biaya, harga dan tawaran penyedia pelayanan kebidanan lainnya


(pesaing)

D Pertimbangan lain, seperti kondisi ekonomi, pertimbangan sosial dsb

48
Merintis, Memulai dan Mengembangkan Usaha PELAJARAN 2

Pendekatan umum dalam penetapan harga:

1. Penetapan Harga berdasarkan biaya (Cost Plus)


Biaya per unit = Biaya Variabel + Biaya Tetap/Unit terjual

Harga = Biaya per unit/(1 – Pengembalian atas penjualan yang


dikehendaki)

Metoda ini sederhana dan umum digunakan. Pada dasarnya metoda ini
menggunakan acuan biaya yang harus dikeluarkan.

Contoh:

Biaya-biaya:

D Biaya Variabel: jarum suntik + obat suntik – Rp.3500,-

D Biaya Tetap (listrik, air, honor asisten) Rp.600.000,-/200 pasien per bulan
=Rp.3.000,-

D Total biaya = Rp.6.500,- (untuk suntik KB)

Margin Keuntungan yang diinginkan = 35%

Harga (Tarif) pelayanan suntik KB = Rp.6,500,-/1-0,35 = Rp.10.000,-

2. Penetapan harga berdasarkan nilai

Menetapkan harga berdasarkan pada persepsi pembeli/konsumen


mengenai nilai jasa, bukan pada biaya penyedia jasa. Biasanya kita
mengetahuinya dari respon pasien setelah kita memberitahukan tarif.

3. Penetapan harga berdasarkan persaingan

l Penetapan harga menurut keadaan – dengan mengikuti harga


pesaing

l Penetapan harga penawaran tertutup –berdasarkan pada pendapat


pembeli mengenai bagaimana pesaing menetapkan harga

Untuk ini ada baiknya kita juga mencari informasi dari praktik bidan
disekeliling, atau bisa juga ditanyakan kepada pasien, berapa tarif
layanan yang diberikan oleh praktik bidan lainnya

49
Modul Mahasiswi Manajemen Pelayanan Kebidanan Mandiri

Beberapa tips yang diperoleh dari beberapa bidan yang berhasil, yang
mungkin perlu dipertimbangkan para bidan yang membuka praktik mandiri:

D Sebaiknya sesuaikan tarif yang dikenakan dengan kemampuan


konsumen untuk membayar

D Jangan mengutamakan pendapatan tinggi dengan menetapkan tarif yang


tinggi. Bagaimanapun pelayanan bidan sarat dengan aspek pelayanan
sosial. Dari sisi konsumen – menetapkan tarif yang tinggi akan
mengurangi jumlah konsumen yang datang dan mengurangi tingkat
kepercayaan konsumen kepada bidan.

D Tarif perlu ditetapkan, karena bidan perlu menutup biaya operasional


(biaya obat, peralatan, dsb) tetapi tetap dengan menjaga fleksibilitas,
terutama apabila konsumen datang dari golongan ekonomi tidak mampu

50
Merintis, Memulai dan Mengembangkan Usaha PELAJARAN 2

Membangun Kemitraan dan


Kepercayaan Konsumen dan
Masyarakat
1. IDENTIFIKASI POTENSI MITRA PELAYANAN
Mitra pelayanan adalah semua pihak baik institusi/lembaga formal dan non
formal maupun perorangan/individu yang ada dalam masyarakat yang
memiliki potensi dan kemampuan untuk mendukung bidan dalam memberikan
pelayanan kesehatan kepada konsumen dan masyarakat, baik secara
langsung maupun tidak langsung. Mitra Pelayanan ini dapat dibagi kedalam
beberapa kategori:

Lembaga Perlindungan Hukum

D Lembaga Bantuan Hukum

D LSM bidang hukum

Fungsi dan Peran:

D Membantu penyelesaian masalah hukum

D Memberikan nasihat/saran hukum

Institusi/Lembaga Pelayanan Kesehatan:

D Rumah Sakit (Umum – Pusat dan Daerah maupun swasta, RS Khusus,


mis. RSB, RSIB, RSA, dsb)

D Puskesmas

D Pos Obat Desa

D Klinik Dokter Praktek atau praktek dokter individu (umum, bersalin, anak,
dsb)

D Dan institusi/lembaga sejenis

51
Modul Mahasiswi Manajemen Pelayanan Kebidanan Mandiri

Fungsi dan Peran:

D Menjadi rujukan/referral bila terjadi kasus/masalah pada konsumen/klien


yang berada diluar jangkauan kemampuan atau kewenangan bidan

D Melengkapi pemberian pelayanan pendukung, pelengkap atau tambahan


(misalnya dalam penyediaan obat)

Muspida atau Aparat setempat

D Camat, lurah, RW, RT dan perangkatnya

D PKK

Fungsi dan Peran:

D Menjadi jembatan, memfasilitasi dan bekerjasama dalam


mengkomunikasikan masalah-masalah/isu yang berkaitan dengan
kesehatan masyarakat setempat

D Promosi Kesehatan

Bidan Nora, seorang bidan yang sangat aktif


dalam kegiatan lingkungannya, seperti mendukung
kegiatan PKK, Posyandu, menjalin hubungan
dengan Muspida setempat (Camat, Lurah, RW, RT)
– dari situlah kepercayaan dan dukungan
diperoleh

52
Merintis, Memulai dan Mengembangkan Usaha PELAJARAN 2

Organisasi Bidan

D IBI (Pusat, Daerah)

D Yayasan Buah Delima

Yayasan Buah Delima sebagai lembaga yang didirikan oleh IBI bertujuan
untuk meningkatkan kesejahteraan bidan melalui berbagai usaha. Usaha-
usaha tersebut mencakup:

D Pelayanan Kesehatan

D Pendirian sarana/institusi dan pengelolaannya seperti Rumah Sakit,


Tempat penitipan anak/bayi, Panti Wreda, Balai Pengobatan/Balai
Kesehatan Ibu dan Anak

D Pendidikan dan Pelatihan pada umumnya (TK, SD, SMP, SLTA) maupun
yang khusus (bidang kesehatan)

D Koperasi, bisa dalam bentuk Koperasi Serba Usaha, Toko Sembako,


depot Obat, Deosarana dan Koperasi Simpan Pinjam

Fungsi dan Peran:

D Sumber rujukan pengetahuan dan ketrampilan yang diperlukan bidan


(melalui penyebaran buku panduan, pedoman yang terkait dengan
pelayanan kebidanan)

D Memberikan Pelatihan untuk meningkatkan ketrampilan dalam pelayanan


Kebidanan

D Mensuplai kebutuhan yang terkait dengan pelayanan kebidanan

D Advokasi bidan bila terjadi masalah yang terkait dengan profesi


kebidanan

D Memberikan masukan, bimbingan dan umpan balik untuk meningkatkan


efektivitas fungsi pelayanan kebidanan

Insitusi/Lembaga Keuangan dan Ekonomi

D Koperasi

D Bank

D Perusahaan pemasok (alat kontrasepsi, obat-obatan, susu, peralatan


kesehatan, dsb)

53
Modul Mahasiswi Manajemen Pelayanan Kebidanan Mandiri

Fungsi dan Peran:

D Memberikan fasilitas dan bantuan keuangan (misalnya pinjaman – kredit


profesi)

D Memberikan dukungan pasokan sarana dan prasarana pendukung


pelayanan (misalnya obat-obatan, alat kontrasepsi, susu, peralatan
kesehatan, dsb)

Lembaga Swadaya Masyarakat

D LSM dalam bidang pelayanan kesehatan

D LSM dalam bidang advokasi & perlindungan perempuan

Lembaga/Institusi lain

D Institusi Keagamaan (masjid, gereja dsb)

D Institusi Pendidikan (pesantren, sekolah dan lembaga pendidikan non


formal lainnya)

Bidan praktik lain

Bidan praktik yang berada pada lokasi yang berdekatan jangan dianggap
sebagai musuh, tetapi sebagai kawan, walaupun mereka adalah pesaing.
Karena pada suatu saat mungkin kita akan membutuhkan bantuan mereka.

54
Merintis, Memulai dan Mengembangkan Usaha PELAJARAN 2

2. MEMBINA HUBUNGAN DAN MENDAYA-GUNAKAN


POTENSI MITRA PELAYANAN

Sejalan dengan salah satu tugas bidan dalam peran sebagai pelaksana, yaitu
tugas kolaborasi/kerjasama dan memberikan rujukan, maka pemahaman
terhadap Mitra Pelayanan dan kemampuan membina hubungan dengan
mitra pelayanan berperanan penting untuk mendukung keberhasilan bidan
dalam memberikan pelayanan kebidanan mandiri, karena:

D Bidan tidak dapat dan juga tidak perlu menyediakan semua jenis
pelayanan kebidanan yang dibutuhkan masyarakat setempat, terutama
pada tahap-tahap awal. Sehingga bidan dapat berkonsentrasi atau
memfokuskan diri pada pelayanan kebidanan yang penting dan utama
saja

D Bidan dapat memanfaatkan potensi mitra pelayanan untuk membantu


meningkatkan kualitas dan efektivitas pelayanan kebidanan yang
diberikan bidan (mis. pelatihan)

Agar potensi dan kemampuan mitra pelayanan dapat dimaksimalkan,


beberapa langkah yang bisa ditempuh adalah:

D Mengidentifikasi/melakukan survey terhadap mitra pelayanan:

l Identifikasi eksistensi - Lembaga apa saja yang ada dan dalam


radius jarak berapa ( kurang dari 1 km, 1 – 3 km, 3 – 5 km, lebih dari
5 km, dst)

l Demografi lembaga pelayanan: lokasi/alamat, Pejabat penentu


(pemimpin, pejabat berwenang), jenis pelayanan yang diberikan

l Prosedur administrasi yang harus ditempuh

l Kualitas pelayanan dan citra lembaga tersebut di mata masyarakat


setempat (mis. Kualitas bagus, murah/mahal, mudah diakses,
pegawainya sangat trampil, dsb)

D Memulai kontak dengan Lembaga/institusi Mitra Pelayanan

55
Modul Mahasiswi Manajemen Pelayanan Kebidanan Mandiri

D Menjajagi dan menyiapkan diri untuk Kerjasama:

l Kemungkinan bidang kerjasama yang bisa dilakukan

l Menganalisa potensi keuntungan dan kerugian yang akan diperoleh


melalui kerjasama tersebut

l Persyaratan dan konsekuensi yang harus diambil oleh bidan bila


akan melakukan kerjasama

D Formulasi dan formalisasi kerjasama

D Bila kerjasama diperlukan maka langkah selanjutnya adalah menentukan


& menyepakati

l Bentuk & Format Kerjasama (Lingkup, jangka waktu, hak dan


kewajiban masing-masing pihak, dsb)

l Dokumen yang terkait dengan Kerjasama/aspek legal (Kontrak,


MOU) – hanya bila diperlukan

D Memonitor pelaksanaan kerjasama

Selama kurun waktu kerjasama usahakan untuk

l membuat catatan kerjasama yang telah dilakukan: frekuensi


kerjasama, area kerjasama – pada bidang/aktivitas apa saja, hasil
dari kerjasama

l secara periodik (misalnya 3 bulan sekali) melakukan evaluasi


pelaksanaan kerjasama: apakah memberi manfaat, terutama dalam
meningkatkan pelayanan kebidanan

56
Merintis, Memulai dan Mengembangkan Usaha PELAJARAN 2

3. MEMBANGUN KEPERCAYAAN KONSUMEN DAN


MASYARAKAT

Titik awal keberhasilan pelayanan kebidanan sangat ditentukan oleh besarnya


kepercayaan yang diberikan konsumen dan masyarakat terhadap individu
bidan sebagai penyedia jasa. Sesuai dengan karakteristik jasa pelayanan
seperti telah dijelaskan terdahulu, kepercayaan konsumen terbangun melalui
proses pembentukan persepsi konsumen yang memakan waktu panjang.
Faktor-faktor yang perlu diperhatikan dan mempengaruhi tingkat kepercayan
konsumen dan masyarakat:

D Bagaimana mendorong konsumen untuk menggunakan jasa bidan untuk


pertama kali, karena masyarakat cenderung datang ke bidan atau tempat
pelayanan kesehatan yang sudah biasa didatangi dan dipercaya
masyarakat.

D Komunikasi dan pendekatan, serta membangun hubungan personal yang


efektif – misalnya dengan mendatangi rumah-rumah penduduk dan
memberikan saran-saran tentang kesehatan dengan ramah, jelas dan
menenangkan.

