Anda di halaman 1dari 15

CHECKLIST KEMAMPUAN BERPIKIR ANALIS

Berikut adalah instrumen KBAP berupa checklist tiap langkah dalam berpikir analisis yang p
Sejawat akan gunakan instrumen KBAP ini untuk menilai laporan psikiatri forensik yang Sej
forensik yg peer Sejawat buat (peer-assessment). Berikan tanda centang (v) pada kolo
dilakukan serta tertuang pada laporan forensik yg sedang di telaah, dan pada kolom "Tida
Tuliskan NA pada poin yang menurut sejawat tidak dapat dinilai (misalnya poin B24 dan B2
mengelola kasus di laporan tersebut, dan tidak bisa menilai pada laporan yg dibuat oleh pe
laporan yg sejawat buat sendiri dan kolom peer-assessment (jingga) untuk menilai laporan

Nama Penilai:

Bagian A. Persiapan
(Apakah Permohonan Pemeriksaan sudah sesuai?)
A 1
(Apakah Tim Pemeriksa Sudah Memiliki Kualifikasi yang Sesuai Standar?

3
A
4

6
(Apakah Dapat Dipastikan Bahwa Tidak ada Konflik Kepentingan Antar Piha

A 7

(Apakah Sudah Terjalin Komunikasi yang Baik Dengan APH?)


8

9
A
A

10

11

Bagian B. Pemeriksaan
(Apakah Proses Penyampaian Informasi Kepada Terperiksa dan/atau Wali S
Sesuai?)
1

B
3

(Apakah Proses Pemeriksaan Terperiksa Sudah Relevan dengan Kasus yang dita

B 7

(Apakah Pengumpulan Data Kolateral Sudah Relevan dengan Kasus yang ditan
10

11
B
12

13

(Apakah Triangulasi Data dan Hasil Pemeriksaan Sudah Sesuai?)


14
B
15
Penelaahan Hasil Pemeriksaan dan Analisis Psikomedikolegal
(Apakah Penilaian Hasil Pemeriksaan Sudah Sesuai?)

16

17

18

19
B

20

21

22

23
(Apakah Potensi Bias dan Error Sudah Teratasi?)

24
24

B 25

(Apakah Hasil Pemeriksaan Sudah Sesuai dengan Permohonan Pemeriksaa


26

27

B 28

29

30

Bagian C. Penulisan Laporan


(Apakah Penulisan Keterangan Sudah Sesuai dengan Persyaratan Berlaku

1
C

2
(Apakah Penulisan Hasil Pemeriksaan Psikiatri Forensik Sesuai dengan Kebut
Hukum?)
C 3
Penulisan Hasil Analisis Psikomedikolegal sesuai Kebutuhan Hukum
(Apakah Teknik Penulisan Laporan Psikiatri Forensik Sudah Objektif?)
4
C 5
6
(Apakah Laporan Forensik Sudah Membunyikan Komponen yang Diperluka
7

8
C

9
10
CHECKLIST KEMAMPUAN BERPIKIR ANALISIS PSIKOMEDIKOLE
ut adalah instrumen KBAP berupa checklist tiap langkah dalam berpikir analisis yang perlu kita lakukan saat mengelo
wat akan gunakan instrumen KBAP ini untuk menilai laporan psikiatri forensik yang Sejawat sendiri buat ( self-asses
sik yg peer Sejawat buat (peer-assessment). Berikan tanda centang (v) pada kolom "Ya" pada poin yang menu
ukan serta tertuang pada laporan forensik yg sedang di telaah, dan pada kolom "Tidak" pada poin yang menurut Se
kan NA pada poin yang menurut sejawat tidak dapat dinilai (misalnya poin B24 dan B25 yang hanya dapat dinilai ole
gelola kasus di laporan tersebut, dan tidak bisa menilai pada laporan yg dibuat oleh peer). Gunakan kolom self-asses
an yg sejawat buat sendiri dan kolom peer-assessment (jingga) untuk menilai laporan yg peer buat .

