Anda di halaman 1dari 16

Modul Mata Kuliah

Akuntansi Biaya

Disusun Oleh:
Emita Sirri
Firda Lestari
Irmawati
Meylin Agustina
Muhammad Firdaus Al Mauludi

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS BORNEO TARAKAN
2021

i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas izin dan kehendaknya-lah
sehingga modul Akuntansi Biaya dapat kami selesaikan dan sesuai dengan yang
direncanakan. Modul ini disusun untuk memenuhi tugas semester 2 yang diberikan oleh Ibu
Ferica Christinawati Putri, S.E., M.Acc. selaku Dosen Mata Kuliah Akuntansi Biaya.
Penulisan dan pembuatan modul ini juga bertujuan untuk menyediakan panduan dasar secara
umum tentang Akuntansi Biaya salah satu cabang ilmu Akuntansi. Akuntansi biaya
berorientasi pada penyajian konsep, teknik, dan metode pengukuran dan penetapan harga
pokok suatu produk. Sebagai suatu sistem ilmu akuntansi biaya tengah berkembang
sedemikian rupa sehingga tujuan utama dari sistem tersebut adalah pada penyajian informasi
keuangan yang pada gilirannya nanti dijadikan sebagai dasar dalam pengambilan keputusan
manajemen. Kami menyadari bahwa penulisan modul ini masih jauh dari
kesempurnaan oleh karena itu masukan kritik dan saran yang bersifat membangun sangat
diharapkan dari berbagai pihak untuk penyempurnaan di masa mendatang.
Akhir kata kami berharap semoga modul Akuntansi
Biaya ini dapat memberikan manfaat terhadap pembaca.

Tanah Kuning, 05 Mei 2021

Penyusun

ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ..............................................................................................................
ii
DAFTAR ISI ........................................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN .........................................................................................................
4
A. Latar Belakang ........................................................................................................
4

1. Metode Harga Pokok Pesanan ...........................................................................


4
B. Rumusan Masalah .....................................................................................................
4
C. Tujuan Pembelajaran ................................................................................................
4
BAB II PEMBAHASAN ..........................................................................................................
5
A. Metode Harga Pokok Pesanan Yang Digunakan Untuk Menghitung Harga Pokok
Produk .................................................................................................................... 5
B. Pencatatan Harga Pokok Produk Pesanan ............................................................... 9
BAB III PENUTUP ................................................................................................................ 15
A. Kesimpulan ............................................................................................................ 15
Daftar Pustaka .........................................................................................................................
16

iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

1. Metode Harga Pokok Pesanan


Metode harga pokok pesanan adalah suatu metode pengumpulan biaya produksi
untuk menentukan harga pokok produk pada perusahaan yang menghasilkan
produk atas dasar pesanan. Atau Full Costing adalah metode penentuan harga
pokok produk dengan memasukkan seluruh komponen biaya produksi sebagai
unsur harga pokok, yang meliputi biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung,
biaya overhead pabrik variabel dan biaya overhead pabrik tetap. Di dalam metode
full costing, biaya overhead pabrik yang bersifat variabel maupun tetap
dibebankan kepada produk yang dihasilkan atas dasar tarif yang ditentukan di
muka pada kapasitas normal atau atas dasar biaya overhead pabrik sesungguhnya.
Oleh karena itu biaya overhead pabrik tetap akan melekat pada harga pokok
persediaan produk selesai yang belum dijual, dan baru dianggap sebagai biaya
(elemen harga pokok penjualan) apabila produk selesai tersebut tidak dijual.
Menurut metode full costing, karena produk yang dihasilkan ternyata menyerap
jasa FOH Tetap walaupun tidak secara langsung, maka wajar apabila biaya tadi
dimasukkan sebagai komponen pembentuk produk tersebut.
Tujuan dari penggunaan metode harga pokok
pesanan adalah untuk menentukan harga pokok produk dari setiap pesanan baik
harga pokok secara keseluruhan dari tiap-tiap pesanan maupun untuk persatuan.
Dalam metode ini biaya-biaya produksi dikumpulkan untuk pesanan tertentu dan
harga pokok produksi per satuan dihitung dengan cara membagi total biaya
produksi untuk pesanan tersebut dengan jumlah satuan produk dalam pesanan
yang bersangkutan. Pada pengumpulan harga pokok pesanan dimana biaya yang
dikumpulkan untuk setiap pesanan/kontrak/jasa secara terpisah dan setiap pesanan
dapat dipisahkan identitasnya. Atau dalam pengertian yang lain, penentuan harga
pokok pesanan adalah suatu sistem akuntansi yang menelusuri biaya pada unit
individual atau pekerjaan, kontrak atau tumpukan produk yang spesifik.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana metode harga pokok pesanan yang digunakan untuk menghitung
harga pokok produk?
2. Bagaimana pencatatan harga pokok produk pesanan?

