PEMATANGSIANTAR
SKRIPSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SIMALUNGUN
PEMATANGSIANTAR
2024
VI
DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK................................................................................................ i
ABSTRACT..............................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN....................................................................1
2.1.2 Pemasaran............................................................................12
2.1.3 Pendapatan..........................................................................21
VI
3.3 Sumber Data..................................................................................25
5.1 Kesimpulan....................................................................................52
5.2 Saran..............................................................................................53
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................524
LAMPIRAN
VI
BAB I
PENDAHULUAN
bidang apapun menjadi lebih bervariasi dan menjadi titik perubahan teknik
memasarkan suatu produk barang atau jasa dari cara konvensional beralih
menggunakan pemasaran digital. Hal ini berimbas kepada seluruh kegiatan bisnis
secara keseluruhan baik itu sebuah bisnis yang sudah berskala besar dan nasional
Bioskop merupakan salah satu subsektor ekonomi hiburan yang sudah lama ada di
CJ CGV Cinemas, Cinepolis, Dakota Cinema, New Star Cineplex, Lotte Cinema,
2018, dengan angka 17,8 persen layar dan bioskop 19,8 persen.
penjualan, juga membuat strategi pemasaran menjadi hal yang krusial bagi
VI
Bioskop Cinepolis Pematangsiantar dalam upaya menarik minat menonton dan
Selain untuk bisa bertahan, pelaku bisnis ini juga melakukan berbagai
bisa mengembangkan usahanya. Salah satu yang dapat mendukung hal tersebut
mungkin juga sesuai dengan kondisi terkini untuk menunjang keberhasilan tujuan
perusahaan.
dianggap menjadi hal yang efektif dikarenakan bahwa pemasaran memiliki tujuan
berbasis elektronik dilakukan untuk membuat pemasaran suatu produk atau jasa
VI
rutin menjaga kebersihan demi meningkatkan rasa kepercayaan penonton selama
pandemi, dan menjalankan standart operating procedur atau SOP dengan baik,
bertahan di industri hiburan ini. Atas dasar latar belakang tersebut, maka penulis
VI
1.2. Perumusan Masalah
Dari uraian latar belakang diatas, maka dapat dirumuskan permasalahan dalam
Pematangsiantar?
Cinepolis Pematangsiantar.
Adapun secara khusus, manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Bagi peneliti
VI
- Untuk menambah pengetahuan tentang strategi pemasaran berbasis
- Sebagai media berlatih maupun mengasah berpikir logis kritis dan inspiratif
sarjana manajemen.
2. Bagi Perusahaan
VI
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
bidang yang memberikan pedoman tentang kegiatan yang akan dilakukan dalam
Pengertian strategi secara umum bisa diartikan sebagai upaya individu atau
kelompok untuk membuat skema guna mencapai target sasaran yang hendak
dituju. Dengan kata lain, strategi adalah seni bagi individu ataupun kelompok
untuk memanfaatkan kemampuan dan sumber daya yang dimiliki guna untuk
mencapai target sasaran melalui tata cara yang dianggap dapat efektif dan efisien
untuk mencapai sasaran yang telah diharapkan. Strategi bisa juga diartikan
sebagai tindakan untuk menyesuaikan diri terhadap segala reaksi ataupun situasi
lingkungan yang terjadi. Baik itu situasi yang terduga maupun yang tidak terduga.
penentuan rencana para pemimpin puncak yang berfokus pada tujuan jangka
panjang organisasi, disertai penyusunan suatu cara atau upaya bagaimana agar
VI
(Mandasari, 2019) Strategi pemasaran adalah strategi yang digunakan
permainan untuk mencapai sasaran yang diinginkan dari suatu unit bisnis. Strategi
adalah suatu kesatuan rencana yang menyeluruh, komprehensif, dan terpadu yang
strategi tersebut tidak menghalalkan segala cara, tidak melakukan cara-cara batil,
tidak melakukan kebohongan atau penipuan, dan tidak menzalimi pihak lain.
