Anda di halaman 1dari 19

BAGIAN I

PROFIL RAUDHATUL ATHFAL (RA)

A Sejarah Singkat Berdirinya RA


.
Raudhatul Athfal (RA) AL-KAUTSAR, didirikan oleh Prof. Dr. Mahmud,
M.Si pada Bulan April Tahun 2013. RA ini didirikan berdasarkan Akta
Pendirian dengan nomor register AHU-1608.AH.01.04.TAHUN 2014
TANGGAL 24 MARET 2014 yang dikeluarkan oleh Notaris Drs. Zuher Zaidir,
S.H., M.Km.. .

Secara Geografis RA AL-KAUTSAR terletak di Jalan Raya Bumi


Panyileukan Desa Cipadung Kidul Kecamatan Panyileukan Kota Bandung.
Adapun batas-batas lokasi RA AL-KAUTSAR sebagai berikut : Sebelah Utara
berbatasan dengan selokan batas RW 07 Sebelah Barat berbatasan dengan
Tanggul, sebelah selatan berbatasan dengan Jalan Buntu dan Sebelah Timur
berbatasan dengan Terminal

Dilihat dari aspek sosiologis Raudhatul Athfal (RA) merupakan suatu


lembaga pendidikan tidak terlepas dari adanya interaksi yang terjadi antar
elemen di lingkungan RA tersebut. Elemen-elemen RA dengan individu-
individu yang ada di dalamnya, serta kelompok-kelompok yang kesemuanya
berfungsi sebagai suatu kesatuan membentuk suatu interaksi. Oleh karena itu,
Secara sosiologis RA AL-KAUTSAR ini dapat berinteraksi dengan harmonis
dan bekerja sama dengan semua pihak, baik antar personil di dalam lembaga
RA maupun dengan orang-orang yang di lingkungan lembaga RA atau
instansi lain. Keharmonisan dalam berkoordinasi dan komunikasi antar
personil baik dengan yayasan, kepala RA, guru, komite, dan orang tua siswa
serta pelayanan terhadap anak didik di RA AL-KAUTSAR sangatlah
diperioritaskan untuk mewujudkan suatu lembaga RA yang hebat dan
bermartabat.
Secara demografi bahwa RA AL-KAUTSAR ini berada pada suatu daerah
yang jumlah penduduknya sangat padat, hal ini sangat berpengaruh sekali
terhadap kuantitas jumlah peserta didik di RA AL-KAUTSAR ini. Dengan
kondisi tersebut sangat berpeluang sekali untuk meningkatkan kuntitas atau
jumlah peserta didik di Raudhatul Athfal ini.
Dilihat dari aspek latar belakang orang tua siswa, baik berdasarkan
pendidikan terakhirnya ataupun berdasarkan pekerjaannnya, maka RA AL-
KAUTSAR berpeluang untuk meningkat segi kuantitas peserta didik dan
kualitas proses pembelajarannya.
B Bagan Struktur Kepengurusan RA
.
Struktur kepengurusan atau organisasi dan personalia RA AL-KAUTSAR ini
dapat dilihat pada bagan berikut ini :

Ketua Yayasan Kemenag


Dra. Hj.N.Cucu Rohayati Kabupaten/
Kota

Dokter
*
Umum
Kepala RA Dokter
*
Gigi
Nuraeni, S.Pd * Psikolog
* Komite

Tata Usaha Bendahara


Priyati, S.Pd

Gr. Kel. Gr. Kel.


Gr. Kel. A1 A2 Gr. Kel. B1 B2
Ulfah Masruroh, S.Pd Susanti, S.Pd

PESERTA DIDIK

Uraian Tugas Kepengurusan Personalia RA


1. Ketua Yayasan, bertanggung jawab dalam :
a. Pengembangan pendidikan
b. Bekerjasama dengan berbagai pemanggku kebijakan dalam
rangka optimalisasi sumbel belajar dan sumber dana

2. Kepala RA, bertanggung jawab dalam :


a. Pengembangan program RA
b. Mengkoordinasikan guru guru RA
c. Mengelola Administrasi RA
d. Melakukan supervisi, evaluasi dan pembinaan terhadap kinerja
guru RA.
e. Melakukan supervisi, evaluasi terhadap program dan
pelaksanaan pembelajaran di RA.

3. Guru RA, bertanggung jawab dalam :


a. Menyusun rencana pembelajaran
b. Mengelola pembelajaran sesuai dengan kelompoknya
c. Mencatat perkembangan anak
d. Menyusun pelaporan perkembangan anak
e. Melakukan kerjasama dengan orang tua dalam program
parenting.

C Alamat dan Peta Lokasi RA


.
1. Alamat : Jln. Bumi Panyileukan Blok I Desa Cipadung Kidul
RA
Kecamatan Panyileukan Kota Bandung
Provinsi Jawa Barat
2. Jumlah Ruang : 6 Ruang
Kelas

3. Peta Lokasi RA
Peta Lokasi RA AL-KAUTSAR terlampir.

D Status RA
.
Status Satuan
1. Lembaga RA : Swasta
Nama
2. Lembaga : RA 0
Alamat
3. Lengkap : Jln. Bumi Panyileukan Blok I Desa Cipadung Kidul
Kecamatan Panyileukan Kota Bandung
Luas
4. Bangunan : 13 m2 x 22. m2
Luas
5. Tanah : 396 m2
Telepo
6. n : (022)7803070
Status
7. Kepemilikan : Pasum dan milik sendiri
Mulai
8. Oprasi : 27/09/2013
Izin
9. Oprasional : 0221/IPM/2013
Tanggal
10. SK : 19 Februari 2018
Izin
11. Pendirian : 2014
Tanggal
12. SK : 24 Maret 2014
NPSR
13. A : 69995572
14. NSRA : 101232730195
15. Akreditasi : ………………………………………………………
16. Nomor SK : AHU-1608.AH.01.04.Tahun 2014…
Tanggal
17. SK : Tanggal 24 Maret 2014

