Indonesia, baik dalam kerjasama nasional maupun internasional laju pembangunan nasional yang
telah dicapai. Selain itu, Sistem pajak lama belum bisa bergerak peran semua lapisan subjek pajak
yang memiliki peran besar dalam menghasilkan pendapatan dalam negeri yang sangat tinggi
diperlukan untuk mencapai kesinambungan dan peningkatan Pembangunan nasional. Oleh karena
itu, pemerintah menciptakan sistem perpajakan yang baru, yaitu dengan dikeluarkannya UU No. 6
Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan sebagaimana diubah terakhir
Ketentuan Umum dan Tata Cara Hukum Perpajakan berdasarkan falsafah Pancasila dan Konstitusi
UUD 1945 yang tertuang dalam ketentuan yang menjunjung hak tinggi warga negara dan
menempatkan kewajiban pajak sebagai kewajiban negara. Hukum ini berisi semua prosedur umum
dan perpajakan yang pada prinsipnya berlaku untuk undang-undang pajak material, kecuali dalam
undang-undang perpajakan yang berkaitan dengan pengaturan sendiri tentang ketentuan umum
Sejalan dengan perkembangan ekonomi, teknologi informasi, sosial dan politik, disadari perlu
dilakukan perubahan undang-undang tentang ketentuan umum dan tata cara perpajakan (UU No. 16
meningkatkan pelayanan kepada wajib pajak, meningkatkan kepastian dan penegakan hukum serta
mengantisipasi kemajuan di bidang teknologi informasi dan perubahan ketentuan material dibidang
meningkatkan pengawasan administrasi perpajakan dan meningkatkan sukarela wajib pajak. Sistem,
mekanisme, dan prosedur hak dan Kewajiban pajak sederhana adalah karakteristik dan fitur dalam
perubahan Undang-undang ini dengan tetap berpegang pada sistem penilaian diri. Perubahan ini
Dengan berpegang pada asas kepastian hukum, keadilan, dan kesederhanaan, arah dan tujuan
perubahan Undang-Undang tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan ini mengacu pada
2. Meningkatkan pelayanan, kepastian hukum dan keadilan bagi masyarakat guna meningkatkan
daya saing dalam bidang penanaman modal, dengan tetap mendukung pengembangan usaha kecil
dan menengah,
6. Meningkatkan penerapan prinsip self assessment secara akuntabel dan konsisten, dan 7.
Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) adalah nomor yang diberikan kepada wajib pajak sebagai sarana
administrasi perpajakan yang digunakan sebagai tanda pengenal diri atau identitas Wajib Pajak
Surat Pemberitahuan (SPT) Surat Pemberitahuan (SPT) merupakan surat yang bersifat wajib
pajak digunakan untuk melaporkan perhitungan dan/atau pembayaran pajak, objek pajak dan atau
bukan pajak, atau harta dan kewajiban menurut ketentuan peraturan perundang-undangan peraturan
menentukan sendiri pajaknya. Untuk itu ada instrumen berupa file yang digunakan untuk menghitung
Keberatan Keberatan diatur dalam Pasal 25 UU Nomor 16 Tahun 2000 tentang Ketentuan Umum dan
Tata Cara Perpajakan. Syarat pengajuan keberatan adalah sebagai berikut Sebuah. Wajib Pajak
perpajakan.
Banding Soal banding diatur dalam Pasal 27 UU No16 Tahun 2000 tentang Ketentuan Umum dan
A. Wajib Pajak hanya dapat mengajukan banding kepada badan hukum pajak terhadap keputusan
yang telah ditetapkan oleh Direktur Jenderal Pajak mengenai hal tersebut dalam jangka waktu 3
(tiga) bulan sejak tanggal keputusan diterima, disertai dengan surat keputusan itu.
B. Sebelum Badan Bidang Pajak dibentuk, permohonan banding diajukan ke Dewan Penasehat Pajak.
C. Permohonan banding diajukan secara tertulis dalam BahasaIndonesia untuk alasan yang jelas.
e. Mengajukan permintaan banding tidak menunda kewajiban membayar pajak dan membayar
pajak.
F. Struktur, wewenang dan prosedur pengadilan pajak diatur dengan hukum.
Dalam hal Wajib Pajak masih merasa tidak puas dengan keputusan Direktur Jenderal Pajak atas
pengajuan,Wajib Pajak masih diberi kesempatan untuk mengajukan banding ke pengadilan pajak
dalam kasus ini seperti sekarang Dewan Pertimbangan Pajak, dalam jangka waktu 3 (tiga) bulan
terhitung sejak keputusan diterima. dengan demikian, Wajib Pajak telah diberikan waktu yang cukup
untuk menyiapkan surat banding beserta alasan dan buktinya diperlukan untuk pengadilan pajak