D Dukungan fasilitas fisik yang memadai – misalnya ruangan pelayanan


yang bersih dan rapih, fasilitas lengkap dan mendukung pelayanan yang
cepat dan efektif, dsb. Dukungan fisik ini dapat membentuk persepsi
calon dan kepercayaan calon konsumen terhadap pelayanan yang
diberikan

D Pelayanan prima dan konsisten sejak konsumen pertama kali datang


menggunakan jasa bidan – dan hal ini sangat tergantung pada
ketrampilan dan kemampuan bidan dalam memberi pelayanan.
Konsistensi dan mutu pelayanan yang baik sangat penting dalam
membangun citra dan kredibilitas dimata masyarakat

57
Modul Mahasiswi Manajemen Pelayanan Kebidanan Mandiri

Kegiatan Pembelajaran
Observasi/magang di sebuah Klinik Pelayanan Kebidanan Mandiri

a. Mengidentifikasi Jasa Pelayanan yang diberikan beserta atribut


pelayanannya

b. Mengevaluasi Kualitas Jasa Pelayanan dan identifikasi faktor yang


berpengaruh terhadap kualitas Jasa Pelayanan

Uji Kemampuan Diri


Memulai dan merintis usaha pelayanan kebidanan mandiri tidaklah
mudah. Bayangkan anda sebagai bidan yang baru memulai praktek
disuatu daerah. Buat Rencana Kerja Operasional yang menggambarkan
langkah-langkah apa saja yang akan anda lakukan tahap demi tahap
untuk 1 tahun pertama.

DDD

58
Pelajaran 3

Manajemen Operasional
dan Logistik
Waktu 3 Jam

59
Modul Mahasiswi Manajemen Pelayanan Kebidanan Mandiri

60
Manajemen Operasional
dan Logistik

61
Modul Mahasiswi Manajemen Pelayanan Kebidanan Mandiri

Tujuan Khusus
Mahasiswi diharapkan mampu:

1. Mengidentifikasi dan menentukan alur pelayanan

2. Memahami sistem dan prosedur sederhana dalam


penyelenggaraan pelayanan yang efektif

3. Mengelola sediaan (stok) dan logistik perlengkapan untuk


mendukung kelancaran pelayanan

62
Manajemen Operasional dan Logistik PELAJARAN 3

Konsep Inti
Sistem Operasional Pelayanan Kebidanan mencakup pengelolaan input
(sumber daya) melalui serangkaian proses pelayanan kebidanan untuk
menghasilkan output sesuai dengan yang diharapkan.

Manajemen Operasional perlu diperhatikan untuk memastikan


pelayanan kebidanan dapat dilaksanakan dengan biaya efisien, tepat
waktu, aman, dan kualitas pelayanan baik untuk menjamin kepuasan
klien/pelanggan

Pengelolaan yang efisien terhadap sarana dan perlengkapan pelayanan


mulai dari pencatatan, monitoring penggunaan, perencanaan
pengadaan, pembelian, penerimaan, penyimpanan, pemeliharaan
sangat berpengaruh terhadap kelancaran operasional pelayanan. Oleh
karenanya pada setiap titik pengelolaan perlu dilakukan secara
sistematis dan terencana.

63
Modul Mahasiswi Manajemen Pelayanan Kebidanan Mandiri

Manajemen Operasional
Operasional pelayanan dimulai pada saat konsumen yang memerlukan
perawatan datang. Pelaksanaannya bisa sangat sederhana sekali – dimana
begitu konsumen datang – dilayani – selesai dan konsumen kembali (pulang).
Semua langkah yang tercakup dalam suatu sistem pelayanan kebidanan.

Sistem merupakan satu kesatuan unsur/komponen yang saling tergantung,


terkait dan terintegrasi membentuk kesatuan menyeluruh. Sebagai suatu
sistem mempunyai karakter dan kemampuan tertentu, yaitu kemampuan
menghasilkan. Jadi suatu sistem akan membuat hasil atau output tertentu.
Sistem pelayanan kebidanan akan menghasilkan konsumen yang sehat,
terawat, sembuh. Untuk menghasilkan output, sistem harus bekerja, melalui
proses. Akan tetapi proses tidak akan terjadi jika anda tidak memberikan
input kedalam sistem tadi. Jadi input harus ada supaya proses bisa berjalan
dan menghasilkan output. Inilah karakteristik dari sistem.

Tujuan Manajemen Operasional dan Logistik adalah untuk memastikan


bahwa:

1. Konsumen mendapat pelayanan secara akurat, tepat, cepat, konsisten


dan dengan kualitas yang baik

2. Pelayanan diberikan dengan biaya yang paling efisien

3. Konsumen puas dengan pelayanan yang diberikan

Melalui pengelolaan sistem operasional pelayanan dapat dilakukan secara


efisien dan efektif. Secara singkat sistem operasional dapat diilustrasikan
pada gambar dibawah ini.

64
Manajemen Operasional dan Logistik PELAJARAN 3

Secara umum penata-laksanaan sistem operasional dalam pelayanan


kebidanan menjadi persyaratan dalam praktik kebidanan seperti tercantum
pada peraturan mengenai registrasi dan praktik bidan (Kep. Menkes No.900)
pasal 22, yaitu:

Bidan dalam menjalankan praktik perorangan harus memenuhi persyaratan


yang meliputi tempat dan ruangan praktik, tempat tidur, peralatan dan obat-
obatan dan kelengkapan administrasi.

1) Bidan dalam menjalankan praktik perorangan sekurang-kurangnya harus


memiliki peralatan dan kelengkapan administratif sebagaimana
tercantum dalam lampiran 1 keputusan ini

2) Obat-obatan yang dapat digunakan dalam melakukan praktik


sebagaimana tercantum dalam lampiran 2 keputusan ini

65
Modul Mahasiswi Manajemen Pelayanan Kebidanan Mandiri

Contoh peralatan dan perlengkapan dalam sebuah kamar persalinan

PENATA-LAKSANAAN DAN ALUR PELAYANAN


Alur pelayanan kepada konsumen pada umumnya akan mengikuti tahap-tahap
umum mulai dari:

1. Penerimaan dan registrasi konsumen

2. Penanganan konsumen, yang biasanya mengikuti prosedur penata-


laksanaan standar yang telah ditetapkan (Protap), sesuai dengan
kebutuhan konsumen. Untuk setiap jenis pelayanan mengikuti prosedur
yang telah ditetapkan

3. Pengambilan Obat (bila ada), dan

4. Pembayaran (administrasi)

Penata-laksanaan pelayanan merupakan tahap-tahapan alur pelayanan yang


sebaiknya dilakukan oleh seorang bidan dalam melayani klien yang datang.
Penata-laksanaan pelayanan ini penting dimiliki dan diikuti oleh setiap bidan
dengan tujuan:

1. Menjamin keamanan dan keselamatan klien dalam penanganan bidan


karena prosedur pelayanannya telah diuji dan memenuhi standar yang
telah ditetapkan

2. Menjaga standar mutu/kualitas pelayanan sehingga pelayanan kepada


setiap klien sama, dan sesuai dengan ketentuan yang telah diatur

Untuk memudahkan pelayanan dibeberapa tempat praktek bidan dan rumah


bersalin ditempelkan didinding untuk memudahkan.

66
Manajemen Operasional dan Logistik PELAJARAN 3

Contoh Prosedur pelayanan berkaitan dengan


piñata-laksanaan BBL dengan Asfiksia yang
ditempel didalam ruang Bayi sebuah rumah
bersalin

Contoh prosedur/alur proses – penatalaksanaan


Kala dua – terpampang diruang persalinan di
sebuah ruang praktek bidan Delima di Bekasi –
sederhana, dibuat sendiri, tetapi informative,
berguna bagi bidan dan menjadi sarana
pembelajaran dan informasi bagi pasien

Contoh Prosedur/alur proses tahapan pelayanan dapat dilihat pada Lampiran I

PENGATURAN TATARUANG DAN ALUR PELAYANAN


Prosedur penanganan pasien merupakan bagian dari Alur pelayanan terhadap
konsumen. Untuk mendukung efektifnya prosedur penanganan pasien maka
tata ruang pelayanan perlu ditata dengan tujuan untuk:

1. Memudahkan pelayanan kepada konsumen tahap demi tahap, mulai dari


penerimaan dan pendaftaran pasien sampai pasien selesai dilayani

2. Mengefisienkan penggunaan ruang

3. Memaksimalkan pemanfaatan ruang

Tata ruang pelayanan secara sederhana akan mengikuti alur pelayanan:

1. Penerimaan dan pendaftaran

2. Menunggu

3. Proses pelayanan/penanganan

4. Pembayaran

67
Modul Mahasiswi Manajemen Pelayanan Kebidanan Mandiri

Pasien yang datang pertama kali diterima oleh


petugas penerimaan pasien. Pendaftaran dan
mendapatkan informasi pasien dilakukan pada proses
ini. Keramahan, informatif, dan membuat pasien
merasa diterima sangat doperlukan pada tahap awal
ini

Bila pasien harus menunggu giliran maka perlu


disediakan ruang tunggu pasien. Kenyamanan dan
ketenangan perlu diciptakan di ruang tunggu. Bila
memungkinkan disediakan sarana untuk
menghilangkan kebosanan menunggu seperti
pesawat televisi, bacaan dsb. Ruang tunggu
sebaiknya sedapat mungkin dekat dengan dengan
ruang penanganan/pelayanan

Ruang pelayanan pasien dilengkapi dengan peralatan


dan perlengkapan minimal
tertentu sesuai dengan ketentuan yang dibutuhkan
agar pelayanan dapat dilakukan secara efektif

Setelah selesai perawatan pasien melakukan proses


pembayaran

Pada praktik bidan sederhana dengan tempat terbatas dan seadanya maka
tahapan proses diatas dilakukan semuanya oleh bidan, dan tidak mutlak
harus pada ruangan yang berbeda, yang terpenting adalah pembagian
ruangannya disesuaikan dengan alur proses pelayanannya sehingga tidak
menimbulkan arus bolak balik bagi pasien

68
Manajemen Operasional dan Logistik PELAJARAN 3

Penerimaan pasien dan pendaftaran, sekaligus


mengisi kartu pengobatan

Seringkali penanganan awal seperti penimbangan


dan pengukuran tekanan darah dilakukan di tempat
yang sama dengan penerimaan dan pendaftaran
pasien

Setelah itu proses konsultasi dan penanganan pasien


dilakukan diruang pelayanan

Penanganan pasien suntik KB

Pemberian obat dan pembayaran dilakukan oleh bidan


sendiri

69
Modul Mahasiswi Manajemen Pelayanan Kebidanan Mandiri

Manajemen Logistik - Sarana dan


Perlengkapan Pelayanan
Sarana dan perlengkapan pelayanan merupakan pendukung yang sangat
penting bagi terlaksananya pelayanan kebidanan kepada klien/pelanggan.

Jenis-jenis peralatan dan perlengkapan pelayanan

Untuk melaksanakan praktik bidan terdapat sejumlah persyaratan minimal


peralatan dan perlengkapan pelayanan kebidanan yang diatur melalui
peraturan pemerintah, yang mencakup:

D Peralatan (steril dan tidak steril, mis. Tensimeter, stetoskop, gunting tali
pusat dsb)

D Bahan habis pakai (misalnya kapas, kain kasa, dsb)

D Obat-obatan (mis. Vaksin, sedativa, antibiotik, dsb)

D Formulir-formulir dan kelengkapan administrasi (mis. Form. ANC, Form.


Rujukan dsb)

Disamping perlengkapan standar diluar ketentuan diatas, diperlukan pula


perlengkapan lain seperti stationary, perlengkapan ruangan dsb.

Contoh Perlengkapan, peralatan dan obat-


obatan yang tersedia di sebuah tempat
praktek bidan – harus memperhatikan
kebutuhan pelayanan yang diperlukan dalam
penanganan pasien secara efektif, masa
kadaluwarsa obat. Disamping itu aspek
hygienis dan kebersihan harus menjadi
pertimbangan utama

Contoh daftar kebutuhan peralatan dan


perlengkapan (material) tersebut dapat dilihat
pada lampiran II dan III

70
Manajemen Operasional dan Logistik PELAJARAN 3

PENGADAAN MATERIAL
Sarana peralatan dan perlengkapan pelayanan tersebut tentu saja harus
disediakan dan diadakan agar pelayanan dapat berjalan lancar dan efektif.
Untuk pengadaan material beberapa hal yang perlu diperhatikan:

Perencanaan Material, yang mencakup:

1. Biaya Material

Biaya material dapat dibagi menjadi 3 kategori:

l Biaya pembelian material (harga material)

l Biaya pemesanan

Biaya pemesanan sangat tergantung pada frekuensi pemesanan.