eksternal dan internal, perumusan kebijakan dan strategi tertentu untuk mencapai
VI
dalamnya terdapat strategi rinci mengenai pasar sasaran, penetapan posisi, bauran
sasaran tertentu.
keputusan kunci yang digunakan untuk manajemen, yang memiliki dampak besar
pada kinerja keuangan. Kebijakan dan keputusan ini biasanya melibatkan sumber
daya yang penting dan tidak dapat diganti dengan mudah” (Siregar, 2018).
merealisasikan misi, tujuan, sasaran yang telah ditentukan dengan cara menjaga
dan mengupayakan adanya keserasian antar berbagai tujuan yang ingin dicapai,
kemampuan yang dimiliki serta peluang dan ancaman yang dihadapi di pasar
produknya. Keserasian seperti ini memang perlu dijaga, namun tidak tertutup
(Adisaputro, 2019).
atau perusahaan yang memiliki target sasaran baik target sasaran yang besar
VI
maupun target sasaran yang kecil, supaya bisa meminimalisir kemungkinan
terjadinya kegagalan yaitu dengan cara membuat strategi supaya bisa membuka
efektif sasaran dan sumber daya organisasi untuk mencapai sasaran tujuan
lingkungan perusahaan, baik internal maupun eksternal yang pada akhirnya dapat
tujuan;
Fungsi Strategi
Fungsi dari strategi pada dasarnya adalah berupaya agar strategi yang
disusun dapat diimplementasikan secara efektif. Untuk itu, terdapat enam fungsi
orang lain.
VI
c. Memanfaatkan atau mengeksploitasi keberhasilan dan kesuksesan
baru.
organisasi kedepan.
VI
sistem informasi serta menghubungkan kompensasi karyawan terhadap
kinerja organisasi.
Menurut (Priharto Sugi, 2020) ada tujuh tujuan strategi seperti berikut ini.
lingkungan eksternal.
VI
7. Berinovasi pada produk dan layanan sehingga selalu disukai oleh
konsumen.
2.1.2. Pemasaran
sales promotion girl, iklan, promosi, atau produk. Bahkan seringkali orang
sebenarnya pemasaran pemasaran memiliki arti yang lebih luas dari yang
Pemasaran merupakan suatu seni yang dilakukan untuk menjual produk, sehingga
pemasaran proses penjualan yang dimulai dari perencanaan produk sampai dengan
setelah produk itu terjual. Berbeda dengan penjualan yang hanya berkutat pada
sasaran pemasaran dan formulasi rencana untuk mencapai sasaran tersebut. Dalam
perusahaan.
dipahami sebagai tempat dimana sekelompok penjual dan pembeli bertemu untuk
VI
untuk terlibat dalam pertukaran guna memenuhi kebutuhan dan keinginan
tersebut.
merealisasikan misi, tujuan, sasaran yang telah ditentukan dengan cara menjaga
dan mengupayakan adanya keserasian antar berbagai tujuan yang ingin dicapai,
kemampuan yang dimiliki serta peluang dan ancaman yang dihadapi di pasar
produknya. Keserasian seperti ini memang perlu dijaga, namun tidak tertutup
(Adisaputro, 2019).
dan keinginan konsumen. Definisi yang baik dan singkat dari pemasaran yang
menurut (Kotler dan Keller, 2016), marketing is about identifying and meeting
human and social needs. One of the shortest good defenitions of marketing is
lebih dari pada itu, pemasaran juga membahas segala masalah yang ada dalam
VI
2. Merancang dan mengembangkan suatu produk yang dapat memuaskan
kebutuhan tersebut.
melakukan kegiatan transaksi produk barang atau jasa. Sehingga pengertian pasar
bukan lagi merujuk kepada suatu tempat tapi lebih kepada aktifitas atau kegiatan
konsumen.