C. Tujuan Pembelajaran
1. Untuk menambah pengetahuan mengenai metode yang digunakan untuk
menghitung harga pokok produk
2. Untuk menambah pengetahuan mengenai pencatatan pencatatan harga pokok
produk pesana

4
BAB II
PEMBAHASAN
A. Metode Harga Pokok Pesanan Yang Digunakan Untuk Menghitung Harga
Pokok Produk
Bagi suatu perusahaan, memperoleh laba merupakan tujuan utama untuk
kelangsungan hidup dan kemajuan perusahaan. Untuk memperoleh laba ada tiga
faktor utama didalam perusahaan yang harus diperhatikan, yaitu jumlah barang yang
harus diproduksi, biaya perunit untuk memproduksi dan harga jual perunit produk
tersebut. Perusahaan perlu mengkalkulasikan biaya produksi sebagai dasar
perhitungan harga pokok produksi. Dalam menentukan harga pokok produksi
perusahaan dapat menggunakan dua metode yaitu full costing dan variabel costing.
Dengan menentukan harga pokok produksi maka perusahaan
dapat mengetahui biaya produksi yang akan dikeluarkan, dan perusahaan dalam
menentukan harga jual dari suatu pesanan akan sesuai dengan biaya produksi yang
telah dikeluarkan untuk memproduksi pesanan tersebut. Dan laba yang diperoleh
perusahaan dapat optimal karena harga jual yang dibebankan kepada pemesan
ditentukan oleh besarnya biaya produksi yang dikeluarkan untuk memproduksi
pesanan tersebut. Syarat penggunaan Metode Harga Pokok Pesanan:

 Masing-masing pesanan, pekerjaan, atau produk dapat dipisahkan identitasnya


secara jelas dan perlu dilakukan penentuan harga pokok pesanan secara
individual. Biaya produksi harus dipisahkan ke dalam dua golongan, yaitu:
biaya langsung (BBB & BTKL) dan biaya tak langsung (selain BBB &
BTKL).

 Harga pokok per satuan produk dihitung dengan cara membagi jumlah biaya
produksi yang dibebankan pada pesanan tertentu dengan jumlah satuan produk
dalam pesanan yang bersangkutan.

1. Full Costing
Full Costing merupakan metode penentuan harga pokok produksi yang
memperhitungkan semua unsur biaya produksi kedalam harga pokok produksi
yang terdiri dari biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung dan biaya
overhead pabrik, baik yang berperilaku variabel maupun tetap ditambah dengan
biaya nonproduksi (biaya pemasaran dan biaya administrasi dan umum).