Misalkan anda memesan vaksin sekaligus untuk keperluan 6 bulan
(hanya 1 kali saja) akan berbeda dengan kalau anda memesan
sebanyak 3 kali masing-masing untuk 2 bulan.

l Biaya penyimpanan

Biaya penyimpanan berkaitan dengan sistem penyimpanan dan


banyaknya material yang disimpan. Biaya penyimpanan misalnya
untuk sewa gudang (bila ada), tata usaha, resiko rusak, hilang,
susut, kadaluwarsa, fasilitas penyimpanan, dsb

Semakin sering anda memesan maka biaya pemesanan akan semakin


tinggi tetapi akan menghemat biaya penyimpanan. Untuk itu perlu
ditentukan jumlah pemesanan yang paling optimum untuk mendapatkan
biaya material yang paling minimal. Namun saat ini dengan semakin
baiknya pelayanan yang diberikan oleh pemasok obat-obatan biaya
material dapat ditekan dengan pemesanan jangka panjang tetapi dengan
delivery sesuai kebutuhan sehingga tidak memerlukan tempat
penyimpanan yang besar

71
Modul Mahasiswi Manajemen Pelayanan Kebidanan Mandiri

2. Waktu Pemesanan

Kapan sebaiknya waktu anda memesan material? Sangat tergantung


pada “Waktu tenggang”, yaitu jangka waktu dari saat memesan sampai
dengan barang yang dipesan diserahkan kepada anda. Bila waktu
tenggangnya minimal maka waktu pemesanan ini bisa diabaikan, tetapi
untuk material yang pemesanannya perlu waktu yang agak panjang,
waktu pemesanan ini harus diperhitungkan dengan baik agar kita tidak
’kehabisan’ stock

3. Jadwal Material

Jadwal material diperlukan untuk memastikan barang/material yang


diperlukan ada pada saat dibutuhkan. Jadwal material sebaiknya dibuat
untuk material-material yang vital dan penting. Misalnya seperti jadwal
material dibawah ini:

Waktu tenggang: Periode (minggu)


2 minggu
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Kebutuhan 20 25 15 12 ?
Dalam Perjalanan 39
Persediaan Gudang 23 3 33 8 8 -7 -19
Perintah pesan 19

Pada minggu ke 6 anda akan kehabisan stock apabila pada minggu ke 4


anda tidak melakukan pemesanan. Dengan cara penjadwalan seperti ini
anda harus meramalkan kebutuhan sejauh anda dapat memperkirakan.
Pencatatan stock juga harus anda lakukan secara cermat untuk
menghindari adanya ketidak cocokan antara jumlah stock sesungguhnya
dengan catatan stock anda.

72
Manajemen Operasional dan Logistik PELAJARAN 3

PROSES PENGADAAN
Proses perencanaan material selanjutnya diikuti dengan proses pengadaan
yang meliputi:

D Mencari keterangan mengenai calon-calon supplier/pemasok (sebaiknya


hindari kondisi sumber tunggal dimana hanya ada 1 supplier/pemasok
saja supaya anda tidak tergantung)

D Meminta penawaran harga

D Memilih supplier

D Melakukan pemesanan

D Melacak pengiriman

D Menerima kedatangan material

D Memeriksa material (kuantitas dan kualitas)

D Menyimpan material

Penerimaan barang

Proses penerimaan barang merupakan salah satu titik penting dalam


pengelolaan sarana dan perlengkapan pelayanan. Sasaran penerimaan
barang yang efektif adalah untuk memastikan barang yang diterima sesuai
dengan barang yang dipesan dan dibeli dalam 4 hal:

D Kuantitas

Barang yang diterima harus sama dengan yang dipesan (tertera pada
daftar slip penyerahan – faktur, invoice, serta sama dengan yang
tercantum dalm Order Pembelian.

D Kualitas

Barang yang diterima haruslah sesuai dengan yang tertera dalam


spesifikasi pembelian yang telah ditetapkan

D Harga

Harga yang tertera dalam slip penyerahan harus sama dengan yang
tercantum dalam order pembelian yang telah dibuat sebelumnya

D Pemasok

Barang yang diterima harus berasal dari pemasok yang sesuai dengan
yang tercantum dalam order pembelian

73
Modul Mahasiswi Manajemen Pelayanan Kebidanan Mandiri

Untuk menjamin keempat hal diatas terjamin, maka langkah yang biasanya
dilakukan dalam proses penerimaan barang adalah:

D Menghitung ulang, menimbang ulang jumlah barang yang diterima, dan


dicocokkan dengan dokumen pemesanan sebelumnya (order pembelian
atau faktur)

D Memeriksa langung setiap barang yang diterima untuk melihat kondisi


barang tersebut dibandingkan dengn muu barang yang seharusnya
sesuai dengan spesifikasi standar

D Bila ada keragu-raguan pihak penerima atas mutu barang yang


disampaikan, dapat menghubungi pihak yang mengetahui persis
spesifikasi barang

D Bila diantara barang-barang yang diterima terdapat barang rusak atu


mutunya tidak sesuai dengn yang dipesan, maka pihak penerima harus
mengambelikannya kepihak pemasok (penjual) dengan membuat catatan
pengembalian

D Barang-barang yang sudah bisa diterima dibuatkan slip penerimaan


barang (biasa disebut delivery slip) sebagai tanda bukti bahwa barang
tersebut telah diterima dengan baik. Dengan adanya delivery slip
pemasok (penjual) telah berhak untuk menagih pembayaran sesuai
dengan term of payment yang disepakati bersama

Penyimpanan barang

Barang yang telah diterima harus disimpan dengan baik, dengan tujuan:

D Menjaga Keamanan barang, menghindari pencurian atau pengambilan


yang tidak terkontrol

D Menjaga kualitas barang, terutama untuk barang-barang yang sensitif


terhadap cuaca, cahaya, kelembaban, serta barang-barang yang memiliki
wktu kadaluwarsa tertentu. Beberapa barang bahkan memerlukan tempat
penyimpanan khusus

D Memudahkan pengendalian, penghitungan dan pengeluarannya

74
Manajemen Operasional dan Logistik PELAJARAN 3

Pengelolaan Penyimpanan Barang mencakup beberapa aspek:

D Tempat Penyimpanan

Penyediaan tempat penyimpanan khusus seperti rak-rak penyimpanan


akan membantu efisiensi penyimpanan karena dapat meminimalkan
kerusakan dan kehilangan, serta memudahkan pengeluaran barang

D Sistem penyimpanan

Biasanya sistem penyimpanan yang dipakai untuk kegunaan pengeluaran


barang adalah dengan sistem FIFO (First In First Out – barang yang
pertama masuk pertama keluar) terutama untuk barang-barang yang
memiliki tanggal kadaluwarsa. Sementara itu sistem LIFO (Last In First
Out – barang yang terakhir masuk adalah barang yang pertama kali
keluar). Seringkali karena keterbatasan ruang penyimpanan kita secara
tidak sadar menggunakan sistem LIFO. Sebaiknya cara menyimpan
barang diusahakan agar kita bisa menggunakan sistem FIFO, dan bisa
menghindari sistem LIFO

D Administrasi Penyimpanan

Kartu Stok
Administrasi penyimpanan berupa pencatatan tentang barang yang
disimpan, mencakup jenis barang, jumlah, spesifikasi, lokasi
penyimpanan, serta catatan mutasi stok (menjelaskan tentang waktu dan
jumlah penerimaan dan pengeluaran masing-masing barang). Umumnya
pencatatan dilakukan dengan menggunakan Kartu Stok. Kartu Stok
digunakan pada saat jenis barang yang harus disediakan cukup banyak,
serta jumlahnya juga cukup banyak, sehingga sulit untuk memonitor bila
hanya menggunakan pencatatan sederhana. Contoh Kartu Stok dapat
dilihat pada Lampiran 3

Administrasi penyimpanan juga sebaiknya secara rutin mencocokkan


jumlah barang yang tertera dalam catatan dengan fisik barang, untuk
memastikan bahwa barang tersedia sesuai dengan yang tercatat.

Dalam banyak situasi material bisa mencapai 50% atau lebih dari seluruh
biaya operasional. Oleh karenanya pengadaan seharusnya jangan
dipandang sepele. Banyak kebijakan yang dapat diambil untuk
penghematan, misalnya membeli sekaligus untuk mendapatkan diskon
jumlah (quantity discount). Atau usahakan agar anda dapat memesan
sekaligus tetapi pengiriman dilakukan bertahap disesuaikan dengan
pemakaian.

75
Modul Mahasiswi Manajemen Pelayanan Kebidanan Mandiri

Kegiatan Pembelajaran
Observasi Manajemen Operasional dan Logistik praktik kebidanan yang
dilakukan oleh Bidan didaerah tempat tinggal:

D Apakah Praktik bidan tersebut memiliki standar alur pelayanan? Bila


ya, jelaskan

D Bagaimana Tata ruang pelayanannya? Mohon digambarkan.


Menurut anda, apakah tata ruang pelayanannya efisien dan efektif?
Bila belum, bagaimana saran anda?

D Bagaimana proses pengadaan dan penyimpanan sarana dan


perlengkapan pelayanan dilakukan? Bagaimana proses
pencatatannya? Apakah ada masalah yang dirasakan dalam proses
pengadaan dan penyimpanan? Apa saran anda untuk
menyempurnakan proses pengadaan dan penyimpanannya?

Uji Kemampuan Diri


1. Melanjutkan tugas pada Pelajaran 2, berdasarkan rencana kerja
yang sudah anda siapkan, buat :

a. Alur pelayanan secara umum yang akan diberikan

b. Rencana Tata ruang pelayanan dan pendukung pelayanan

c. Rencana Pengadaan barang, sarana dan perlengkapan


pelayanan

DDD

76
Pelajaran 4

Mengelola Pembukuan
dan Keuangan
Waktu 4 Jam

77
Modul Mahasiswi Manajemen Pelayanan Kebidanan Mandiri

78
Mengelola Pembukuan
dan Keuangan

79
Modul Mahasiswi Manajemen Pelayanan Kebidanan Mandiri

Tujuan Khusus
Mahasiswi diharapkan mampu:

1. Mengenal sistem keuangan sederhana

2. Menyadari pentingnya peranan catatan-catatan keuangan serta


melakukan pencatatan keuangan (pembukuan) sederhana

3. Menyusun anggaran (operasional) sederhana

4. Mengelola Kas secara efektif

5. Memahami laporan keuangan sederhana

80
Mengelola Pembukuan dan Keuangan PELAJARAN 4

Konsep Inti
Pencatatan transaksi keuangan (Akunting) yang menghasilkan laporan
keuangan merupakan langkah penting sebagai alat monitoring dan
pengendali lalu lintas dana agar usaha bisa berjalan lancar secara
berkesinambungan. Melalui analisa terhadap Laporan Keuangan kondisi
kesehatan usaha dapat didiagnosa secara tajam.

Fungsi pengelolaan keuangan pada dasarnya adalah menjaga aliran


dana agar dapat berjalan lancar secara efisien (tidak kekurangan dan
juga tidak berlebihan) untuk mendukung setiap kegiatan usaha.

81
Modul Mahasiswi Manajemen Pelayanan Kebidanan Mandiri

Sistem Keuangan Sederhana


Mengelola sistem keuangan sebuah usaha seperti memelihara jantung dalam
tubuh manusia. Jantung berfungsi memompa darah melalui pembuluh darah
diedarkan keseluruh tubuh, sehingga seluruh bagian tubuh dapat berfungsi
normal. Demikian pula dengan sistem keuangan usaha anda harus dikelola
dengan baik agar dapat melaksanakan tugasnya mengedarkan dana untuk
seluruh kegiatan operasional. Dari pengalaman banyak orang mengatakan
bahwa kegagalan suatu usaha sering ada sangkut pautnya dengan
kemalasan, ketidak-displinan atau ketidak mampuan dalam mengendalikan
keuangan.

Seperti terlihat pada gambar dibawah, aliran dana harus dipastikan lancar
agar usaha dapat terus berjalan dan berkembang.

