Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

“INFLASI DALAM PERSPEKTIF ISLAM”


Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Ekonomi Makro Islam
Dosen Pengampu :
Risdiana Himmati, M.Si

Disusun oleh kelompok 2 :


1. MUADZ DZULFAHMI AZZUHRI 12402173649
2. JALILUT JABAR 12402173650
3. MUHAMMAD AGHNA ARY K.S 12402173651
4. RISKI FAHMA SARI 12402173660
5. ARINA PUTRI RAHAYU 12402173665
6. NURRIZKA ALIYA ALFAFA K. 12402173667
7. RAKA ANGGUN PRASETYA 12402173673

ES IV O
JURUSAN EKONOMI SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI TULUNGAGUNG
APRIL 2019
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr.Wb
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
nikmat, rahmat, serta hidayah-nya kepada kita semua sehingga kami dapat
menyelesaikan tugas mata kuliah Ekonomi Makro Islam. Sholawat serta salam
semoga tetap tercurahkan kepada junjungan kita Nabi Agung Muhammad SAW
yang telah membimbing kita dari zaman kegelapan menuju zaman yang terang
benderang, yakni agama Islam.
Dengan harapan semoga makalah yang berjudul “Inflasi Dalam Perspektif
Islam” ini, dapat bermanfaat bagi semua pihak. Kami mohon maaf atas
kekurangan yang ada pada makalah ini. Maka kritik dan saran untuk
penyempurnaan makalah ini tentu sangat kami harapkan dari semua pihak.

Wassalamualaikum Wr.Wb

Tulungagung, 30 April 2019

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

Cover ............................................................................................................ i
Kata Pengantar ............................................................................................. ii
Daftar Isi ....................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 1
A. Latar Belakang....................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................. 1
C. Tujuan Masalah ..................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN ................................................................................ 2
A. Pengertian Inflasi .............................................................................. 2
B. Teori Inflasi ....................................................................................... 3
C. Penyebab Inflasi................................................................................ 4
D. Cara Mengatasi inflasi ....................................................................... 6
BAB III PENUTUP ........................................................................................ 7
A. Kesimpulan ....................................................................................... 7
B. Saran ................................................................................................ 7
DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Inflasi merupakan salah satu masalah ekonomi yang
memberatkan bagi masyarakat. Hal tersebut dapat mengakibatkan
memburuknya sistem perekonomian dalam suatu negara. Masalah inflasi
tersebut menjadi salah satu perhatian dari pemerintah. Tujuan pemerintah
adalah menjaga agar tingkat inflasi yang berlaku berada pada tingkat yang
sangat rendah.
Inflasi (Inflation) adalah gejala yang menunjukkan kenaikkan
tingkat harga umum yang berlangsung terus menerus. Kenaikkan harga
tersebut dimaksudkan bukan terjadi untuk sesaat. Dari pengertian tersebut
dapat dipahami apabila terjadi kenaikan harga hanya bersifat sementara,
tidak dapat dikatakan inflasi.
Dalam makalah ini kami akan membahas tentang inflasi dalam
perspektis Islam yang meliputi pengertian Inflasi, teori inflasi, penyebab
inflasi, dan cara mengatasi inflasi.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan inflasi ?
2. Bagaimana teori tentang inflasi ?
3. Mengapa terjadi inflasi ?
4. Bagaimana cara mengatasi inflasi ?

C. Tujuan Masalah
1. Mengetahui pengertian inflasi.
2. Mengetahui teori tentang inflasi.
3. Mengetahui penyebab dari inflasi.
4. Mengetahui cara mengatasi inflasi.