5
Karakteristik Metode Harga Pokok Pesanan (full costing)
Metode harga pokok pesanan adalah suatu metode pengumpulan biaya produksi untuk
menentukan harga pokok produk pada perusahaan yang menghasilkan produk atas dasar
pesanan. Tujuan dari penggunaan metode harga pokok pesanan adalah untuk menentukan
harga pokok produk dari setiap pesanan baik harga pokok secara keseluruhan dari tiap-tiap
pesanan maupun untuk per-satuan. Karakteristik dari Metode Harga Pokok Pesanan (full
costing) adalah:
Karakteristik Usaha Perusahaan yang Produksinya Berdasarkan Pesanan
Pada perusahaan yang proses produksinya berdasarkan pesanan, perusahaan tersebut
hanya akan memproduksi apabila perusahaan itu mendapatkan pesanan dari pihak klien.
Karakteristik usaha yang terdapat pada perusahaan tersebut adalah:
a. Proses pengolahan produk terjadi secara terputus-putus.
Misalnya disuatu perusahaan ada 2 pesanan. Ketika pesanan yang pertama
telah dibuat lalu selesai dikerjakan maka proses produksi akan dihentikan lalu
dilanjutkan dengan pesanan kedua dengan cara yang sama.
b. Produk dihasilkan sesuai dengan kriteria atau keinginan pemesan.
Pemesan atau klien dapat memesan produk berdasarkan keinginan masing-
masing sehingga produk pesanan kemungkinan besar dapat disebut limited
edition karena berbeda dengan pesanan lain.
c. Produksi dibuat untuk memenuhi pesanan bukan untuk memenuhi stock barang
digudang
Karakteristik Metode Harga Pokok Pesanan merupakan metode pengumpulan
biaya produksi dengan metode harga pokok pesanan yang barang produksinya
berdasarkan pesanan dari pelanggan. Karakteristik metode harga pokok pesanan yaitu:
 Perusahaan memproduksi berbagai macam produk sesuai dengan keinginan
pelanggan serta setiap jenis produk dihitung harga pokoknya secara masing-
masing.

6
 Biaya produksi harus digolongkan menjadi 2 kelompok yaitu biaya produksi
langsung dan tidak langsung.
 Biaya produksi langsung terdiri dari biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja
langsung,sedangkan biaya produksi tidak langsung tersiri dari BOP(Biaya
Overhead Pabrik) .
 Biaya produksi langsung diperhitungkan sebagai harga pokok pesanan tertentu
berdasarkan biaya yang benar-benar terjadi sedangkan biaya overhead pabrik
diperhitungkan terhadap harga pokok pesanan sesuai dengan tarif yang sudah
ditentukan diawal.
 Harga pokok produksi per unit dihitung pada saat pesanan selesai diproduksi
dengan cara membagi jumlah biaya produksi yang dikeluarkan untuk pesanan
tersebut dengan jumlah unit produk yang dihasilkan dalam pesanan yang
bersangkutan.

2. Variabel Costing

suatu metode penentuan harga pokok produksi yang hanya memperhitungkan biaya produksi
variabel saja. Biaya variable adalah biaya yang berubah mengikuti banyaknya barang yang
diproduksi. Dikenal juga dengan istilah : direct costing.

Penentuan Harga Pokok Produksi

7
Perbandingan Metode Full Costing dan Variable Costing
Perbedaan tersebut terletak pada perlakuan terhadap biaya produksi tetap, dan akan
mempunyai akibat pada:

1. Perhitungan harga pokok produksi dan,


2. Penyajian laporan laba-rugi.

Metode Full Costing

Biaya Overhead pabrik baik yang variabel maupun tetap, dibebankan kepada produk
atas dasar tarif yang ditentukan di muka pada kapasitas normal atau atas dasar
biaya overhead yang sesungguhnya.
Selisih BOP akan timbul apabila BOP yang dibebankan berbeda dengan BOP yang
sesungguh-ya terjadi.
Jika semua produk yang diolah dalam periode tersebut belum laku dijual, maka
pembebanan biaya overhead pabrik lebih atau kurang tsb digunakan untuk
mengurangi atau menambah harga pokok yang masih dalam persediaan (baik
produk dalam proses maupun produk jadi).
Metode ini akan menunda pembebanan biaya overhead pabrik tetap sebagai biaya
sampai saat produk yang bersangkutan dijual.

Variable Costing

1. Dalam kaitannya dengan produk yang belum laku dijual, BOP tetap tidak melekat
pada persediaan tersebut tetapi langsung dianggap sebagai biaya dalam periode
terjadinya.
2. Penundaan pembebanan suatu biaya hanya bermanfaat jika dengan penundaan
tersebut diharapkan dapat dihindari terjadinya biaya yang sama periode yang akan
datang.