82
Mengelola Pembukuan dan Keuangan PELAJARAN 4

PENGERTIAN MODAL
Modal adalah sejumlah dana atau uang yang disediakan untuk keperluan
suatu usaha. Menanamkan modal dalam suatu usaha dapat dilaksanakan
dalam bentuk barang (gedung, tanah, mesin, barang dagangan, dan
sebagainya, yang biasanya disebut sebagai kekayaan atau harta perusahaan.
Dengan perkataan lain harta/kekayaan suatu usaha berasal dari modal

Sebagai titik awal, begitu anda siap menjalankan operasional pelayanan


bidan, maka anda akan memerlukan modal operasi (dana operasional).
Dana ini anda perlukan untuk:

D Modal kerja

D (Tambahan) investasi harta tetap (misal tempat tidur, peralatan medis,


dsb yang bersifat tidak habis dipakai/tahan lama)

Modal Kerja

Modal kerja adalah modal yang harus selalu disediakan untuk menjaga
kelangsungan usaha seperti untuk:

D Membeli stock bahan pendukung seperti obat-obatan, perlengkapan


pasien dsb

D Sediaan kas untuk pembayaran operasional klinik seperti membayar


listrik, air, gaji karyawan/asisten bila ada, administrasi dll

Banyak bidan yang memulai usahanya dari NOL, bahkan tidak dibekali Modal
kerja yang memadai, seperti bidan dibawah ini

Bidan Kartini – memulai


usahanya di Jakarta
pada tahun 1977
dengan menjadi bidan
panggilan – nyaris
tanpa modal kerja
berarti. Kemudian
membuka praktik bidan
mandiri dengan 2
tempat tidur – itupun
terpaksa karena ada
pasien yang terpaksa Saat ini Bidan Kartini memiliki sebuah Rumah Sakit
melahirkan ditempat Bersalin yang baru selesai dibangun 2 tahun
praktiknya yang hanya yang lalu. Investasi sejumlah kurang lebih 4 milyar
berupa rumah untuk membangun RSB diperoleh TANPA bantuan
kontrakan 100 m. tambahan dana (kredit) dari lembaga keuangan
sedikitpun. Hal ini mungkin bila bidan mampu
berdisiplin menyisihkan pendapatannya untuk
keperluan investasi dengan menabung

83
Modul Mahasiswi Manajemen Pelayanan Kebidanan Mandiri

Pemasukan atau Penambahan Dana

Dari mana dana itu berasal? Mula-mula tentunya dari setoran dana anda
sendiri (uang sendiri) – bila ada, atau beberapa orang (untuk usaha
patungan). Pada umumnya kebanyakan bidan mengandalkan pemasukan
(penghasilan) yang diperoleh dari usaha praktiknya untuk mengembangkan
usaha.

Jika anda perlu memperbesar volume usaha, sumber dana bisa diperoleh dari
lembaga keuangan (bank, koperasi, dsb) melalui pemberian kredit (profesi)
dalam bentuk pinjaman (utang), asalkan anda sanggup membayar angsuran
pinjaman beserta bunganya, menyediakan jaminan (kolateral), serta
persyaratan administratif dan manajemen yang diajukan lembaga tersebut.

Cara lain mendapatkan tambahan dana untuk mendukung operasional adalah


utang dagang, yaitu membayar mundur kepada pemasok bahan pendukung/
penolong atau menarik uang muka dari pasien (iuran dsb). Nampaknya usaha
yang kedua lebih sulit pelaksanaannya.

Pengeluaran atau Pengurangan Dana

Dana berkurang lewat pengeluaran, apabila usaha anda menghasilkan laba,


anda harus menyediakan dana untuk dinikmati pemilik modal (kalau ada orang
lain yang menyetorkan dana), membayar bunga pinjaman beserta pokok
pinjamannya (kalau anda meminjam dana ke bank atau lembaga penyedia
dana lainnya seperti koperasi dsb) atau pengeluaran tak terduga. Semuanya
merupakan pengurangan dana yang rela atau tidak rela akan anda alami

Dana efisien

Sekarang bagaimana bila dana kurang atau berlebihan dari yang dibutuhkan?
Keduanya harus diupayakan dapat dicegah. Kekurangan dana operasional
seperti tubuh yang kekurangan darah, lemas, kurang bertenaga. Operasional
pelayanan dapat terganggu. Kalau dana berlebih berarti banyak sumber dana
menganggur, diputarkan secara tidak efisien, terlebih bila berasal dari
pinjaman yang berbunga. Anda harus mampu mengendalikan agar dana bisa
produktif, jangan sampai kurang, tetapi jangan sampai terlalu berlebihan tidak
terpakai.

84
Mengelola Pembukuan dan Keuangan PELAJARAN 4

AKUNTING (PENCATATAN KEUANGAN)


Agar dana bisa dikelola secara efektif dan efisien, sebagai langkah awal
diperlukan pencatatan. Memang pada saat usaha masih sangat kecil semua
catatan bisa anda ingat diluar kepala sehingga anda tidak memerlukan
catatan.

Pencatatan diperlukan pada saat anda memerlukan informasi mengenai:

D Berapa kekayaan usaha anda

D Berapa laba atau rugi usaha anda

Informasi diatas diperlukan untuk:

D Mengetahui besar modal yang ditaruh dalam usaha anda

D Mengetahui perkembangan (maju – mundurnya) usaha anda, berapa


besar sebenarnya penghasilan yang diperoleh, dan seberapa besar
pengeluaran yang dilakukan

D Dasar untuk mengajukan permohonan kredit ke bank atu lembaga


keuangan lain

Dengan pencatatan bidan akan lebih waspada dan bijaksana dalam


pengeluaran uang.

Untuk memperoleh informasi diatas anda harus menyelenggarakan


pencatatan yang teratur mengenai transaksi-transaksi yang terjadi dalam
usaha anda. Transaksi adalah segala peristiwa dalam usaha anda yang
bersifat finansial (keuangan). Dalam manajemen keuangan, segala kegiatan
catat mencatat tersebut dinamakan Akunting.

85
Modul Mahasiswi Manajemen Pelayanan Kebidanan Mandiri

Pencatatan keuangan menjadi bagian yang tidak


terpisahkan dari kegiatan bidan sehari-hari

Bidan Nora terbiasa dengan pencataan


keuangan harian, mingguan dan bulanan secara
sederhana – namun sangat efektif

“Saya mempunyai ‘Log book’ untuk mencatat


pendapatan dari setiap pasien per hari. Data
tersebut saya masukkan kedalam buku yang
merekap pendapatan yang saya peroleh
berdasarkan jenis pelayanan, sekaligus alokasi
biaya dari pendapatan yang saya peroleh. Dari
situ saya bisa tau perkembangan jumlah
pasien saya dari waktu kewaktu, jenis
pelayanan apa saja yang banyak dibutuhkan
pasien-pasien saya, dan pada bulan apa saja
biasanya pasien sepi, ramai”

Definisi Akunting

Akunting adalah seni mencatat, mengelompokkan, dan mengikhtisarkan


peristiwa-peristiwa yang bersifat finansial dan mengintrepretasikan hasilnya.
Secara manajerial Akunting dapat didefinisikan sebagai suatu sistem
informasi keuangan dengan input bukti transaksi dan output laporan
keuangan.

Kegiatan Usaha dan Akunting

Kegiatan utama dari akunting keuangan adalah mencatat (membukukan)


semua transaksi yang terjadi dalam usaha kita yaitu perubahan posisi dari
segenap sarana usaha. Transaksi dapat berupa penambahan atau
pengurangan. Sarana perusahaan bisa berupa uang tunai, material,
peralatan, tenaga kerja, piutang, modal, hasil pendapatan, sisa usaha dsb

Contoh Kegiatan Usaha dan Akunting

Seorang bidan – Anita, akan memulai membuka praktek bidan.

86
Mengelola Pembukuan dan Keuangan PELAJARAN 4

Kegiatan 1 – Anita memasukkan uang pribadinya sebesar Rp.10.000,-


sebagai modal awal usahanya

Dari kegiatan 1 dapat disimpulkan bahwa usaha bidan Anita mendapatkan


uang tunai sebesar Rp.10.000,-. Uang ini akan digunakan untuk menjalankan
usahanya. Penerimaan uang yang berasal dari kegiatan 1 dicatat melalui
persamaan akunting sebagai berikut:

KAS = MODAL ANITA


10.000 = 10.000

Kegiatan 2 – Anita mengajukan permohonan kredit ke bank, dan telah


mendapatkan dananya sebesar Rp.20.000,-

Jika modal dari pemilik masih belum cukup untuk melakukan usaha, Anita
dapat memperoleh sumber pembelanjaan dari pinjaman, misalnya dengan
mengajukan kredit dari bank. Kegiatan 2 dicatat melalui persamaan akunting
sebagai berikut:

KAS = UTANG BANK + MODAL ANITA


30.000 = 20.000 + 10.000

Kegiatan 3 – Anita membeli peralatan & perlengkapan klinik sebesar


Rp.25.000,-

Dalam kegiatan 3 ini bidan Anita menggunakan uang yang dimiliki untuk
membeli peralatan dan perlengkapan klinik. Jelas bahwa dari kegiatan ini
uang tunai harus dikeluarkan. Dari kegiatan 3 ini usaha bidan Anita memiliki
kekayaan (harta) berupa peralatan dan perlengkapan klinik. Persamaan
akuntingnya dapat dilihat sebagai berikut:

KAS + PERALATAN KLINIK = UTANG BANK + MODAL ANITA


5.000 + 25.000 = 20.000 + 10.000

Dari persamaan diatas menunjukkan bahwa:

D Usaha bidan Anita memiliki harta (kekayaan) sejumlah Rp.30.000,-


berupa uang kas sebesar Rp.5.000,- dan peralatan – perlengkapan klinik
sebesar Rp.25.000,-

D Sumber pembelanjaan dari harta (kekayaan) tersebut berasal dari utang


bank sebesar Rp.20.000,- dan setoran modal Anita sebesar Rp.10.000,-

87
Modul Mahasiswi Manajemen Pelayanan Kebidanan Mandiri

Kegiatan 4 – Anita membayar gaji karyawan, air, listrik dll sebesar


Rp.1.000,-

Pengeluaran yang diakibatkan dari kegiatan 4 ini mengurangi kekayaan


perusahaan, sementara kekayaan perusahaan dimiliki oleh penyedia modal.
Persamaan akuntingnya menjadi:

KAS + PERALATAN KLINIK = UTANG BANK + MODAL ANITA


4.000 + 25.000 = 20.000 + 9.000

Kegiatan 5 – Dengan menggunakan perlengkapan dan peralatan klinik


yang dimiliki Anita menerima pasien dan sampai dengan saat ini telah
memperoleh pendapatan sebesar Rp.4000,-

Pendapatan sebesar Rp.4000,- ini merupakan penambahan kekayaan usaha


bidan Anita dalam bentuk penambahan kas. Kekayaan ini dimiliki oleh Anita
yang menyediakan modal. Jadi kekayaan yang berasal dari kegiatan usaha
bidan Anita akan menambah modal bidan Anita. Persamaan akuntingnya
menjadi sebagai berikut:

KAS + PERALATAN KLINIK = UTANG BANK + MODAL ANITA


8.000 + 25.000 = 20.000 + 13.000

Kegiatan 6 – Bidan Anita mengangsur pengembalian kredit sebesar


Rp.1.500,-

Kegiatan 6 ini mengakibatkan adanya pengeluaran uang sebesar Rp.1.500,-.


Pembayaran angsuran yang dilakukan bidan Anita mengakibatkan pula
berkurangnya utang kepada bank. Persamaan akuntingnya menjadi sebagai
berikut:

KAS + PERALATAN KLINIK = UTANG BANK + MODAL ANITA


6.500 + 25.000 = 18.500 + 13.000

Kegiatan 7 – Anita mengambil uang Rp.1.000,- untuk keperluan


keluarganya

88
Mengelola Pembukuan dan Keuangan PELAJARAN 4

Kegiatan 7 ini mengakibatkan pengeluaran uang sebesar Rp.1.000,-. Dengan


pengambilan uang ini maka modal bidan Anita yang ditanamkan dalam
usahanya berkurang Rp.1.000,-

Persamaan akuntingnya menjadi:

KAS + PERALATAN KLINIK = UTANG BANK + MODAL ANITA


5.500 + 25.000 = 18.500 + 12.000

Sampai dengan kegiatan 7 – ikhtisar posisi keuangan usaha bidan Anita dapat
digambarkan sebagai berikut:

D Kekayaan (Harta) yang dimiliki berjumlah Rp.30.500,- terdiri dari uang


tunai (kas) Rp. 5.500 dan peralatan klinik Rp. 25.000,-

D Sumber Pembelanjaan berasal dari Utang bank sebesar Rp. 18.500,-


dan setoran modal pemilik Rp. 12.000,-

demikian seterusnya setiap kegiatan usaha bidan Anita yang berkaitan


dengan kekayaan usahanya berupa transaksi keuangan pasti akan
mengakibatkan penambahan atau pengurangan terhadap kekayaan dan
sumber pembelanjaannya (modal).