Bagian A. Persiapan
(Apakah Permohonan Pemeriksaan sudah sesuai?)
Menilai kesesuaian surat permohonan pemeriksaan dengan peraturan perundangan
(Apakah Tim Pemeriksa Sudah Memiliki Kualifikasi yang Sesuai Standar?)
Menjamin tersedianya sarana (tempat pemeriksaan) dan prasarana (alat
pemeriksaan) memadai untuk melakukan pemeriksaan psikiatri forensik dalam kasus
yang ditangani
Membentuk tim pemeriksa yang sesuai dengan peraturan perundangan dan standar
profesi psikiater
Membentuk tim pemeriksa yang anggotanya memiliki ekspertise yang relevan dengan
kebutuhan kasus
Menjamin tim pemeriksa memiliki kompetensi untuk melakukan analisis
psikomedikolegal sesuai kebutuhan kasus yang ditangani
Menjamin tim pemeriksa memiliki kewenangan untuk melakukan analisis
psikomedikolegal sesuai kebutuhan kasus yang ditangani
(Apakah Dapat Dipastikan Bahwa Tidak ada Konflik Kepentingan Antar Pihak?)
Menjamin tidak ada konflik kepentingan antara tim pemeriksa dengan terperiksa atau
aparat penegak hukum (APH) yang menangani kasus terkait permohonan
pemeriksaan
(Apakah Sudah Terjalin Komunikasi yang Baik Dengan APH?)
Menjamin tim pemeriksa dapat menyelesaikan laporan psikiatri forensik sesuai
permohonan kasus dalam kurun waktu yang tersedia
Mengkomunikasikan kebutuhan waktu tambahan ke APH atau pemohon bila
mengalami kendala terkait waktu pemeriksaan dan penyusunan laporan psikiatri
forensik
Merujuk kasus ke tim pemeriksa lain apabila tidak memiliki setidaknya salah satu
dari : [1] kompetensi, [2] kewenangan, [3] sarana dan prasarana, [4] waktu atau [5]
bila ditemukannya konflik kepentingan
Menjamin bahwa APH telah diinformasikan terkait perkiraan pembiayaan pemeriksaan
psikiatri forensik

Bagian B. Pemeriksaan
(Apakah Proses Penyampaian Informasi Kepada Terperiksa dan/atau Wali Sudah
Sesuai?)
Menyampaikan tujuan pemeriksaan kepada pihak terperiksa dan/atau wali
Menyampaikan kepada terperiksa dan/atau wali terkait pengecualian prinsip
kerahasiaan (confidentiality) atas hasil pemeriksaan psikiatri forensik untuk
kepentingan hukum
Meminta kesediaan (informed consent) kepada pihak terperiksa dan/atau wali untuk
menjalani pemeriksaan
Mengkomunikasikan bahwa pemeriksaan psikiatri forensik dilakukan secara objektif
kepada pihak terperiksa dan/atau wali (menyampaikan temuan hasil pemeriksaan
tanpa dipengaruhi pendapat pribadi atau tekanan pihak lain)
akah Proses Pemeriksaan Terperiksa Sudah Relevan dengan Kasus yang ditangani?)

Melakukan penilaian kapasitas mental secara lege artis (sesuai kedokteran berbasis
bukti, aturan standar dan kaidah profesi) sesuai kebutuhan kasus yang ditangani

Memilih metode dan teknik pemeriksaan berbasis bukti yang disesuaikan dengan
kondisi terperiksa
Mengeksplorasi riwayat kehidupan pribadi terperiksa yang relevan terkait kasus yang
ditangani
Melakukan tes psikologi yang relevan (sesuai kebutuhan kasus yang ditangani) yang
hasilnya akan digunakan sebagai indikator analisis psikomedikolegal
Melakukan pemeriksaan penunjang medis yang relevan (sesuai kebutuhan kasus
yang ditangani) yang hasilnya akan digunakan sebagai indikator analisis
psikomedikolegal
pakah Pengumpulan Data Kolateral Sudah Relevan dengan Kasus yang ditangani?)
Melakukan wawancara dan observasi terhadap pihak-pihak lain yang terkait dengan
terperiksa dan relevan dalam penyusunan analisis psikomedikolegal
Mengumpulkan data kolateral (dokumen, rekam jejak digital, dll) yang relevan dan
diperlukan dalam penyusunan analisis psikomedikolegal
Mengupayakan data kolateral yang didapatkan berasal dari sumber yang kredibel
(dapat dipercaya)

Mengupayakan data kolateral yang didapatkan berasal dari sumber yang objektif
(sumber memberikan data yang sebenarnya tanpa dipengaruhi pendapat pribadi)

(Apakah Triangulasi Data dan Hasil Pemeriksaan Sudah Sesuai?)


