Anda di halaman 1dari 4

Nama : Alfia Nur Fadhila

NIM : 11210162000084

Kelas : Pendidikan Kimia 4C

ISLAM DAN ILMU PENGETAHUAN

Deskripsi Tulisan Materi Integrasi – Elektrokimia


Proses elektrokimia adalah rekasi redoks (oksidasi-reduksi) dimana dalam reaksi ini energi yang
dilepas oleh reaksi spontan diubah menjadi listrik atau dimana dalam reaksi ini digunakan agar reaksi yang
nonspontan bisa terjadi (Chang, 2005, h. 194). Peristiwa-peristiwa yang mengawali penemuan baterai sangat
menarik, bukan saja karena penemuan baterai ini penting, tetapi juga karena menimbulkan perdebatan antara
dua ilmuwan besar, yakni Alessandro Volta dan Luigi Galvani, yang pada akhirnya melibatkan banyak
ilmuwan dunia lainnya.

Sel galvani yaitu sel yang menghasilkan arus listrik. Pada sel galvani, anoda berfungsi sebagai
elektroda bermuatan negatif dan katoda bermuatan positif. Arus listrik mengalir dari katoda menuju anoda
(Riyanto, 2013).

Deret elektrokimia atau deret volta merupakan urutan logam-logam berdasarkan kenaikan potensial
elektroda standarnya. Umumnya deret volta yang sering dipakai yaitu: Li, K, Ba, Ca, Na, Mg, Al, Mn, Zn,
Cr, Fe, Cd, Ni, Sn, Pb, H, Sb, Bi, Cu, Hg. Ag. Pt, Au. Pada deret volta, unsur logam dengan potensial
elektroda lebih negatif ditempatkan di bagian kiri, sedangkan unsur dengan potensial elektroda yang lebih
positif ditempatkan di bagian kanan (Dogra, 1990).

Sel elektrolisis adalah kebalikannya dari sel Galvani, yaitu alat untuk mengubah energi listrik
menjadi energi kimia (perubahan kimia). Sel ini memerlukan sumber listrik dengan arus searah, yaitu
dengan menghubungkan kedua kutubnya masing-masing pada kedua elektroda (Syukri, 1999, h. 514).

Korosi besi dapat dikurangi dengan sejumlah cara. Pelapisan dengan cat atau plastik jelas melindungi
logam, tetapi mereka dapat retak atau mengalami kerusakan lain, sehingga mengisolasi dan mempermudah
proses. Metode yang sangat penting untuk melindungi logam diperoleh dari fenomena pasivasi, dimana
lapisan tipis logam oksida terbentuk pada permukaan dan mencegah reaksi elektrokimia lebih lanjut
(Oxtoby, 2001, h. 400).

Pembuatan benteng besi antikorosi Kisah Zulkarnain

Dalam QS.Al-Kahfi:96 dijelaskan mengenai pencegahan korosi pada besi dengan metode
penambahan inhibitor (Ayat 96):
"Berilah aku potongan- potongan besi". hingga apabila besi itu telah sama rata dengan kedua
(puncak) gunung itu, berkatalah Dzulkarnain: "Tiuplah (api itu)". hingga apabila besi itu sudah menjadi
(merah seperti) api, diapun berkata: "Berilah aku tembaga (yang mendidih) agar aku kutuangkan ke atas besi
panas itu." (Ayat 97): "Maka mereka tidak bisa mendakinya dan mereka tidak bisa (pula) melobanginya."
(Ayat 98): "Dzulkarnain berkata: "Ini (dinding) adalah rahmat dari Tuhanku, Maka apabila sudah datang
janji Tuhanku, Dia akan menjadikannya hancur luluh, dan janji Tuhanku itu adalah benar."

Ayat Al-Quran di atas merupakan sebagian cerita Iskandar Zulkarnain, seorang raja gagah nan
perkasa, mempunyai wilayah kekuasaan yang luas tetapi tetap beriman dan tunduk pada perintah- perintah
Tuhannya. Dalam suatu perjalanannya, dia sampai di daerah antara dua gunung tempat tinggal orang-orang
Ya'juj dan Ma'juj yang membuat kerusakan di muka bumi.Maka orang-orang meminta bantuan Zulkarnain
agar dibuatkan benteng untuk melindungi mereka dari gangguan orang-orang perusak itu. Zulkarnain
kemudian meminta orang-orang untuk mengumpulkan besi dan membakarnya sampai berwarna merah
seperti api, kemudian Zulkarnain menuangkan cairan tembaga panas di atas besi panas tersebut. Dinding
dari besi menjadi sangat kuat, tidak bisa didaki dan dilubangi.