Dalam pencatatan akunting berlaku prinsip persamaan akunting, dimana:

HARTA (KEKAYAAN) = SUMBER PEMBELANJAAN

Sumber pembelanjaan bisa berasal dari modal sendiri maupun dari pinjaman
(Utang), sehingga persamaan dapat disebut:

HARTA = UTANG + MODAL

89
Modul Mahasiswi Manajemen Pelayanan Kebidanan Mandiri

Didalam akunting, transaksi biasanya dibagi dan dicatat dalam beberapa


kelompok:

1. Harta:

D Lancar, terdiri dari:

l Kas

l Piutang

l Stock

D Harta Tetap, terdiri dari:

l Peralatan

l Gedung

l Tanah

2. Utang

D Utang dagang

D Gaji yang masih harus dibayar

D Utang pajak

D Kredit investasi

3. Modal

D Modal pemilik

D Laba ditahan

4. Pendapatan

D Hasil Penjualan

5. Biaya

D Gaji

D Pembayaran material

D Lain-lain

90
Mengelola Pembukuan dan Keuangan PELAJARAN 4

Untuk memudahkan pencatatan transaksi, maka kepada setiap sarana


tersebut diberikan kode, biasanya berupa nomor. Lembaran atau kartu untuk
mencatat semua transaksi itu dinamakan Akun, account atau rekening. Jadi
setiap sarana mempunyai nama akun dan nomor akun, seperti contoh berikut:

Kelompok Akun Nama Akun Nomor Akun


Harta Kas 11
Piutang 12
dst
Utang Utang dagang 21
Gaji 22
Dst
Modal Modal A 31
Modal B 32
Dst

Untuk memudahkan pencatatan transaksi, maka kepada setiap sarana


tersebut diberikan kode, biasanya berupa nomor. Lembaran atau kartu untuk
mencatat semua transaksi itu dinamakan Akun, account atau rekening. Jadi
setiap sarana mempunyai nama akun dan nomor akun, seperti contoh berikut:

Kelompok Akun Nama Akun Nomor Akun


Harta Kas 11
Piutang 12
dst
Utang Utang dagang 21
Gaji 22
Dst
Modal Modal A 31
Modal B 32
Dst

Untuk mencatat setiap transaksi ke dalam kartu akun masing-masing, maka


masing-masing akun dibagi 2 sisi, yaitu sisi debet (kiri) dan sisi kredit (kanan)

91
Modul Mahasiswi Manajemen Pelayanan Kebidanan Mandiri

Jika terjadi transaksi (penambahan atau pengurangan) dari sarana maka


lembaran/kartu akun dan sarana tersebut harus diisi. Dimana
mengisikannya, disisi debet atau disisi kredit? Hal ini tergantung kepada jenis
kelompok akun tersebut. Kalau sarana itu sub kelompok Harta dan Biaya
maka ia akan ditempatkan pada sisi yang berlainan dengan transaksi dari sub
kelompok utang, modal dan pendapatan. Penambahan pada sub kelompok
Harta dan biaya diletakkan pada kolom Debet sedangkan pengurangan pada
kolom Kredit. Sementara pada sub kelompok utang, modal dan pendapatan
penambahan diletakkan pada kolom Kredit sedangkan Pengurangan
diletakkan pada kolom Kredit

Laporan Keuangan

Bentuk laporan keuangan banyak ragamnya, tetapi yang paling berguna


adalah laporan yang berupa Neraca dan laporan tentang perhitungan Laba
dan Rugi. Kedua laporan ini tidak hanya penting untuk kepentingan anda
sendiri, tetapi juga untuk pihak eksternal yang berkepentingan dengan usaha
anda, misalnya: pihak bank, pihak supplier (pemasok), pihak penarik pajak
dan sebagainya

Dengan adanya Neraca dan Perhitungan Laba/Rugi anda dapat menarik


banyak kesimpulan tentang:

D Apa yang telah terjadi

D Hal-hal yang sudah baik atau belum efektif dan efisien

Neraca

Neraca adalah laporan keuangan yang menggambarkan posisi keuangan


pada satu saat tertentu. Neraca menggambarkan posisi :

D Harta

D Utang

D Modal

Pada saat tertentu (bisa dibuat setiap akhir tahun anggaran). Namun tidak
tertutup kemungkinan bila usaha anda baru mulai atau cepat berkembang,
anda memerlukan gambaran tersebut diatas pada pertengahan tahun, bahkan
mungkin juga anda perlu melihat pada kuartal demi kuartal, tergantung pada
kebutuhan.

92
Mengelola Pembukuan dan Keuangan PELAJARAN 4

Contoh bentuk neraca:


Neraca per 31 Desember 2004
(dalam ribu rupiah)
Harta Utang
Harta Lancar Utang Lancar
Kas 2.500 Pinjaman jangka pendek 7.500
Bank 7.500 Utang dagang 17.500
Piutang 15.000 Utang pajak 2.500
Stock 75.000 Jumlah Utang lancar 27.500
Biaya Bayar dimuka 25.000
Jumlah Harta Lancar 125.000
Utang jangka Panjang
Harta Tetap Kredit profesi 80.000
Koperasi 50.000
Kendaraan 40.000 Jumlah Utang jk.panjang 130.000
Peralatan dan bangunan 80.000
Tanah 20.000 Modal
Jumlah Harta Tetap 140.000 Modal setoran 85.000
Laba tahun lalu 10.000
Laba tahun ini 12.500
Jumlah Modal 107.500
Jumlah Harta 265.000 Jumlah Utang dan Modal 265.000

Pengertian:

1. Laporan diatas dinamakan Neraca (Balance Sheet), karena adanya


keseimbangan antara jumlah harta dengan jumlah utang dan modal

2. Harta Lancar adalah setiap harta perusahaan yang digunakan dalam


operasi usaha dalam jangka waktu singkat, yakni tidak lebih dari satu
tahun. Artinya perubahan dari uang tunai menjadi barang dan kemudian
dapat dicairkan kembali menjadi uang tunai tidak lebih dari satu tahun.
Termasuk didalam harta lancar diantaranya adalah: uang tunai, surat
berharga yang segera dapat dijual, piutang dagang, persediaan barang
untuk dijual, pembayaran dimuka, persediaan keperluan kantor dsb

3. Harta Tetap adalah harta yang digunakan untuk jangka waktu panjang,
dan biasanya tidak akan dijual lagi. Nilai yang ditulis dalam neraca
adalah nilai buku, jadi sudah dikurangi dengan penyusutan (depresiasi).
Yang termasuk harta tetap misalnya peralatan (equipment) seperti
tempat tidur, peralatan medis, meja – kursi, komputer dsb; bangunan;
tanah; mesin, dsb

93
Modul Mahasiswi Manajemen Pelayanan Kebidanan Mandiri

4. Kelompok Utang terbagi menjadi Utang jangka pendek, yang jangka


waktu pelunasannya tidak lebih dari satu tahun (misalnya utang dagang,
kredit modal kerja, penerimaan dimuka dsb), dan utang jangka panjang
yang kewajiban pelunasannya lebih dari satu tahun (misalnya obligasi,
kredit investasi, dsb)

5. Modal – merupakan hak pemilik atas harta usaha. Didalamnya termasuk


rugi atau laba yang diderita atau didapat dari usaha

6. Nilai Stock diisi dengan Nilai biaya atau nilai jual yang biasanya menurut
harga terkecil dari kedua nilai tersebut. Biasanya masih dikurangi lagi
dengan kurang lebih 10% untuk mengantisipasi akibat kerusakan, susut,
kadaluwarsa dsb.

7. Nilai piutang dapat dikurangi dengan kemungkinan adanya piutang ragu-


ragu atau piutang yang tidak tertagih

Pada contoh transaksi Bidan Anita neracanya dapat digambarkan sebagai


berikut:

Neraca
Bidan Anita
Per 31 Agustus 2005
Harta Utang & Modal
Kas 5,500 Utang Bank 18,500
Perlengkapan 2,500 Modal 12,000
Total Harta 30,500 Total Utang & Modal 30,500

Analisis Neraca

Untuk keperluan pengendalian manajemen, neraca perlu dianalisa. Beberapa


Analisis yang sangat umum adalah:

1. Current Ratio (Rasio Harta Lancar)

Rasio Harta Lancar = Harta lancar/Utang Lancar

Rasio ini memberikan informasi tentang kesanggupan untuk memenuhi


kewajiban membayar utang jangka pendek

Rasio Harta lancar Bidan Anita = 5500/18500 = 29,7%

Semakin besar nilai Rasio Lancar menunjukkan semakin besar


kemampuan untuk membiayai operacional usaha

94
Mengelola Pembukuan dan Keuangan PELAJARAN 4

2. Return on Investment (Laba atas investasi)

Laba atas investasi = laba/jumlah dana (total asset)

Rasio ini merupakan ukuran keberhasilan pimpinan dalam mengelola


usaha

ROI Bidan Anita = 2000/12000 = 16.67%

Semakin besar ROI menunjukkan usaha semakin menguntungkan.


Sebagai indikator sederhana bila ROI lebih besar dari suku bunga bank
berarti usaha patut dipertahankan, karena lebih baik daripada menyimpan
uang di bank. Namun setiap usaha memiliki karakteristik ROI berbeda-
beda

3. Working Capital (Modal Kerja)

Working Capital = Harta lancar – Utang lancar

Rasio ini menunjukkan dana yang digunakan untuk operasional usaha


(dana yang berputar cepat)

Working Capital Bidan Anita = 5500 – 18500 = (13000)

Asumsinya semua utang bidan Anita adalah Utang lancar, yaitu utang
yang harus dilunasi dalam kurun waktu kurang dari 1 tahun. Modal kerja
negatif tidak menunjukkan indikasi yang baik. Idealnya modal kerja
seharusnya positif. Oleh karenanya sebagai patokan sederhana untuk
pembiayaan investasi (misalnya untuk pembelian property tanah, rumah,
peralatan, dsb) yang bersifat jangka panjang, usahakan untuk
mendapatkan utang (kredit) investasi, bukan kredit modal kerja.

Laporan Perhitungan Laba/Rugi

Bila kita hanya melihat pada neraca saja, kita belum dapat mengetahui sebab-
sebab terjadinya keuntungan atau kerugian. Untuk itu perlu disusun laporan
lain yang memberikan informasi tentang hasil pendapatan dari jasa beserta
biaya-biayanya. Laporan tersebut dinamakan Perhitungan Laba/Rugi (Income
Statement).

95
Modul Mahasiswi Manajemen Pelayanan Kebidanan Mandiri

Bentuk Perhitungan Laba/Rugi secara sederhana dapat dilihat sebagai


berikut:

Praktek Bidan Amanah


Income Statement
2004
Pendapatan

Pelayanan KB
2.000.000,-
Penjualan Obat-obatan 1.500.000,-
Pelayanan Kehamilan – Melahirkan 3.000.000,-
Pelayanan Lain-lain 2.000.000,-
Total Pendapatan 8.500.000,- 100%

Biaya

Gaji 1.500.000,-
Perlengkapan pelayanan 1.000.000,-
Telpon, listrik, air 1.000.000,-
Biaya lain-lain 1.000.000,-
Total Biaya 4.500.000,- 53%

Pendapatan Bersih (Net Income) 4.000.000,- 47%

Ikhtisar Laba Rugi Bidan Anita dapat dilihat sebagai berikut

Pendapatan 4,000
Biaya
Gaji, listrik, air 1,000
Laba Usaha 3,000
Pembagian Laba 1,000
Laba Bersih 2,000

Analisa Perhitungan Laba/Rugi

Untuk keperluan pengendalian Perhitungan Laba/Rugi dianalisa dengan


menggunakan rasio dimana Pendapatan = 100%. Seperti contoh diatas,
pendapatan bersih (Laba sebelum pajak) sebesar 47% dapat dianggap sangat
baik.

Manajemen Kas

Bisa terjadi suatu ketika mengalami kesulitan keuangan, padahal jumlah


konsumen yang datang cukup banyak serta cukup menguntungkan pula.
Biasanya hal ini terjadi karena kita terlalu disibukkan oleh urusan operasional
dan mengabaikan perencanaan keuangan. Perencanaan keuangan bertujuan
agar selalu tersedia dana pada saat dibutuhkan

96
Mengelola Pembukuan dan Keuangan PELAJARAN 4

Perencanaan Kas

Agar usaha anda dapat bertahan dan memiliki daya hidup sehat, anda
sebaiknya mampu mengetahui dan meramalkan berapa dan kapan uang
tunai dibutuhkan. Dengan demikian anda dapat mengetahui dan
merencanakan dari mana uang itu, berapa besar dan kapan harus disediakan

Apabila telah dapat diketahui/diramalkan akan terjadi kekurangan uang tunai


anda dapat melakukan upaya untuk menutupi kekurangan itu jauh hari
sebelumnya, sehingga kekosongan kas secara mendadak dapat dihindarkan

Apabila usaha anda ternyata terus berkembang, suatu waktu mungkin anda
memerlukan tambahan dana untuk investasi. Dalam hal ini anda harus
mampu merencanakan kebutuhan ini, sehingga dana investasi tersebut tidak
akan mengganggu likuiditas dan operasi yang berjalan

Dilain sisi, terlalu banyak uang tunai dalam usaha anda juga bukan
merupakan kebijakan yang baik, karena menunjukkan kurang manfaat, kurang
menguntungkan dan hal ini sebaiknya juga sudah dapat diketahui dan
diramalkan jauh sebelum penumpukan itu terjadi

Arus Kas

Perencanaan uang tunai atau kas dalam praktek manajemen bertujuan untuk
memperkirakan semua sumber uang tunai yag dapat dikumpulkan dalam
usaha anda, serta mengetahui keperluan (untuk tujuan apa) kas itu digunakan
dalam kurun waktu tertentu, misalnya mingguan, bulanan.