8
B. Pencatan Harga Pokok Produk Pesanan
Harga pokok pesanan adalah suatu metode pengumpulan biaya produksi untuk
menentukan harga pokok suatu produk pada perusahaan yang menghasilkan produk
atas dasar pesanan. Berbeda dengan HPP yang menghitung biaya harga pokok dari
tiap produksi barang suatu bisnis secara satuan dan dengan proses produksi yang
sudah mapan, tujuan metode ini adalah menentukan harga pokok produk dari setiap
pesanan baik harga pokok secara keseluruhan dari tiap-tiap pesanan maupun untuk
per satuan. Dalam metode ini, biaya-biaya produksi dikumpulkan untuk pesanan
tertentu dan harga pokok produksi per satuan dihitung dengan cara membagi total
biaya operasi untuk pesanan tersebut dengan jumlah satuan produk dalam pesanan
yang bersangkutan. Biaya operasi secara alami akan berfluktuasi dari bisnis ke bisnis,
dan akan menjadi kombinasi biaya tetap (seperti sewa gudang), dan biaya variabel
yang meningkat sehubungan dengan volume pesanan (seperti pengemasan).
Secara singkat dan sederhananya serta lengkap harga pokok pesanan atau job
order costing dapat didefinisikan sebagai cara perhitungan harga pokok produksi
untuk produk yang dibuat berdasarkan pesanan. Metode ini dirancang untuk
mengawasi biaya perusahaan dalam menghasilkan atau mengerjakan masing - masing
pekerjaan per pesanan. Semua biaya yang dibutuhkan dalam pemesanan suatu produk
akan diakumulasikan dan disajikan dalam kartu harga pokok pesanan.
Menurut Mulyadi di dalam buku akuntansi biaya, terdapat beberapa syarat yang harus
terpenuhi dalam penentuan atau cara mengetahui penetapan harga pokok pesanan
yaitu:
 Setiap pesanan produk harus dapat dipisahkan identitasnya dengan jelas dan
harus dilakukan penentuan harga pokok pesanan secara individu.
 Biaya produksi dibagi menjadi dua golongan yaitu biaya produksi langsung
yang terdiri dari biaya bahan baku dan tenaga kerja serta biaya produksi tidak
langsung yang terdiri dari biaya - biaya produksi selain biaya bahan baku dan
tenaga kerja langsung.
 Biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung dibebankan langsung pada
pesanan sedangkan biaya produksi tidak langsung dibebankan pada pesanan
tertentu atas dasar tarif yang ditentukan dimuka.
 Harga pokok setiap pesanan ditentukan saat selesai pengerjaan.
 Harga pokok per satuan produk dihitung dengan membagi jumlah biaya
produksi yang dibebankan pada pesanan tertentu dengan jumlah satuan produk
dalam pesanan terkait.
Dalam metode ini, biaya – biaya produksi dikumpulkan untuk pesanan tertentu
dan harga pokok produksi per satuan dihitung dengan cara membagi total biaya
produksi untuk pesanan tersebut dengan jumlah satuan produk dalam pesanan yang
bersangkutan. Pada pengumpulan harga pokok pesanan, biaya yang dikumpulkan
untuk setiap pesanan atau kontrak atau jasa secara terpisah dan setiap pesanan dapat
dipisahkan identitasnya.
Secara sederhana, harga pokok pesanan ini merupakan metode akuntansi yang
berfungsi atau memiliki fungsi menghitung biaya pokok per setiap pesanan, misalkan
ada pesanan 10 unit meja kemudian ada lagi pesanan 15 unit meja, maka 10 unit meja
ini dihitung sendiri harga pokoknya seberapa, begitu juga dengan yang 15 unit meja.
Tentunya metode perhitungan akutansi ini berbeda dengan perhitungan biaya para
pedagang atau para tukang yang membuat meja ya. Perbedaannya tentunya adalah

