Anda di halaman 1dari 206

Diterjemahkan dari bahasa Inggris ke bahasa Indonesia - www.onlinedoctranslator.

com

Undangan untuk Tawaran


Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek)
Republik Indonesia telah menerima dana dari Uni Eropa melalui Kreditanstalt für
Wiederaufbau (KfW), Bank Pembangunan untuk biaya pekerjaan rehabilitasi
peningkatan laboratorium keamanan hayati untuk virologi diagnostik dan
pembentukan Intensive Care Unit (ICU) untuk kasus COVID-19 berat/Penyakit
Menular, termasuk pengadaan Pekerjaan yang dirancang oleh Kontraktor (Design-
Build ICU untuk kasus COVID-19 berat/Penyakit Menular dan BSL3 laboratorium
untuk diagnostik virologi). Hal ini dimaksudkan untuk menggunakan sebagian
anggaran untuk mensubsidi pekerjaan rehabilitasi Design-Build, serta penyediaan
barang.
Badan Pelaksana Proyek adalah Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan
Teknologi (Kemendikbudristek) Republik Indonesia (sebagai “Pemberi Kerja”).
Tujuan dari proyek ini adalah untuk meningkatkan gedung Rumah Sakit UNHAS di
Makassar dengan meningkatkan layanan dan fasilitas perawatan rumah sakit
termasuk kapasitas diagnostik dan pengobatan rumah sakit dan dengan
meningkatkan kapasitas pelatihan bagi staf profesional medis, dengan tujuan agar
lebih banyak orang memiliki akses terhadap kualitas. diagnostik dan perawatan
intensif yang tepat, jika diperlukan untuk COVID-19/Penyakit Menular Hal ini
bertujuan untuk berkontribusi terhadap terciptanya layanan medis yang memadai di
Makassar dan daerah sekitarnya, sehingga berkontribusi pada peningkatan situasi
kesehatan masyarakat Indonesia.
Oleh karena itu, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan mengupayakan
Pekerjaan yang dirancang oleh Kontraktor (Design-Build) untuk modernisasi ICU
yang ada untuk ditingkatkan menjadi ICU baru untuk bangsal kasus COVID-19
parah/Penyakit Menular dan untuk modernisasi laboratorium diagnostik virologi yang
ada. untuk ditingkatkan ke BSL Level 3.
Pengguna Jasa bermaksud menugaskan Kontraktor untuk hal-hal berikut:
Pengadaan Pekerjaan yang dirancang oleh Kontraktor: Design-Build ICU untuk
kasus COVID-19 berat/Penyakit Menular dan laboratorium BSL3 untuk diagnostik
virologi.
1. Area eksisting di lantai 3 (Gedung EF, antara sumbu IP dan 6-9) akan ditingkatkan
menjadi unit perawatan intensif (ICU) ICU baru untuk kasus COVID-19 parah/bangsal
penyakit menular: Desain dan Pembangunan Sipil pekerjaan dan pekerjaan MEP,
harus disetujui oleh Pemberi Kerja dan tidak dapat Dikeberatkan oleh KfW.
2. Laboratorium yang ada di lantai 6 (Gedung A, laboratorium diagnostik virologi yang
ada) akan ditingkatkan ke BSL Level 3: Desain dan Pembangunan Pekerjaan Sipil
dan Pekerjaan MEP, untuk disetujui oleh Pemberi Kerja dan tidak dikenakan
Keberatan oleh KfW.
3. Peserta Lelang harus membiasakan diri dengan konteks di Lapangan dan meneliti
kondisi fisik di Lapangan untuk mengajukan Penawaran yang komprehensif untuk
pekerjaan rehabilitasi Desain-Bangun guna meningkatkan laboratorium keamanan
hayati untuk diagnostik virologi dan pendirian Unit Perawatan Intensif ( ICU) untuk
kasus COVID-19 berat/Penyakit Menular.

Entitas berikut telah diidentifikasi untuk berpartisipasi dalam prosedur penawaran ini:
1. CV. Nosil Abadi
2. PT. Dinamikon Inovasi Teknologi
3. CV. Sukses Abadi
4. CV. Pujiati Baru
5. PT. Haka Utama
6. PT. Ciptaagora Lestari
Penawaran akan dilakukan melalui prosedur Penawaran Kompetitif Terbatas dengan
kualifikasi sebagaimana ditentukan dalam Pedoman Pengadaan KfW (“Pedoman”).
Peserta lelang dapat memperoleh informasi lebih lanjut mengenai dokumen
penawaran di Kantor Unit Pelaksana Proyek, Rumah Sakit Universitas Hasanuddin
(UNHAS) Makassar, Gedung BCD, Lantai 3, Ruang Pelatihan dan SDM, Rumah
Sakit Universitas Hasanuddin, JL Perintis Kemerdekaan Km 11, Pintu II Unhas ,
Kecamatan Tamalanrea, Kota Makassar, Sulawesi Selatan, Republik Indonesia,
Email:grant_rsuh@rs.unhas.ac.id. Seluruh korespondensi ditembuskan kepada
Sekretaris PIU, Dr. dr. Andi Indahwaty Sidin, Email:indahusman@gmail.comdan
GITEC-IGIP GmbH, Carlswerkstrasse 13d 51063 Cologne Jerman,
Email:christian.jaminon@gic-group.com&philip.krueper@gic-group.com
Dokumen penawaran yang lengkap telah disediakan bagi Peserta Lelang, yaitu
dilampirkan bersama Undangan Penawaran ini.
Penawaran harus diserahkan ke alamat yang tercantum dalam Bagian II, D.
Pengajuan dan Pembukaan Penawaran, klausul ITB 23.1 dokumen penawaran pada
atau sebelum Kamis, 18 April 2024 pukul 10:00 CIT. Tawaran yang terlambat akan
ditolak.
Rancang bangun pekerjaan rehabilitasi Intensive Care Unit (ICU) untuk kasus
COVID-19 parah/Penyakit Menular di lantai 3 gedung E, F dan laboratorium biosafety
yang ada akan ditingkatkan menjadi BSL3 untuk diagnostik virologi di lantai 6 gedung
gedung A Rumah Sakit Universitas Hasanuddin (UNHAS) di Makassar harus
dilaksanakan oleh perusahaan atau pengusaha yang memenuhi syarat sesuai
dengan kriteria yang tercantum dalam dokumen lelang yang mengeluarkan
Penawaran responsif yang dievaluasi terendah, sesuai dengan peraturan perundang-
undangan yang berlaku di Republik Indonesia .
Dalam sesi pembukaan umum, Penawaran Teknis dan Finansial akan dibuka di
hadapan wakil-wakil yang ditunjuk oleh Peserta Lelang.
Semua Penawaran harus disertai dengan Jaminan Penawaran.
3

Kerjasama Keuangan Jerman dengan Republik


Indonesia

Rumah Sakit Universitas Hasanuddin (UNHAS) Makassar


Memperkuat Rumah Sakit Pendidikan Universitas dalam
Melawan COVID-19 dan Kesiapsiagaan Pandemi

Dokumen Penawaran Kompetitif Terbatas

untuk

Pengadaan Pekerjaan yang dirancang oleh Kontraktor


Desain-Bangun dari
ICU untuk kasus COVID-19 berat/Penyakit Menular dan
laboratorium BSL3 untuk diagnostik virologi

Pemberi pekerjaan:Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,


Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek)

[Maret 2024]
[EU-UNHAS-48511-WORKS1]
Daftar isi

BAGIAN 1 – Prosedur Penawaran...........................................................................


Bagian I. Petunjuk kepada Peserta Lelang....................................................10
Bagian II. Lembar Data Penawaran...............................................................36
Bagian III. Kriteria Evaluasi dan Kualifikasi....................................................41
Bagian IV. Formulir Penawaran.....................................................................43
Bagian V. Kriteria Kelayakan..........................................................................90
Bagian VI. Kebijakan KfW – Praktik yang Dapat Dikenakan Sanksi – Tanggung
Jawab Sosial dan Lingkungan........................................................................92

BAGIAN 2 – Persyaratan Perusahaan...................................................................


Bagian VII. Persyaratan Majikan....................................................................95

BAGIAN 3 – Ketentuan Kontrak (CC) dan Bentuk Kontrak...............................


Bagian VIII. Kondisi Umum (GC)..................................................................162
Bagian IX. Kondisi Khusus (PC)...................................................................164
Bagian X. Bentuk Kontrak............................................................................184

LAMPIRAN 1: Persyaratan Pengusaha


5

BAGIAN 1 – PROSEDUR PENAWARAN


Bagian I. Petunjuk kepada Peserta Lelang 6

Bagian I. Petunjuk kepada Peserta Lelang

Tabel Klausul
A.Umum...................................................................................................................
1. Ruang Lingkup Penawaran........................................................................10
2. Sumber Dana.............................................................................................10
3. Praktik Korupsi dan Penipuan....................................................................10
4. Penawar yang Memenuhi Syarat...............................................................11
5. Bahan, Peralatan, dan Layanan yang Memenuhi Syarat...........................12

B.Isi Dokumen Lelang............................................................................................


6. Bagian Dokumen Lelang............................................................................13
7. Klarifikasi Dokumen Lelang, Kunjungan Lapangan, Rapat Pra Lelang......13
8. Perubahan Dokumen Lelang......................................................................15

C. Persiapan Penawaran........................................................................................
9. Biaya Penawaran.......................................................................................15
10. Bahasa Penawaran..................................................................................15
11. Dokumen Isi Penawaran..........................................................................15
12. Surat Penawaran Teknis, Surat Pernyataan Kesanggupan, Lampiran,
Surat Penawaran dan Jadwal Keuangan............................................17
13. Tawaran Alternatif....................................................................................18
14. Dokumen Penetapan Kelayakan Instalasi dan Instalasi
jasa......................................................................................................18
15. Dokumen Penetapan Kelayakan dan Kualifikasi Peserta Lelang.............18
16. Dokumen Penetapan Kesesuaian Instalasi dan Instalasi
Jasa.....................................................................................................19
17. Harga dan Diskon Penawaran Finansial..................................................19
18. Mata Uang Penawaran dan Pembayaran................................................23
19. Masa Berlaku Penawaran........................................................................23
20. Keamanan Penawaran.............................................................................23
21. Format dan Penandatanganan Penawaran.............................................24

D.Penyampaian dan Pembukaan Penawaran.......................................................


22. Penyegelan dan Penandaan Penawaran.................................................25
23. Batas Waktu Penyampaian Penawaran...................................................26
24. Pengiriman Terlambat..............................................................................26
25. Penarikan, Penggantian, dan Modifikasi Penawaran...............................26
26. Pembukaan Penawaran...........................................................................27

E. Evaluasi dan Perbandingan Penawaran...........................................................


27. Kerahasiaan.............................................................................................28
28. Klarifikasi Penawaran...............................................................................28
29. Penyimpangan, Reservasi, dan Kelalaian................................................29
30. Penetapan Daya Tanggap.......................................................................29
31. Ketidaksesuaian Nonmaterial...................................................................30
7 Bagian I. Petunjuk kepada Peserta Lelang

32. Koreksi Kesalahan Aritmatika..................................................................30


33. Konversi ke Mata Uang Tunggal..............................................................31
34. Margin Preferensi.....................................................................................31
35. Subkontraktor...........................................................................................31
36. Evaluasi Penawaran................................................................................ 31
37. Perbandingan Penawaran........................................................................32
38. Kualifikasi Peserta Lelang........................................................................32
39. Hak Pengusaha untuk Menolak Semua Tawaran....................................33

F. Pemberian Kontrak.............................................................................................
40. Kriteria Penghargaan...............................................................................33
41. Pemberitahuan Pemberian Penghargaan................................................33
42. Penandatanganan Kontrak.......................................................................34
43. Keamanan Kinerja....................................................................................34
Bagian I. Petunjuk kepada Peserta Lelang 8

Bagian I. Petunjuk kepada Peserta Lelang

A.UMUM
1. Ruang Lingkup 1.1 Sehubungan dengan Undangan
Penawaran Penawaranditentukan dalam Lembar Data
Penawaran (BDS), Majikan, sebagaiditentukan
dalamBDS, menerbitkan Dokumen Lelang ini
(“Dokumen Lelang”) kepada Peserta Lelang
(“Peserta Lelang”) yang tertarik untuk mengajukan
penawaran (“Penawaran”) untuk pengadaan Jasa
Instalasi dan Instalasi sebagaimana ditentukan
dalam Bagian VII, Persyaratan Pengguna Jasa.
Nomor International Competitive Bidding (“ICB”) yang
terkait dengan proses penawaran ini juga tersedia di
BDS.
1.2 Sepanjang Dokumen Lelang ini:
(a) Istilah “tertulis” berarti disampaikan dalam
bentuk tertulis dan disampaikan dengan tanda
terima;

(b) Kecuali jika konteksnya menentukan lain, kata-


kata yang menunjukkan bentuk tunggal juga
mencakup bentuk jamak dan kata-kata yang
menunjukkan bentuk jamak juga mencakup
bentuk tunggal; Dan

(c)“Hari” berarti hari kalender.

2. Sumber Dana 2.1 Karyawanseperti yang ditunjukkan dalamBDStelah


mengajukan atau menerima pembiayaan
(selanjutnya disebut “dana”) dari Bank Pembangunan
KfW (selanjutnya disebut “KfW”) untuk biaya proyek
yang disebutkan dalam BDS. Majikan bermaksud
menggunakan sebagian dana untuk pembayaran
yang memenuhi syarat berdasarkan kontrak yang
dihasilkan dari proses penawaran ini.
3. Praktik Korupsi 3.1 KfW mewajibkan kepatuhan terhadap kebijakannya
dan Penipuan sehubungan dengan praktik korupsi dan penipuan
sebagaimana diatur dalam Bagian VI.
3.2 Untuk lebih mematuhi kebijakan ini, Peserta Lelang
harus mengizinkan dan memerintahkan agennya
untuk memberikan informasi dan mengizinkan KfW
atau agen yang ditunjuk oleh KfW untuk memeriksa
di lokasi semua rekening, catatan dan dokumen lain
9 Bagian I. Petunjuk kepada Peserta Lelang

yang berkaitan dengan pemasukan penawaran dan


pelaksanaan kontrak (dalam hal penghargaan), dan
meminta mereka diaudit oleh auditor atau agen yang
ditunjuk oleh KfW.
4. Penawar yang 4.1 Peserta Lelang dapat berupa badan usaha swasta
Memenuhi Syarat atau badan milik pemerintah — sesuai dengan IPL
4.3 — atau kombinasi dari badan-badan tersebut
dalam bentuk usaha patungan (“JV”) berdasarkan
perjanjian yang sudah ada atau dengan maksud
untuk mengadakan perjanjian tersebut. perjanjian
yang didukung oleh Letter of Intent. Dalam hal Usaha
Patungan:
(a) kecuali ditentukan lain dalam BDS,semua mitra secara
tanggung renteng bertanggung jawab atas
pelaksanaan Kontrak sesuai dengan ketentuan
Kontrak, dan
(b) JV akan menunjuk seorang Perwakilan yang
mempunyai wewenang untuk menjalankan seluruh
bisnis untuk dan atas nama setiap dan semua mitra
JV selama proses penawaran dan, dalam hal JV
diberikan Kontrak, selama pelaksanaan kontrak .
Kecuali ditentukan dalam BDS, tidak ada batasan
jumlah anggota dalam suatu JV.
4.2 APeserta lelang tidak boleh mempunyai konflik
kepentingan. Setiap Peserta Lelang yang diketahui
mempunyai konflik kepentingan akan didiskualifikasi.
Peserta Lelang dapat dianggap mempunyai benturan
kepentingan untuk keperluan proses pengadaan ini,
apabila Peserta Lelang:
(a) Menguasai, baik langsung maupun tidak
langsung, dikendalikan oleh atau berada di
bawah pengendalian yang sama dengan
Peserta Lelang lain; atau
(b) Menerima atau telah menerima subsidi
langsung atau tidak langsung dari Peserta
Lelang lain; atau
(c)mempunyai kuasa hukum yang sama dengan
Peserta Lelang lainnya; atau
(d) Mempunyai hubungan dengan Peserta Lelang
lain, secara langsung atau melalui pihak ketiga
yang sama, yang menempatkannya pada posisi
untuk mempengaruhi penawaran Peserta
Lelang lain, atau mempengaruhi keputusan-
keputusan Pemberi Kerja mengenai proses
Bagian I. Petunjuk kepada Peserta Lelang 10

penawaran ini; atau


(e) Berpartisipasi dalam lebih dari satu penawaran
dalam proses penawaran ini, baik sebagai
perusahaan perorangan maupun sebagai
anggota JV. Keikutsertaan Peserta Lelang
dalam lebih dari satu Penawaran akan
mengakibatkan diskualifikasi seluruh
Penawaran yang melibatkan Peserta Lelang
tersebut. Namun hal ini tidak membatasi
penyertaan subkontraktor yang sama dalam
lebih dari satu Penawaran; atau
(f) Setiap afiliasinya ikut serta sebagai konsultan
dalam penyusunan desain atau spesifikasi
teknis pekerjaan yang menjadi subjek Lelang;
atau
(g) Setiap afiliasinya telah dipekerjakan (atau
diusulkan untuk dipekerjakan) oleh Pengguna
Jasa sebagai Insinyur untuk pelaksanaan
Kontrak; atau
(h) Memiliki hubungan bisnis atau hubungan
keluarga yang dekat dengan staf profesional
Pemberi Kerja (atau lembaga pelaksana
proyek, atau penerima sebagian dana) yang: (i)
terlibat secara langsung atau tidak langsung
dalam penyiapan dokumen penawaran atau
spesifikasi kontrak, dan/atau proses evaluasi
penawaran kontrak tersebut; atau (ii) akan
terlibat dalam pelaksanaan atau pengawasan
kontrak tersebut kecuali konflik yang timbul dari
hubungan tersebut telah diselesaikan dengan
cara yang dapat diterima oleh KfW selama
proses pengadaan dan pelaksanaan kontrak.
4.3 ItuKriteria kelayakan KfW untuk mengajukan
penawaran dijelaskan dalam Bagian V, Kriteria
Kelayakan.
4.4 APeserta Lelang tidak boleh ditangguhkan dari
penawaran oleh Pengguna Jasa sebagai akibat dari
pelaksanaan Deklarasi Penjaminan Penawaran.
4.5 Penawaran ini hanya terbuka untukPeserta Lelang
yang telah lolos prakualifikasi.
4.6 APeserta Lelang harus memberikan bukti kelayakan
yang memuaskan Pengguna Jasa, sebagaimana
ditentukan dalam IPL 15.1 atau sebagaimana diminta
secara wajar oleh Pengguna Jasa.
11 Bagian I. Petunjuk kepada Peserta Lelang

5. Bahan, Peralatan, 5.1 Jasa Instalasi dan Instalasi yang akan dipasok
dan Layanan yang berdasarkan Kontrak dan dibiayai oleh KfW dapat
Memenuhi Syarat berasal dari negara mana pun dengan tunduk pada
pembatasan yang ditentukan dalam Bagian V,
Kriteria Kelayakan, dan seluruh pengeluaran
berdasarkan Kontrak tidak akan bertentangan
dengan pembatasan tersebut. Atas permintaan
Pemberi Kerja, Peserta Lelang mungkin diminta
untuk memberikan bukti asal usul bahan, peralatan
dan jasa.

B.ISI DOKUMEN LELANG


6. Bagian Dokumen 6.1 Dokumen Penawarans terdiri dari Bagian 1, 2, dan 3,
Lelang yang mencakup seluruh Bagian yang ditentukan di
bawah, dan harus dibaca bersama dengan setiap
Adenda yang diterbitkan sesuai dengan ITB 8.
BAGIAN 1 Prosedur Penawaran
(a) Bagian I. Instruksi kepada Peserta Lelang (ITB);
(b) Bagian II. Lembar Data Penawaran (BDS);
(c) Bagian III. Kriteria Evaluasi dan Kualifikasi;
(d) Bagian IV. Formulir Penawaran;
(e) Bagian V. Kriteria Kelayakan;
(f) Bagian VI. Kebijakan KfW - Praktik Korupsi dan
Penipuan - Tanggung Jawab Sosial dan
Lingkungan;
BAGIAN 2 Persyaratan Majikan
(g) Bagian VII. Persyaratan Majikan;
BAGIAN 3 Ketentuan Kontrak dan Bentuk
Kontrak
(h) Bagian VIII. Kondisi Umum (GC);
(i) Bagian IX. Kondisi Khusus (PC);
(j) Bagian X. Bentuk Kontrak.
6.2 Undangan Penawaran yang dikeluarkan oleh
Pemberi Kerja bukan merupakan bagian
Bagian I. Petunjuk kepada Peserta Lelang 12

dariDokumen Penawaran.
6.3 Kecuali diperoleh langsung dari Pemberi Kerja,
Pemberi Kerja tidak bertanggung jawab atas
kelengkapan Dokumen Lelang, tanggapan terhadap
permintaan klarifikasi, risalah rapat pra-Pelelangan
(bila ada), atauTambahan sesuai dengan IPL 8.
Apabila terdapat pertentangan, dokumen yang
diperoleh langsung dari Pemberi Kerja yang akan
berlaku.
6.4 ItuPeserta Lelang diharapkan untuk memeriksa
semua instruksi, formulir, syarat-syarat dan
spesifikasi dalam Dokumen Lelang dan untuk
melengkapi Penawarannya dengan semua informasi
dan dokumentasi sebagaimana disyaratkan oleh
Dokumen Lelang.
7. Klarifikasi 7.1 APeserta Lelang yang memerlukan klarifikasi
Dokumen Lelang, terhadap Dokumen Lelang harus menghubungi
Kunjungan Pengguna Jasa secara tertulis di alamat Pengguna
Lapangan, Rapat Pra Jasa.ditentukan dalamBDSatau mengajukan
Lelang pertanyaan pada pertemuan pra-pelelangan jika
diatur sesuai dengan IPL 7.4. Pemberi Kerja akan
menanggapi secara tertulis setiap permintaan
klarifikasi, dengan ketentuan bahwa permintaan
tersebut sudah diterima selambat-lambatnya empat
belas (14) hari sebelum batas waktu pemasukan
Penawaran. Pengusaha harus meneruskan salinan
tanggapannya kepada seluruh Peserta Lelang yang
telah memperoleh Dokumen Lelang sesuai dengan
IPL 6.3, termasuk uraian pertanyaan tetapi tanpa
menyebutkan sumbernya. Jika dinyatakan demikian
dalam BDS, Pengusaha juga harus segera
mempublikasikan tanggapannya di halaman web
yang disebutkan dalam BDS. Apabila Pengguna
Jasa menganggap perlu untuk mengubah Dokumen
Lelang sebagai hasil klarifikasi, maka Pengguna
Jasa akan melakukannya sesuai prosedur
berdasarkan ITB 8 dan ITB 23.2.
7.2 ItuPeserta Lelang disarankan untuk mengunjungi dan
memeriksa Lokasi di mana pembangkit listrik akan
dipasang dan sekitarnya dan memperoleh sendiri
semua informasi yang mungkin diperlukan untuk
mempersiapkan Penawaran dan menandatangani
kontrak untuk penyediaan Layanan Instalasi dan
Instalasi, atas tanggung jawabnya sendiri. . Biaya
mengunjungi Situs menjadi tanggungan Peserta
Lelang sendiri.
13 Bagian I. Petunjuk kepada Peserta Lelang

7.3 ItuPeserta Lelang dan setiap personel atau agennya


akan diberikan izin oleh Pengguna Jasa untuk
memasuki lokasi dan tanahnya untuk keperluan
kunjungan tersebut, namun hanya dengan syarat
yang jelas bahwa Peserta Lelang, personelnya, dan
agennya akan membebaskan dan mengganti
kerugian Pengguna Jasa. dan personel serta
agennya dari dan terhadap semua tanggung jawab
sehubungan dengan hal tersebut, dan akan
bertanggung jawab atas kematian atau cedera diri,
kehilangan atau kerusakan properti, dan segala
kerugian, kerusakan, biaya, dan pengeluaran lainnya
yang timbul sebagai akibat dari inspeksi.
7.4 Wakil yang ditunjuk oleh Peserta Lelang diundang
untuk menghadiri pertemuan pra-pelelangan, jika
diatur dalam BDS. Tujuan dari pertemuan ini adalah
untuk mengklarifikasi permasalahan dan menjawab
pertanyaan mengenai permasalahan apa pun yang
mungkin diangkat pada tahap tersebut.
7.5 Peserta Lelang diminta, sejauh mungkin, untuk
mengajukan pertanyaan apa pun secara tertulis,
agar dapat disampaikan kepada Pengguna Jasa
selambat-lambatnya satu minggu sebelum
pertemuan.
7.6 Risalah pra-penawaranpertemuan, termasuk teks
pertanyaan yang diajukan, tanpa menyebutkan
sumbernya, dan tanggapan yang diberikan, beserta
tanggapan apa pun yang disiapkan setelah
pertemuan, akan segera disampaikan kepada semua
Peserta Lelang yang telah memperoleh Dokumen
Lelang sesuai dengan ITB 6.3. Setiap perubahan
terhadap Dokumen Lelang yang mungkin diperlukan
sebagai akibat dari rapat pra-pelelangan harus
dilakukan oleh Pengguna Jasa secara eksklusif
melalui penerbitan Adendum sesuai dengan ITB 8
dan bukan melalui risalah rapat pra-pelelangan.
Kecuali ditentukan lain dalam BDS, ketidakhadiran
pada pertemuan pra-pelelangan tidak akan
menyebabkan diskualifikasi Peserta Lelang.
8. Perubahan 8.1 Kapan saja sebelum batas waktu
Dokumen Lelang penyerahanPenawaran, Pemberi Kerja dapat
mengubah Dokumen Penawaran dengan
menerbitkan Adendum.
8.2 SetiapAdendum yang diterbitkan harus menjadi
bagian dari Dokumen Lelang dan harus
dikomunikasikan secara tertulis kepada semua yang
Bagian I. Petunjuk kepada Peserta Lelang 14

telah memperoleh Dokumen Lelang dari Pemberi


Kerja sesuai dengan IPL 6.3. Majikan juga harus
segera mempublikasikan Adendum pada halaman
web Majikan sesuai dengan IPL 7.1.
8.3 MemberiApabila Peserta Lelang mempunyai waktu
yang wajar untuk mempertimbangkan Adendum
dalam mempersiapkan Penawarannya, Pengguna
Jasa dapat, atas kebijakannya sendiri,
memperpanjang batas waktu pemasukan Penawaran
sesuai dengan ITB 23.2

