Anda di halaman 1dari 15

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan suatu pembinaan terhadap pembangunan

bangsa secara keseluruhan. Saat ini pendidikan dituntut untuk dapat menemu

kan perannya sebagai basis dan benteng tangguh yang akan menjaga dan

memperkokoh etika dan moral bangsa. Pendidikan merupakan suatu media

sosialisasi nilai-nilai luhur, khususnya ajaran agama yang akan lebih efektif

bila diberikan kepada anak (peserta didik) sejak dini.1

Al-Qur’an merupakan kitab suci yang mempunyai keistimewaan yang

terpelihara keasliannya, dan Allah SWT sendiri yang menjamin

pemeliharaanya serta tidak membebankan hal itu kepada seseorang. Allah

SWT telah menyiapkan faktor-faktor pendukung bagi penjagaan Al-Qur’an,

sesuai janji-Nya untuk menjaga Al-Qur’an, sehingga tetap terpelihara

sebagaimana adanya semenjak diturunkan. sebagaimana firman Allah

SWT dalam al-Qur’an Surah al-Hijr (15) ayat 9.

‫ِاَّنا َنْح ُن َنَّز ْلَنا الِّذْك َر َو ِاَّنا َلٗه َلٰح ِفُظْو َن‬
Artinya: Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan Al Quran, dan
Sesungguhnya Kami benar-benar memeliharanya.2

1
Abuddin Nata, (2016), Pendidkan dalam Perspektif Islam, Jakarta: Prenadamedia, h. 185
2
Kementerian Agama RI, (2012), Al-Qur’an Terjemahan dan Tafsir, Bandung: Syamil
Quran, h. 45

1
2

Ayat ini memberikan jaminan tentang kesucian dan kemurnian al-

Qur’an selama-lamanya. Namun bukan berarti umat Islam terlepas dari

tanggung jawab, tetapi umat Islam memiliki kewajiban untuk menjaga dan

memelihara kemurniannya dari segala bentuk makar yang berasal dari tangan-

tangan jahil dan musuh-musuh Islam yang tidak henti-hentinya berusaha

ingin menggantinya, menambahkan sesuatu, mengurangi sesuatu darinya

bahkan memusnahkan al-Qur’an.3

Umat Islam pada dasarnya tetap berkewajiban untuk berusaha menjaga

al-Qur’an secara riil dan konsekuen, karena pemeliharaannya terbatas sesuai

dengan sunnatullah yang telah ditetapkannya, tidak menutup kemungkinan

kemurnian al-Qur’an akan diusik dan diputarbalikkan oleh orang-orang yang

benci dengan Islam, apalagi umat Islam sendiri tidak mempunyai kepedulian

terhadap pemeliharaan kemurni an al-Qur’an.4

Salah satu usaha nyata untuk memelihara kemurnian al-Qur’an adalah

dengan menghafalkannya, karena menghafalkan al-Qur’an merupakan suatu

pekerjaan yang sangat mulia dihadapan manusia dan dihadapan Allah SWT.

Tidak ada suatu kitab di dunia ini yang dihafal oleh puluhan ribu orang di

dalam hati mereka, kecuali hanya al-Qur’an.5

3
Rofiul Wahyudi dan Ridhoul Wahidi, (2019), Metode Cepat Hafal Al-Qur’an, Yogyakarta:
Semesta Hikmah, h. 5
4
Ahsin Wijaya Al Hafidz, (2008), Bimbingan Praktis Menghafal Al-Qur’an, Jakarta:
AMZAH, h. 19
5
Ibid., h. 20
3

Menghafal al-Qur’an merupakan tugas dan tanggung jawab yang

sangat besar dan mulia, setiap orang pasti bisa menghafal tetapi tidak semua

orang bisa menghafal dengan baik. Problem yang dihadapi orang yang sedang

menghafal al-Qura’n memang banyak dan bermacam-macam mulai dari

pengembangan minat, penciptaan lingkungan, pembagian waktu, sampai pada

metode menghafal itu sendiri.

