Anda di halaman 1dari 11

[JATISWARA

[Vol. 33 No.1, Maret 2018] Jurnal Ilmu


Hukum]

Aspek Hukum Merger dan Akuisisi Pada


Lembaga Keuangan Koperasi

I Gusti Agung Didit Eka Permadi1


Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Mahasaraswati Mataram,
JL. Amir Hamzah, No. 11, Sukun, Mataram 83127,
Telp. (0370) 643577
Email: igadiditekapermadi@mail.com

Agung Wisudawan2
Fakultas Hukum Universitas Mataram,
Jln. Majapahit No. 62 Mataram 83125,
Telp. (0370), 633035, Fax. 626954
Email: igwisudawan@mail.com

ABSTRACT
Mergers and Acquisitions is a legal phenomenon that occurs in companies incorporated as legal
entities including financial institutions. Mergers and Acquisitions aim to strengthen institutional
structures and strengthen cooperative capital in the hope of improving member welfare. The legal
aspects of Mergers and Acquisitions on cooperatives emphasize the legality aspect, the reasons for
Mergers and Acquisitions, the processes and their legal consequences. It's just that the Acquisition in
the future must be calculated and regulated in legislation because not many cooperatives are doing it
Acquisition is needed as one business strategy to develop cooperatives to exist in the middle of society.
Kata Kunci : Mergers, Acquisitions, Cooperative.

adalah untuk kesejahteraan anggota pada


A. PENDAHULUAN khususnya dan meningkatkan kesejahteraan
masyarakat pada umumnya. Eksistensi
Koperasi merupakan soko guru koperasi hari ini telah diakui manfaatnya
perekonomian bangsa Indonesia, yang terutama oleh masyarakat baik masyarakat
keberadaannya sangat dibutuhkan oleh golongan ekonomi menengah maupun
masyarakat. Tujuan didirikannya koperasi masyarakat ekonomi rendah. Apalagi pada

1 Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Mahasaraswati Mataram.


2 Dosen Fakultas Hukum Universitas Mataram.

[Aspek Hukum Merger…] | I Gusti Agung Didit Eka Permadi dan I gusti Agung Wisudawan 1
[JATISWARA
Jurnal Ilmu [Vol. 33 No.1, Maret 2018]
Hukum]
saat ini Indonesia sedang menghadapi era memungkinkan setiap individu dan
perdagangan bebas di kawasan Asia maka sekelompok orang merumuskan tujuan
lembaga keuangan koperasi dituntut lebih tujuannya secara otonom dan
profesional dalam mengelola usahanya agar mewujudkan tujuan-tujuan itu melalui
bermanfaat bagi masyarakat. aktivitas ekonomi yang dilaksanakan
Menurut Agung Wisudawan secara bersama-sama .
menyatakan bahwa “Jumlah koperasi yang
ada pada saat ini di Indonesia kian hari kian 3. Menurut ILO Recommendation No.
bertambah seiring dengan besarnya 127, 1966 pada paragraph 12 (a)
kebutuhan serta keinginan masyarakat mengatakan tentang definisi koperasi
untuk membuka usaha baru ataupun untuk yaitu : “ Koperasi adalah suatu
sekedar melestarikan pola hidup yang serba perkumpulan orang-orang yang secara
konsumtif. Kelebihan yang dimiliki sukarela berhimpun bersama untuk
lembaga keuangan koperasi ini mencapai suatu tujuan bersama melalui
dibandingkan dengan yang lain adalah pembentukan suatu organisasi yang
kemudahan untuk menjadi anggota yaitu diawasi secara demokratis memberi
dengan membayar simpanan pokok dan sumbangan yang wajar di dalam modal
simpanan wajib yang telah ditentukan oleh yang diperlukan dan menerima bagian
koperasi itu sendiri, sehingga berimplikasi yang wajar dalam penaggungan resiko
kepada kemudahan untuk memperoleh dan manfaat dari perusahaan di dalam
kredit maupun untuk menyimpan dana mana para anggota berperan secara
anggota dalam bentuk simpanan aktif”.3
1 Sedangkan menurut Pasal 1 Undang-
berjangka”. Pola hidup masyarakat
Indonesia yang serba konsumtif sehingga undang No 25 Tahun 1992 Tentang
menimbulkan adanya pinjaman atau kredit Perkoperasian menyatakan bahwa “
dan keinginan masyarakat untuk Koperasi adalah Badan Usaha yang
menyimpan dananya merupakan hal yang beranggotakan orang seorang atau badan
mendorong lahirnya lembaga keuangan hukum koperasi dengan berlandaskan
koperasi di Indonesia. kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi
Berikut ini beberapa sarjana sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat
memberikan pengertian tentang Koperasi yang berdasar atas asas kekeluargaan.
yaitu : Berdasarkan pengertian Pasal 1 Undang-
undang No 25 Tahun 1992 Tentang
1. Ropke menyatakan bahwa koperasi Perkoperasian di atas bahwa Koperasi
adalah organisasi bisnis yang para merupakan badan usaha sekaligus
pemilik atau anggotanya adalah juga merupakan badan hukum yang didirikan
pelanggan utama perusahaan tersebut berdasarkan gerakan ekonomi kerakyatan
(criteria identitas). Kriteria identitas dan berdasarkan asas kekeluargaan. Jadi
suatu koperasi akan merupakan dalil dalam pengeloaan koperasi asas
atau prinsip identitas yang kekeluargaanlah yang menjadi ciri
membedakan unit usaha koperasi dari pokoknya sehingga jika terjadi hal-hal
unit usaha yang lainnya.2 apakah itu yang berkaitan dengan strategi
operasional, kebijakan merger atau
2. Selain itu Koperasi adalah organisasi penggabungan atau peleburan koperasi
yang otonom, yang berada dalam maupun perbuatan hukum lain selama tidak
lingkungan sosial ekonomi yang menyentuh ranah pidana dapat diselesaikan
1 3
I Gusti Agung Wisudawan, Jurnal Ilmiah Ganec Swara Soedarsono Hadisapoetro, Pokok-Pokok Pikiran
Vol 8 No 2 Edisi September Tahun 2014 Pengembangan Koperasi Indonesia, CV. Sapta Caraka, 1986,104
2
Hendar Kusnadi, Ekonomi Koperasi, Lembaga Penerbit
Fakultas Ekonomi UI,2005. Hal 21

