Anda di halaman 1dari 6

REFLEKSI

BAHASA INGGRIS UNTUK GURU SD

Disusun Guna Memenuhi Tugas

Mata Kuliah Seminar Pendidikan Profesi Guru

Dosen Pengampu : Dra. Kurniana Bektiningsih, M.Pd

Disusun Oleh :

Achmad Al Hafidz 2398010962

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN DAN PSIKOLOGI

SEKOLAH PASCASARJANA

TAHUN 2024
Format Refleksi Pengalaman Belajar Setiap Mata kuliah (LK 2)

Indikator Pertanyaan Identifikasi Diri

Nama Mata Kuliah Bahasa Inggris untuk Guru SD

Reviu pengalaman 1. Pengalaman belajar apa yang berguna dan menarik?


belajar Bagi Saya, pengalaman belajar yang paling berkesan di
mata kuliah Bahasa inggris adalah ketika dosen yang
mengajar memiliki rentan usia yang hampir sama dengan
kita mahasiswa, dan hal tersebut berpengaruh dengan
pembahasan dan selera humor yang ‘nyambung’, juga
saya pribadi merasa excited untuk mengikuti kelas Bahasa
inggris disetiap minggunya.

2. Pengalaman belajar apa yang berguna tetapi kurang menarik?


Bagi Saya pribadi, di kelas Bahasa inggris, sampai hari ini
seluruh materi yang diberikan sudah sesuai dengan LMS.
Meskipun sudah sesuai dengan LMS, terkadang
pembelajaran yang saya pikir akan menyenangkan
menjadi kurang menarik karena pelaksanan
pembelajaran dilaksanakan melalui zoom meet atau google
classroom. Jujur, sebagai generasi tatap muka full dari TK
sampai lulus S1, mengikuti pembelajaran online bagi saya
tidak begitu menarik dan cenderung membosankan,
apalagi ketika dosen tidak aktif berinteraksi dengan
audien.

3. Pengalaman belajar apa yang menarik tapi kurang berguna?


Selama mengikuti proses perkuliahan mata pelajaran
Bahasa Inggris di kelas, beberapa hal yang menarik
namun kurang berguna, ‘agaknya’ ada pada improvisasi
gaya mengajar dosen yang benar-benar sesuai dengan
selera gerenasi mahasiswa, ‘celotehan-celotehan’ kecil,
flexing, POV, flashback memori masa kecil, menjadi suatu
bahagia yang menyisipi penatnya pembelajaran, dimana
semestinya hal tersbut tidak begitu berguna dalam konteks
besar, namun berguna dalam konteks kecil dalam
rangka ’healing-healing tipis’, dan hal tersebut menurut
saya menarik.

4. Pengalaman belajar apa yang tidak menarik dan tidak berguna


dalam konteks sebagai calon guru?
Bagi Saya, seluruh apa yang sudah dipelajari dan yang
akan dipelajari, terlepas dari bagaimana model
pembelajaran yang dibawa oleh masing-masing dosen,
semua sudah berusaha untuk menghadirkan diri sepenuh
hati, dan tersebut layak untuk diapresiasi. Menarik dan
tidak, semua kembali ke selera dan cara pandang kita
sebagai makluk social. Berguna atau tidak? Saya yakin
Tuhan menciptakan segala sesuatu di dunia ini tanpa
alasan yang cukup pantas. Semua sudar tertakar, semua
sudah terukur.

Refleksi pengalaman 1. Apa yang telah terjadi?


belajar Banyak hal yang terjadi, seiring dengan perjalanan
belajar yang pasti semua orang alami. Untuk Saya pribadi,
belajar dengan menggunakan metode dan konsep yang
menarik terasa lebih menyenangkan, dibanding dengan
belajar yang monoton, yakni hanya seputar membaca,
menghafal, dan menulis.
Merkipun banyak hal terjadi, namun jujur tidak banyak
hal yang bisa Saya ingat, terkait dengan pengalaman
belajar yang pernah Saya jalani. Beberapa ingatan tentang
pengalaman belajar, muncul dari kegiatan pembelajaran
yang sangat menyenangkan, disatu sisi, ingatan tentang
pengalaman belajar yang sangat menyesakkan juga
sampai saat ini masih teringat jelas.
Berbicara mengenai pengalaman menyenangkan, salah
satu pengalaman menyenangkan belajar selama PPG yang
Saya ingat, adalah ketika saya bertatap muka langsung
dengan dosen Bahasa Inggris.
Awalnya Saya tidak mengira pembelajaran akan berjalan
seru, namun setelah berjalan, pembelajaran terasa begitu
seru. Jokes dan improvisasi yang cerdas dari Ibu dosen
berhasil membuat suasana pembelajaran menjadi ringan
namun penuh makna.

2. Mengapa hal tersebut dapat terjadi?


Belajar adalah proses panjang, yang harga untuk
melahirkan buahnya adalah kesabaran. Menjudge peserta
didik, tentu jelas bukan solusi terbaik, karena masing-
masing peserta didik memiliki tingkat pemahaman yang
berbeda.
Bagi kebanyakan orang, mereka cenderung mengingat
dua hal. Yakni pengalaman yang membuatnya bahagia,
dan pengalaman yang membuatnya sakit.
Pengalaman mengesankan akan selalu di ingat, karena
membekas di hati. Oleh sebab itu, Sebagai guru, sebisa
mungkin mulai saat ini kita berusaha untuk menciptakan
suasana belajar yang menyenangkan, mengesankan, dan
bermakna di benak peserta didik, agar apa yang kita
lakukan hari ini, diingat sebagai wujud kasih dan cinta
seorang guru untuk mendidik peserta didik dengan tulus
ikhlas.
Analisis artefak 1. Artefak-artefak pembelajaran mana yang dapat saya jadikan
pembelajaran bukti dukung hasil refleksi pengalaman belajar?

2. Mengapa artefak ini yang saya pilih?


Saya memilih artefak tersebut, karena melalui capture
gambar tersebut, terlihat wajah-wajah mahasiswa yang
begitu ceria dan bahagia mengikuti pembelajaran Bahasa
Inggris.

3. Bagian mana dari artefak ini yang mendukung hasil refleksi


saya?
Seluruh capture artefak yang tergambar di gambar
tersebut, dimana terlihat sangat jelas, bahwa seluruh
mahasiswa bahagia selam proses pembelajaran, dan hal
tersbut yang begitu berkesan dalam benak mahasiswa.

Rumusan hasil Apabila saya mengajar atau membahas topik ini, dengan
refleksi berupa mempertimbangkan prinsip pembelajaran bermakna yang berpusat
pembelajaran kepada siswa, perubahan apa yang akan saya lakukan?
bermakna Perubahan yang akan Saya lakukan, apabila saya
mengajar atau membahas topik ini, dengan
mempertimbangkan prinsip pembelajaran bermakna
yang berpusat kepada siswa, adalah Saya ingin membawa
pengalaman belajar yang mengesankan bagi peserta didik,
dimana dalam prosesnya, Saya ingin menggabungkan
media konkret dan media tekhnologi atau AI.

Anda mungkin juga menyukai