Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

PENGERTIAN EKONOMI ISLAM

MAKAL AH

INI DI SUSUN UNTUK MEMENUHI TUGAS

MATA KULIAH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

DOSEN PENGAJAR

Dr.Kasman,SPd.I,M.Pd.I

OLEH

KELAS FKM - A1
KELOMPOK – 11

SYAHRUL RAMADANI [22101038]


DWI RAHAYU MAUDYA [22101042]

FAKULTAS KESEHATAN MASYRAKAT


UNIVERSITAS INDONESIA TIMUR
2021/2022
KATA PENGANTAR

‫ب‬ ْ ‫ميحرالَّ نِ َم ْحرالَّ للَّهاِ ِم‬


ِ ‫س‬ ِ
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah swt karena atas limpahan

karunia, rahmat, dan hidayah-Nya yang berupa kesehatan, sehingga makalah yang

berjudul“ Ekonomi islam” dapat terselesaikan. makalah ini disusun sebagai tugas

kelompok matakuliah pendidikan agama, kami berusaha menyusun makalah ini

dengan segala kemampuan, namun kami menyadari bahwa makalah ini masih

banyak memiliki kekurangan baik dari segi penulisan maupun segi penyusunan,

oleh karena itu kritik dan saran yang bersifat membangunkan, kami terima dengan

senang hati demi perbaikan makalah selanjutnya. Semoga makalah ini bisa

memberikan manfaat bagi para pembacanya, atas perhatian dan kesempatan yang

diberikan untuk membuat makalah ini kami ucapkan terimakasih.

ii
DAFTAR ISI

Sampul....................................................................................................................................i

Kata pengantar.....................................................................................................................ii

Daftar isi................................................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN................................................................................................

A. Latar Belakang.................................................................................................

B. Rumusan Masalah...........................................................................................

C. Tujuan.................................................................................................................

BAB II PEMBAHASAN..................................................................................................

A. Pengertian Ekonomi Islam...........................................................................

B. sistem Ekonomi islam .................................................................................

BAB III PENUTUP............................................................................................................

A. Kesimpulan.......................................................................................................

B. Saran...................................................................................................................

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Dunia ekonomi kini telah mengalami polarisasi dari dua kekuatan sistem ekonomi,
yaitu Sistem Ekonomi Konvensional dan Sistem Ekonomi Islam. Sistem Ekonomi
Konvensional merupakan sistem ekonomi yang banyak digunakan oleh berbagai negara di
dunia, termasuk Indonesia. Eknomi konvensional merupakan sistem ekonomi yang
memberikan kebebasan penuh kepada setiap orang untuk melakukan kegiatan perekonomian,
pemerintah juga bisa ikut andil untuk memantau kegiatan perekonomian yang berjalan, bisa
juga tidak.
Pasca perang dunia kedua, negara-negara di dunia mengalami masalah krisis dan
problematika ekonomi yang sama diantaranya adalah inflasi, krisis moneter Internasional,
problematika pangan, problematika hutang negara yang terus berkembang dan lain-lain.
Penyebab utamanya adalah negara tersebut memakai model pembangunan negara barat yang
tidak selalu sesuai dengan kondisi ekonomi, sosial dan politik di negaranya, sehingga negara-
negara pada masa dunia ketiga tidak akan pernah dapat menyelesaikan permasalahan yang
ada. Bersamaan dengan problematika dunia tersebut, adanya keinginan untuk menemukan
Sistem Ekonomi dunia baru yang dapat mensejahterakan masyarakat dunia atas dasar
keadilan dan persamaan hak memunculkan Sistem Ekonomi Islam ke permukaan dunia
ekonomi.
Pada tahun 90-an mulailah timbul sosok Ekonomi Islam dan Lembaga Keuangan
Islam dalam tatanan dunia Internasional, diikuti dengan berdirinya bank-bank Islam di
kawasan Timur Tengah. Hal tersebut akhirnya menimbulkan asumsi masyarakat bahwa
Sistem Ekonomi Islam adalah Bank Islam, padahal Sistem Ekonomi Islam juga mencakup
ekonomi makro, mikro, kebijakan moneter, kebijakan fiskal, public finance, model
pembangunan ekonomi dan instrumen-instrumennya.

B. RUMUSAN MASALAH

1. Apa itu ekonomi islam?


2. Apa itu ekonomi konvensional?
3. Apa perbedaan antara ekonomi islam dengan ekonomi konvensional?

C.TUJUAN PENULISAN
Tujuan kami menulis makalah ini adalah untuk mengetahui lebih jelas tentang ekonomi
islam dan ekonomi konvenional.
BAB II

PEMBAHASAN

A.Pengertian Ekonomi Islam dan Ekonomi Konvensional

 Ekonomi Islam
Banyak orang belum begitu memahami tentang tatanan sebuah sistem ekonomi Islam.
Padahal semua peraturannya benar-benar mempermudah para umatnya untuk melakukan
kegiatan berdasarkan hukum dan peraturan dari Allah. Dengan begitu, hidup semua umat
muslim akan lebih berkah dan tertata.Sistem ekonomi Islam secara sederhana merupakan
sebuah peraturan, dimana pelaksanaannya berlandaskan dengan berbagai syariat. Yaitu Islam
dan selalu berpedoman pada Al Qur’an maupun AL-Hadis. Hal ini meliputi kegiatan seperti
simpan-pinjam, investasi dan bermacam kegiatan lain.

