Anda di halaman 1dari 35

Departemen Keperawatan Anak 2023

No.CM : 445752
FORMAT PENGKAJIAN Nama : PB
PASIEN ANAK Tgl.Lahir : 2 Juni 2023
Usia : 2 tahun
Jenis Kelamin : P
(Usia 0 – 18 tahun)

Tgl masuk ruangan rawat : 19/6/2023.Pukul : 20.00. Ruang Rawat Inap


Tgl pengkajian : 20/6/ 2023 Pukul : 09.00
.........................................
Sumber data : ( ) Pasien ( √ ) Keluarga ( ) Lainnya .......................

IDENTITAS PENANGGUNGJAWAB PASIEN (KELUARGA)


Ibu Ayah
Nama : Ibu AD Nama : Tn. PD
Usia Sekarang : 25 th Usia Sekarang : 32 tahun
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Swasta
Pendidikan : SMA Pendidikan : SMK
Alamat : Perum Mumbul, Nusa Dua Alamat : Perum Mumbul, Nusa Dua
No. Telpon : 087850693997 No. telpon : 081939701010
RIWAYAT KESEHATAN
Keluhan Utama :
Kejang, demam dan batuk

Diagnosa medis saat ini : Kejang Demam Sederhana

Riwayat keluhan/penyakit saat ini: (keluhan, riwayat pengobatan, rawat inap, operasi)
Pasien datang ke IGD RSU Surya Husadha Nusa Dua rujukan dari Klinik diantar oleh perawat dan orang
tuanya. Pasien dikeluhkan kejang dirumah setelah bangun tidur siang. Kejang baru pertama kali, kejang
berlangsung ± 1menit, kaku seluruh anggota gerak. Pasien dikeluhkan demam sejak 1 hari sebelum MRS
disertai batuk. Setelah dilakukan pemeriksaan fisik dan penunjang oleh dokter pasien disarankan untuk MRS.

PEMERIKSAAN FISIK

Status Pernafasan
Kesulitan Bernafas  Tidak  Ya
Adanya sumbatan pada jalan  Tidak  Ya
nafas Jika ya, sebutkan .dahak / sputum yang mukopurulen............................
Alat Bantu Nafas  Nasal canul  Sungkup/masker biasa
 NRM  Head Box  Ventilator mekanik
 HFN  CPAP  Lain-lain, .......................
Pasien mengalami  Tidak  Ya, jelaskan ..disebelahkan oleh sputum mikropurulen yang sulit
ketidaknyamanan dalam dikeluarkan
pernafasan

Cara pasien mengatasi masalah


pernafasan yang dialami
Status Nutrisi, Cairan dan Elektrolit
Berat badan ..15.... kg
Tinggi Badan/ Panjang Badan ..92..... cm
LLA ....17.....
LK ....49....
BB/TB (2 bulan s.d 5 tahun)  < -3 SD  ≥-3 SD - < -2 SD  -2 - +2 (lihat grafik BB/TB)
Status Gizi Baik/ Kurang/ Buruk
Index Masa Tubuh (> 5 thn) ........
Interpretasi Gizi buruk/ Gizi Kurang/ Gizi Baik/ Overweight/ Obesitas

Intake Nutrisi  ASI, Frek. Pemberian ..........x/menit


 Susu Formula, Jenis : ............
Frek. Pemberian
.........5.......x/hari
Jenis makanan yang biasa
dikonsumsi sebelum sakit  Bubur  Nasi  Roti  Kentang  Jagung
 Ikan  Daging hewan (ayam, bebek, sapi, kambing)
 Telur  Sayuran ................
 Tempe/ Tahu  Buah
Makanan Favorit : ................................................
Frekuensi makan : ......... x/hari Jumlah : ............... sdm
 Air mineral ,.....800..... cc/hari  Soft drink (soda), ....... kali/seminggu 
teh/kopi ,............. kali/seminggu
Jenis makanan yang biasa
dikonsumsi saat ini  Bubur  Nasi  Roti  Kentang  Jagung
 Ikan  Daging hewan (ayam, bebek, sapi, kambing)
 Telur  Sayuran ................
 Tempe/ Tahu  Buah
Makanan Favorit : ................................................
Frekuensi makan : ......... x/hari Jumlah : ............... sdm
 Air mineral ,......800... cc/hari  Soft drink (soda), ....... kali/seminggu 
teh/kopi ,............. kali/seminggu

Makanan pendamping ASI


(MPASI)  Tidak  Ya Frekuensi : ........ x/hari Jumlah : ......sdm
Kesulitan Menyusui
Keluhan Rasa mual saat ini  Tidak  Ya
Keluhan Muntah  Tidak  Ada , skala mual :...........
 Tidak  Ada
Jika Ya, Warna/Volume _/ ml
Minuman yang biasa dikonsumsi
sebelum sakit  Air mineral, ............ cc/hari  Susu,.600.......... cc/hari
 Lain-lain, sebutkan …................... jumlah : .............. x/seminggu

Minuman yang biasa dikonsumsi


setelah sakit  Air mineral, ....700....... cc/hari  Susu,..600.......... cc/hari
 Lain-lain, sebutkan …................... jumlah : .............. x/seminggu

Pasien terpasang infus


 Tidak  Ya, lokasi :
..tangan kiri...... Jenis terapi
Eliminasi
BAK
Warna urine  Normal  Tidak Normal
 Kuning jernih  Keruh  Kemerahan  bercampur feses
Frekuensi BAK 5 x/hari
Jumlah urine .......1000............... cc/hari
Nyeri saat BAK :  Tidak  Ya

BAB Defekasi melalui :


 Anus  Stoma  Fistel
Frek. 1 /hari ; Warna kuning
Konsistensi lembek
 Ada darah  Tidak Ada darah
 Lendir  Tidak Ada lendir
Lain-lain ..................................

Ketidaknyamanan saat BAB  Tidak  Ada, jelaskan


Istirahat/ Tidur
Durasi tidur ..12....... jam/hari
Frekuensi tidur sehari ....2 - 3........ x/hari
Kualitas tidur  Baik  Cukup Baik  Kurang Baik  Tidak baik
Lain-lain ..................................................
Skrinning Nyeri
Tipe Nyeri (jika ada)  Nyeri Akut  Nyeri Kronis, sejak .......................
Skor Comfort Behaviour .................... (gunakan Comfort Behaviour Checklist pada lampiran)
Karakteristik Nyeri
Provokasi -...............................................................................................................................
Quality/ Kualitas .
Regio/ Lokasi ..-.............................................................................................................................
Scale/ Skala (gunakan format sesuai usia) .
Time/ Durasi ...-............................................................................................................................
.
Cara mengatasi nyeri :
Nyeri hilang/ berkurang bila :  Minum obat, .....................
 Istirahat  Mendengarkan musik  Berubah posisi/ tidur
 Menarik nafas dalam  Guided imagery  Massage
 Lain-lain, sebutkan .............

