NIM : SKP2302047P
PERTANYAAN
1. Jelaskan apa itu NARKOBA, dan sebutkan 3 Jenis NARKOBA terbanyak di salahgunakan di
Provinsi Sumsel?
2. Sebutkan 10 Jenis Narkoba golongan I yang ada di dalam UU No.35 Tahun 2009?
3. Sebutkan 3 Negara yang masuk dalam sejarah masuknya narkotika di Indonesia?
4. Jelaskan Peran Jaringan Narkoba pada Low Level, Middle Level dan Top Level?
5. Jelaskan isi dari Pasal 53,54 dan 55 UU No.35 Tahun 2009 dari Rehabilitasi Medis dan Sosial?
6. Sebutkan isi dari 7 Parameter Rapid Tes Urine Narkoba dan Jelaskan tentang Uji Narkoba melalui
Sampel Urine?
7. Jelaskan tentang Methamphetamine, THC dan Amphetamine yang saudara ketahui?
8. Apa beda CARISOPRODOL dengan Tembakau Gorila?
9. Apa saja Langkah-langkah Pencegahan dari NARKOBA?
10. Jelaskan Beda Psikotropika dan Zat Adiktif dan beri contohnya?
JAWABAN
1.Narkoba adalah Singkatan dari Narkotika, Psikotropika dan Bahan Berbahaya (Adiktif Lainnya).
Narkotika, yaitu zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman, baik sintetis maupun
semisintetis, yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa,
mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri, dan dapat menimbulkan ketergantungan, yang
dibedakan ke dalam 3 golongan. (UU 35 th 2009 ttg Narkotika)Psikotropika adalah zat atau obat, baik
alamiah maupun sintetis bukan narkotika, yang berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada
susunan saraf pusat yang menyebabkan perubahan khas pada aktivitas mental dan perilaku. (UU No.5
1997 ttg Psikotropika)
Bahan Adiktif, yaitu Bahan yang menyebabkan adiksi atau ketergantungan yang membahayakan
kesehatan dengan ditandai perubahan perilaku, kognitif, dan fenomena fisiologis, keinginan kuat untuk
mengonsumsi bahan tersebut, kesulitan dalam mengendalikan penggunaannya, memberi prioritas pada
penggunaan bahan tersebut daripada kegiatan lain, meningkatnya toleransi dan dapat menyebabkan
keadaan gejala putus zat.
Sedangkan 3 Jenis Narkoba terbanyak disalahgunakan di SUMSEL adalah narkotika golongan I yaitu
heroin, kokain, ganja, amphetamine, dan metamphetamine (sabu)
2.Jenis Narkoba golongan I yang ada di dalam UU No.35 Tahun 2009 adalah opium, heroin, kokain,
ganja, metakualon, amfetamin, metamfetamin, MDMA, STP, fensiklidin.
3.Negara yang masuk dalam sejarah masuknya narkotika di Indonesia
Pemerintah Belanda memberikan izin pada tempat tertentu untuk menghisap candu ( opium).
4. Peran Jaringan Narkoba pada Low Level, Middle Level dan Top Level
Keuangan terbatas
Karena pekerjaan mismami, hostes,dll. Terjadi karena adanya barter, misal narkoba dan sex
Bukan pengguna
5. Pasal 53,54 dan 55 UU No.35 Tahun 2009 dari Rehabilitasi Medis dan Sosial
Pasal 53
1) untuk kepentingan pengobatan dan berdasarkan indikasi medis, dokter dapat memberika
Narkotika Golongan II atau Golongan III dalam jumlah terbatas dan sediaan tertentu kepada
pasien sesuai dengan ketentuan perundang-undangan.
2) Pasien sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat memiliki, menyimpan, dan/atau membawa
Narkotika untuk dirinya sendiri.
3) Pasien sebagaimana dimaksud pada ayat (2) harus mempunyai bukti yang sah bahwa Narkotika
yang dimiliki, disimpan, dan/atau dibawa untuk digunakan diperoleh secara sah sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pasal 54
Pecandu Narkotika dan Korban penyalahgunaan Narkotika Wajib menjalani rehabilitasi medis dan
rehabilitasi sosial
Pasal 55
1) Orang tua atau wali dari Pecandu Narkotika yang belum cukup umur wajin melaporkan kepada
pusat kesehatan masyarakat, rumah sakit, dan/ atau lembaga rehabilitasi medis dan rehabilitasi
sosial yang ditunjuk oleh Pemerintah untuk mendapatkan pengobatan dan/atau perawatan
melalui rehabilitasi medis dan rehabilitasi sosial.
2) Pecandu Narkotika yang sudah cukup umur wajib melaporkan diri atau dilaporkan oleh
keluarganya kepada pusat kesehatan masyarakat, rumah sakit, dan/atau lembaga rehabilitasi
medis dan rehabilitasi sosial yang ditunjuk oleh Pemerintah untuk mendapatkan pengobatan
dan/atau perawatan melalui rehabilitasi medis dan rehabilitasi sosial
3) Ketentuan mengenai pelaksanaan wajib lapor sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2)
diatur dengan Peraturan Pemerintah.