2 I Gusti Agung Didit Eka Permadi dan I gusti Agung Wisudawan | [Aspek Hukum Merger…]
[JATISWARA
[Vol. 33 No.1, Maret 2018] Jurnal Ilmu
Hukum]

dengan mengunakan asas kekeluargaan masalah yang diteliti juga mengaji bahan
dengan semangat gotong royong yang salah hukum skunder yang terdiri dari literatur-
satu perwujudannya adalah musyawarah literatur dan pendapat para sarjana yang
dalam Rapat Anggota. terkait dengan masalah yang diteliti.4
Fenomena hukum yang menarik Pendekatan yang digunakan dalam
untuk dibahas pada tulisan ini yang penulisan ini yaitu pendekatan peraturan
berkaitan dengan lembaga keuangan perundang-undangan (Statute Approach)
koperasi adalah Merger dan Akuisisi. yaitu pendekatan yang melakukan
Merger memang identik dengan pengkajian terhadap peraturan perundang-
penggabungan sedangkan Akuisisi undangan yang menjadi tema sentral dalam
merupakan pengambil alihan aset untuk penelitian ini.5 Pendekatan Konsep (
dikelola. Dalam pelaksanaan baik itu Conceptual Approach) yaitu konsep dalam
Merger maupun Akuisisi perlu ditelaah ilmu hukum dapat diartikan titik tolak atau
secara seksama terutama yang berkaitan pendekatan bagi analisis penelitian hukum,
dengan aspek hukumnya dan akibat hukum karena akan banyak muncul konsep bagi
setelah adanya ke dua fenomena tersebut. suatu fakta hukum.6 Selanjutnya dianalisis
Sebab Merger atau Penggabungan secara deskriptif kualitatif.
Koperasi saja yang diatur dalam bentuk
Peraturan Menteri Koperasi dan UMKM C. PEMBAHASAN
sedangkan fenomena Akuisisi sendiri
belum diatur sedangkan kalau dicermati Aspek Hukum Merger dan Akuisisi dalam
pada perkembangannya tidak hanya merger Lembaga Keuangan Koperasi
saja yang dapat dilakukan tetapi Akuisisi
Menurut ketentuan Pasal 1 Undang-
juga dapat dilakukan pada lembaga
undang No 25 Tahun 1992 Tentang
keuangan koperasi dan harus pula diatur di
Perkoperasian menyatakan bahwa Koperasi
dalam Peraturan Menteri Koperasi dan
adalah “ Badan usaha yang beranggotakan
UMKM. Berdasarkan hal tersebut di atas
orang seorang atau badan hukum koperasi
maka terdapat beberapa hal yang perlu
dengan berlandaskan kegiatannya
dinalisis di dalam penulisan ini khususnya
berdasarkan prinsip koperasi sekaligus
yang terkait dengan Bagaimana aspek
sebagai gerakan ekonomi rakyat yang
hukum Merger dan Akuisisi dalam
berdasar atas asas kekeluargaan”. Adapun
Lembaga Keuangan Koperasi.
tujuan koperasi yaitu “ memajukan
B. METODE PENELITIAN kesejahteraan anggota pada khususnya dana
masyarakat pada umumnya serta ikut
Jenis penelitian yang dilakukan membangun tatanan perekomian nasional
dalam penelitian ini adalah penelitian dalam rangka mewujudkan masyarakat
yuridis normatif yaitu penelitian yang yang maju, adil dan makmur berdasarkan
mengkaji /meneliti baik bahan hukum Pancasila dan UUD 1945”. Prinsip-prinsip
primer yang terdiri dari undang-undang, umum koperasi Indonesia diatur di dalam
peraturan-peraturan yang berkaitan dengan

4 6
Hirsanuddin, Muhaimin dan Ari Rahmad Hakim dan MuktiFajar & Yulianto Achmad, Dualisme Penelitian
Yudhi Setiawan, Kewenangan Otoritas Jasa Keuangan Dalam Hukum Normatif dan Empiris,Pustaka Pelajar, Yogyakarta, 2009,
Pengaturan dan Pengawasan di Sektor Perbankan, Jurnal Hal 187
Hukum Jatiswara Volume 31, No1Maret 2016 Hal 11
5
Johnny Ibrahim, Teori dan Metodelogi Penelitian Hukum
Normatif, Bayumedia Publishing, Surabaya, 2005, Hal 255

