Anda di halaman 1dari 1

Rumah Kompos

Alat

1. Komposter (berskala aerob maupun anaerob)


2. Sprayer
3. Skop dan garpu tanam
4. Pengayak
5. Terpal
6. Karung goni atau besek bambu

Bahan

1. Material coklat (daun kering, rumput kering, limbah kertas, sekam, serbuk gergaji, serutan
kayu, jerami, kulit jagung, tangkai sayuran)
2. Material hijau (daun/rumput segar, sayuran, buah, kulit telur, teh/kopi, pupuk kandang)
3. Bioaktivator

Proses Pengomposan

1. Simpan komposter di tempat yang tidak terkena cahaya matahari dan hujan secara langsung.
Karena panas yang terlalu tinggi akan membuat mikroorganisme pengurai tidak bekerja sehingga
masa panen akan semakin lama dan kelembapan yang tinggi akan membuat kompos menjadi
basah dan bau.
2. Siapkan alat dan bahan
3. Masukan material coklat sebagai dasar, kemudian material hijau di atasnya (berlapis).
Perbandingan keduanya 2:1. Semprotkan bioaktivator ke atas material hijau secukupnya. Begitu
seterusnya sampai komposter penuh. Idealnya material hijau harus selalu kita cacah supaya
mempercepat proses penguraian.
4. Aduk komposter. Pengadukan dilakukan hingga hari ke 7 dari hari pertama mulai mengompos
agar sirkulasi udara tetap terjaga. Setelah itu pengadukan bisa dilakukan minimal sekali dalam
seminggu dengan tetap memperhatikan kelembaban kompos. Jika terlalu kering kita bisa
semprotkan bioaktivator, dan jika terlalu basah kita bisa tambahkan material coklat.
5. Panen dilakukan setelah kompos matang. Kompos yang matang berbentuk seperti tanah, tidak
berbau. Panen bisa dilakukan tergantung seberapa banyak material yang kita komposkan.
Semakin banyak maka panen akan lebih lama. Lama waktu mengompos bisa 1 sampai 6 bulan.
Pada dasarnya tidak ada kompos yang gagal, yang ada hanya panen yang tertunda.
6. Setelah matang keluarkan kompos dari komposter, setelah itu kompos bisa kita ayak, bagian
yang halus bisa kita jemur sebentar supaya kering. Masukan kompos yang telah di jemur ke
dalam wadah yang memiliki sirkulasi udara baik seperti karung goni atau besek bambu.

Hasil Pengomposan

Hasil dari pengomposan dapat berupa kompos padat maupun kompos cair (air lindi).

Penggunaan Kompos

1. Pengaplikasian kompos padat bisa langsung digunakan pada tanaman atau sebagai bahan
tambahan untuk membuat media tanam.
2. Jika terdapat kompos cair, maka penggunaan harus diencerkan terlebih dahulu dengan
perbandingaan 1:10 karena sifat kompos cair yang asam.

Anda mungkin juga menyukai