C. PERSIAPAN PENAWARAN
9. Biaya Penawaran 9.1 ItuPeserta Lelang harus menanggung semua biaya
yang terkait dengan persiapan dan penyerahan
Penawarannya, dan Pengguna Jasa tidak
bertanggung jawab atau berkewajiban atas biaya-
biaya tersebut, terlepas dari perilaku atau hasil dari
proses penawaran.
10. Bahasa 10.1 Penawaran, serta semua korespondensi dan
Penawaran dokumen yang berkaitan dengan penawaran yang
dipertukarkan olehPenawar dan Pemberi Kerja,
harus ditulis dalam bahasa tersebutditentukan
dalamBDS. Dokumen pendukung dan literatur cetak
yang merupakan bagian dari Penawaran dapat
dibuat dalam bahasa lain asalkan disertai dengan
terjemahan yang akurat dari bagian-bagian yang
relevan dalam bahasa tersebut.ditentukan
dalamBDS, dalam hal ini, untuk tujuan penafsiran
Penawaran, terjemahan tersebut yang akan berlaku.
11. Dokumen Isi 11.1 Penawaran terdiri dari hal-hal berikut:
Penawaran
(a) PENAWARAN TEKNIS
(Saya) Surat dariPenawaran Teknis,
yang mencantumkan nama, alamat, telepon,
faks, dan email Peserta Lelang. Apabila
Peserta Lelang adalah suatu asosiasi, Surat
Penawaran Teknis juga harus menjelaskan
bentuk asosiasi dan mencantumkan anggota
asosiasi;
(ii) Alternatif Tawaran Teknis sesuai ITB 13;
(aku aku aku) Pernyataan Kesediaan dalam
format yang disediakan dalam Bagian IV,
Formulir Penawaran.
15 Bagian I. Petunjuk kepada Peserta Lelang

(iv) Konfirmasi tertulis yang memberikan


wewenang kepada pihak yang
menandatangani Penawaran Teknis dan
Penawaran Finansial untuk mengikat Peserta
Lelang, sesuai dengan IPL 20.2 dan
memberikan wewenang kepada wakil dari
Peserta Lelang, yang ditunjuk sesuai dengan
IPL 4.1 untuk menyerahkan Penawaran
Teknis dan Penawaran Finansial atas nama
Peserta Lelang . Apabila Peserta Lelang
adalah suatu JV, maka otorisasi akan
diberikan oleh Anggota Utama yang
dicalonkan dalam Perjanjian JV atau dalam
Deklarasi Asosiasi, yang disampaikan sesuai
dengan IPL 4.1. Jika wakil Peserta Lelang
adalah pemilik, anggota atau direktur dari
Peserta Lelang atau Anggota Utama Peserta
Lelang, jika dicalonkan sesuai dengan ITB
4.1, maka otorisasi tidak diperlukan.
(v) bukti dokumenter yang ditetapkan sesuai
dengan ITB 14.1 bahwa Jasa Instalasi dan
Instalasi yang ditawarkan oleh Peserta
Lelang dalam penawarannya atau dalam
penawaran alternatif apa pun memenuhi
syarat;
(vi) bukti dokumenter sesuai dengan ITB 15 yang
menetapkan kelayakan dan kualifikasi
lanjutan Peserta Lelang untuk melaksanakan
kontrak jika Penawarannya diterima;
(vii) bukti dokumenter yang ditetapkan sesuai
dengan ITB 16 bahwa Jasa Instalasi dan
Instalasi yang ditawarkan oleh Peserta
Lelang sesuai dengan Dokumen Lelang;
(viii) dalam hal Penawaran Teknis diajukan
melalui JV, perjanjian JV, atau surat niat
untuk mengadakan JV termasuk rancangan
perjanjian, yang menunjukkan sekurang-
kurangnya bagian-bagian Pabrik yang akan
dilaksanakan oleh masing-masing mitra;
(ix) Daftar subkontraktor sesuai ITB 16.3; Dan
(X) Dokumen lain yang diperlukan dalam BDS.

(B) TAWARAN KEUANGAN


(Saya) Surat dariPenawaran Finansial dan
Bagian I. Petunjuk kepada Peserta Lelang 16

Formulir Penawaran sesuai ITB 12;


(ii) Jadwal yang telah diselesaikan sesuai
kebutuhan, termasuk Jadwal Harga, sesuai
dengan IPL 12 dan 14 dan sebagaimana
tercantum dalam BDS;
(iii) Jaminan Penawaran, sesuai dengan IPL 20.1;
(iv) Penawaran Finansial Alternatif, jika
diperbolehkan sesuai dengan IPL 13;
(v) Dokumen lain yang diperlukan dalam BDS.
11.2 Selain persyaratan berdasarkan ITB 11.1(a),
Penawaran yang diajukan oleh suatu JV harus
menyertakan salinan Perjanjian Usaha Patungan
yang dibuat oleh seluruh anggota. Alternatifnya, surat
pernyataan niat untuk menandatangani Perjanjian
Usaha Patungan jika Penawaran berhasil, harus
ditandatangani oleh semua anggota dan diserahkan
bersama Penawaran, bersama dengan salinan
Perjanjian yang diusulkan.
11.3 ItuPeserta Lelang harus memberikan informasi
mengenai komisi dan gratifikasi, jika ada, yang
dibayarkan atau harus dibayarkan kepada agen atau
pihak lain sehubungan dengan Penawaran ini.
12. Surat Penawaran 12.1 Surat Penawaran Teknis, Pernyataan Keikutsertaan
Teknis, Pernyataan dan segala lampirannya harus disiapkan dengan
Keikutsertaan, menggunakan formulir relevan yang disediakan
Lampiran, Surat dalam Bagian IV, Formulir Penawaran. Surat
Penawaran Finansial Penawaran Teknis dan Pernyataan Keikutsertaan
dan Jadwal harus dilengkapi tanpa perubahan apa pun pada
teksnya, dan tidak ada pengganti yang dapat
diterima kecuali sebagaimana diatur dalam IPL 20.4.
Semua ruang kosong harus diisi dengan informasi
yang diminta.
12.2 Surat dariPenawaran Finansial dan Jadwal Harga
yang sesuai harus disiapkan dengan menggunakan
formulir relevan yang disediakan dalam Bagian IV,
Formulir Penawaran. Surat Penawaran Finansial
harus dilengkapi tanpa perubahan apa pun pada
teksnya, dan tidak ada pengganti yang dapat
diterima kecuali sebagaimana ditentukan dalam IPL
20.4. Semua ruang kosong harus diisi dengan
informasi yang diminta
13. Tawaran 13.1 BDS menunjukkan apakah tawaran alternatif
Alternatif diperbolehkan. Jika diizinkan, BDS juga akan
menunjukkan apakah mereka diizinkan sesuai
17 Bagian I. Petunjuk kepada Peserta Lelang

dengan ITB 13.3, atau diundang sesuai dengan


ITB13.2 dan/atau ITB 13.4.
13.2 Apabila waktu alternatif untuk penyelesaian secara
jelas diusulkan, pernyataan mengenai hal tersebut
akan dimasukkan dalam BDS, dan metode
evaluasinya harus dimasukkan dalam Bagian III,
Kriteria Evaluasi dan Kualifikasi.
13.3 Kecuali sebagaimana diatur dalam ITB 13.4 di
bawah,Peserta lelang yang ingin menawarkan
alternatif teknis terhadap persyaratan Pengguna
Jasa sebagaimana dijelaskan dalam dokumen
penawaran juga harus menyediakan: (i) harga yang
bersedia mereka tawarkan untuk pembangkit listrik
yang memenuhi persyaratan Pengguna Jasa; dan (ii)
semua informasi yang diperlukan untuk evaluasi
lengkap atas alternatif-alternatif yang dilakukan oleh
Pengguna Jasa, termasuk gambar, perhitungan
desain, spesifikasi teknis, rincian harga, dan
metodologi pemasangan yang diusulkan serta rincian
terkait lainnya. Hanya alternatif teknis, jika ada, dari
Peserta Lelang dengan penilaian terendah yang
memenuhi persyaratan teknis dasar yang akan
dipertimbangkan oleh Pengguna Jasa.
13.4 Apabila peserta lelang diundang dalam BDS untuk
mengajukan solusi teknis alternatif untuk bagian
tertentu dari fasilitas, bagian tersebut akan dijelaskan
dalam Bagian VII, Persyaratan Pengguna Jasa.
Alternatif teknis yang memenuhi kinerja dan kriteria
teknis yang ditentukan untuk Jasa Instalasi dan
Instalasi harus dipertimbangkan oleh Pengguna Jasa
berdasarkan kemampuannya sendiri, sesuai dengan
ITB 35.
14. Dokumen 14.1 Untuk menetapkan kelayakan Jasa Instalasi dan
Penetapan Instalasi sesuai dengan ITB Klausul 5, Peserta
Kelayakan Jasa Lelang harus melengkapi pernyataan negara asal
Instalasi dan dalam Formulir Jadwal Harga, termasuk dalam
Instalasi Bagian IV, Formulir Penawaran.

15. Dokumen 15.1 Untuk menetapkan kelayakan dan kualifikasi


Penetapan lanjutannya untuk melaksanakan Kontrak sesuai
Kelayakan dan dengan Bagian III, Kriteria Evaluasi dan
Kualifikasi Peserta Kualifikasi, Peserta Lelang harus memberikan
Lelang informasi yang diminta dalam lembar informasi
terkait yang termasuk dalam Bagian IV, Formulir
Penawaran.
16. Dokumen 16.1 Peserta Lelang harus menyampaikan Penawaran
Bagian I. Petunjuk kepada Peserta Lelang 18

Penetapan Teknis termasuk informasi yang ditetapkan dalam


Kesesuaian Instalasi Bagian IV, dengan rincian yang cukup untuk
dan Jasa Instalasi menunjukkan respon substansial proposal Peserta
Lelang terhadap persyaratan Pengguna Jasa dan
waktu penyelesaian.
16.2 Untuk item-item utama Jasa Instalasi dan Instalasi
sebagaimana dicantumkan oleh Pengguna Jasa
pada Bagian III, Kriteria Evaluasi dan Kualifikasi,
yang ingin dibeli atau disubkontrakkan oleh
Peserta Lelang, Peserta Lelang harus
memberikan rincian nama dan kewarganegaraan
Subkontraktor yang diusulkan, termasuk pabrikan,
untuk masing-masing item tersebut. Selain itu,
Peserta Lelang harus memasukkan dalam
informasi penawarannya yang menetapkan
kepatuhan terhadap persyaratan yang ditentukan
oleh Pengguna Jasa untuk barang-barang ini. Tarif
dan harga yang tercantum akan dianggap berlaku
untuk Subkontraktor mana pun yang ditunjuk, dan
penyesuaian tarif dan harga tidak diperbolehkan.
16.3 Peserta Lelang bertanggung jawab untuk
memastikan bahwa setiap Subkontraktor yang
diusulkan mematuhi persyaratan IPL 4, dan bahwa
setiap instalasi, atau layanan yang akan
disediakan oleh Subkontraktor mematuhi
persyaratan IPL 5 dan IPL 15.1
17. Harga dan 17.1 Kecuali ditentukan lain dalam BDS, peserta lelang
Diskon Penawaran harus mengutip seluruh Jasa Instalasi dan Instalasi
Finansial berdasarkan “tanggung jawab tunggal” sehingga
total harga penawaran mencakup seluruh kewajiban
Kontraktor yang disebutkan dalam atau dapat
disimpulkan secara masuk akal dari dokumen
penawaran sehubungan dengan BDS. desain,
manufaktur, termasuk pengadaan dan subkontrak
(jika ada), pengiriman, konstruksi, pemasangan dan
penyelesaian pabrik. Hal ini mencakup seluruh
persyaratan yang menjadi tanggung jawab
Kontraktor untuk pengujian, pra-komisioning dan
commissioning instalasi pembangkit listrik dan, jika
diwajibkan oleh dokumen lelang, perolehan semua
izin, persetujuan dan lisensi, dll.; jasa
pengoperasian, pemeliharaan dan pelatihan serta
barang dan jasa lainnya sebagaimana ditentukan
dalam Dokumen Lelang, semuanya sesuai dengan
persyaratan Ketentuan Umum. Barang-barang yang
tidak dimasukkan harganya oleh Peserta Lelang
tidak akan dibayar oleh Pengguna Jasa pada saat
dilaksanakan dan dianggap sudah tercakup dalam
19 Bagian I. Petunjuk kepada Peserta Lelang

harga barang-barang lainnya.


17.2 Peserta lelang diharuskan mengutip harga untuk
kewajiban komersial, kontrak dan teknis yang
diuraikan dalam dokumen penawaran.
17.3 Peserta Lelang harus memberikan rincian harga
dengan cara dan rincian yang ditentukan dalam
Daftar Harga yang termasuk dalam Bagian IV,
Formulir Penawaran.
17.4 Tergantung pada ruang lingkup Kontrak, Daftar
Harga dapat terdiri dari tujuh (7) jadwal yang
tercantum di bawah ini. Jadwal bernomor terpisah
yang termasuk dalam Bagian IV, Formulir Lelang,
dari yang bernomor 1-5 di bawah, harus digunakan
untuk masing-masing elemen Layanan Instalasi dan
Instalasi. Jumlah total dari masing-masing Jadwal
yang berkaitan dengan suatu unsur Jasa Instalasi
dan Instalasi akan dirangkum dalam jadwal yang
diberi judul Ringkasan Besar, (Jadwal 6), yang berisi
total harga penawaran yang akan dimasukkan
dalam Surat Penawaran.
Jadwal No.1 Pabrik (termasuk Suku Cadang Wajib)
Disuplai dari Luar Negeri
Jadwal No.2 Pabrik (termasuk Suku Cadang Wajib)
Disuplai dari dalam Negara Pemberi Kerja
Jadwal No.3 Jasa Desain
Jadwal No.4 Layanan Instalasi
Jadwal No.5 Persyaratan ESHS
Jadwal No.6 Ringkasan Besar (Jadwal No. 1
sampai5)
Jadwal No.7 Suku Cadang yang
Direkomendasikan
Peserta lelang harus memperhatikan bahwa
peralatan dan peralatan yang termasuk dalam
Jadwal No. 1 dan 2 di atas tidak termasuk bahan
yang digunakan untuk pekerjaan sipil, bangunan
dan konstruksi lainnya. Semua bahan tersebut harus
disertakan dan diberi harga berdasarkan Jadwal No.
4, Layanan Instalasi.
17.5 Dalam Jadwal, peserta lelang harus
memberikan rincian yang diperlukan dan rincian
harga sebagai berikut:
Bagian I. Petunjuk kepada Peserta Lelang 20

(a) Tanaman yang akan dipasok dari


luar negeri (Jadwal No. 1):
Harga tanaman akan dicantumkan berdasarkan
nama tempat tujuan CIP sebagaimana
ditentukan dalam BDS
(B) Pabrik yang diproduksi di negara Majikan
(Jadwal No. 2):
(Saya) Harga pabrik akan dikutip
berdasarkan EXW Incoterm (seperti “ex-
works,” “ex-factory,” “ex-warehouse” atau
“off-the-shelf,” sebagaimana berlaku),
(ii) Pajak penjualan dan semua pajak lainnya
yang harus dibayar di negara Majikandi
pabrik jika kontrak diberikan kepada
Peserta Lelang, dan
(aku aku aku) Total harga barang tersebut.
(C) Jasa Desain (Jadwal No.3).
(D) Layanan Pemasangan akan dikutip secara
terpisah (Jadwal No. 4) dan harus mencakup
tarif atau harga transportasi lokal ke tempat
tujuan akhir sebagaimana ditentukan
dalamBDS,asuransi dan jasa-jasa lain yang
berhubungan dengan penyerahan pabrik,
seluruh tenaga kerja, peralatan kontraktor,
pekerjaan sementara, bahan-bahan, barang-
barang habis pakai dan segala hal dan hal-hal
dalam bentuk apa pun, termasuk jasa
pengoperasian dan pemeliharaan, penyediaan
manual pengoperasian dan pemeliharaan,
pelatihan, dan lain-lain. , apabila disebutkan
dalam Dokumen Lelang, sebagaimana
diperlukan untuk pelaksanaan instalasi dan
jasa-jasa lainnya dengan baik, termasuk semua
pajak, bea, retribusi dan biaya-biaya yang
harus dibayar di negara Pengguna Jasa
selambat-lambatnya dua puluh delapan (28)
hari sebelum batas waktu penyerahan.
penawaran kecuali ditentukan lain dalam BDS.
(e) Persyaratan ESHS (Jadwal No. 5)
(F) Suku cadang yang direkomendasikan akan
dikutip secara terpisah (Jadwal7) sebagaimana
ditentukan dalam sub-ayat (a) atau (b) di atas
sesuai dengan asal suku cadang.
21 Bagian I. Petunjuk kepada Peserta Lelang

17.6 Incoterms edisi terkini, yang diterbitkan oleh Kamar


Dagang Internasional, akan mengatur hal ini.
17.7 Harganya bersifat tetap atau dapat disesuaikan
sebagaimana ditentukan dalam BDS.
17.8 Dalam hal Harga Tetap, harga yang ditawarkan oleh
Peserta Lelang akan ditetapkan selama
pelaksanaan kontrak oleh Peserta Lelang dan tidak
dapat berubah pada akun apa pun. Penawaran
Finansial yang diajukan dengan penawaran harga
yang dapat disesuaikan akan dianggap tidak
responsif dan ditolak.
17.9 Dalam hal Harga yang Dapat Disesuaikan, harga
yang ditawarkan oleh Peserta Lelang akan
mengalami penyesuaian selama pelaksanaan
kontrak untuk mencerminkan perubahan elemen
biaya seperti tenaga kerja, material, transportasi dan
peralatan kontraktor sesuai dengan prosedur yang
ditentukan dalam Ketentuan Kontrak. dan Data
Jadwal Penyesuaian. Penawaran yang diajukan
dengan penawaran harga tetap tidak akan ditolak,
namun penyesuaian harga akan dianggap nol.
Peserta lelang diharuskan untuk menunjukkan
sumber indeks tenaga kerja dan material dalam
Formulir yang sesuai di Bagian IV, Formulir
Penawaran, dan untuk melengkapi indeks dan bobot
untuk formula penyesuaian harga. Pemberi Kerja
dapat meminta Peserta Lelang untuk membenarkan
indeks dan bobot yang diajukannya.
17.10 Jika dinyatakan demikian dalam ITB 1.1, Penawaran
diajukan untuk lot individual (kontrak) atau untuk
kombinasi lot (paket). Peserta Lelang yang ingin
menawarkan pengurangan harga (diskon) untuk
pemberian lebih dari satu Kontrak harus
mencantumkan dalam Surat Penawaran
Finansialnya mengenai pengurangan harga yang
berlaku untuk masing-masing paket, atau
alternatifnya, untuk masing-masing Kontrak dalam
paket tersebut, dan cara di mana penurunan harga
akan berlaku.
17.11 Peserta lelang yang ingin menawarkan diskon tanpa
syarat harus mencantumkan dalam Surat
Penawaran Finansialnya diskon yang ditawarkan
dan cara penerapan diskon harga.
17.12 Kecuali ditentukan lain dalam BDS, harga
Penawaran akan diperkirakan, sebagai jumlah
terpisah, (a) bea masuk dan (b) pajak, biaya,
Bagian I. Petunjuk kepada Peserta Lelang 22

retribusi dan biaya-biaya lainnya, yang akan berlaku,


menurut Hukum yang Berlaku, kepada Kontraktor
dan sub-Kontraktornya, termasuk personelnya,
selain warga negara atau penduduk tetap di negara
Pengguna Jasa terhitung sejak tanggal 28 hari
sebelum batas waktu pemasukan Penawaran.
Kecuali dinyatakan lain dalam BDS, Kontraktor dan
sub-Kontraktornya bertanggung jawab untuk
memenuhi seluruh kewajiban perpajakan yang
timbul dari Kontrak.
18. Mata Uang 18.1 Mata uang(ies) Penawaran dan mata uang
Penawaran dan pembayarannyasebagaimana ditentukan dalamBDS.
Pembayaran
18.2 Peserta lelang mungkin diminta oleh Pengguna Jasa
untuk memberikan alasan, demi kepuasan Pengguna
Jasa, mengenai persyaratan mata uang lokal dan
asing, dan untuk membuktikan bahwa jumlah yang
termasuk dalam harga yang tercantum dalam Jadwal
Data Penyesuaian adalah wajar, dalam hal ini rincian
rincian dari kebutuhan mata uang asing disediakan
oleh Peserta Lelang.

19. Masa Berlaku 19.1 Penawaran akan tetap berlaku untuk periode
Penawaran tersebutditentukan dalamBDS setelah tanggal batas
waktu pemasukan Penawaran yang ditentukan oleh
Pemberi Kerja sesuai dengan IPL 22.1. Penawaran
yang sah untuk jangka waktu yang lebih pendek
akan ditolak oleh Pengguna Jasa karena tidak
responsif.
19.2 Dalam keadaan luar biasa, sebelum berakhirnya
jangka waktuMasa berlaku penawaran, Pemberi
Kerja dapat meminta kepada Peserta Lelang untuk
memperpanjang masa berlaku Penawarannya.
Permintaan dan tanggapan harus dibuat secara
tertulis. Apabila Jaminan Penawaran diminta sesuai
dengan IPL 20, maka Jaminan Penawaran tersebut
juga dapat diperpanjang selama empat puluh dua
(42) hari melebihi batas waktu masa berlaku
perpanjangan tersebut. Peserta Lelang dapat
menolak permintaan tersebut tanpa menghilangkan
Jaminan Penawarannya. Peserta Lelang yang
mengabulkan permintaannya tidak diwajibkan atau
diizinkan untuk mengubah Penawarannya, kecuali
sebagaimana ditentukan dalam IPL 19.3.
19.3 Dalam hal kontrak dengan harga tetap, jika
penyerahan tertunda dalam jangka waktu lebih dari
lima puluh enam (56) hari setelah berakhirnya masa
23 Bagian I. Petunjuk kepada Peserta Lelang

berlaku penawaran awal, maka harga Kontrak akan


disesuaikan dengan suatu faktor atau faktor-faktor
yang ditentukan dalam permohonan perpanjangan. .
Evaluasi penawaran didasarkan pada Harga
Penawaran tanpa mempertimbangkan koreksi di
atas.
20. Keamanan 20.1 Peserta Lelang harus menyampaikan sebagai bagian
Penawaran dari Penawarannya, baik Deklarasi Penjaminan
Penawaran atau Jaminan Penawaran sebagaimana
ditentukan dalam BDS, dalam bentuk asli dan, dalam
hal Jaminan Penawaran, dalam jumlah dan mata
uang.ditentukan dalamBDS.
20.2 Disimpan.