pelanggan dan untuk membangun dan mempertahankan relasi yang positif dengan
aktivitas pokok dalam melakukan bisnis, karena pemasaran menjadi ujung tombak
bagi sebuah perusahaan untuk menjual produk yang dihasilkan. Dengan strategi
pemasaran yang baik dan sesuai dengan target pasar tentu saja sangat membantu
dan menciptakan nilai kepada konsumen guna membangun hubungan baik dengan
konsumen dan mencapai tujuan perusahaan. Pemasaran menjadi suatu hal yang
VI
penting dilihat dari persaingan barang atau jasa yang semakin ketat. Persaingan
pasar yang semakin ketat menjadikan perusahaan untuk merancang strategi yang
tepat agar produk dibeli konsumen. Oleh karena itu perusahaan perlu
produk berupa barang maupun jasa dan merek dagang yang dijual secara langsung
Pemasaran Jasa
(Aditya, 2020) yaitu sebuah tindakan yang dapat ditawarkan oleh suatu pihak
kepada pihak lain yang pada dasarnya bersifat non fisik dan tidak dapat
Pemasaran jasa adalah pemasaran yang bersifat tidak berwujud dan tidak
dapat direturn ataupun dijual dikemudian hari, jasa juga tidak dapat disimpan,
seperti barang, karena jasa yang diproduksi harus bersamaan dengan waktu (M.
Manullang, 2016)
Defenisi pemasaran jasa dapat dibedakan menjadi dua bagian baik secara
sosial maupun manajerial. Secara social, pemasaran jasa adalah proses sosial yang
dengan proses itu individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka
mempertukarkan produk jasa yang bernilai pihak lain. Secara manajerial, adalah
VI
proses perencanaan, pelaksanaan pemikiran, penetapan harga, promosi, dan
Jasa (services) berbeda dengan goods (produk) karena secara kasat mata
jasa tidak dapat dilihat dan dapat menimbulkan berbagai cara dan kegiatan dalam
Ada enam karakteristik jasa yang perlu diperhatikan oleh penyedia jasa
yaitu intangibility (jasa tidak tampak), perishability (jasa tidak dapat disimpan),
produksi dan konsumen), people based (jasa sangat bergantung pada kinerja
Jasa berbeda dengan barang, jika barang merupakan suatu objek, alat, atau
benda, maka jasa adalah perbuatan kinerja (performace) atau usaha, bila
barang dapat dimiliki maka jasa hanya bisa dikonsumsi tetapi tidak
dimiliki.
VI
2. Variability (bervariasi)
artinya banyak variasi bentuk, kualitas dan jenis tergantung pada siapa,
Jasa merupakan komoditas tidak tahan lama dan tidak dapat disimpan.
membangun citra positi, dan menyampaikan nilai unik dari layanan yang
ditawarkan.
Umumnya jasa yang tidak bias lepas dari penyedia jasa, baik manusia
menjadi bagian dari jasa itu sendiri. Pelanggan tidak hanya membeli dan
VI
Pemasaran Media Elektronik
iklan dengan menggunakan media internet, promosi online melalui mesin pencari
Ini berarti bahwa bisnis dapat memberikan layanan kepada pelanggan tanpa
dapat diakses dan dihubungkan ke internet sehingga dapat menjual produk dan
layanan atau jasa dengan baik. Pembeli dapat memesan produk atau layanan dan
melakukan transaksi jual beli tanpa harus bertemu dengan pelanggan potensial.
