Farmakognosi Kunyit - Nurul Amalia Kadullah
Farmakognosi Kunyit - Nurul Amalia Kadullah
OLEH
NPM 2120221014
Kelas/Prodi : A / Farmasi
DOSEN PENGAMPUH
Rifka Anggraini, M.Farm
Tahap berikutnya adalah penimbangan bahan dilakukan pada tahap awal untuk
mengetahui bobot bahan yang akan digunakan. Selanjutnya dilakukan perajangan secara
membujur ataupun melintang. Perajangan dilakukan untuk memperoleh ketebalan yang
memudahkan proses pengeringan dan seragam. Pengirisan terlalu tebal membuat bahan
tidak mudah kering dan lebih cepat terkontaminasi oleh mikrobia sehingga
mempengaruhi kualitas. Jika terlalu tipis akan mudah patah dan mengurangi kandungan
bahan aktif. Tahap pemanasan dan pengeringan dilakukan menggunakan cahaya
matahari dan oven dengan mempertahankan suhu konstan dalam waktu tertentu. Suhu
pengeringan yang digunakan adalah suhu ruang sesuai dengan cahaya matahari dan suhu
dalam oven. Selanjutnya dilakukan sortasi kering untuk memisahkan sampel dari
partikel-partikel yang tidak diperlukan. Kemudian dilakukan pengepakan dan
penyimpanan dan langkah terakhir yaitu pemeriksaan mutu simplisia.
Menjaga agar mutu kandungan kunyit tidak berkurang dan tidak mengurangi
terhadap nilai ekonomis, rimpang kunyit segar perlu dilakukan pengolahan terlebih
dahulu sebelum disimpan atau dijual, salah satunya adalah dalam bentuk simplisia yang
merupakan bahan alami yang digunakan sebagai bahan baku obat tradisional yang belum
mengalami proses pengolahan apapun kecuali proses pengeringan (Ditjen POM, 1982).
DAFTAR PUSTAKA
Winarto, W.P. dan Tim Lentera.2004.Kasiat dan Manfaat Kunyit. Jakarta: AgroMedia Pustaka
Nadra, Gusti. Analisis kimia simplisia rimpang kunyit turina (curcuma longa l.) Dengan
pengeringan cahaya matahari yang ditutup warna kain berbeda. Diss. Universitas
islam negeri sultan syarif kasim riau, 2020.
Winarto, W. P., 2004, Khasiat dan Manfaat Kunyit, AgromediaPustaka, Jakarta, Tim Lentera,
p23-32