20.3 Jaminan Penawaran adalah jaminan permintaan


dalam bentuk jaminan tanpa syarat yang diterbitkan
oleh bank atau lembaga keuangan (seperti
perusahaan asuransi, obligasi atau surety) dari
sumber yang memiliki reputasi baik dari negara yang
memenuhi syarat sebagaimana ditentukan dalam
Bagian V, Kriteria Kelayakan. Jika jaminan tanpa
syarat diterbitkan oleh lembaga keuangan yang
berlokasi di luar Negara Majikan, maka lembaga
keuangan penerbit harus memiliki lembaga
keuangan koresponden yang berlokasi di Negara
Majikan agar jaminan tersebut dapat dilaksanakan.
Jaminan Penawaran harus diserahkan dengan
menggunakan Formulir Jaminan Penawaran yang
termasuk dalam Bagian IV, Formulir Penawaran,
atau dalam format lain yang pada dasarnya serupa
yang disetujui oleh Pengguna Jasa sebelum
pemasukan penawaran. Jaminan Penawaran akan
berlaku selama empat puluh dua (42) hari setelah
masa berlaku asli Penawaran, atau melampaui
jangka waktu perpanjangan jika diminta berdasarkan
IPL 19.2.
20.4 Setiap Penawaran yang tidak disertai dengan
Jaminan Penawaran yang responsif secara
substansial akan ditolak oleh Pemberi Kerja karena
tidak responsif.
20.5 Jaminan Penawaran dari Peserta Lelang yang gagal
akan dikembalikan sesegera mungkin setelah
Peserta Lelang yang menang menandatangani
Kontrak dan menyerahkan Jaminan Kinerja sesuai
dengan IPL 46.
20.6 ItuKeamanan Penawaranmilik Peserta Lelang yang
menang akan dikembalikan sesegera mungkin
Bagian I. Petunjuk kepada Peserta Lelang 24

setelah Peserta Lelang yang menang


menandatangani Kontrak dan menyerahkan Jaminan
Pelaksanaan yang diperlukan.
20.7 ItuKeamanan Penawaranmungkin hangus:
(a) Jika Peserta Lelang menarik Penawarannya
selama jangka waktu berlakunya penawaran
yang ditentukan oleh Peserta Lelang dalam
Surat Penawaran, atau perpanjangannya yang
diberikan oleh Peserta Lelang; atau
(b) Jika Penawar yang berhasil gagal untuk:
(Saya) Menandatangani Kontrak sesuai
dengan ITB 45; atau
(ii) Memberikan Keamanan Kinerja sesuai
dengan ITB 46.
20.8 ItuKeamanan Penawaransuatu JV harus atas nama
JV yang mengajukan Penawaran. Apabila JV
tersebut belum secara sah menjadi suatu JV yang
mempunyai kekuatan hukum pada saat penawaran,
maka Jaminan Penawaran adalah atas nama semua
calon anggota sebagaimana disebutkan dalam letter
of mind sebagaimana dimaksud dalam ITB 4.1 dan
ITB 11.2.
21. Format dan 21.1 ItuPeserta Lelang harus menyiapkan masing-masing
Penandatanganan satu dokumen asli Penawaran Teknis dan
Penawaran Penawaran Finansial yang terdiri dari dokumen-
dokumen sebagaimana dijelaskan dalam IPL 11 dan
dengan jelas menandainya sebagai “Asli.”
Penawaran Alternatif, jika diizinkan sesuai dengan
IPL 13, harus diberi tanda “Alternatif” dengan jelas.
Selain itu, Peserta Lelang harus menyerahkan
salinan Penawaran Teknis dan Penawaran Finansial,
sesuai nomorditentukan dalamBDSdan tandai
dengan jelas “Salinan”. Apabila terdapat perbedaan
antara yang asli dan salinannya, maka yang aslilah
yang berlaku.
21.2 Asli dan semua salinannyaPenawaran Teknis dan
Penawaran Finansial harus diketik atau ditulis
dengan tinta yang tidak dapat dihapuskan dan
ditandatangani oleh orang yang diberi kuasa untuk
menandatangani atas nama Peserta Lelang.
Otorisasi ini harus berupa konfirmasi
tertulissebagaimana ditentukan dalamBDSdan harus
dilampirkan pada Penawaran Teknis. Nama dan
jabatan yang dijabat oleh setiap orang yang
menandatangani surat kuasa harus diketik atau
25 Bagian I. Petunjuk kepada Peserta Lelang

dicetak di bawah tanda tangan. Semua halaman


Penawaran Teknis dan Penawaran Finansial yang
telah dibuat entri atau perubahannya harus
ditandatangani atau diparaf oleh orang yang
menandatangani Penawaran Teknis dan Penawaran
Finansial. Jika yang menandatangani atas nama
Peserta Lelang adalah pemilik, anggota, atau direktur
dari Peserta Lelang, jika Peserta Lelang merupakan
satu kesatuan, atau Anggota Utama Peserta Lelang,
jika Peserta Lelang adalah suatu JV, sebagaimana
ditunjukkan dalam Permohonan Peserta Lelang,
maka tidak diperlukan otorisasi.
21.3 JikaPeserta Lelang merupakan JV, maka Penawaran
Teknis dan Penawaran Finansial harus
ditandatangani oleh wakil yang sah dari JV atas
nama JV, dan sedemikian rupa mengikat secara
hukum bagi seluruh anggota yang dibuktikan dengan
surat kuasa yang ditandatangani oleh kuasanya yang
sah. perwakilan. Apabila JV tersebut belum terbentuk
secara sah menjadi JV yang mempunyai kekuatan
hukum pada saat penawaran, maka Penawaran
Teknis dan Penawaran Finansial harus
ditandatangani oleh setiap anggota dari calon JV.
21.4 Setiap penyisipan, penghapusan atau penimpaan
hanya sah jika ditandatangani atau diparaf oleh
orang yang menandatangani.Penawaran Teknis dan
Penawaran Finansial.

D.PENYAMPAIAN DAN PEMBUKAAN PENAWARAN


22. Penyegelan dan 22.1 Peserta Lelang harus melampirkan dokumen asli dan
Penandaan semua salinan penawaran, termasuk penawaran
Penawaran alternatif, jika diizinkan sesuai dengan IPL 13, dalam
amplop tertutup terpisah, dengan memberi tanda
yang jelas pada sampul tersebut sebagai “Asli”,
“Alternatif” dan “Salinan”. Amplop-amplop yang berisi
dokumen asli dan salinannya kemudian dimasukkan
ke dalam satu amplop.

22.2 Amplop dalam dan luar harus:


(a) Dicantumkan nama dan alamat Peserta Lelang;
(b) Dialamatkan kepada Pemberi Kerja sesuai
dengan ITB 22.1;
(c) Memiliki identifikasi spesifik dari proses
Bagian I. Petunjuk kepada Peserta Lelang 26

penawaran yang ditentukan dalam BDS 1.1;


Dan
Diingatkan untuk tidak membuka sebelum
waktu dan tanggal pembukaan penawaran.
22.3 Apabila seluruh amplop tidak tersegel dan diberi
tanda sebagaimana disyaratkan, Penyedia Jasa
tidak bertanggung jawab atas kesalahan
penempatan atau pembukaan penawaran yang
terlalu dini.
23. Batas Waktu 23.1 Tawaran harus diterima oleh Majikansesuai dengan
Penyampaian petunjuk, termasuk alamat dan batas
Penawaran waktu,ditentukan dalamBDS.

23.2 Majikan dapat, atas kebijakannya sendiri,


memperpanjang batas waktu penyerahanPenawaran
dengan mengubah Dokumen Lelang sesuai dengan
ITB 8, yang dalam hal ini seluruh hak dan kewajiban
Pemberi Kerja dan Peserta Lelang yang sebelumnya
tunduk pada batas waktu selanjutnya tunduk pada
batas waktu yang diperpanjang.
24. Pengiriman 24.1 Majikan tidak boleh mempertimbangkan
Terlambat apapunPenawaran yang masuk setelah batas waktu
pemasukan Penawaran, sesuai dengan IPL 23.
Setiap Penawaran yang diterima oleh Pemberi Kerja
setelah batas waktu pemasukan Penawaran,
dinyatakan terlambat, ditolak, dan dikembalikan
kepada Peserta Lelang dalam keadaan belum
dibuka.
25. Penarikan, 25.1 APeserta Lelang dapat menarik, mengganti, atau
Penggantian, dan mengubah Penawarannya setelah diserahkan
Modifikasi dengan mengirimkan pemberitahuan tertulis,
Penawaran ditandatangani oleh wakil yang berwenang, dan
harus disertai salinan otorisasi sesuai dengan ITB
21.2. Pergantian atau perubahan Penawaran harus
disertai dengan pemberitahuan tertulis terkait.
Semua pemberitahuan harus:
(a) Disiapkan dan diserahkan sesuai dengan ITB
21 dan ITB 22 (kecuali pemberitahuan
penarikan tidak memerlukan salinan), dan
sebagai tambahan, amplop masing-masing
harus diberi tanda dengan jelas “Penarikan”,
“Penggantian”, “Modifikasi”; Dan
(b) Diterima oleh Pengguna Jasa sebelum batas
waktu yang ditentukan untuk pemasukan
Penawaran, sesuai dengan IPL 23.
27 Bagian I. Petunjuk kepada Peserta Lelang

25.2 Penawaran diminta untuk ditarik kembali sesuai


dengan ITB 25.1 akan dikembalikan kepada Peserta
Lelang dalam keadaan belum dibuka.
25.3 TIDAKPenawaran dapat ditarik, diganti, atau diubah
dalam jangka waktu antara batas waktu pemasukan
Penawaran dan berakhirnya masa berlaku
penawaran yang ditentukan oleh Peserta Lelang
pada Surat Penawaran Teknis atau
perpanjangannya.
26. Pembukaan 26.1 Kecuali dalam hal yang ditentukan dalam ITB 24 dan
Penawaran 25, Pengguna Jasa harus membuka dan
membacakan di depan umum sesuai dengan IPL 26
semua penawaran yang diterima oleh Penyedia
Jasa.batas waktu (berapapun jumlah penawaran
yang diterima), pada tanggal, waktu dan tempat yang
ditentukan dalam BDS, di depan umum dan di
hadapan perwakilan yang ditunjuk oleh Peserta
Lelang.
26.2 Pertama, amplop bertanda “Penarikan” harus dibuka
dan dibacakan dan amplop dengan penawaran yang
bersangkutan tidak boleh dibuka, tetapi dikembalikan
kepada Peserta Lelang. Penarikan penawaran tidak
diperkenankan kecuali pemberitahuan penarikan
yang bersangkutan berisi otorisasi yang sah untuk
meminta penarikan dan dibacakan pada saat
pembukaan penawaran. Selanjutnya sampul
bertanda “Pergantian” dibuka dan dibacakan serta
ditukarkan dengan penawaran yang bersangkutan
yang digantikan, dan penawaran pengganti tidak
dibuka, melainkan dikembalikan kepada Peserta
Lelang. Substitusi penawaran tidak diperbolehkan
kecuali pemberitahuan substitusi yang bersangkutan
berisi otorisasi yang sah untuk meminta substitusi
dan dibacakan pada saat pembukaan penawaran.
Amplop bertanda “Modifikasi” harus dibuka dan
dibacakan dengan tawaran yang sesuai. Modifikasi
penawaran tidak diperbolehkan kecuali
pemberitahuan modifikasi yang bersangkutan berisi
otorisasi yang sah untuk meminta modifikasi dan
dibacakan pada pembukaan penawaran. Hanya
penawaran yang dibuka dan dibacakan pada saat
pembukaan penawaran yang akan dipertimbangkan
lebih lanjut.
26.3 Semua amplop lainnya dibuka satu per satu,
bertuliskan: nama Peserta Lelang dan ada tidaknya
perubahan; total Harga Penawaran, per lot (kontrak)
jika berlaku, termasuk diskon dan penawaran
Bagian I. Petunjuk kepada Peserta Lelang 28

alternatif; ada atau tidak adanya Jaminan


Penawaran, Surat Penawaran yang ditandatangani,
Surat Kuasa, pencalonan wakil resmi dari Peserta
Lelang, Pernyataan Kesanggupan, dan rincian
lainnya yang dianggap perlu oleh Pengguna Jasa.
Hanya diskon dan penawaran alternatif yang
dibacakan pada pembukaan penawaran yang akan
dipertimbangkan untuk evaluasi.Surat Penawaran
dan Jadwal harus diparaf oleh minimal tiga orang
wakil Pengusaha yang menghadiri pembukaan
penawaran. Pada saat pembukaan penawaran,
Pengguna Jasa tidak boleh membahas kelayakan
suatu penawaran atau menolak penawaran apa pun
(kecuali untuk penawaran yang terlambat, sesuai
dengan ITB 24.1).
26.4 Pemberi Kerja membuat berita acara pembukaan
penawaran yang sekurang-kurangnya memuat:
nama Peserta Lelang dan ada tidaknya penarikan,
penggantian, atau perubahan; Harga Penawaran, per
lot (kontrak) jika berlaku, termasuk diskon dan
penawaran alternatif; ada atau tidaknya Jaminan
Penawaran, Surat Penawaran yang ditandatangani,
Surat Kuasa, penunjukan wakil sah dari Peserta
Lelang,dan Deklarasi Keberusahaan. Wakil Peserta
Lelang yang hadir diminta untuk menandatangani
berita acara tersebut. Penghapusan tanda tangan
Peserta Lelang pada catatan tidak membatalkan isi
dan efek catatan. Salinan catatan tersebut harus
dibagikan kepada seluruh Peserta Lelang.

E. EVALUASI DAN PERBANDINGAN PENAWARAN


27. Kerahasiaan 27.1 Informasi yang berkaitan dengan pemeriksaan,
evaluasi, dan perbandingan penawaran, serta
kualifikasi Peserta Lelang dan rekomendasi
pemenang kontrak tidak boleh diungkapkan kepada
Peserta Lelang atau orang lain yang tidak secara
resmi terkait dengan proses penawaran sampai
informasi mengenai pemenang Kontrak
dikomunikasikan kepada semua pihak. Penawar
sesuai dengan ITB 41.
27.2 Segala upaya yang dilakukan oleh Peserta Lelang
untuk mempengaruhi Pengguna Jasa dalam
pemeriksaan, evaluasi, dan perbandingan
penawaran, serta kualifikasi para Peserta Lelang,
atau keputusan pemberian Kontrak dapat berakibat
29 Bagian I. Petunjuk kepada Peserta Lelang

pada penolakan penawarannya.


27.3 Sekalipun ITB 27.2, sejak pembukaan penawaran
hingga saat pemberian Kontrak, jika Peserta Lelang
ingin menghubungi Pengguna Jasa mengenai hal apa
pun yang berkaitan dengan proses penawaran, maka
Pihak yang Lelang harus melakukannya secara
tertulis.
28. Klarifikasi 28.1 Untuk membantu dalam pemeriksaan, evaluasi, dan
Penawaran perbandingan penawaran, serta kualifikasi Peserta
Lelang, Pengguna Jasa dapat, berdasarkan
kebijakannya sendiri, meminta klarifikasi kepada
Peserta Lelang mengenai penawarannya, dengan
memberikan waktu yang wajar untuk memberikan
tanggapan. Klarifikasi apa pun yang disampaikan oleh
Peserta Lelang yang bukan merupakan jawaban atas
permintaan Pengguna Jasa, tidak akan
dipertimbangkan. Permintaan klarifikasi dan
tanggapan Pengguna Jasa harus dilakukan secara
tertulis. Tidak ada perubahan, termasuk kenaikan
atau penurunan sukarela, pada harga atau substansi
penawaran yang boleh diminta, ditawarkan, atau
diizinkan, kecuali untuk mengkonfirmasi koreksi
kesalahan aritmatika yang ditemukan oleh Pengguna
Jasa dalam evaluasi penawaran, sesuai dengan ITB.
32.
28.2 Jika Peserta Lelang tidak memberikan klarifikasi atas
penawarannya pada tanggal dan waktu yang
ditentukan dalam permintaan klarifikasi dari
Pengguna Jasa, maka penawarannya dapat ditolak.
29. Penyimpangan, 29.1 Selama evaluasi penawaran, definisi berikut ini
Reservasi, dan berlaku:
Kelalaian
(a) “Penyimpangan” adalah penyimpangan dari
persyaratan yang ditentukan dalam Dokumen
Pemilihan;
(b) “Reservasi” adalah penetapan kondisi yang
membatasi atau menahan penerimaan penuh
atas persyaratan yang ditetapkan dalam
Dokumen Lelang; Dan
(c) “Kehilangan” adalah kegagalan untuk
menyampaikan sebagian atau seluruh informasi
atau dokumentasi yang disyaratkan dalam
Dokumen Lelang.
30. Penetapan Daya 30.1 Penentuan pemberi kerja mengenai responsivitas
Tanggap suatu penawaran harus didasarkan pada isi
Bagian I. Petunjuk kepada Peserta Lelang 30

penawaran itu sendiri, sebagaimana didefinisikan


dalam ITB11.
30.2 Penawaran yang responsif secara substansial adalah
penawaran yang memenuhi persyaratan Dokumen
Lelang tanpa adanya penyimpangan, pensyaratan,
atau kelalaian yang material. Penyimpangan,
pensyaratan, atau kelalaian yang material adalah
penyimpangan yang,
(A) Jika diterima, akan:
(Saya) Mempengaruhi secara substansial
ruang lingkup, kualitas, atau kinerja
Pekerjaan yang ditentukan dalam Kontrak;
atau
(ii) Membatasi secara substansial, yang tidak
sesuai dengan Dokumen Lelang, hak-hak
Pengguna Jasa atau kewajiban-kewajiban
Peserta Lelang berdasarkan Kontrak yang
diusulkan; atau
(B) Jika diperbaiki, hal ini akan berdampak tidak adil
terhadap posisi kompetitif Peserta Lelang lain
yang mengajukan penawaran yang secara
substansial responsif.
30.3 Pengguna Jasa harus memeriksa aspek teknis dari
penawaran yang diajukan sesuai dengan IPL 16,
khususnya, untuk memastikan bahwa seluruh
persyaratan Bagian VII, Persyaratan Pekerjaan telah
dipenuhi tanpa adanya penyimpangan, pensyaratan
atau kelalaian yang material.
30.4 Apabila suatu penawaran tidak memenuhi
persyaratan Dokumen Lelang secara substansial,
maka penawaran tersebut akan ditolak oleh
Pengguna Jasa dan selanjutnya tidak dapat dibuat
responsif melalui koreksi terhadap penyimpangan,
keberatan, atau kelalaian yang bersifat material.
31. Ketidaksesuaian 31.1 Asalkan penawarannya responsif secara substansial,
Nonmaterial Pengguna Jasa dapat mengesampingkan segala
ketidaksesuaian non-materi dalam Penawaran..
31.2 Dengan ketentuan bahwa suatu penawaran secara
substansial responsif, Pengguna Jasa dapat meminta
agar Peserta Lelang menyerahkan informasi atau
dokumentasi yang diperlukan, dalam jangka waktu
yang wajar, untuk memperbaiki ketidaksesuaian non-
material dalam penawaran yang berkaitan dengan
persyaratan dokumentasi. Permintaan informasi atau
31 Bagian I. Petunjuk kepada Peserta Lelang

dokumentasi mengenai ketidaksesuaian tersebut


tidak boleh berkaitan dengan aspek apa pun dari
harga Penawaran. Kegagalan Peserta Lelang untuk
memenuhi permintaannya dapat mengakibatkan
penolakan Penawarannya.
31.3 Asalkan tawaran tersebut secara substansial
responsif, makaPemberi pekerjaanakan memperbaiki
ketidaksesuaian non-material yang dapat diukur
terkait dengan Harga Penawaran. Oleh karena itu,
Harga Penawaran akan disesuaikan, untuk tujuan
perbandingan saja, untuk mencerminkan harga
barang atau komponen yang hilang atau tidak sesuai.
32. Koreksi 32.1 Asalkan penawarannya responsif secara substansial,
Kesalahan Pengguna Jasa harus memperbaiki kesalahan
Aritmatika aritmatika berdasarkan dasar berikut:
(A) Apabila terdapat selisih antara harga satuan
dengan harga total yang diperoleh dengan
mengalikan harga satuan dan kuantitas, maka
yang berlaku adalah harga satuan dan harga
total tersebut dikoreksi, kecuali menurut
pendapat Pemberi pekerjaanterdapat kesalahan
penempatan titik desimal pada harga satuan,
dalam hal ini harga total sebagaimana yang
dikutip akan berlaku dan harga satuan harus
diperbaiki;
(B) Apabila terdapat kesalahan dalam penjumlahan
sehubungan dengan penambahan atau
pengurangan subtotal, maka subtotal yang
berlaku dan penjumlahan yang dikoreksi; Dan
(C) Jika terdapat perbedaan antara kata dan angka,
maka yang berlaku adalah jumlah dalam kata,
kecuali, hanya untuk kontrak pengukuran,
jumlah yang dinyatakan dalam kata disebabkan
oleh kesalahan aritmatika, dalam hal ini jumlah
dalam angka yang berlaku, dengan tunduk pada
(a) dan (b) di atas.
32.2 Peserta lelang diminta untuk menerima koreksi
kesalahan aritmatika. Tidak menerima koreksi sesuai
ITB 32.1 akan mengakibatkan penolakan Penawaran.
33. Konversi ke Mata 33.1 Untuk tujuan evaluasi dan perbandingan, mata
Uang Tunggal uang(ies) Penawaran harus dikonversi ke dalam mata
uang tunggal sebagaimana ditentukan dalam BDS.
34. Margin 34.1 Kecuali ditentukan lain dalam BDS, margin preferensi
Preferensi untuk Peserta Lelang dalam negeri tidak berlaku.
Bagian I. Petunjuk kepada Peserta Lelang 32

35. Subkontraktor 35.1 Kecuali dinyatakan lain dalamBDS, Pengguna Jasa


tidak bermaksud untuk melaksanakan elemen tertentu
dari Pekerjaan oleh sub-kontraktor yang dipilih
sebelumnya oleh Pengguna Jasa (sub-kontraktor
yang ditunjuk).
35.2 Jika pada saat Prakualifikasi, Permohonan Peserta
Lelang memuat nama subkontraktor khusus yang
kualifikasinya diperhitungkan pada saat Prakualifikasi
dan disetujui oleh Pemberi Kerja, maka Penawaran
Peserta Lelang akan menyebutkan nama
subkontraktor khusus yang sama, atau dapat
menyebutkan nama subkontraktor khusus lain yang
memenuhi atau melebihi kualifikasi subkontraktor
yang dicantumkan dalam Permohonan Peserta
Lelang.
36. Evaluasi 36.1 Pengguna Jasa harus menggunakan kriteria dan
Penawaran metodologi yang tercantum dalam Klausul ini. Kriteria
atau metodologi evaluasi lain tidak boleh diizinkan.
36.2 Untuk mengevaluasi suatu penawaran, Pengguna
Jasa harus mempertimbangkan hal-hal berikut:
(A) Harga penawaran, tidak termasuk Harga
Sementara kecuali harganya bersaing dan
ketentuan, jika ada, untuk keadaan darurat
dalam Jadwal, tetapi termasuk item Pekerjaan
Siang Hari, jika harganya bersaing;

(B) Penyesuaian harga koreksi kesalahan aritmatika


sesuai ITB 32.1;

(C) Penyesuaian harga karena barang hilang, tarif


hilang, atau diskon yang ditawarkan sesuai
dengan ITB 14.2 dan 14.4;

(D) Penyesuaian harga karena ketidaksesuaian


nonmaterial yang dapat diukur sesuai dengan
IPL 31.3;

(e) Mengonversi jumlah yang dihasilkan dari


penerapan (a) ke (d) di atas, jika relevan, ke
dalam mata uang tunggal sesuai dengan IPL 33;

(F) Faktor evaluasi tambahan sebagaimana


ditentukan dalam Bagian III, Kriteria Evaluasi
dan Kualifikasi.

36.3 Estimasi dampak ketentuan penyesuaian harga pada


Ketentuan Kontrak, yang diterapkan selama periode
tersebutpelaksanaan Kontrak, tidak akan
33 Bagian I. Petunjuk kepada Peserta Lelang

diperhitungkan dalam evaluasi penawaran.


36.4 Jika Dokumen Lelang ini memperbolehkan Peserta
Lelang untuk mengutip harga terpisah untuk harga
yang berbedabanyak (kontrak), metodologi untuk
menentukan harga evaluasi terendah dari kombinasi
lot (kontrak), termasuk diskon apa pun yang
ditawarkan dalam Surat Penawaran, dijelaskan dalam
Bagian III, Kriteria Evaluasi dan Kualifikasi.
36.5 Jika penawaran, yang menghasilkan Harga
Penawaran yang Dievaluasi terendah, secara
signifikan lebih rendah dari perkiraan Pengguna Jasa,
Pengguna Jasa akan meminta Peserta Lelang untuk
membuat analisis harga terperinci untuk setiap atau
seluruh item dalam Jadwal,kemenunjukkan
konsistensi internal harga tersebut dengan metode
konstruksi, sumber daya dan jadwal yang diusulkan.
Meskipun ketentuan ITB 14.2 tidak berlaku, apabila
terdapat satu atau beberapa ketidakkonsistenan,
maka penawaran dinyatakan tidak patuh dan ditolak.
Jika penawaran sangat tidak seimbang atau dibebani
di muka menurut pendapat Pengguna Jasa dan
setelah evaluasi analisis harga, dengan
mempertimbangkan jadwal perkiraan pembayaran
Kontrak, Pengguna Jasa dapat meminta agar jumlah
jaminan pelaksanaan ditingkatkan dengan
mengorbankan Peserta Lelang sampai pada tingkat
yang cukup untuk melindungi Pengguna Jasa dari
kerugian finansial jika terjadi wanprestasi dari Peserta
Lelang yang menang berdasarkan Kontrak.
37. Perbandingan 37.1 Pengusaha harus membandingkan harga evaluasi
Penawaran dari semua penawaran yang secara substansial
responsif yang ditetapkan sesuai dengan ITB 35.2
untuk menentukan penawaran evaluasi terendah.
38. Kualifikasi 38.1 Pemberi Kerja harus menentukan dengan
Peserta Lelang kepuasannya apakah Peserta Lelang yang terpilih
telah mengajukan penawaran terendah yang telah
dievaluasi dan secara substansial responsif, masih
memenuhi kriteria kelayakan dan kualifikasi yang
ditentukan pada tahap prakualifikasi.
38.2 Penentuan tersebut didasarkan pada pemeriksaan
Formulir E/QUAL, sebagaimana ditentukan dalam
Bagian IV, Formulir Lelang dan bukti dokumenter
mengenai kualifikasi Peserta Lelang yang diserahkan
oleh Peserta Lelang, sesuai dengan ITB 17.1.
38.3 Penetapan afirmatif merupakan prasyarat untuk
pemberian Kontrak kepada Peserta Lelang.
Bagian I. Petunjuk kepada Peserta Lelang 34

Penetapan negatif akan berakibat pada diskualifikasi


penawaran, yang dalam hal ini Pengguna Jasa harus
melanjutkan ke penawaran terendah berikutnya yang
telah dievaluasi untuk membuat keputusan
serupa.bahwa kelayakan dan kualifikasi Peserta
Lelang untuk memberikan kinerja yang memuaskan.
39. Hak Pengusaha 39.1 Pemberi Kerja mempunyai hak untuk membatalkan
untuk Menolak proses penawaran dan menolak semua penawaran
Semua Tawaran kapan saja sebelum pemberian kontrak, tanpa
menimbulkan tanggung jawab apa pun kepada
Peserta Lelang. Apabila terjadi pembatalan, seluruh
penawaran yang diajukan dan khususnya, surat
penawaran, akan segera dikembalikan kepada
Peserta Lelang.

