A Antroposentrisme
B Ekosentrisme
C Biosentrisme
D Deep Ecology
E Anamitrisme
2 Setiap kehidupan dan makluk hidup mempunyai nilai dan berharga pada dirinya
sendiri, sehingga semua makluk pantas mendapat pertimbangan dan kepedulian
moral. Alam perlu diperlakukan secara moral, terlepas dari apakah ia bernilai bagi
manusia atau tidak. Paradigma ini mendasarkan moralitas pada keluhuran
kehidupan, baik pada manusia maupun pada makluk hidup lainnya. Setiap
kehidupan yang ada di muka bumi ini memiliki nilai moral yang sama, sehingga
harus dilindungi dan diselamatkan. Manusia mempunyai nilai moral dan berharga
justeru karena kehidupan dalam diri manusia bernilai pada dirinya sendiri.
Berdasarkan keterangan tersebut, pandangan tersebut merupakan teori.
A Biosentrisme
B Ekosentrisme
C Antroposentrisme
D Deep Ecology
E Anamitrisme
3. Teori ini secara ekologis memandang makhluk hidup (biotik) dan makhluk tak
hidup (abiotik) lainnya saling terkait satu sama lainnya. Etika diperluas untuk
mencakup komunitas ekologis seluruhnya, baik yang hidup maupun tidak.
Kewajiban dan tanggung jawab moral tidak hanya dibatasi pada makhluk hidup.
Ekologi dangkal )menuntut suatu etika baru yang tidak berpusat pada manusia,
tetapi berpusat pada makhluk hidup seluruhnya dalam kaitannya dengan upaya
mengatasi persoalan lingkungan hidup.
A Ekosentrisme
B Biosentrisme
C Antroposentrisme
D Deep Ecology
E Anamitrisme
4 Etika ekologi dangkal adalah pendekatan terhadap lingkungan yang menekankan
bahwa lingkungan sebagai sarana untuk kepentingan manusia, yang bersifat
antroposentris. Etika ekologi dangkal ini biasanya diterapkan pada filsafat
rasionalisme dan humanisme serta ilmu pengetahuan mekanistik yang kemudian
diikuti dan dianut oleh banyak ahli lingkungan. Kebanyakan para ahli lingkungan
ini memiliki pandangan bahwa alam bertujuan untuk memenuhi kebutuhan hidup
manusia Dibawah ini yang bukan merupakan poin dalam penekanan teori
Antroposentrisme adalah
A Menekankan hak hidup makhluk lain, walaupun dapat dimanfaatkan oleh
manusia tidak boleh diperlakukan sewenang - wenang
B Mengutamakan perasaan manusia sebagai pusat keprihatinannya.
C Mengutamakan hak-hak makhluk lain atas alam tetapi tidak menekankan
tanggung jawab manusia.
D Manusia terpisah dari alam.
E Kebijakan dan manajemen sumber daya alam untuk kepentingan
manusia.
5 Teori lingkungan hidup yang merupakan kelanjutan dari teori biosentrisme adalah
A Ekosentrisme
B Antroposnetrisme
C Ekologi
D Biologi
E Ekofeminisme
6 Teori ekologi dalam (Ekosentrisme) menuntut suatu perubahan dimana etika tidak
hanya terfokus pada manusia, tetapi kepada seluruh makhluk hidup dan
lingkungannya. Seluruh komunitas ekologis menjadi fokus dari teori ini dengan
kata lain, teori ini sebagai gerakan yang nyata agar tercipta suatu kehidupan yang
selaras antara makhluk hidup dan alam. Gerakan nyata ini berpengaruh terhadap
cara pandang, tingkah laku, dan gaya hidup banyak orang.
Tokoh yang memperkenalkan teori ekologi dangkal adalah
A Arne Naess
B Alferd Schwinzer
C Charles Brich.
D Aristoteles
E Alferd russel Wallace
7 Menurut Naess bahwa krisis lingkungan hanya bisa diatasi dengan melakukan
perubahan cara pandang dan perilaku manusia terhadap alam. Yang dibutuhkan
sebuah pola hidup atau gaya hidup baru yang tidak hanya menyangkut orang per
orang, tetapi juga budaya masyarakat secara keseluruhan. Artinya, dibutuhkan
yang menuntun manusia untuk berinteraksi dalam alam semesta
A Etika lingkungan
B Akhlak
C Keselarasan
D Moral
E Norma
8. Paradigma Antroposentrisme memadang bahwa manusia sebagai pusat dari alam
semesta dan hanya manusia yang mempunyai nilai, sementara alam dan segala
isinya sekedar sebagai alat pemuas kepentingan dan kebutuhan hidup manusia.
Sedangkan Ekosentrisme menyampaikan pandangannya bahwa secara ekologis,
makluk hidup dan benda-benda abiotis lainnya saling terkait satu sama lainnya.