transaksi jual beli dengan penjual dan mempromosikan produk yang telah
VI
Menurut Dave Chaffey, digital marketing merupakan pemasaran digital
online) pada pasar (website, email, youtube, facebook dan jejaring sosial lainnya)
berbasis online atau secara elektronik. Strategi pemasaran ini dapat dilakukan
melalui berbagai layanan digital, seperti media sosial dengan pemanfaatan internet
dengan pengguna lain, dan membentuk ikatan sosial secara virtual. Media sosial
VI
yang luas atau pun terbatas, dengan meningkatkan nilai dari konten yang dibuat
Menurut Tuten dan Solomon dalam (Achrisya & Indra, 2017) menyatakan
perangkat lunak dari jejaring sosial dengan tujuan untuk membentuk komunikasi,
penyampaian informasi, interaksi, dan penawaran yang memiliki nilai bagi para
lebih banyak orang yang memiliki minat yang sama. Jaringan yang luas
bisnis. Komunikasi yang jujur dan hati - hati harus diperhatikan saat
VI
di internet yang memiliki kesamaan minat dapat terjadi dengan adanya
social network.
berbasis elektronik melalui platform digital dan social media merupakan hal yang
perlu dilakukan dalam era teknologi yang sangat berkembang saat ini untuk dapat
menjangkau lebih luas target pasar yang dibutuhkan sebuah perusahaan agar dapat
2.1.3. Pendapatan
barang yang berasal dari pihak lain maupun hasil industri yang dinilai atas dasar
sejumlah uang dari harta yang berlaku saat itu. Pendapatan merupakan salah satu
unsur sekaligus tujuan utama sebuah perusahaan dalam pembentukan laporan laba
dan rugi. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI Daring, 2016),
pendapatan berasal dari kata “dapat” dengan pengertian pendapatan adalah hasil
peranan yang sangat besar. Pendapatan merupakan faktor penting dalam operasi
VI
suatu perusahaan, karena pendapatan akan mempengaruhi tingkat laba yang
aktivitas entitas yang biasa dan dikenal dengan sebutan berbeda seperti penjualan,
dan aktivitas pencarian laba lainnya yang merupakan operasi yang utama atau
Weygantd, 2011). Secara umum pendapatan dibagi menjadi tiga, antara lain gaji
dan upah pendapatan dari usaha sendiri, dan pendapatan dari usaha lainnya
timbul dalam pelaksanaan aktivitas entitas yang biasa dan dikenal dengan sebutan
berbeda seperti penjualan, imbalan, bunga, dividen, royalti, dan sewa (Ikatan
perusahaan yang merupakan akibat dari aktivitas operasi atau pengadaan barang
timbul dari penyerahan barang/jasa yang dilakukan oleh suatu unit usaha selama
VI
periode tertentu. Bagi perusahaan, pendapatan yang diperoleh atas operasi pokok
akan menambah nilai aset perusahaan yang pada dasarnya juga akan menambah
sebagai akibat penyerahan barang atau jasa kepada pihak lain dicatat tersendiri
bahwa pendapatan adalah jumlah masukan yang didapat atas jasa yang diberikan
oleh perusahaan yang bisa meliputi penjualan produk dan atau jasa kepada
pelanggan yang diperoleh dalam suatu aktivitas operasi suatu perusahaan untuk
penyerahan barang atau jasa. Pendapatan atau nama lain revenue adalah
pendapatan yang diperoleh jangka waktu tertentu. Pendapatan adalah semua yang
diterima dari hasil penjualan barang dan jasa yang didapat dalam unit usaha.
biaya dan beban, sedangkan penghasilan adalah pendapatan bersih yang sudah
perusahaan. Bila pendapatan suatu perusahaan relatif rendah dalam kurun waktu
perusahaan tersebut akan rendah pula. Demikian pula apabila pendapatan suatu
VI
Menurut Kusnadi menyatakan bahwa pendapatan dapat diklasifikasikan
1. Pendapatan Operasional
penjualan produk atau jasa, barang dagangan dalam periode tertentu yang
kepada pembeli.
VI
Pendapatan yang muncul bukan dari penjualan produk atau jasa,
periode tertentu.
a. Produk
pelanggan.
b. Harga
c. Distribusi
d. Promosi
Konsep Pendapatan
konsep dasar pendapatan adalah proses arus, penciptaan barang dan jasa selama
jarak waktu tertentu. Definisi diatas memperlihatkan bahwa ada 3 konsep tentang
VI
1. Konsep pendapatan yang memusatkan pada arus masuk (inflow) aktiva
barang dan jasa serta penyaluran konsumen atau produsen lainnya, jadi
dilakukan perusahaan.
Karakteristik Pendapatan
Dari definisi dan teori pendapatan menurut para ahli diatas, dapat
1. Aliran masuk atau kenaikan aset adalah jumlah aset baru yang diterima
dari konsumen, aliran dari dana konsumen, kenaikan laba ekonomi, laba
penjualan aset.
VI
3. Pelunasan, penurunan, atau pengurangan kewajiban dimana suatu
penurunan kewajiban.
VI
Untuk dapat menyelesaikan pembahasan masalah dan mencapai tujuan
dari latar belakang diatas, maka diperlukan tinjauan pustaka guna mendapatkan
kerangka berfikir dan mendapatkan hasil yang diharapkan. Berikut ini merupakan
empat media, yakni memasang poster sekitar Hartono Mall kota Solo, melalui
media cetak koran Joglosemar dan majalah Lifestyle Solo berisi informasi
menarik dan jadwal film, pada media elektronik melalui iklan radio Suara Meta
dan Solo Radio, dan platform Facebook dan Twitter. Strategi promosi penjualan
media online dan radio, menawarkan harga tiket yang terjangkau bagi masyarakat,
pihak bioskop menjadi sponsorship, dan mengadakan acara meet and greet. Pihak
VI
Kedua, penelitian berjudul Strategi Komunikasi Pemasaran Cinema XXI
dalam Meningkatkan Product Positioning yang dilakukan oleh Isa Wijayanti pada
tahun 2020 yang terbit di Jurnal Aksara Public. Penelitian yang dilakukan oleh Isa
memutarkan iklan MTix pada pemutaran film. Strategi ini dinilai kurang efektif
karena kurang menjangkau audiens lebih luas. Maka pihak bioskop melakukan
evaluasi memperbaiki strategi untuk mencapai target sasaran lebih baik lagi, serta
Bioskop CGV CINEMA Mall BG Junction Surabaya yang ditulis oleh Yashica
Reza Sianti, Ayun Maduwinarti, dan Muhammad Rizqi. Metode penelitian yang
Marketing site, serta 3 orang karyawan bioskop. Hasil dari pengumpulan data
VI
beberapa lokasi untuk menawarkan dan menjelaskan produk kepada calon
pembeli secara langsung dan lebih baik, menjalankan promosi penjualan (sales
dan promosi penjualan karyawan bioskop juga interaktif dengan calon pembeli
yang termasuk ke dalam bentuk personal selling. Serta pihak bioskop juga
melakukan kegiatan periklanan dengan memasang iklan pada media massa, media
cetak, dan iklan di media sosial. Namun dalam aktivitas hubungan masyarakat
berdasarkan jumlah pengunjung bioskop yang meningkat 575 orang dan jumlah
peneliti yakni terdapat pada subjek, objek, serta waktu. Peneliti menggunakan
pemikiran pengaruh antar variabel penelitian dan landasan teori hasil penelitian
terdahulu. Penelitian ini hendak mencari pengaruh antara variabel independen (X),
VI
pendapatan. Adapun kerangka pemikiran dalam penelitian ini digambarkan dalam
Strategi
Pendapatan
Pemasaran
(Y)
(X)
BAB III
METODE PENELITIAN
Martoba, Kota Pematang Siantar, Sumatera Utara. Penelitian ini dilakukan pada
penelitian, teknik analisis, dan alat yang digunakan untuk menganalisis data
penelitian. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan studi
kasus. Studi kasus adalah suatu penelitian empiris yang meneliti fenomena dalam
VI
keadaan nyata yang digunakan sebagai suatu penjelasan yang berkaitan dengan
Dipilihnya studi kasus karena pertanyaan dalam penelitian ini yang berusaha
dapat memberikan suatu gambaran secara jelas terkait latar belakang, sifat, dan
karakter yang unik dari suatu kasus sehingga tujuan untuk menganalisis
jelas.