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Inflasi
Secara Konvensional, inflasi diartikan dalam banyak literatur.
Disebutkan bahwa inflasi didefinisikan Sebagai kenaikan harga umum
secara terus menerus dari suatu perekonomian. Sedangkan menurut
Rahardja dan Manurung (2004: 155) mengatakan bahwa, inflasi adalah
gejala kenaikan harga barang-barang yang bersifat umum dan terus
menerus. Sedangkan menurut Sukimo (2004: 333), inflasi yaitu, kenaikan
dalam harga barang dan jasa, yang terjadi karena permintaan bertambah
lebih besar dibandingkan dengan penawaran barang di pasar. Dengan kata
lain, terlalu banyak uang yang memburu barang yang terlalu sedikit. Inflasi
biasanya menunjuk pada harga-harga konsumen, tapi bisa juga
menggunakan harga-harga lain (harga perdagangan besar, upah, harga,
aset dan sebagainya). Biasanya diekspresikan sebagai persentase
perubahan angka indeks.
Sedangkan Ekonomi Islam merupakan ikhtiar pencarian sistem
ekonomi yang lebih baik setelah ekonomi kapitalis gagal total. Bisa
dibayangkan betapa tidak adilnya, betapa pincangnya akibat sistem kapitalis
yang berlaku sekarang ini, yang kaya semakin kaya dan yang miskin akan
semakin miskin. Selain itu, dalam pelaksanaannya, ekonomi kapitalis ini
banyak menimbulkan permasalahan. Pertama, ketidakadilan dalam berbagai
macam kegiatan yang tercermin dalam ketidakmerataan pembagian
pendapatan masyarakat. Kedua, ketidakstabilan dari sistem ekonomi yang
ada saat ini menimbulkan berbagai gejolak dalam kegiatannya. Dan dalam
ekonomi Islam, hal yang demikian itu insya Allah tidak akan terjadi. Dalam
Islam tidak dikenal dengan inflasi, karena mata uang yang dipakai adalah
dinar dan dirham, yang mana mempunyai nilai yang stabil dan dibenarkan
oleh Islam. Adhiwarman Karim mengatakan bahwa, Syekh An-Nabhani
(2001: 147) memberikan beberapa alasan mengapa mata uang yang sesuai
itu adalah dengan menggunakan emas. Ketika Islam melarang praktek
penimbunan harta, Islam hanya mengkhususkan larangan tersebut untuk
emas dan perak, padahal harta itu mencakup semua barang yang bisa
dijadikan sebagai kekayaan.

2
1. Islam telah mengaitkan emas dan perak dengan hukum yang baku dan
tidak berubah-ubah, ketika Islam mewajibkan diat, maka yang dijadikan
sebagai ukurannya adalah dalam bentuk emas.
2. Rasulullah telah menetapkan emas dan perak sebagai mata uang dan
beliau menjadikan hanya emas dan perak sebagai standar uang.
3. Ketika Allah SWT mewajibkan zakat uang, Allah telah mewajibkan zakat
tersebut dengan nisab emas dan perak.
4. Hukum-hukurn tentang pertukaran mata uang yang terjadi dalam
transaksi uang hanya dilakukan dengan emas dan perak, begitu pun
dengan transaksi lainnya hanya dinyatakan dengan emas dan perak.
Penurunan nilai dinar atau dirham memang masih mungkin terjadi,
yaitu ketika nilai emas yang menopang nilai nominal dinar itu mengalami
penurunan. Diantaranya akibat ditemukannya emas dalam jumlah yang
besar, tapi keadaan ini kecil sekali kemungkinannya. Kondisi defisit pernah
teri adi pada zaman Rasulullah dan ini hanya terjadi satu kali yaitu sebelum
Perang Hunain. Walaupun demikian, AlMaqrizi membagi inflasi ke dalam
dua macam, yaitu inflasi akibat berkurangnya persediaan barang dan inflasi
akibat kesalahan manusia. Inflasi jenis pertama inilah yang terjadi pada
zaman Rasulullah dan khulafaur rasyidin, yaitu karena kekeringan atau
karena peperangan. Inflasi akibat kesalahan manusia ini disebabkan oleh
tiga hal, yaitu korupsi dan administrasi yang buruk, pajak yang
memberatkan, serta jumlah uang yang . berlebihan Kenaikan harga-harga
yang terjadi adalah dalam bentuk jumlah uangnya, bila dalam bentuk dinar
jarang sekali terjadi kenaikan. Al-Maqrizi mengatakan supaya jumlah uang
dibatasi hanya pada tingkat minimal yang dibutuhkan untuk transaksi
pecahan yang kecil saja.1