A. VISI, INDIKATOR VISI, MISI, DAN TUJUAN LEMBAGA RA AL-KAUTSAR

1. Visi RA Al-Kautsar
Kurikulum disusun oleh satuan pendidikan untuk memungkinkan penyesuaian
program pendidikan dengan kebutuhan dan potensi madrasah. RA AL-
KAUTSAR sebagai unit penyelenggara pendidikan berupaya untuk selalu
memperhatikan perkembangan dan tantangan masa depan, misalnya,
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, arus globalisasi dan informasi,
serta perubahan kesadaran masyarakat dan orang tua terhadap pendidikan
sehingga memacu madrasah untuk merespon tantangan dan peluang.
Oleh karena itu, dirumuskan visi RA AL-KAUTSAR antara lain :

“TERCAPAINYA GENERASI YANG BERAKHLAK MULIA, BERTAKWA,


CERDAS, KREATIF, INOVATIF SERTA SEHAT JASMANI DAN ROHANI”.

2. Indikator Visi RA Al-Kautsar


a. Menyebutkan nama Allah beserta ciptaan-nya.
b. Menyayangi Ciptaan Allah.
c. Membiasakan berdo'a sebelum dan sesudah kegiatan
d. Berprilaku berdasarkan akhlak Islami
e. Berprestasi di bidang akademik, seni dan budaya Islami.

3. Misi RA Al-Kautsar
Untuk mewujudkan visi tersebut, diperlukan suatu misi berupa kegiatan
jangka panjang dengan arah yang jelas. Misi sekolah RA AL-KAUTSAR yang
disusun berdasarkan visi di atas, yaitu:
1. Membantu mengembangkan anak didik dalam prestasi akademik, kreativitas
dan spiritual.
2. Memberikan pendidikan agama Islam untuk prasekolah dan tingkat dasar
secara profesional membentuk generasi muda yang islami, cerdas, dan
berakhlak mulia serta menciptakan lingkungan belajar yang islami.

4. Tujuan Lembaga RA Al-Kautsar


Tujuan RA terdiri atas:
1.Tujuan Umum RA Al-Kautsar
Tujuan umum dirumuskan dengan mengacu kepada tujuan umum
pendidikan RA, yaitu:
a. Membangun landasan bagi berkembangnya potensi peserta didik agar
menjadi manusia beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha
Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, inovatif, mandiri,
percaya diri dan menjadi warga yang demokratis dan
bertanggungjawab.
b. Mengembangkan potensi kecerdasan spiritual, intelektual, emosional
dan sosial peserta didik pada masa emas pertumbuhannya dalam
lingkungan bermain yang edukatif dan menyenangkan.
c. Membantu anak didik mengembangkan berbagai potensi baik piskis
maupun fisik yang meliputi moral dan nilai-nilai agama, sosial
emosional, kognitif, bahasa, fisik motorik, kemandirian dan seni untuk
memasuki pendidikan dasar.
2.Tujuan Khusus
Tujuan khusus dirumuskan sesuai dengan tujuan Raudlatul Athfal (RA)
Al-Kautsar itu sendiri
1. Tahap I (tahun 2021-2021) Raudlatul Athfal (RA) Al-Kautsar
berusaha untuk mencapai
1) Mewujudkan perilaku anak yang mandiri, kreatif, inovatif sesuai
dengan ajaran agama Islam.
2) Menyediakan alat peraga edukatif yang menarik dan memadai
3) Mewujudkan ketrampilan shalat, baca tulis Al-Qur’an, dan
hapalan surat.
2. Tahap II (tahun 2021-2021) Raudlatul Athfal (RA) Al-Kautsar
berusaha untuk mencapai tujuan:
1) Meningkatnya prestasi dan mampu bersaing di Tingkat Nasional
2) Meningkatkan kuantitas dan kualitas sarana/prasarana serta
pemberdayaan-nya yang mendukung peningkatan prestasi siswa
3) Terwujudnya ruang bermain yang lebih luas
4) Tersedianya ruang guru yang mampu menampung semua guru
5) Terwujudnya aula masrasah yang representative.

B. Karakteristik Lembaga RA Al-Kautsar

Kurikulum RA Al-Kautsar disusun dengan mengusung nilai-nilai islami


sebagai dasar untuk mengembangan karakter peserta didik. Nilai-nilai karakter
dikembangkan antara lain: Kepemimpinan, Jujur, Kreativitas dsb. Penerapan
nilai-nilai dilakukan melalui pembiasan rutin yang diterapkan selama anak
berada di satuan RA Al-Kautsar

Kurikulum yang diterapkan di RA Al-Kautsar mempunyai karakteristik sebagai


berikut :

1. Mengoptimalkan Perkembangan Anak

Perkembangan anak meliputi nilai asfek agama dan moral, fisik-motorik,


kognitif bahasa, sosial emosional dan seni distimulai secara seimbang agar
seluruhnya mencapai perkembangan yang optimal.

Perkembangan teroptimalkan bila kebutuhan anak terpenuhi secara utuh.


Kurikulum kurikulum harus mendukung terlaksananya layanan holistuik
integratif dengan memadukan layanan pendidikan, gizi, kesehatan,
pengasuhan, perlindungan dan kesejateraan anak.Penerapan K-13 diawali
dengan melakukan Deteksi Dini Timbuh Kembang (DDTK). Deteksi Dini
diperlukan untuk mengetahui apakah seorang anak tumbuh kembang sesuai
dengan usianya. Hasil Deteksi Dini Tumbuh Kembang Anak menjadikan
dasar untuk memberikan stimulasi dan intervensi yang tepat sesuaii dengan
perkembangan.

Stimulasi dan intervensi tersebut dituangkan kedalam program-program


kegiatan untuk menunjang kemajuan anak.Pelaksanaannya dilakukan
bekerjasama dengan layanan kesehatan dasar.
Hal penting lainnya bahwa Kurikulum RA bersifat ingklusi dalam arti
menghargai keberagaman kemampuan anak secara fisik maupuin mental
tanpa harus membandingkan satu dengan yang lainnya.Terkait dengan
pemahaman tersebut penerapan kurikulum bersipat individu disesuailkan
dengan perkembangan anak walaupun penyusunan rencana
pembelajarannya disusun oleh kelompok.

2. Menggunakan Pembelajaran Tematik Dengan Pendekatan Saintifik Dalam


Pemberian Rangsangan Pendidikan

Dalam model pembelajaran Tematik mengakomodir pengenalan nilai agama


dan moral, alam, kehidupan manusia, budaya dan simbol melalui kegiatan
yang terpadu dan kontektual untuk mewujudkan kematangan selaras dengan
lingkup perkembangan.

Satu tema dapat dikembangkan menjadi sub tema atau sub-sub tema
dengan memperhatikan kedalamkeluasan, ketersediaan, sumber dan tingkat
perkembangan anak.

Pembelajaran Tematik disampaikan melalui prosedur pembelajaran dengan


pendekatan saintifik dan habituasi. Mengacu pada prinsip diversifikasi dalam
pendidikan,maka tema dalam kurikulum 2013 RA tidak ditetapkan secara
sentralistik melainkan dipilih dan ditetapkan oleh satuan RA disesuaikan
dengan kondisi dan ketersediaan sarana dan prasarana lembaga RA.
Pengembangan tema mempertimbangkan prinsip-prinsip pengembangan
tema mempertimbangkan tema (1) Kemenarikan, (2) Kedekatan, (3)
Kesederhanaan,(4) Keinsidentalan.

3. Menggunakan Penilaian Otentik dalam memantau perkembangan anak

Penilaian mengukur kemajuan perkembangan yang dicapai anak setelah


mengikuti program yang dirancang dalam kurikulum. Penilaian dilaksanakan
secara berkelanjutan untuk mendapatkan data perkembangan yang
dimunculkan anak pada saat kegiatan atau melalui karya yang dihasilkannya.
Hasil penilaian disampaikan berupa laporan perkembangan yang ditulis
secara deskripsi yang menggambarkan capain perkembangan anak. Hasil
penilaian digunakan sebagai bahan laporan kepada orang tua dan sebagai
masukkan untuk ditindaklanjuti pada kegiatan selanjutnya.

4. Memberdayakan peran orang tua dalam proses pembelajaran.


Kurikulum RA menempatkan orangtua sebagai partner dalam pendidik.
Pelibatan orangtua diyakini menjadi bagian penting dalam proses
pembelajaran dan mendorong keberhasilan anak jenjang pendidikan
berikutnya.

5. Kurikulum dikembangkan dengan prinsip diversifikasi.


Dalam rangka pembangunan pendidikan masing-masing daerah memerlukan
pendidikan yang sesuai dengan karakteristik daerah. Kurikulum sebagai
jantung pendidikan perlu dikembangkan dan diimplementasikan secara
kontektual untuk merespon kebutuhan daerah dan anak dimasa kini dan
masa mendatang.

6. Berlandaskan Nilai Islam


Dasar pengembangan nilai Islam adalah Al-Quran sebagai sumber pemikiran
Islam memberikan inspirasi edukatif yang perlu dikembangkan filosofis dan
ilmiah, pengembangan tersebut diperlukan sebagai kerangka dasar dalam
membangun sistem pendidikan Islam. Kedudukan Hadis dalam kehidupan
dan pernikiran Islam sangat penting, karena di samping memperkuat dan
memperjelas berbagai persoalan dalam Al-Quran, juga memberikan dasar
pemikiran Yang lebih konkret mengenai penerapan berbagai aktifitas yang
mesti dikembangkan dalam kerangka hidup dan kehidupan umat Islam.
Hadis Nabi dijadikan landasan dalam pengembangan dan pelaksanaan
pendidikan, termasuk pendidikan anak usia dini.

7. Memperhatikan aspek perkembangan anak


Kurikulum RA disusun untuk memenuhi pertumbuhan dan perkembangan
sesuai dengan tingkat anak (age appropriateness) dan selaras dengan
potensi minat dan karakteristik anak sebagai keunikan/kekhasan individu
anak (individual appropriateness).

8. Membangun akidah dan akhlakul karimah.


Pendidikan merupakan proses di mana seseorang memeroleh pengetahuan,
mengembangkan keterampilan sikap mengubah sikap. Pendidikan di RA
memiliki fungsi dan peran yang sangat strategis dalam pembinaan dan
pengembangan nilai-nilai akhlakul karimah. RA sebagi acuan dan pedoman
pengembangan pembelajaran sudah seharusnya berbasis pada
pembentukan akhlakul karimah, Artinya, proses pelaksanaan pembelajaran
yang berlangsung di RA harus mengacu kepada nilai-nilai akhlakul karimah.

9. Memunculkan kekhasan lembaga.


Pedoman implementasi kurikulum RA mengadaptasi Standar Nasional
Pendidikan Anak Usia Dini dan Kurikulum Pendidikan Anak Usia Dini yang
ada dengan melakukan penyesuaian terhadap penguatan implementasi nilai-
nilai pendidikan Islam dan kekhasan lembaga sebagai ciri khas RA. Hal ini
sebagai konsekuensi perwujudan keunikan RA sebagai satuan pendidikan
anak usia dini yang berciri khas Islam.

D. Standar Tingkat Pencapaian Perkembangan Anak (STPPA)


Standar Tingkat Pencapaian Perkembangan Anak (STPPA) merupakan
kriteria minimal tentang kemampuan yang dicapai anak pada seluruh aspek
perkembangan dan pertumbuhan yang memiliki ciri khas keislaman serta
mencakup aspek nilai agama dan moral, fisik-motorik, kognitif, bahasa, sosial-
emosional, serta seni.
F. Program Pengembangan dan Muatan Pembelajaran
Program pengembangan dan muatan pembelajaran yang dilaksanakan di
Raudhatul Athfal secara rinci dapat dideskripsikan pada tabel berikut ini :

Tabel. 2.4
Program Pengembangan dan Materi Pembelajaran

Program
No Pengemb Kompetensi yang Dicapai Materi Pembelajaran
angan
1. NILAI 1.1 Mempercayai adanya Allah  Mengetahui sifat Tuhan sebagai Pencipta,
AGAMA melalui Ciptaan-Nya mengenal ciptaan-ciptaan Tuhan,
DAN membiasakan mengucapkan pujian terhadap
MORAL ciptaan Tuhan.
1.2 Menghargai diri sendiri,  Terbiasa merawat kebersihan diri, tidak
orang lain dan lingkungan menyakiti diri atau teman, menghargai teman
sekitar sebagai rasa syukur (tidak mengolok-olok), hormat pada guru dan
kepada Allah SWT. orang tua, menjaga dan merawat tanaman,
binatang peliharaan.
2.13 Memiliki prilaku yang  Terbiasa berbicara sesuai fakta, tidak curang
mencerminkan sikap jujur dalam perkataan, tidak berbohong,
menghargai kepemilikan orang lain,
mengembalikan benda yang bukan haknya,
mengerti batasan yang boleh dan tidak boleh
dilakukan, terus terang, anak senang
melakukan sesuatu sesuai aturan atau
kesepakatan dan mengakui kelebihan diri dan
temannya.
3.1 Mengenal kegiatan  Do'a-do'a (Do'a sebelum dan sesudah
beribadah setiap hari belajar, do'a sebelum dan sesudah makan,
4,1 Melakukan kegiatan do'a sebelum dan bangun tidur, do'a untuk
beribadah sehari-hari kedua orang tua), mengenal hari-hari besar
dengan tuntunan orang agama, tempat ibadah dan tokoh keagamaan.
dewasa
3.2 Mengenal prilaku baik dan  Prilaku baik dan santun disesuaikan dengan
santun sebagai cermnan agama dan adat setempat, tata cara
akhlak mulia berbicara secara santun, cara berjalan
melewati orang tua, cara meminta bantuan,
cara menyampaikan terima kasih setelah
mendapatkan bantuan.
4.2 Menunjukan prilaku santun  Tata cara berdoa beribadah sesuai
sebagai cerminan akhlak agamanya, misalnya berdoa, tatacara makan,
mulia tata cara memberi salam, tata cara
berpakaian, menolong teman, orang tua dan
guru.
2. FISIK 2.1 Memiliki prilaku yang  Kebiasaan anak makan makanan bergizi
MOTORIK mencerminkan hidup sehat seimbang, mencuci tangan, menggosok gigi,
mandi, berpakaian bersih, menjaga
kebersihan lingkungan, misalnya : kebersihan
lingkungan tempat belajar dan lingkungan dan
menjaga kebersihn alat main, dan milik
pribadi.
3.3 Mengenal anggota tubuh,  Nama anggota tubuh, fungsi anggota tubuh,
fungsi dan gerakannya cara merawat, kebutuhan untuk menjadi
untuk perkembangan anggota tubuh tetap sehat, berbagai gerakan
motorik kasar dan motorik untuk melatih motorik kasar dalam kelenturan,
halus. kukuatan, kestabilan, keseimbangan,
kelincahan, kelenturan, koordinasi
tubuh.untuk mengembangkan motorik kasar
dan halus.
4.3 Menggunakan anggota  Kegiatan untuk melatih motorik kasar antara
tubuh untuk lain, merangkak, berjalan, berlari, merayap,
pengembangan motorik berjinjit, melompat, meloncat, memanjat,
kasar dan halus bergelantungan, menedang, berguling
dengan menggunakn gerakaan secara
terkontrol, seimbang dan lincah, dalam
menirukan berbagai gerakan benda, senam,
tarian, permainan tradisional dll).
 Keterampilan motork halus untuk melatih
koordinasi mata dan tangan, kelenturan
pergelangan tangan, kekuatana kelenturan
jari-jari tangan, melalui kegiatan antara lain :
meremas, mejumput, meronce, menggunting,
menjahit, mengancingkan baju, menali
sepatu, menggambar, menempel, makan dll).
 Permainan motorik kasar atau halus dengan
aturan
3,4 Mengetahui cara hidup  Cara merawat kebersihan diri (misal :
sehat mencuci tangan, merawat gigi, mulut, telinga,
hidung, olah raga, mandi 2x sehari, memakai
baju bersih), memilih makanan dan minuman
yang sehat, makanan yang diperlukan tubuh
agar tetap sehat,
4.4 Mampu menolong diri  Cara menghindarkan diri dari bahaya
sendiri agar tetap sehat kekerasan (melindungi anggota tubuh yang
terlarang, mulut, dada, alat kelamin, pantat,
waspada terhadap orang asing/ tidak dikenal).
 Cara menghindari diri dari benda- benda
berbahaya, misalnya : pisau, listrik, pestisida,
kendaraan saat di jalan raya,
 Cara menggunakan tolet dengan benar tanpa
bantuan
 Kebiasaan buruk yang harus dihindari
(permen, nonton TV, atau main game lebih
dari 1 jam setiap hari, tidur terlalu larut
malam, jajan sembarang).
3. KOGNITIF 2.2 Memiliki prilaku yang  Membiasakan eksploratif
mencerminkan ingin tahu
 Cara bertanya
 Cara mendapatkan jawaban
2.3 Memiliki prilaku yang  Pemahaman tentang kreatif
mencerminkan sifat kreatif
 Membiasakan kerja secara kreatif
3.5 Mengetahui cara  Cara mengenali masalah
memecahkan masalah
sehari-hari dan berprilaku  Cara mengetahui penyebab masalah
kreatif
 Cara mengatasi masalah
4.5 Menyelesaikan masalah  Menyelesaikan kegiatan dengan berbagai
sehari-hari secara kreatif cara untuk mengatasi masalah bentuk tiga
dimensi (kubus, balok, limas, tabung), ukuran
(panjang-pendek, besar-kecil, berat-ringan,
sebentar-lama), bilangan (satuan, puluhan),
tekstur (kasar-halus, keras-lunak), suara
(cepat-lambat, keras-halus, tinggi-rendah).
4.6 Menyampaikan apa dan  Pengelompokan (berdasarkan warna, bentuk,
bagaimana benda-benda di ukuran, fungsi, warna-bentuk, warna-ukuran,
sekitar yang dikenalnya ukuran-bentuk, warna-ukuran-bentuk).
((nama, warna, bentuk,  Membandingkan benda berdasarkan ukuran,
ukuran, pola, sifat, suara, "lebih dari". "kurang dari", "paling/ter")
tekstur, fungsi dan ciri-ciri
lainnya) melalui berbagai  Mengurutkan benda berdasarkan sariasi
(kecil-sedang-besar)
hasil karya.
 Mengurutkan benda berdasarkan 5 sariasi
(sangat kecil, lebih kecil, kecil-besar, lebih-
besar, paling besar), pola ABC-ABC, ABCD
berdasarkan urutan warna, bentuk, ukuran,
bunyi, warna, fungsi, sumber, dll.
 Mencocokan lambang bilangan dengan
jumlah bilangan, hubungan satu ke satu, satu
ke banyak, kelompok ke kelompok lambang
bilangan.
3.7 Mengenal lingkungan sosial  Keluarga (hubungan dalam keluarga, peran,
(keluarga, teman, tempat kebiasaan, garis keturunan dst)
tinggal, tempat ibadah,  Teman (nama, ciri-ciri, kesukaan, tempat
budaya, transfortasi). tinggal, dst)
 Lingkungan geografis
(pedesaan,/pantai,/pegunungan/kota).
4.7 Menyajikan berbagai  Kegiatan orang-orang (di pagi, sore hari, dst),
