DOSEN PENGAMPU:
Samsul, S.A.B., M.A.
OLEH:
Kelompok 4
- Ismatul Husnah (90500120058)
- Nurhayati (90500120056)
- Febianil (90500120057)
- Muh. Fadel Arkam (90500120059)
dan hidayahnya sehingga kita semua dalam keadaan sehat walafiat dalam
tentang materi Inflasi dan Pengangguran dalam Ekonomi Islam ini menjadikan
keterbatasan kami pula untuk memberikan penjabaran yang lebih dalam tentang
makalah ini. Oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat
Kelompok 4
ii
DAFTAR ISI
SAMPUL ................................................................................................................. i
KATA PENGANTAR ............................................................................................ ii
DAFTAR ISI .......................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1
A. Latar Belakang ............................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................................ 2
C. Tujuan Pembahasan ..................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................ 3
A. Pengertian Inflasi ......................................................................................... 3
B. Inflasi Dalam Perspektif Ekonomi Islam ..................................................... 4
C. Perbandingan Teori Inflasi Dalam Perspektif Islam Dan Konvensional ..... 6
D. Pengaruh Inflasi Terhadap Pengangguran ................................................. 17
E. Cara Mengatasi Inflasi Dalam Islam .......................................................... 17
F. Pengangguran Dalam Ekonomi Islam ........................................................ 20
G. Solusi Islam Terhadap Masalah Ketenagakerjaan ..................................... 25
H. Membangun Paradigma Ekonomi Islam Untuk Penanggulangan
Pengangguran ............................................................................................. 26
BAB III PENUTUP .............................................................................................. 31
A. Kesimpulan ................................................................................................ 31
B. Saran ........................................................................................................... 32
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 33
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
inflasi, maka tujuan untuk mensejahterakan umat semakin sulit dicapai. Maka
dari itu untuk mengatasi permasalahan inflasi yang dapat menyulitkan Islam
tidak bisa dihindari, karena hal itu merupakan sunatullah. Namun bukan
Ilahi yang tidak bisa dirubah. Pengangguran itu terjadi disebabkan oleh
kesalahan manusia sendiri. Allah SWT telah memberikan kekayaan alam yang
melimpah dan akal yang tak ternilai harganya, hanya saja bagaimana manusia
1
B. Rumusan Masalah
Ekonomi Islam pada sub bab di atas, maka rumusan masalah yang dapat
Konvensional?
C. Tujuan Pembahasan
Konvensional.
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Inflasi
Secara umum inflasi berarti kenaikan tingkat harga secara umum dari
inflasi oleh para ekonom modern adalah kenaikan yang menyeluruh dari
jumlah uang yang harus dibayarkan (nilai unit perhitungan moneter) terhadap
kenaikan harga umum secara terus menerus dari suatu perekonomian. Menurut
adalah kenaikan dalam harga barang dan jasa, yang terjadi karena permintaan
ekonomi, daya saing, tingkat bunga, dan bahkan distribusi pendapatan. Inflasi
formal.
3
Tingkat inflasi nol persen bukanlah tujuan utama kebijakan pemerintah
karena hal itu sangat sukar untuk dicapai. Yang paling penting adalah menjaga
agar tingkat inflasi tetap rendah. Inflasi yang moderat ini adalah inflasi yang
rendah, yaitu antara 0-4 persen, ada juga yang membatasinya dengan inflasi
satu digit.
teori inflasi dalam perspektif konvensional dan Islam, dampak dari inflasi
Dalam Islam tidak dikenal dengan inflasi, karena mata uang yang
dipakai adalah dinar dan dirham, yang mana mempunyai nilai yang stabil dan
Nabhani memberikan beberapa alasan mengapa mata uang yang sesuai itu
dan perak, padahal harta itumencakup semua barang yang bisa dijadikan
1Hariyanto, M. (2019). Perspektif Inflasi Dalam Ekonomi Islam. Al-Mizan : Jurnal Ekonomi Syariah, 2(2),
79–95.