9
dalam proses identifikasi biayanya dimana dalam akuntansi tentu sangat rinci hingga
1 rupiah pun tidak luput dari perhitungan. Untuk membantu memahami tentang
metode Harga Pokok Pesanan ini, terlebih dahulu pahami pengelompokkan biaya –
biaya yang terdapat dalam akuntansi biaya, yaitu :
 Biaya Bahan Baku, yaitu biaya yang terjadi akibat penggunaan bahan baku
dalam melakukan produksi barang. Perlu diketahui bahwa tidak selamanya
bahan baku itu selalu bahan mentah atau barang belum jadi. Artinya bisa jadi
bahan baku itu merupakan bahan yang telah diproduksi menjadi bahan jadi
bagi perusahaan lain. Misalnya batu bata yang merupakan produk jadi
perusahaan A yang bergerak dibidang basic industry menjadi produk mentah
atau bahan baku bagi perusahaan B yang bergerak di bidang infrastruktur dan
properti.
 Biaya Tenaga Kerja Langsung (direct labor cost), yaitu tenaga kerja manusia
secara fisik atau mental yang dikeluarkan oleh para karyawan atau pegawai
untuk kegiatan produksi. Sementara itu, biaya tenaga kerja adalah imbalan
yang diberikan oleh perusahaan kepada tenaga kerja dapat dinilai dengan
satuan uang atas pengorbanan yang diberikannya untuk kegiatan produksi.
Dapat didefinisikan juga sebagai upah untuk para pekerja yang secara
langsung membuat produk dan jasanya dapat langsung diperhitungkan ke
dalam harga pokok produksi, seperti upah tukang, bagian penggorengan ikan
kaleng dan lain – lain.
 Biaya Overhead Pabrik (BOP), yaitu biaya – biaya pabrik selain bahan baku
dan tenaga kerja langsung. Biaya ini tidak dapat diidentifikasikan secara
langsung dengan barang yang dihasilkan. Contoh dari BOP seperti
perlengkapan pabrik, gaji supervisor, gaji konsultan, gaji mandor, maintenance
cost, asuransi dan lain – lain. Intinya, biaya overhead pabrik ini merupakan
biaya yang tidak berhubungan secara langsung dengan proses produksi
Karakteristik Biaya Pesanan
 Sifat produksinya terputus-putus tergantung pada pesanan yang diterima.
 Bentuk produk tergantung dari spesifikasi pemesan.
 Pengumpulan biaya produksi dilakukan pada kartu biaya pesanan, yang memuat
rincian untuk masing-masing pesanan.
 Total biaya produksi dikalkulasi setelah pesanan selesai.
 Biaya produksi per unit dihitung, dengan membagi total biaya produksi dengan total
unit yang dipesan.
 Akumulasi biaya umumnya menggunakan biaya normal.
 Produk yang sudah selesai langsung diserahkan pada pemesan.
Syarat Penentuan Harga Pokok Pesanan
Menurut Mulyadi dalam buku Akuntansi Biaya, terdapat beberapa syarat yang harus
dipenuhi dalam menentukan harga pokok pesanan, yaitu:
 Setiap pesanan produk harus dapat dipisahkan identitasnya dengan jelas dan harus
dilakukan penentuan harga pokok pesanan secara individu.

10
 Biaya produksi dibagi menjadi dua golongan, yaitu biaya produksi langsung yang
terdiri dari biaya bahan baku dan tenaga kerja, serta biaya produksi tidak langsung
yang terdiri dari biaya-biaya produksi selain biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja
langsung.
 Biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung dibebankan langsung pada
pesanan, sedangkan biaya produksi tidak langsung dibebankan pada pesanan tertentu
atas dasar tarif yang ditentukan di muka.
 Harga pokok setiap pesanan ditentukan saat selesai pengerjaan.
 Harga pokok persatuan produk dihitung dengan membagi jumlah biaya produksi yang
dibebankan pada pesanan tertentu dengan jumlah satuan produk dalam pesanan
terkait.
Metode Harga Pokok Pesanan
Jurnal-Jurnal yang diperlukan:
1. Pencatatan Pembelian Bahan Baku & Penolong
Persediaan Bahan Baku xxx –
Utang Dagang – xxx
Persediaan Bahan Penolong xxx –
Utang Dagang – xxx

2. Pencatatan Pemakaian Bahan Baku & Penolong


BDP – Biaya Bahan Baku xxx –
Persediaan Bahan Baku – xxx
BOP – Sesungguhnya xxx –
Persediaan Bahan Penolong – xxx