[Aspek Hukum Merger…] | I Gusti Agung Didit Eka Permadi dan I gusti Agung Wisudawan 3
[JATISWARA
Jurnal Ilmu [Vol. 33 No.1, Maret 2018]
Hukum]
Pasal 15 ayat (1) Undang-undang No 25 keanggotaan sebagaimana ditentukan
Tahun 1992 Tentang Perkoperasian yaitu : dalam undang-undang
2. Pusat Koperasi, terdiri dari sekurang-
a) Keanggotaan bersifat sukarela dan kurangnya 5 (lima) koperasi primer
terbuka yang berbadan hokum.
b) Pengelolaan dilakukan secara 3. Gabungan Koperasi, terdiri sekurang-
demokratis kurangnya 3 (tiga) pusat koperasi yang
c) Pembagian sisa hasil usaha dilakukan berbadan hokum.
secara adil sebanding dengan besarnya 4. Induk Koperasi, terdiri sekurang-
jasa usaha masing-masing anggota. kurangnya 3 (tiga) gabungan koperasi
d) Pembagian balas jasa yang terbatas yang berbadan hukum.
pada modal Dalam menjalankan kegiatannya
e) Kemandirian. koperasi berpegang teguh kepada prinsip-
prinsip koperasi sebagaimana yang terdapat
di dalam Pasal 5 ayat (1) Undang-undang
Adapun fungsi koperasi adalah sebagai
No 25 tahun 1992 yang menyatakan bahwa
berikut :
:
1. alat perjuangan ekonomi untuk (1) Koperasi menjalankan prinsip koperasi
mempertinggi kesejahteraan rakyat. sebagai berikut :
2. alat pendemokrasian nasional a. Keanggotaan bersifat sukarela dan
3. alat pembinaan insane masyarakat terbuka
untuk memperkokoh kedudukan b. Pengelolaan dilakukan secara
ekonomi bangsa Indonesia serta demokratis
bersatu dalam mengatur tatalaksana c. Pembagian sisa hasil usaha
perekonomian rakyat. 7 dilakukan adil dan sebanding
dengan besarnya jasa usaha
masing-masing anggota.
Menurut Pasal 15 Undang-undang d. Pemberian balas jasa terbatas
No 25 Tahun 1992 Tentang Perkoperasian terhadap modal
mengatur tentang jenis koperasi yaitu : e. Kemandirian
“Koperasi dapat berbentuk koperasi primer Sedangkan dalam mengembangkan
dan koperasi sekunder. Adapun yang koperasi, maka koperasi melaksanakan pula
dimaksud dengan Koperasi Primer yaitu prinsip koperasi sebagaimana yang
koperasi yang didirikan oleh dan dimaksud di dalam Pasal 5 ayat (2) Undang-
beranggotakan orang seorang, koperasi ini undang No 25 tahun 1992 yang
dibentuk sekurang-kurangnya 20 (dua menyatakan sebagai berikut :
puluh) orang, sedangkan Koperasi a. Pendidikan perkoperasian
Sekunder yaitu koperasi yang didirikan b. Kerjasama antar anggota
oleh dan beranggotakan koperasi. Koperasi Menurut Pasal 16 Undang-Undang
sekunder dibentuk sekurang-kurangnya 3 No 25 Tahun 1992 Tentang Perkoperasian
(tiga) koperasi. Terdapat empat tingkatan menyatakan bahwa :” Jenis koperasi
organisasi koperasi yaitu :8 didasarkan pada kesamaan kegiatan dan
1. Koperasi Primer, dibentuk sekurang- kepentingan ekonomi anggotanya”.
kurangnya 20 (dua puluh) orang yang Selanjutnya adapun jenis koperasi pada
telah memenuhi syarat-syarat umumnya yaitu :9

7 9
Sudarsono & Edilius,Koperasi Dalam Teori dan Luh Putu Khristina Dewi, Tanggung Jawab Lembaga
Praktek,PT. Rineka Cipta, 2005. Hal 80 Keuangan Koperasi Terhadap Anggota Atas Perbuatan Melawan
8
Muhammad Firdaus & Agus Edhi Susanto,Perkoperasian Hukum Yang Dilakukan Pengurus Menurut Undang-Undang
Sejarah,Teori dan Praktek,2004, Hal 62. Nomor 25 Tahun 1992 Tentang Perkoperasian, Skripsi FH

4 I Gusti Agung Didit Eka Permadi dan I gusti Agung Wisudawan | [Aspek Hukum Merger…]
[JATISWARA
[Vol. 33 No.1, Maret 2018] Jurnal Ilmu
Hukum]

