Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

PENGANGGURAN i

Makalah iini idisusun iuntuk imemenuhi itugas imata ikuliah iMakro Ekonomi

Dosen Pengampu : Misfi Laili Rohmi,M.Si.hmii

Di susun oleh :

Kelompok 6

1. Anggy Dwi Safitri (2203011016)


2. Elsa Putri Vrasetya (2203011016)

EKONOMI iSYARIAH iFAKULTAS iEKONOMI iDAN iBISNIS iISLAM i


INSTITUT iAGAMA iISLAM iNEGERI i(IAIN) iMETRO iLAMPUNG i

TA.2022/2023
KATA iPENGANTAR i
i
I Assalamu’alaikum iwr. iwb. i
i
Alhamdulillah ikami ipanjatkan ipuji isyukur ikepada iAllah iSWT iyang
itelah imemberikan isegala irahmat idan ihidayah-Nya ikepada ikami isehingga
ikami idapat imenyelesaikan ipenyusunan imakalah iyang iberjudul
i“Pengangguran dalam Perspektif Ekonomi Islam ” iyang imerupakan isalah
isatu itugas imata kuliah Ekonomi Makro itanpa ihalangan idan ihambatan
isuatu iapapun. i

Shalawat iserta isalam isemoga iselalu isenantiasa itercurahkan ikepada


ijunjungan iNabi ibesar ikita iNabi iMuhammad iSAW ibeserta ikeluarga idan
isahabatnya ihingga isaat iini, idengan idiiringi iupaya iuntuk imeneladani
iakhlaknya. iKami isangat imenyadari ibahwa ipenyusunan imakalah iini imasih
ijauh idari ikata isempurna, inamun idemikian itelah imemberikan imanfaat
ibagi ikami. i

Terimakasih ijuga ikami isampaikan ikepada idosen ipengampu imata


ikuliah Misfi Laili Rohmi,M.Si. iyang itelah imembantu iserta imembimbing
ikami idalam ipembuatan imakalah iini. iAkhir ikata ikami iberharap imakalah
iini idapat ibermanfaat ibagi ikita isemua. iUntuk iitu ikritik idan isaran iyang
ibersifat imembangun idari isemua ipihak iakan ikami iterima idengan isenang
ihati idemi ipenyempurnaan imakalah iini. i

Wassalamua’laikum iwr.wb. i
i
i
I Metro, i i1 april i2024

Kelompok 6
DAFTAR ISID

MAKALAH................................................................................................................................................... 0 i

KATA iPENGANTAR............................................................................................................................... 1 i

DAFTAR iISI............................................................................................................................................... 2 i

BAB iI iPENDAHULUAN........................................................................................................................3 i

A. i iLatar iBelakang...........................................................................................................................3 i

B. i iRumusan iMasalah.................................................................................................................... 5 i

C. i iTujuan............................................................................................................................................. 5 i

BAB iII iPEMBAHASAN......................................................................................................................... 6 i

A. i iPengangguran dalam prespektif Ekonomi Islam.........................................................6 i

B. i iPenyebab Pengangguran dalam Ekonomi Islam..........................................................8 i

C. i iCara mengatasi Pengangguran dalam Ekonomi Islam...........................................10 i

BAB iIII iPENUTUP...............................................................................................................................17 i

A. i iSimpulan..................................................................................................................................... 17 i

B. iSaran............................................................................................................................................... 18 i

DAFTAR iPUSTAKA.............................................................................................................. i20


BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Masalah pengangguran memang selalu menjadi suatu persoalan yang perlu


dipecahkan dalam perekonomian negara Indonesia. Selain itu, kondisi
perekonomian yang tidak selalu berada dalam keadaan stabil normalnya justru
searah dengan kebijakan yang diterapkan memberikan efek pada adanya
momentum yang tidak diharapkan dalam pencapaian perekonomian yang lebih
baik1. Seperti halnya krisis ekonomi yang melanda Indonesia pada tahun 1997-
1998 telah mengakibatkan ketidakstabilan perekonomian yang sebelumnya
berjalan dengan baik dan terkendali.

Islam sangat melarang umatnya untuk menganggur. Tujuan pengetasan


Pengangguran dalam ekonomi konvensional dan ekonomi islam cenderung sama
yaitu keduanya sama-sama berusaha untuk meningkatkan pertumbuhan
ekonomi. Namun ternyata ekonomi islam memiliki tujuan yang lain. Selain untuk
meningkatkan pertumbuhan ekonomi tapi juga untuk menjalankan perintah Allah
SWT yaitu memiliki pekerjaan yang layak agar terhindar dari perbuatan yang
merugikan. Disini terlihat bahwa tujuan pengetasan pengangguran dalam islam
melihat dari dimensi vertikal (Habluminallah) dan horizontal (habluminannas)
yaitu berusaha untuk mencari ridho Allah, dan berusaha untuk tujuan duniawi.

Manusia dalam memenuhi kebutuhan sehari-harinya tidaklah luput dari yang


namanya pekerjaan. Banyak sekali pekerjaan yang dapat dilakukan sesuai
keterampilan yang mereka punya. Pilihan dalam bekerja bagi mereka adalah
untuk mendapatkan hidup yang layak untuk masa depan. Bekerja adalah hak bagi
setiap individu. Bekerja ataupun tidak adalah pilihan masing-masing individu.
Kebanyakan faktor yang bias mereka pilih untuk bekerja atau tidak adalah faktor
gaji. Upah atau gaji dibutuhkan seseorang untuk memenuhi kebutuhan diri dan
keluarganya meskipun Allah sudah menjamin rezeki bagi setiap makhluk hidup.
Walaupun Allah telah berjanji akan menanggung rezeki kita semua, namun hal itu
1
Kustono dan Effendi 2016
bukan berarti tanpa ada persyaratan yang perlu untuk dipenuhi. Islam telah
memperingatkan agar umatnya jangan sampai ada yang menganggur agar tidak
terjerumus kemiskinan, karena ditakutkan kemiskinan dapat membawa manusia
berbuat apa saja termasuk yang merugikan.

Berdasarkan Surat An-Nahl ayat 97, kita dapat menyimpulkan bahwa


kesejahteraan dapat diperoleh bagi siapa saja yang mau melakukan amal
kebaikan, tanpa memandang apakah lakilaki atau perempuan.Pada ayat tersebut
terdapat tiga indikator untuk mengukur kesejahteraan dan kebahagiaan dalam
Islam adalah tauhid, konsumsi, dan hilangnya segala bentuk ketakutan dan
kecemasan.R Itulah definisi dan tujuan pengentasan pengangguran menurut
ekonomi islam. Semoga kita bukan menjadi salah satu umat yang menganggur
dan terhindar dari segala perbuatan buruk dan merugikan.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka rumusan masalah dalam


makalah ini adalah sebagai berikut :

1. Apa itu Pengangguran dan penyebabnya dalam prespektif Ekonomi Islam

2. Bagaimana Cara mengatasi Pengangguran dalam Ekonomi Islam

C. Tujuan

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka penulisan makalah ini memiliki


tujuan sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui Pengangguran dan penyebab Pengangguran


2. Untuk mengetahui Cara mengatasi Pengangguran

BAB 2
PEMBAHASAN
A. Pengangguran dalam perspektif Ekonomi Islam2

Dalam pandangan ekonomi Islam, pengangguran memiliki dampak negatif


yang sangat besar terhadap perekonomian. Salah satu dampaknya adalah
menurunnya konsumsi masyarakat, karena orang yang mengalami pengangguran
tidakmemiliki penghasilan yang cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-
hari. Hal ini dapat berdampak pada menurunnya pertumbuhan ekonomi, karena
permintaan masyarakat terhadap barang dan jasa menurun.

Dalam perspektif ekonomi Islam, pengangguran didefinisikan sebagai suatu


keadaan di mana seseorang yang memenuhi syarat dan berusaha untuk bekerja
tidak dapat menemukan pekerjaan yang cocok untuknya. Konsep pengangguran
dalam Islam meliputi aspek ekonomi dan sosial. Sebagai umat Islam, individu
memiliki tanggung jawab moral ntuk bekerja dan memperoleh penghidupan yang
halal. Oleh karena itu, pengangguran dianggap sebagai suatu kegagalan dalam
melaksanakan tanggung jawab sosial dan ekonomi.