3. Pencatatan Biaya Tenaga Kerja


 Pencatatan Biaya Tenaga Kerja yang terutang
Gaji dan Upah xxx –
Utang Gaji & Upah – xxx

 Pencatatan Distribusi Biaya TK (Tenaga Kerja)


Biaya TK Langsung xxx –
Biaya TK Tidak Langsung xxx –
Biaya Pemasaran xxx –
Biaya Administrasi & Umum xxx
Gaji & Upah – xxx

11
 Pembayaran Gaji & Upah
Utang Gaji & Upah xxx –
Kas – xxx

4. Pencatatan Biaya Overhead Pabrik


BDP – Biaya Overhead Pabrik xxx –
BOP yang Dibebankan – xxx
BOP yang Sesungguhnya xxx –
Persediaan Bahan Bangunan – xxx
Akum. Depr. Gedung Pabrik – xxx
Akum. Depr. Mesin – xxx
Persediaan Suku Cadang – xxx
Persekot Asuransi – xxx
BOP yang Dibebankan xxx –
BOP yang Sesungguhnya – xxx

BOP yang Sesungguhnya xxx –


Selisih BOP – xxx

5. Pencatatan Harga Pokok Produk Jadi


Persediaan Produk Jadi xxx –
BDP- Biaya Bahan Baku – xxx
BDP- Biaya TK Langsung – xxx

BDP- Biaya Overhead Pabrik – xxx

6. Pencatatan Harga Pokok Produk Dlm Proses

12
Persediaan PDP xxx –
BDP- Biaya Bahan Baku – xxx
BDP- Biaya TK Langsung – xxx
BDP- Biaya Overhead Pabrik – xxx

7. Pencatatan Harga Pokok Produk yang Dijual


Harga Pokok Produksi xxx –
Persediaan Produk jadi – xxx
Piutang Dagang xxx –
Harga Pokok Produksi – xxx

Manfaat Informasi Harga Pokok Produksi Per Pesanan


 Menentukan Harga Jual yang akan dibebankan Kepada Pemesan
Pada perusahaan yang produksinya berdasarkan pesanan memproses
produknya tergantung oleh keinginan pemesan. Oleh karena itu harga jual yang akan
dibebankan kepada pemesan harus sesuai berdasarkan besarnya biaya produksi yang
dikeluarkan. Cara untuk menentukan harga jual yang akan dibebankan kepada
pemesan adalah sebagai berikut:
1. Taksiran biaya produksi untuk pesanan Rp. XXX
2. Taksiran biaya Non produksi yang dibebankan kepada pemesan XXX +
3. Taksiran total biaya pesanan Rp. XXX
4. Laba yang diinginkan XXX +
5. Taksiran harga jual yang dibebankan kepada pemesan Rp. XXX
Untuk menaksir biaya produksi = taksiran biaya bahan baku+taksiran biaya
tenaga kerja langsung+taksiran biaya overhead pabrik
 Mempertimbangkan Penerimaan atau Penolakan Pesanan.
Didalam pasar, harga jual produk terkadang telah disepakati pemesan sehingga
manajemen harus memutuskan menerima atau menolak pesanan. Untuk mengambil
keputusan itu maka manajemen memerlukan informasi tentang harga pokok pesanan
yang akan diterima. Tanpa adanya informasi tentang harga pokok pesanan tersebut,
manajemen tidak dapat mengetahui atau setidaknya memperkirakan apakah
perusahaan dapat memperoleh laba atau tidak. Rumus total harga pokok:
1. Taksiran total biaya produksi Rp. XXX
2. Taksiran total biaya non produksi XXX +
(taksiran biaya administrasi & umum+taksiran biaya pemasaran)
3. Taksiran total harga pokok pesanan Rp. XXX
 Memantau Realisasi Biaya Produksi
Memantau realisasi biaya produksi sangat diperlukan ketika manajemen telah