1. Koperasi Konsumsi yaitu koperasi 1. Rapat Anggota


yang anggotanya terdiri dari tiap-tiap 2. Pengurus
orang yang mempunyai kepentingan 3. Pengawas.
langsung dengan konsumsi, fungsi Lebih lanjut di dalam koperasi
koperasi konsumsi adalah sebagai terdapat pemegang kekuasaan tertinggi
penyalur tanggal barang-barang sama seperti halnya RUPS (Rapat Umum
kebutuhan rakyat sehari-hari ke Pemegang Saham) pada Perseroan Terbatas
konsumen, dan harga barang sampai tetapi hanya lain istilahnya saja, pada
ke tangan pemakai menjadi murah. koperasi pemegang kekuasaan tertinggi
2. Koperasi Produksi yaitu koperasi yang adalah RAT (Rapat Anggota Tahunan) hal
anggotanya menghasilkan barang atau ini juga diatur secara normatif di dalam
jasa. Pasal 22 Undang-Undang No 25 Tahun
3. Koperasi simpan pinjam yaitu koperasi 1992. Dalam Rapat Anggota merupakan
yang berkaitan langsung dengan rapat pertanggunggjawaban pengurus
pekreditan tentunya denga jaminan terhadap pengeolaan koperasi selama satu
baik itu jaminan fiducia maupun tahun baik di bidang keuangan, manajemen,
jaminan berdasarkan hak tanggungan. pengangkatan dan pemberhentian pengurus
Adapun tujuan dari koperasi simpan dan pengawas, menetapkan rencana
pinjam yaitu : membantu keperluan kebijakan koperasi jangka panjang, pendek
kredit para anggotanya yang sangat dan menengah serta evaluasi lainnya yang
membutuhkan dengan syarat ringan, dianggap perlu untik kemajuan koperasi.
mendidik para anggotanya supaya giat Pengurus adalah ujung tombak terpenting
menyimpan secara teratur sehingga dalam pengelolaan koperasi, pengurus
membentuk modal sendiri dan haruslah professional, jujur, memiliki
mendidik anggotanya untuk hidup integritas dan moralitas demi kelancaran
berhemat dengan menyisihkan usaha koperasi itu sendiri, tentu saja tidak
sebagaian pendapatan. hanya melindungi secara hukum bagi
4. Koperasi Jasa yaitu koperasi yang anggota saja tetapi juga kepada lembaga
berusaha dibidang tertentu bagi koperasi itu sendiri. Perlu diingat bahwa
anggotanya dan masyarakat pada antara perangkat organisasi koperasi yang
umumnya. satu dengan yang lain harus saling
5. Koperasi Serba Usaha/Koperasi Unit mendukung dan memiliki hubungan yang
Desa (KUD) yaitu koperasi yang sinergis, kondusif serta komperhensif
bertujuan meningkatkan produksi dan antara satu dengan yang lain guna
kesejahteraan rakyat di daerah mewujudkan pengelolaan koperasi yang
pedesaan. profesional.
Merger dan Akuisisi merupakan
Pengelolaan koperasi tidak lepas fenomena hukum dan sebagai salah satu
dari pernanan sentral dari perangkat strategi dalam dunia perusahaan dan dapat
koperasi sebagaimana yang terpadat di terjadi pada lembaga keuangan koperasi,
dalam Pasal 21 Undang-Undang No 25 sebab koperasi merupakan badan usaha
Tahun 1992 Tentang Perkoperasian yang yang badan hukum10 yang menjadi salah
menyatakan bahwa : satu subjek hukum. berikut ini Penulis akan
Perangkat Organisasi Koperasi terdiri dari : menguraikan satu persatu tentang apa itu

Unram, Tahun 2015. Hal 19-2. 10


H. Zainal Asikin & Wira Pria Suhartana, Pengantar
Hukum Perusahaan, Prenadamedia Group, Jakarta, 2016., Hal 7

[Aspek Hukum Merger…] | I Gusti Agung Didit Eka Permadi dan I gusti Agung Wisudawan 5
[JATISWARA
Jurnal Ilmu [Vol. 33 No.1, Maret 2018]
Hukum]
Merger dan Akuisisi, yang pertama Merger diartikan adalah suatu perbuatan hukum
merupakan penggabungan perusahaan. yang dilakukan oleh satu perseroan atau
Berikut ini beberapa pengertian Merger lebih untuk menggabungkan diri dengan
menurut para sarjana hukum bisnis yaitu :11 perseroan lain yang telah ada dan
a. Barceliaus Ruru mengartikan Merger selanjutnya perseroan yang
sebagai penggabungan usaha dari dua menggabungkan diri menjadi bubar”.
atau lebih peruusahaan yang Selain di dalam Undang-undang tentang
bergabung ke dalam satu perusahaan Perseroan Terbatas, fenomena hukum
yang telah ada sebelumnya. Merger atau penggabungan perusahaan atau
b. Kartini Muliadi mengartikan bahwa badan hukum diatur juga di dalam Pasal 1
Merger sebagai transaksi dua atau angka 12 Peraturan Menteri Koperasi dan
lebih perseroan menggabungkan usaha Usaha Kecil dan Menengah RI Nomor
mereka berdasarkan peraturan 10/Per/M.KUKM/IX/2015 Tentang
perundang-undangan yang ada Kelembagaan Koperasi yang menyatakan
sehingga hanya satu perseroan saja bahwa “ Penggabungan” adalah
yang tinggal. bergabungnya satu koperasi atau lebih
dengan koperasi lain”. Ini berarti bahwa di
Sedangkan menurut M.E Hitt dalam lembaga keuangan koperasi sangat
menyatakan bahwa Merger adalah suatu dimungkinkan adanya Merger atau
strategi bisnis yang diterapkan dengan penggabungan koperasi.
menggabungkan antara dua atau lebih Penggabungan koperasi merupakan
peruahaan yang setuju menyatukan perbuatan hukum yang dilakukan oleh satu
kegiatan operasionalnya dengan basis yang koperasi atau lebih untuk menggabungkan
relative seimbang karena mereka memiliki diri dengan koperasi lainnya yang telah ada
sumber daya dan kapabilitas yang secara selanjutnya koperasi yang menggabungkan
bersama-sama dapat menciptakan diri tersebut menjadi bubar secara hukum.
keuanggulan kompetitif yang lebih kuat.12 mengenai penggabungan atau merger ini
Senada dengan hal tersebut menurut tentu saja harus diatur terlebih dahulu di
Ketentuan Pasal 1 angka 9 Undang-undang dalam masing-masing AD/ART Koperasi
No 40 Tahun 2007 Tentang Perseroan sehingga memungkinkan perbuatan hukum
Terbatas menyatakan bahwa Merger tersebut untuk dilaksanakan. Merger atau
adalah perbuatan hukum yang dilaukan oleh penggabungan koperasi ini merupakan
1 (satu) perseroan atau lebih untuk strategi bisnis yang sangat elegan dalam
menggabungkan diri dengan perseroan lain rangka memperkuat struktur kelembagaan
yang telah ada yang mengakibatkan aktiva koperasi, selain itu dengan adanya Merger
dan pasiva dari perseroan yang ini maka koperasi tersebut menjadi besar
menggabungkan diri tersebut beralih karena dan mampu bersaing melalui ekspansi atau
hukum kepada perseroan yang menerima perluasan usaha yang meliputi
penggabungan dan selanjutnyastatus badan penggangaran modal untuk menjamin
hukum perseroan yang menggabungkan kesejahteraan anggota sebagaimana yang
diri tersebut berakhir karena hukum. dalam diamanatkan dalam Undang-undang No 25
Pasal 1 angka 1 Peraturan Pemerintah Tahun 1995 Tentang Perkoperasian.
Nomor 27 Tahun 1998 Tentang Hadirnya Peraturan Menteri Koperasi dan
Penggabungan, Peleburan dan UKM ini menunjukkan keseriusan
Pengambilalihan Perseroan Terbatas pemerintah dalam rangka memperkuat
menyatakan bahwa “ Penggabungan dapat kelembagaan koperasi. Hal ini