B. Teori Inflasi
Menurut para ekonom Islam, inflasi sangat berakibat buruk bagi
perekonomian karena:
1. Menimbulkan gangguan terhadap fungsi uang, terutama terhadap fungsi
tabungan (nilai simpan), fungsi dari pembayaran dimuka, dan fungsi dari
unit penghitungan. Orang harus melepaskan diri dari uang dan aset
keuangan akibat dari beban inflasi tersebut. Inflasi juga telah

3
mengakibatkan terjadinya inflasi kembali atau dengan kata lain self feding
inflation.
2. Melemahkan semangat menabung dan sikap terhadap menabung dari
masyarakat (turunnya marginal propensity to save).
3. Meningkatkan kecendrungan untuk berbelanja terutama untuk non primer
dan barng barang mewah (naiknya marginal propensity to consume).
4. Mengarahkan investasi pada hal-hal yang non produktif yaitu
penumpukan kekayaan (hoarding seperti tanah, bangunan, logam mulia,
mata uang asing dengan mengorbankan investasi kearah produktif
seperti pertaniaan, industrial, perdagangan, transportasi, dan lainnya.2
Inflasi dapat diukur dengan tingkat inflasi (rate of inflation) yaitu tingkat
perubahan dari tingkat harga secara umum. Persamaanya adalah Sebagai
berikut:
𝐼𝐻𝐾𝑡 − 𝐼𝐻𝐾0
𝑟𝑎𝑡𝑒 𝑜𝑓 𝑖𝑛𝑓𝑙𝑎𝑡𝑖𝑜𝑛 = 𝑋 100 %
𝐼𝐻𝐾0

C. Penyebab Inflasi
1. Natural Inflation
Natural Inflation adalah inflasi yang terjadi karena sebab-sebab
alamiah yang manusia tidak mempunyai kekuasaan dalam mencegahnya.
Jika memakai perangkat analisis konvensional yaitu persamaan
identitas:
𝑀𝑉 = 𝑃𝑇 = 𝑌
Di mana: M = jumlah uang beredar
V = kecepatan peredaran uang
P = tingkat harga
T = jumlah barang dan jasa (kadang juga dipakai notasi Q)
Y = tingkat pendapatan nasional (GDP)
Maka natural inflation dapat diartikan sebagai:
a) Gangguan terhadap jumlah barang dan jasa yang dproduksi suatu
perekonomian (T). Misalnya T↓ sedangkan M dan V tetap, maka
konsekuensinya P↑.
b) Naiknya daya beli masyarakat secara riil. Misalnya nilai ekspor lebih
besar dari pada nilai impor, sehingga secara netto terjadi terjadi impor

2 Adiwarman Karim, Ekonomi Makro Islami, (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2015), hlm. 139.

4
uang yang mengakibatkan M↓ sedangkan V dan T tetap maka P↑. Lebih
jauh jika dianalisis dengan persamaan:3
𝐴𝐷 = 𝐴𝑆 dan 𝐴𝑆 = 𝑌, 𝐴𝐷 = 𝐶 + 𝐼 + 𝐺 + (𝑋 − 𝑀)
Maka Y = C + I + G + (X – M)