karyanya dalam bentuk pekerjaan (petani, buruh, guru, dll)
gambar, bercerita,  Budaya (perayaan terkait adat, pakaian,
bernyanyi, gerak tubuh, dan tarian, makanan, dst)
lainnya tentang lingkungan  Tempat-tempat umum (sekolah, pasar, kantor
sosial (keluraga, teman, pos, kantor polisi, terminal, dst).
tempat tinggal, tempat  Berbagai jenis transfortasi (transfortasi darat,
ibadah, budaya, air, udara, transfortasi dahulu dan sekarang)
tansfortasi). Dalam bentuk
gambar , bercerita,
bernyanyi, dan gerak tubuh
 Berbagai lambang negara
4.8 Menyajikan berbagai  Hewan misalnya jenis (nama, ciri-ciri,
karyanya dalam bentuk bentuk).
gambar, bercerita,  Kelompok hewan berdasarkan makanan
bernyanyi, gerak tubuh, dan (herbivore, omnivore, carnivore)
lainnya tentang lingkungan  Kelompok hewan berdasarkan manfaat
alam. (hewan tanaman, (hewan ternak, peliharaan, buas).
suaca, tanah, air, batu-  Tanaman dikenalkan dengan jenis (tanaman
batuan, dll) Dalam bentuk darat/air/perdu/batang/ hias/ kayu/ semusim/
gambar , bercerita, tahunan).
bernyanyi, dan gerak tubuh
 Bermacam warna bentuk, dan warna daun
dan bermacam akar.
 Berkembang biak (biji/stek/ cangkok/ beranak/
membelah diri, daun).
 Cara merawat tanaman, dst
 Gejala alam (angin, hujan, cuaca, siang-
malam, mendung, siklus air) tanah batu,
sebab akibat, kejadian dst.
3.9 Mengenal teknologi  Nama-nama benda, bagian-bagian benda,
sederhana (peralatan fungsi dari masing-masing benda/ peralatan.
rumah tangga, peralatan
bermaian, peralatan
pertukangan dan lainnya)
4.9 Menggunakan teknologi  Cara mengunakan secara tepat, dan cara
sederhana (peralatan merawat. Alat dan benda yang dimaksud
rumah tangga, peralatan dapat berupa peralatan sekolah, perabot
bermaian, peralatan rumah tangga, pekakas kerja, peralatan
pertukangan dan lainnya elektronik, barang-barang bekas pakai.
untuk menyelesaikan tugas
dan kegiatannya.
4. BAHASA 2.13 Memiliki prilaku yang  Cara berbicara secara santun, menghargai
mencerminkan sikap teman dan orang yang lebih tua usianya.
rendah hati dan santun
 Pemahaman sikap rendah hati
kepada orang tua, pendidik,
dan teman.  Contoh prilaku rendah hati dan santun.
3.10 Memahami bahasa reseptif  Cara menjawab dengan tepat ketika ditanya.
(menyimak dan membaca)  Cara merespon dengan tepat saat
mendengarkan cerita atau buku yang
dibacakan guru.
Menunjukan kemampuan  Melakukan sesuai yang diminta dengan
4.10
berbahasa reseptif beberapa perintah
(menyimak dan membaca)  Menceritakan kembali apa yang sudah
didengarnya.
Memahami bahasa  Mengungkapkan keinginannya, menceritakan
3.11
ekspresif (mengungkapkan kembali.
bahasa verbal dan non  Bercerita tentang apa yang sudah
verbal. dilakukannya.
Menunjukan kemampuan  Mengungkapkan perasaan emosinya dengan
4.11
berbahasa ekspresif melalui bahasa secara tepat.
(mengungkapkan bahasa  Menggunakan buku untuk berbagai kegiatan
verbal dan non verbal.
Mengenal keaksaraan awal  Membaca gambar, membaca syimbol.
3.12
melalui bermain
 Menjilak huruf
 Mengenali huruf awal pada namanya,
menuliskan huruf-huruf.
4.12 Menunjukan  Menuliskan pikirannya walaupun tulisannnya
kemamampuan keaksaraan masih terbalik atau tidak lengkap.
awal dalam berbagai
bentuk karya.
 Hubungan bunyi dengan huruf
 Mengucapkan kata yang sering diulang-ulang
tulisannya pada buku cerita.
 Mengeja huruf
 Membaca sendiri
 Hubungan angka dan bilangan
5. SOSIAL 2,5 Memiliki prilaku yang  Cara memberi salam pada guru atau teman
DAN mencerminkan sikap
 Cara untuk berani tampil di depan teman,
EMOSION percaya diri
guru, orang tua dan lingkungan sosial lainnya.
AL
 Cara menyampaikan keinginan dengan
santun
2.6 Memiliki prilaku yang  Aturan bermain
mencerminkan sikap taat
 Aturan di satuan PAUD
pada peraturan hari-hari
dan melatih kedisiplinan.  Cara mengatur diri sendiri misalnya membuat
jadwal, atau garis waktu
2.8 Memiliki prilaku yang  Cara mengingatkan teman bila bertindak tidak
mencerminkan sikap sesuai dengan aturan
kemandirian  Pemahaman tentang mandiri
 Prilaku mandiri
 Cara merencanakan, memilih, memiliki
inisiatif untuk belajar.atau melakukan sesuatu
tanpa harus dibantu atau dengan
2.9 Memiliki prilaku yang  Keuntungan mengalah
mencerminkan sikap peduli
 Cara menawarkan bantuan pada teman atau
dan mau membantu jika
guru
diminta bantuannya.
 Cara menenangkan diri dan temannya dalam
berbagai situasi,senang berbagi makanan
dan minuman
2.10 Memiliki prilaku yang  Prilaku anak yang mencerminkan perbedaan
mencerminkan sikap kerja teman dengan dirinya.
sama
 Cara menghargai karya teman
 Cara menghargai pendapat teman, mau
berbagi, mendengarkan dengan sabar
pendapat teman.
 Cara berterima kasih atas bantuan yang
diterima.
2.11 Memiliki prilaku yang dapat  Kegiatan transisi
menyesuaikan diri
 Cara menghadapi situasi berbeda
 Cara menyesuaikan diri dengan cuaca dan
kondisi alam.
2.12 Memiliki prilaku yang  Pemahaman tentang tanggung jawab
mencerminkan sikap
 Pentingnya bertanggung jawab
tanggung jawab
 Cara bertanggung jawab, mau mengkui
kesalahan dengan cara minta maaf.
 Cara merapihkan, membereskan mainan ke
tempat semula.
 Mengerjakan sesuatu hingga tuntas
 Mengikuti aturan yang telah ditetapkan
walaupun sekali-kali masih perlu diingatkan
 Senang menjalankan kegiatan yang jadi
tugasnya (misalnya: piket sebagai pemimpin
harus membantu menyiapkan alat makan,
dst)
3.13 Mengenal emosi diri dan  Cara menghadapi orang tidak kenal
orag lain secara wajar
4.13 Menunjukan reaksi emosi  Penyebab sedih, marah, gembira, kecewa
diri secara wajar atau mengerti jika ia membantu temannya,
senang, mengendalikan emosi secara wajar.
3.14 Mengenali kebutuhan,  Cara mengungkapkan apa yang dirasakanya
keinginan dan minat diri (misal: lapar ingin makan)
4.14 Mengungkapkan  Kedinginan, perlu payung agar tidak
kebutuhan, keinginan dan kehujanan, kepanasan, sakit perut perlu obat
minat diri dengan cara yang
tepat.
 Teknik mengambil makan sesuai kebutuhan,
menggunakan alat main sesuai dengan
gagasan yang dimilikinya.
 Membuat karya sesuai gagasannya.
6. SENI 2.4 Memiliki prilaku yang  Cara menjaga kerapihan diri
mencerminkan sikap estetis
 Cara menghargai hasil karya baik dalam
bentuk gambar, lukisan, pahat, gerak atau
bentuk seni lainnya.
 Cara merapihkan,kebersihan, keutuhan
benda mainan atau milik pribadinya.
3.15 Mengenal dan  Membuat berbagai hasil karya dan aktivitas
menghasilkan berbagai seni gambar dan lukis, seni suara, seni musik,
karya dan aktivitas seni. karya tangan dan lainnya.
4.15 Menunjukan karya dan  Menampilkan hasil karya seni
aktivitas seni dengan
menggunakan media.