Skrining Alergi Obat  Tidak  Ya, obat ......................


Jika Ya, pasang klip alergi (pasangkan di pasien)

SKRINING SKALA NYERI


FLACC SCALE (Anak-anak usia < 3 tahun dan atau belum bisa bicara)
Kategori Skor Hasil Skoring
Wajah  Tidak ada ekspresi khusus (misal : senyum) 0
 Kadang meringis/ mengerutkan dahi, menarik diri 1
 Sering/ terus menerus mengerutkan dahi, rahang mengatup, 2
dagu bergetar
Ekstremitas  Posisi normal/rileks 0
 Tidak tenang, gelisah, tegang 1
 Menendang/ menarik diri 2
Gerakan  Berbaring tenang, posisi normal, bergerak mudah 0
 Menggeliat-geliat, bolak-balik, berpindah, tegang 1
 Posisi tubuh meringkuk, kaku/spasme atau menyetak 2
Menangis  Tidak menangis 0
 Merintih, merengek, kadang mengeluh 1
 Menangis tersedu-sedu, terisak-isak, menjerit 2
Kemampuan  Senang, rileks 0
 Dapat ditenangkan dengan sentuhan, pelukan, atau bicara, 1
ditenangkan
dapat dialihkan
 Sulit/tidak dapat ditenangkan dengan pelukan, sentuhan 2
atau distraksi
Total Skor

PAIN SCORE 0-10 NUMERICAL RATING (untuk anak usia 5 tahun ke atas)

Skala Nyeri :
WONG-BAKER FACES PAIN Rating Scale (untuk anak usia 3 tahun ke atas)

Skala Nyeri :
VISUAL ANALOG SCALE (VAS) (untuk anak usia 8 tahun ke atas)

Skala Nyeri :
Penilaian Skala Kenyamanan Pasien Penilaian skala mual (nausea)

KEADAAN UMUM PASIEN


Tanda-tanda Vital :
0
Suhu : 39 C , Pernafasan: 22 x/menit, Nadi : 110 x/menit,
Tekanan Darah : mmHg, Nyeri : Ada/ Tidak
Kondisi Umum : Lemah/ Sedang/ Baik (lingkari sesuai kondisi pasien) , Saturasi O2 : %

1. Kesadaran (GCS)
 Composmentis : 15-14
 Apatis : 13-12
Delirium : 11-10
 Somnolen : 9-7
 Stupor : 6-4
 Coma :3

15

2. Kulit
Warna Kulit  Pink  Pucat  Kuning  Mottled
Sianosis  Tidak  Ya, Lokasi………………………
Kemerahan  Tidak  Ya, Lokasi………………………
Tanda lahir  Tidak  Ya, Lokasi………………………
Turgor kulit  Elastis  Tidak elastis
Edema  Tidak  Ada, Lokasi………………………
Luka  Tidak  Ada, Lokasi………………………
Skor Braden
Risiko dekubitus Beri tanda (arsir) pada lokasi luka
Karakteristik luka:……………………….........
…………………………………………………
…………………………………………………
…………………………………………………

...15.......... (sesuai form skor braden pada lampiran)


 Ya  Tidak

3. Kepala
Bentuk Kepala  Normal  Microcephal  Macrocephal
Lingkar Kepala .....49..... cm
Frontanel anterior  Datar  Cekung  Cembung
Fontanel Posterior  Datar  Cekung  Cembung
Kelainan  Molding  Caput Succedaneum  Cephal Hematom
Lain-lain..............................

Bentuk wajah  Normal  Down Sindrom  Moon Face


 Sindrom Pierrobin  Paresis Nervus Fasialis
 Lain-lain ...................,,,,,,,,,,,,,
Leher
Bentuk  Pendek  Panjang
Kelenjar Tyroid  Tidak membesar  Membesar
Kelenjar Limfe  Tidak membesar  Membesar
Kaku kuduk  Tidak  Ya

Telinga
Bentuk  Simetris  Asimetris
Letak Pina  Melewati Epicantus mata  Sejajar epicantus mata

Hidung
Bentuk  Simetris  Asimetris
Mukus  Tidak  Ya
Rhinorea  Tidak  Ya
Nafas cuping hidung  Tidak  Ya
Septum deviasi:  Tidak  Ya
 Lain-lain ..........................

Mata
Bentuk  Simetris  Asimetris
Sekret  Ada  Tidak
Konjungtiva  Anemis  Merah muda
Sklera  Ikterik  An Ikterik
Kelainan  Strabismus  Glaukoma  Katarak  Oedem Palpebra
Jarak intrakantus ...............cm
Lain-lain ........................................................

Mulut
Bentuk  Simetris  Asimetris
Mukosa Bibir  Lembab  Kering
Warna Bibir  Merah muda  Sianosis
Palatum  Tidak Ada Celah  Ada Celah
Lidah  Normal  Abnormal
Kelainan  Labioskiziz  Palatoskizis  Sariawan , Lain-lain .........................
4. Dada dan Paru-paru
“Inspeksi”
Bentuk  Simetris  Asimetris
Lesi/trauma jalan lahir  Tidak  Ya
Pengembangan dada  Simetris  Asimetris
Retraksi Intracosta  Tidak  Ya
 Lain-lain ...............................................
“Palpasi”
Ada benjolan/massa  Tidak  Ya
Nyeri Tekan  Tidak  Ya
Taktil Fremitus  Simetris  Asimetris,...........................
“Perkusi”
Suara Ketukan  Resonan  Hiperresonan  Pekak
“Auskultasi”
Usaha Bernafas  Spontan  Dengan Alat bantu
Suara Nafas  Vesikuler  Ronchi  Wheezing  Gurgling
 Lainnya…………
...................................................................................................................
5. Jantung
.
“Inspeksi”
Bentuk
Lesi/trauma jalan lahir/Jejas  Membesar  Normal
Sianosis
 Tidak  Ya
Ictus cordis
 Tidak  Ya
Waktu pengisian kapiler (CRT)  Terlihat jelas  Normal
Pemeriksaan vena jugularis
 < 3 detik  > 3 detik
 Normal  Membesar
“Palpasi”
Ada benjolan/massa
Nyeri Tekan
 Tidak  Ya
Thrill
 Tidak  Ya
 Tidak  Ya
“Perkusi”
Perkusi batas jantung
 Normal  Membesar
“Auskultasi”
Suara Jantung
 BJ 1 & BJ 2 reguler  Gallops  Murmur
Irama Jantung
Frekuensi jantung
 Reguler  Ireguler
...110........ x/mnt
6. Abdomen
 Lain-lain ..........................
“Inspeksi”
Bentuk
Lingkar Perut
 Supel  Abnormal, ......................
Lesi/trauma jalan lahir
........ cm
Distensi Abdomen
 Tidak  Ada
Turgor Kulit
 Tidak  Ya
“Auskultasi”  Kembali ≥ 2 detik  kembali < 2 detik
Bising Usus
Frekuensi
 Tidak  Ada
“Palpasi” .....10...... x/mnt
Ada benjolan/massa
Nyeri Tekan
Asites  Tidak  Ya
 Tidak  Ada
“Perkusi”  Tidak  Ya
Suara Perkusi
 Timpani  Hipertimpani  Pekak
 Lain-lain ..........................