Jika anda merencanakan arus uang tunai yang masuk dan keluar dari usaha
anda serta melihat apakah akan ada kesulitan dalam memenuhi kewajiban
tersebut. Jelas sekali bahwa anda harus memperkirakan tentang pendapatan
dari konsumen, hasil tagihan piutang, serta pendapatan lainnya. Demikian
pula anda harus memperkirakan pengeluaran untuk pembelian perlengkapan,
membayar listrik, membayar gaji bila ada dsb.

97
Modul Mahasiswi Manajemen Pelayanan Kebidanan Mandiri

Secara sederhana Arus Kas ini biasanya dicatat dalam Buku Kas, seperti
contoh terlampir. Modifikasi dan penyederhanaan dari pencatatan Arus kas
bisa dibuat sesuai dengan kebutuhan, seperti berikut ini:

1. Pencatatan Penerimaan/Pendapatan

Hari/Tgl Pasien Pelayanan Penerimaan


01 Feb 06 1 Ny Ani Suntik KB 10000
2 Ny Budi Periksa Hamil 10000
3 Ny Chandra Suntik KB 10000
dst

2. Pencatatan Pengeluaran

Anggaran Arus Kas

Anggaran Arus Kas perlu dibuat untuk mengetahui kebutuhan kas dari waktu
kewaktu, dengan tujuan agar likuiditas dan daya laba tetap terjaga. Seperti
telah diutarakan, dalam menyusun anggaran arus kas anda harus membuat
perkiraan-perkiraan:

1. Perkiraan Penerimaan

Dalam meramalkan besarnya penerimaan maka ada beberapa sumber


penerimaan yang perlu anda perkirakan:

l Perkiraan pemasukan/pendapatan dari pelayanan kepada konsumen

l Perkiraan konsumen melunasi hutang, kalau ada beberapa


konsumen anda berhutang. Dalam hal ini anda harus menggariskan
kebijakan perkreditan kepada konsumen anda (berapa lama
angsuran yang diperbolehkan, berapa besar angsuran dsb)

l Penerimaan dari sewa, menjual harta, penerimaan bunga deposito


dan sumber-sumber penerimaan lain, semuanya wajib anda
cantumkan dalam anggaran Penerimaan Kas

98
Mengelola Pembukuan dan Keuangan PELAJARAN 4

2. Perkiraan Pengeluaran

Dalam meramalkan besarnya pengeluaran maka anda harus


mengidentifikasi seluruh pos-pos pengeluaran, seperti:

l Pembelian bahan dan perlengkapan pelayanan

l Pembayaran gaji

l Pembayaran utang ke bank

l Biaya pemeliharaan (bangunan, peralatan, dsb)

l Dan pengeluaran umum lainnya

Semua jenis-jenis pengeluaran ini harus dicantumkan dalam Anggaran


Pengeluaran Kas

3. Arus Kas Netto (Saldo Kas)

Selisih antara pengeluaran dan penerimaan kas dari waktu ke waktu


merupakan Arus Kas Netto atau sediaan uang tunai untuk tiap-tiap waktu.

Satu hal penting yang harus anda pahami, Arus Kas Netto bukanlah Laba
(keuntungan) atau sisa usaha anda. Anggaran Arus Kas sama sekali
bukan perhitungan laba rugi.

Kebijakan Arus Kas

Kebijakan arus kas yang penting berkaitan dengan sisa arus kas. Dalam
meninjau sisa arus kas ini anda harus menarik garis pedoman:

D Berapa sisa arus kas minimal yang harus ada. Jika sampai terjadi
kurang dari titik minimal arus kas, harus jelas cara yang akan ditempuh
untuk menghindari kekurangan kas, yang dapat diperoleh dari sumber-
sumber luar

D Kelebihan Kas – perlu pula ditetapkan kebijakan kemana kelebihan kas itu
perlu disalurkan agar uang tersebut tetap produktif (menguntungkan)

99
Modul Mahasiswi Manajemen Pelayanan Kebidanan Mandiri

Contoh bentuk Anggaran Arus Kas

Susunan Anggaran Arus Kas dapat anda buat berupa kolom-kolom bulan per
bulan dengan semua kolom diisi angka-angka ramalan/perkiraan atau
estimasi. Akan tetapi kalau anda ingin segera membandingkan ramalan/
estimasi dengan kenyataan maka kolom bulanan dapat anda bagi menjadi 2
kolom, untuk diisi dengan estimasi, sedang kolom lainnya adalah kolom
kosong yang pada akhir bulan diisi dengan angka-angka nyata dari realisasi
yang sudah tercapai

Keterangan JANUARI FEBRUARI


Perkiraan Realisasi Perkiraan Realisasi
(Rp) (Rp) (Rp) (Rp)
Saldo Kas Awal Bulan 500.000 300.000
Penerimaan
Tagihan piutang ........... 100.000 ............
Pendapatan tunai 600.000 ........... 650.000 ............
Pinjaman dari bank - ........... - ............
Sumber-sumber lain - ........... - ............
Jumlah sediaan kas 1.100.000 ........... 1.050.000 ............
Pembayaran
Utang supplier 100.000 ............ 75.000 ............
Pembelian obat-obatan 200.000 ............ 175.000 ............
Honor 200.000 ............ 200.000 ............
Pengembalian Pinjaman bank 100.000 ............ 100.000 ............
Pengeluaran Umum 200.000 ............ 200.000 ............
Jumlah Pembayaran 800.000 ............ 750.000 ............
Saldo Kas Akhir bulan 300.000 ............ 350.000 ............

Dengan membuat Anggaran Arus Kas secara tertulis, maka anda dengan
mudah dapat menjawab pertanyaan dibawah ini:

1. Apakah anda perlu tambahan uang tunai?

2. Kapan anda memerlukan tambahan uang tunai tersebut?

3. Berapa banyak uang tunai yang anda perlukan?

4. Berapa lama anda memerlukannya?

5. Bagaimana dan kapan anda dapat membayar utang kembali?

100
Mengelola Pembukuan dan Keuangan PELAJARAN 4

Bagi anda sendiri anggaran kas tertulis itu sebenarnya telah mendorong anda
untuk mengantisipasi masalah sebelum terlambat. Ada juga dapt
menggunakan anggaran arus kas sebagai alat pengendali, karena pada setiap
akhir bulan anda akan mencatat pergerakan uang yang terjadi,
membandingkan anggaran dengan kenyataan dan kemudian mengambil
indakan koreksi apabila terjadi penyimpangan dari anggaran

Banyak orang yang mengatakan bahwa kegagalan suatu usaha seringkali


berkaitan dengan kemalasan atau ketidak-mampuan dalam mengendalikan
keuangannya. Sebaiknya hal ini bisa anda hindari.

Dengan memiliki Anggaran Arus kas ini maka anda memperoleh jaminan
dalam beberapa hal :

1. Anda telah memiliki alat pengaman yang dapat memberikan tanda


bahaya segera pada saat anda keluar dari rel pengendalian

2. Tanggung jawab untuk efisiensi prestasi dalam pengeluaran uang

3. Keuntungan usaha telah diamankan karena pengeluaran telah dibatasi


oleh pendapatan

4. Semua tahapan dalam usaha anda telah diawasi agar kebocoran-


kebocoran penyedot keuntungan telah dapat diminimalkan

5. Anda telah siap berunding dengan bank atau lembaga keuangan lainnya
karena rencana pengembaliannya telah dapat diuraikan secara jelas di
dalam anggaran

101
Modul Mahasiswi Manajemen Pelayanan Kebidanan Mandiri

Kegiatan Pembelajaran
1. Amati praktik bidan yang ada didaerah sekitar anda tinggal:

l Bagaimana sistem pencatatan keuangan yang dilakukan?

l Apakah ada masalah yang berkaitan dengan pengelolaan


keuangan? Jelaskan

Uji Kemampuan Diri


1. Transaksi Bidan Aminah

Transaksi 1

Pada tanggal 3 Januari 2005 Aminah, mendirikan praktik bidan baru


dengan diberi nama “PRAKTEK BIDAN AMINAH”. Sebagai modal
pertama, disetorkan uang Rp. 1.500.000,- ke bank atas nama
rekening Bidan Aminah.

Transaksi 2

Pada tanggal 5 Januari 2005, Aminah membayar sewa rumah


sebesar Rp.120.000,- untuk bulan Januari 2005.

Transaksi 3

Pada tanggal 6 Januari 2005, Aminah membeli peralatan praktek


(tensimeter, timbangan badan, timbangan bayi, reflek hamer,
stetoskop monoculer, infus set, dsb) dengan kredit sebesar
Rp.900.000,-

Transaksi 4

Pada tanggal 6 Januari 2005 Aminah membeli perlengkapan


praktek: kapas, kain kasa, plester, handuk, pembalut wanita, IUD
set, obat-obatan, dsb sebesar Rp.200.000,-

Transaksi 5

Aminah membayar pembuatan brosur/leaflet mini sebesar 50.000,-


pada tanggal 7 Januari 2005

102
Mengelola Pembukuan dan Keuangan PELAJARAN 4

Transaksi 6

Pada tanggal 15 Januari 2005 Aminah membayar honor tenaga


tidak tetap yang membantunya (dibayar 2 mingguan) sebesar Rp.
75.000,-

Transaksi 7
Pada tanggal 16 Januari Aminah menerima pendapatan selama 2
minggu praktek sebesar Rp. 340.000,-

Transaksi 8

Permohonan Aminah untuk mendapatkan Kredit guna pembelian


peralatan praktek yang baru dari BNI disetujui sebesar
Rp.3.000.000,-. Pada tanggal 17 Januari kredit itu ditarik.

Transaksi 9

Pada tanggal 20 Januari dibeli peralatan praktek lagi sebesar Rp.


3.600.000,-

Transaksi 10

Pada tanggal 23 Januari 2005 diterima pendapatan dari klien


sebesar Rp.360.000,-

Transaksi 11

Pada tanggal 30 Januari 2005 dibayarkan honor tenaga tidak tetap


sebesar Rp.75.000,-

Transaksi 12

Pada tanggal 30 Januari 2005 Aminah mengambil uang


Rp.100.000,- untuk keperluan pribadi keluarganya.

a. Buatkan Jurnal Umumnya,

b. Buatkan Buku Akun untuk masing-masing kelompok transaksi

c. Masukkan transaksi dari Jurnal Umum ke Buku Akun masing-


masing

d. Buat Laporan keuangannya (Neraca dan laporan Rugi Laba).

e. Buat analisa laboran keuangan (Rasio harta Lancar, ROI dan


Working Capital). Bagaimana kesimpulan anda?

103
Modul Mahasiswi Manajemen Pelayanan Kebidanan Mandiri

2. Dengan akunting yang baik, anda akan mampu menyusun informasi


yang bermanfaat untuk apa saja?

3. Jika anda sebagai bidan yang mengelola pelayanan kebidanan


mandiri memerlukan dana untuk investasi dan operasi dapat anda
peroleh dari mana saja?

4. Dana itu akan anda pergunakan diantaranya untuk keperluan modal


kerja yang terdiri dari apa saja?

5. Untuk mengetahui perkembangan usaha dari aspek keuangan,


diperlukan laporan keuangan apa saja? Jelaskan kegunaan masing-
masing laporan!

6. Dengan menyusun anggaran kas hal-hal apa saja yang dapat anda
ketahui?

7. Ibu Samsiah adalah seorang bidan yang sukses dalam menjalankan


usahanya dan ini berencana membeli peralatan baru untuk
memperluas operasinya. Namun demikian akuntan dari pihak bank
menganjurkan Ibu Samsiah agar meyusun anggaran kas untuk
tahun mendatang, agar mereka bisa yakin ia tidak menangani hal
yang melebihi kemampuannya. Ibu Samsiah berkeberatan dengan
saran itu karena ia merasa laba selama 2 tahun yang lalu berada
diatas rata-rata dan sangat memuaskan. “Mengapa harus susah-
susah menyusun anggaran itu. Keberhasilan saya mendapatkan
laba adalah bukti saya telah lulus ujian.

a. Apakah anda setuju dengan jalan pikiran ibu Samsiah? Dan


apaalasan anda?

b. Kesulitan apa yang mungkin menghadang ibu Samsiah


ditengah perjalanan nanti bila ibu Samsiah jadi mendapatkan
pinjaman dari bank?