4
Inflasi dalam dunia ekonomi memberi pengaruh negatif terhadap daya
beli dan tingkat kesejahteraan masyarakat secara luas. Hal ini dikarenakan
mengubah perilaku masyarakat dan pemimpin negeri. Selain itu juga dapat
diatasi dan bahkan dihilangkan jika menggunakan sistem uang yang berbasis
pada dinar dan dirham. Karena emas dan perak secara riil sangat stabil, dan
tidak dapat diproduksi seenaknya. Karena dinar dan dirham sangat tergantung
Maka dari itu dalam ekonomi Islam istilah inflasi tidak menjadi
masalah utama dalam ekonomi secara agregat, karena mata uang yang dipakai
adalah dinar dan dirham, yang mana mempunyai nilai yang stabil dan
dibenarkan oleh Islam, namun dinar dan dirham di sini adalah dalam artian
yang sebenarnya yaitu yang dalam bentuk emas maupun perak bukan dinar
5
Pada zaman kerajaan Byzantium mereka berusaha keras
Awal inflasi mata uang dinar dimulai bahkan ketika Irak sedang berada
pola kenaikan tingkat harga pertama kali tampak di Italia dan Jerman sekitar
dalam beberapa tahapan. Pada tahun 1870, Perancis juga mengalami inflasi.
Diduga ada hubungan besar antara kenaikan tingkat inflasi dengan kenaikan
produksi emas.
Masalah inflasi adalah masalah yang selalu terjadi dalam suatu Negara,
bukan hanya di Negara maju tetapi juga di Negara berkembang. Inflasi juga
terjadi di Negara kita sendiri (Indonesia). Hal ini ditandai dengan naiknya
harga-harga kebutuhan pokok. Hal ini jelas berdampak pada pola konsumsi
2 Fadilla. (2017). Perbandingan Teori Inflasi Dalam Perspektif Islam. Islamic Banking, 2(2), 1–14.
6
Dengan mengemukakan berbagai fakta bencana kelaparan yang
(dua), yaitu :
7
naiknya Permintaan Agregatif (AD). Natural Inflation dapat
diartikan sebagai :
8
Menurut Al-Maqrizi inflasi yang terjadi akibat kesalahan
eksklusif.
9
Mereka berusaha untuk mengumpulkan harta sebanyak
serta menaikan tingkat pajak yang sudah ada. Hal ini sangat
intensif.
10
Frekuensi berbagai pajak untuk pemeliharaan
itu, jumlah mata uang ini hanya sedikit yang terdapat dalam
peredaran.
11
Keadaan ini menempatkan fulus sebagai standar nilai
b. Akibat Inflasi
MPS).
12
3) Meningkatkan kecenderungan berbelanj, terutama untuk barang
inflasioner.
a. Jenis-Jenis Inflasi
1) Berdasarkan Sebab
13
a) Demand-pull Inflation
b) Cost-push Inflation
faktor diantaranya :
kenaikan upah.
- Mixed Inflation.
2) Berdasarkan Asal
a) Domestik Inflation
mencetak uang.
14
b) Imported Inflation
steahun).
setahun).
1) Terhadap Konsumen
2) Terhadap Produsen
15
b) Tingkat bunga mengakibatkan perusahaan kesulitan
memperluas produksi.
3) Terhadap Distribusi
kemerosotan.
agar melakukan pergantian mata uang kertas (fulus) menjadi emas dan perak
kembali serta pelarangan impor yang berlebihan agar tidak mencekik produsen
dalam negeri sendiri. Adapun solusi yang ditawarkan oleh ekonomi konven
16
D. Pengaruh Inflasi Terhadap Pengangguran
tingkat pengangguran dan mestinya hal sebaliknya juga berlalu. Pada analisis
inflasi, maka tujuan untuk mensejahterakan umat semakin sulit dicapai. Maka
dari itu untuk mengatasi permasalahan inflasi yang dapat menyulitkan Islam
17
1. Himbauan moral, dengan cara menghimbau masyarakat untuk hemat
dalam berbelanja.