F. PEMBERIAN KONTRAK
40. Kriteria 40.1 Tunduk pada ITB 39.1, Pengguna Jasa harus
Penghargaan memberikan Kontrak kepada Peserta Lelang yang
penawarannya telah ditentukan sebagai penawaran
terendah yang dievaluasi dan secara substansial
responsif terhadap Dokumen Lelang, dengan
ketentuan lebih lanjut bahwa Peserta Lelang bertekad
memenuhi syarat dan memenuhi syarat untuk
melaksanakan Kontrak dengan memuaskan.
41. Pemberitahuan 41.1 Sebelum masa berlaku penawaran berakhir, Pemberi
Pemberian Kerja harus memberitahukan secara tertulis kepada
Penghargaan Pemenang Lelang bahwa penawarannya telah
diterima. Surat pemberitahuan (selanjutnya dan
dalam Syarat-syarat Kontrak dan Formulir Kontrak
disebut “Surat Penerimaan”) harus merinci jumlah
yang akan dibayarkan oleh Pengguna Jasa kepada
Kontraktor sehubungan dengan pelaksanaan dan
penyelesaian Pekerjaan dan persyaratan bagi
Kontraktor untuk memperbaiki segala cacat di
dalamnya (selanjutnya dan dalam Ketentuan Kontrak
dan Bentuk Kontrak yang disebut “Harga Kontrak”).
Selanjutnya, Pemberi Kerja juga harus
memberitahukan kepada seluruh Peserta Lelang
lainnya mengenai hasil lelang tersebut.
41.2 Sampai kontrak formal disiapkan dan dilaksanakan,
Surat Penerimaan merupakan Kontrak yang
mengikat.
41.3 Majikan harus segera menanggapi secara tertulis
setiap Peserta Lelang yang tidak lulus, setelah
pemberitahuan pemenang sesuai dengan IPL 41.1,
35 Bagian I. Petunjuk kepada Peserta Lelang

meminta secara tertulis alasan mengapa tawarannya


tidak dipilih.
41.4 Dalam keadaan luar biasa, Pemberi Kerja mungkin
perlu berkomunikasi dengan Pemenang Lelang, yang
didirikan di ITB40.1, aspek-aspek tertentu dari
pelaksanaan Kontrak sebelum pengiriman Surat
Penerimaan. Jika diperlukan, komunikasi ini harus
dibatasi pada topik-topik berikut, sebagaimana
diidentifikasi dalam laporan evaluasi,
(A) koordinasi waktu mobilisasi;

(B) koordinasi tindakan atau masukan yang


melibatkan Pengguna Jasa dan Enjinir;

(C) alternatif teknis yang ditawarkan oleh Peserta


Lelang yang berhasil.

Pembahasan dan kesepakatan yang terjadi antara


Pemberi Kerja dan Pemenang Lelang, (1) tidak boleh
ditafsirkan mempunyai kekuatan hukum yang sama
dengan Surat Penerimaan, (2) dituangkan dalam
Berita Acara, yang dilampirkan pada Surat
Penerimaan.
42. 42.1 Segera setelah pemberitahuan, Pengguna Jasa harus
Penandatanganan mengirimkan Perjanjian Kontrak kepada Peserta
Kontrak Lelang yang menang.
42.2 Dalam waktu dua puluh delapan (28) hari sejak
diterimanya Perjanjian Kontrak, Pemenang Lelang
harus menandatangani, memberi tanggal, dan
mengembalikannya kepada Pemberi Kerja.
43. Keamanan 43.1 Dalam waktu dua puluh delapan (28) hari sejak
Kinerja diterimanya Surat Penerimaan dari Pengguna Jasa,
Pemenang Lelang harus memberikan jaminan
pelaksanaan sesuai dengan Syarat-Syarat Umum
Kontrak, sesuai dengan IPL 36.5, untuk tujuan
tersebut menggunakan Formulir Jaminan Kinerja
yang tercantum dalam Bagian X, Formulir Kontrak,
atau formulir lain yang dapat diterima oleh Pengguna
Jasa. Jika jaminan pelaksanaan yang diberikan oleh
Pemenang Lelang berbentuk obligasi, maka jaminan
tersebut akan diterbitkan oleh perusahaan
penjaminan atau asuransi yang telah ditentukan oleh
Pemenang Lelang agar dapat diterima oleh Pemberi
Kerja. Lembaga asing yang memberikan obligasi
wajib mempunyai lembaga keuangan koresponden
yang berlokasi di Negara Majikan.
Bagian I. Petunjuk kepada Peserta Lelang 36

43.2 Kegagalan Pemenang Lelang untuk menyerahkan


Jaminan Kinerja tersebut di atas atau
menandatangani Kontrak merupakan alasan yang
cukup untuk pembatalan pemenangan dan
pencabutan Jaminan Penawaran. Dalam hal ini
Pengguna Jasa dapat memberikan Kontrak kepada
Peserta Lelang yang dievaluasi terendah berikutnya
yang penawarannya secara substansial responsif dan
ditentukan oleh Pengguna Jasa sebagai memenuhi
syarat untuk melaksanakan Kontrak dengan
memuaskan.
37 Bagian II. Lembar Data Penawaran

Bagian II. Lembar Data Penawaran


A.Pendahuluan
ITB 1.1 Majikannya adalah:
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
(Kemendikbudristek)

ITB 1.1 Nama LCBnya adalah:


Pengadaan Pekerjaan yang dirancang oleh Kontraktor: Design-Build
ICU untuk kasus COVID-19 berat/Penyakit Menular dan laboratorium
BSL3 untuk diagnostik virologi

Nomor identifikasi LCB adalah:


EU-UNHAS-48511-WORKS1

Nomor dan identifikasi lot (kontrak) yang terdiri dari LCB ini
adalah:Design-Build Intensive Care Unit (ICU) untuk kasus COVID-19
berat/Penyakit Menular di lantai 3 gedung E, F dan laboratorium
biosafety yang ada akan ditingkatkan menjadi BSL3 untuk diagnostik
virologi di lantai 6 gedung A .

ITB 2.1 Nama Proyeknya adalah:


RS Universitas Hasanuddin (UNHAS) Makassar: Perkuat Rumah Sakit
Pendidikan Universitas dalam Melawan COVID-19 dan Kesiapsiagaan
Pandemi
ITB 4.1 (b) Jumlah maksimum anggota dalam JV adalah: tiga (3)

B. Dokumen Penawaran
ITB 7.1 Untuk tujuan klarifikasi saja, alamat Majikan adalah:
Perhatian : Dr.dr. Andi Indahwaty Sidin, MHSM

Rumah Sakit Universitas Hasanuddin (UNHAS) Makassar

Alamat: Gedung BCD, Lantai 3, Ruang Pelatihan dan SDM, RS


Universitas Hasanuddin, JL Perintis Kemerdekaan Km 11, Pintu II
Unhas, Kecamatan Tamalanrea, Kota Makassar

Kota: Makassar, Sulawesi Selatan

Negara: Republik Indonesia

Surel:grant_rsuh@rs.unhas.ac.id

cc: indahusman@gmail.comDanchristian.jaminon@gic-
group.comDanphilip.krueper@gic-group.com
ITB 7.1 Halaman web:tidak berlaku, klarifikasi hanya dikirimkan langsung
Bagian II. Lembar Data Penawaran 38

kepada Peserta Lelang.


Klarifikasi disampaikan paling lambat sepuluh (10) hari kalender
sebelum batas waktu penyampaian.
ITB 7.4 Rapat Pra-Penawaran akan dilaksanakan pada tanggal, waktu dan
tempat sebagai berikut:
Tanggal: Jumat, 22 Maret 2024
Waktu : 10.30 WIB (waktu Makassar)
Alamat: Gedung BCD, Lantai 3, Ruang Pelatihan dan SDM, RS
Universitas Hasanuddin, JL Perintis Kemerdekaan Km 11, Pintu II
Unhas, Kecamatan Tamalanrea, Kota Makassar
Kota: Makassar, Sulawesi Selatan
Kunjungan lapangan yang dilakukan oleh Pengguna Jasa akan dise-
lenggarakan pada hari Rapat Pra-Penawaran dan pada tahap berikut-
nya adalah kunjungan lapangan yang kedua. Tanggal dan waktu kun-
jungan lapangan kedua akan diberitahukan pada saat proses Pe-
nawaran melalui Email kepada semua Peserta Lelang pada waktu
yang bersamaan.
ITB 8.2 Halaman web:tidak berlaku, Addenda hanya dikirimkan langsung
kepada Peserta Lelang.

C. Persiapan Penawaran
ITB 10.1 Bahasa Penawaran adalah bahasa Inggris.
Semua pertukaran korespondensi harus dalam bahasa Inggris.
Bahasa untuk penerjemahan dokumen pendukung dan literatur cetak
adalah bahasa Inggris.
ITB 11.1 (a) Penawaran Teknis harus mencakup Metodologi lingkungan, sosial,
kesehatan dan keselamatan (ESHS) yang memenuhi persyaratan
Spesifikasi ESHS.
Peserta Lelang harus menggunakan Formulir Metodologi ESHS yang
disediakan untuk tujuan ini dalam Bagian IV – Penawaran Teknis.
Metodologi ESHS harus dikembangkan sesuai dengan standar E&S
internasional dan nasional. Standar E&S internasional yang dijadikan
rujukan adalah Pedoman Keberlanjutan (SG) KfW untuk Penilaian dan
Pengelolaan Aspek Lingkungan, Sosial dan Iklim: Prinsip dan
Prosedur (2023)1; ESF WBG 2018, Standar Kinerja IFC, Pedoman
Lingkungan, Kesehatan dan Keselamatan IFC/WBG serta Standar
Ketenagakerjaan Inti dari Organisasi Perburuhan Internasional (“ILO”).
Penawaran yang tidak memuat Metodologi ESHS akan ditolak.

ITB 11.1 (a) (x) Peserta Lelang harus menyerahkan dokumen tambahan berikut ini
pada Penawaran Teknisnya:

1
https://www.kfw-entwicklungsbank.de/PDF/Download-Center/PDF-Dokumente-Richtlinien/
Nachhaltigkeitsrichtlinie_EN.pdf
39 Bagian II. Lembar Data Penawaran

1. Silakan mengacu pada Bagian III, Bagian IV, Bagian VII dan
Lampiran 1.
2. Pernyataan Pemohon yang memastikan:
(1) kepatuhan terhadap peraturan nasional yang berlaku mengenai
ESHS khusus untuk sektor rumah sakit. Secara khusus, namun tidak
terbatas pada, memastikan kepatuhan terhadap:
*PERATURAN DIREKTUR UTAMA RUMAH SAKIT UNHAS NOMOR
56/UN4.24/2022 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN BAHAN
BERACUN DAN BERBAHAYA SERTA LIMBAH BAHAN BERACUN
DAN BERBAHAYA (lihat Lampiran 2)
*PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 7 TAHUN 2019 TENTANG KESEHATAN LINGKUNGAN
RUMAH SAKIT (lihat Lampiran 3)
*PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 66 TAHUN 2016 TENTANG KESEHATAN DAN
KESELAMATAN KERJA RUMAH SAKIT (lihat Lampiran 4)
* KEPUTUSAN KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK
INDONESIA TENTANG STANDAR AKREDITASI RUMAH SAKIT
NOMOR HK.01.07/ KEMENTERIAN KESEHATAN/2022 (lihat
Lampiran 5)
* KEPUTUSAN DIREKTUR UTAMA RUMAH SAKIT UNHAS NOMOR
205/UN4.24/KEP/2022 TENTANG PENETAPAN PEDOMAN
PENILAIAN RISIKO PRA KONSTRUKSI (PCRA) (lihat Lampiran 6)
(2) Penilaian Risiko Pra-Konstruksi dan Pengendalian Infeksi
Penilaian Risiko dan langkah-langkah mitigasinya atas persetujuan
Pengusaha.
Untuk mencegah terjadinya infeksi nosokomial maka perlu dilakukan
pemeriksaan kuman dan bakteri pada area konstruksi. Seperti
diketahui, kawasan proyek renovasi ini merupakan bagian dari rumah
sakit dan kawasan tersebut harus bersih dan tidak ada infeksi
nosokomial. Setelah Kontraktor membuat pembatas area dan bersiap
mulai bekerja, tim rumah sakit dari Tim PPI (Pencegahan
Pengendalian Infeksi) akan melakukan pengecekan dan pengujian,
kondisi kebersihan dan apabila tidak ada faktor infeksi nosokomial
diperbolehkan bekerja. . Pemeriksaan ini akan dilakukan secara rutin
setiap bulannya, untuk mencegah terjadinya infeksi nosokomial.
Apabila terjadi infeksi nosokomial di area kerja, maka pekerjaan
konstruksi ini harus dihentikan dan tingkat kebersihan serta cara kerja
harus ditingkatkan.

(3) Keselamatan pasien dan staf serta keamanan tenaga kerja,


selama pekerjaan konstruksi sedang berlangsung di rumah
sakit/laboratorium operasional.

ITB 11.1 (b) (v) Dengan Penawaran Finansialnya, Peserta Lelang harus menyerahkan
dokumen-dokumen tambahan berikut ini: Silakan lihat Bagian III,
Bagian IV, Bagian VII.
Bagian II. Lembar Data Penawaran 40

ITB 13.1 Penawaran Alternatif tidak diperbolehkan berdasarkan ITB 13.2 / ITB
13.3 / ITB 13.4
ITB 17.1 Peserta lelang harus mengutip semua komponen atau layanan
berdasarkan tanggung jawab tunggal, silakan mengacu pada ITB 17.1
ITB 17.5(a) Tempat tujuan yang disebutkan adalah:Rumah Sakit Universitas
Hasanuddin (UNHAS) Makassaruntuk kasus COVID-19 berat/Penyakit
Menular di lantai 3 gedung E, F dan laboratorium biosafety yang
sudah ada akan ditingkatkan menjadi BSL3 untuk diagnostik virologi
di lantai 6 gedung A.

ITB 17.5(d) Tempat tujuan akhir yang disebutkan adalah:Rumah Sakit Universitas
Hasanuddin (UNHAS) Makassaruntuk kasus COVID-19 berat/Penyakit
Menular di lantai 3 gedung E, F dan laboratorium biosafety yang
sudah ada akan ditingkatkan menjadi BSL3 untuk diagnostik virologi
di lantai 6 gedung A.
ITB 17.5(d) Pembebasan pajak, bea dan biaya, yang menjadi hak pembayaran
berdasarkan Kontrak, ditentukan dalam klausul 14.1 (b) Syarat-Syarat
Khusus Kontrak.
ITB 17.7 Harga yang ditawarkan oleh Peserta Lelang adalah harga tetap.
ITB 17.12 Dalam hal Perjanjian Hibah dan Pelaksana Proyek ditandatangani
antara Republik Indonesia yang diwakili oleh Kementerian Keuangan
(“Penerima”) dan KfW (“KfW”) tanggal 18 Mei 2022 (ID Kontrak:
ACA/2021/427- 609/5150 00 377),Kontraktor dan sub-Kontraktornya
akan dikecualikandari segala bea, pajak, retribusi, retribusi dan
pungutan lainnya, yang menjadi tanggungan penerima dan tidak
dibiayai melalui perjanjian hibah yang ada. Surat pengecualian akan
dikeluarkan oleh Majikan..]
ITB 18.1 Mata uang Penawaran dan mata uang pembayaran harus sesuai
dengan Opsi A sebagaimana dijelaskan di bawah ini:
Opsi A (Penawar akan mengutip seluruhnya dalam Euro):
(A) Harga akan dicantumkan oleh Penawar dalam Jadwal,
seluruhnya dalam Euro (€). Peserta Lelang mengharapkan untuk
mengeluarkan pengeluaran dalam mata uang asing untuk input
ke dalamJasa Instalasi dan Instalasi yang dipasok dari luar
negara Pengguna Jasa (disebut sebagai “persyaratan mata uang
asing”) harus mencantumkan dalam Lampiran Penawaran -
Tabel C, persentase Harga Penawaran (tidak termasuk Jumlah
Sementara), yang dibutuhkan oleh Pemberi Kerja Penawar untuk
pembayaran persyaratan mata uang asing tersebut, terbatas
pada Euro (€);
(B) Nilai tukar yang akan digunakan oleh Peserta Lelang untuk
mendapatkan nilai mata uang lokal yang setara dan persentase
yang disebutkan dalam (a) di atas akan ditentukan oleh Peserta
Lelang dalam Lampiran Penawaran - Tabel C, dan akan berlaku
untuk semua pembayaran. berdasarkan Kontrak sehingga risiko
nilai tukar tidak ditanggung oleh Pemenang Lelang.
ITB 19.1 Masa berlaku penawaran adalah 120 hari.
ITB 20.1 Jumlah dan mata uang Jaminan Penawaran adalah 22.500 EUR
ITB 21.1 Selain Tawaran Teknis dan Finansial yang asli, jumlah salinannya
41 Bagian II. Lembar Data Penawaran

adalah:
dua (2) salinan kertas dan
satu (1) salinan digital (USB flash drive).
Khusus untuk salinan digital, Peserta Lelang harus mematuhi instruksi
tambahan berikut: 1 salinan digital (pada USB flash drive) sebagai
scan tunggal dari hardcopy asli.
ITB 21.2 Konfirmasi tertulis pemberian kuasa untuk menandatangani atas nama
Peserta Lelang terdiri atas: Surat kuasa yang dibuat atas nama pihak
yang menandatangani Penawaran. Apabila Peserta Lelang adalah JV,
maka surat kuasa dikeluarkan oleh Anggota Utama JV.

D.Penyampaian dan Pembukaan Penawaran


ITB 23.1 Penawaran harus diserahkan selambat-lambatnya
Tanggal: Kamis, 18 April 2024
Waktu : 10.00 WIB (Waktu Makassar)
padaitualamat berikut, yangseharusnyaalamat pengontrol
untuktujuanpenyerahan tepat waktuituAplikasi:
Perhatian : dr. Andi Muhammad Ichsan, Ph.D, Sp.M, Kepala PIU
Dr.dr. Andi Indahwaty Sidin, Wakil Kepala PIU
Rumah Sakit Universitas Hasanuddin (UNHAS) Makassar
Alamat: Gedung BCD, Lantai 3, Ruang Pelatihan dan SDM, RS
Universitas Hasanuddin, JL Perintis Kemerdekaan Km 11, Pintu
II Unhas, Kecamatan Tamalanrea, Kota Makassar
Kota: Makassar, Sulawesi Selatan
Negara: Republik Indonesia
ITB 26.1 Pembukaan Penawaran (sesi publik pertama) akan berlangsung pada:
Rumah Sakit Universitas Hasanuddin (UNHAS) Makassar
Alamat: Gedung BCD, Lantai 3, Ruang Pelatihan dan SDM, RS
Universitas Hasanuddin, JL Perintis Kemerdekaan Km 11, Pintu II
Unhas, Kecamatan Tamalanrea, Kota Makassar
Kota: Makassar, Sulawesi Selatan
Negara: Republik Indonesia
Tanggal:Kamis, 18 April 2024
Waktu : 10.30 WIB (Waktu Makassar)
E. Evaluasi dan Perbandingan Penawaran
ITB 30 Kesesuaian Metodologi ESHS (sebagaimana ditentukan dalam BDS
16) dengan Spesifikasi ESHS (Pasal VII Persyaratan Pekerjaan) harus
ditentukan dengan menggunakan metode yang ditentukan dalam
Bagian III Klausul 1.2. Penawaran yang secara substansial tidak dapat
Bagian II. Lembar Data Penawaran 42

ditanggapi oleh Metodologi ESHS (yaitu tanpa penyimpangan,


pensyaratan atau kelalaian yang material) akan ditolak.
ITB 33.1 Mata uang yang akan digunakan untuk tujuan evaluasi dan
perbandingan tawaran untuk mengkonversi semua harga Penawaran
yang dinyatakan dalam berbagai mata uang ke dalam satu mata uang
tunggal adalah: EURO
Sumber nilai tukar adalah: Bank SentralRepublik Indonesia
Tanggal kurs tukar adalah tujuh (7) hari sebelum tanggal batas waktu
pemasukan Penawaran.
Mata uang Penawaran akan dikonversikan ke dalam mata uang
tunggal sesuai dengan prosedur Opsi A sebagai berikut:
Opsi A: Penawaran penawaran seluruhnya dalam Euro
Untuk perbandingan Penawaran, Harga Penawaran, yang dikoreksi
berdasarkan Klausul 32, terlebih dahulu dipecah menjadi jumlah yang
harus dibayar dalam berbagai mata uang dengan menggunakan nilai
tukar yang ditentukan oleh Peserta Lelang sesuai dengan Sub-
Klausula 15.1.
Pada langkah kedua, Pemberi Kerja akan mengkonversikan jumlah
dalam berbagai mata uang di mana Harga Penawaran harus
dibayarkan (tidak termasuk Jumlah Sementara tetapi termasuk
Pekerjaan Siang dimana harganya bersaing) ke mata uang tunggal
yang diidentifikasi di atas dengan kurs jual yang ditetapkan untuk
transaksi serupa oleh otoritas yang ditentukan. dan pada tanggal yang
ditentukan di atas.
ITB 34.1 Margin preferensi tidak berlaku
43 Bagian III. Kriteria Evaluasi dan Kualifikasi

Bagian III. Kriteria Evaluasi dan Kualifikasi


Bagian ini memuat seluruh kriteria yang harus digunakan oleh Pemberi Kerja untuk
mengevaluasi penawaran dan memverifikasi bahwa kualifikasi Peserta Lelang tidak berubah
sejak tahap prakualifikasi. Sesuai dengan ITB 35 dan ITB 37, tidak ada faktor, metode atau
kriteria lain yang boleh digunakan. Peserta Lelang harus memberikan semua informasi yang
diminta dalam formulir yang termasuk dalam Bagian IV, Formulir Penawaran.
Di manapunPenawar diharuskan menyebutkan jumlah uang, Penawar harus menunjukkan
nilai setara EUR dengan menggunakan nilai tukar yang ditentukan sebagai berikut:
(a) Untuk perputaran konstruksi atau data keuangan yang diperlukan setiap tahun - Nilai
tukar yang berlaku pada hari terakhir tahun kalender yang bersangkutan;
(b) Nilai kontrak tunggal - Nilai tukar yang berlaku pada tanggal kontrak.
Nilai tukar harus diambil dari sumber yang tersedia untuk umum yang diidentifikasi dalam ITB
32.1. Kesalahan dalam menentukan nilai tukar dalam Penawaran dapat diperbaiki oleh
Pemberi Kerja.
1. Evaluasi

Selain kriteria yang tercantum dalam IPL 35.2 (a) – (e), kriteria berikut ini berlaku:
1.1 Penilaian kecukupan Proposal Teknis dengan Persyaratan
Penilaian terhadap Usulan Teknis yang disampaikan Peserta Lelang meliputi (a)
evaluasi terhadap rencana Peserta Lelang untuk mengerahkan peralatan utama
dan personel kunci untuk melaksanakan pekerjaan, (b) metode konstruksi, (c)
jadwal konstruksi, (d) cukup rinci sumber pasokan dan (e) Pabrik, sesuai
dengan persyaratan yang ditentukan dalam Bagian VII, Persyaratan Pekerjaan.
Suatu Penawaran yang tidak terdiri dari Proposal Teknis atau suatu Penawaran
yang Proposal Teknisnya tidak responsif secara substansial (misalnya terdapat
penyimpangan, pensyaratan atau kelalaian yang material) akan ditolak.

1.2 Penilaian kecukupan Metodologi Lingkungan, Sosial, Kesehatan dan


Keselamatan (ESHS).
Metodologi ESHS yang diserahkan oleh Peserta Lelang harus dievaluasi untuk
menentukan apakah metodologi tersebut secara substansial responsif (yaitu
tanpa penyimpangan material, pensyaratan atau kelalaian) terhadap
persyaratan yang ditentukan dalam Bagian VII, Persyaratan Pekerjaan -
Spesifikasi ESHS. Peserta Lelang harus menggunakan Formulir Metodologi
ESHS yang disediakan untuk tujuan ini dalam Bagian IV, Formulir Penawaran -
Proposal Teknis. Penawaran yang tidak mencakup Metodologi ESHS atau
Penawaran yang secara substansial tidak dapat ditanggapi oleh Metodologi
ESHS (yaitu dengan penyimpangan material, reservasi atau kelalaian) akan
ditolak.

1.3 Personil
Personil Penawarharus dievaluasi untuk menentukan apakah secara
substansial responsif (yaitu tanpa penyimpangan material, reservasi atau
kelalaian) terhadap persyaratan yang ditentukan dalam Bagian VII, Persyaratan
Pekerjaan – Persyaratan Personil. Peserta Lelang harus menggunakan Formulir
PER-1 dan PER-2 yang disediakan untuk tujuan ini dalam Bagian IV, Formulir
Penawaran - Proposal Teknis. Penawaran yang tidak menyertakan personel
Bagian III. Kriteria Evaluasi dan Kualifikasi 44

yang diusulkan atau Penawaran yang tidak ditanggapi oleh personel yang
diusulkan (yaitu dengan penyimpangan material, keberatan atau kelalaian) akan
ditolak.

1.4 Peralatan
perlengkapan Peserta Lelangharus dievaluasi untuk menentukan apakah secara
substansial responsif (yaitu tanpa penyimpangan material, reservasi atau
kelalaian) terhadap persyaratan yang ditentukan dalam Bagian VII, Persyaratan
Pekerjaan – Persyaratan Peralatan. Peserta Lelang akan menggunakan
Formulir EQU yang disediakan untuk tujuan ini dalam Bagian IV, Formulir
Penawaran - Proposal Teknis. Penawaran yang tidak menyertakan peralatan
yang diusulkan atau Penawaran yang peralatan yang diusulkan tidak responsif
secara substansial (yaitu dengan penyimpangan material, reservasi atau
kelalaian) akan ditolak.
45 Bagian IV. Formulir Penawaran

Bagian IV. Formulir Penawaran


Tabel Formulir
PENAWARAN TEKNIS

Surat Penawaran Teknis...........................................................................................

Deklarasi Keberusahaan...........................................................................................

Tawaran Teknis........................................................................................................

Organisasi Situs........................................................................................................

Metodologi Lingkungan, Sosial, Kesehatan dan Keselamatan.................................

Pernyataan metode...................................................................................................

Jadwal pembangunan...............................................................................................