Tanpa disadari penemuan-penemuan dibidang psikologi, ternyata

banyak kecerdasan yang telah ditemukan oleh para ilmuwan. Ada IQ, EQ, dan

spiritual quotient (SQ), banyak yang mengatakan bahwa kecerdasan spiritual

sebagai puncak dari segala kecerdasan (the ultimate intelligence). Maka

kecerdasan spiritual berpusat pada ruang spiritual yang memberi kemampuan

kepada setiap individu untuk menyelesaikaan masalah dalam konteks nilai

penuh makna dan memberi kemampuan menemukan langkah yang lebih

bermakna dan bernilai diantara langkah-langkah yang lain. Dengan demikian

kecerdasan spiritual merupakan landasan yang sangat penting sehingga

kecerdasan intelektual dan kecerdasan emosional dapat berfungsi secara

efektif.6

Kecerdasan spiritual (SQ) adalah kecerdasan jiwa, ia adalah

kecerdasan yang dapat membantu manusia menyembuhkan dirinya secara

utuh. Banyak sekali manusia yang saat ini menjalani hidup yang penuh luka

6
Monty P Satiadarma dan Fidelis, (2003), Mendidik Kecerdasan:Pedoman Bagi Orang Tua
dan Guru dalam Mendidik Anak Cerdas, Jakarta: Pustaka Populer Obor, h. 42
4

dan berantakan, mereka merindukan keharmonisan dan kebahagiaan dalam

hidupnya. Kecerdasan spiritual (SQ) adalah kecerdasan yang berada dibagian

diri seseorang yang berhubungan dengan kearifan di luar ego atau pikiran

sadar. Dengan SQ manusia tidak hanya mengakui nilai-nilai yang ada, tetapi

secara kreatif menemukan nilai- nilai baru. Kecerdasan spiritual (SQ)

merupakan kecerdasan untuk menghadapi dan memecahkan persoalan makna

dan nilai, sehingga seseorang dapat mengetahui apakah tindakan atau jalan

hidupnya lebih bermakna dibandingkan dengan yang lain.7

Dari beberapa keutamaan yang dimiliki al-Qur’an diharapkan peserta

didik yang menghafalkannya dapat mempunyai hati yang bersih sehingga

dengan hati yang bersih dapat terhindar dari sifat iri, dengki dan proses

transfer nilai dapat dilakukan dengan maksimal. Hafalan tersebut sebagai

media untuk melatih dan mensucikan jiwa dan juga diharapkan dengan

hafalan tersebut peserta didik dapat terhindar dari sifat yang tercela seperti

yang disebutkan di atas, dan yang menjadi indikator dari peningkatan

kecerdasan pada aspek ruhaniyah atau spiritual.

Orang yang memiliki kecerdasan spiritual yang tinggi akan memiliki

dedikasi kerja yang ikhlas dan tidak mementingkan kepentingan pribadi

apalagi zalim kepada orang lain. Dengan demikian selain seseorang

mendapatkan peningkatan dibidang IPTEK juga memperoleh binaan

7
Danah Zohar dan Ian Marshall, SQ, (2002), Memanfaatkan Kecerdasan Spiritual dalam
Berfikir Integralistik dan Holistik Untuk Memaknai Kehidupan, Bandung : Mizan, h. 8-9
5

IMTAQ dari hafalan tersebut. Biasanya orang yang pandai dalam

intelegensi dan emosi tanpa kecerdasan spiritual sebagai benteng hanya

akan menjadikan jiwa hampa dan memunculkan pemikiran-pemikiran yang

menyesatkan. Maka dari itu SMA Negeri 10 Padang, untuk menghindari hal-

hal tersebut menerapkan kegiatan Tahfizh al-Qur’an dengan beberapa

metodenya, dan juga sebagai upaya untuk meningkatkan kecerdasan spiritual

peserta didik.

SMA Negeri 10 Padang adalah salah satu satuan pendidikan dengan

jenjang SMA di Kota Padang yang jumlah peserta didik tahun 2022/2023

sekarang yaitu 1078 peserta didik. Dalam rangka ikut menjaga kemurnian al-

Qur’an dengan cara mempelajari, menghafal dan mengamalkan isi kandungan

al-Qur’an.8

Bedasarkan hasil observasi yang penulis lakukan pada tanggal 5 mei

2022 yang langsung penulis tanyakan kepada bapak Hendra yadi selaku guru

PAI di SMA Negeri 10 Padang, diketahui bahwa SMA Negeri 10 Padang

sudah melaksanakan program agenda tahunan yaitu Tahfizh al-Qur’an

semenjak tahun 2018 yaitu tahfizh Angkatan pertama dan tahun 2022 tahfizh

Angkatan ke dua. sejalan dengan Peraturan WALIKOTA Padang Nomor 33

Tahun 2013 Tentang Program Pendidikan tahfizh al-Qur’an.