Zulkarnain dilahirkan di Macedonia. Allah mengaruniakan kepadanya otak yang encer, pikiran yang
panjang dan berbagai ilmu pengetahuan: ilmu perang (militer, ilmu politik (pemerintahan), ilmu teknik dan
kimia.Sejak kecil, hatinya sudah tidak enak melihat perang yang selalu timbul antara Timur (kerajaan
Persia) dan Barat (Kerajaan Rum).Perang yang tidak henti-hentinya dari tahun ke tahun menewaskan ribuan
manusia, merusak bumi, dan menghancurkan banyak kekayaan. Untuk menghindarkan perang antara Timur
dengan Barat yang sudah bertradisi ini, dia menginginkan mendirikan sebuah kerajaan besar, yang meliputi
timur dan barat. Setelah selesai dari kewajibannya terhadap negeri itu, kemudian la ke utara, ke negeri
Armenia melalui Persia dan Azirbikhan (Arifin, B., 2010).

kisah tentang pendirian benteng besi oleh Iskandar Zulkarnain yang termuat dalam al- Qur'an surah
al-kahfi ayat 96-98,yaitu membuat kita takjub dengan kecerdasan Zulkarnain, karena dia telah mengetahui
ilmu elektrokimia. Dalam ayat tersebut juga mengandung cerita yang membuktikan bahwa Iskandar
Zulkarnain adalah seorang raja yang suka ilmu pengetahuan dan banyak memperoleh ilmu pengetahuan
selama petualangannya hingga mengunjungi negeri- negeri lain. Ayat tersebut juga menjelaskan cerita yang
mengandung pelajaran berharga tentang seorang hamba Allah yang mempunyai sifat tawadhu' dan rendah
hati, tidak sombong dengan kepandaian dan kekuasaanya. Maka benteng ketika pendirian besi sudah selesai
dibuat, Zulkarnain berkata,

"Ini (dinding) adalah rahmat dari Tuhanku, maka apabila sudah datang janji Tuhanku, Dia akan
menjadikannya hancur luluh; dan janji Tuhanku itu adalah benar." (QS. Al-Kahfi: 98).

Dalam ayat tersebut juga mengandung tentang pendirian benteng besi Iskandar Zulkarnain dibuat
dengan melapisi besi dengan cairan tembaga, hal itu tenyata memuat rahasia kekuatan dinding besi
berlapiskan tembaga buatan Zulkarnain yang terungkap setelah diketahuinya reaksi- reaksi redoks dan
elektrokimia.

Kita mengetahui bahwa besi mudah mengalami Korosi atau perkaratan. Korosi adalah reaksi redoks
antara suatu logam dengan berbagai zat di lingkungannya yang menghasilkan senyawa-senyawa yang tak
dikehendaki. Reaksi redoks adalah reaksi yang terjadi bilangan oksidasi. Konsep reaksi redoks mencakup
reaksi reduksi dan oksidasi. Reaksi reduksi adalah reaksi yang terjadi penurunan bilangan oksidasi melalui
penangkapan elektron (Suyanta, 2013).

Dalam pelapisan benteng besi tersebut Iskandar Zulkarnain melapisi besi dengan tembaga agar tidak
mudah berkarat, peristiwa perkaratan besi dapat terjadi. karena adanya korosi. Dalam peristiwa korosi, unsur
logam akan mengalami oksidasi, sedangkan unsur oksigen (udara) akan mengalami reduksi. Karat logam
umumnya adalah berupa oksida dan karbonat. Karena besi mudah mengalami korosi maka besi
membutuhkan tembaga yang di korbankan untuk melindungi besi dari pengaruh udara luar sehingga tidak
mengalami korosi. Hal tersebutlah yang menyebabkan dinding besi Iskandar Zulkarnain kuat dan tahan lama
karena tidak mengalami korosi.

Dalam pembuatan benteng besi tersebut, metode yang digunakan untuk melapisi besi dari proses
korosi yang berupa pengkaratan adalah dengan menggunkan logam lain yang kurang reaktif di banding besi
(mempunyai potensial elektroda lebih positif), seperti timah atau tembaga. Hal itu terjadi karena suatu
mekanisme yang disebut perlindungan katode yang terlihat dari nilai potensial reduksi.

Dalam pembuatan benteng besi tersebut, Iskandar Zulkarnain menuangkan cairan tembaga pada
dinding besi agar tidak dapat dilubangi dan didaki oleh orang-orang Ya'juj dan Ma'juj. Hal tersebut tenyata
terbukti dengan adaya perlindungan besl dari korosi dengan menggunakan logam lain yang kurang reaktif di
banding besi. Harga potensial reduksi Fe menjadi Fe2+ harga Eº nya -0,44 volt, sedangkan Cu menjadi Cu
mempuyai harga Eo= 0,34 volt. Berdasarkan daya potensial menunjukkan reduksi tersebut bahwa logam Fe
lebih cenderung mempunyai sifat reduktor lebih kuat atau cenderung melepaskan elektron atau mengalami
reaks ioksidasi dibandingkan logam Cu dan antara logam Fe (besi) dan Cu (tembaga), terbukti dengan jelas
bahwa Fe lebih mudah teroksidasi dari Cu, sehingga pantas bahwa Fe disebut sebagai anoda dan Cu sebagai
katoda.

Nugroho (2008) menyatakan bahwa mata pelajaran kimia banyak mengandung nilai keteraturan yang
mengarah kepada pengagungan Allah Swt. Jika fenomena kimia digali lebih dalam dan disertai Ayat Al-
Quran yang menjelaskannya, maka akan diperoleh nilai-nilai religius yang dapat dijadikan landasan
pengembangan karakter dalam pembelajaran. Secara lebih lanjut, Nugroho menyebutkan bahwa Q.S. Al-
Kahfi Ayat 96 menjelaskan reaksi redoks dan elektrokimia dalam tataran aplikasi konsep yaitu pencegahan
korosi.

Anda mungkin juga menyukai