DDD

104
Daftar Pustaka

Brian Tracy. Pemimpin Sukses. Delapratasa Publishing. 2006


Djajadilaga. Langkah-langkah Praktis Paket Pelayanan Kesehatan Reproduksi Esensial di Tingkat
Pelayanan Kesehatan Dasar. Departemen Kesehatan RI. 1999.
Departemen Kesehatan RI. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 900/MENKES/
SK/VII/2002 tentang Registrasi dan Praktik Bidan. Jakarta: Departemen Kesehatan, 2002.
J. Damiri. Manajemen Pembelian, Penerimaan dan Penyimpanan. Penerbit Graha Ilmu. 2005.
Jimeno M. Damaso. How to start your own business. Manila: Sinag Tala Publisher, Inc. 1982
PP IBI. Petunjuk Teknis dan Langkah-langkah Kerja untuk Bidan di Desa. 1994
Tim Mitra Bestari. Dasar-dasar Pemasaran. Surya Sarana Grafika. 2003

DDD

105
Modul Mahasiswi Manajemen Pelayanan Kebidanan Mandiri

106
Lampiran

107
Modul Mahasiswi Manajemen Pelayanan Kebidanan Mandiri

108
Lampiran
Pelajaran 1
Konsep Manajemen
Pelayanan
Kebidanan Mandiri

109
Modul Mahasiswi Manajemen Pelayanan Kebidanan Mandiri

110
Lampiran 1

111
Modul Mahasiswi Manajemen Pelayanan Kebidanan Mandiri

112
Karakter Merealisasikan Pekerjaan LAMPIRAN 1

Karakter Merealisasikan Pekerjaan

Nilailah diri anda secara jujur dengan memberi tanda (x) pada kolom angka
yang sesuai dengan diri anda. Sesuai dengan penilaian tersebut berilah pula
tanda (x) pada kolom berikutnya mengenai Rencana Peningkatan
Kemampuan.

Keterangan:

Nilai Diri sendiri:

1. Lemah

2. Rata-rata

3. Menonjol

Rencana Tindakan:

1. Perlu diperkuat

2. Diskusikan dengan teman

3. Terus lakukan

Nilai diri Rencana


Karakter untuk sendiri Peningkatan
merealisasikan Pekerjaan Kemampuan
1 2 3 1 2 3
1 Kepercayaan Diri
Anda percaya pada diri sendiri dan kemampuan
untuk mencapai tujuan
2 Pengendalian Diri
Dibawah tekanan dan provokasi anda biasanya
bisa memberikan tanggapan yang rasional dan
seimbang
3 Integritas
Bersikap jujur, konsisten dan mengerjakan hal
yang penting bagi anda
4 Pandangan Positif
Anda bersikap positif dan dinamis sekaligus
realistis dan praktis
5 Dampak Pribadi
Anda memancarkan citra positif mengenai diri
sendiri – melalui cara berpakaian, penampilan,
suara

113
Modul Mahasiswi Manajemen Pelayanan Kebidanan Mandiri

Nilai diri Rencana


Karakter untuk sendiri Peningkatan
merealisasikan Pekerjaan Kemampuan
1 2 3 1 2 3
6 Dorongan yang kuat
Anda termotivasi untuk mempengaruhi orang lain
dan kejadian-kejadin, membuat pekerjaan
merealisasikan melalui orang lain
7 Orientasi Prestasi
Anda memiliki standar tinggi, ingin melakukan
pekerjaan lebih baik dan tetap mengukur
keefektifan kerja
8 Tindak lanjut
Menyelesaikan tugas, mencapai hasil yang
diinginkan merupakan salah satu pendorong
anda
9 Berpikiran Kritis
Anda dapat melihat kayu dari pohonnya,
menganalisa keseluruhan menjadi bagian-bagian
kecil, dan menangkap sebab dan akibat
10 Fokus
Anda mengevaluasi prioritas, memberikan
perhatian dan usaha secara terus menerus untuk
mencapai tujuan yang paling penting
11 Berbicara
Anda dapat menyampaikan gagasan dan
argumen dan menciptakan kesan yang ingin
dibuat
12 Mendengarkan secara aktif
Anda memahami dan tanggap pada gagasan
orang lain, merasa dan berpikir
13 Mempengaruhi
Anda dapat mengajak orang lain untuk mengikuti
anda, mendapatkan, dan mempertahankan
komitmen mereka
14 Membangun tim
Anda tahu bagaimana mengembangkan,
memotivasi dan memperthnkan tim yang efektif
15 Pemahaman kedalam
Anda memiliki pemahaman yang kuat atas
tujuan dan pemikiran mengenai organisasi dan
usaha anda

114
Karakter Merealisasikan Pekerjaan LAMPIRAN 1

Bagaimana hasil penilaian anda?

1. Pada area apa saja yang merupakan kekuatan anda?


D .....................................................
D .....................................................
D .....................................................
D .....................................................
D .....................................................
D .....................................................
D .....................................................
D .....................................................
D .....................................................
D .....................................................

2. Pada area apa yang masih perlu anda perbaiki?


D .....................................................
D .....................................................
D .....................................................
D .....................................................
D .....................................................
D .....................................................
D .....................................................
D .....................................................
D .....................................................
D .....................................................
D .....................................................
D .....................................................

3. Langkah prioritas apa saja yang akan anda lakukan untuk memperbaiki
area yang merupakan kelemahan anda?
D .....................................................
D .....................................................
D .....................................................
D .....................................................
D .....................................................
D .....................................................
D .....................................................
D .....................................................
D .....................................................
D .....................................................

Selamat ! Anda telah mengambil langkah untuk meningkatkan kemampuan


merealisasikan pekerjaan

115
Modul Mahasiswi Manajemen Pelayanan Kebidanan Mandiri

116
Lampiran 2

117
Modul Mahasiswi Manajemen Pelayanan Kebidanan Mandiri

Kualitas Integrasi

Petunjuk:

Isilah kolom pada “Nilai Diri sendiri” dengan memberikan tanda (x) sesuai
dengan penilaian anda mengenai diri anda secara jujur apa adanya.

Keterangan

Nilai Diri sendiri:

1. Lemah

2. Rata-rata

3. Menonjol

Rencana Tindakan:

1. Perlu diperkuat

2. Diskusikan dengan teman

3. Terus lakukan

Nilai diri Rencana


Kualitas integrasi sendiri Tindakan
1 2 3 1 2 3
1 Energi
Anda dapat mengatasi pekerjaan yang
berlangsung lama dengan tuntutan hasil
berstandar tinggi
2 Sabar menghadapi ketidak-pastian
Anda dapat menerima ambiguitas dan
mempertahankan efektivitas ketika informasi,
tujuan dan jalannya pekerjaan tidak pasti dan
tidak jelas
3 Membuat struktur
Anda pandai mendeteksi kaitan antara kejadian
yang tidak saling berhubungan, dan mampu
membuat suatu ketidak aturan menjadi teratur
dan terlihat bentuknya
4 Berpikir konseptual
Anda dapat melihat pola, kecenderungan,
ketidak sinambungan; dan dapat merumuskan
gagasan yang masuk akal terhadap masalah
yang membingungkan; dan anda dapat menarik
kesimpulan yang jelas dari data yang ada

118
Kualitas Integrasi LAMPIRAN 2

Nilai diri Rencana


Kualitas integrasi sendiri Tindakan
1 2 3 1 2 3
5 Penilaian yang seimbang
Ketika membuat keuputsan, anda dapat
menyeimbangkan fakta yang ada dan perasaan,
kepala dan hati
6 Pola pikir berbasis nilai
Anda percaya pentingnya kepercayaan,
keterbukaan dan nilai-nilai lain bagi para individu
dan organisasi
7 Taktik Komunikasi
Anda memahami bagaimana menggunakan
berbagai jenis komunikasi dalam situasi yang
berbeda untuk tujuandan orang-orang yang
berbeda pula
8 Jaringan
Anda tahu bagaimana mengembangkan jaringan
kedalam dan keluar organisasi, sert bagaimana
menggunakan jaringan untuk mendukung tujuan
anda
9 Kepiwaian Politik
Anda memahami dan bisa mengelola hubungan
kekuasaan, berbagai kepentingan dan koalisi
10 Kemampuan manajemen perubahan
Anda memahami dan dapat memainkan tingkat
perubahan. Anda ahli dalam memulai,
memobilisasi, menerapkan dan membawa
perubahan
11 Pengetahuan usaha
Anda mengetahui usaha pelayanan kesehatn
anda secara persis, produk, layanan, pesaing
yang dekat, dan kecenderungan sert
perkembangan dalam bidang pelayanan
kesehatan

Bagaimana hasil penilaian anda?


1. Pada area apa saja yang merupakan kekuatan anda?
D .....................................................
D .....................................................
D .....................................................
D .....................................................
D .....................................................
D .....................................................
D .....................................................
D .....................................................
D .....................................................

119
Modul Mahasiswi Manajemen Pelayanan Kebidanan Mandiri

2. Pada area apa yang masih perlu anda perbaiki?


D .....................................................
D .....................................................
D .....................................................
D .....................................................
D .....................................................
D .....................................................
D .....................................................
D .....................................................
D .....................................................

3. Langkah prioritas apa saja yang akan anda lakukan untuk memperbaiki
area yang merupakan kelemahan anda?
D .....................................................
D .....................................................
D .....................................................
D .....................................................
D .....................................................
D .....................................................
D .....................................................
D .....................................................
D .....................................................

Selamat ! Anda telah mengambil langkah untuk meningkatkan kemampuan


merealisasikan pekerjaan

120
Lampiran 3

121
Modul Mahasiswi Manajemen Pelayanan Kebidanan Mandiri

122
Orientasi Kepemimpinan LAMPIRAN 3

Orientasi Kepemimpinan

Bayangkan orang yang bekerja dengan anda membuat anda tidak dapat bekerja
secara maksimal. Nilailah dia dengan dimensi berikut dengan melingkari angka yang
cocok. Lalu tambahkan angka-angka yang sudah anda lingkari
Skala rekan kerja yang paling tidak disukai
Menolak 1 2 3 4 5 6 7 8 Menerima
Mendukung 8 7 6 5 4 3 2 1 Tidak bersahabat
Jaga jarak 1 2 3 4 5 6 7 8 Akrab
Menyenangkan 8 7 6 5 4 3 2 1 Tidak menyenangkan
Terbuka 8 7 6 5 4 3 2 1 Tertutup
Ramah 8 7 6 5 4 3 2 1 Tidak ramah
Tidak dapat dipercaya 1 2 3 4 5 6 7 8 Dapat dipercaya
Tidak efisien 1 2 3 4 5 6 7 8 Efisien
Percaya diri 8 7 6 5 4 3 2 1 Ragu-ragu
Membosankan 1 2 3 4 5 6 7 8 Menarik
TOTAL ANGKA
Nilai 40 atau lebih berarti bahwa anda lebih berorientasi pada hubungan. Anda
mengutamakan perhatian pada orang. Nilai 35 atau kurang dari 35 berarti anda lebih
peduli untuk mengawasi pekerjaan dan kurang begitu perhatian pada aspek hubungan
manusia. Semakin ekstrim nilai anda, keatas atau kebawah, semakin besar kemungkinan
bertindak dengan gaya dominan

123
Modul Mahasiswi Manajemen Pelayanan Kebidanan Mandiri

124
Lampiran 4

125
Modul Mahasiswi Manajemen Pelayanan Kebidanan Mandiri

Citra Kepemimpinan

Citra kepemimpinan
Luangkan waktu beberapa menit untuk menilai citra kepemimpinan anda. Anda memiliki
100 poin secara keseluruhan yang merupakan penjumlahan dari nilai citra anda. Alokasikan
poin-poin tersebut untuk menunjukkan seberapa besar bagian tiap citra berperan dalam
gaya kepemimpinan anda
Ahli
 Bangga akan kemampuan teknis/profesional anda
 Saya sangat suka menerapkan keahlian pada proyek-proyek atau
pekerjaan yang menantang
 Saya suka berkeliling untuk memastikan pekerjaan sudah dikerjakan
dengan baik
 Saya lebih memfokuskan pada tugas daripada memfokuskan pada
orang, dan kurang memperhatikan perkembangan mereka
 Saya kurang memperhatikan gambaran usaha secara jelas
Nilai
Pendorong
 Saya dikenal sebagai orang yang berpikiran tangguh dan penuntut,
tetapi juga bersikap adil dan mendukung
 Saya memberi arah dan petunjuk yang jelas kepada orang lain
 Saya membuat jadwal pekerjaan
 Saya bangga pada diri sendiri karena mengikuti proses pekerjaan,
memastikan sampai ke hal-hal secara mendetil sudah berjalan
dengan benar
 Saya memonitor dan mengikuti jalannya pekerjaan dengan seksama
 Saya mendorong penggunaan prosedur yang seragam
Nilai
Bersahabat
 Saya senang disukai orang lain
 Saya dikenal ramah dan mudah didekati
 Saya menganggap penting untuk memberi penghargaan dan rasa
hormat
 Saya memperlakukan para anggota kelompok sebagai pihak yang
sejajar dengan saya
 Saya terus menerus berusaha untuk menciptakan semangat
persahabatan
 Saya memberikan bantuan secara pribadi kepada kelompok
Nilai

