Kedokteran
Skenario 3
Dokter Maut
Nyonya R berusia 28 tahun dibawa ke praktek Dr.S karena menderita
pharyngitis. Dokter S menyuntik Ny R dengan Streptomycin. Beberapa menit
kemudian, Ny R mual dan muntah. Dokter S sadar bahwa pasiennya
mengalami reaksi alergi obat. Oleh karena itu, ia segera menginjeksi Ny R
dengan cortisone. Namun, tidak tampak perubahan dari pasien. Dokter S
kemudian memberi suntikan delladryl kepada pasien. Ny R semakin lemas,
dan tekanan darahnya semakin rendah. Dokter S segera mengirim
pasiennya ke RSUD P yang berjarak sekitar 5 km dari desa tersebut untuk
mendapat perawatan. Pada saat itu, kendaraan untuk mengantarkan ke
rumah sakit belum semudah sekarang. Setelah sampai di RSUD P, pasien
tidak tertolong lagi. Suami pasien (anggota TNI) kemudian melaporkan
kematian istrinya kepada polisi.
Singkat cerita Pengadilan Negeri kota P memutuskan bahwa dokter S
bersalah melakukan tindak kejahatan. Pengadilan Tinggi memperkuat
putusan Pengadilan Negeri P tersebut. Selanjutnya berdasarkan kasasi yang
diajukan, Mahkamah Agung telah membatalkan putusan Pengadilan Tinggi
dan Pengadilan Negeri P dan menyatakan, bahwa kesalahan dokter S atas
kesalahan yang didakwakan kepadanya tidak terbukti dan membebaskan
dokter S dari dakwaan tersebut.
Bagaimanakah Anda menjelaskan kasus di atas dari segi etik,
profesionalisme, dan hukum kedokteran?
DAFTAR TILIK PENILAIAN INDIVIDU DALAM DISKUSI KELOMPOK
MATA KULIAH TERINTEGRASI PROGRAM PENDIDIKAN DOKTER SPESIALIS 1
PENGANTAR PROFESIONALISME DOKTER SPESIALIS
TOPIK: ETIKA, PROFESIONALISME, DAN HUKUM KESEHATAN
Fasilitator dipersilakan memberi tanda (√) pada poin penilaian yang sesuai.