SMA Negeri 10 Padang tidak mentargetkan banyaknya hafalan tapi

sesuai dengan jumlah hafalan yang dimiliki oleh peserta didik. Jika peserta
8
Profil Sekolah SMA Negeri 10 Padang, Observasi pada tanggal 18 Mei 2022
6

didik hanya mampu menghafal satu Juz al-Qur’an maka akan diwisudakan

sebanyak satu Juz al-Qur’an sesuia dengan jumlah hafalan peserta didik.

Semenjak Tahun 2018 sampai sekarang Wisuda Tahfizh dilaksanakan

sebanyak 2 kali, angkatan pertama yaitu di tahun 2018 dan angkatan kedua di

tahun 2022. Pelaksanaan tahfizh al-Qur’an tersebut menggunakan banyak

metode yang di dalamnya terdapat beberapa upaya untuk meningkatkan

kecerdasan spiritual peserta didik, dan upaya tersebut masih jarang di

terapkan di lembaga lain.9

Wisuda Tahfizh Al-Qur’an Angkatan I Tahun 2018

Tahun/Angkatan Kategori (Juz) Jumlan Ket


Wisudawan
1 153 Tuntas

2 10 Tuntas

4 5 Tuntas

2018/I 5 12 Tuntas

6 3 Tuntas

7 1 Tuntas

10 1 Tuntas

Wisuda Tahfizh Al-Qur’an Angkatan II Tahun 2022

Tahun/Angkatan Kategori (Juz) Jumlan Ket


Wisudawan
1 42 Tuntas
9
Hasil wawancara dengan Salah Seorang Guru PAI SMA Negeri 10 Padang yaitu bapak
Hendra yadi Pada Hari Senin 25-07-2022
7

2 17 Tuntas

3 8 Tuntas

4 3 Tuntas

5 15 Tuntas
2022/II
6 7 Tuntas

8 8 Tuntas

9 1 Tuntas

10 3 Tuntas

15 1 Tuntas

Dari Urain di atas, penulis ingin lebih lanjut mengetahui upaya

meningkatkan kecerdasan spiritual pserta didik melalui Tahfizh al-Qur’an

yang berlangsung di SMA Negeri 10 Padang terlebih khusus kelas 11, peneliti

menjadikan kelas XI sebagai sampel karena kelas XI termasuk kategori

dalam kelas yang menengah yaitu tidak siswa baru dan tidak sedang fokus

untuk menghadapi UN atau Ujian Akhir Sekolah,

Penelitian ini dilatar belakangi oleh fenomena yang terjadi di

masyarakat maupun lingkungan sekolah, mayoritas dari mereka memiliki

kecerdasan intelektual dan kecerdasan emosional yang tinggi, akan tetapi

belum mempunyai perilaku yang baik dari segi kecerdasan spiritual mereka

masih kurang baik. Bisa dilihat dari sikap para peserta didik dan pada saat
8

pembelajaran tahfizh masih ditemui kesalahan kesalahan seperti terbata-bata,

Pembacaan makhorijul huruf dan tajwid masih ada yang salah, Berdasarkan

latar belakang di atas, maka penulis tertarik untuk membahas dan meneliti

dengan mengadakan penulisan yang penulis ringkas dalam sebuah judul :

“Pembelajaran Tahfizh Al-Qur’an untuk meningkatkan kecerdasan

spiritual peserta didik kelas XI di SMA Negeri 10 Padang”

B. Rumusan dan Batasan Masalah

1. Rumusan Masalah

Masalah penelitiannya adalah: Bagaimana Pembelajaran Tahfizh

Al-Qur’an unt uk meningkatkan kecerdasan spiritual peserta didik kelas

XI di SMA Negeri 10 Padang?