Kewajiban dan tanggung jawab moral tidak hanya dibatasi pada makluk hidup,
tetapi juga berlaku terhadap semua realitas ekologis. Perbedaan teori
antroposentrisme dengan teori ekosentrisme terletak pada cara pandang
A Manusia terhadap alam
B Manusia terhadap manusia
C Manusia terhadap tuhan
D Manusia terhadap tumbuhan dan hewan
E Manusia terhadap karya seni
9. Ekologi dalam merupakan etika yang memandang bahwa manusia merupakan
bagian integral dari lingkungannya. Konsep ini menempatkan sistem etika baru
dan memiliki implikasi positif dalam kelestarian alam. Etika Ekologi ini memiliki
prinsip yaitu bahwa semua bentuk kehidupan memilihi hak berada, hak untuk
hidup dan hak untuk berkembang.
Di bawah ini yang bukan merupakan poin penekanan dalam teori ekosentrisme
adalah.
A Mengutamakan hak hak manusia, hak makhluk lain tidak diperhatikan.
B Menekankan hak hidup mahluk lain, walaupun dapat dimanfaatkan oleh
manusia, tidak boleh diperlakukan sewenang-wenang
C Kebijakan manajemen lingkungan bagi semua mahluk
D Manusia bagian dari alam
E Prihatin akan perasaan semua mahluk dan sedih kalau alam
diperlakukan sewenang-wenang
10. Headline berita : Kualitas Udara Kota-kota di Seluruh Dunia
AirVisual mengumpulkan data terbaru tentang polusi PM2.5 dari sumber
pemantauan publik 1 untuk melaporkan status kualitas udara dunia pada tahun
2018, ke dalam dataset global yang terperinci dan tepat waktu, dengan fokus data
yang telah dipublikasikan kepada masyarakat secara real-time. Sumber-sumber
ini termasuk jaringan pemantauan pemerintah, serta pengukuran dari monitor
kualitas udara IQAir AirVisual yang dioperasikan oleh individu, peneliti, dan LSM.
Tingkat polusi udara tetap sangat tinggi di banyak bagian dunia. Data WHO
menunjukkan bahwa 9 dari 10 orang menghirup udara yang mengandung polutan
tingkat tinggi . Polusi udara 2 luar ruangan menjadi penyebab utama kematian dini
di dunia ke-4, dan kerugian ini diperkirakan membebani ekonomi global dengan
biaya tahunan yang tidak sedikit yaitu sebesar 225 miliar USD .
Berdasarkan permasalahan tersebut, pemerintah mengantisipasi dengan
mengeluarkan PP No Tahun ..
Walhi Tolak Undangan Rapat DPR: Omnibus Law Bukan buat Rakyat
Jakarta, CNN Indonesia -- Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) menolak
memenuhi undangan Rapat Dengar Pendapat Umum (RDPU) dengan Badan
Legislasi (Baleg) DPR RI untuk membahas Rancangan Undang-undang
(RUU) Omnibus Law RUU Cipta Kerja, Rabu (10/6). Direktur Eksekutif Nasional
Walhi Nur Hidayati menyatakan pihaknya menolak ikut rapat dengan DPR karena
berpandangan RUU Omnibus Law Ciptker tidak mempunyai urgensi dan
semangat dalam melindungi kepentingan lingkungan hidup. Berdasarkan kajian
yang dilakukan, lanjutnya, RUU Omnibus Law Ciptaker malah memuat semangat
melindungi investasi dengan menghapus beberapa ketentuan krusial dalam
Undang-undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan
Lingkungan Hidup.
Berdasarkan wacana diatas, fungsi dari organisasi lingkungan hidup tersebut
(walhi) dalam menerapkan etika lingkungan adalah …...
A 23 Tahun 1997
B 24 Tahun 1997
C 25 Tahun 1997
D 26 Tahun 1997
E 27 Tahun 1997
26 Menjadi mitra masyarakat dalam advokasi masalah lingkungan adalah salah satu
peran dan fungsi dari...
A Individu
B Pemerintah
C Organisasi lingkungan
D Sekolah
E Tukang sampah
27 Berikut ini adalah peran dan fungsi pemerintah dalam pengelolaan lingkungan
hidup, kecuali...
A Melakukan eksploitasi terhadap sumber daya alam
B Meningkatkan akan hak dan tanggung jawab masyarakat
C Menyediakan informasi yang berhubungan dengan lingkungan
D Pembuat Kebijakan yang pro alam
E Membuat peraturan dalam menjaga lingkungan
28 Manusia tidak dibenarkan untuk bersikap tamak dengan menumpuk kekayaan
dari hasil alam secara berlebihan, hal ini merupakan dasar dari prinsip etika
lingkungan...
A Sederhana dan selaras dengan alam
B Tanggung jawab
C Integritas moral
D No harm
E Green peace
29 Manusia dapat ikut merasakan hal yang sama dengan apa yang dirasakan oleh
makhluk hidup yang lain. Pernyataan tersebut merupakan dasar dari prinsip etika
lingkungan...
A Solidaritas
B Tanggung jawab
C Demokrasi
D Keadilan
E Sekitar
30 Hukum kasih dan kepedulian yang bekerja secara alamiah demi kehidupan itu
sendiri disebut...
A Hukum ekologi
B Hukum adat
C Hukum alam
D Hukum lingkungan hidup
E Hukum pidana
31
A
B
C
D
E
32
A
B
C
D
E
33
A
B
C
D
E
34
A
B
C
D
E
35
A
B
C
D
E
36
A
B
C
D
E
37
A
B
C
D
E
38
A
B
C
D
E
39
A
B
C
D
E
40
A
B
C
D
E