Bandung, 13 Juli 2021


Kepala RA Al-Kautsar

G. Beban Belajar di Raudhatul Athfal (RA) Dra. Yani Sri Nuryani


1. Beban belajar RA merupakan keseluruhan pengalaman belajar yang harus
diikuti peserta didik dalam satu minggu, satu semester, dan satu tahun.
2. Beban belajar untuk anak usia 4-6 tahun dilakukan melalui tatap muka per
minggu paling sedikit 900 menit.
3. Minggu efektif dalam satu tahun pelajaran (2 semester) adalah 34 minggu
4. Satu jam tatap muka (satujam pelajaran) adalah 30 menit.
5. Jam belajar efektif per hari adalah 2,5 jam (150 menit), berarti 5 jam
pelajaran.
6. Jam belajar per minggu 15 jam (900 menit), berarti 30 jam pelajaran dan
pertahun 510 jam (30.600 menit)
7. Perencanaan pembelajaran untuk satu hari terdiri dari :
a. Pertemuan Pagi : 30 menit
b. Kegiatan inti : 60 menit
c. Istirahat/Makan : 30 meni
d. Pertemuan Siang : 30 menit
e. Alokasi waktu untuk pengembangan ekspresi dan potensi diri ditambah
30 menit.
A. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Harian (RPPH)