7. Genitalia  Hermafrodit  Hipospadia/Epispadia  Fistel


 Labia minora: menutup/ terbuka Testis: Turun/ Belum turun
 Kelainan, lain-lain……………………………
8. Anus  Ada  Tidak

9. Ekstremitas dan Pergerakan:  Bebas  Terbatas


Muskuloskeletal Kelainan:…………………………….
Akral :  Hangat  Dingin
Nyeri :  Tidak  Ada
Edema :  Tidak  Ada, Lokasi .....................
Risiko Jatuh : ................ (form risiko jatuh pada lampiran)

10. Refleks  Moro  Babinski  Rooting


 Sucking  Menggenggam  Placing
 Menelan  Tonic neck
Lain-lain ...................

11. Tonus/Aktivitas Aktivitas : Aktif  Tenang


 Letargi  Kejang
Kekuatan otot :

Tonus otot :

 Lain-lain ..........................
Hasil Pemeriksaan Laboratorium, Rontgen, dll

Lab Darah lengkap tanggal 19 Juni 2023

HGB 12,5 g/dL

RBC 4,42 10^6/µL

HCT 36,2 %

MCV 81,9 fL

MCH 28,3 pg

MCHC 34,5 g/dL

WBC 9,01 10^3/µL

NLR 3,6

PLT 273 10^3/µL

SWAB ANTIGEN : NEGATIF


Terapi Medis yang Didapatkan Pasien

IVFD Kaen 3 B 12 tetes/menit

Ampicilin 4 x 500 mg

Diazepam 3 x 1,5 mg

Parasetamol syr 4 x 6,25 ml

Mucos syr 3 x 3,75 ml


KENYAMANAN PSIKOSPIRITUAL (ditanyakan pada pasien/orangtua/keluarga pasien)
Kesadaran diri
Konsep diri pasien : ...............-......................................................................................................................................
..................................................................................................................................................................................
... Harga diri pasien :
...........-............................................................................................................................................
....................................................................................................................................................................................
. Gambaran diri pasien :
.........-.........................................................................................................................................
....................................................................................................................................................................................
.. Makna kehidupan saat ini bagi pasien :
...........-.............................................................................................................
........................................................................................................................................................................................
Orang yang paling dekat dengan pasien : ...........Ibu...........................  Hadir  Tidak
Kontak fisik dengan orang terdekat selama perawatan :  Tidak  Ada
Jika Ada, jelaskan bentuk kontak fisik yang dilakukan : Digendong dan dipeluk
Perasaan yang dirasakan pasien dengan kehadiran orang terdekat : tenang.........................................................
Hal yang tidak disukai atau ditakuti pasien :  Tidak  Ada, Jelaskan .petugas medis.............
Kecemasan :  Tidak  Ya, Jelaskan
.................................................. Adanya keyakinan tertentu tentang kondisi pasien : pasien beragama
hindu .
KENYAMANAN SOSIOKULTURAL
Anak Kandung :  Tidak  Ya
Adanya dukungan sibling :  Tidak  Ada ,
jelaskan.................................................... Jumlah orang yang boleh mengunjungi pasien :
1 orang
Tinggal bersama :  Orangtua  Kakek/Nenek sibling Lain-lain, jelaskan
Orang yang mengasuh pasien : Orang Tua
Support sistem dalam keluarga :  Tidak  Ada , Jelaskan……………………………………….
Support sistem dari teman sebaya :  Tidak  Ada , Jelaskan.....................
Pendidikan pasien saat ini : belum sekolah..................
Bahasa yang digunakan keluarga sehari-hari :  Bahasa Indonesia,  Bahasa daerah, jelaskan dapat
menyebutkan mama dan bapak
Hambatan dalam bahasa :  Tidak  Ya, jelaskan :
Kemampuan pasien bersosialisasi : .................................................

Penghasilan Orang Tua perbulan :  di bawah UMR  UMR  di atas UMR


Pembiayaan Kesehatan : Biaya sendiri  Asuransi Swasta Perusahaan BPJS Lain-lain, jelaskan

Pengetahuan keluarga tentang kesehatan : Paham, Memerlukan penjelasan lebih lanjut


Hubungan pasien dengan keluarga :  Baik, Kurang baik Tidak baik, jelaskan .......................................
Adanya ritual/budaya tertentu terkait penyakit pasien saat ini :........................
Kegiatan keagamaan tertentu :  Tidak  Ada , sebutkan……………………………………….
Ketaatan berdoa :  Tidak  Ya , Frekuensi : ............1........ kali/sehari
Sarana yang digunakan untuk berdoa : .Canang dan dupa.................
KENYAMANAN LINGKUNGAN
Kondisi Keamanan
1. Tempat tidur/box bayi/inkubator
Terkunci : Ya  Tidak
Kelembaban :  Basah  Lembab Kering
Tanda pengaman :  Ada  Tidak
2. Klip risiko jatuh :  Tidak terpasang  Terpasang
3. Klip alergi : Tidak terpasang  Terpasang
4. Gelang identitas :  Tidak terpasang  Terpasang

Risiko Infeksi
1. Jarak antar Bed :  <1,5 meter  1,5 meter
2. Penempatan dalam 1 bed : 1 pasien  >1 pasien
3. Penempatan dalam 1 kamar : ......4.... pasien

Kondisi kenyamanan lingkungan


1. Suhu ruangan : Dingin  Hangat Panas , sebutkan …....
2. Pencahayaan ruangan :  Gelap  Redup  Terang
3. Selimut tempat tidur :  Ada  Tidak
4. Bantal tempat tidur :  Ada  Tidak
5. Adanya fasilitas hiburan :  Ada  Tidak, sebutkan .......................
6. Tersedianya permainan kesukaan :  Ada  Tidak, sebutkan .......................
7. Kondisi kebersihan ruangan :  Bersih  Tidak, jelaskan ...................
8. Bau ruangan :  Harum  Cukup Harum  Tidak Sedap
9. Suasana ruang perawatan :  Tenang  Cukup Tenang  Berisik
10. Adanya pemandangan yang disukai pasien :  Ada  Tidak

MASALAH KEPERAWATAN (Diurutkan berdasarkan prioritas masalah)

1. Hipertermia

2. Ketidakefektifan Bersihan Jalan Nafas

3. Kecemasan orang tua

4.