11 12
Joni Emirzon, Hukum Bisnis Indonesia, Prenhalindo, http:// artonang.blogspot.co.id/2016/02/pengertian-
Jakarta, 200 Hal 113 unsur-unsur-ciri-ciri.html diunduh pada Senin 19 Maret 2018
Pukul 14.00 Wita

6 I Gusti Agung Didit Eka Permadi dan I gusti Agung Wisudawan | [Aspek Hukum Merger…]
[JATISWARA
[Vol. 33 No.1, Maret 2018] Jurnal Ilmu
Hukum]

menunjukkan penerapan Teori Utilitas semakin kuat serta mampu bersaing di


(Utilitas Theory) yang dianut oleh Jeremy era globalisasi seperti saat ini.
Bentham yang pada intinya menyatakan 2. Alasan yang kedua yaitu Merger atau
bahwa hukum ingin menjamin penggabungan usaha akan mampu
kebahagiaan terbesar bagi manusia atau menghadapi para pesaing bisnis
masyarakat. Hal ini senada dengan yang terutama sesama lembaga keuangan
disampaikan oleh Erman Rajagukguk sebab koperasi merupakan soko guru
tentang peranan hukum dalam perekonomian nasional yang
pembangunan ekonomi bahwa fungsi eksistensinya terjaga dengan baik di
hukum meliputi fungsi stability yaitu masyarakat.
fungsi hukum untuk menyeimbangkan dan 3. Alasan yang ketiga yaitu berkaitan
mengakomodasi kepentingan-kepentingan dengan dengan usaha untuk
yang saling bersaing, fungsu hukum untuk meningkatkan pertumbuhan, koperasi –
dapat meramalkan (Predictibility) akibat koperasi yang bergabung menjadi satu
dari suatu langkah-langkah yang diambil diharapkan kinerjanya akan semakin
khususnya penting bagi negeri yang membaik terutama untuk perluasan
sebagian besar rakyatnya untuk pertama usaha yang akan berimplikasi terhadap
kali memasuki hubungan-hubungan penambahan capital koperasi.
ekonomi yang melampui lingkungan sosial 4. Alasan yang keempat yaitu
yang tradisional, serta fungsi hukum meningkatkan dana dan menambah
sebagai aspek keadilan (fairness) seperti keterampilan manajemen keuangan
perlakukan yang sama dan standar pola koperasi.
tingkah laku pemerintah adalah perlu untuk
menjaga mekanisme pasar dan mencegah Adapun prosedur secara umum
birokrasi yang berlebihan.13 koperasi melakukan Merger atau
Koperasi sebagai salah satu badan penggabungan tidak diatur di dalam
usaha yang berbadan hukum sangat Peraturan Menteri Koperasi dan UKM
dimungkinkan untuk melakukan tetapi prosedur Meger atau penggabungan
penggabungan atau Merger dengan ini sama dengan Merger pada perusahaan
koperasi yang lain sepanjang dilakukan adapun secara garis besarnya adalah
untuk alasan pengembangan usaha serta sebagai berikut :
mempertahankan eksistensi koperasi itu 1. Tahap pertama melakukan penjajakan
sendiri agar lebih berkembang pesat. bagi kedua lembaga keuangan koperasi
Adapun alasan dilakukannya Merger atau tentang kemungkinan melakukan
penggabungan usaha pada lembaga Merger.
keuangan koperasi secara rinci yaitu : 2. Dilanjutkan dengan melakukan
1. Dikaitkan dengan tujuan pendirian persiapan oleh kedua koperasi yang
koperasi yaitu untuk kesejahteraan akan melakukan Merger atau
anggota, dengan dilakukannya Merger penggabungan usaha.
maka kesejahteraan anggota semakin 3. Pihak masing-masing koperasi akan
meningkat sebab dari segi menunjuk pihak-pihak yang akan
kelembagaan koperasi yang melakukan terlibat dalam proses pelaksanaan
Merger dengan koperasi lain akan Merger seperti Notaris, Konsultan
13 Nasional ke VIII yang diselenggarakan oleh Badan Pembinaan
Erman Rajagukguk, Hukum Ekonomi Indonesia
Mmperkuat Persatuan Nasional, Mendorong Pertumbuhan Hukum Nasional, Departemen Kehakiman dan Hak Asasi
Ekonomi dan Memperluas kesejahteraan sosial, Makalah Manusia , Denpasar 14 -18 Juli 2003
disampaikan pada Seminar dan Lokakarya Pembangunan Hukum