Tunai)
a. Kebijakan moneter
inflasi yang terjadi hanya pada batas wajar, atau tidak mencapai
hyperinflation.
b. Kebijakan Fiskal
18
2) Menaikkan tarif pajak. Jika tarif pajak dinaikkan tentu uang yang
c. Kebijakan Non Moneter cara ini bisa ditempuh dengan tiga cara, yaitu:
bertambah.
menganggur).
4 Awaluddin, A. (2017). Inflasi Dalam Prespektif Islam (Analisis Terhadap Pemikiran Al-Maqrizi). JURIS
(Jurnal Ilmiah Syariah), 16(2), 197.
19
Ini merupakan Instrumen kebijakan Moneter Islam yang dilakukan
Bank Indonesia, yaitu Giro Wajib Minimum (GWM) pada BI yang besarnya
pengangguran yaitu mereka yang tidak memiliki pekerjaan pada usia kerja,
adapun usia kerja biasanya di atas usia anak-anak dimana seseorang bukan
Semakin tinggi permintaan maka akan semakin besar produk yang dihasilkan
5 Mulyani, R. (2020). Inflasi dan Cara Mengatasinya dalam Islam. Jurnal Studi Islam Dan Sosial, 1(2), 267–
278.
20
sehingga perusahaan akan meningkatkan produksinya dan akan membutuhkan
Dalam islam, kerja adalah suatu prinsip: bahwa setiap orang islam
dirinya bergantung pada bantuan orang lain, yang berarti menempatkan tangan
mereka “dibawah” tangan-tangan orang lain. Dengan tidak bekerja dia juga
harta yang perlu dimanfaatkan. Ini berarti dia telah melakukan pentafsiran atas
sumber daya/harta yang ada padanya dan dikecam oleh Allah SWT,
sekali, sehingga orang seperti itu dapat dikategorikan atau dapat disejajarkan
sebagai orang fakir atau miskin dan mereka patut dimasukan ke dalam delapan
golongan yang berhak menerima zakat dan pantas untuk dibantu. Sehingga
mengecam orang kaya yang tidak mau berbagi hartanya dengan memasukkan
6Aswad, M. (2021). Asy Syar’iyyah: Jurnal Ilmu Syari’ah dan Perbankan Islam – ISSN 2089-7227 (p) 2598-
8522 (e). Asy Syar’iyyah: Jurnal Ilmu Syari’ah Dan Perbankan Islam, 6(1), 1–22.
21
Meskipun dalam Islam terdapat ajaran saling berbagi rizki antara
mengecam manusia yang malas berusaha dan bekerja kecuali jika terdapat
alasan syar’i. Islam memberikan toleransi terhadap tiga golongan yang boleh
hidup.
tidak bisa dihindari, karena hal itu merupakan sunatullah. Namun bukan
Ilahi yang tidak bisa dirubah. Pengangguran itu terjadi disebabkan oleh
kesalahan manusia sendiri. Allah SWT telah memberikan kekayaan alam yang
melimpah dan akal yang tak ternilai harganya, hanya saja bagaimana manusia
22
pertumbuhan penduduknya lebih besar dari pada laju pertumbuhan
lapangan kerjanya. Oleh karena itu, dari sekian banyak angkatan kerja
yang ada tidak dapat mengisi kesempatan kerja yang tersedia. Keadaan
tidak ada titik temu antara pencari kerja dengan pekerjaan yang tersedia.
23
Pertumbuhan ekonomi biasanya diikuti oleh terciptanya lapangan
pertumbuhan produksi barang dan jasa. Ketika hal ini terjadi maka
kebutuhan akan tenaga kerja untuk memproduksi barang dan jasa pun akan
bertambah.
itu juga terdapat pada inetelektual muslim terdidik yang tidak berlatar
Oleh karena itu semua potensi yang ada harus dimanfaatkan untuk
sebagaimana yang telah dikutif oleh mursi mengatakan bahwa ada tiga
yaitu :
7 Subhan, M. (2018). Pengangguran Dan Tawaran Solutif Dalam Perspektif Islam. JES (Jurnal Ekonomi
Syariah), 3(1), 22–33.