Tanaman.......................................................................................................................
.......................................................................................................................

Peralatan Kontraktor.................................................................................................

Personil.....................................................................................................................

Usulan Subkontraktor untuk Item Utama Pabrik dan Jasa Instalasi.........................

Kualifikasi Peserta Lelang Setelah Prakualifikasi.....................................................

TAWARAN KEUANGAN
Surat Penawaran Finansial.......................................................................................76

Jadwal Tarif dan Harga.............................................................................................78


Jadwal No. 1 Pabrik dan Suku Cadang Wajib Dipasok dari Luar Negeri.......78
Jadwal No. 2 Pabrik dan Suku Cadang Wajib Disediakan dari
Di Negara Majikan...............................................................................79
Jadwal No. 3 Jasa Desain..............................................................................80
Jadwal No. 4 Instalasi dan Pelayanan Lainnya..............................................81

Persyaratan Lingkungan, Sosial, Kesehatan dan Keselamatan (ESHS)..................82


Jadwal No. 5: Persyaratan ESHS..................................................................82
Jadwal No. 6. Ringkasan Besar.....................................................................84
Jadwal No. 7 Suku Cadang yang Direkomendasikan....................................85
Jadwal Data Penyesuaian..............................................................................86
Ringkasan Mata Uang Pembayaran..............................................................88

Bentuk Jaminan Penawaran.....................................................................................89


Bagian IV. Formulir Penawaran 46

PENAWARAN TEKNIS
Surat Penawaran Teknis
[Peserta Lelang harus menyiapkan Surat Penawarannya pada kertas Kop Surat yang
mencantumkan nama dan alamatnya]

Tanggal:
Nomor ICB:

Ke: ______________________________________________________________________

Kami yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa:

(a) Kami telah memeriksa dan tidak mempunyai keberatan terhadap Dokumen Lelang,
termasuk Addenda yang diterbitkan sesuai dengan Instruksi kepada Peserta Lelang (ITB
8) ;

(b) Kami tidak mempunyai konflik kepentingan sesuai dengan ITB 4;

(c) Kami tidak ditangguhkan atau dinyatakan tidak memenuhi syarat oleh Pemberi Kerja
berdasarkan pelaksanaan Deklarasi Pengamanan Penawaran di negara Pemberi
Kerjasesuai dengan ITB 4.4;

(d) Kami menawarkan kepada_________________, sesuai dengan Dokumen Lelang,


Layanan Pabrik dan Pemasangan berikut:
;

(e) Penawaran kami akan berlaku untuk jangka waktu _________________ hari sejak
tanggal yang ditetapkan untuk batas waktu pemasukan penawaran sesuai dengan
Dokumen Lelang, dan tetap mengikat kami dan dapat diterima kapan saja sebelum
berakhirnya jangka waktu tersebut;

(f) Kami tidak berpartisipasi, sebagai Peserta Lelang, dalam lebih dari satu Penawaran
dalam proses penawaran ini sesuai dengan ITB 4.2(e), selain dari Penawaran alternatif
yang diajukan sesuai dengan ITB 13;

(G) Kami memahami bahwa iniPenawaran Teknis, bersama dengan penerimaan tertulis
Anda yang disertakan dalam pemberitahuan pemenang, merupakan kontrak yang
mengikat antara kita, sampai kontrak formal disiapkan dan dilaksanakan; Dan

(H) Kami mengakui dan menyetujui bahwa Pemberi Kerja mempunyai hak untuk
membatalkan proses penawaran dan menolak semua Penawaran kapan saja sebelum
pemberian kontrak tanpa menimbulkan tanggung jawab apa pun kepada kami;

(Saya) Kami dengan ini menyatakan bahwa kami telah mengambil langkah-langkah untuk
memastikan bahwa tidak ada orang yang bertindak atas nama kami atau atas nama
kami yang akan terlibat dalam penipuan dan korupsi apa pun.

Nama Peserta Lelang*

Nama orang yang berwenang menandatangani Penawaran atas nama Peserta Lelang**
47 Bagian IV. Formulir Penawaran

Judul orang yang menandatangani Penawaran

Tanda tangan orang yang disebutkan di atas

Tanggal ditandatangani ________________________________ hari __________, _____

*: Dalam hal Penawaran diajukan oleh JV, sebutkan nama JV tersebut sebagai Penawar

**: Penandatangan Penawaran harus mempunyai surat kuasa yang diberikan oleh Peserta
Lelang untuk dilampirkan pada Penawaran
Bagian IV. Formulir Penawaran 48

Deklarasi Keberusahaan

Nama referensi Aplikasi/Penawaran/Kontrak: ("Kontrak")0


Ke: ("Badan Pelaksana Proyek")
1. Kami mengakui dan menerima bahwa KfW hanya membiayai proyek-proyek Project
Executing Agency (“PEA”)0tunduk pada ketentuannya sendiri yang ditetapkan dalam
Perjanjian Pendanaan yang disepakati dengan PEA. Sebagai konsekuensinya, tidak ada
hubungan hukum antara KfW dan perusahaan kami, Perusahaan Patungan kami, atau
Subkontraktor kami berdasarkan Kontrak. PEA mempunyai tanggung jawab eksklusif atas
persiapan dan pelaksanaan Proses Tender dan pelaksanaan Kontrak.
2. Kami dengan ini menyatakan bahwa baik kami maupun anggota dewan atau perwakilan
hukum kami atau anggota lain dari Usaha Patungan kami termasuk Subkontraktor
berdasarkan Kontrak tidak berada dalam situasi berikut:
2.1) bangkrut, ditutup atau menghentikan kegiatan kami, kegiatan kami dikelola oleh
pengadilan, masuk dalam kurator, reorganisasi atau berada dalam situasi serupa;
2.2) dihukum berdasarkan keputusan akhir atau keputusan administratif akhir atau
dikenakan sanksi keuangan oleh PBB, Uni Eropa atau Jerman karena keterlibatan
dalam organisasi kriminal, pencucian uang, pelanggaran terkait teroris, pekerja anak
atau perdagangan manusia;kriteria pengecualian ini juga berlaku bagi Badan hukum,
yang mayoritas sahamnya dikuasai atau dikuasai oleh perorangan atau Badan hukum
yang juga tunduk pada hukuman atau sanksi tersebut;
2.3) telah dinyatakan bersalah berdasarkan keputusan akhir pengadilan atau
keputusan administratif akhir oleh pengadilan, Uni Eropa, otoritas nasional di Negara
Mitra atau di Jerman karena Praktik yang Dapat Dikenai Sanksi sehubungan dengan
Proses Tender atau pelaksanaan Kontrak atau untuk suatu ketidakteraturan yang
mempengaruhi kepentingan keuangan UE (jika terdapat keyakinan seperti itu,
Pemohon atau Peserta Lelang harus melampirkan pada Deklarasi Kepemilikan ini
informasi pendukung yang menunjukkan bahwa keyakinan tersebut tidak relevan
dalam konteks Kontrak ini dan bahwa tindakan kepatuhan yang memadai telah
diambil dalam reaksi);
2.4) telah mengalami, dalam lima tahun terakhir, pengakhiran kontrak yang
sepenuhnya diselesaikan terhadap kami karena kegagalan signifikan atau terus-
menerus dalam mematuhi kewajiban kontrak kami selama pelaksanaan Kontrak
tersebut, kecuali pengakhiran ini ditentang dan penyelesaian perselisihan masih
tertunda atau belum dikonfirmasi penyelesaian penuh terhadap kami;
2.5) tidak memenuhi kewajiban fiskal yang berlaku sehubungan dengan pembayaran
pajak di domisili pajak masing-masing dan di negara asal PEA (kontraktor yang
berbasis di negara-negara Annex 1 (https://www.consilium.europa.eu/de/policies/eu-
list-of-non-cooperative-jurisdictions/) harus menyerahkan pernyataan kesesuaian
perpajakan yang telah lengkap dan ditandatangani secara sah (Lampiran 1 pada
Pernyataan Kepemilikan) selain Pernyataan Kepemilikan pada saat pemberian
kontrak/peninjauan kembali kontrak. Hal ini akan menjadi bagian yang tidak
terpisahkan dari kontrak. Kegagalan untuk menyerahkan dapat mengakibatkan
pengecualian dari prosedur pemberian penghargaan. Bagi kontraktor yang berbasis di
negara-negara yang tidak terdaftar sebagai negara-negara Annex I, hanya
0
Istilah-istilah yang menggunakan huruf kapital, namun tidak didefinisikan lain dalam Deklarasi Kewajiban ini,
memiliki arti sebagaimana diberikan pada istilah tersebut dalam “Pedoman Pengadaan Jasa Konsultan,
Pekerjaan, Barang, Pabrik dan Jasa Non-Konsultasi dalam Kerjasama Keuangan dengan Negara Mitra”.
0
PEA berarti pembeli, pemberi kerja, klien, tergantung kasusnya, untuk pengadaan Jasa Konsultasi, Pekerjaan,
Pabrik, Barang atau Jasa Non-Konsultasi.
49 Bagian IV. Formulir Penawaran

Declaration of Undertaking yang harus diserahkan,dan bukan pernyataan kesesuaian


perpajakan;
2.6) tunduk pada keputusan pengecualian Bank Dunia atau bank pembangunan
multilateral lainnya dan terdaftar di situs webhttp://www.worldbank.org/debarratau
masing-masing pada daftar yang relevan dari bank pembangunan multilateral lainnya
(dalam hal pengecualian tersebut, Pemohon atau Peserta Lelang harus melampirkan
pada Deklarasi Kepemilikan ini informasi pendukung yang menunjukkan bahwa
pengecualian ini tidak relevan dalam konteks Kontrak ini dan bahwa kepatuhan yang
memadai tindakan telah diambil sebagai reaksi); atau
2.7) bersalah karena memberikan keterangan yang keliru dalam memberikan
informasi yang diperlukan sebagai syarat untuk berpartisipasi dalam Prosedur Tender
ini.
3. Kami dengan ini menyatakan bahwa baik kami, maupun anggota Usaha Patungan kami,
atau Subkontraktor kami mana pun berdasarkan Kontrak, tidak berada dalam situasi
konflik kepentingan berikut ini:
3.1) menjadi afiliasi yang dikendalikan oleh PEA atau pemegang saham yang
mengendalikan PEA, kecuali konflik kepentingan yang timbul telah menjadi perhatian
KfW dan diselesaikan secara memuaskan;
3.2) mempunyai hubungan bisnis atau keluarga dengan staf PEA yang terlibat dalam
Proses Tender atau pengawasan Kontrak yang dihasilkan, kecuali konflik kepentingan
yang timbul telah diberitahukan kepada KfW dan diselesaikan secara memuaskan;
3.3) dikuasai atau dikuasai oleh Pemohon atau Peserta Lelang lain, atau berada
dibawah pengendalian yang sama dengan Pemohon atau Peserta Lelang lain, atau
menerima dari atau memberikan subsidi langsung atau tidak langsung kepada
Pemohon atau Peserta Lelang lain, mempunyai kuasa hukum yang sama dengan
Pemohon atau Peserta Lelang lain, tetap menjaga kontak langsung atau tidak
langsung dengan Pemohon atau Peserta Lelang lain yang memungkinkan kami
memiliki atau memberikan akses terhadap informasi yang terkandung dalam masing-
masing Aplikasi atau Penawaran, mempengaruhi mereka atau mempengaruhi
keputusan PEA;
3.4) terlibat dalam kegiatan Layanan Konsultasi, yang menurut sifatnya mungkin
bertentangan dengan penugasan yang akan kami laksanakan untuk PEA;
3.5) dalam hal pengadaan Pekerjaan, Pabrik atau Barang:
i. telah mempersiapkan atau pernah berhubungan dengan Seseorang yang
menyiapkan spesifikasi, gambar, perhitungan dan dokumentasi lainnya untuk
digunakan dalam Proses Tender Kontrak ini;
ii. telah direkrut (atau diusulkan untuk direkrut) sendiri atau afiliasi kami, untuk
melakukan pengawasan atau inspeksi pekerjaan untuk Kontrak ini;
4. Jika kami adalah badan usaha milik negara, dan bersaing dalam Proses Tender, kami
menyatakan bahwa kami memiliki otonomi hukum dan keuangan dan bahwa kami
beroperasi berdasarkan undang-undang dan peraturan komersial.
5. Kami berjanji untuk memberitahukan PEA, yang akan menginformasikan kepada KfW,
setiap perubahan situasi sehubungan dengan poin 2 hingga 4 di atas.
6. Dalam konteks Proses Tender dan pelaksanaan Kontrak terkait:
6.1) baik kami maupun anggota Usaha Patungan kami atau Subkontraktor kami mana
pun berdasarkan Kontrak tidak pernah terlibat atau tidak akan terlibat dalam Praktik
yang Dapat Dikenakan Sanksi selama Proses Tender dan dalam hal pemenangan
Kontrak, tidak akan terlibat dalam Praktik yang Dapat Dikenakan Sanksi selama
pelaksanaan Kontrak;
Bagian IV. Formulir Penawaran 50

6.2) baik kami maupun anggota Usaha Patungan kami atau Subkontraktor kami mana
pun berdasarkan Kontrak tidak boleh memperoleh atau memasok peralatan apa pun
atau beroperasi di sektor apa pun yang berada di bawah embargo Perserikatan
Bangsa-Bangsa, Uni Eropa, atau Jerman; Dan
6.3) kami berkomitmen untuk mematuhi dan memastikan bahwa Subkontraktor dan
pemasok utama kami berdasarkan Kontrak mematuhi standar lingkungan hidup dan
ketenagakerjaan internasional, konsisten dengan undang-undang dan peraturan yang
berlaku di negara pelaksanaan Kontrak dan konvensi dasar Organisasi Perburuhan
Internasional0(ILO) dan perjanjian lingkungan hidup internasional. Selain itu, kami
akan menerapkan langkah-langkah mitigasi risiko lingkungan dan sosial ketika
ditentukan dalam rencana pengelolaan lingkungan dan sosial yang relevan atau
dokumen serupa lainnya yang disediakan oleh PEA dan, dalam hal apa pun,
menerapkan langkah-langkah untuk mencegah eksploitasi dan pelecehan seksual
serta kekerasan berbasis gender.
7. Dalam hal pemenangan suatu Kontrak, kami, serta seluruh anggota mitra Usaha
Patungan dan Subkontraktor kami berdasarkan Kontrak akan, (i) berdasarkan permintaan,
memberikan informasi terkait dengan Proses Tender dan pelaksanaan Kontrak dan (ii )
mengizinkan PEA dan KfW atau auditor yang ditunjuk oleh salah satu dari mereka, dan
dalam hal pembiayaan oleh Uni Eropa juga kepada lembaga-lembaga Eropa yang
mempunyai kompetensi berdasarkan hukum Uni Eropa, untuk memeriksa rekening,
catatan dan dokumen masing-masing, untuk mengizinkan pemeriksaan mendadak dan
untuk memastikan akses ke lokasi dan proyek terkait.
8. Dalam hal pemenangan suatu Kontrak, kami, serta semua mitra Usaha Patungan dan
Subkontraktor kami berdasarkan Kontrak berjanji untuk menyimpan catatan dan dokumen
yang disebutkan di atas sesuai dengan hukum yang berlaku, namun dalam hal apa pun
setidaknya selama enam tahun sejak tanggal tersebut. pemenuhan atau pengakhiran
Kontrak. Transaksi keuangan dan laporan keuangan kami harus tunduk pada prosedur
audit sesuai dengan hukum yang berlaku. Selain itu, kami menerima bahwa data kami
(termasuk data pribadi) yang dihasilkan sehubungan dengan persiapan dan pelaksanaan
Proses Tender serta pelaksanaan Kontrak disimpan dan diproses sesuai dengan hukum
yang berlaku oleh PEA dan KfW.

Nama:________________________________ Dalam kapasitas:__________________________


Berwenang untuk menandatangani atas nama dan atas nama0:___________________________

Tanda tangan:_________________________ _______________________________________


____________________________Bertanggal:

0
Apabila konvensi-konvensi ILO belum sepenuhnya diratifikasi atau dilaksanakan di negara Pengguna Jasa, maka
Pemohon/Peserta Lelang/Kontraktor, sesuai dengan kepuasan Pengguna Jasa dan KfW, akan mengusulkan dan
melaksanakan tindakan-tindakan yang sesuai dengan semangat konvensi-konvensi ILO tersebut sehubungan
dengan a) keluhan pekerja mengenai kondisi kerja dan syarat kerja, b) pekerja anak, c) kerja paksa, d) organisasi
pekerja dan e) non-diskriminasi.
0
Jika JV, masukkan nama JV. Orang yang akan menandatangani permohonan, penawaran atau proposal atas
nama Pemohon/Peserta Lelang harus melampirkan surat kuasa dari Pemohon/Peserta Lelang.
51 Bagian IV. Formulir Penawaran

Lampiran 1

Pernyataan Kepatuhan Pajak – konfirmasi yang mengikat bagi badan hukum

Nama perusahaan

Dengan ini saya menegaskan dengan tanda tangan saya bahwa:


1. Saya berwenang untuk membuat pernyataan ini atas nama perusahaan di
atas;
2. perusahaan membayar secara wajar seluruh pajak sesuai dengan peraturan
perpajakan di negara tempat perusahaan berdomisili;
3. perusahaan tidak sedang dan belum pernah terlibat dalam perkara hukum
apapun mengenai perpajakan perusahaan;
4. perusahaan akan membayar pajak yang mungkin timbul dari penyediaan jasa
yang dikontrak;
5. semua informasi dan pernyataan yang diberikan sebelumnya adalah lengkap,
akurat dari segi isinya dan benar saat ini.

........................ ............... ................................................. ....


(Tempat) (Tanggal) (Nama konsultan)

................................................. .....

(Tanda tangan))
Bagian IV. Formulir Penawaran 52

Lampiran 1

Pernyataan kesesuaian pajak – konfirmasi yang mengikat bagi perorangan

Dengan ini saya menegaskan dengan tanda tangan saya bahwa:


1. Saya membuat pernyataan ini atas nama saya/atas nama saya sendiri;
2. Saya membayar pajak yang wajib saya bayar berdasarkan undang-
undang pajak di negara tempat saya tinggal;
3. Saat ini saya tidak terlibat dalam proses pengadilan hukum perpajakan,
dan saya juga belum pernah terlibat di masa lalu;
4. Saya akan membayar pajak yang mungkin timbul dari penyediaan
layanan yang dikontrak;
5. Semua informasi dan pernyataan konfirmasi ini telah saya isi secara
lengkap, akurat dari segi isinya dan terkini pada saat ini.

............... ............... ................................................. .....


(Tempat) (Tanggal) (Nama orang)

................................................. .....

(Tanda tangan)
53 Bagian IV. Formulir Penawaran

Tawaran Teknis

- Organisasi Situs

- Metodologi Lingkungan, Sosial, Kesehatan dan Keselamatan (ESHS).

- Pernyataan metode

- Jadwal Konstruksi (termasuk Jadwal Mobilisasi)

- Tanaman

- Peralatan Kontraktor

- Personil

- Usulan Subkontraktor untuk Item Utama Pabrik dan Jasa Instalasi

- Yang lain
Bagian IV. Formulir Penawaran 54

Organisasi Situs

Memperhatikan bahwa pekerjaan akan dilakukan di rumah sakit operasional/yang


digunakan.
55 Bagian IV. Formulir Penawaran

Metodologi Lingkungan, Sosial, Kesehatan dan


Keselamatan
Peserta Lelang harus menyediakan Metodologi ESHS yang memberikan informasi tentang
bagaimana Peserta Lelang harus memenuhi persyaratan dan tujuan tersebut, yang
ditentukan dalam Bagian VII, Persyaratan Pekerjaan - Spesifikasi ESHS.

Metodologi ESHS yang diserahkan harus berupa rancangan awal Rencana Pengelolaan
Lingkungan dan Sosial Wilayah Proyek (PA-ESMP), yang isinya dirinci dalam Lampiran 1
Spesifikasi ESHS.

Informasi harus diberikan pada semua item dari daftar isi yang disebutkan di atas.

Untuk mengatasi isu-isu ESHS yang sangat sensitif yang disoroti selama penilaian dampak
lingkungan dan sosial proyek, Metodologi ESHS harus memberikan informasi rinci mengenai
pengelolaan hal-hal berikut:

(a) Sumber daya dan fasilitas ESHS serta organisasi pemantau ESHS;
(b) Deskripsi Area Proyek (base camp, penggalian, lubang peminjaman, area
penyimpanan);
(c) Kesehatan & Keselamatan di Area Proyek;
(d) Produk berbahaya;
(e) Emisi atmosfer, kebisingan dan getaran;
(f) Pengelolaan sampah;
(g) Rehabilitasi dan revegetasi lokasi;

Penawaran yang Metodologi ESHS-nya dinilai tidak responsif secara substansial (yaitu
dengan penyimpangan material, keberatan atau kelalaian) terhadap Spesifikasi ESHS akan
ditolak.
Bagian IV. Formulir Penawaran 56

Pernyataan metode

Setiap Peserta Lelang harus menguraikan rincian Pernyataan Metode Pekerjaan


untuk menunjukkan bagaimana hal tersebut dapat memenuhi tujuan dan persyaratan
Pengguna Jasa. Minimal, Pernyataan Metode harus membahas hal-hal berikut:

(a) Rincian pengaturan dan metode yang diusulkan oleh Peserta Lelang untuk
dilaksanakan dalam pembangunan Pekerjaan, dengan cukup rinci untuk
menunjukkan kecukupannya untuk mencapai persyaratan Kontrak
termasuk penyelesaian dalam Waktu Penyelesaian yang dinyatakan dalam
Syarat-Syarat Khusus Kontrak.

(b) Garis besar pengaturan Peserta Lelang untuk mengatur koordinasi akses
Lokasi.

(c) Komentar mengenai aspek geoteknik dan bawah permukaan Pekerjaan


termasuk material, sumber material dan kendala apa pun.

(d) Komentar tentang logistik.

(e) Garis besar pengaturan dan organisasi Peserta Lelang untuk memastikan
kepatuhan terhadap Persyaratan Pekerjaan.

(f) Garis besar pengaturan Peserta Lelang untuk melaksanakan pengujian


setelah selesai sebagaimana ditentukan dalam Persyaratan Pekerjaan.
57 Bagian IV. Formulir Penawaran

Jadwal pembangunan
Program termasuk jalur kritis dan termasuk namun tidak terbatas pada Tes (FIDIC,
klausul 7.4) dan Tes Penyelesaian (FIDIC, klausul 9). Peserta Lelang harus
memberikan program dan jadwal rinci untuk mobilisasi dan penyelesaian Pekerjaan
yang akan dilakukan, termasuk tanggal mulai dan penyelesaian masing-masing
komponen dan identifikasi pencapaian dan jalur kritis. Program dan jadwal
pelaksanaannya akan disusun sesuai Lampiran 1 dan paling sedikit mencakup
aspek-aspek berikut:

(a) Rincian jadwal yang diusulkan untuk memperoleh izin yang mungkin
diperlukan untuk memulai Pekerjaan, termasuk persiapan studi yang
diperlukan, informasi pendukung, dan permohonan.

(b) Rincian usulan jangka waktu pelaksanaan Pekerjaan dalam Waktu


Penyelesaian, dalam bentuk diagram batang yang menunjukkan jalur kritis.

(c) Rincian jadwal yang diusulkan untuk pengujian, pelaksanaan dan serah terima
Pekerjaan yang telah selesai.
Bagian IV. Formulir Penawaran 58

Tanaman

Silakan lihat Lampiran 1


59 Bagian IV. Formulir Penawaran

Peralatan Kontraktor
Bentuk EQU
Peserta Lelang harus memberikan informasi yang memadai untuk menunjukkan dengan jelas bahwa ia
mempunyai kemampuan untuk memenuhi persyaratan peralatan Kontraktor utama yang tercantum
dalam Bagian III, Kriteria Evaluasi dan Kualifikasi. Formulir terpisah harus disiapkan untuk setiap item
peralatan yang terdaftar, atau untuk peralatan alternatif yang diusulkan oleh Peserta Lelang.

Barang peralatan

Informasi Nama pabrikan Model dan peringkat daya


peralatan
Kapasitas Tahun pembuatan

Status terkini Lokasi saat ini

Rincian komitmen saat ini

Sumber Tunjukkan sumber peralatan


oHaiDimiliki oHaiSewaan oHaiDisewakanoHaiDiproduksi secara khusus

Hilangkan informasi berikut untuk peralatan milik Peserta Lelang.

Pemilik Nama pemilik


Alamat pemilik

Telepon Nama dan jabatan kontak


Fax Teleks
Perjanjian Rincian perjanjian sewa/sewa/pembuatan khusus untuk proyek tersebut
Bagian IV. Formulir Penawaran 60

Personil

Formulir PER-1

Personil yang Diusulkan

Peserta lelang harus memberikan nama personel yang memenuhi syarat untuk memenuhi persyaratan
yang ditentukan dalam Bagian III. Data pengalaman mereka harus diberikan menggunakan Formulir di
bawah ini untuk setiap kandidat.

1. Judul posisi*

Nama

2. Judul posisi*

Nama

3. Judul posisi*

Nama

4. Judul posisi*

Nama

*Sebagaimana tercantum dalam Bagian III.


61 Bagian IV. Formulir Penawaran

Formulir PER-2

Resume Personil yang Diusulkan

Nama Penawar

Posisi

Informasi Nama Tanggal lahir


personel

Kualifikasi Profesional

Pekerjaan Nama Perusahaan


saat ini

Alamat majikan

Telepon Kontak (manajer / petugas


personalia)

Fax Surel

Judul pekerjaan Bertahun-tahun dengan majikan saat


ini

Ringkaslah pengalaman profesional selama 20 tahun terakhir, dalam urutan kronologis terbalik.
Tunjukkan pengalaman teknis dan manajerial tertentu yang relevan dengan proyek.