2. Batasan Masalah

Batasan masalah sebagai berikut:

a. Bagaimana perencanaan program tahfizh al-Qur’an untuk

meningkatkan kecerdasan spiritual pada peserta didik kelas XI di SMA

Negeri 10 Padang?

b. Bagaimana pelaksanaan program tahfizh al-Qur’an untuk

meningkatkan kecerdasan spiritual pada peserta didik kelas XI di SMA

Negeri 10 Padang?

c. Bagaimana hasil program tahfizh al-Qur’an untuk meningkatkan

kecerdasan spiritual pada peserta didik kelas XI di SMA Negeri 10

Padang?
9

d. Bagaimana kendala yang dihadapi dalam Program tahfizh al-Qur’an

untuk meningkatkan kecerdasan spiritual pada peserta didik kelas XI

di SMA Negeri 10 Padang?

C. Tujuan dan Kegunaan Penulisan

1. Tujuan penulisan

Adapun yang menjadi tujuan penulisan ini adalah:

a. Untuk mengetahui bagaimana perencanaan program tahfizh al-Qur’an

dalam meningkatkan kecerdasan spiritual pada peserta didik kelas XI

di SMA Negeri 10 Padang.

b. Untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan program tahfizh al-Qur’an

dalam meningkatkan kecerdasan spiritual pada peserta didik kelas XI

di SMA Negeri 10 Padang.

c. Untuk mengetahui bagaimana hasil program tahfizh al-Qur’an dalam

meningkatkan kecerdasan spiritual pada peserta didik kelas XI di SMA

Negeri 10 Padang.

d. Untuk mengetahui kendala yang dihadapi dalam program tahfizh al-

Qur’an dalam meningkatkan kecerdasan spiritual pada peserta didik

kelas XI di SMA Negeri 10 Padang.

2. Kegunaan Penulisan

Penulisan ini dilakukan karena mempunyai beberapa manfaat dan

kegunaan sebagai berikut:

1. Secara Teoritis
10

a. Diharapkan penulisan ini dapat memberikan sumbangan pemikiran

bagi para pendidik dan calon pendidik khususnya yang

berkecimpung dengan dunia pendidikan.

b. Sebagai masukan kepada pendidik dan calon pendidik untuk

dijadikan bahan pertimbangan dan perencanaan dalam Program

Pembelajaran tahfizh al-Qur’an untuk meningkatkan kecerdasan

spiritual peserta didik.

c. Diharapkan dapat memperkaya khazanah ilmu pengetahuan

2. Secara Praktis

a. Sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan gelar serjana S1

Jurusan Pendidikan Agama Islam pada Sekolah Tinggi Agama

Islam Pengembangan Ilmu Al-Qur’an Sumatera Barat.

b. Bagi penulis dapat memperoleh pengalaman dan pengetahuan

secara lansung tentang Pembelajaran Tahfizh Al-Qur’an untuk

meningkatkan kecerdasan spiritual peserta didik kelas XI di SMA

Negeri 10 Padang.

c. Bagi pendidik dan calon pendidik, sebagai bahan pertimbangan

guna mengoptimalkan Pembelajaran tahfizh al-Qur’an untuk

meningkatkan kecerdasan spiritual peserta didik kelas XI di SMA

Negeri 10 Padang.

D. Penjelasan Judul
11

Wahid Murni mengemukakan defenisi operasional merupakan

penjelasan atas konsep atau variable penelitian yang ada dalam judul

penelitian.10 Agar tidak terjadi kesalah pahaman dalam memahmi skripsi ini,

maka penulis merasa perlu untuk memberikan penjelsan kata pada judul

sebagai berikut:

Pembelajaran Tahfizh Al-Qur’an : Pembelajaran adalah proses, cara,

pembuatan menjadikan orang atau

makhluk hidup belajar. Pembelajaran

pada hakekatnya merupakan proses

interaksi antara peserta didik dengan

lingkunganya, sehinga terjadi perubahan

perilaku kearah yang lebih baik. Tahfizh

Qur’an atau Tahfizhul Qur’an

merupakan gabungan dari dua kata yang

berasal dari bahasa Arab, yaitu tahfizh

dan al-Qur’an. Kata tahfizh merupakan

bentuk mashdar ghair mim dari kata (

‫ )تحفي ظ– يحف ظ – حف ظ‬yang mengandung

makna menghafalkan atau menjadikan

hafal. Dengan demikian tahfizh al

10
Wahid Murni, (2008), cara mudah menulis proposal dan laporan penelitian lapangan,
Malang: UM Press, h. 26
12

Qur’an atau tahfizhul Qur’an dapat

berarti menjadikan (seseorang) hafal al-

Qur’an. Al-Qur’an adalah Kalam Allah

yang mengandung mukjizat yang

diturunkan kepada Nabi Muhammad

Saw. yang ditulis dalam bentuk mushaf

berdasarkan penukilan secara mutawatir

dan dianggap ibadah bagi orang yang

membacanya. Yang penulis maksud kata

pembelajaran tahfizh al-Qur’an adalah

proses proses atau bagaimana

pembelajaran tahfizh al-Qur’an tersebut

meningkatkan kecerdasan Spritual pada

peserta didik

Kecerdasan Spritual : Kecerdasan adalah kemampuan manusia

untuk memperoleh pengetahuan dan

pandai melaksanakanya dalam

memecahkan masalah.11 Sedangkan

spiritual adalah kejiwaan, rohani, batin

11
Ririen Kusumawati, (2007), Artificial Intelligence Menyamai Kecerdasan Buatan Ilahi,
Malang: UIN Malang Press, cet. 1, h. 46
13

mental atau moral.12 Kecerdasan

spiritual adalah kemampuan untuk

memberi makna spiritual kepada

pemikiran, prilaku dan kegiatan sehari-

hari.13 Yang penulis maksud kata

kecerdasan spiritual adalah kemampuan

memberi makna nilai keagamaan

khususnya nilai-nilai keislaman kedalam

pemikiran, prilaku atau kegiatan seahari-

hari secara menyeluruh melalui kegiatan

Pembelajaran tahfizh al-Qur’an.

SMA Negeri 10 Padang: SMA Negeri 10 Padang adalah salah

satu satuan pendidikan dengan jenjang

SMA di Kota Padang yang dalam hal ini

menjadi objek lokasi penelitian.

Jadi yang penulis maksud dalam judul skripsi ini adalah Bagaimana

Proses atau cara pembelajaran Tahfizh Al-Qur’an untuk Meningkatkan

Kecerdasan Spritual Peserta didik Kelas XI di SMA Negeri 10 Padang,

khususnya kepada nilai-nilai spiritual, nilai- nilai keislaman dalam kehidupan

sehari hari.
12
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI, (1998), Kamus Besar Bahasa Indonsia,
Jakarta: Perum Balai Pustaka, h. 856
13
Ary Ginanjar Agustian, (2001), ESQ Rahasia Sukses Membangun Kecerdasan Emosi dan
Spritual, Jakarta: Arga Wijaya Persada, h. 46-47
14

E. Sistematika Penulisan

Untuk mempermudah memahami skripsi ini, maka penulis

menjelaskan sistematika penulisan sebagai berikut:

BAB I Pendahuluan, yaitu latar belakang masalah, rumusan masalah

dan batasan masalah, penjelasan judul, tujuan dan kegunaan penelitian,

metodologi penelitian dan sistematika penulisan.

BAB II Landasan teori, yaitu dibagi menjadi empat bagian: pertama

Profil SMA Negeri 10 Padang Tentang: Sejarah Sekolah SMA Negeri 10

Padang. Kedua Pembelajaran Tentang: Pengertian Pembelajaran, Komponen-

komponen pembelajaran, Tujuan Pembelajarn. Ketiga Tahfizh Al-Qur’an

Tentang: Pengertiaan Tahfizh Al-Qur’an, Hukum Tahfizh Al-Qur’an, Tujuan

Tahfizh Al-Qur’an, Hikmah atau Keutamaan Tahfizh Al-Qur’an, Metode

Menghafal Al-Qur’an. Keempat Kecerdasan Spritual Tentang: Pengertian

Kecerdasan Spritual, Faktor-faktor yang mempengaruhi Kecerdasan Spritual,

Aspek-aspek Kecerdasan Spritual, Manfaat Kecerdasan Spritual.

BAB III Berisikan tentang metodologi penelitian yaitu: Jenis

Penelitian, Metode Penelitian, Data dan Sumber Data, Teknik Pengumpulan

Data, Teknik Analisis Data, Teknik penulisan.

BAB IV Berisikan hasil penelitian Pembelajaran Tahfizh Al-Qur’an

untuk Meningkatkan Kecerdasan Spritual peserta didik di SMA Negeri 10

Padang.
15

BAB V Berisikan kesimpulan dan saran

Anda mungkin juga menyukai