24
Percaya kepada Allah bahwa Allah mampu menolak bahaya, dan
memerintah untuk bekerja tetapi harus bekerja dengan lebih baik (insan),
25
Dalam rangka memenuhi berbagai kebutuhan hidup manusia, Islam
sekedar sebagai suatu komunitas yang hidup dalam sebuah negara. Hal ini
dan bukan secara kolektif. Dengan kata lain, bagaimana agar setiap individu
Pengangguran
transaksi total dan akan bergantung pada kondisi perekonomian dan laju
daripada suku bunga. Dengan tidak adanya suku bunga, uang beredar dapat
9 Sutjipto, H. (2003). Solusi Islam Terhadap Masalah Ketenagakerjaan. Mimbar: Jurnal Sosial Dan
Pembangunan, XIX(4), 425–444.
26
diatur oleh Bank Sentral menurut kebutuhan sektor riil perekonomian dan
melalui suatu kombinasi defisit fiskal dan pinjaman mudharabah oleh Bank
untuk keperluan yang tidak esensial dan mubazir serta pembiayaan bagi
27
3. Manajemen moneter bebas bunga akan menimbulkan peningkatan dalam
secara substansial.
keterkaitan yang kuat antara sektor moneter dan sektor riil. Jika diamati fakta
dan pertentangan.
sandang, pangan dan papan, dan kebutuhan publik (public goods) seperti
28
Dua bentuk kebutuhan tersebut merupakan sarana kehidupan yang tak
produksi harus berada dalam kerangka keadilan. Jika satu faktor meningkat,
maka faktor yang lain akan turun. Bagaimana sebenarnya posisi Islam terkait
hal ini?
daya alam itu tidak terbatas dan karenanya tidak penting untuk
Sementara itu, Prinsip Rawls yang menjadi dasar bagi welfare state
meyakini sumber daya itu barang langka, namun tetap tidak diperhitungkan
dua prinsip di atas pada hakikatnya sama-sama tidak menaruh kepedulian atas
Islam juga mengenal konsep tentang modal, yakni segala sesuatu yang
melibatkan campur tangan manusia dan penggunaan sumber daya alam dalam
29
faktor produksi yang masih mungkin di dalamnya terdapat unsur atau cara
faktor produksi yang diusahakan melalui cara-cara yang halal, inilah yang
1. Dari segi substansinya ia tidak bercampur antara yang halal dan haram,
udara dan air, dan sanitasi lingkungan. Inilah yang disebut sebagai “modal
pendayagunaan sumber daya alam dan lingkungan yang tidak dikenal dalam
prinsip keadilan manapun. Campur tangan manusia atas sumber daya sebagai
lestari. Karena itu, modal sebagai intervensi manusia yang juga merupakan
benar dan memiliki dampak positif bagi lingkungan10 (Dalmeri, 2016 : 104-
106).
10 Dalmeri. (2016). Membangun Paradigma Baru Ekonomi Islam untuk Penanggulangan Pengangguran. Al-
Intaj, 2(2), 99–110.
30
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
menjadi tiga (3) yaitu berdasarkan sebab, asal dan tingkat keparahannya.
bernilai negatif.
31
B. Saran
kesalahan dan sangat jauh dari kesempurnaan. Tentunya, penulis akan terus
32
DAFTAR PUSTAKA
Aswad, M. (2021). Asy Syar’iyyah: Jurnal Ilmu Syari’ah dan Perbankan Islam –
ISSN 2089-7227 (p) 2598-8522 (e). Asy Syar’iyyah: Jurnal Ilmu Syari’ah
Dan Perbankan Islam, 6(1), 1–22.
Mulyani, R. (2020). Inflasi dan Cara Mengatasinya dalam Islam. Jurnal Studi
Islam Dan Sosial, 1(2), 267–278.
33