Natural inflation dapat dibedakan berdasarkan penyebabnya, yaitu :


a. Akibat uang yang masuk dari luar negeri terlalu banyak, dimana ekspor
(X↑) sedangkan impor (M↓) sehingga net export nilainya sangat besar,
maka mengakibatkan naiknya Permintaan Agregatif (AD↑).
Contoh : Pada masa khalifah Umar ibn Khattab, kafilah pedagang yang
menjual barangnya di luar negeri membeli barang-barang dari luar
negeri lebih sedikit nilainya dari pada nilai barang-barang yang mereka
jual, sehingga mereka mendapat keuntungan. Keuntungan yang berupa
kelebihan uang tersebut dibawa masuk ke Madinah sehingga
pendapatan dan daya beli masyarakat akan naik (AD↑). Naiknya
Permintaan Agregat akan membuat kurva AD bergeser ke kanan dan
akan mengakibatkan naiknya tingkat harga secara keseluruhan (P↑).
Kemudian, yang dilakukan oleh Umar ibn Khattab dalam mengatasi
masalah tersebut adalah beliau melarang penduduk Madinah untuk
membeli barangbarang selama 2 hari berturut-turut. Akibatnya, adalah
turunnya Permintaan Agregat (AD↓) dan tingkat harga menjadi normal.4
b. Akibat dari turunnya tingkat produksi (AS↓) karena terjadinya panceklik,
perang, ataupun embargo.
Contoh: Pada saat pemerintahan Umar ibn Khattab pernah terjadi masa
panceklik yang mengakibatkan kelangkaan gandum, diibaratkan pada
gravik sebagai kurva AS yang bergeser ke kiri (AS↓) yang
mengakibatkan naiknya harga-harga (P↑). Yang dilakukan oleh Umar
ibn Khattab dalam mengatasi permasalahan ini, beliau melakukan impor
gandum dari Mesir, sehingga Penawaran Agregat (AS) barang di pasar
kembali naik (AS↑) yang kemudianberdampak pada penurunan
hargaharga (P↓). 5

2. Human Error Inflation

3 Ibid, hlm. 140


4 Ibid, hlm. 141
5 Ibid, hlm. 142

5
Human Error Inflation adalah Inflasi yang terjadi karena kesalahan-
kesalahan yang dilakukan oleh manusia iu sendiri. Inflasi yang disebabkan
oleh Human Error Inflation terjadi karena:
a. Corruption and Bad Administration (Korupsi dan administrasi yang
buruk).
Pengangkatan para pejabat yang berdasarkan suap, nepotisme,
dan bukan kapabilitas akan menempatkan orang-orang berbagai jabatan
penting dan terhormat yang tidak mempunyai kredibilitas. Mereka yang
mempunyai mental seperti ini, rela menggadaikan seluruh harta milik
untuk meraih jabatan, kondisi ini juga berpengaruh ketika mereka
berkuasa, para pejabat tersebut akan menyalahgunakan kekuasaannya
untuk meraih kepentingan pribadi, baik untuk menutupi kebutuhan
finansial maupun keluarga atau demi kemewahan hidup. Akibatnya akan
terjadi penurunan drastis terhadap penerimaan dan pendapatan
negara.
b. Excessive Tax (Pajak yang berlebihan).
Akibat dari banyaknya pejabat pemerintahan yang bermental korup,
pengeluaran negara mengalami peningkatan yang sangat drastis,
sebagai kompensasi mereka menerapkan sistem perpajakan tinggi dan
menerapkan berbagai jenis pajak. Konsekuensinya biaya-biaya produksi
meningkat, dan akan berimplikasi pada kenaikan harga barang produksi.
c. Excessive signore (Percetakan uang berlebihan)
Ketika terjadi defisit anggaran baik sebagai akibat dari kemacetan
ekonomi, maupun perilaku buruk para pejabat yang menghabiskan uang
negara, pemerintah melakukan percetakan uang secara besar-besaran.
Akibatnya uang tidak lagi bernilai.6

D. Cara Mengatasi Inflasi


Pendekatan Islam dalam mengatasi inflasi yaitu Islam mendorong
pemerintah untuk melakukan kebijakan penanggulangan inflasi dengan cara:
1. Himbauan moral, dengan cara menghimbau masyarakat untuk hemat
dalam berbelanja.
2. Mendorong peningkatan produksi dalam negeri.