Jenis data yang digunakan oleh peneliti dalam penelitian ini adalah data
kualitatif. Data kualitatif yaitu “data yang hanya dapat diukur secara tidak
kualitatif yaitu, “data yang disajikan dalam bentuk kata-kata verbal bukan dalam
bentuk angka”. Jadi, data kualitatif adalah data yang hanya dapat diukur secara
tidak langsung dan biasanya data dalam bentuk kata-kata verbal buka dalam
bentuk angka. Adapun yang termasuk data kualitatif dalam penelitian ini yaitu
gambaran umum dari objek penelitian. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan
VI
tahu tentang yang kita harapkan, atau mungkin dengan sebagai penguasa sehingga
Jika dilihat dari sumber data berasal, maka sumber data dapat dibagi
menjadi sumber data primer dan sumber data skunder. Terdapat dua sumber data
literatur yang ada pada buku Manajemen Pemasaran, artikel dan karya ilmiah
lainnya yang berkaitan dengan topik dalam penelitian ini guna menunjang
hasil penelitian.
oleh peneliti untuk mengumpulkan data-data penelitian dari sumber atau subyek
VI
peneletian. Teknik itu merupakan suatu kewajiban, karena teknik pengumpulan
data ini nantinya digunakan sebagai dasar untuk penyusunan instrumen penelitian.
a. Observasi
b. Wawancara
proses tanya jawab langsung antara dua orang atau lebih untuk
VI
narasumber adalah Dian Pranata Putra selaku Cinema Manager di
c. Dokumentasi
BAB IV
Pasifik dengan Lippo Group sebagai pemegang saham atau yang biasa dikenal
dengan Cinemaxx. Pada bulan Desember 2019, saham cinemaxx dibeli oleh
Layanan yang ditawarkan oleh Cinemaxx mendapat layanan lebih saat berganti
nama menjadi Cinepolis. Salah satu cabang yang dijadikan objek penelitin dalam
VI
Pematangsiantar. Bioskop ini berdiri di Pematangsiantar sejak tahun 2019 dan
sempat ditutup karena gagal beroperasi pada masa pandemi, kemudian mulai
memang tiket nonton film-film yang diputar di dalamnya. Tidak banyak yang tahu
bahwa bisnis ini juga bergerak dibidang kuliner. Salah satu produk yang tersedia
ukuran.
segala usia, sebab film-film yang diputar selalu yang terbaru dan beragam
sehingga banyak sekali pilihan yang dapat dinikmati juga dapat disesuaikan
struktur organisasi yang berisi tanggung jawab pekerjaan yang harus dilaksanakan
ditegakkan. Proses ini meliputi ketentuan dalam kegiatan yang spesifik yang perlu
VI
untuk menyelesaikan semua tujuan organisasi, pengelompokkan kegiatan tersebut
berkaitan dengan susunan yang logis dan tugas dari kelompok kegiatan ini bagi
tingkat, yaitu :
a. Tingkat pusat
b. Tingkat cabang
diuraikan adalah struktur organisasi tingkat cabang yang ada pada bioskop
Bila kita lihat struktur organisasi yang dimiliki oleh bioskop Cinepolis
Pematangsiantar merupakan gabungan dari jenis organisasi dalam bentuk lini dan
staf. Dimana wewenang dari pucuk pimpinan mengalir langsung kepada kepala
VI
General Manager
Operator Cinema
Petugas Tiket Penjaga Cafe/Bar
Petugas Kebersihan
Petugas Keamanan
Petugas Parkir
Teknisi
a. General Manager
bioskop.