5.

6.

7.

8.

9.

Hari/Tanggal : Kamis / 2 Juni 2022...................................................... Pukul : 09.00 wita...............


Mengetahui
Perawat Primer/ PJ Perawat yang Mengkaji

( Ns. Ni Kadek Dhinda Winandari, S.Kep ) ( Muhamad Badrus Soleh, S.Kep )


Nama Perawat & Tanda Tangan Nama Perawat & Tanda Tangan
Lampiran Pengkajian

Skor Braden

No. Parameter Skor


1. PERSEPSI SENSORI 4
Kemampuan untuk merespon ketidaknyamanan tekanan
Tidak berespon = 1
Sangat terbatas = 2
Sedikit terbatas = 3
Tidak ada gangguan = 4
2 KELEMBABAN 4
Seberapa sering kulit terpapar kelembaban
Kelembaban konstan = 1
Sering lembab = 2
Kadang lembab = 3
Jarang lembab = 4
3 AKTIVITAS 1
Tingkat aktivitas fisik
Tergeletak di tempat tidur = 1
Tidak bisa berjalan = 2
Berjalan pada jarak terbatas = 3
Berjalan di sekitar ruangan = 4
4 MOBILITAS 3
Kemampuan untuk mengubah dan mengontrol posisi tubuh
Tidak bisa bergerak = 1
Sangat terbatas = 2
Sedikit terbatas = 3
Tidak ada batasan = 4
5 NUTRISI 2
Pola asupan makanan
Sangat buruk = 1
Kurang adekuat = 2
Adekuat = 3
Sangat baik = 4
6 FRIKSI 2
Masalah = 1
Potensi masalah = 2
Tidak ada masalah = 3
Total skor 15

Interpretasi :
15 – 18 : Risiko ringan
13 – 14 : Risiko sedang
10 - 12 : Risiko tinggi
≤9 : Risiko berat
(Apabila pasien menunjukkan nilai 12 atau di bawahnya maka pasien berisiko mengalami
kerusakan integritas kulit)
SKRINING RISIKO JATUH/CEDERA
Anak berusia <12 tahun dianggap berisiko tinggi dan anak usia 12-18 tahun dilakukan penilaian risiko jatuh anak
dengan menggunakan Humpty Dumpty Scale dan diberi skor. Jika nilainya berisiko tinggi, maka klip risiko jatuh
(pada pasien) dan segitiga (di tempat tidur/ brankar/ kursi roda) berwarna kuning dipasangkan 
 Berisiko rendah (skor 7 – 11)  Berisiko Tinggi (skor ≥ 12)

Parameter Kriteria Skor Hasil Parameter Kriteria Skor Hasil


Skoring Skoring
Umur < 3 tahun 4 Gangguan Tidak sadar 3
3-7 tahun 3
4 Kognitif terhadap
1
7-13 tahun 2 keterbatasan
>13 tahun 1 (gangguan
kesadaran,
retardasai mental)
Lupa keterbatasan 2
(anak-anak
hiperaktif)
Mengetahui
kemampuan diri
1
Jenis Laki-laki 2 Faktor Riwayat jatuh dari 4
Kelamin Perempuan 1
2 Lingkungan tempat tidur saat
2
bayi-anak
Pasien
menggunakan alat 3
bantu atau
box/mebel
Pasien berada di
tempat tidur 2

Di luar ruang rawat 1


Diagnosa Kelainan 4 Respon Dalam 24 jam 3
Neurologi
3 terhadap
operasi/obat Dalam 48 jam 2
Perubahan penenang/ >48 jam
dalam efek 1
oksigenasi anestesi
(masalah
saluran nafas, Penggunaan Bermacam-macam 3
dehidrasi, 3 Obat obat yang
1
anemia, digunakan: obat
anoreksia, sedatif (kecuali
sinkop/sakit pasien ICU yang
kepala, dll) menggunakan
sedasi paralisis),
Kelainan psikis/ 2 hipnotik, barbiturat,
perilaku fenotiazin,
antidepresan,
Diagnosis lain 1 laksans/diuretika,
narkotik
Salah satu dari 2
pengobatan di atas

Pengobatan lain 1
Total
13
PENGKAJIAN LAMPIRAN RIWAYAT KESEHATAN PASIEN
(Dikaji pada pasien anak usia 1-3 tahun)

Riwayat Kelahiran Sebelumnya


No. Tanggal/Bulan/ Proses Penolong Jenis BB Penyulit/ Kondisi
Tahun kelahiran Persalinan Persalinan Kelamin Lahir Komplikasi Bayi
1 02 Juni 2021 Normal Bidan P 3280 - Vigrous
gram babby

RIWAYAT KESEHATAN MASA LALU


Riwayat Kelahiran
1. Prenatal
Usia Ibu saat hamil  < 20 tahun  20 – 35 tahun  >35 tahun
Persepsi terhadap kehamilan  Kehamilan direncanakan
 Kehamilan tidak direncanakan
Antenatal Care  Tidak  Ya,
Apabila Ya, jumlah kunjungan ........ kali
Kunjungan ke :  Dokter  Bidan/Perawat
 Lain-lain..........
Berat Badan Ibu sebelum hamil ……53… kg
Kenaikan BB selama kehamilan ……11… kg
Tinggi Badan Ibu .......160.... cm
Kondisi air ketuban ..................................
Golongan darah ibu . A / B / O / AB
Kebiasaan ibu saat hamil . -..............................................................
Obat yang dikonsumsi selama kehamilan
(obat yang bersifat teratogenik) …-……………………………………………..
Riwayat cedera selama kehamilan  Tidak  Pernah,……….……………………………
Komplikasi selama kehamilan  Tidak  Ada, ……………………………..
Riwayat hospitalisasi selama kehamilan  Tidak  Pernah, ……………………………..
Pemeriksaan laboratorium selama hamil  Tidak  Ya:
 Rubella  Hepatitis  CMV
 GO  Herpes  HIV
 Lainnya…………………………………....

2. Intranatal

Riwayat Persalinan  Spontan  SC a/i ...............  alat bantu :


VE/FE
Usia kehamilan  Kurang bulan  Cukup bulan  Lebih bulan
Penolong persalinan  Dokter  Bidan/Perawat  Non-kesehatan
(Dukun) ............................
Lama Persalinan ..14 Jam
Komplikasi Saat Persalinan …-………………………………………….....

Kelainan congenital  Tidak  Ya……………………………


Kelahiran  Tunggal  Kembar / mutipel

Pengeluaran meconium  < 24 jam  > 24 jam

Penggunaan Vit A  Tidak  Ya


Penggunaan Vit K  Tidak  Ya
Riwayat IMD (Inisiasi Menyusui Dini)  Tidak  Ya

Lain-lain yang perlu dilaporkan :


........................................................................................................................................................................
..
........................................................................................................................................................................
..
........................................................................................................................................................................
Riwayat Kesehatan Terdahulu

1. Penyakit yang pernah dialami  Tidak  Ada……………………………


Penatalaksanaan yang dilakukan …………………………………………….....