6Awaludin, “Inflasi Dalam Prespektif Islam (Analisis Terhadap Pemikiran Al-Maqrizi)”, Jurnal Ilmiah
Syari‘ah, 16 (2), 2017, hlm.202-203.

6
3. Subsidi langsung kepada masyarakat, seperti BLT (Bantuan Langsung
Tunai)
4. Perbaikan Infrastruktur, seperti jalan dan lainnya.
5. Membuat Regulasi (aturan) yang mendorong pertumbuhan ekonomi
masyarakat kecil
Inflasi yang terus menerus, apalagi yang cukup tinggi harus diatasi
dengan mengambil kebijakan-kebijakan sebagai berikut:
1. Kebijakan Moneter, yaitu mengendalikan atau mengarahkan
perekonomian makro ke kondisi yang lebih baik dengan mengatur jumlah
uang yang beredar.7
a. Pemerintah menjual SBI/SBPU ( surat berharga )
b. Pemerintah menaikkan bunga pinjaman
c. Menambah cadangan kas di bank
d. Memberikan sosialisasi dari BI ke Bank umum atau ke kampus
tentang inflasi
e. Meningkatkan the 5C of credit yaitu Character, Capacity, Capital,
Collateral, Condition of economic.
2. Kebijakan Fiskal.
Kebijakan ini dilakukan oleh pemerintah sejalan dengan kebijakan
moneter. Ada dua cara yang dilakukan yaitu:
a. Mengatur penerimaan dan pengeluaran pemerintah, yaitu pengeluaran
lebih kecil dari penerimaan.
b. Menaikkan tarif pajak. Jika tarif pajak dinaikkan tentu uang yang dapat
dibelanjakan oleh masyarakat semakin berkurang, sehingga harga
akan menurun.
c. Sistem anggaran Surplus.

7 Prathama Rahardja dan Mandala Manurung, Pengantar Ilmu Ekonomi (Mikroekonomi &
Makroekonomi) edisi ketiga, (Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia,
2008), hal. 435.

7
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
1. inflasi didefinisikan Sebagai kenaikan harga umum secara terus
menerus dari suatu perekonomian.
2. Teori inflasi yaitu Menimbulkan gangguan terhadap fungsi uang,
terutama terhadap fungsi tabungan (nilai simpan), fungsi dari
pembayaran dimuka, dan fungsi dari unit penghitungan. Melemahkan
semangat menabung dan sikap terhadap menabung dari masyarakat
(turunnya marginal propensity to save). Meningkatkan kecendrungan
untuk berbelanja terutama untuk non primer dan barng barang mewah
(naiknya marginal propensity to consume). Mengarahkan investasi pada
hal-hal yang non produktif.
3. Penyebab Inflasi yaitu Natural Inflation adalah inflasi yang terjadi karena
sebab-sebab alamiah yang manusia tidak mempunyai kekuasaan dalam
mencegahnya dan Human Error Inflation adalah Inflasi yang terjadi
karena kesalahan-kesalahan yang dilakukan oleh manusia iu sendiri.
4. Cara mengatasi inflasi adalah dengan menggunakan kebijakan moneter
(menggunakan kebijakan kontraktif) dan kebijakan fiskal.

B. Saran
Inflasi merupakan masalah perekonomian yang sangat penting. Jadi,
kita sebagai masyarakat seharusnya juga membantu pemerintah dalam
mengurangi laju inflasi yang terjadi dalam sebuah negara.

8
DAFTAR PUSTAKA

Awaludin. 2017. “Inflasi Dalam Prespektif Islam (Analisis Terhadap Pemikiran Al-
Maqrizi)”, Jurnal Ilmiah Syari‘ah, 16 (2).
Karim, Adiwarman. 2015. Ekonomi Makro Islami. Jakarta: PT RajaGrafindo
Persada.
Rahardja, Prathama dan Mandala Manurung. 2008. Pengantar Ilmu Ekonomi
(Mikroekonomi & Makroekonomi) edisi ketiga. Jakarta: Lembaga Penerbit
Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai