Anda di halaman 1dari 1

BAB I PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Produksi pangan ke depan, khususnya beras, diperkirakan menurun akibat degradasi kualitas
lingkungan, termasuk berkurangnya sumber daya air dan lahan subur. Sudah saatnya
pemerintah dan masyarakat menyadari pentingnya pengembangan tanaman selain padi
sebagai sumber pangan yang andal dan berkesinambungan demi terjaminnya ketersediaan
pangan nasional Indonesia merupakan negara mega biodiversitas yang kaya akan potensi
lokal. Indonesia pernah mencapai swasembada pangan pada 1984. Sayangnya tumpuan
swasembada pangan itu hanya pada satu produk yaitu beras.

Pemerintah Orde Baru menggenjot produksi besar-besaran. Beras dijadikan sebagai makanan
pokok hampir seluruh masyarakat Indonesia. Pemerintah Soeharto kala itu seakan tak
menghiraukan apakah beras cocok untuk daerah di luar Jawa atau tidak.

Akibatnya, masyarakat yang tadinya punya tanaman pangan lokal jadi ikut mengganti
makanan pokoknya dengan beras. Seperti Madura dengan jagungnya dan Papua dengan
sagunya. Pangan-pangan lokal sebagai sumber karbohidrat itu perlahan mulai kehilangan
pamor.

Selain jagung dan sagu, Indonesia juga memiliki sederet tanaman pangan lokal yang
potensial digunakan sebagai pengganti beras. Ancaman krisis pangan yang pernah
dilontarkan Presiden Joko Widodo beberapa waktu lalu, mestinya menjadi momentum untuk
kembali menghidupkan sejumlah tanaman pangan lokal yang pernah berjaya.

Sayuran merupakan tanaman yang mempunyai peranan yang sangat penting dalam pemenuhan gizi
masyarakat dan mempunyai nilai ekonomis. Desa Paring Lahung adalah salah satu desa yang berada
di Kecamatan Montallat Kabupaten Barito Utara yang merupakan salah satu daerah yang kaya akan
tumbuhan endemik yang dapat di konsumsi sebagai sayuran. Di daerah ini dulunya masyarakat
menjadikan tumbuhan endeimik seperti tanaman paku dan rebung hutan sebagai sayuran dan lauk
pauk. Tumbuhan-tumbuhan tersebut tumbuh dengan sendirinya tanpa dibudidayakan. Dari hasil
wawancara dan observasi sebelumnya diketahui masyarakat sering menjajakan tanaman-tanaman
lokal seperti sayur pucuk paku, buah kalajau, rebung paring manis dsb. Berdasarkan hal tersebut
diperlukan pengenalan bahan alami tanaman lokal disekitar sebagai sumber pangan untuk dapat
dimanfaatkan dalam upaya menjaga kestabilan pangan.

Anda mungkin juga menyukai