Selain itu, dalam ekonomi Islam, pengangguran juga dianggap sebagai suatu
penyimpangan dari prinsip-prinsip keadilan sosial, di mana sumber daya
ekonomi harus digunakan secara efektif dan efisien untuk memenuhi kebutuhan
masyarakat. Dalam konteks ini, pengangguran dapat mengganggu keseimbangan
ekonomi dan social. Sehingga menjadi suatu masalah yang perlu di atasi.

Dalam Islam, terdapat beberapa prinsip yang berhubungan dengan


pengangguran. Pertama, Islam menganjurkan umatnya untuk bekerja keras dan
produktif untuk memenuhi kebutuhan hidupnya dan memperoleh penghidupan
yang halal. Kedua, umat Islam dianjurkan untuk saling membantu dan bekerja
sama dalam memenuhi kebutuhan hidup, sehingga dapat mengurangi
pengangguran. Ketiga, Islam memandang bahwa pemerintah memiliki tanggung
jawab untuk mengatasi pengangguran dan menciptakan kesempatan kerja bagi
masyarakat.
2
Eko Sudarmanto and others, Ekonomi Makro Islam Pt Global Eksekutif Teknologi, 2022, p. 6
<www.globaleksekutifteknologi.co.id>.
Dalam konteks ekonomi Islam, pengangguran juga dipandang sebagai suatu
bentuk ketidakadilan sosial dan ekonomi yang dapat menghambat pertumbuhan
dan kesejahteraan masyarakat. Oleh karena itu, tugas pemerintah dan
masyarakat adalah untuk mengoptimalkan sumber daya dan peluang yang ada
untuk mengurangi tingkat pengangguran.

Selain itu, dalam ekonomi Islam, pengangguran juga dapat disebabkan oleh
ketidakadilan dalam distribusi kekayaan dan kesempatan ekonomi. Oleh karena
itu, solusi untuk mengatasi pengangguran juga harus dilakukan dengan
memperbaiki sistem distribusi kekayaan dan peluang ekonomi, sehingga semua
lapisan masyarakat dapat memiliki akses yang sama terhadap peluang kerja.

Dalam Islam, juga dikenal prinsip saling membantu dan tolong-menolong


antara sesama muslim. Oleh karena itu, masyarakat Islam diharapkan untuk
membantu sesama muslim yang mengalami pengangguran dengan memberikan
dukungan dan bantuan ekonomi, baik dalam bentuk zakat, infaq, maupun
sedekah

B. Penyebab pengangguran dalam perspektif islam3

Pengangguran umumnya disebabkan karena jumlah angkatan kerja tidak


sebanding dengan jumlah lapangan pekerjaan yang mampu menyerapnya.
Pengangguran seringkali menjadi masalah dalam perekonomian karena dengan
adanya pengangguran, produktivitas dan pendapatan masyarakat akan
berkurang sehingga dapat menyebabkan timbulnya kemiskinan dan masalah-
masalah sosial lainnya.

Tingkat pengangguran dapat dihitung dengan membandingkan jumlah


pengangguran dengan jumlah angkatan kerja yang dinyatakan dalam persen.

Ketiadaan pendapatan menyebabkan penganggur harus mengurangi


pengeluaran konsumsinya yang menyebabkan menurunnya tingkat kemakmuran
dan kesejahteraan. Pengangguran yang berkepanjangan juga dapat menimbulkan

3
Prof Dr. Hj. Mariana Tenreng, SE M.Si. Ekonomi makro, 2022
efek psikologis yang buruk terhadap penganggur dan keluarganya. Tingkat
pengangguran yang terlalu tinggi juga dapat menyebabkan kekacauan politik,
keamanan dan sosial sehingga mengganggu proses pembangunan.

Penyebab terjadinya pengangguran :

1) Adanya tidak keseimbangan antara lahan pekerjaan dan jumlah angkatan


kerja. Pada dasarnya pengangguran yang terjadi disebabkan oleh adanya keadaan
dimana permintaan terhadap tenaga kerja sangat kurang dibandingkan
penawaran tenaga kerja itu sendiri . jumlah penduduk usia kerja yang meningkat
pesat tidak diimbangi dengan adanya lapangan kerja yang memadai sehingga
terjadilah pengangguran

2) Kemajuan teknologi sehingga tidak diperlukan lagi tenaga kerja dibidang


tersebut. Teknologi yang berkembang pesat sangat menguntungkan bagi
perkembangan kehidupan manusia. Dampak dari perkembangan teknologi juga
berimbas pada manusia itu sendiri. Terutama bagi para tenaga kerja yang tidak
diperlukan lagi tenaganya karena telah digantikan oleh mesin.