Sistem ekonomi ini diciptakan agar umat Islam bisa tetap melakukan kegiatan
ekonomi dengan baik dan benar dan terhindar dari semua sifat yang buruk seperti riba,
dzalim, ikhtikar, haram, dan masih banyak lagi. Semuanya dijelaskan dan diatur secara
terperinci dalam sistem ekonomi Islam.Konsep Islam dalam berbagai persoalan seperti
produksi, distribusi, hutang piutang, pendapatan, serta belanja negara termasuk ke dalam
Sistem Ekonomi Islam.

Misalnya terkait masalah riba, maka dalam ekonomi islam di tiadakan istilah riba.
Tujuan lain dari ekonomi islam adalah tidak berorientasi pada diri sendiri, melainkan untuk
mencapai kepentingan oranglain juga. Sehingga mampu mencapai kesejahteraan dan keadilan
bagi rakyat secara umum. Di mana ada aturan dalam menjalankan roda
perekonomian.Dimana ada aturan dalam peminjaman uang, atau sekedar mengatur tentang
hukum riba dalam sudut pandang islam. karena di Al-quran dan hadist juga akan diberi
penjelasan jika melanggar, maka akan menerima sanksi di akhirat nanti.

 Ekonomi Konvensional
Berbeda lagi dengan ekonomi konvesional. Perekonomian konvensional adalah ilmu
yang mempelajari perekonomian yang menekankan pada kebebasan dan menggunakan sistem
perekonomian berbasis pada era global. Perbedaan ekonomi islam dan konvensional jelas saja
berbeda. Dilihat dari segi tujuannya, ekonomi konvensional bertujuan untuk mementingkan
dan meraup keuntungan sebesar-besarnyang yang sifatnya keduniawian.
B. Perbedaan sistem Ekonomi Islam dan Ekonomi Konvensional

Sistem ekonomi Islam sangatlah berbeda dengan sistem ekonomi konvensional.


Sistem ekonomi Islam lebih mengedepankan produksi, distribusi, dan konsumsi simber daya
yang berdasarkan prinsip-prinsip agama Islam. Sementara sistem ekonomi konvensional tidak
dipengaruhi oleh prinsip agama

1. Perbedaan dari segi prinsip

Jika ekonomi konvensional berprinsip pada konsep scarcity sedangkan ekonomi islam
berrprinsip pada Goal Oriented diciplin.Konsep scarcity adalah konsep yang menekankan
pada mempelajari perilaku manusia dalam menyikapi kelangkaan sedangkan goal orinted
diciplin lebih luas lagi,disana tidak hanya mempelajari cara menglokasikan suumber daya
secara maksimal,tetapi juga mempelajari tujuan baik dunia maupun akhirat.

2. Perbedaan dari segi mekanisme pasar ekonomi islam dan ekonomi konvensional.

Dari segi mekanisme,tentu saja berbeda jauh.Jika ekonomi konvensional menggunakan


mekanisme bebas keluar masuk pasar tanpa intervensi.Padahal jika pasar tidak di atur,da
dibiarkan bebas,maka akan terjadi ketidakseimbangan dalam penawaran dan stok
barang.Salah satu contoh konkrit adalah masalah masker virus corona.Banyak terjadi
penimbunan barang sekaligus terjadi lonjakan harga yang fantastis tinggi.
Berbeda dengan mekanisme pasar pada ekonomi islam,dimana ia meyakini adanya
inviseble hand yang mencoba untuk mengefisiensikan pasar.Jadi ekonomi islam
mempertimbangkan proses produksi dan distribusi barang dan jasa.Menjadikan pemerintah
sebagai unit ekonomi yang berdampingan dengan unit ekonomi lain,demi menjaga
kestabilan.

3. Perbedaan Ekonomi Islam dan Ekonomi Konvensional dari segi distribusi


kekayaan

Perbedaan kedua jenis ekonomi ini juga dapat dilihat dari perbedaan distribusi
kekayaan. Seperti yang disinggung sebelumnya bahwa terjadi dua perbedaan ang cukup
jauh diantara keduannya. Pada ekonomi konvensional, prinsipna mendapatkan keuntungan
dan kekayaan sebesar-besarnya. Lebih condong ke kapitalis, dimana kekayaan hanya
berpihak pada pemilik modal yang paling besar.Sehingga terjadi pemerataan kekayaan harta
atau semacamnya. Salah satu bentuknya dengan mekanisme zakat, sedekah, infaq atau
waqaf.