METH (SABU)
THC (GANJA)
AMP (EKSTAKSI/INEK)
COCAIN
OPIAT
CARISOPRODOL
BENZO (KANDUNGAN OBAT-OBATAN LAIN)
Merupakan jenis narkoba yang memacu kerja otak dan meningkatkan aktivitas tubuh. Orang menjadi
gembira dan waspada secara berlebihan karena meningkatnya aktivitas tubuh.
Efek Methamphetamine atau Sabu :
Pemakaian merasa fly dengan perasaan enak sementara, yang berangsur-angsur membangkitkan
kegelisahan luar biasa
Otak Sulit berpikir dan berkonsentrasi
Memicu tubuh untuk bekerja melampui batas maksimum
Prilaku menjurus pada kekerasan
Berat badan menyusut, impotensi, halusinasi, paranoid
Kerusakan pembuluh darah di otak yang dapat berlanjut menjadi stroke
Tetap merasa aktif walaupun sudah sangat lelah
Jika tubuh tidak dapat lagi menanggung beban, bisa pingsan dan mati karena kelelahan
over dosis
Mengakibatkan kerusakan lever dan paru-paru bahkan kematian
Efek Amphetamine :
Memicu kerja susunan sistem saraf pusat
Menghilangkan rasa lapar dan membuat mengantuk
Meningkatkan stamina atau kekuatan fisik
Waspada berlebihan sehingga menjadi paranoid
Gejala putus obat (nyeri, demam, berkeringat)
THC Merupakan jenis narkoba yang berasal dari tanaman atau dibuat melalui formulasi kimiawi. Efek
halusinasi dapat mengubah dan menyebabkan distorsi tentang persepsi, pikiran dan lingkungan.
Mengakibatkan rasa teror dan kekacauan indera seperti “mendengar” warna atau “melihat” suara,
paranoid, meningkatkan risiko gangguang mental.
Nama latinnya adalah Cannabis Sativa. Bagian yang digunakan adalah daun, bunga dan biji yang
dikeringkan.
Nama Lainnya yaitu ganja, marijuana, pot, cimeng, Mary jane, gele’, grass, weed.
Efek Ganja :
Daya ingat berkurang
Kehilangan kendali dan keseimbangan
Perubahan emosi atau perasaan secara mencolok
Gelisah, ketakutan dan halusinasi
Apatis dan depresi
Kecemasan berlebihan dan timbul rasa panik
Keseimbangan dan koordinasi tubuh yang buruk
8.Beda CARISOPRODOL
CARISOPRODOL adalah obat untuk kejang otot yang bila dikonsumsi secara berlebihan bisa menjadi
relaksan.
Sedangkan Tembakau Gorila dapat diketahui dari kandungan, bentuk, aroma, efek halusinasi dan
dampak negatifnya pada kesehatan.
1. Kandungan
Tembakau gorilla merupakan narkotika yang diproduksi dengan mencampurkan bahan alami bersama
ganja sintetis.
Dampaknya, menyebabkan penggunanya mengalami efek psikoaktif seperti mabuk dan melayang.
2. Bentuk
Tembakau gorila berwarna cokelat, sementara ganja berwarna agak kehijauan dan lembap.
3. Aroma
tembakau gorila biasanya digunakan dengan cara dibakar dan diisap layaknya rokok.
Sementara tembakau gorila tidak berbau ketika dibakar.
4. Efek Halusinasi
Efek yang dimaksud berupa rasa halusinasi yang tidak jelas dan pusing. Sehingga, menyebabkan
pengguna gori terlihat kebingungan dan sulit mengontrol diri.
Bahkan, pada beberapa kasus, tembakau gorilla menyebabkan muntah-muntah hingga pingsan.
Efek ini bisa berlangsung selama 30 menit hingga 2 jam. Hal ini bergantung pada intensitas penggunaan
tembakau gorilla.
5. Efek Buruk Terhadap Kesehatan
Dampak paling buruk dari penggunaan jangka panjang tembakau gorila adalah menyebabkan kerusakan
otak.
Akibatnya, pengguna gori jadi sulit berpikir secara sehat, mudah marah, cemas, depresi hingga memiliki
kecenderungan bunuh diri.
Tembakau gorilla juga dapat menyebabkan kerusakan organ tubuh seperti paru dan ginjal.
Sementara itu, ganja jika dikonsumsi secara berlebih juga dapat merusak otak maupun paru-paru.
Bahkan, penggunanya mengalami perubahan perilaku seperti malas mandi dan tentunya
ketergantungan.
Menanamkan pemahaman hidup sehat dari usia sedini mungkin pada anak-anak kita
Pemahaman ada racun di sekeliling kita
Memberikan Informasi yang akurat dan jelas
Bekerjasama dengan tempat pendidikan (Sekolah/Universitas)
Tanggap lingkungan
Hubungan Interpersonal yang baik
Isi waktu dengan kegiatan positif
Agama sebagai benteng yang paling kokoh
Psikotropika adalah zat atau obat, baik alamiah maupun sintetis bukan narkotika, yang berkhasiat
psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan saraf pusat yang menyebabkan perubahan khas pada
aktivitas mental dan perilaku. (UU No.5 1997 ttg Psikotropika)