Anda di halaman 1dari 3

Tugas 8

1. Berdasarkan data yang dihimpun oleh Korlantas Polri bahwa sampai dengan awal 2022
tercatat ada sekitar 146.046.666 unit kendaraan bermotor di Tanah Air, dan dari jumlah
tersebut hanya sekitar 39 % atau 40 juta kendaraan yang melunasi PKB (Pajak Kendaraan
Bermotor), sehingga terdapat potensi pendapatan sekitar Rp100 triliun dari penerimaan
pajak kendaraan bermotor (PKB) antara 2016 - 2021 yang belum lunas. Belum lagi
tunggakan PBB dan pajak lainnya. Pada saat ini sistem perpajakan dalam rangka
meningkatkan kepatuhan masyarakat dalam membayar pajak terus disempurnakan, namun
tetap masih banyak masyarakat Indonesia enggan membayar pajak. Menurut Saudara,
mengapa masyarakat enggan membayar pajak dan langkah apa saja yang harus dilakukan
oleh pemerintah pusat dan pemerintah daerah dalam mengatasi hal ini?

Jawaban :

Ada beberapa alasan mengapa masyarakat enggan membayar pajak yaitu, sebagai berikut :

1) Masyarakat belum memahami pentingnya membayar pajak.


2) Bagi pengusaha bisa juga mereka beranggapan bahwa dengan membayar pajak akan
merugikan perusahaannya atau bahkan bisa membuat perusahaannya rugi atau
bahkan akan bangkrut. Dengan membayar pajak biaya yang dikeluargkan perusahaan
akan meningkat.
3) Bisa juga sudah memahami pentingnya membayar pajak, tetapi tidak mau
membayarnya, karena merasa tidak ada manfaat yang di dapatkan atas membayar
pajak tersebut.

Langkah-langkah untuk mengatasi hal tersebut, sebagai berikut :

1) Pemerintah perlu melakukan sosialisasi secara berkesinambungan, melalui


penataran- penataran atau pendidikan- pendidikan kepada masyarakat, yang dapat
dilaksanakan setiap dua bulan atau tiga bulan sekali pada tempat- tempat tertentu.
2) Menunjukkan kepada masyarakat bahwa di Indonesia ada kepastian hokum dan
pelaksanaan hokum bagi seluruh lapisan masyarakat, termasuk terhadap aparat
perpajakan yang melakukan penyimpangan- penyimpangan.
3) Adanya penyusunan Undang- undang pajak, dan Undang- undang pemeriksaan yang
benar- benar adil.

2. Berdasarkan Pasal 105, Peraturan Menteri Keuangan No 18/PMK.01/2021 tentang


pelaksanaan Undang-Undang No 11 tahun 2020 tentang Cipta Kerja di Bidang Pajak
Penghasilan, Pajak Pertambahan Nilai dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah, serta
Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan, diuraikan mengenai Tata Cara Pemeriksaan.
Jelaskan mengenai kriteria Pemeriksaan untuk menguji kepatuhan pemenuhan kewajiban
perpajakan!

Jawaban :

Kriteria pemeriksaan pajak menurut Pasal 4 ayat (1) PMK 17/2013 s.t.d.d PMK 18/2021,
sebagai berikut :

1) Wajib Pajak yang mengajukan permohonan pengembalian kelebihan pembayaran


pajak sesuai dengan Pasal 17B UU KUP.
2) Ada data konkret yang menyebabkan pajak yang terutang tidak dibayar atau kurang
dibayar.
3) Wajib Pajak melaporkan SPT yang menyatakan lebih bayar.
4) Wajib Pajak yang sudah diberikan pengembalian pendahuluan kelebihan pembayaran
pajak.
5) Wajib Pajak menyampaikan SPT yang menyatakan rugi.
6) Wajib Pajak melaksanakan penggabungan, pemekaran, likuidasi, peleburan,
pembubaran, atau meninggalkan Indonesia selama-lamanya.
7) Wajib Pajak melaksanakan perubahan tahun buku atau metode pembukuan.
8) Wajib Pajak tidak menyampaikan SPT atau menyampaikan SPT, tetapi lewat dari
jangka waktu yang sudah ditetapkan dalam surat teguran yang terpilih untuk
dilaksanakan pemeriksaan berdasarkan analisis risiko.
9) Wajib Pajak menyampaikan SPT yang terpilih untuk dilaksanakan pemeriksaan
berdasarkan analisis risiko.
10) PKP tidak melaksanakan penyerahan BKP atau JKP dan telah diberikan
pengembalian Pajak Masukan atau telah mengkreditkan Pajak Masukan sesuai
dengan Pasal 9 ayat (6c) UU PPN.

3. Pengadilan pajak merupakan badan peradilan yang melaksanakan kekuasaan kehakiman atas
Wajib Pajak atau penanggung pajak dalam rangka mencari keadilan dalam sengketa pajak
yang dialaminya. Jelaskan mengenai kewenangan pengadilan pajak yang saudara ketahui!

Jawaban :

Berdasarkan dengan UU No.14 Tahun 2002, Pasal 31, 32, dan 33 dijelaskan tugas dan
wewenang dari pengadilan pajak itu sendiri, yaitu:

1) Pengadilan pajak memiliki kewenangan yang bersifat administratif dimana memiliki


arti bahwa lingkupnya berada dalam administrasi negara
2) Pengadilan pajak memiliki tugas dan wewenang dalam memeriksa dan memutus hal-
hal yang berkaitan dengan sengketa pajak
3) Bertanggung jawab dalam memeriksa dan memutuskan sengketa atas keputusan
keberatan pada tingkat banding, kecuali ditentukan lain sesuai dengan Undang-
Undang yang berlaku
4) Pengadilan pajak memiliki wewenang untuk memeriksa dan memutus sengketa
gugatan yang berkaitan dengan pelaksanaan penagihan pajak atau keputusan
pembetulan atau keputusan lainnya sesuai dengan Pasal 23 ayat (2) pada UU KUP
5) Pengadilan pajak memilki wewenang dalam mengawasi kuasa hukum yang
memberikan bantuan hukum kepada pihak yang sedang bersengketa dalam sidang
pengadilan pajak
6) Pengadilan pajak memiliki peranan, yaitu sebagai pengadilan tingkat pertama dan
terakhir yang bertugas dalam memeriksa dan memutus sengketa pajak. Dalam
pemeriksaan sengketa pajak, pengadilan pajak memiliki wewenang untuk memanggil
atau meminta data dan keterangan yang berkaitan dengan sengketa pajak dari pihak
ketiga sesuai UU yang berlaku.

Sumber referensi : www.pajakku.com

Anda mungkin juga menyukai