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Harian (RPPH) adalah acuan untuk


mengelola kegiatan bermain dalam satu hari. RPPH disusun dan dilaksanakan Oleh
pendidik. Pembuatan format rencana harian tidak harus baku tetapi memuat
komponen yang telah ditetapkan.
Komponen RPPH terdiri dari: (1) Identitas Program; (2) Strategi Pengelolaan
Pembelajaran; (3) Kompetensi Dasar; (4) Tujuan Pembelajaran; (5) Indikator
Pencapaian Perkembangan (6) Materi Pembelajaran; (7) Muatan Pendidikan Agama
Islam; (8) Alat, Bahan dan Sumber Belajar; (9) Kegiatan Pembukaan; (10) Kegiatan
Inti; (11) Kegiatan Penutup; dan (12) Penyusunan rencana penilaian berdasarkan
KD dan Indikator Pencapaian Perkembangan serta Kompetensi Penilaian PAI.
1. Identitas Program
Identitas program sebagai bagian dari RPPH RA, memuat sebagai
berikut:
 Nama RA : Al-Kautsar
 Semester/Bulan/Minggu : I/Juli/1
 Hari/Tanggal : Senin, 20 Juli 2021
 Tema/Sub Tema : Diri Sendiri
 Kelompok Usia : Kelompok A
2. Strategi Pengelolaan Pembelajaran
Strategi pengelolaan pembelajaran setiap lembaga RA dapat memilih
salah satu yang disesuaikan dengan sarana prasarana, kebutuhan dan
pemahaman pendidik terhadap strategi pengelolaan tersebut. Beberapa
model pengelolaan pembelajaran yang dapat dipilih sebagai berikut:
 Sentra;
 Area;
 Kelompok;
 Sudu;
 Dan sebagainya
3. Kompetensi Dasar
Kompetensi Dasar (KD) diambil dan dipilih dari KD yang ada dalam
rencana mingguan yang disesuaikan dengan tema dan sub tema.
4. Indikator Pencapaian Perkembangan
Penetapan indikator pencapaian perkembangan dilakukan dengan cara
menganalisa kemampuan yang yang diharapkan dalam Kompetensi Dasar.
Selanjutnya berbagai kemampuan tersebut dituliskan dengan menggunakan
Kata Kerja Operasional (KKO). Kata kerja operasional dapat ditentukan
sendiri oleh pendidik.
Untuk menyusun indikator pencapaian perkembangan perlu diketahui
terlebih dáhulu syarat-syarat yang harus dipenuhi salah satunya dengan
menggunakan pendekatan saintifik.
Indikator harus memenuhi prinsip hierarki pembelajaran yaitu harus
dimulai dari tingkatan berfikir mudah ke yang sukar, sederhana ke kompleks,
dekat ke jauh, dan dari kongkrit ke abstrak. Indikator RPPH dikembangkan
dari KD yang digunakan sebagai dasar penyusunan alat penilaian.
5. Materi Pembelajaran
Materi pembelajaran diambil dari materi yang sudah dijabarkan dalam
rencana mmgguan. Materi untuk pengembangan sikap dimasukkan menjadi
kegiatan rutin dan diterapkan melalui pembiasaan serta diulang-ulang setiap
hari sepanjang tahunnya (kegiatan yang bersifat pembiasan masuk dalam
SOP). Sedangkan materi pengetahuan dan keterampilan dikenalkan sesuai
dengan rencana kegiatan harian.
6. Pendidikan Agama Islam
Target pendidikan agama Islam dalam rencana mingguan dan
dilaksanakan dalam harian, meliputi:
a. Hafalan Surat;
b. Hafalan Hadist;
c. Hafalan Doa Sehari-hari;
d. Kisah Islami
7. Alat, Bahan, dan Sumber Belajar
Alat, bahan dan sumber belajar tergantung dengan kegiatan main yang
akan dikelola pendidik pada hari itu dan disesuaikan dengan pengelolaan
strategi pembelajaran yang dipakai. Alat, bahan dan sumber belajar harus
ditata sedemikian rupa untuk meningkatkan minat belajar anak.
8. Alokasi Waktu
Alokasi waktu ditentukan dalam bentuk menit untuk kegiatan pembukaan,
inti, dan penutup.
9. Kegiatan Pembukaan
a. Kegiatan pembukaan ditujukan untuk membantu membangun minat
anak agar siap bermain di kegiatan inti;
b. Kegiatan pembukaan penting untuk mengenalkan materi dan pokok
bahasan yang berkaitan dengan tema pembelajaran;
c. Pendidik harus mengenalkan dan menghubungkan antara tema, sub
tema, dan sub-sub tema yang sesual dengan konsep Al-Quran dan
Hadis;
d. Lakukan kegiatan hafalan surat-surat pendek, hafalan Hadist, serta
hafalan doa sehari-hari;
e. Sebisa mungkin setiap hari pendidik harus membacakan buku-buku
kisah Islami yang berkaitan dengan tema dan sub tema untuk
menumbuhkan minat baca anak.
f. Kegiatan pembukaan dimanfaatkan pendidik untuk mengenalkan
kegiatan bermain yang sudah disiapkan, aturan bermain, menerapkan
pembiasaan-pembiasaan, dan sebagainya.
10. Kegiatan Inti
a. Proses belajar menerapkan pendekatan saintifik yakni anak
mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, menalar, dan
mengomunikasikan;
b. Proses pembelajaran dengan pendekatan saintifik diterapkan secara
lebih fleksibel dan lebih luas. Artinya bisa diterapkan di dalam ruangan,
di luar ruangan, menggunakan sumber belajar yang ada, atau
memanfaatkan sumber belajar lingkungan;
c. Kegiatan Inti memberi kesempatan kepada anak untuk bereksplorasi
membangun pengalaman bermain yang bermakna;
d. Pada tahap mengkomunikasikan aktivitas dalam kegiatan
pembelajaran, diarahkan anak dapat menyampaikan gagasannya
melalui berbagai kegiatan bermain yang disiapkan;
e. Kegiatan bermain disesuaikan dengan model pembelajaran;
f. Jumlah kegiatan yang disediakan setiap harinya minimal 4 kegiatan
yang berbeda untuk memfasilitasi anak agar tetap fokus bermain. Pada
kegiatan tertentu misalnya memasak, main peran/drama, atau
pengenalan sains pendidik dapat menyediakan 1 kegiatan saja;
g. Penguatan mengingat kembali merupakan bagian dari akhir
pengalaman bermain dan konsep yang sudah dilalui anak
pembelajaran. Aktivitas mengingat kembali untuk menguatkan kembali
h. Selama proses pembelajaran, pendidik dapat menggunakan berbagai
metode pembelajaran untuk saling melengkapi. Metode tersebut untuk
mendukung pendekatan saintifik. Beberapa metode pembelajaran yang
dianggap sesuai untuk peserta didik di RA, antara Iain adalah sebagai
berikut:
1) Bercerita adalah cara bertutur dan menyampaikan cerita secara
lisan. Cerita harus diberikan secara menarik. Anak diberi
kesempatan untuk bertanya dan memberikan tanggapan. Pendidik
dapat menggunakan buku sebagai alat bantu bercerita;
2) Demonstrasi digunakan untuk menunjukkan atau memeragakan
cara untuk membuat atau melakukan sesuatu;
3) Bercakap-cakap dapat dilakukan dalam bentuk tanya jawab antara
anak dengan pendidik atau antara anak dengan anak yang lain;
4) Pemberian tugas dilakukan oleh pendidik untuk memberi
pengalaman yang nyata kepada anak baik secara individu maupun
secara berkelompok;
5) Sosio-drama/bermain peran dilakukan untuk mengembangkan
daya khayal/imajinasi, kemampuan berekspresi dan kreatifitas
anak terhadap tokoh-tokoh yang diperankan atau benda-benda
yang ada di sekitar; Karyawisata adalah kunjungan secara
langsung ke objek-objek yang sesuai dengan tema dan bahan
kegiatan yang sedang dibahas di lingkungan kehidupan anak;
6) Projek merupakan suatu tugas yang terdiri atas rangkaian
kegiatan yang diberikan oleh pendidik kepada anak baik secara
individu maupun secara berkelompok dengan menggunakan objek
alam sekitar maupun kegiatan sehari-hari sebagai bahan
pembahasan
7) Eksperimen merupakan pemberian pengalaman kepada anak
dengan melakukan percobaan secara langsung dan mengamati
hasilnya.
11. Kegiatan Penutup
a. Kegiatan penutup dilakukan di akhir kegiatan hari tersebut;
b. Kegiatan penutup juga dapat isi dengan kegiatan rutin untuk
memperkuat sikap yang diharapkan muncul dan berkembang;
c. Kegiatan penutup dilakukan untuk menarik minat anak belajar esok
harinya;
d. Kegiatan penutup ditutup dengan doa setelah belajar dan salam;
e. Kegiatan ditutup dengan berjabat tangan
12. Rencana Penilaian
a. Rencana Penilaian memuat Indikator Pencapaian Perkembangan
dan teknik pengumpulan data yang akan digunakan;
b. Indikator perkembangan mengacu pada indikator yang tertuang pada
lampiran KMA Nomor 792 Tahun 2018 tentang Pedoman
Implementasi Kurikulum Raudhatul Athfal;
c. Indikator penilaian disesuaikan dengan tujuan pembelajaran dan
materi pembelajaran dan indikator PAI;
d. Indikator penilaian sudah dikelompokkan ke dalam program
pengembangan untuk memudahkan dalam penyusunan laporan
(contoh RPPH, terlampir).