2. Riwayat hospitalisasi  Tidak  Ya, Jika ya:


Kapan………………………………………...
Dimana……………………………………….
Penyakit……………………………………...

3. Riwayat Operasi  Tidak  Ya, Jika ya:


Kapan………………………………………...
Dimana……………………………………….
Jenis Operasi…………………………………

4. Riwayat penggunaan obat  Tidak  Ya, Jika ya:


Jenis obat……………………………………..
Respon terhadap pengobatan…………………

5. Riwayat injury/kecelakaan  Tidak  Ya……………………………

6. Riwayat alergi  Tidak  Ya, Jika ya:


 Makanan, ..........  Obat  Udara  Debu
 Lainnya……………………………………
Reaksi alergi : ........................

Riwayat Imunisasi dan Tumbuh Kembang


Riwayat Imunisasi : Imunisasi yang didapatkan pasien lengkap.

Riwayat Tumbuh Kembang :

Riwayat Penyakit Keluarga YANG DITURUNKAN

 Asma  Hipertensi  Penyakit jantung  Diabetes mellitus  Ginjal


Kanker Lainnya……………………………………………………………………….

Riwayat Penyakit Keluarga Yang Menular

 Hepatitis  TBC  Dermatitis  Cacar  Typoid  Kolera


 Pneumonia  Lainnya……………………………………………………………………….
Genogram

Keterangan ;
: Laki - laki

: Perempuam

: Menikah

------ : Tinggal serumah

: Pasien.
ANALISIS DATA

No. Hari/Tanggal Data Subjektif & Data Objektif Etiologi Masalah Keperawatan TTD Perawat
1 Selasa DS: Ibu mengatakan anaknya kejang Hipertermia
20 Juni 2023 selama ± 1 menit disetai panas sejak Virus, jamur,bakteri
1 hari sebelum MRS.
Infeksi saluran nafas atas
DO : Suhu badan 39°C
Warna kulit kemerahan Infeksi saluran nafas bawah
Akral teraba hangat
Pelepasan mediator pyrogen

Menuju hipotalamus

Menggangu termoregulasi

Suhu tubuh meningkat

Hipertermi
No. Hari/Tanggal Data Subjektif & Data Objektif Etiologi Masalah Keperawatan TTD Perawat
2 Selasa,20 Juni DS : Ibu mengatakan anaknya batuk Virus,jamur,bakteri Ketidakefektifan bersihan jalan
2023 disertai dahak kental dan sulit dikeluarkan nafas
Invasi saluran Nafas
DO : RR: 22 x/menit,
terdapat suara nafas ronchi (+) Kuman berlebih di bronkus
Anak tampak batuk
Terdengar suara grok-grok Proses peradangan