[Aspek Hukum Merger…] | I Gusti Agung Didit Eka Permadi dan I gusti Agung Wisudawan 7
[JATISWARA
Jurnal Ilmu [Vol. 33 No.1, Maret 2018]
Hukum]
Hukum/Advokat, akuntan internal, rapat dan Notaris, dengan
pengawas koperasi. melampirkan daftar hadir anggota
4. Masing-masing koperasi sebelum yang terdaftar dalam buku daftar
mengadakan Merger perlu anggota.
mengadakan Rapat Anggota yang (2) Perubahan anggaran dasar koperasi
dihadiri oleh semua anggota untuk tidak dapat dilakukan apabila koperasi
mendapatkan pengesahan dan sedang dinyatakan pailit.
dukungan bahwa akan dilakukan
Merger atau penggabungan usaha. Selanjutnya Pasal 15 Peraturan Menteri
5. Akuntan internal akan mulai Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah
melakukan pekerjaannya untuk
RI Nomor 10/Per/M.KUKM/IX/2015
meneliti pembukuan dan neraca Tentang Kelembagaan Koperasi mengatur
koperasi serta aset-aset perusahaan. materi perubahan anggaran dasar koperasi
6. Konsultan Hukum masing-masing dapat menyangkut beberapa hal sesuai
koperasi melakukan legal audit jika dengan kepentingan dan kebutuhan
diperlukan. anggota. Perubahan anggaran dasar
7. Pihak masing-masing koperasi akan koperasi yang menyangkut perubahan
melakukan langkah-langkah strategis bidang usaha, penggabungan,pembagian
kemudian dilanjutkan dengan koperasi wajib mendapat pengesahan dari
Konsultan Hukum/advokat membuat Pejabat yang berwenang. Perubahan
draf kontrak merger serta membuat anggaran dasar koperasi yang tidak
rancangan perubahan anggaran dasar
menyangkut perubahan bidang usaha,
koperasi dengan melibatkan pihak penggabungan, pembagian koperasi cukup
Notaris yang ditunjuk dan perubahan dilaporkan secara tertulis kepada Pejabat
tersebut harus dilaporkan kepada yang berwenang Permohonan pengesahan
Menteri Koperasi dan UKM. perubahan anggaran dasar sebagaimana
dimaksud pada ayat (2) diajukan secara
Mengenai perubahan atas tertulis oleh Pengurus melalui Notaris.
anggaran dasar koperasi yang melakukan Dalam hal Permohonan pengesahan
Merger atau Penggabungan Usaha telah perubahan anggaran dasar koperasi yang
diatur di dalam Pasal 14 Peraturan Menteri menyangkut perubahan bidang usaha
Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 15 ayat
RI Nomor 10/Per/M.KUKM/IX/2015
(1) disampaikan oleh Notaris dengan
Tentang Kelembagaan Koperasi yang pada melampirkan:
intinya menyatakan :
a. 2 (dua) rangkap Anggaran Dasar
(1) Perubahan anggaran dasar koperasi Koperasi yang telah diubah, bermaterai
dilakukan berdasarkan keputusan rapat cukup;
anggota sesuai dengan ketentuan yang b. Berita Acara Rapat, atau salinan
diatur dalam anggaran dasar koperasi, pernyataan keputusan rapat bermaterai
dilengkapi dengan: yang ditandatangani oleh pimpinan
a. Berita acara rapat anggota rapat dan diketahui Notaris;
perubahan anggaran dasar yang c. notulen rapat perubahan anggaran
dibuat dan ditandatangani oleh dasar;
Notaris; dan d. akta perubahan anggaran dasar yang
b. Notulen rapat anggota perubahan dibuatsecara otentik oleh Notaris;
anggaran dasar koperasi yang e. foto copy akta pendirian dan anggaran
ditandatangani oleh pimpinan rapat, dasar yang lama yang telah dilegalisir
sekretaris, salah seorang peserta oleh Notaris;
8 I Gusti Agung Didit Eka Permadi dan I gusti Agung Wisudawan | [Aspek Hukum Merger…]
[JATISWARA
[Vol. 33 No.1, Maret 2018] Jurnal Ilmu
Hukum]