126
Citra Kepemimpinan LAMPIRAN 4

Pahlawan
 Saya memegang komando atas usaha dan menetapkan agenda
kerja
 Orang memahami saya sebagai pemimpin yang kuat pada saat-saat
krisis
 Saya memiliki reputasi sebagai orang yang memiliki daya saing
tinggi dan percaya diri
 Saya menetapkan target yang menantang dan memerlukan orang
lain untuk meraihnya
 Saya memainkan mesin kekuasaan dengan santai dan penuh
percaya diri
 Saya cenderung membayang-bayangi orang lain
Nilai
Pembimbing
 Saya menetapkan tujuan-tujuan usaha yang lebih luas sebelum
menetapkan tujuan untuk kepentingan diri sendiri
 Saya memiliki reputasi sebagai komunikator dan fasilitator yang kuat
 Saya benar-benar memiliki komitmen untuk mengembangkan budaya
yang positif dan kooperatif
 Saya berusaha mengembangkan tim yang berkinerja tinggi
 Menghasilkan orang-orang terbaik merupakan bagian hidup saya
yang sangat penting
 Saya kurang sabar dengan politik organisasi
Nilai

127
Modul Mahasiswi Manajemen Pelayanan Kebidanan Mandiri

128
Lampiran
Pelajaran 3
Manajemen Operasional
dan Logistik

129
Modul Mahasiswi Manajemen Pelayanan Kebidanan Mandiri

130
Lampiran 1

131
Modul Mahasiswi Manajemen Pelayanan Kebidanan Mandiri

Contoh Alur Pelayanan Standar


LANGKAH MEDIS PELAYANAN
Alur Pelayanan Kesehatan Reproduksi

Klien Datang


Anamnesis Identitas
Tujuan Datang
Tanda Kehamilan/Keguguran
Risiko ISR/PMS


Konseling Awal


Pelayanan Kesehatan Reproduksi Esencial


    
II B
II C II D II E
II A Pelayanan
Perawatan Kasus Pemeriksaan
Kontrasepsi Kehamilan
Pasca Perkosaan ISR/PMS
Persalinan
Keguguran
& Nifas

    

Rencana: Diagnostik
Pengobatan
Penyuluhan
Konseling Pasca Tindakan

132
Contoh Alur Pelayanan Standar LAMPIRAN 1

Langkah 1 Anamnesis

1. Berikan salam pada klien/pasangan

2. Tanyakan nama klien dan alamat sekarang

3. Tempat dan tanggal lahir

4. Agama, pendidikan dan pekerjaan

5. Status Pernikahan

6. Tujuan datang

7. Tanyakan kemungkinan kehamilan: tanda kehamilan (+)/


kontrasepsi (-) dan keguguran:

l Tanda kehamilan awal: tidak mentruasi, mual, muntah,


payudara bengkak, capai, perubahan berat badan, perubahan
mood, perubahan pola makan, sering kencing

l Tanda kehamilan lanjut: payudara membesar, puting lebih


gelap, keputihan bertambah, pembesaran perut, gerakan
bayi

l Tanda keguguran: perdarahan per vagina, nyeri perut bawah


atau keluarnya produk kehamilan

8. Tanyakan adanya risiko ISR/PMS pada klien maupun pasangan:


apakah klien/pasangan:

l Punya pasangan lebih dari satu

l Riwayat pemakaian kondom pad saat berhubungan seksual

l Keluar cairan/nanah dari kemaluan/alat kelamin

l Adanya luka/peradangan di alat kelamin

l Adanya tonjolan/lentingan di alat kelmin

l Nyeri saat buang air kecil

l Nyeri perut bagian bawah

l Perdarahan atau bercak pasca sanggama

133
Modul Mahasiswi Manajemen Pelayanan Kebidanan Mandiri

D Jika ada tanda-tanda kehamilan, konfirmasi dengan


pemeriksaan urin, kemudian ikuti langkah IIB Pelayanan
Kehamilan, Persalinan dan Nifas

D Jika ada tanda-tanda keguguran, ikuti Langkah IIC Pelayanan


Pascakeguguran

D Jika klien datang karena kasus perkosaan ikuti Langkah IID.


Prosedur Pemeriksaan Kasus Perkosaan

D Untuk semua klien dengan risiko ISR/PMS lakukan


pemeriksaan, ikuti Langkah IIE Pemeriksaan ISR/PMS

D Jika tidak ada tanda hamil ikuti Langkah IIA Kontrasepsi

(Contoh Alur Pelayanan secara lengkap dapat dilihat dalam buku:


Langkah-langkah Praktis Paket Pelayanan Kesehatan Reproduksi
Esensial di Tingkat Pelayanan Kesehatan Dasar –oleh Djajadilaga,
Depkes 1999)

134
Lampiran 2

135
Modul Mahasiswi Manajemen Pelayanan Kebidanan Mandiri

Keputusan Menteri Kesehatan RI


Nomor: 900/MENKES/VII/2002
Tanggal: 25 Juli 2002

Daftar Peralatan Praktik Bidan


No Jenis Alat Jumlah
A. PERALATAN TIDAK STERIL
1 Tensimeter 1
2 Stetoskop bioculer 1
3 Stetoskop Monoculer 1
4 Timbangan Dewasa 1
5 Timbangan Bayi 1
6 Pengukur panjang bayi 1
7 Termometer 1
8 Oksigen dengan regulator 1
9 Ambu bag dengan masker resusitasi (ibu + bayi) 1
10 Penghisap lendir 1
11 Lampu/sorot 1
12 Penghitung nadi 1
13 Strilisator 1
14 Bak instrumen dengan tutup 1
15 Reflek hamer 1
16 Alat pemeriksa HB (Sahli) 1
17 Set pemeriksaan urine (protein + reduksi) 1
18 Pita pengukur 1
19 Plastik Penutup instrumen steril 1
20 Sarung tangan karet untuk mencuci alat 1
21 Apron/celemek 1
22 Masker 1
23 Pengaman mata 1
24 Sarung kaki plastik 1
25 Insfus set 1
26 Standar infus 1
27 Semprit disposable 1
28 Tempat kotoran/sampah 1
29 Tempat kain koor 1
30 Tempat placenta 1

136
Daftar Peralatan Praktik LAMPIRAN 2

No Jenis Alat Jumlah


31 Pot 1
32 Piala ginjal/bengkok 1
33 Sikat, sabun ditempatnya 1
34 Kertas lakmus 1
35 Vacuum ekstraktor set 1
Semprit glyserin 1
Gunting ferband 1
Kan pengukur darah 1
Spatel lidah 1
IUD kit 1
Implant kit 1
Gergaji obat 1
B. PERALATAN STERIL
1 Klem pean 2
2 ½ Klem kocher 1
3 Korentang 1
4 Gunting tali pusat 1
5 Gunting benang 1
6 Gunting Episiotomi 1
7 Kateter karet/metal 1/1
8 Pincet anatomi 1
9 Pincet chirurgi 1
10 Spekulum Vagina 1
11 Mangkok metal kecil 1
12 Pengikat tali pusat 1
13 Pengisap lendir 1
14 Tampon tang dan tampon vagina 1/1
15 Pemegang jarum 1
16 Jarum kulit dan otot 1/1
17 Sarung tangan 6 pasang
18 Benang sutera + catgut 1
19 Doek steril 1
C. BAHAN HABIS PAKAI
1 Kapas
2 Ain kasa
3 Plester
4 Handuk
5 Pembalut wanita

137
Modul Mahasiswi Manajemen Pelayanan Kebidanan Mandiri

No Jenis Alat Jumlah


D FORMULIR YANG DISEDIAKAN
1 Formulir Informed Consent
2 Formulir ANC
3 Formulir Partograp
4 Formulir Persalinan/nifas dan KB
5 Buku Register: Ibu, bayi, anak, KB
6 Formulir Laporan
7 Formulir Rujukan
8 Formulir Surat Kelahiran
9 Formulir Permintaan Darah
10 Formulir Kematian
A. Obat-obatan
1 Roborantia
2 Vaksin
3 Syock Abafilaktik
l Adrenalin 1 : 1000 5 ampul
l Antihistamin 2 ampul
l Hidrokortison 5 ampul
l Amnophilin 240 mg/10 ml 2 ampul
l Dopamin 5 ampul
4 Sedativa
5 Antibiotika
6 Uterotonika
7 Antipiretika
8 Koagulantia
9 Anti Kejang
10 Glyserin
11 Cairan Infus
12 Obat luka
13 Cairan disinfektan (termasuk Chlorine)
14 Obat penanganan asphiksia pada bayi baru lahir

138
Lampiran 3

139
Modul Mahasiswi Manajemen Pelayanan Kebidanan Mandiri

140
Contoh Kartu Stok LAMPIRAN 3

Contoh Kartu Stok

KARTU STOK
Nama Barang : ............................. harga: ............................ Halaman: .................

Tgl Keterangan Masuk Keluar Sisa Tgl Keterangan Masuk Keluar Sisa

141
Modul Mahasiswi Manajemen Pelayanan Kebidanan Mandiri

142
Lampiran
Pelajaran 4
Mengelola Pembukuan
dan Keuangan

143
Modul Mahasiswi Manajemen Pelayanan Kebidanan Mandiri

144
Lampiran 1

145
Modul Mahasiswi Manajemen Pelayanan Kebidanan Mandiri

Transaksi Bidan Aminah


Bulan Januari 2005

Transaksi 1

Pada tanggal 3 Januari 2005 Aminah, mendirikan praktik bidan baru dengan
diberi nama “PRAKTEK BIDAN AMINAH”. Sebagai modal pertama, disetorkan
uang Rp. 1.500.000,- ke bank atas nama rekening Bidan Aminah.

Transaksi 2

Pada tanggal 5 Januari 2005, Aminah membayar sewa rumah sebesar


Rp.120.000,- untuk bulan Januari 2005.

Transaksi 3

Pada tanggal 6 Januari 2005, Aminah membeli peralatan praktek (tensimeter,


timbangan badan, timbangan bayi, reflek hamer, stetoskop monoculer, infus
set, dsb) dengan kredit dari supplier (membayar 2 bulan kemudian) sebesar
Rp.900.000,-

Transaksi 4

Pada tanggal 6 Januari 2005 Aminah membeli perlengkapan praktek : kapas,


kain kasa, plester, handuk, pembalut wanita, IUD set, obat-obatan, dsb
sebesar Rp.200.000,-

Transaksi 5

Aminah membayar pembuatan brosur/leaflet mini sebesar 50.000,- pada


tanggal 7 Januari 2005

Transaksi 6

Pada tanggal 15 Januari 2005 Aminah membayar honor tenaga tidak tetap
(asisten) yang membantunya (dibayar 2 mingguan) sebesar Rp. 75.000,-

Transaksi 7

Pada tanggal 16 Januari Aminah menerima pendapatan selama 2 minggu


praktek sebesar Rp. 340.000,-

Transaksi 8

Permohonan Aminah untuk mendapatkan Kredit guna pembelian peralatan


praktek yang baru dari BNI disetujui sebesar Rp.3.000.000,-. Pada tanggal 17
Januari kredit itu ditarik.

146
Transaksi Bidan Aminah LAMPIRAN 1

Transaksi 9

Pada tanggal 20 Januari dibeli peralatan praktek lagi sebesar Rp. 3.600.000,-

Transaksi 10

Pada tanggal 23 Januari 2005 diterima pendapatan dari klien sebesar


Rp.360.000,-

Transaksi 11

Pada tanggal 30 Januari 2005 dibayarkan honor tenaga tidak tetap sebesar
Rp.75.000,-

Transaksi 12

Pada tanggal 30 Januari 2005 Aminah mengambil uang Rp.100.000,- untuk


keperluan pribadi keluarganya.

BAGAN AKUN
BIDAN AMINAH

AKUN NERACA
1-X HARTA 2-X UTANG
1-1 KAS 2-1 UTANG DAGANG
1-2 PERLENGKAPAN KLINIK 2-2 UTANG BANK
1-3 PERALATAN KLINIK
1-4
3-X MODAL
3-1 MODAL AMINAH
3-2 PENGAMBILAN MODAL (PRIVE)
AMINAH

AKUN LABA RUGI


5-X BIAYA 4-X PENDAPATAN
5-1 GAJI 4-1 PENDAPATAN JASA BIDAN
5-2 PERLENGKAPAN 4-2 PENDAPATAN LAIN-LAIN
5-3 SEWA
5-4 BIAYA BUNGA
5-5 LAIN-LAIN

147
Modul Mahasiswi Manajemen Pelayanan Kebidanan Mandiri

148

Anda mungkin juga menyukai