Dari Ke Perusahaan / Proyek / Jabatan / Pengalaman teknis dan manajemen


yang relevan
Bagian IV. Formulir Penawaran 62

Usulan Subkontraktor untuk Item Utama Pabrik dan


Jasa Instalasi

Daftar item utama Layanan Pabrik dan Instalasi disediakan di bawah ini.

Subkontraktor dan/atau pabrikan berikut diusulkan untuk melaksanakan fasilitas yang disebutkan.
Penawar bebas mengajukan lebih dari satu untuk setiap item

Item Utama Layanan Pabrik Subkontraktor/Produsen yang Diusulkan Kebangsaan


dan Instalasi
63 Bagian IV. Formulir Penawaran

Kualifikasi Peserta Lelang Setelah Prakualifikasi

Peserta Lelang harus memperbarui informasi yang diberikan selama identifikasi pelaksanaan
daftar pendek untuk menunjukkan bahwa iatetap memenuhi kriteria yang digunakan pada
saat penetapan daftar pendek dengan menggunakan Formulir relevan yang disertakan
dalam Bagian ini.
Bagian IV. Formulir Penawaran 64

Kriteria Persyaratan / Maks. Skor


Usaha Patungan (sudah ada atau Persyaratan /
TID Entitas direncanakan) Formulir
Subjek Persyaratan Dokumentasi
AK. tunggal Gabungan
Setiap anggota Satu Anggota
Semua Pihak

3. Situasi dan Kinerja Keuangan


3.1 Kemampuan (i) Pemohon harus menunjukkan bahwa Harus Harus T/A T/A Formulir FIN–
Finansial: ia mempunyai akses terhadap, atau memenuhi memenuhi 3.1 beserta
Likuiditas mempunyai, aset likuid, aset riil tidak persyaratan persyaratan lampiran dan
terbebani, jalur kredit, dan sarana FIN-3.3
keuangan lainnya (terlepas dari
pembayaran di muka kontraktual) yang
cukup untuk memenuhi kebutuhan arus
kas konstruksi yang diperkirakan
sebesar EUR 150.000,00 untuk kontrak
pokok setelah dikurangi komitmen
lainnya dari Pemohon
3.2 Kemampuan (ii) Pemohon juga harus menunjukkan, Harus Harus T/A T/A Bentuk FIN–
Finansial: untuk kepuasan Pengguna Jasa, bahwa memenuhi memenuhi 3.1 dan FIN-
Sumber ia mempunyai sumber pendanaan yang persyaratan persyaratan 3.4
Pembiayaan memadai untuk memenuhi kebutuhan
Lainnya arus kas atas pekerjaan yang sedang
berlangsung dan untuk komitmen
kontrak di masa depan.
3.3 Kemampuan (iii) Neraca yang telah diaudit atau, jika Harus T/A Harus T/A Formulir FIN–
Keuangan: tidak diwajibkan oleh undang-undang memenuhi memenuhi 3.1 beserta
Posisi negara Pemohon, laporan keuangan lain persyaratan persyaratan lampirannya
Keuangan yang dapat diterima oleh Pengguna
Jasa, untuk tiga (3) tahun terakhir harus
diserahkan dan harus menunjukkan
kesehatan posisi keuangan Pemohon
saat ini. berdasarkan kriteria berikut:
a) Rasio likuiditas ≥ 1,1

Current Assets
≥1.1
Current Liabilities
b) Rasio hutang ≤ 80%
65 Bagian IV. Formulir Penawaran

Kriteria Persyaratan / Maks. Skor


Usaha Patungan (sudah ada atau Persyaratan /
TID Entitas direncanakan) Formulir
Subjek Persyaratan Dokumentasi
AK. tunggal Gabungan
Setiap anggota Satu Anggota
Semua Pihak
Total Liabilities∗100
≤ 80 %
Total Assets

Formulir FIN–
3.4 Rata-rata Omset Omset konstruksi tahunan minimum Harus Harus Harus Harus 3.2
Konstruksi sebesar EUR 1.440.000,-untuk tiga (3) memenuhi memenuhi memenuhi memenuhi
Tahunan tahun terakhir, dihitung sebagai total persyaratan persyaratan [dua puluh [empat puluh]
pembayaran tahunan bersertifikat yang lima] [25]% [40]% dari
diterima untuk kontrak yang sedang dari persyaratan
berjalan dan/atau selesai persyaratan

4. Pengalaman Konstruksi
4.1 Pengalaman Pengalaman dalam kontrak konstruksi Harus T/A Harus T/A Formulir EXP–
Konstruksi sebagai kontraktor utama, anggota JV, memenuhi memenuhi 4.1
Umum subkontraktor, atau kontraktor persyaratan persyaratan
manajemen setidaknya selama tiga (3)
tahun terakhir, mulai 1 Januari 2018.
4.2 Pengalaman Setidaknya dua (2) Serupa0kontrak Harus Harus T/A T/A Formulir EXP-
(a) Konstruksi & dengan setidaknya kombinasi dua memenuhi memenuhi 4.2 (a)
Manajemen bentuk kontrak (yaitu desain, konstruksi persyaratan persyaratan
Kontrak Khusus dan rehabilitasi Rumah Sakit,
Laboratorium, Fasilitas Pelayanan
Kesehatan), memuaskan dan
substansial0diselesaikan sebagai
kontraktor utama, anggota usaha
patungan0, kontraktor manajemen atau
subkontraktor 4 antara 1 Januari 2017
dan 30 Desember 2023 (batas waktu
pengajuan aplikasi) dengan nilai
0
Kesamaan tersebut didasarkan pada ukuran fisik, kompleksitas, metode/teknologi dan/atau sifat lain yang diuraikan dalam Bagian VII Ruang Lingkup Pekerjaan.
Penjumlahan empat (4) kontrak bernilai kecil (kurang dari nilai yang ditentukan berdasarkan persyaratan) untuk memenuhi persyaratan keseluruhan akan diterima.
0
Penyelesaian substansial harus didasarkan pada 80% atau lebih pekerjaan yang diselesaikan berdasarkan kontrak.
0
Untuk kontrak-kontrak yang mana Pemohon berpartisipasi sebagai anggota usaha patungan atau sub-kontraktor, hanya bagian Pemohon, berdasarkan nilai, yang dianggap
memenuhi persyaratan ini.
Pabrik-SBD-YB-2tahap-1-2env-Jan2019-EN
Bagian IV. Formulir Penawaran 66

Kriteria Persyaratan / Maks. Skor


Usaha Patungan (sudah ada atau Persyaratan /
TID Entitas direncanakan) Formulir
Subjek Persyaratan Dokumentasi
AK. tunggal Gabungan
Setiap anggota Satu Anggota
Semua Pihak
minimum EUR 960.000,00;
4.2 Pengalaman Untuk kontrak-kontrak di atas atau Harus Harus T/A Harus Formulir EXP–
(b) Konstruksi kontrak-kontrak lainnya yang memenuhi memenuhi memenuhi 4.2 (b)
dalam kegiatan diselesaikan dan sedang dilaksanakan persyaratan persyaratan persyaratan
utama sebagai kontraktor utama, anggota berikut untuk
usaha patungan, kontraktor manajemen aktivitas utama
atau subkontraktor4 pada atau setelah yang tercantum
hari pertama tahun kalender selama di bawah ini
jangka waktu yang ditetapkan dalam [daftar aktivitas
4.2(a) di atas, pengalaman konstruksi utama dan
minimum di bidang tersebut kegiatan- persyaratan
kegiatan utama berikut berhasil minimum
diselesaikan0: terkait]
(1) Desain Karya Arsitektur dan MEP
Rumah Sakit atau Laboratorium atau
Fasilitas Pelayanan Kesehatan
(2) Pembangunan atau Rehabilitasi
Rumah Sakit atau Laboratorium atau
Fasilitas Pelayanan Kesehatan

0
Volume, jumlah atau tingkat produksi dari setiap aktivitas utama dapat ditunjukkan dalam satu atau lebih kontrak yang digabungkan jika dilaksanakan dalam periode waktu
yang sama. Laju produksi adalah laju produksi tahunan untuk aktivitas (atau aktivitas) konstruksi utama.
67 Bagian IV. Formulir Penawaran

Formulir FIN3.1Situasi dan Kinerja Keuangan


[Tabel berikut diisi untuk Pemohon dan masing-masing Anggota JV]

Nama Pemohon: [masukkan nama lengkap]


Tanggal: [masukkan hari, bulan, tahun]
Nama Anggota Usaha Patungan:[masukkan nama lengkap]
Nomor dan gelar ICB: [masukkan nomor dan gelar ICB]
Halaman [masukkan nomor halaman] dari [masukkan jumlah total] halaman

1. Data keuangan

Jenis informasi keuangan di Informasi bersejarah untuk sebelumnya_[masukkan nomor]


(mata uang) tahun,
[masukkan kata-kata]
(jumlah dalam mata uang, mata uang, nilai tukar, setara EUR)

Tahun 1 Tahun 2 Tahun 3 Tahun 4 Tahun 5

Laporan Posisi Keuangan (Informasi dari Neraca)

Jumlah Aset (TA)

Jumlah Kewajiban (TL)

Total Ekuitas/Kekayaan
Bersih (NW)
Aset Lancar (CA)

Kewajiban Lancar (CL)

Modal Kerja (WC)

Informasi dari Laporan Laba Rugi


Total Pendapatan (TR)

Laba Sebelum Pajak (PBT)

Informasi Arus Kas


Arus Kas dari Aktivitas
Operasi

2. Dokumen keuangan
Bagian IV. Formulir Penawaran

Pemohon dan para pihak harus memberikan salinan laporan keuangan [angka] tahun sesuai
Bagian III Kualifikasi dan Evaluasi Subfaktor 3.1. Laporan keuangan harus:

(A) mencerminkan keadaan keuangan Pemohon atau anggota JV, dan bukan merupakan
entitas afiliasi (seperti perusahaan induk atau anak perusahaan).

(B) diaudit atau disertifikasi secara independen sesuai dengan peraturan setempat.

(C) lengkap, termasuk seluruh catatan atas laporan keuangan.

(D) sesuai dengan periode akuntansi yang telah diselesaikan dan diaudit.

 Terlampir adalah salinan laporan keuangan0Untuk[nomor]tahun yang dibutuhkan di atas; dan


mematuhi persyaratan

0
Jika laporan keuangan terbaru dibuat untuk periode yang lebih awal dari 12 bulan sejak tanggal penerapan,
alasannya harus dapat dibenarkan.
69 Bagian IV. Formulir Penawaran

Formulir FIN3.2Perputaran Konstruksi Tahunan Rata-rata


[Tabel berikut harus diisi untuk Pemohon dan untuk setiap anggota Usaha Patungan]

Nama Pemohon: [masukkan nama lengkap]


Tanggal: [masukkan hari, bulan, tahun]
Nama Anggota Usaha Patungan:[masukkan nama lengkap]
Nomor dan gelar ICB: [masukkan nomor dan gelar ICB]
Halaman [masukkan nomor halaman] dari [masukkan jumlah total] halaman

Data omset tahunan (khusus konstruksi)


Tahun Jumlah Kurs EURsetara
Mata uang
[sebutkan [masukkan jumlah dan [masukkan nilai [masukkan setara
tahun tunjukkan mata uang] tukar yang EUR]
kalender] digunakan untuk
menghitung
ekuivalen EUR]

Rata-rata Omset
Konstruksi
Tahunan *

* Total setara EURuntuk semua tahun dibagi dengan jumlah tahun. Lihat Bagian III, Kualifikasi
dan Evaluasi, Klausul 3.2.
Bagian IV. Formulir Penawaran

Formulir FIN–3.3Sumber Pembiayaan

[Tabel berikut harus diisi untuk Pemohon dan seluruh anggota digabungkan dalam kasus Joint
Venture]

Tentukan usulan sumber pembiayaan, seperti aset likuid, aset riil tidak terbebani, jalur kredit,
dan sarana keuangan lainnya, setelah dikurangi komitmen saat ini, yang tersedia untuk
memenuhi total permintaan arus kas konstruksi dari kontrak pokok atau kontrak
sebagaimana ditentukan dalam Bagian III, Kualifikasi dan Evaluasi.

Sumber keuangan
TID Sumber pembiayaan Jumlah (setara EUR)
AK.

3
71 Bagian IV. Formulir Penawaran

Formulir FIN–3.4
Komitmen Kontrak Saat Ini / Pekerjaan Sedang
Berlangsung

[Tabel berikut harus diisi untuk Pemohon dan seluruh anggota digabungkan dalam kasus Joint
Venture]

Pemohon dan masing-masing anggota JV harus memberikan informasi mengenai


komitmen mereka saat ini pada semua kontrak yang telah diberikan, atau yang surat
niat atau penerimaannya telah diterima, atau untuk kontrak yang mendekati
penyelesaian, namun untuk kontrak tersebut terdapat sertifikat penyelesaian penuh
yang tidak memenuhi syarat. masih belum diterbitkan.

Komitmen Kontrak Saat Ini


Rata-rata Faktur
Nilai Karya Perkiraan
milik majikan Bulanan Selama
TID Luar Biasa Tanggal
Nama Kontrak Alamat Kontak, Telp, Enam Bulan
AK. [Setara EUR Penyelesai
Faks Terakhir[EUR /
Saat Ini] an
bulan)]
1

5
Bagian IV. Formulir Penawaran

Formulir EXP-4.1
Pengalaman Konstruksi Umum
[Tabel berikut diisi untuk Pemohon dan dalam hal Pemohon JV, masing-masing Anggota]

Nama Pemohon: [masukkan nama lengkap]


Tanggal: [masukkan hari, bulan, tahun]
Nama Anggota Usaha Patungan:[masukkan nama lengkap]
Nomor dan gelar ICB: [masukkan nomor dan gelar ICB]
Halaman [masukkan nomor halaman] dari [masukkan jumlah total] halaman

[Identifikasi kontrak yang menunjukkan pekerjaan konstruksi berkelanjutan selama [angka]


tahun terakhir sesuai dengan Bagian III, Kualifikasi dan Evaluasi, Sub-Faktor 4.1. Buat daftar
kontrak secara kronologis, menurut tanggal dimulainya (mulai).]

Tahun Tahun Identifikasi Kontrak Peran Pemohon


Awal Berakhir
[sebutkan [sebutkan Nama kontrak:[masukkan nama lengkap] [masukkan
tahun] tahun] Deskripsi Singkat Pekerjaan yang dilakukan oleh "Kontraktor
Pemohon:[jelaskan pekerjaan yang dilakukan secara Utama” atau
singkat] “Anggota JV” atau
Jumlah kontrak:[masukkan jumlah dalam mata uang, “Subkontraktor”
sebutkan mata uang yang digunakan, nilai tukar dan atau “Kontraktor
setara EUR] Manajemen”]
Nama Perusahaan:[sebutkan nama lengkap]
Alamat:[sebutkan jalan/nomor/kota/negara]

Nama kontrak:[masukkan nama lengkap] [masukkan


Deskripsi Singkat Pekerjaan yang dilakukan oleh "Kontraktor
Pemohon:[jelaskan pekerjaan yang dilakukan secara Utama” atau
singkat] “Anggota JV” atau
Jumlah kontrak:[masukkan jumlah dalam mata uang, “Subkontraktor”
sebutkan mata uang yang digunakan, nilai tukar dan atau “Kontraktor
setara EUR] Manajemen”]
Nama Perusahaan:[sebutkan nama lengkap]
Alamat:[sebutkan jalan/nomor/kota/negara]

Nama kontrak:[masukkan nama lengkap] [masukkan


Deskripsi Singkat Pekerjaan yang dilakukan oleh "Kontraktor
Pemohon:[jelaskan pekerjaan yang dilakukan secara Utama” atau
singkat] “Anggota JV” atau
Jumlah kontrak:[masukkan jumlah dalam mata uang, “Subkontraktor”
sebutkan mata uang yang digunakan, nilai tukar dan atau “Kontraktor
setara EUR] Manajemen”]
Nama Perusahaan:[sebutkan nama lengkap]
Alamat:[sebutkan jalan/nomor/kota/negara]
73 Bagian IV. Formulir Penawaran

Formulir EXP4.2 (a) Pengalaman Konstruksi dan


Manajemen Kontrak Khusus

[Tabel berikut diisi secara terpisah untuk kontrak yang dilakukan oleh Pemohon
atau masing-masing anggota Joint Venture]

Nama Pemohon: [masukkan nama lengkap]


Tanggal: [masukkan hari, bulan, tahun]
Nama Anggota Joint Venture:[masukkan nama lengkap]
Nomor dan gelar ICB: [masukkan nomor dan gelar ICB]
Halaman [masukkan nomor halaman] dari [masukkan jumlah total] halaman

Informasi
Kontrak Serupa No.
[masukkan nomor]dari
[masukkan jumlah kontrak
serupa yang diperlukan]
Identifikasi Kontrak [masukkan nama dan nomor kontrak, jika ada]
Tanggal Penghargaan [masukkan hari, bulan, tahun, yaitu 15 Juni 2015]
Tanggal penyelesaian [masukkan hari, bulan, tahun, yaitu 03 Oktober 2017]
Peran dalam Kontrak Sub-
Anggota di Kontraktor
[centang kotak yang sesuai] Kontraktor kontrakt
JV Manajemen
Utama or
 

Jumlah Kontrak Total [masukkan jumlah total EUR[masukkan nilai tukar


kontrak dalam mata uang dan jumlah total kontrak
lokal] dalam EUR
setara]
Jika menjadi anggota JV atau [masukkan [masukkan [masukkan nilai tukar dan
subkontraktor, tentukan jumlah jumlah total jumlah total kontrak dalam
partisipasi dalam jumlah total persentase] kontrak setara EUR]
Kontrak dalam mata
uang lokal]
Nama Majikan: [masukkan nama lengkap]
Alamat: [sebutkan jalan / nomor / kota atau kota / negara]
Nomor telepon/faks [masukkan nomor telepon/faks, termasuk. negara/kode
Surel: area kota]
[masukkan alamat email, jika tersedia]
Bagian IV. Formulir Penawaran

Kontrak Serupa No. Informasi


[masukkan nomor]dari [masukkan
jumlah kontrak serupa yang
diperlukan]
Uraian kemiripan sesuai SubKriteria
4.2 Bagian III:
1. Ukuran fisik item pekerjaan yang [masukkan ukuran fisik item]
dibutuhkan
2. Kompleksitas [masukkan deskripsi kompleksitas]
3. Metode/Teknologi [masukkan aspek spesifik dari metode/teknologi yang
terlibat dalam kontrak]
4. Tingkat konstruksi untuk [masukkan tarif dan item tahunan]
kegiatan-kegiatan utama
5. Ciri-ciri Lainnya [masukkan karakteristik lain sebagaimana dijelaskan
dalam Bagian VII, Ruang Lingkup Pekerjaan]
75 Bagian IV. Formulir Penawaran

Formulir EXP4.2 (b) Pengalaman Konstruksi dalam


Kegiatan Utama
Nama pendaftar:[masukkan nama lengkap]
Tanggal: [masukkan hari, bulan, tahun]
Nama Anggota JV Pemohon:[masukkan nama lengkap]
Nama Subkontraktor0(sesuai Pasal 24.2):[masukkan nama lengkap]
Nomor dan gelar ICB: [masukkan nomor dan gelar ICB]

Halaman [masukkan nomor halaman] dari [masukkan jumlah total] halaman

1. Aktivitas Utama No. Satu: [masukkan deskripsi singkat tentang Kegiatan,


dengan menekankan kekhususannya]

Informasi
Identifikasi Kontrak [masukkan nama dan nomor kontrak, jika ada]
Tanggal Penghargaan [masukkan hari, bulan, tahun, yaitu 15 Juni 2015]
Tanggal penyelesaian [masukkan hari, bulan, tahun, yaitu 03 Oktober 2017]
Peran dalam Kontrak Kontraktor Anggota Kontraktor Sub-
[centang kotak yang sesuai] Utama di JV Manajemen kontraktor
   
EUR[masukkan nilai
Jumlah Kontrak Total [masukkan jumlah total kontrak tukar dan jumlah total
dalam mata uang kontrak] kontrak dalam setara
EUR]
Kuantitas (Volume, jumlah atau Jumlah total dalam Persentase Kuantitas
laju produksi, sebagaimana kontrak partisipasi Sebenarn
berlaku) yang dilakukan (Saya) (ii) ya
berdasarkan kontrak per tahun Dilakukan
atau sebagian tahun (i) x (ii)
[Masukkan tingkat partisipasi
yang menunjukkan kuantitas
sebenarnya dari aktivitas utama
yang berhasil diselesaikan
dalam peran yang dilakukan]
Tahun 1
Tahun 2
Tahun 3
Tahun 4
Nama Majikan: [masukkan nama lengkap]

Alamat: [sebutkan jalan / nomor / kota atau kota / negara]

0
Jika berlaku
Bagian IV. Formulir Penawaran

Informasi

Nomor telepon/faks [masukkan nomor telepon/faks, termasuk negara dan


kode area kota]

Surel: [masukkan alamat email, jika tersedia]

Uraian kegiatan utama sesuai


dengan Sub-Faktor 4.2(b) Bagian
III:
[masukkan tanggapan terhadap pertanyaan yang ditunjukkan
di sebelah kiri
kolom]

2. Kegiatan Utama No. Dua

3. Kegiatan Utama No. Tiga


77 Bagian IV. Formulir Penawaran

Opsional: Formulir EQP–4.3Peralatan Konstruksi Khusus

[Tabel berikut bersifat opsional dan tergantung pada sifat proyek, tabel ini harus
diisi untuk kontrak yang dilaksanakan oleh Pemohon atau masing-masing anggota
Ventura Patungan, dan jika dinominasikan sesuai dengan Pasal 2.4, sub-
kontraktor yang dinominasikan]

Nama Resmi Pemohon: [masukkan nama lengkap]


Tanggal: [masukkan hari, bulan, tahun]
Nomor penawaran kompetitif internasionalNomor ICB: [masukkan]

Keterangan Informasi

Daftar peralatan konstruksi spesifik __[berdasarkan pengalaman konstruksi spesifik dalam


yang digunakan Formulir 4.2 (a atau b), Pemohon harus memberikan daftar
peralatan konstruksi spesifik, yang digunakan untuk
pelaksanaan pekerjaan. Daftar tersebut tidak boleh merinci
peralatan yang umum digunakan (pencampur semen biasa
atau crane, dll.) tetapi peralatan khusus yang berkaitan
dengan karakteristik spesifik proyek sesuai formulir di bawah
ini. Untuk setiap item satu formulir.]_

Nomor barang: __[masukkan nomor berurutan]_

Denominasi: __[masukkan nama teknis item]_

Tujuan: __[jelaskan penggunaan item sehubungan dengan


persyaratan pekerjaan spesifik proyek]___

Kapasitas / peringkat daya / __[berikan rincian kapasitas/peringkat daya/kuantitas


kuantitas, dll. sehubungan dengan uraian pekerjaan]__
Bagian IV. Formulir Penawaran

TAWARAN KEUANGAN

Surat Penawaran Finansial


[Peserta Lelang harus menyiapkan Surat Penawarannya pada kertas Kop Surat yang
mencantumkan nama dan alamatnya]

Tanggal:
Nomor ICB:

Ke: ________________________________________________________________

Kami yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa:

(a) Kami telah memeriksa dan tidak mempunyai keberatan terhadap Dokumen
Lelang, termasuk Addenda yang diterbitkan sesuai dengan Instruksi kepada
Peserta Lelang (ITB) 8 ;
(b) Kami tidak mempunyai konflik kepentingan sesuai dengan ITB 4;
(c) Kami tidak ditangguhkan atau dinyatakan tidak memenuhi syarat oleh Pemberi
Kerja berdasarkan pelaksanaan Deklarasi Pengamanan Penawaran di negara
Pemberi Kerjasesuai dengan ITB 4.4.
(d) Kami menawarkan kepada ____________, sesuai dengan Dokumen Lelang,
Jasa Instalasi dan Instalasi berikut:

(e) Harga Penawaran kami, tidak termasuk diskon yang ditawarkan pada butir (d) di
bawah ini adalah jumlah dari: ___________, (_____________), dan ______,
(___________)

(f) Diskon yang ditawarkan dan metodologi penerapannya adalah:

(g) Penawaran kami akan berlaku untuk jangka waktu ______________ hari sejak
tanggal yang ditetapkan untuk batas waktu pemasukan penawaran sesuai
dengan Dokumen Lelang, dan penawaran kami akan tetap mengikat kami dan
dapat diterima kapan saja sebelum berakhirnya jangka waktu tersebut;

(h) Apabila penawaran kami diterima, kami berkomitmen untuk mendapatkan


jaminan pelaksanaan sesuai dengan Dokumen Lelang;

(i) Kami tidak berpartisipasi, sebagai Peserta Lelang atau subkontraktor, dalam lebih
dari satu penawaran dalam proses penawaran ini sesuai dengan ITB 4.2, selain
penawaran alternatif yang diajukan sesuai dengan ITB 13;
79 Bagian IV. Formulir Penawaran

(j) Kami telah membayar, atau akan membayar komisi, tip, atau ongkos berikut
sehubungan dengan proses penawaran atau pelaksanaan Kontrak:

Nama penerima Alamat Alasan Jumlah

(Jika belum ada yang dibayar atau harus dibayar, sebutkan “tidak ada.”)

(k) Kami memahami bahwa penawaran ini, bersama dengan penerimaan tertulis
Anda yang disertakan dalam pemberitahuan pemenang, merupakan kontrak yang
mengikat antara kami, hingga kontrak formal disiapkan dan dilaksanakan; Dan

(l) Kami memahami bahwa Anda tidak terikat untuk menerima tawaran evaluasi
terendah atau tawaran lain apa pun yang mungkin Anda terima.

(m) Kami dengan ini menyatakan bahwa kami telah mengambil langkah-langkah
untuk memastikan bahwa tidak ada orang yang bertindak atas nama kami atau
atas nama kami yang akan terlibat dalam penipuan dan korupsi apa pun.