4.  Perbedaan Ekonomi Islam dan Konvensional Pada Perolehan Keuntungan


Perbedaan yang paling menonjol yang lain dari segi perolehan keuntungan. Pada
ekonomi konvensional, justru seolah menekan seseorang jika ingin mendapatkan keuntungan.
Prinsip yang digunakan pun menggunakan time value of money, dimana nilai uang saat ini
lebih tinggi dibandingkan nilai uang dimasa datang.Time value of money dalam bahasa
umum lebih akrab di kenal dengan bunga. Masyarakat yang meminjam hutan pun akan
dikenai bunga tinggi. Bunga yang tinggi tentu saja akan semakin mencekik bagi mereka.
sedangkan mereka yang memiliki saldo tinggi, mereka pun akan mendapatkan bunga
tersebut. alih-alih uang hilang, justru bertambah. Dari ini saja sudah dapat dilihat potensi
kesenjangan kekayaan pun akan semakin tampak.
Berlau sebaliknya, perolehan keuntungan pada ekonomi islam dihitung ketika terjadi
transaksi bisnis, maka akan terjadi pembagian keuntungan dari bisnis tersebut. sehingga
terjadi keseimbangan antara usaha dan tindakan. Tidak ada istilah bunga, yang sifatnya
merugikan bagi mereka yang meminjam uang di bank dan semacamnya.
5. Perbedaan dari segi Dasar Filosofi
Agama Islam mengajarkan cara hidup dan padauan bagaimana melakukan atifitas
ekonomi dengan standar yang terorganisir berdasarkan asas keadilan dan kesetaraan. Dengan
kata lain, sistem ekonomi Islam mendorong agar tidak egois, di mana tujuannya bukan
sekedar keuntungan pribadi. Hal ini sangatlah bertentangan dengan sistem ekonomi
konvensional yang memprioritaskan keuntungan pribadi sebesar-besarnya dibandingkan
kepentingan orang lain.

6. Perbedaan dari segi pembiyaan

Ekonomi islam didasarkan pada Al-Quran, as-Sunnah, ijma, dan qiyas, sedangkan
ekonomi konvensional tidak memiliki referensi dalam memecahkan masalah ekonomi.
Perbedaan ini memengaruhi tujuan ekonomi.Al-Quran dan hadits menjadi referensi utama
dalam seluruh sektor kehidupan umat Islam, tak terkecuali dengan kegiatan bertransaksi.
Dalam ekonomi islam , terdapat sistem keuangan yang memfasilitasi alokasi sumber daya
keuangan dan barang-barang fisik. Dalam pengalokasian sumber daya, sistem ekonomi
Islam sangat menekankan pada kegiatan yang mendasarinya. Sedangkan sistem ekonomi
konvensional sangat fokus pada kegiatan pembiayaan.
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN
Adapun kesimpulan dari materi ekonomi islam ialah DalamSistemEkonomi
kapitalissetiap seseorang bebasmemiliki harta dan seseorang bebas mendirikan, mengelola
perusahaaan yang dinginkan, karna dalam sistem kapitalis modal merupakan sumber
produksi dan sumber kebebasan, akan tetapi akibat kebebasan yang tidak terbatas
mengakibatkan persaingan bebas diantara kepentingan individu dan umum yang
menimbulkan ketidakselarasan dalam masyarakat. Yang pada ahirnya akan hilang nilai-nilai
dan moral yang tinggi. Sementara dalam sistem Sosialis semua bentuk produksi dan sumber
perdagangan milik Negara, individu tidak diperkenankan untuk memilikinya, namun setiap
warga Negara disediakan kebutuhan pokok dan pekerjaan. Dalam sistem ini semua kegiatan
diambil alih untuk mencapaitujuanekonomisementaramoraldanpendidikandiabaikan. Berbeda
halnya dalam sistem ekonomi Islam yang didasarkan pada ajaran dan nilai-nilai Islam. Nilai-
nilai yang tertanam dalam sistem ekonomi Islam sangatlah kuatsehingga setiap pelaku
ekonomi dalam menjalankan aktifitasnya tidak akan pernah melakukan dengan cara-cara
yang penuh intrik dan tipu daya. Dalam sistem ini Negara merupakan salah satu institusi
penting dalam perekonomian, Negara berperan sebagai pembuat kebijakan dan melakukan
fungsi pengawasan agar tidak terjadi distori dalam perekonomian. Sementara individu akan
termotifasi untuk bekerja keras karna ajaran agama menganjurkan untuk bekerja keras
sebagai kunci kesuskesan.

B. Saran

Adapun saran yang akan kami sampaikan adalah Kita harus bisa

membentengidiri kita dengan keimanan dan ketaqwaan agar modernisasi dan

globalisasi tidak mempengaruhi etika, moral dan akhlak kita tetapi kita yang

mengendalikan modernisasi dan globalisasi yang harus kita peroleh dan pelajari

dengan akhlak, etika, moral,dan dalil yg kita miliki.

Anda mungkin juga menyukai