b. Manager Keuangan
VI
Bertanggung jawab dalam merencanakan, merumuskan rencana
c. Manager Pemasaran
- Petugas tiket
- Penjaga cafe
d. Manager Operasional
VI
Bertanggung jawab dalam merencanakan, merumuskan dan
1. Segmenting
2. Targeting
yang dilihat oleh dua orang yang berbeda, yang didekati oleh metode
segmentasi yang berbeda pula. Oleh karena itu penting dipahami struktur-
3. Positioning
VI
dianggap penting selama barang-barang yang tersedia dalam suatu
masyarakat tidak begitu banyak, dan persaingan belum menjadi suatu yang
sangat sengit.
operasional untuk memenuhi target pendapatan yang telah dibuat oleh tingkat
whatsapp serta media elektronik lainnya. Film-film yang memiliki rating bagus
promosi untuk terus menarik pelanggan agar datang menonton dan melakukan
pembelian di bioskop.
pada media elektronik melainkan media outdoor berupa pemasangan spanduk dan
Pematangsiantar, hal ini menghabiskan lebih banyak biaya pemasaran dan dinilai
1. Produk (product)
VI
Cinepolis atau sebelumnya dikenal dengan nama Cinemaxx adalah
berbagai jenis varian seperti popcorn manis dan popcorn gurih dan paket
makanan ringan lainnya yang tersedia berbagai ukuran mulai dari large
pelanggan, sopan santun, interaksi yang baik, kita tau juga bahwa pembeli
adalah raja. Semua produk akan dicek terlebih dahulu sebelum diberikan
kami menjamin tidak ada perbedaan kualitas produk dan pelayanan pada
semua pelanggan. Saya juga selalu menekankan pada staff dan karyawan
agar selalu jujur dan melayani pelanggan sesuai dengan aturan yang
VI
lebih dengan memandang status pelanggan karena akan mengakibatkan
proses penyajian dan rasanya. Sejauh ini belum ada yang melakukan
komplain kepada kami atas pelayanan maupun rasa yang kami berikan,
dengan baik pada konsumen, jaga etika dan sopan santun, tentunya harus
varian ukuran yang dijual mulai dari yang regular, large dan jumbo untuk
sesuai dengan standar yang ada. Untuk saat ini belum ada konsumen yang
etika, sopan santun dan berinteraksi dengan baik, karena kami selaku
karyawan selalu dinasehati atasan untuk hal tersebut. Selain itu kami juga
VI
Produk yang baik adalah produk yang mampu memenuhi keinginan
2. Harga (price)
setiap jenis dan varian memiliki perbedaan. Semua harga jual sudah tertera
pada brosur yang tersedia sehingga pelanggan lebih mudah memilih sesuai
Februari 2024, Dian mengatakan: “Kami memiliki tim dari pusat yang
berada di Jakarta dalam menentukan harga. Akan tetapi kami juga melihat
harga pada umumnya dan harga pasar yang disesuaikan dengan daerah
menentukan harga kami melihat harga jual di pasaran. Kami juga tidak
VI
melakukan monopoli harga, karena memang harga jual yang kami
dan media lainnya sangat transparan dan mudah diakses semua pelanggan.
Kami merasa harga yang dijual sudah tergolong murah dan terjangkau,
“Menurut saya harga jual sudah sesuai dengan harga pasaran yang ada.
sesuai budget dan kebutuhannya dari harga yang tertera di brosur. Saya
rasa pelanggan juga ikut senang dan tidak keberatan dengan harga yang
3. Place (Tempat)
sebuah usaha baik dari segi barang atau jasa. Lokasi yang strategis
VI
dijangkau pendistribusian barang atau jasa yang tepat menjadi acuan
mengenai lokasi, sarana dan memiliki akses yang strategis bagi konsumen.