13
mengambil suatu keputusan dengan menerima atau tidak menerima pesanan. Oleh
karena itu dalam memantau realisai biaya produksi didalam akuntansi biaya
digunakan untuk mengumpulkan informasi biaya produksi tiap pesanan yang diterima
untuk memantau apakah proses produksi untuk memenuhi pesanan telah sesuai
dengan perkiraan sebelumnya.
1. Biaya bahan baku sesungguhnya Rp. XXX
2. Biaya tenaga kerja sesungguhnya XXX
3. Taksiran biaya overhead pabrik XXX+
4. Total biaya produksi sesungguhnya RP. XXX
 Menghitung Laba atau Rugi Pesanan
Dalam menjual suatu produk pasti setiap perusahaan dapat memperkirakan
laba atau rugi yang akan didapat oleh perusahaan dengan cara menghitung laba atau
rugi pesanan tersebut. Informasi tersebut diperlukan manajemen untuk mengetahui
kontribusi pesanan dalam menutup biaya non produksi dan menghasilkan laba atau
rugi.
1. Harga yang dibebankan kepada pemesan Rp.
XXX
2. Biaya produksi pesanan tertentu:
3. Biaya bahan baku sesungguhnya Rp. XXX
4. Biaya tenaga kerja langsung sesungguhnya XXX
5. Taksiran biaya overhead pabrik XXX+
6. Total biaya produksi pesanan XXX-
7. Laba bruto Rp. XXX
 Menentukan Harga Pokok Persediaan Produk Jadi dan Produk dalam Proses yang
disajikan dalam Neraca
Dalam mempertanggungjawabkan keuangan periodik, Manajemen harus
membuat laporan keuangan berupa neraca dan laporan rugi laba dimana didalam
neraca harga pokok persediaan produk jadi dan produk dalam proses yang disajikan,
manajemen perlu membuat catatan biaya produksi tiap pesanan terlebih dahulu

14
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Metode harga pokok pesanan adalah suatu metode pengumpulan biaya produksi untuk
menentukan harga pokok produk pada perusahaan yang menghasilkan produk atas dasar
pesanan
Menentukan harga pokok produk ada dua metode yang dipakai yaitu metode full
costing dan metode variable costing
Tujuan dari penggunaan metode harga pokok pesanan adalah untuk menentukan harga
pokok produk dari setiap pesanan baik harga pokok secara keseluruhan dari tiap-tiap pesanan
maupun untuk persatuan.
Secara singkat dan sederhananya serta lengkap harga pokok pesanan atau job order
costing dapat didefinisikan sebagai cara perhitungan harga pokok produksi untuk produk
yang dibuat berdasarkan pesanan. Metode ini dirancang untuk mengawasi biaya perusahaan
dalam menghasilkan atau mengerjakan masing - masing pekerjaan per pesanan.

15
DAFTAR PUSTAKA

http://nihlatullaila14.blogspot.com/2017/08/makalah-akuntansi-biaya-metode-harga.html?
m=1

http://kingkongsuroto.blogspot.com/2013/12/metode-harga-pokok-pesanan.html?m=1

https://www.jurnal.id/id/blog/2018-ketahui-cara-menghitung-harga-pokok-pesanan-
dengan-benar/#Metode_Harga_Pokok_Pesanan

Metode Harga Pokok Produksi - Media Bisnis Online

https://alumak.id/blog/cara-menghitung-harga-pokok-produksi-dan-harga-pokok-
penjualan-hpp/

https://www.jurnal.id/id/blog/2018-metode-penetapan-harga-pokok-pesanan-pencatatan-
akuntansinya/#:~:text=Metode%20harga%20pokok%20pesanan%20adalah,menghasilkan
%20produk%20atas%20dasar%20pesanan.

https://www.harmony.co.id/blog/harga-pokok-pesanan-bagaimana-cara-mengetahui-dan-
menghitungnya

https://kazenime22.blogspot.com/2019/08/akuntansi-biaya-metode-harga-pokok.html?
m=1

https://www.jurnal.id/id/blog/2018-metode-penetapan-harga-pokok-pesanan-pencatatan-
akuntansinya/#Karakteristik_Biaya_Pesanan

https://accurate.id/akuntansi/harga-pokok-pesanan/#:~:text=Harga%20pokok%20pesanan
%20adalah%20suatu,menghasilkan%20produk%20atas%20dasar%20pesanan

16

Anda mungkin juga menyukai