DS: Ibu mengatakan anaknya panas sejak Akumulasi secret meningkat


1 hari sebelum MRS.
Ketidakmampuan
mengeluarkan secret

Ketidakefektifan Bersihan Jalan


Nafas

3 Selasa , 20 Juni DS : Ibu pasien mengtakan cemas dengan Kejang demam Kecemasan orang tua
2023 penyakit anaknya
Hospitalisasi
DO : Ibu bertanya -tanya tentang
bagaimana kondisi anaknya
Suara ibu bergetar saat bertanya Kecemasan orang tua
Ibu tampak tegang
INTERVENSI KEPERAWATAN
No.
Hari/Tanggal Tujuan & Kriteria Hasil Intervensi Keperawatan Rasional Paraf
DX
1 Selasa,20 Juni 2023 Setelah dilakukan askep 3 x 24 jam NIC LABEL
diharapkan hipertermi teratasi dengan 1. Perawatan Demam
kriteria hasil : a. Pantau suhu dan tanda-tanda vital Mencapai atau memelihara
suhu tubuh dalam batas normal
lainnya
NOC LABEL
b. Monitor warna kulit dan suhu
a. Termoregulasi
c. Monitor asupan dan keluaran
a. Menggigil saat dingin dapat
d. Beri obat atau cairan IV (misalnya:
dipertahankan atau
antipiretik, agen antibakteri, dan
ditingkatkan pada skala 5
agen anti menggigil)
(tidak ada)
e. Tutup pasien dengan selimut atau
b. Tingkat pernapasan dapat
pakaian ringan, tergantung pada
dipertahankan atau
fase demam
ditingkatkan pada skala 5
f. Dorong konsumsi cairan
(tidak ada)
g. Fasilitasi istirahat, terapkan
c. Hipertermia dapat
pembatasan aktivitas: jika
dipertahankan atau
diperlukan
ditingkatkan pada skala 5
h. Lembabkan bibir dan mukosa
(tidak ada)
hidung yang kering
d. Perubahan warna kulit dapat
dipertahankan atau
ditingkatkan pada skala 5
(tidak ada)
e. Dehidrasi dapat dipertahankan
atau ditingkatkan pada skala 5
(tidak ada)
No.
Hari/Tanggal Tujuan & Kriteria Hasil Intervensi Keperawatan Rasional Paraf
DX
2. Monitor tanda-tanda vital:
b. Tanda- tanda vital a. Monitor tekanan darah, nadi, suhu,
a. Suhu tubuh dapat status pernafasan
dipertahankan atau b. Monitor tanda dan gejala
ditingkatkan pada skala 5 hipotermi dan hipertermi
(tidak ada) c. Monitor irama dan tekanan
b. Tingkat pernapasan dapat jantung
dipertahankan atau d. Monitor keberadaan dan kualitas
ditingkatkan pada skala 5 nadi
(tidak ada)
c. Irama pernapasan dapat
dipertahankan atau
ditingkatkan pada skala 5
(tidak ada)
d. Tekanan darah sistolik dapat
dipertahankan atau
ditingkatkan pada skala 5
(tidak ada)
e. Tekanan darah diastolik dapat
dipertahankan atau
ditingkatkan pada skala 5
(tidak ada)
f. Tekanan nadi dapat
dipertahankan atau
ditingkatkan pada skala 5
(tidak ada)
No.
Hari/Tanggal Tujuan & Kriteria Hasil Intervensi Keperawatan Rasional Paraf
DX
2 Selasa, Setelah diberikan askep selama 3 x 24 NIC LABEL
20 Juni 2023 jam diharapkan bersihan jalan nafas 1. Manajemen jalan nafas
efektif dengan kriteria hasil : a. Posisikan pasien untuk Memfasilitasi kepatenan jalan
nafas
meminimalkan ventilasi
NOC LABEL b. Lakukan fisioterapi dada
Outcome untuk mengukur sebagaimana mestinya
penyelesaian dari diagnosa c. Motivasi pasien untuk bernapas
1. Status pernafasan : Ventilasi pelan, dalam berputar dan batuk
a. Frekuensi pernafasan dapat d. Auskultasi suara nafas, catat area
dipertahankan atau yang ventilasinya menurun atau
ditingkatkan pada skala 5 tidak ada dan adanya suara
(tidak ada) tambahan
b. Irama pernapasan dapat e. Kelola bronkodilator sebagaimana
dipertahankan atau mestinya
ditingkatkan pada skala 5 f. Ajarkan pasien bagaimana
(tidak ada) menggunakan inhaler sesuai resep
c. Suara perkusi nafas dapat sebagaimana mestinya
dipertahankan atau g. Posisikan untuk meringankan sesak
ditingkatkan pada skala 5 nafas
(tidak ada) h. Monitor status pernafasan dan
d. Kedalaman inspirasi dapat oksigenasi sebagaimana mestinya
dipertahankan atau 2. Monitor Pernafasan
Menganalisa keadaan pasien
ditingkatkan pada skala 5 a. Monitor kecepatan, irama,
untuk memastikan kepatenan
(tidak ada) kedalaman, dan kesulitan bernafas
jalan nafas dan kecukupan
e. Akumulasi sputum dapat b. Monitor keluhan sesak nafas pertukaran gas
dipertahankan atau pasien, termasuk kegiatan yang
No.
Hari/Tanggal Tujuan & Kriteria Hasil Intervensi Keperawatan Rasional Paraf
DX
ditingkatkan pada skala 5 meningkatkan atau memperburuk
(tidak ada) sesak tersebut
f. Suara Nafas tambahan dapat c. Auskultasi suara nafas, catat area
dipertahankan atau dimana terjadi penurunan atau tidak
ditingkatkan pada skala 5 adanya ventilasi dan keberadaan
(tidak ada) suara nafas tambahan
Dyspnea saat istirahat dapat d. Monitor sekresi pernafasan pasien
dipertahankan atau ditingkatkan pada e. Berikan bantuan terapi nafas jika
skala 5 (tidak ada) diperlukan (misalnya, nebulizer)
3. Monitor Tanda-Tanda Vital
Menganalisa kardiovaskuler
a. Monitor tekanan darah, nadi, suhu,
pernafasan dan suhu tubuh.
dan status pernafasan dengan tepat
b. Monitor tekanan darah setelah
pasien minum obat jika
memungkinkan
c. Monitor suara paru
d. Monitor warna kulit, suhu,
kelembapan
e. Monitor dan laporkan tanda dan
gejala hipertermia dan hipotermia
3 Selasa, Setelah diberikan asuhan keperawatan NIC LABEL.
20 Juni 2023 3x 24 jam diharapkan cemas dapat di Pengurangan Kecemasan Mengurangi tekanan,
tanggulangi dengan kriteria hasil : 1. Gunakan pendekatan yang tenang dan ketakutan, firasat, maupun
meyakinkan ketidaknyamanan terkait
NOC LABEL 2. Dengarkan orang tua klien dengan sumber – sumber
Tingkat Kecemasan 3. Puji / kuatkan prilaku yang baik berbahaya yang tidak
secara tepat
No.
Hari/Tanggal Tujuan & Kriteria Hasil Intervensi Keperawatan Rasional Paraf
DX
Kontrol Kecemasan teridentifikasi
Pengajaran Prosedur / Perawatan
1. Wajah tegang dipertahankan pada 1. Kaji pengalaman pasien sebelumnya Menyiapkan pasien dan
level 3 ditingkatkan pada level 4 dan tingkat pengetahuan pasien terkait keluarga untuk dapat
(ringan) Tindakan yang dilakukan. memahami Tindakan yang
2. Rasa takut yang disampaikan 2. Kaji harapan klien dan keluarga dilakukan.
secara luar dipertahankan pada mengenai Tindakan yang dilakukan
level 2 ditingkatkan pada level 4 3. Berikan kesempatan bagi pasien untuk
(ringan) bertanya ataupun mendiskusikan
3. Rasa cemas yang disampaikan perasaannya.
secara lisan dipertahankan pada
level 2 ditingkatkan pada level 4
4. Menggunakan teknik relaksasi
untuk mengurangi kecemasan.

IMPLEMENTASI
No.
Waktu Implementasi Respon Pasien TTD
Dx
1 Selasa,
20 Juni 2023
1,2 09.00 Mengobservasi vital sign DS :-
DO :S : 39C
N : 110 x/menit
RR : 22 x/menit
2 09.30 Memberikan posisi yang nyaman untuk pasien DS :-
DO : Pasien tampak tidur dengan posisi miring kesamping
1 10.00 Menganjurkan ibu untuk memberikan kompres DS : Ibu mengatakan bersedia jika anaknya dilakukan
No.
Waktu Implementasi Respon Pasien TTD
Dx
hangat pada anaknya kompres hangat
DO : Pasien menangis
Ibu pasien membantu saat dilakukan kompres.
1 11.00 Dorong ibu pasien agar memberikan cairan yang DS : Ibu mengatakan paham dengan penjelasan yang
cukup diberikan.
DO : Pasien tampak minum air putih ± 100 cc dan susu 250 cc
susu sejak pagi.
1,2 12.00 Mengobservasi status pernafasan pasien DS : Ibu mengatakan anaknya batuk disertai dahak yang susah
dikeluarkan
DO : Pasien tampak batuk dan memakai O2 Nasal canul 2 lpm
3 14.00 Kaji harapan ibu mengenai Tindakan yang dilakukan DS : Ibu mengatakan dengan dirawat di RS anaknya cepat
sehat.
DO : Ibu tampak masih tegang saat berkomunikasi dengan
perawat.
Rabu,
21 Juni 2023
2 08.00 Mengobservasi vital sign DS : Ibu mengatakan sesak dan batuk anaknya berkurang.
Mengobservasi status pernafasan pasien DO : S :38ºC
Monitor kecepatan irama,kedalaman, dan kesulitan N : 100 x/menit
bernafas. RR : 22 x/menit
Ronchi (+) berkurang, dahak sudah mudah dikeluarkan.
1,2, 10.00 Memberikan obat injeksi Ampicillin 500mg per I.V DS :-
DO : Pasien tampak menangis
3 12.30 Melakukan pendekatan yang tenang dan DS : Ibu mengatakan anaknya adalah anak pertamanya dan ibu
mendengarkan keluh kesah ibu. cemas akan terjadi sesuatu.
DO : Ibu tampak berkaca – kaca saat bercerita.
3 13.30 Memuji ibu pasien karena sudah tanggap dengan DS : Ibu akan melakukan yang terbaik buat anaknya.
membawa ke RS untuk berobat. DO : pasiem tampak tersenyum
No.
Waktu Implementasi Respon Pasien TTD
Dx
Kamis ,
22 Juni 2023