f. daftar hadir rapat anggota perubahan masing-masing koperasi yang


anggaran dasar koperasi; dan bergabung;
g. Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) e. anggaran dasar asli dari masing–
termasuk kelompok lapangan usaha masing koperasi yang bergabung;
(KLU). dan
1. Pada ayat (2) Perubahan bidang usaha f. neraca awal koperasi hasil
koperasi sebagaimana dimaksud pada penggabungan.
ayat (1) termasuk perubahan pola 2) Penggabungan koperasi sebagaimana
pelayanan dari konvensional menjadi dimaksud pada ayat (1) hanya dapat
pola pelayanan berdasarkan prinsip– dilakukan oleh jenis koperasi yang
prinsip ekonomi syari’ah. Koperasi sama.
hanya dapat menerapkan 1 (satu) jenis 3) Koperasi yang akan melakukan
pola pelayanan yaitu konvensional atau penggabungan harus mendapat
pola pelayanan berdasarkan prinsip– persetujuan rapat anggota.
prinsip ekonomi syari’ah.
4) Koperasi yang menerima
Dalam hal terjadinya penggabungan
penggabungan wajib melakukan
atau Merger koperasi maka perubahan atas perubahan Anggaran Dasar.
anggaran dasarnya secara teknis di atur di
dalam Pasal 17 Peraturan Menteri Koperasi 5) Terhadap koperasi yang melakukan
dan Usaha Kecil dan Menengah RI Nomor penggabungan, Badan Hukum
10/Per/M.KUKM/IX/2015 Tentang Koperasi hapus dan harus dilaporkan
Kelembagaan Koperasi yang meliputi : kepada Menteri .

1) Permohonan pengesahan perubahan Selanjutnya pada fenomena hukum


anggaran dasar koperasi yang Merger atau Penggabungan Koperasi
menerima penggabungan sebagaimana merujuk pada penjelasan Pasal 126 ayat (1)
dimaksud pada Pasal 15 ayat (2) Undang-undang No 40 Tahun 2007
disampaikan oleh Notaris dengan Tentang Perseroan Terbatas adalah bahwa
melampirkan: penggabungan tidak dapat dilaksanakan
apabila merugikan pihak-pihak tertentu.
a. 2 (dua) rangkap salinan anggaran Pihak-pihak tertentu dalam perseroan yaitu
dasar koperasi yang telah diubah, pemegang saham , karyawan perseroan,
bermaterai cukup; kreditor dan mitra usaha. Selain itu
b. data akta pendirian dan perubahan berdasarkan penjelasan Pasal 123 ayat (4)
anggaran dasar koperasi hasil Undang-undang No 40 Tahun 2007
penggabungan; Tentang Perseroan Terbatas yaitu bagi
c. berita acara rapat perubahan perseroan tertentu yang akan melakukan
anggaran dasar koperasi yang penggabungan harus memperoleh
menerima penggabungan; persetujuan dari instansi terkait.14 Terkait
d. berita acara atau pernyataan dengan koperasi maka merger dilakukan
keputusan rapat anggota dari jangan sampai merugikan pihak anggota
maupun pengurus koperasi bagaimanapun
juga kesejahteraan anggota merupakan hal
14
Wahyu Suwena Putri dan Cokorda Istri Anom
Pemayun,Akibat Hukum Penggabungan Perusahaan b(Merger)
Pada Perusahaan Perseroan Terbatas, OJS Unud

[Aspek Hukum Merger…] | I Gusti Agung Didit Eka Permadi dan I gusti Agung Wisudawan 9
[JATISWARA
Jurnal Ilmu [Vol. 33 No.1, Maret 2018]
Hukum]
yang utama. Selain itu penggabuangan dalam meningkatkan usaha khususnya yang
koperasi tersebut harus mendapatkan izin berkaitan dengan penyediaan managerial
dari Menteri Koperasi dan UKM RI. skill untuk mengelola aset-aset koperasi
Adapun akibat atau konsekwensi hukum agar berkembang baik.
merger pada lembaga keuangan koperasi Mengenai prosedur dilakukannya
yaitu eksistensi koperasi yang Akuisisi ini sama seperti Merger
menggabungkan diri akan berakhir demi sebagaimana yang telah penulis uraikan di
hukum sedangkan koperasi yang atas. Ke depan Akuisisi dalam lembaga
mengambil alih tetap memakai nama dan keuangan koperasi memang harus
identitasnya. dimunculkan demi meningkatkan usaha
Akuisisi juga merupakan salah satu koperasi sehingga kesejahteraan anggota
fenomena hukum dalam perusahaan yang akan terjamin. Tentu saja hal ini harus
juga berperan postif bagi perusahaan untuk mendapatkan dukungan pemerintah dalam
meningkatkan pertumbuhan ekonomi rangka menciptakan produk hukum yang
daripada harus membangun usaha atau tepat untuk mengaturnya. Akusisi yang
bisnis sendiri. Akuisisi merupakan dilakukan oleh pihak koperasi hendaknya
mengambil alih kepentingan pengontrol harus memperhatikan kepentingan masing-
terhadap suatu perusahaan yang dialkukan masing pihak dalam proses Akuisisi dan
biasanya dengan dengan mengambil alih tidak melawan hukum artinya tidak
mayoritas saham atau mengambil alih mengarah pada Akuisisi dengan cara
sebagian besar aset-aset perusahaan.15 bermusuhan (Take Over).
Akuisisi berbeda dengan Merger dimana
salah satu perusahaan menjadi lenyap,
sedangkan Akuisisi eksistensi perusahaan D. PENUTUP
yang diakuisisi masih tetap ada. Tetapi
dalam lembaga keuangan koperasi Merger atau pengabungan usaha
fenomena ini tidak pernah terjadi, yang dalam lembaga keuangan koperasi telah
biasa terjadi hanyalah penggabuangan diatur secara normatif di dalam Peraturan
usaha atau peneburan usaha koperasi Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan
sebagaimana yang diatur di dalam Menengah RI Nomor
Peraturan Menteri Koperasi dan Usaha 10/Per/M.KUKM/IX/2015 Tentang
Kecil dan Menengah RI Nomor Kelembagaan Koperasi hal ini dilakukan
10/Per/M.KUKM/IX/2015 Tentang untuk memperkuat sistim kelembagaan
Kelembagaan Koperasi. Padahal jika koperasi demi mencapai tujuan
dicermati secara seksama Akuisisi lebih meningkatkan kesejahteraan anggota, selain
simple sebab koperasi tidak perlu melebur itu Merger dilakukan tanpa merugikan
menjadi satu cukup koperasi yang telah pihak pihak dalam lembaga keuangan
bagus struktur keuangannya dan telah koperasi maupun yang berkaitan dengannya
mendapatkan reputasi baik dapat dan harus mendaspatkan izin Menteri
mengambil alih aset-aset koperasi yang Koperasi dan UKM. Sedangkan Akuisisi
memiliki struktur keuangan yang kurang memang belum populer di kalangan pelaku
baik. Mengambil alih aset bukan berarti koperasi tapi ke depan perlu ada payung
dijual semua kepada koperasi lain hanya hukum dari pemerintah sebab Akuisisi
dikelola saja berdasarkan perjanjian, hal merupakan fenomena hukum yang dapat
tersebut dimungkinkan dalam bisnis menjadi strategi bisnis yang baik pula untuk
sebagai salah satu trobosan atau strategi meningkatkan usaha di bidang
perkoperasian, dan yang terpenting adalah

