1. Menurut SNI 19-3964-1994 Komponen komposisi sampah adalah komponen fisik sampah seperti sisa-sisa makanan, kertas-karton, kayu, kain-tekstil, karet-kulit, plastik, logam besi-non besi, kaca dan lain-lain (misalnya tanah, pasir, batu, keramik); Komposisi sampah adalah pembagian jenis material yang ada pada sampah seperti sisasisa makanan, kertas, karbon, kayu, kain tekstil, karet kulit, plastik, logam besi-non besi, kaca dan lain-lain (misalnya tanah, pasir, batu, dan keramik). Komposisi sampah dinyatakan sebagai % berat (biasanya berat basah) atau % volume (basah) dari material yang ada dalam sampah (Chereminisinoff, 2003 dan Damanhuri, 2010). 7 Komposisi dan sifat-sifat sampah menggambarkan keanekaragaman aktivitas manusia. Karakteristik sampah di suatu wilayah sangat penting untuk diketahui. Hal ini berguna untuk mendapatkan volume serta potensi sampah yang bisa didaur ulang dan untuk mengidentifikasi permasalahan pada pengelolaan sampah. Karakteristik sampah ditinjau dari beberapa aspek yaitu karakteristik fisik, karakteristik kimia dan karakteristik biologi. Karakteristik fisik penting dalam hal pemilihan dan pengoperasian peralatan dan fasilitas pengolahan Parameter karakteristik fisik antara lain (Tchobanoglous et al., 1993): 1) Berat Jenis Berat jenis didefinisikan sebagai berat bahan per satuan volume (kg/m3 ). Berat jenis akan sangat bergantung pada lokasi geografi, musim tahunan dan lama waktu penyimpanan, seharusnya digunakan nilai berdasarkan tipe-tipe khusus. Berat jenis sangat penting diketahui dalam desain sistem pengelolaan sampah yang akan digunakan pada desain penyimpanan, pengangkutan serta pembuangan (Gaur, 2008). 2. Kelembaban Kelembaban biasanya dinyatakan dalam dua cara, dengan metode berat basah dinyatakan dalam persentase berat basah bahan, dan dengan metode berat kering dinyatakan sebagai persentase berat kering bahan. Pada umumnya nilai kelembaban berkisar antara 20-45% berat sampah, bergantung pada kondisi iklim di wilayah tersebut (Gaur, 2008). 2) Distribusi Ukuran dan Ukuran Partikel Distribusi ukuran dan ukuran partikel dari bahan dalam sampah sangat penting dalam kelanjutan recovery bahan. 3) Kapasitas Lahan Kapasitas lahan merupakan total jumlah kelembaban yang dapat menahan berat sesuatu di atasnya yang memiliki kecenderungan menurun akibat grafitasi. Kapasitas lahan dari limbah merupakan hal kritis yang dapat menentukan pembentukan lindi pada landfill. 4) Faktor Pemadatan Konduktifitas hidrolik limbah yang dipadatkan merupakan sifat fisik yang penting dalam skala besar dapat memindahkan cairan dan gas dalam landfill. 2. Sampah yang dihasilkan di masyarakat, biasanya berasal dari sumber yang berbeda- beda tergantung jenis aktivitas dan penggunaan lahan. Pada umumnya, sumber-sumber sampah dapat diklasifikasikan menjadi 8 jenis, yaitu sebagai berikut (Damanhuri dan Padmi, 2010) : • Pemukiman Biasanya berupa rumah atau apartemen. Jenis sampah yang ditimbulkan antara lain sisa makanan, kertas, kardus, plastik, tekstil, kulit, sampah kebun, kayu, kaca, logam, barang bekas rumah tangga, limbah berbahaya dan sebagainya. • Daerah komersial Yang meliputi pertokoan, rumah makan, pasar, perkantoran, hotel, dan lain-lain. Jenis sampah yang ditimbulkan antara lain kertas, kardus, plastik, kayu, sisa makanan, kaca, logam, limbah berbahaya dan beracun, dan sebagainya. • Institusi Yaitu sekolah, rumah sakit, penjara, pusat pemerintahan, dan lan-lain. Jenis sampah yang ditimbulkan sama dengan jenis sampah pada daerah komersial. • Konstruksi dan pembongkaran bangunan Meliputi pembuatan konstruksi baru, perbaikan jalan, dan lain-lain. Jenis sampah yang ditimbulkan antara lain kayu, baja, beton, debu, dan lain-lain. • Fasilitas umum Seperti penyapuan jalan, taman, pantai, tempat rekreasi, dan lain-lain. Jenis sampah yang ditimbulkan antara lain rubbish, sampah taman, ranting, daun, dan sebagainya. • Pengolah limbah domestik Seperti Instalasi pengolahan air minum, Instalasi pengolahan air buangan, dan insinerator. Jenis sampah yang ditimbulkan antara lain lumpur hasil pengolahan, debu, dan sebagainya. • Kawasan Industri Jenis sampah yang ditimbulkan antara lain sisa proses produksi, buangan non industri, dan sebagainya. • Pertanian Jenis sampah yang dihasilkan antara lain sisa makanan busuk, sisa pertanian. Adapun sumber-sumber sampah menurut SNI 19-3983-1995, sumber sampah dapat berasal dari : A. Perumahan, yaitu : a. Rumah permanen; b. Rumah semi permanen; c. Rumah non permanen; B. Non perumahan, yaitu : a. Kantor; b. Toko/ruko; c. Pasar; d. Sekolah; e. Tempat ibadah; f. Jalan g. Hotel h. Restoran; i. Industri; j. Rumah sakit; k. Fasilitas umum lainnya.