Menelaah kesesuaian maupun perbedaan hasil pemeriksaan yang diperoleh dari
pihak-pihak lain dengan hasil pemeriksaan terperiksa
Menelaah kesesuaian maupun perbedaan antara hasil pemeriksaan dari terperiksa
dan pihak-pihak lain dengan data kolateral yang telah dikumpulkan
Penelaahan Hasil Pemeriksaan dan Analisis Psikomedikolegal
(Apakah Penilaian Hasil Pemeriksaan Sudah Sesuai?)
Menganalisis faktor predisposisi (latar belakang khusus individu yang mendasari
potensi kecenderungan tingkah laku individu tersebut) yang berhubungan dengan
permasalahan hukum terperiksa
Menganalisis faktor pencetus (pemicu) perilaku yang berhubungan dengan
permasalahan hukum terperiksa
Menganalisis faktor penyerta (motivasi, penghambat, pengontrol, atau perancu) yang
berhubungan dnegan perilaku terkait permasalahan hukum terperiksa

Menilai potensi terperiksa untuk melakukan perilaku yang serupa dengan


permasalahan hukumnya di masa yang akan datang terkait keperluan hukum pidana

Menilai kapasitas mental terperiksa terkait kecakapan mengambil keputusan dalam


bidang hukum perdata di masa yang akan datang
Menilai kapasitas mental terperiksa terkait kecakapan mengambil keputusan dalam
bidang hukum administrasi negara di masa yang akan datang
Menganalisis dinamika hubungan antara maslaah atau gangguan kejiwaan yang
dialami terperiksa dengan kasus hukum yang dialaminya
Menganalisis fungsi terperiksa terkait kecakapan mental dalam pertanyaan
psikomedikolegal
(Apakah Potensi Bias dan Error Sudah Teratasi?)
Menganalisis dan mengelola keterbatasan diri pemeriksa dari aspek pola pikir yang berpotensi menimbulka
psikomedikolegal
Apakah terdapat bias atau kesalahan pola pikir yang terjadi selama Anda mengelola kasus tersebut, dan m
buat?
Apakah pada permulaan pengelolaan kasus Anda memiliki anggapan atau perkiraan
tertentu mengenai kasus ini?
Apakah Anda cenderung mengutamakan data yang mendukung hipotesis saya
mengenai terperiksa (dan cenderung mengabaikan data yang tidak sesuai hipotesis
tersebut)?
Apakah Anda cenderung mengutamakan data yang sesuai dengan teori yang baru
saya baca atau paling mudah saya ingat (dan kurang mempertimbangkan alternatif
lain)?
Apakah Anda cenderung segera menghentikan pencarian informasi setelah saya
membuat suatu kesimpulan?
Apakah Anda cenderung mengabaikan data yang berasal dari pihak yang
berseberangan?
Apakah Anda lebih banyak mengandalkan ingatan saja (dan hanya sedikit
menggunakan catatan hasil pemeriksaan) dalam menyusun analisis
psikomedikolegal?
Apakah penilaian Anda dipengaruhi oleh kejadian-kejadian yang terjadi sebelumnya,
padahal tidak berhubungan dengan kasus yang Anda kelola?
Apakah penilaian Anda (mengenai diagnosis gangguan jiwa, status fungsional,
kapasitas mental) cenderung mengikuti penilaian yang telah dibuat oleh pemeriksa
sebelumnya, tanpa kembali mencari bukti yang adekuat?
Apakah Anda membuat suatu kesimpulan dengan cepat karena lebih mudah
dibandingkan membuat kesimpulan alternatif?
Apakah Anda cenderung membuat kesimpulan yang mudah diterima pihak pemohon
untuk menghindari konflik?
Apakah terdapat faktor dalam diri Anda sebagai pemeriksa yang berkontribusi pada
timbulnya tantangan dan bias tersebut?
Menganalisis dan mengelola keterbatasan diri pemeriksa dari aspek emosi yang berpotensi menimbulkan b
psikomedikolegal
Apakah Anda mengalami countertransference terhadap terperiksa? Apakah berdampak
pada penilaian Anda?

Apakah Anda cenderung membuat kesimpulan berdasarkan suasana perasaan Anda?