15
Munir Fuady, Pengantar Hukum Bisnis Menata Bisnis
Modern di Era Global, PT. Citra Aditya Bakti, Bandung 2008 Hal
92

10 I Gusti Agung Didit Eka Permadi dan I gusti Agung Wisudawan | [Aspek Hukum Merger…]
[JATISWARA
[Vol. 33 No.1, Maret 2018] Jurnal Ilmu
Hukum]

jangan sampai Akusisi yang dilakukan Pengurus Menurut Undang-Undang


merugikan salah satu pihak dan melanggar Nomor 25 Tahun 1992 Tentang
hukum. Perkoperasian, Skripsi FH Unram,
Tahun 2015.
Rajagukguk Erman, Hukum Ekonomi
Indonesia Mmperkuat Persatuan
Nasional, Mendorong Pertumbuhan
DAFTAR PUSTAKA Ekonomi dan Memperluas
kesejahteraan sosial, Makalah
Emirzon Joni, Hukum bInsis Indonesia, disampaikan pada Seminar dan
Prenhalindo, Jakarta, 2000Fuady Lokakarya Pembangunan Hukum
Munir, Pengantar Hukum Bisnis Nasional ke VIII yang
Menata Bisnis Modern di Era diselenggarakan oleh Badan
Global, PT. Citra Aditya Bakti, Pembinaan Hukum Nasional,
Bandung 2008 Departemen Kehakiman dan Hak
Hadisapoetro Soedarsono, Pokok-Pokok Asasi Manusia , Denpasar 14 -18
Pikiran Pengembangan Koperasi Juli 2003
Indonesia, CV. Sapta Caraka, 1986 Sudarsono & Edilius,Koperasi Dalam
Hirsanuddin, Muhaimin dan Ari Rahmad Teori dan Praktek,PT. Rineka Cipta,
Hakim dan Yudhi Setiawan, 2005.
Kewenangan Otoritas Jasa Wahyu Suwena Putri dan Cokorda Istri
Keuangan Dalam Pengaturan dan Anom Pemayun,Akibat Hukum
Pengawasan di Sektor Perbankan, Penggabungan Perusahaan
Jurnal Hukum Jatiswara Volume 31, b(Merger) Pada Perusahaan
No1 Maret 2016 Perseroan Terbatas, OJS Unud
H. Zainal Asikin & Wira Pria Suhartana, Wisudawan I Gusti Agung, Jurnal Ilmiah
Pengantar Hukum Perusahaan, Ganec Swara Vol 8 No 2 Edisi
Prenadamedia Group, Jakarta, 2016. September Tahun 2014
Ibrahim Johnny, Teori dan Metodelogi http://artonang.blogspot.co.id/2016/02/pen
Penelitian Hukum Normatif, gertian-unsur-unsur-ciri-ciri.html
Bayumedia Publishing, Surabaya, diunduh pada Senin 19 Maret 2018
2005. Pukul 14.00 Wita
Kusnadi Hendar, Ekonomi Koperasi,
Lembaga Penerbit Fakultas
Ekonomi UI,2005.
Muhammad Firdaus & Agus Edhi
Susanto,Perkoperasian
Sejarah,Teori dan
Praktek,2004.MuktiFajar & Yulianto
Achmad, Dualisme Penelitian
Hukum Normatif dan
Empiris,Pustaka Pelajar,
Yogyakarta, 2009.
Khristina Dewi Luh Putu, Tanggung Jawab
Lembaga Keuangan Koperasi
Terhadap Anggota Atas Perbuatan
Melawan Hukum Yang Dilakukan
[Aspek Hukum Merger…] | I Gusti Agung Didit Eka Permadi dan I gusti Agung Wisudawan 11

Anda mungkin juga menyukai