2 0 Mengobservasi vital sign dan status pernafasan DS : Ibu pasien mengatakan batuk anaknya berkurang,dahak
8.00 sudah bisa dikeluarkan.
DO : S : 37°C
N : 100 x/menit
RR : 20 x/menit
Ronchi (+)
1,2 08.30 Memberikan obat anti kejang, obat batuk DS : -
Memberikan obat oral antipiretik. DO : Obat masuk perlahan ,reaksi alergi (-)
1 09.00 Memberikan obat antibiotik Ampicillin 500mg DS : -
DO : Pasien menangis , obat sudah masuk, reaksi alergi (-)
2 09.30 Memonitor keluhan sesak pasien DS : Ibu mengatakan batuk lebih berkurang ,dan pasien lebih
bisa beristirahat.
DO : Pasien tampak sedang tidur
2 10.00 Mengatur posisi pasien DS : -
DO : Pasien tampak tidur dengan posisi kesamping
1 10.30 Dorong ibu pasien agar tetap memberikan cairan DS : Ibu mengatakan mengerti dengan yang telah dijelaskan.
yang cukup DO : Pasien minum ± 150 cc air putih dan 200 cc susu

1 12.00 Meminta ibu meningkatkan sirkulasi udara dengan DS : Ibu langsung membuka korden sesuai yang
membuka korden diinstruksikan
DO : Korden sudah tampak dibuka.
EVALUASI
No. Dx Hari/Tanggal Evaluasi Sumatif TTD
1. Kamis, 22 Juni 2023 S: Ibu pasien mengatakan An FB sudah tidak demam
O : S: 36,8C N:96x/menit RR: 20 x/menit
Akral teraba dingin
A : Tujuan tercapai
P : Pertahankan kondisi pasien

S : Ibu pasien mengatakan pasien masih batuk tapi sudah bisa mengeluarkan dahak
2. Kamis, 22 Juni 2023
O : RR : 20 x/menit. Pasien tampak batuk efektif
A : Tujuan tercapai sebagian
P : Pertahankan kondisi pasien. Lanjutkan intervensi

Kamis, 22 Juni 2023


3. S : Ibu pasien mengatakan kalau dia sudah tidak cemas lagi karena kondisi anaknya
yang sudah membaik
O : Ibu pasien tampak rileks
A : Tujuan tercapai.
P : Pertahankan kondisi. Ajarkan Ibu dan keluarga mengenai cara penanganan
pertama untuk kejang demam pada anak.
SATUAN ACARA PENYULUHAN KEJANG DEMAM

OLEH;
MUHAMAD BADRUS SOLEH, S.KEP
NIM: C2223066

PROGAM STUDI PROFESI NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
BINA USADA BALI
TAHUN 2023
SATUAN ACARA PENYULUHAN

A. JUDUL : Kejang Demam

B. TUJUAN
1. Tujuan Instruksional Umum (TIU)
Setelah mengikuti penyuluhan kesehatan selama ± 60 menit, orang tua pasien diharapkan mampu memahami tentang penyakit kejang
demam.

2. Tujuan Istruksional Khusus (TIK)


Setelah mengikuti penyuluhan kesehatan selama ± 60 menit, diharapkan orangtua pasien mampu :

a. Menjelaskan pengertian penyakit kejang demam.

b. Menyebutkan tanda dan gejala penyakit kejang demam.

c. Menjelaskan cara penanganan saat kejang dan saat demam.

C. TEMPAT : Ruang Rawat Inap

D. WAKTU : Hari Senin 3 Juni 2022 / Pukul 12.30 Wita s.d pukul 13.30 Wita

E. SASARAN :
1. Peserta : Orang tua pasien di ruang Cilinaya RSD Mangusada
2. Jumlah : 1 orang
F. METODE
1. Ceramah
2. Diskusi
3. Tanya jawab
G. MEDIA
Leaflet

H. RENCANA PELAKSANAAN
No W aktu Rencana Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Peserta

1 15 menit Persiapan
- Memberikan salam  Menjawab salam
- Perkenalan  Mendengarkan & memperhatikan
- Menjelaskan TIU dan TIK
- Menyebutkan materi yang akan diberikan
2 30 menit Proses
Menanyakan (review) kepada peserta tentang pengertian, tanda dan  Menjawab pertanyaan penyuluh
gejala serta penanganan pasien kejang demam  Mendengarkan dan memperhatikan
Memberikan reward jika jawaban benar dan membetulkan jika masih  Bertanya
ada kekurangan.  Menjawab pertanyaan
Menjelaskan materi :
1. Menyebutkan pengertian kejang demam.
2. Menyebutkan tanda dan gejala kejang demam.
3. Menyebutkan penanganan yang dilakukan pada pasien kejang
demam.
3 10 menit Evaluasi
Meminta pasien untuk menjawab pertanyaan penyuluh  Menyebutkan dan menjelaskan
4 5 menit Penutup
- Mengucapkan salam penutup  Memperhatikan
 Menjawab salam
MATERI PENYULUHAN TENTANG KEJANG DEMAM

A. Pengertian Kejang Demam

Kejang demam (febrile convulsion) adalah kejang yang terjadi pada saat demam dan tidak disebabkan oleh proses infeksi didalam

kepala seperti : radang selaput otak (meningitis), radang otak (ensifilitis), ataupun adanya infeksi lain seperti : infeksi saluran pernafasan,

infeksi saluran pada telinga dan infeksi pada saluran pencernaan. Kejang demam terjadi pada anak pada usia 6 bulan sampai 5 tahun

(Lusia, 2015).

Kejang demam yaitu kejang yang berbuhungan dengan demam, biasanya ditandai dengan demam yang suhunya bisa mencapai 38 0C pada

bagian rektal dan lebih dari 37,80C dibagian aksilaris. Kejang demam terjadi pada saat anak berusia antara 3 bulan - 5 tahun, untuk

bangkitan kejang demam sendiri biasanya terjadi pada anak usia 6 bulan sampai dengan 22 bulan (Seineld,2013).

Dapat disimpulkan bahwa kejang demam adalah kejang yang

terjadi pada anak - anak saat adanya kenaikan suhu tubuh secara mendadak dan biasanya kejang timbul pada hari pertama saat demam.

B. Penyebab Kejang Demam

Adapun menurut IDAI, penyebab terjadinya kejang demam antara lain : demam, patologis otak, eklamsia, obat - obatan,

ketidakseimbangan kimiawi seperti hiperkalemia, hipoglikemia, dan asidosis (IDAI, 2013).