Nama Peserta Lelang*

Nama orang yang berwenang menandatangani Penawaran atas nama Peserta


Lelang**

Judul orang yang menandatangani Penawaran

Tanda tangan orang yang disebutkan di atas

Tanggal ditandatangani ________________________________ hari __________,


_____

*: Dalam hal Penawaran diajukan oleh perusahaan patungan, sebutkan nama


Perusahaan Patungan tersebut sebagai Penawar
**: Penandatangan Penawaran harus
mempunyai surat kuasa yang diberikan oleh
Peserta Lelang untuk dilampirkan pada
Penawaran
Bagian IV. Formulir Penawaran

JADWAL TARIF DAN HARGA

(Semua jadwal tarif dan harga harus secara jelas menentukan pajak yang berlaku)

Jadwal No. 1 Pabrik dan Suku Cadang Wajib Dipasok dari Luar
Negeri
Barang Keterangan Kode Juml Harga Satuan2 Jumlah
1 ah. Harga2

CIP
(1) (2) (3) (1) x (3)

TOTAL (sesuai Jadwal No. 6. Ringkasan Besar)

Nama Penawar

Tanda Tangan
Penawar

1
Peserta lelang harus memasukkan kode yang mewakili negara asal seluruh pabrik dan peralatan yang
diimpor.
2
Tentukan mata uang. Buat dan gunakan kolom Harga Satuan dan Harga Total sebanyak jumlah mata
uang.

Formulir Pernyataan Negara Asal

Barang Keterangan Kode Negara


81 Bagian IV. Formulir Penawaran
Bagian IV. Formulir Penawaran

(Semua jadwal tarif dan harga harus secara jelas menentukan pajak yang berlaku)

Jadwal No. 2 Pabrik dan Suku Cadang Wajib Disuplai dari Dalam
Negara Pemberi Kerja

Bara Keterangan Jumla Harga Satuan Harga Total EXW1


ng h. EXW1
(1) (2) (1) x (2)

TOTAL (sesuai Jadwal No. 6. Ringkasan Besar)

Nama Penawar

Tanda Tangan
Penawar

1
Tentukan mata uang sesuai dengan spesifikasi dalam Lembar Data Penawaran berdasarkan ITB
18.1 pada Penawaran Satu Tahap, atau ITB 30.1 pada Penawaran Dua Tahap.
83 Bagian IV. Formulir Penawaran

(Semua jadwal tarif dan harga harus secara jelas menentukan pajak yang berlaku)

Jadwal No. 3 Jasa Desain

Bara Keterangan Juml Harga Satuan1 Jumlah


ng ah. Harga1
Porsi Mata Porsi Mata Uang
Uang Lokal Asing
(1) (2) (opsional) (1) x (2)

TOTAL (sesuai Jadwal No. 6. Ringkasan Besar)

Nama Penawar

Tanda Tangan
Penawar

1
Tentukan mata uang sesuai dengan spesifikasi dalam Lembar Data Penawaran berdasarkan ITB
18.1 pada Penawaran Satu Tahap, atau ITB 30.1 pada Penawaran Dua Tahap.
Bagian IV. Formulir Penawaran

(Semua jadwal tarif dan harga harus secara jelas menentukan pajak yang berlaku)

Jadwal No. 4 Instalasi dan Pelayanan Lainnya


Bara Keterangan Juml Harga Satuan1 Jumlah Harga1
ng ah.
Porsi Porsi Luar Lokal
Mata Mata negeri
Uang Uang
Asing Lokal
(1) (2) (3) (1) x (2) (1) x (3)

TOTAL (sesuai Jadwal No. 6. Ringkasan Besar)

Nama Penawar

Tanda Tangan
Penawar

1
Tentukan mata uang sesuai dengan spesifikasi dalam Lembar Data Penawaran berdasarkan ITB 18.1 pada
Penawaran Satu Tahap, atau ITB 30.1 pada Penawaran Dua Tahap.
85 Bagian IV. Formulir Penawaran

Persyaratan Lingkungan, Sosial, Kesehatan dan


Keselamatan (ESHS).

[Sebelum mempersiapkan dan mengadaptasi persyaratan atau spesifikasi yang tercantum di


sini, penjelasan pada Bagian VII, 1 b) - Spesifikasi Manajemen Lingkungan, Sosial,
Kesehatan dan Keselamatan (ESHS) Pekerjaan harus dipertimbangkan dengan baik.]

[Perubahan terhadap Spesifikasi ESHS, jika ada, mungkin memerlukan penyesuaian Jadwal
Biaya ESHS]

Jadwal No. 5: Persyaratan ESHS

Spesifika
Satua Jumlah [sebutkan mata
Barang No Keterangan si ESHS
n uang]
Klausul

ESHS 1 Sumber daya yang Klausul 4 Jumla
dialokasikan untuk manajemen h bulat
ESHS
ESHS 2 Menyusun dan memperbarui Ayat 1, 2, Jumla [Biaya ESHS 1 harus
dokumentasi, pelaporan, 3, 5, 6, 7, h bulat mengecualikan seluruh
inspeksi ESHS 9 atau sebagian biaya tugas
tersebut]
ESHS 3 Implementasi Rencana Klausul 1, Jumla [Biaya ESHS 1 harus
Kesehatan dan Keselamatan: 9, 21 h bulat mengecualikan seluruh
Pertemuan, pusat layanan hingga atau sebagian biaya tugas
kesehatan, pemeriksaan 25, 27 tersebut]
kesehatan, keadaan darurat dan hingga
evakuasi, peralatan pelindung 35, 37, 38
keselamatan, kebersihan
ESHS 4 Akomodasi, air minum, makan Klausul [Biaya untuk “mobilisasi
dan transportasi staf(*) 36, 40, 41 lokasi” harus tidak
(*) : Peserta Lelang harus termasuk seluruh atau
merinci kondisi keuangan sebagian biaya tugas-
penyediaan akomodasi, makan tugas tersebut]
dan transportasi kepada stafnya:
 Akomodasi Jumla
h bulat
 Makanan Jumla
h bulat
Jumla
 Mengangkut
h bulat
ESHS 5 Biaya pelatihan dan Klausul 8, Jumla [Biaya ESHS 1 harus
manajemen rekrutmen lokal 39 h bulat mengecualikan seluruh
atau sebagian biaya yang
terkait dengan tugas
tersebut]
ESHS 6 Perlindungan wilayah yang Klausul Jumla
berdekatan, keanekaragaman 10, 11, h bulat
hayati, pencegahan erosi dan 12, 17, 18
pengelolaan air limbah
ESHS 7 Manajemen lalu lintas, Klausul Jumla
kebisingan dan emisi 13, 14, h bulat
Bagian IV. Formulir Penawaran

Spesifika
Satua Jumlah [sebutkan mata
Barang No Keterangan si ESHS
n uang]
Klausul

atmosfer, pengambilan lahan 42, 43, 44
ESHS 8 Pengelolaan limbah dan Klausul Jumla
produk berbahaya 15, 26 h bulat
ESHS 9 Pembersihan vegetasi dan Klausul Jumla [Biaya untuk “mobilisasi
rehabilitasi lokasi 16, 19, 20 h bulat lokasi” harus
mengecualikan seluruh
atau sebagian biaya yang
terkait dengan tugas-tugas
tersebut]
Total untuk Bill ESHS ______________

Biaya ESHS dianggap mencakup operasi di seluruh Lokasi (sebagaimana didefinisikan dalam
Klausul 1.3 Spesifikasi ESHS)

Sertifikat pembayaran sementara harus mencakup bagian dari setiap biaya ESHS sebesar
persentase kemajuan aktual yang dicapai dalam melaksanakan tindakan ESHS sesuai dengan
Spesifikasi ESHS dan disetujui oleh Enjinir.
87 Bagian IV. Formulir Penawaran

(Semua jadwal tarif dan harga harus secara jelas menentukan pajak yang berlaku)

Jadwal No. 6. Ringkasan Besar

Bara Keterangan Jumlah Harga1


ng
Luar negeri Lokal

Jadwal Total No. 1. Pabrik dan Suku Cadang Wajib


Dipasok dari Luar Negeri
Jadwal Total No. 2. Pabrik, dan Suku Cadang Wajib
Disuplai dari Dalam Negara Pemberi Kerja
Jadwal Total No. 3. Jasa Desain
Jadwal Total No. 4. Instalasi dan Pelayanan Lainnya
Jadwal Total No. 5. Persyaratan ESHS

TOTAL (ke Formulir Penawaran)

Nama Penawar

Tanda Tangan
Penawar

1
Tentukan mata uang sesuai dengan spesifikasi dalam Lembar Data Penawaran berdasarkan
ITB 18.1 pada Penawaran Satu Tahap, atau ITB 30.1 pada Penawaran Dua Tahap. Buat dan
gunakan kolom persyaratan Mata Uang Asing sebanyak jumlah mata uang asing
Bagian IV. Formulir Penawaran

(Semua jadwal tarif dan harga harus secara jelas menentukan pajak yang berlaku)

Jadwal No. 7 Suku Cadang yang Direkomendasikan

Bara Keterangan Juml Harga satuan Total harga


ng ah.
CIF atau CIP EXW
(bagian (bagian
asing) lokal)
(1) (2) (3) (1) x (2)
atau (3)

Nama Penawar

Tanda Tangan
Penawar
89 Bagian IV. Formulir Penawaran

Jadwal Data Penyesuaian


TAK DAPAT DITERAPKAN
[Catatan: jadwal ini harus dicantumkan dalam Dokumen Lelang bila harga akan disesuaikan
– lihat BDS ITB 17.7; itu harus dihapus untuk Kontrak harga tetap]

Bagian Pekerjaan: [penyisipan berbagai bagian dan tabel terpisah akan diperlukan bila
bagian pekerjaan (atau Jadwal) mempunyai isi mata uang yang sangat berbeda]

Tabel Pembobotan

Faktor dan deskripsi Rentang Bobot untuk setiap mata Total


Nilai uang pembayaran (3)
diizinkan (2)
(1) (mata (mata uang
uang asing:
nasional) EUR)
X Tidak Dapat
Disesuaikan
(A) Tenaga kerja
(B)
(C)
dll.
Total 1,00

Pengguna Jasa harus menunjukkan (i) nilai elemen tetap X dalam rumus penyesuaian harga
pada Kolom (1) dan (3), dan (ii) kisaran yang dapat diterima untuk bobot (a), (b), (c) dari faktor
penyesuaian dalam rumus.

Peserta Lelang harus mencantumkan pada Kolom (2) bobot spesifik masing-masing faktor dan mata
uang penawaran, dan pada Kolom (3) subtotal masing-masing faktor, yang masing-masing harus
berada dalam kisaran yang ditentukan oleh Pemberi Kerja pada Kolom (1). ; selanjutnya jumlah sub-
jumlah pada Kolom (3) harus sama dengan 1 (satu).

Rumus yang digunakan untuk setiap mata uang pembayaran, yang diperoleh dari Tabel di atas
sebagai berikut: bobot yang digunakan dalam setiap rumus akan diperoleh dari nilai masing-masing
kolom mata uang, dengan membagi masing-masing nilai dengan jumlah nilai pada kolom yang
diberikan.

Tabel A: Mata Uang Nasional

Kode Indeks Deskripsi Sumber Nilai Dasar di


Indeks/ Publikasi untuk [bulan] (0)
identifikasi Indeks
(T)
(S)
()

0
Masukkan bulan pada Tanggal Dasar, yaitu bulan Batas Waktu Pengajuan Penawaran sesuai dengan ITB Klausul 22.
Bagian IV. Formulir Penawaran

Tabel B: Mata Uang Asing

Peserta Lelang harus mengisi tabel serupa dengan tabel berikut untuk setiap pembayaran dalam mata
uang asing, jika diperlukan.

Kode Indeks Deskripsi Sumber Nilai Dasar di


Indeks/ Publikasi untuk [bulan] (0)
identifikasi Indeks
(T)
(S)
()

Tanda Tangan Penawar

Contoh

Contoh berikut menunjukkan tabel bobot dan rumus penyesuaian harga terkait, yang diturunkan
darinya, berdasarkan asumsi berikut:

- Tiga bobot/faktor ditampilkan dalam contoh ini: X adalah bagian yang tidak dapat disesuaikan
dan dua faktor penyesuaian (a dan b) berkontribusi terhadap penyesuaian harga masing-masing
melalui variasi Indeks T dan S, yang masing-masing kisarannya diizinkan oleh Pengguna Jasa dan
nilai yang dipilih oleh Penawar ditampilkan dalam tabel; nilai-nilai ini akan digunakan dalam
formula penyesuaian harga.

- Dua mata uang pembayaran ditampilkan dalam contoh ini: mata uang nasional (l) dan mata uang
asing (f), indeks T dan S masing-masing merupakan indeks di negara mata uang tersebut.

- Data yang dicetak tebal adalah data yang disebutkan oleh Pengguna Jasa dalam Dokumen
Lelang, sedangkan data lainnya disediakan oleh Peserta Lelang dalam Penawarannya atau oleh
Kontraktor dalam permintaan pembayaran.

Tabel Bobot:

Faktor dan Rentang Nilai diizinkan Bobot untuk setiap mata


deskripsi uang pembayaran Total

aku F

X 0,15 0,05 0,10 0,15

A 0,30 - 0,50 0,15 0,25 0,40

B 0,25 - 0,45 0,20 0,25 0,45

Total 0,40 0,60 1,00

Rumus yang akan digunakan untuk menghitung penyesuaian pembayaran:

0 ,05 0,15 T ln 0,20 S ln


+
P ln= +
Pembayaran dalam mata uang nasional (n): 0,40 0,40 Tlo 0,40 Slo
0,10 0,25 Tfn 0 ,25 Sfn
Pfn= + +
Pembayaran dalam mata uang asing (f): 0,60 0,60 Tfo 0,60 Sfo

0
Masukkan bulan pada Tanggal Dasar, yaitu bulan Batas Waktu Pengajuan Penawaran sesuai dengan ITB Klausul 22.
91 Bagian IV. Formulir Penawaran

Ringkasan Mata Uang Pembayaran


Tabel: Opsi A
Untuk digunakan hanya dengan Opsi A
“Peserta lelang akan mengutip seluruhnya dalam mata uang lokal” (Sub-klausul BDS 15.1)

Untuk……………………….. [Masukkan nama Bagian Pekerjaan]

A B C D
Nama mata uang Jumlah mata Nilai tukar Setara dengan Persentase Total
pembayaran uang (mata uang lokal mata uang lokal Harga Penawaran
per unit asing) C = SEBUAH x B (TBP)
100xC
TBP
Mata uang lokal 1,00

Mata uang asing:


EUR

Total Harga 100,00


Penawaran

Jumlah
sementara [Untuk [Untuk
dinyatakan dimasukkan dimasukkan oleh
dalam mata uang oleh Majikan] Majikan]
lokal

TOTAL HARGA
PENAWARAN
(termasuk jumlah
sementara)

Tabel: Opsi B

TAK DAPAT DITERAPKAN

Untuk digunakan hanya dengan Opsi B


“Peserta lelang diperbolehkan mengutip dalam mata uang lokal dan asing” (Sub-Klausul BDS
15.1)

Ringkasan mata uang Penawaran ____________[masukkan nama Bagian Pekerjaan]

Nama mata uang Jumlah yang harus dibayar


Mata uang lokal:
Bagian IV. Formulir Penawaran

Mata uang asing: EUR

Jumlah sementara yang dinyatakan dalam mata [Untuk dimasukkan oleh Majikan]
uang lokal ______________________
93 Bagian IV. Formulir Penawaran

BENTUK JAMINAN PENAWARAN

Penerima: [Masukkan Nama dan Alamat Pembeli]


Tanggal: [Masukkan tanggal penerbitan]
JAMINAN PENAWARAN No.: [Masukkan nomor referensi jaminan]
Penjamin:[Masukkan nama dan alamat tempat penerbitan, kecuali disebutkan dalam
kop surat]

Kami telah diberitahu bahwa [Masukkan nama dan alamat peserta lelang, yang
dalam hal usaha patungan adalah nama dan alamat usaha patungan tersebut]
(selanjutnya disebut “Pemohon”) telah menyerahkan atau akan menyerahkan kepada
Penerima Manfaatnya. penawaran (selanjutnya disebut “Penawaran”) untuk
pelaksanaan [Masukkan proyek, objek kontrak/deskripsi singkat pekerjaan]
berdasarkan Penawaran Kompetitif Internasional No. [Masukkan nomor ICB].
Mengesampingkan segala keberatan dan pembelaan, kami, sebagai Penjamin,
dengan ini secara tidak dapat ditarik kembali dan secara mandiri berjanji untuk
membayar kepada Penerima Manfaat jumlah atau jumlah yang tidak melebihi jumlah
total [Masukkan jumlah jaminan dan mata uang dalam kata-kata dan angka] setelah
kami menerima Penerima Manfaat yang pertama. tuntutan, didukung oleh pernyataan
Penerima Manfaat, baik dalam tuntutan itu sendiri atau dokumen terpisah yang
ditandatangani yang menyertai atau mengidentifikasi permintaan, yang menyatakan
bahwa Pemohon:
(A) Telah menarik kembali Penawarannya selama masa berlakunya penawaran yang
tercantum dalam Formulir Pengajuan Penawaran Pemohon (Masa Berlaku
Penawaran”); atau
(B) Setelah diberitahu tentang penerimaan Penawarannya oleh Penerima Manfaat
selama Masa Validitas Penawaran, (i) gagal menandatangani perjanjian kontrak,
atau (ii) gagal memberikan jaminan pelaksanaan, sesuai dengan Instruksi kepada
Peserta Lelang (“ ITB”) dari dokumen penawaran Penerima.
Jaminan ini akan berakhir selambat-lambatnya[Masukkan tanggal kadaluwarsa]0.
Pada tanggal ini kami harus sudah menerima klaim pembayaran melalui surat atau
telekomunikasi bersandi.
Dapat dipahami bahwa Anda akan mengembalikan jaminan ini kepada kami pada
saat habis masa berlakunya atau setelah pembayaran jumlah total yang akan diklaim
berdasarkan perjanjian ini.
[Sebagai pilihan yang lebih disukai terkait penyisipan aturan jaminan 0:Jaminan ini
tunduk pada Uniform Rule for Demand Guarantees (URDG) Revisi 2010, Publikasi
ICC No.758.]

Tempat tanggal Tanda tangan resmi penjamin


0
Berdasarkan Klausul 19.3 ITB, jaminan harus berlaku setidaknya 42 hari setelah validitas
penawaran.
0
Jika bank penerbit tidak menambahkan opsi yang diutamakan, maka yang berikut ini harus
ditambahkan:Jaminan ini diatur oleh hukum [Masukkan negara yurisdiksi]. Catatan: negara yurisdiksi
adalah negara dimana cabang bank yang menerbitkan jaminan berada secara fisik.
Bagian V. Kriteria Kelayakan

Bagian V. Kriteria Kelayakan


Kelayakan dalam Pengadaan yang Dibiayai KfW

1. Jasa Konsultasi, Pekerjaan, Barang, Pabrik dan Jasa Non-Konsultasi


memenuhi syarat untuk pembiayaan KfW tanpa memandang negara asal
Kontraktor (termasuk Subkontraktor dan pemasok untuk pelaksanaan
Kontrak), kecuali jika terdapat embargo atau sanksi internasional dari Amerika
Serikat. Bangsa-Bangsa, Uni Eropa atau Pemerintah Jerman yang berlaku.

2. Pemohon/Peserta Lelang (termasuk seluruh anggota Usaha Patungan dan


Subkontraktor yang diusulkan atau terikat) tidak akan diberikan Kontrak yang
dibiayai KfW jika, pada tanggal penyerahan Permohonan/Penawaran mereka
atau pada tanggal yang dimaksudkan untuk Pemberian Kontrak, mereka :
2.1 adalahbangkrut atau dibubarkan atau dihentikan kegiatannya,
kegiatannya diatur oleh pengadilan, masuk dalam kurator, atau berada
dalam situasi serupa;

2.2 telah

(A) dihukum berdasarkan putusan akhir atau keputusan administratif


akhir atau dikenakan sanksi keuangan oleh Perserikatan Bangsa-
Bangsa, Uni Eropa dan/atau Pemerintah Jerman karena keterlibatan
dalam organisasi kriminal, pencucian uang, pelanggaran terkait
teroris, pekerja anak atau perdagangan manusia makhluk; kriteria
pengecualian ini juga berlaku bagi Badan hukum, yang mayoritas
sahamnya dikuasai atau dikuasai oleh perorangan atau Badan
hukum yang juga tunduk pada hukuman atau sanksi tersebut;

(B) dihukum olehkeputusan akhir pengadilan atau keputusan


administratif akhir oleh pengadilan, Uni Eropa atau otoritas nasional
di Negara Mitra atau di Jerman untuk Praktik yang Dapat Dikenai
Sanksi selama Proses Tender atau pelaksanaan Kontrak atau untuk
ketidakwajaran yang berdampak pada kepentingan keuangan UE,
kecuali mereka memberikan informasi pendukung bersama dengan
Deklarasi Kepemilikan (Formulir tersedia sebagai Lampiran pada
Permohonan/Penawaran yang menunjukkan bahwa keyakinan ini
tidak relevan dalam konteks Kontrak ini dan bahwa tindakan
kepatuhan yang memadai telah diambil sebagai reaksinya;

2.3 telahtunduk pada pengakhiran Kontrak yang diselesaikan secara penuh


dalam waktu lima tahun terakhir terhadap mereka karena kegagalan
yang signifikan atau terus-menerus dalam memenuhi kewajiban kontrak
mereka selama pelaksanaan Kontrak, kecuali pengakhiran ini ditentang
dan penyelesaian sengketa masih menunggu keputusan atau belum
memastikan adanya penyelesaian penuh terhadap mereka. ;

2.4 belum memenuhi kewajiban fiskal yang berlaku mengenai pembayaran


pajak baik di negara tempatnya berada maupun di negara PEA;
95 Bagian V. Kriteria Kelayakan

2.5 Atunduk pada keputusan pengecualian Bank Dunia atau bank


pembangunan multilateral lainnya dan tercantum dalam tabel masing-
masing dengan perusahaan dan individu yang dicekal dan dicekal silang
yang tersedia di situs web Bank Dunia atau bank pembangunan
multilateral lainnya kecuali mereka memberikan informasi pendukung
bersama-sama dengan Deklarasi Kepemilikan mereka yang
menunjukkan bahwa pengecualian ini tidak relevan dalam konteks
Kontrak ini atau

2.6 telah memberikan pernyataan yang keliru dalam dokumentasi yang


diminta oleh PEA sebagai bagian dari Proses Tender Kontrak terkait.

3. Badan-badan milik negara dapat bersaing hanya jika mereka dapat


membuktikan bahwa mereka (i) mandiri secara hukum dan finansial, dan (ii)
beroperasi berdasarkan hukum komersial. Agar memenuhi syarat, suatu
badan usaha milik negara harus membuktikan sesuai dengan kepuasan KfW,
melalui semua dokumen yang relevan, termasuk piagamnya dan informasi
lain yang mungkin diminta oleh KfW, bahwa badan tersebut: (i) merupakan
badan hukum yang terpisah dari negaranya (ii) saat ini tidak menerima
subsidi besar atau dukungan anggaran; (iii) beroperasi seperti perusahaan
komersial lainnya, dan, antara lain, tidak wajib menyerahkan kelebihannya
kepada negara, dapat memperoleh hak dan kewajiban, meminjam dana dan
bertanggung jawab atas pelunasan utangnya, serta dapat dinyatakan pailit.
Bagian VI. Kebijakan KfW – Praktik yang Dapat Dikenakan Sanksi – Tanggung Jawab Sosial &
Lingkungan 96

Bagian VI. Kebijakan KfW – Praktik yang Dapat


Dikenakan Sanksi – Tanggung Jawab Sosial dan
Lingkungan
1. Praktik yang Dapat Dikenakan Sanksi
PEA dan Kontraktor (termasuk seluruh anggota Usaha Patungan dan Subkontraktor
yang diusulkan atau dilibatkan) harus mematuhi standar etika tertinggi selama Proses
Tender dan pelaksanaan Kontrak.
Dengan menandatangani Deklarasi Kepatuhan, Kontraktor menyatakan bahwa (i)
mereka tidak dan tidak akan terlibat dalam Praktik yang Dapat Dikenakan Sanksi
yang mungkin mempengaruhi Proses Tender dan Pemenangan Kontrak yang
bersangkutan sehingga merugikan PEA, dan bahwa (ii) jika terjadi diberikan Kontrak,
mereka tidak akan terlibat dalam Praktik yang Dapat Dikenai Sanksi apa pun.
Selain itu, KfW mewajibkan untuk memasukkan dalam Kontrak suatu ketentuan yang
menurutnya Kontraktor harus mengizinkan KfW dan dalam hal pembiayaan oleh Uni
Eropa juga kepada lembaga-lembaga Eropa yang mempunyai kompetensi
berdasarkan hukum Eropa untuk memeriksa masing-masing rekening, catatan dan
dokumen yang berkaitan dengan Proses Tender. dan pelaksanaan Kontrak, dan agar
kontrak tersebut diaudit oleh auditor yang ditunjuk oleh KfW.
KfW berhak mengambil tindakan apa pun yang dianggap tepat untuk memastikan
bahwa peraturan etika ini dipatuhi dan, khususnya, berhak untuk:
(A) menolakPenawaran Pemenangan Kontrak jika selama Proses Tender Peserta
Lelang yang direkomendasikan untuk Pemenang Kontrak telah melakukan
Praktik yang Dapat Dikenakan Sanksi, secara langsung atau melalui agen untuk
mendapatkan Kontrak;
(B) menyatakankesalahan pengadaan dan melaksanakan haknya berdasarkan
Perjanjian Pendanaan dengan PEA terkait dengan penangguhan pencairan,
pelunasan lebih awal dan penghentian jika, sewaktu-waktu, PEA, Kontraktor atau
kuasa hukumnya atau Subkontraktor telah terlibat dalam Praktik yang Dapat
Dikenakan Sanksi selama Proses Tender atau pelaksanaan Kontrak tanpa PEA
mengambil tindakan yang tepat dalam jangka waktu yang memuaskan KfW untuk
memperbaiki situasi, termasuk dengan tidak memberi tahu KfW pada saat
mereka mengetahui praktik tersebut.
KfW mendefinisikan, untuk keperluan ketentuan ini, istilah-istilah yang diuraikan di
bawah ini sebagai berikut:

Praktek Pemaksaan Merusak atau merugikan, atau mengancam untuk


melemahkan atau merugikan, secara langsung atau tidak
langsung, seseorang atau properti orang tersebut dengan
maksud untuk mempengaruhi tindakan seseorang secara
tidak patut.