B. Penilaian Perkembangan Anak

Penilaian merupakan proses pengukuran terhadap tahapan perkembangan


anak yang dicapai sebagai hasil dari kegiatan belajar anak. Penilaian kegiatan
belajar di RA menggunakan pendekatan penilaian otentik. Penilaian otentik
merupakan penilaian proses dan hasil belajar untuk mengukur tingkat pencapaian
kompetensi sikap (spiritual dan sosial), pengetahuan dan keterampilan. Pengisian
format penilaian perkembangan anak merupakan proses penilaian yang dilakukan
secara sistematis yang diawali dengan pengamatan yang dilakukan setiap hari,
pencatatan harian, penganalisaan data setiap bulan, dan rekap perkembangan
selama semester.
Pencatatan harian penilaian perkembangan anak menggunakan beberapa
instrument format, yaitu:
1. Format penilaian harian yang diisi guru dari hasil pengamatan saat anak
bermain atau melakukan kegiatan rutin harian.
2. Catatan Anekdot, mencatat seluruh perkembangan anak selama mengikuti
kegiatan pembelajaran dari waktu ke waktu atau dari hari ke hari. Hal-hal
pokok yang dicatat dalam catatan anekdot meliputi nama anak yang dicatat
perkembangannya, waktu pengamatan, kegiatan main atau pengalaman
belajar yang diikuti anak, dan perilaku termasuk ucapan yang di sampaikan
anak selama berkegiatan.
3. Hasil Karya adalah buah pikir anak yang dituangkan dalam bentuk karya
nyata dapat berupa pekerjaan tangan, karya seni atau tampilan anak,
misalnya: gambar, lukisan, lipatan, hasil kolase, hasil guntingan,
tulisan/coretan-coretan, hasil roncean, bangunan balok, tari, hasil prakarya
dll.
4. Pelaporan Laporan semester atau Laporan Perkembangan Anak adalah
berisi hasil pengolahan data tentang perkembangan anak yang dikumpulkan
selama enam bulan atau satu semester. Pelaporan hasil perkembangan anak
dapat dibedakan menjadi laporan berkala, yang disesuaikan dengan jadwal
kalender akademik yang ditetapkan RA dan Pelaporan Insidental
disampaikan apabila ada hal-hal yang terkait dengan perkembangan anak
yang dianggap penting untuk segera dibicarakan bersama dengan orang tua.
Laporan insidental dapat disampaikan secara lisan atau dicatat dalam buku
penghubung. Bentuk Pelaporan Semester Laporan semester disampaikan
dalam bentuk narasi, hasil rangkuman perkembangan anak didik sebagai
dampak dari proses belajar selama satu semester. Dalam menyusun ulasan
(deskripsi) ditulis dengan kalimat yang efektif/ tidak terlalu rumit dan obyektif
sehingga tidak menimbulkan persepsi yang salah bagi orang tua atau bagi
yang berkepentingan terhadap Laporan Perkembangan Anak Didik. Laporan
yang ditulis guru hendaklah dalam kalimat positif, jelas, mudah dipahami,
serta menggunakan tata bahasa dan ejaan yang benar.

Anda mungkin juga menyukai