Biasanya kejang demam diawali dengan adanya infeksi virus atau bakteri. Adapun untuk penyakit penyerta dari kejang demam seperti

penyakit infeksi saluran pernafasan, gastroenteritis, dan otitis media. Meningkatnya suhu tubuh secara cepat juga dapat mempengaruhi

terjadinya kejang. Faktor hereditas juga mempunyai peranan sekitar 8-22 % anak yang mengalami kejang demam bisa juga orang tua

memiliki riwayat kejang demam pada waktu kecil (Lumbantobing. SM, 2007 ;
Behrman. RE, & Kliegman. RM, 2005).

C. Manifestasi Klinik

Kejang demam pada anak dapat terjadi bengkitan kejang dengan suhu tubuh mengalami peningkatan secara cepat dan disebabkan

karena adanya infeksi diluar susunan saraf pusat seperti otitis media akut, tonsilitis, furunkolitis, dan bronchitis. Biasanya kejang demam

terjadi dalam waktu 24 jam pertama pada saat demam dan berlangsung singkat dengan sifat bangkitan berbentuk tonik-klonik, klonik, tonik

dan fokal atau akinetik. Kejang demam dapat berhenti sendiri dan pada saat berhenti, anak tidak dapat memberikan reaksi apapun, tetapi

setelah berhenti beberapa detik atau beberapa menit anak kemudian sadar kembali tanpa adanya kelainan pada saraf (Ngastiya

Adapun ciri-ciri anak yang mengalami kejang adalah sebagai berikut:

1. Suhu badan mencapai 390C.

2. Bagian tubuh termasuk pada tangan, kaki menjadi kaku, bagian kepala terkulai kebelakang disusul dengan munculnya gejala kejut

yang kuat.

3. Saat terjadi kejang anak mengalami kehilangan kesadaran, terkadang juga napas bisa berhenti beberapa saat.

4. Kulit berwarna pucat sampai kebiruan dan bola mata naik ke atas.

5. Gigi terkatup dan terkadang disertai muntah.

6. Anak tidak dapat mengontrol untuk buang air kecil dan buang air besar (Djamaludin, 2010).

D. Cara Penanganan Kejang demam

Menurut (Ngastiyah, 2014) Penatalaksanaan saat kejang demam antara

lain sebagai berikut :

1. Baringkan pasien ditempat yang datar, miringkan kepala pasien.


2. Singkirkan benda - benda disekitar pasien apabila dapat membahayakan keadaan pasien.

3. Longgarkan pakaian jika mengganggu pernafasan.

4. Jangan memasang tongue spatel karena dapat beresiko lidah tergigit.

5. Bila pasien sadar segera berikan minuman hangat.

6. Pemberian oksigen untuk mencukupi perfusi jaringan.

7. Bila suhu pasien tinggi berikan kompres hangat.

Penatalaksanaan tindakan yang dapat dilakukan bila suhu panas atau demam tinggi (Potter & Perry, 2005 ; Sodikin, 2012).

1. Menggunakan pakaian yang tipis dan longgar sehingga mampu untuk menyerap keringat.

2. Jangan menyelimuti anak dengan selimut yang tebal karena dapat meningkatkan suhu tubuh dan akan menghalangi proses penguapan.

3. Kompres hangat dengan menggunakan washlap, tempelkan washlap ke bagian tubuh yang akan diberikan kompres hangat.

4. Menggunakan terapi fisik dengan cara memberikan minum yang banyak supaya kebutuhan cairan dapat terpenuhi.

5. Berikan obat penurun panas atau antipiretik


DAFTAR PUSTAKA

Carnobio M.N., 1990 “Cardiovaskuler Disorder” Mosby’s Clinical Nursing.


Ngastiyah, 1997, “Perawatan Anak Sakit” Editor Setiawan, EGC, Jakarta.
Markum, A.H, 1991, “Ilmu Kesehatan Anak”, Balai Penerbitan, FKUI, Jakarta 6
APA ITU KEJANG DEMAM? APA TANDA DAN GEJALA KEJANG
KEJANG DEMAM DEMAM?

> Suhu badan mencapai 39˚C.


>Bagian tubuh menjadi kaku.
>saat kejang terjadi kehilangan kesadaran.
>Kulit pucat dan bola mata naik keatas
>Gigi terkatup terkadang muntah.
>Anak tidak dapat mengontrol BAK dan BAB

(Djamaluddin,2010)

PENANGANAN PADA ANAK YANG


Kejang demam adalah Kejang yang
terjadi pada kenaikan suhu tubuh
MENGALAMI KEJANG DEMAM
lebih 38˚C serta terjadi pada umur
6 bulan hingga 5 tahun.

Oleh :
NI MADE RASTITI, S.Kep
Baringkan anak pada tempat aman
C2222103 APA PENYEBAB KEJANG DEMAM? Longgakan pakaian sekitar kepala dan leher
PROGRAM STUDI PROFESI NERS Cegah lidah jangan sampai tergigit dan menutupi
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN jalan nafas
Non infeksi infeksi Berikan kompres hangat
BINA USADA BALI
Alergi Virus Segera miringkan anak setelah kerjang berhenti
2022
Trauma Bakteri
Auto-imun
Tumbuh Gigi
PENURUNAN SUHU TUBUH PADA ANAK
DENGAN MENGGUNAKAN KOMPRES HANGAT

Faktor pencetus terjadinya kejang demam karena tingginya suhu tubuh pada anak, hal ini disebabkan oleh keadaan otak anak yang sangat rentan
terhadap suhu badan. Kompres hangat adalah salah satu metode fisik untuk menurunkan suhu tubuh pada anak kejang demam. Kompres hangat
dapat menjadi pertolongan pertama saat anak mengalami kejang demam.
Tujuan: Mengidentifikasi penurunan suhu tubuh pada anak febrile convulsion dengan menggunakan kompres hangat.
Desain: Literatur review, sumber artikel pencarian database Google Scholar, Pubmed, ProQuest, Directory of Open Access Journals (DOAJ)
tahun (2016-2020) diterbitkan dalam bahasa indonesia-inggris
Metode: Pencarian literature menggunakan PICOS framework dan keyword terkait dengan febrile convulsion dan kompres hangat, yang sesuai
dengan judul, identifikasi abstrak dan kriteria inklusi dan ekslusi.
Hasil: Hasil review yang diperoleh yaitu pemberian kompres hangat pada anak dengan kejang demam mengalami penurunan hampir setengahnya

(40%) yaitu (0,4 - 0,8 ) dan sebesar (20%) mengalami penurunan (0,88 ) dan (0,247 ), sedangkan sebagian kecil ada yang mengalami

penurunan sekitar (0,17 ) dan (1,9 ).

Kesimpulan: Berdasarkan literature review dan 10 jurnal yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa pemberian kompres hangat merupakan suatu
tindakan yang efektif sebagai upaya penurunan suhu tubuh pada anak yang mengalami febrile convulsion.

Anda mungkin juga menyukai