(Apakah Hasil Pemeriksaan Sudah Sesuai dengan Permohonan Pemeriksaan?)
Menelaah ulang adanya kemungkinan alternatif berbeda dari hasil analisis
psikomedikolegal terkait kasus
Mengidentifikasi dan menindaklanjuti keterbatasan data kolateral yang telah
dikumpulkan
Menjamin seluruh isi laporan psikiatri forensik merupakan hasil diskusi dengan setiap
anggota dalam tim pemeriksa
Mempertimbangkan aspek etikolegal (beneficence, non-maleficence, justice,
autonomy) baik untuk terperiksa maupun lingkungannya dalam penyusunan analisis
psikomedikolegal
Menyampaikan temuan hasil pemeriksaan yang perlu ditindaklanjuti APH

Bagian C. Penulisan Laporan


(Apakah Penulisan Keterangan Sudah Sesuai dengan Persyaratan Berlaku?)
Mencantumkan seluruh keterangan berikut: dasar hukum pemeriksaan, nama
anggota tim pemeriksa, waktu pemeriksaan, tempat pemeriksaan, jenis/tujuan
pemeriksaan, tanggal, dan sumber data kolateral
Menuliskan keseluruhan tahapan pemeriksaan yang telah dilakukan
Apakah Penulisan Hasil Pemeriksaan Psikiatri Forensik Sesuai dengan Kebutuhan
Hukum?)
Menuliskan seluruh hasil pemeriksaan dan dasar analisis psikomedikolegal yang
relevan dengan pembuktian kasus yang ditangani
Penulisan Hasil Analisis Psikomedikolegal sesuai Kebutuhan Hukum
(Apakah Teknik Penulisan Laporan Psikiatri Forensik Sudah Objektif?)
Menjelaskan penggunaan istilah yang mungkin menimbulkan ambiguitas
Menggunakan kalimat pernyataan yang tidak menghakimi ( non-judgemental and
impartial)
Menuliskan laporan psikiatri forensik sesuai dengan ketentuan yang berlaku
(Apakah Laporan Forensik Sudah Membunyikan Komponen yang Diperlukan?)
Mencantumkan seluruh keterbatasan data kolateral maupun pemeriksaan dalam
membuat analisis psikomedikolegal

Menuliskan penjelasan yang memadai berdasarkan studi literatur yang dieperlukan


dalam penyusunan analisis psikomedikolegal terkait kasus yang ditangani

Memastikan simpulan yang dibuat sesuai dengan hasil temuan analisis


psikomedikolegal terkait kasus yang ditangani
Mempertimbangkan rekomendasi tindak lanjut dari segi medis untuk terperiksa
SIS PSIKOMEDIKOLEGAL
erlu kita lakukan saat mengelola kasus psikiatri forensik.
awat sendiri buat ( self-assessment) dan laporan psikiatri
m "Ya" pada poin yang menurut Sejawat sudah sesuai / telah
k" pada poin yang menurut Sejawat belum sesuai / dilakukan.
5 yang hanya dapat dinilai oleh pemeriksanya sendiri saat
er). Gunakan kolom self-assessment (biru) untuk menilai
yg peer buat .

Self-assessment Peer-assessment
Ya Tidak Ya Tidak
v v
Ya Tidak Ya Tidak

v v

v v

v v

v v

v v
Ya Tidak Ya Tidak

v v

Ya Tidak Ya Tidak
v v

v v
v v

v v

Self-assessment Peer-assessment
Ya Tidak Ya Tidak
v v

v v

v v

v v

Ya Tidak Ya Tidak

v v

v v

v v

v v

v v

Ya Tidak Ya Tidak
v v

v v

v v

v v

Ya Tidak Ya Tidak
v v

v v

Ya Tidak Ya Tidak

v v

v v

v v

v v

v v

v v

v v

v v
Ya Tidak Ya Tidak
r yang berpotensi menimbulkan bias dalam melakukan analisis

ngelola kasus tersebut, dan memengaruhi laporan yang Anda

v NA

v NA

v NA

v NA

v NA
v NA

v NA

v NA

v NA

v NA

v NA

ang berpotensi menimbulkan bias dalam melakukan analisis

v NA

v NA

Ya Tidak Ya Tidak
v v

v NA

v NA

v v

v v

Self-assessment Peer-assessment
Ya Tidak Ya Tidak

v
Ya Tidak Ya Tidak
v
Ya Tidak Ya Tidak

v v
v v
v v
Ya Tidak Ya Tidak
v v

v v

v v
v v

Anda mungkin juga menyukai