fasilitas yang memadai dan memberikan suasana yang indah dan menarik
VI
Untuk mengetahui apakah bioskop cinepolis pematangsiantar
sangat mudah dijangkau. Selain itu nama lokasi yang sudah sangat pupoler
juga tidak menyulitkan pengunjung yang mungin baru pertama kali akan
2024) .
karena posisinya yang terletak di pinggir jalan dan berdekatan dekat hotel
terkenal yang ada di Pematangsiantar. Selain itu yang saya suka dari
bioskop Cinepolis ini adalah tempat parkir yang luas dan aman
4. Promosi
VI
dengan produk yang ditawarkan serta memutuskan untuk membeli produk
tersebut.
Sejalan dengan teori yang dikemukakan oleh (Kotler & Keller, 2009)
secara langsung maupun tidak langsung tentang produk dan merek yang
dijual.
(Abdurrahman, 2015):
dan promosi, ide, barang atau jasa yang dibayar oleh sponsor
tersebut.
tidak menyenangkan.
VI
memperoleh respons segera dan membangun hubungan pelanggan
secara langsung.
melalui internet. Dengan cara ini proses jual beli produk menjadi
semakin mudah.
sesuai dan berbanding lurus dengan teori yang ada. Hasil tersebut
promosi melalui sosial media, kita ketahui bahwa di era digital saat ini
promosi paling efisien adalah melalui sosial media, selain itu kami juga
informasi terkini tentang produk maupun layanan kami dimana pun dan
VI
keuntungan yang di dapat oleh Bioskop Cinepolis Pematangsiantar.
1. 207 1.391
2. 551 953
3. 361 1.429
4. 461 1.602
5. 404 1.578
6. 251 1.657
7. 262 1.408
8. 239 1.813
9. 400 1.866
VI
19. 609 1.607
29. 1.259
Dari data admission atau penjualan tiket yang diperoleh setiap hari
sekitar Rp. 424.760.000 pada februari 2023 dan pada februari 2024
sekitar 44.000 tiket atau 1,8 milyar rupiah. Pendapatan fnb sekitar Rp.
200.000.000 pada fbruari 2023 dan Rp. 900.000.000 pada februari 2024
VI
VI
BAB V
dalam meningkatkan omset penjualan. Berikut adalah kesimpulan dan saran dari
penelitian ini :
5.1. Kesimpulan
cara ini kurang efektif untuk menarik dan menjangkau luas target pasar.
1.800.00.000
VI
3. Peningkatan pendapatan Bioskop Cinepolis Pemtangsiantar dipengaruhi
oleh iklan dan promosi yang menjangkau luas target pasar, hal ini ditandai
beragam usia.
5.2. Saran
terencana.
harus jeli melihat dan membaca setiap peluang yang ada dalam memenuhi
VI
DAFTAR PUSTAKA
Badiou, Alain. (2013). The Subject of Change: Lessons from the European.
Australia :re.press
Deepublish.
Al Fath Zumar
Priharto, Sugi. 2020. Sistem Produksi: Pengertian, Jenis, Tujuan, dan Contohnya.
Pustaka, Jakarta.
VI
Sari, D. C., dkk. (2021). Manajemen Pemasaran. Bandung: Media Sains
Indonesia.
Sugiyono (2019). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, Edisi Ke-2
Bandung Alfabeta
Jurnal
Kozma, A. (2021). Gendered Labor in the NeoArt House. Jurnal Media Industries,
8(1), 30–36.
Mandasari, D.J., Widodo, J., dan Djaja,S. (2019). "Strategi Pemasaran Usaha
Opening Site (Studi Kasus Pada Bioskop CGV Cinema Mall BG Junction
VI
Layanan M-Tix Sebagai Marketing Online. Aksara Public, 4(4), 66-82.
Diakses di https://aksarapublic.com/index.php/home/article/view/457.
VI
LAMPIRAN 1
VI
LAMPIRAN 2
VI
VI