3) Kurangnya pendidikan dan keterampilan. Kurangnya pendidikan dan


keterampilan merupakan hal yang menyebabkan penggangguran di Indonesia
meningkat, untuk memperoleh berbagai macam pekerjaan keterampilan sangat
diperlukan. Persaingan kerja tidak hanya di Indonesia saja namun juga dari
penduduk asing. Kedudukan penting di perusahaan biasanya di jabat oleh orang
asing karena kurangnya 251 keterampilan dari masyarakat Indonesia. Oleh sebab
itu, saat ini banyak pendidikan nonformal yang lebih menekankan pada
pengembangan keterampilan manajerial.

4) Kebijakan pemerintah yang memiliki dampak pada industry dan


perdagangan. Kebijakan pemerintah mampu membuat suatu perusahaan
berkembang atau menjadi menyusut. Contohnya seperti halnya kebijakan pada
pemasaran rokok, menyebabkan menurunnya perrmintaan pasar akan produk
tersebut. Harga yang melambung disebabkan oleh pita cukai turut menjadi
pemicu terjadinya adanya pengurangan tenga kerja yang kemudian menjadi
pengganguran besar-besaran.

5) Jauhnya domisili dari kota yang memiliki banyak peluang kerja. Keadaan
juga menjadi pennyebab mengapa seorang angkatan kerja tidak mendapatkan
pekerjaan yang dibutuhkan. . jarak domisili dengan kota yang menjadi pusat
industry merupakan halangan untuk mendapatkan informasi tentang lowongan
pekerjaan.

6) Tidak sesuainya upah dengan pencari kerja. Tidak sesuainya upah yang
didapatkan merupakan salah satu penyebab terjadinya pengangguran, hal ini
dikarenakan keterampilan yang dimiliki tidak sebanding dengan upah yang
diberikan.

C. Cara mengatasi pengangguran dalam ekonomi islam4

Berikut adalah beberapa solusi untuk mengatasi pengangguran menurut


prinsip-prinsip ekonomi Islam:

1. Peran zakat dalam mengatasi pengangguran. Zakat adalah salah satu


instrumen ekonomi Islam yang dapat membantu mengatasi pengangguran.
Zakat adalah kewajiban bagi umat Muslim untuk memberikan sebagian dari
kekayaannya kepada orang-orang yang membutuhkan. Dalam pandangan
ekonomi Islam, zakat bukan hanya sekedar amal ibadah, tetapi juga
memiliki fungsi ekonomi yang penting. Zakat dapat mengalirkan dana dari
orang yang memiliki kekayaan berlebih ke orang yang membutuhkan,
sehingga dapat membantu mengurangi kemiskinan dan pengangguran.
Negara bertanggung jawab untuk mengumpulkan, membelanjakan, dan
mengelola zakat. Zakat dapat mencegah pengangguran sukarela. Zakat tidak
diberikan kepada orang miskin yang memiliki kemampuan untuk bekerja
tetapi malas atau tidak serius, seperti yang dinyatakan dalam hadis yang
mengatakan, "Sedekah tidak boleh diberikan kepada orang kaya atau orang
4
yang memiliki kekuatan/kemampuan untuk bekerja" (HR. Abu Daud,
Tirmidzi dan Ibnu Majah). Untuk orang yang secara paksa menganggur,
yaitu mereka yang mencari pekerjaan tetapi tidak mendapatkannya, zakat
dapat diberikan sebagai modal awal untuk memulai bisnis kecil (Qardawi,
2001)
2. Perintah kewajiban untuk bekerja. Dalam Islam, bekerja dianggap sebagai
suatu kewajiban bagi setiap Muslim yang sehat dan mampu. Bekerja juga
dianggap sebagai suatu ibadah yang dapat mendatangkan keberkahan. Oleh
karena itu, dalam mengatasi pengangguran, Islam menekankan pentingnya
untuk memotivasi masyarakat untuk bekerja dan mengembangkan
keterampilan yang dibutuhkan dalam pasar tenaga kerja. Islam sangat
peduli dengan pekerjaan dan produksi. Al-Quran mendorong untuk bekerja,
dan kata "pekerjaan/‫" عمل‬dan turunannya disebutkan sebanyak 267 kali
dalam Al-Quran, yang menunjukkan seberapa pentingnya bagi manusia
untuk bekerja secara terusmenerus. Islam mendorong dan memotivasi
orang untuk bekerja, dan memperingatkan tentang pengangguran. Para ahli
fikih menyatakan bahwa pengangguran, meskipun untuk tujuan beribadah,
sedangkan dia memiliki kemampuan bekerja dan kebutuhan untuk mencari
nafkah, maka dihukumi haram (Asy-Syaibany, 1986).
3. Peran keuangan sosial Islam dalam memerangi pengangguran. Keuangan
sosial Islam, seperti wakaf, sedekah, dan qard al-hasan, juga dapat
digunakan sebagai instrumen untuk mengatasi pengangguran. Wakaf,
misalnya, dapat digunakan untuk membangun infrastruktur atau membuka
lapangan kerja baru. Sedekah dan qard al-hasan dapat digunakan untuk
memberikan modal bagi masyarakat yang ingin memulai usaha, sehingga
dapat membantu mengurangi pengangguran dan kemiskinan. Selain itu,
ekonomi Islam juga menekankan pentingnya pengembangan sektor
ekonomi yang dapat memberikan lapangan kerja, seperti sektor pertanian,
industri, dan perdagangan. Pemerintah dan lembaga sosial juga dapat
membantu mendorong pengembangan sektor ekonomi yang berpotensi
menciptakan lapangan kerja baru.
BAB III
PENUTUP

KESIMPULAN
Pengangguran dalam perspektif Ekonomi Islam memiliki dampak negatif terhadap
perekonomian, yaitu menurunnya konsumsi masyarakat, karena orang yang
mengalami pengangguran tidak memiliki penghasilan yang cukup untuk memenuhi
kebutuhan hidup sehari-hari. Pengangguran didefinisikan sebagai keadaan di mana
seseorang yang memenuhi syarat dan berusaha untuk bekerja tidak dapat
menemukan pekerjaan cocok untuknya. Konsep pengangguran dalam Islam meliputi
aspek ekonomi dan sosial. Sebagai umat Islam, individu memiliki tanggung jawab
moral nya bekerja dan memperoleh penghidupan yang halal.

Dalam konteks ekonomi Islam, pengangguran juga dipandang sebagi bentuk


ketidakadilan sosial dan ekonomi yang dapat menghambat pertumbuhan dan
kesejahteraan masyarakat. Tujuan pemerintah dan masyarakat adalah untuk
mengatasi pengangguran dan menciptakan kesempatan kerja bagi masyarakat.
Pengangguran juga dapat disebabkan oleh ketidakadilan dalam distribusi kekayaan
dan kesempatan ekonomi.

Penyebab pengangguran dalam perspektif Islam adalah tidak keseimbangan antara


lahan pekerjaan dan jumlah angkatan kerja. Pengangguran seringkali menjadi
masalah dalam perekonomian karena pengangguran, produktivitas dan pendapatan
masyarakat akan berkurang sehingga dapat menyebabkan timbulnya kemiskinan dan
masalah-masalah sosial lainnya. Tingkat pengangguran dapat dihitung dengan
membandingkan jumlah pengangguran dengan jumlah angkatan kerja yang
dinyatakan dalam persen. Ketiadaan pendapatan menyebabkan penganggur harus
mengurangi pengeluaran konsumsinya yang menyebabkan menurunnya tingkat
kemakmuran dan kesejahteraan. Pengangguran yang berkepanjangan juga dapat
menimbulkan efek psikologis buruk terhadap pengangguran dan keluarganya.

SARAN

Daftar Pustaka

Kustono, A. S., dan R. Effendi. 2016. Earnings Management and Corporate


Governance Case in Indonesia. Advanced Science Letters 22:4345-4347.

Anda mungkin juga menyukai