Praktek Kolusif Suatu pengaturan antara dua orang atau lebih yang
dirancang untuk mencapai tujuan yang tidak pantas,
termasuk mempengaruhi tindakan orang lain secara tidak
97 Bagian VI. Kebijakan KfW – Praktik yang Dapat Dikenakan Sanksi - Tanggung Jawab Sosial &
Lingkungan

patut.

Praktik Korupsi Menjanjikan, menawarkan, memberikan, melakukan,


memaksakan, menerima, menerima atau meminta, secara
langsung atau tidak langsung, pembayaran ilegal atau
keuntungan yang tidak semestinya dalam bentuk apa pun,
kepada atau oleh siapa pun, dengan maksud untuk
mempengaruhi tindakan seseorang atau menyebabkan
siapa pun menahan diri dari tindakan apa pun.

Praktek Penipuan Setiap tindakan atau kelalaian, termasuk pernyataan keliru


yang secara sadar atau ceroboh menyesatkan, atau
berupaya menyesatkan, seseorang untuk mendapatkan
keuntungan finansial atau untuk menghindari suatu
kewajiban.

Praktek Obstruktif Berarti (i) dengan sengaja menghancurkan, memalsukan,


mengubah atau menyembunyikan bahan bukti penyidikan
atau membuat pernyataan palsu kepada penyidik, dengan
tujuan menghambat secara materiil penyidikan resmi atas
dugaan Praktik Korupsi, Praktik Penipuan, Praktik
Pemaksaan, atau Praktik Kolusi, atau mengancam,
melecehkan, atau mengintimidasi Pihak mana pun untuk
mencegah mereka mengungkapkan pengetahuannya
mengenai hal-hal yang relevan dengan penyelidikan atau
untuk melakukan penyelidikan, atau (ii) tindakan apa pun
yang dimaksudkan untuk menghalangi secara material
pelaksanaan akses KfW terhadap informasi yang diwajibkan
dalam kontrak sehubungan dengan suatu penyelidikan resmi
atas dugaan Praktik Korupsi, Praktik Penipuan, Praktik
Pemaksaan, atau Praktik Kolusi.

Praktik yang Dapat Segala Praktik Pemaksaan, Praktik Kolusi, Praktik Korupsi,
Dikenakan Sanksi Praktik Penipuan, atau Praktik Obstruktif (sebagaimana
istilah-istilah tersebut didefinisikan di sini) yang melanggar
hukum berdasarkan Perjanjian Pembiayaan.

2. Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan


Proyek yang dibiayai seluruhnya atau sebagian dalam kerangka Kerja Sama
Keuangan harus memastikan kepatuhan terhadap standar internasional Lingkungan,
Sosial, Kesehatan dan Keselamatan (ESHS) (termasuk isu eksploitasi dan pelecehan
seksual serta kekerasan berbasis gender). Konsekuensinya, kontraktor dalam proyek
yang dibiayai KfW harus melakukan dalam Kontrak masing-masing untuk:
(a) mematuhi dan memastikan bahwa semua Subkontraktor dan pemasok utama
mereka, yaitu untuk barang-barang pasokan utama mematuhi standar
lingkungan hidup dan ketenagakerjaan internasional, konsisten dengan
hukum dan peraturan yang berlaku di negara tempat pelaksanaan Kontrak
Bagian VI. Kebijakan KfW – Praktik yang Dapat Dikenakan Sanksi – Tanggung Jawab Sosial &
Lingkungan 98

masing-masing dan konvensi dasar Organisasi Perburuhan


0
Internasional (ILO) dan perjanjian lingkungan hidup internasional dan;
(b) menerapkan langkah-langkah mitigasi risiko lingkungan dan sosial,
sebagaimana diidentifikasi dalam penilaian dampak lingkungan dan sosial
(ESIA) dan dirinci lebih lanjut dalam rencana pengelolaan lingkungan dan
sosial (ESMP) sejauh langkah-langkah ini relevan dengan Kontrak dan
menerapkan langkah-langkah untuk pencegahannya. eksploitasi dan
pelecehan seksual serta kekerasan berbasis gender.

0
Apabila konvensi-konvensi ILO belum sepenuhnya diratifikasi atau dilaksanakan di negara Pengguna Jasa, maka
Pemohon/Peserta Lelang/Kontraktor, sesuai dengan kepuasan Pengguna Jasa dan KfW, akan mengusulkan dan
melaksanakan tindakan-tindakan yang sesuai dengan semangat konvensi-konvensi ILO tersebut sehubungan
dengan a) keluhan pekerja mengenai kondisi kerja dan syarat kerja, b) pekerja anak, c) kerja paksa, d) organisasi
pekerja dan e) non-diskriminasi.
99

BAGIAN 2 – PERSYARATAN
PERUSAHAAN
Bagian VII. Persyaratan Majikan 100

Bagian VII. Persyaratan Majikan

Isi

Ruang Lingkup Penyediaan Jasa Instalasi dan Instalasi oleh Kontraktor – silakan lihat
Lampiran 1

Spesifikasi Teknis – silakan lihat Lampiran 1

Spesifikasi untuk Pengelolaan Lingkungan, Sosial, Kesehatan dan Keselamatan


(ESHS) Area Proyek
101 Bagian VII. Persyaratan Majikan

1. Spesifikasi

a) Ruang Lingkup Penyediaan Jasa Instalasi dan Instalasi


oleh Kontraktor

Silakan lihat Lampiran 1


Bagian VII. Persyaratan Majikan 102

b) Spesifikasi teknis

Silakan lihat Lampiran 1


103 Bagian VII. Persyaratan Majikan

c) Spesifikasi Pengelolaan Lingkungan, Sosial, Kesehatan


dan Keselamatan (ESHS) Pekerjaan

[Catatan untuk Pengusaha mengenai persiapan Spesifikasi ESHS

Proyek yang dibiayai oleh KfW dikategorikan dalam kategori A, B+, B atau C tergantung
pada dampak dan risiko lingkungan dan sosial yang merugikan. Kategorisasi ini terjadi
pada tahap awal dan berlaku untuk keseluruhan Proyek. Namun, biasanya, proyek terdiri
dari beberapa komponen dan kontrak individual tertentu diberikan kepada konsultan,
kontraktor, perusahaan, atau pemasok. Kategorisasi kontrak individual ini mungkin
berbeda dari kategorisasi proyek secara keseluruhan (misalnya kontrak pasokan komputer
yang terpisah, atau kontrak pekerjaan kecil yang terpisah untuk rehabilitasi rumah jaga, dll.
dapat dikategorikan sebagai kontrak kecil, sedangkan keseluruhan proyek mungkin
menjadi proyek pembangkit listrik tenaga air besar yang dikategorikan A).

Ketika menetapkan Spesifikasi ESHS untuk suatu kontrak individu, potensi dampak dan
risiko lingkungan dan sosial dan khususnya yang berkaitan dengan aspek kesehatan dan
keselamatan kerja (K3) dari kontrak khusus ini harus diperhitungkan. Bagian yang relevan
dari Spesifikasi ESHS standar yang tercantum di bawah pada Bagian 2 harus dimodifikasi
sebagaimana mestinya.

Jika suatu negara mempunyai persyaratan ESHS sendiri, yang lebih ketat dibandingkan
persyaratan standar ESHS yang berlaku saat ini, maka persyaratan tersebut mungkin
berlaku.

Untuk kontrak individual dengan dampak lingkungan dan sosial yang signifikan dan/atau
dampak dan risiko kesehatan dan keselamatan operasional (OHS) yang signifikan,
modifikasi harus memastikan standar ESHS yang tinggi. Spesifikasi ESHS yang tercantum
di bawah ini dirancang untuk kontrak dengan standar ESHS yang tinggi dan perlu
disesuaikan untuk kontrak dengan standar ESHS yang lebih rendah.

Untuk kontrak skala menengah dengan dampak dan risiko lingkungan dan sosial yang
terbatas dan/atau dampak dan risiko kesehatan dan keselamatan operasional (K3) yang
terbatas, modifikasi Spesifikasi ESHS harus memastikan peningkatan standar ESHS.

Untuk kontrak kecil dengan dampak dan risiko kecil terhadap lingkungan dan sosial serta
dampak dan risiko K3 kecil, modifikasi harus memastikan standar dasar ESHS.
Serangkaian Spesifikasi ESHS dasar khususnya yang berkaitan dengan kesehatan dan
keselamatan operasional (K3) pekerja di lokasi harus dipertahankan.

Modifikasi Spesifikasi ESHS yang tercantum di bawah ini akan tercermin dalam Daftar
Biaya ESHS dan Metodologi ESHS di Bagian IV dan harus sejalan dengan persyaratan
ESHS bagi Peserta Lelang selama kualifikasi. Dalam hal apa pun, modifikasi apa pun
terhadap Spesifikasi ESHS tidak boleh menghasilkan standar yang lebih rendah dari
standar yang berlaku di negara Pengguna Jasa.]

Dalam seluruh Spesifikasi ESHS, referensi terhadap Ketentuan Kontrak (CC) berarti
referensi terhadap Ketentuan Umum Kontrak dan Ketentuan Khusus Kontrak. Pembaca
harus menerapkan kehati-hatian, ketika mengacu pada Klausul atau Sub-Klausul tertentu,
dan:

(a) Membaca terlebih dahulu teks Klausa atau Subklausa dari Syarat-syarat Umum
Bagian VII. Persyaratan Majikan 104

Kontrak;
(b) Kemudian periksa apakah teks ini telah diubah berdasarkan Ketentuan Khusus
Kontrak, dan jika ya, sejauh mana.

Sesuai dengan CC Sub-Klausula 1.5, ketika menafsirkan Kontrak, ketentuan-ketentuan


dalam Ketentuan-Ketentuan Khusus Kontrak lebih diutamakan daripada ketentuan-
ketentuan yang terdapat dalam Ketentuan-Ketentuan Umum Kontrak.

Setiap istilah dalam Spesifikasi ESHS ini yang identik dengan istilah dalam Ketentuan
Kontrak akan mempunyai arti yang sama dengan yang didefinisikan dalam Ketentuan
Kontrak.

Setiap istilah yang menggunakan huruf kapital dalam Spesifikasi ESHS ini didefinisikan
dalam Sub-Klausul CC 1.1 – Definisi.
105 Bagian VII. Persyaratan Majikan

Daftar isi

A. Manajemen Lingkungan, Sosial, Kesehatan dan Keselamatan. .102


1. Tanggung jawab dan kewajiban........................................................102
2. Dokumen Perencanaan ESHS..........................................................103
3. Pengelolaan Ketidaksesuaian...........................................................105
4. Sumber daya yang dialokasikan untuk manajemen ESHS...............106
5. Inspeksi.............................................................................................108
6. Pelaporan..........................................................................................108
7. Kode etik........................................................................................... 108
8. Pelatihan ESHS.................................................................................110
9. Standar..............................................................................................111

B. Perlindungan Lingkungan dan Manusia.......................................112


10. Perlindungan wilayah yang berdekatan.............................................112
11. Pemilihan area peminjaman, lokasi penimbunan material penimbunan
kembali dan
akses jalan........................................................................................ 114
12. Pencegahan polusi............................................................................114
13. limbah................................................................................................114
14. Emisi atmosfer dan debu...................................................................116
15. Kebisingan dan getaran.....................................................................117
16. Limbah...............................................................................................118
17. Pembersihan vegetasi.......................................................................121
18. Keanekaragaman hayati....................................................................123
19. Erosi dan transportasi sedimen.........................................................125
20. Rehabilitasi lokasi..............................................................................128
21. Dokumentasi kondisi lokasi...............................................................129

C. Kesehatan dan keselamatan..........................................................130


22. Rencana Kesehatan dan Keselamatan.............................................130
23. Pelaporan Kesehatan dan Keselamatan...........................................131
24. Prosedur pelaporan kecelakaan........................................................131
25. Pertemuan Kesehatan dan Keselamatan..........................................132
26. Keamanan.........................................................................................133
27. Peralatan dan standar operasi..........................................................133
28. Izin kerja............................................................................................133
29. Alat pelindung diri..............................................................................133
30. Zat berbahaya...................................................................................134
31. Perencanaan untuk situasi darurat....................................................136
32. Pemeriksaan kesehatan....................................................................137
33. Pertolongan pertama.........................................................................138
34. Pelayanan dan Personil Medis..........................................................138
35. Kesehatan.........................................................................................138
36. Evakuasi medis darurat.....................................................................138
37. Akses terhadap layanan kesehatan dan pelatihan............................139
38. Pemantauan kesehatan.....................................................................139
39. Repatriasi sanitasi.............................................................................140
40. Kebersihan, akomodasi dan makanan..............................................140
Bagian VII. Persyaratan Majikan 106

41. Penyalahgunaan zat..........................................................................142


D. Tenaga kerja lokal dan hubungan dengan masyarakat lokal............142
42. Kondisi tenaga kerja..........................................................................142
43. Rekrutmen lokal................................................................................143
44. Mengangkut.......................................................................................145
45. akomodasi pekerja............................................................................145
46. Makanan............................................................................................146
47. Interaksi Komunitas...........................................................................146
48. Kerusakan pada manusia dan harta benda.......................................147
49. Pembebasan lahan dan pengambilan lahan.....................................148
50. Manajemen lalu lintas........................................................................148
51. Penemuan Fosil/Kebetulan Arkeologi...............................................150

Lampiran 1: Contoh Isi PA-ESMP................................................................151


Lampiran 2: Sifat-sifat yang menjadikan suatu produk berbahaya...............156
107 Bagian VII. Persyaratan Majikan

A. Manajemen Lingkungan, Sosial, Kesehatan dan Keselamatan

1. Tanggung jawab dan 1.1. Sehubungan dengan kewajibannya yang ditentukan dalam
kewajiban Kontrak, Kontraktor akan merencanakan, melaksanakan
dan mendokumentasikan pekerjaan konstruksi sesuai
dengan spesifikasi Lingkungan, Sosial, Kesehatan dan
Keselamatan (ESHS) yang berlaku saat ini.
1.2. Kontraktor bertanggung jawab atas segala kerugian
terhadap lingkungan dan manusia yang disebabkan oleh
pelaksanaan pekerjaan atau cara-cara yang digunakan
untuk pelaksanaannya, kecuali ditentukan bahwa
pelaksanaan atau cara-cara itu perlu, menurut ketentuan-
ketentuan Kontrak atau petunjuk Enjinir.
1.3. Berdasarkan Kontrak dan sebagaimana diperkenalkan
oleh Spesifikasi ESHS ini, istilah “Wilayah Proyek” berarti:
a) Tanah tempat pekerjaan akan dilakukan; atau
b) Lahan yang diperlukan untuk penanaman fasilitas
konstruksi (kamp kerja, bengkel, perkantoran,
tempat penyimpanan, pabrik produksi beton) dan
termasuk jalan akses khusus; atau
c) Tambang untuk agregat, material batuan dan riprap;
atau
d) Pinjam area untuk pasir dan material pilihan lainnya;
atau
e) Area penimbunan material timbunan atau puing-
puing pembongkaran lainnya; atau
f) Lokasi lain mana pun, yang secara khusus
ditetapkan dalam Kontrak sebagai Wilayah Proyek.
Istilah “Wilayah Proyek” mencakup setiap Wilayah Proyek
atau seluruh Wilayah Proyek.
Agar lebih jelas, Kawasan Proyek merupakan konsep
yang berbeda dengan Lokasi berdasarkan Sub-Klausul
CC 1.1.6.7.
Wilayah Proyek mendefinisikan suatu wilayah di mana
Kontraktor harus mematuhi kewajiban lingkungan, sosial,
kesehatan dan keselamatan yang ditentukan dalam
Spesifikasi ESHS ini.
Lokasi adalah tempat di mana Pekerjaan Permanen akan
dilaksanakan dan di mana Pabrik dan Bahan akan
diserahkan, dan di mana hak akses dan kepemilikan akan
diberikan oleh Pengguna Jasa kepada Kontraktor.
Pengguna Jasa tidak mempunyai kewajiban serupa untuk
area mana pun yang berlokasi di luar Lokasi Proyek,
bahkan jika berada di dalam Area Proyek, dimana akses
berada pada risiko Kontraktor.
Dalam hal tapak fisik, Lokasi Proyek Sub-Klausul 1.1.6.7
CC termasuk dalam Wilayah Proyek. Wilayah Proyek
Bagian VII. Persyaratan Majikan 108

mempunyai cakupan geografis yang lebih luas


dibandingkan dengan Lokasi Proyek.
1.4. Spesifikasi ESHS mengacu pada:
a) Perlindungan lingkungan alam (air, udara, tanah,
tumbuh-tumbuhan, keanekaragaman hayati) di
wilayah-wilayah dalam Wilayah Proyek dan
sekitarnya, yaitu termasuk namun tidak terbatas
pada akses jalan, penggalian, wilayah peminjaman,
penimbunan bahan timbunan, kamp atau wilayah
penyimpanan ;
b) Kondisi kesehatan dan keselamatan harus dijaga
bagi personel Kontraktor dan orang lain yang berada
di Area Proyek, atau di sepanjang jalur akses;
c) Praktik kerja dan perlindungan terhadap manusia
dan populasi yang tinggal di dekat Area Proyek,
namun terkena gangguan umum yang disebabkan
oleh pekerjaan.
1.5. Subkontraktor
Kontraktor harus memastikan bahwa semua Subkontraktor
danPemasok (khususnya untuk barang pasokan
utama)memahami persyaratan dan pedoman ESHS yang
berlaku di Lokasi dan Area Proyek.
1.6. Peraturan yang berlaku
Kontraktor harus mengidentifikasi semua undang-undang,
izin dan peraturan yang berlaku sehubungan dengan
perlindungan lingkungan (air, udara, tanah, kebisingan,
getaran, vegetasi, fauna, flora, limbah, air tanah) dan,
sesuai dengan Klausul 4 dan 6 Perjanjian ini. CC,
perlindungan manusia (undang-undang ketenagakerjaan,
masyarakat adat, standar paparan pekerjaan, dan lain-
lain). Kontraktor harus mencantumkan semua teks,
standar dan batasan peraturan lainnya dalam Rencana
Pengelolaan Lingkungan dan Sosial Area Proyek (PA-
ESMP sebagaimana ditentukan dalam Spesifikasi ESHS
Sub-Klausul 2.1) dan menentukan cara yang diambil untuk
memenuhinya.
2. Dokumen 2.1. Kontraktor mempersiapkan dan memastikan validasi
Perencanaan ESHS sebelumnya oleh Engineer, implementasi dan pembaruan
rutin Rencana Pengelolaan Lingkungan dan Sosial Area
Proyek (PA-ESMP), yang mencakup aspek Kesehatan
dan Keselamatan.
2.2. PA-ESMP mewakili dokumen referensi unik di mana
Kontraktor mendefinisikan secara rinci semua ketentuan
organisasi dan teknis yang dilaksanakan untuk memenuhi
kewajiban Spesifikasi ESHS ini.
2.3. Kontraktor menetapkan dalam PA-ESMP jumlah, lokasi
dan jenis Wilayah Proyek sebagaimana didefinisikan
dalam Spesifikasi ESHS Sub-Klausul 1.3. Untuk setiap
109 Bagian VII. Persyaratan Majikan

Area Proyek, kecuali disetujui lain oleh Enjinir,Kontraktor


menetapkan sIni adalah strategi pengelolaan dan rencana
implementasi dan pemantauan yang spesifik (Situs-ESMP)
untuk mengelola dan memantau risiko Lingkungan, Sosial,
Kesehatan dan Keselamatan (ESHS), tergantung pada
jenis, ruang lingkup dan risiko proyek dan sebagaimana
dinilai dalam Laporan Lingkungan Hidup proyek. dan
Penilaian Dampak Sosial (ESIA). Sub-rencana ini harus
dimasukkan dalam PA-ESMP dan mencakup:
 misalnya Rencana Kesehatan dan Keselamatan
 misalnya Rencana Pengelolaan Lalu Lintas (untuk
menjamin keselamatan masyarakat lokal dari lalu
lintas konstruksi)
 misalnya Rencana Perlindungan Sumber Daya Air
(untuk mencegah kontaminasi air minum)
 misalnya Penandaan Batas dan Strategi
Perlindungan (untuk mobilisasi dan konstruksi
guna mencegah dampak buruk di luar lokasi)
 misalnya Rencana Aksi Keanekaragaman Hayati
 misalnya Rencana Pengelolaan Tempat Kerja
 misalnya Rencana Darurat Lokasi
 misalnya Rencana Akomodasi
 misalnya Rencana Pengelolaan Limbah
 misalnya Rencana Pengelolaan Bahan Berbahaya
 misalnya Rencana mitigasi khusus untuk spesies
yang terancam punah di wilayah yang lebih luas
 misalnya rencana darurat
 misalnya rencana Interaksi Komunitas
2.4. PA-ESMP (dan sub-rencananya) disusun berdasarkan
rencana yang ditentukan dalam Lampiran 1 Spesifikasi
ESHS ini.
2.5. PA-ESMP mencakup seluruh jangka waktu sejak tanggal
penandatanganan Perjanjian Kontrak sampai dengan
tanggal diterbitkannya Sertifikat Kinerja oleh Enjinir.
2.6. Kecuali disetujui lain oleh Enjinir, PA-ESMP ditulis dalam
bahasa komunikasi yang ditentukan dalam Sub-Klausul
1.4 CC.
2.7. Versi rancangan pertama PA-ESMP harus diserahkan
oleh Kontraktor kepada Enjinir dalam waktu 28 hari sejak
tanggal penandatanganan Perjanjian Kontrak.
2.8. Kontraktor harus melanjutkan sesuai dengan program,
dengan tunduk pada persetujuan Engineer atas PA-
ESMP. Personil Pengusaha berhak untuk mengandalkan
Bagian VII. Persyaratan Majikan 110

program ini ketika merencanakan kegiatan mereka.


2.9. Pekerjaan atau aktivitas fisik tidak boleh dimulai pada Area
Proyek mana pun sampai saat PA-ESMP, dan Site-ESMP
terlampir yang sesuai dengan Area Proyek, disetujui oleh
Enjinir.
2.10. Selama pelaksanaan pekerjaan, setiap kali diinstruksikan
oleh Enjinir, PA-ESMP akan dimutakhirkan oleh Kontraktor
dan diterbitkan kembali kepada Enjinir. Versi revisi harus
menyoroti unsur-unsur baru yang dimasukkan dalam
dokumen. Persetujuan tersebut hanya dapat ditahan jika
PA-ESMP menunjukkan defisit yang cukup besar.

2.11. Terkait dengan PA-ESMP, Kontraktor bertanggung jawab


untuk:
a) mengkomunikasikan isi ESMP kepada
Subkontraktor dan Pemasok mereka (khususnya
untuk barang pasokan utama) dan pekerja serta
melatih mereka untuk memastikan bahwa mereka
memahami tanggung jawab masing-masing
b) memastikan bahwa sumber daya yang memadai
dimobilisasi untuk melaksanakan Rencana spesifik,
termasuk masukan dari sumber daya khusus yang
diperlukan untuk memastikan perencanaan dan
implementasi tindakan yang efektif
c) memastikan bahwa prosedur yang ditetapkan dalam
PA-ESMP dipatuhi oleh pekerja dan Pemasok
mereka (khususnya untuk barang pasokan utama)
d) menerapkan langkah-langkah pemantauan efektif
yang tercantum dalam PA-ESMP untuk memastikan
bahwa efektivitas kegiatan dinilai dan setiap
permasalahan segera terdeteksi dan ditangani
e) memastikan bahwa pembelajaran telah diambil dan
tindakan perbaikan telah diambil
f) memberikan informasi lengkap kepada Insinyur
mengenai masalah-masalah ESHS Area Proyek.
3. Pengelolaan 3.1. Dalam penerapan Klausul 5, ketidaksesuaian yang
Ketidaksesuaian terdeteksi selama inspeksi yang dilakukan oleh Enjinir
harus menjalani proses yang disesuaikan dengan tingkat
keparahan situasi. Ketidaksesuaian akan didefinisikan
sebagai penyimpangan terhadap persyaratan peraturan
yang berlaku, Spesifikasi ESHS saat ini, ESMP, dan
ESMP Lokasi Kerja. Ketidaksesuaian dibagi menjadi 4
kategori sebagai berikut:
a) Pemberitahuan observasi ketidaksesuaian minor.
Ketidaksesuaian tersebut mengakibatkan
pemberitahuan kepada Perwakilan Kontraktor, yang
ditindaklanjuti dengan pemberitahuan pengamatan
111 Bagian VII. Persyaratan Majikan

yang ditandatangani yang disiapkan oleh Enjinir.


Bertambahnya pemberitahuan observasi di Area
Proyek, atau tidak adanya tindakan perbaikan oleh
Kontraktor, dapat mengakibatkan tingkat keparahan
ketidaksesuaian ditingkatkan ke tingkat 1.
b) Ketidaksesuaian tingkat 1: Ketidaksesuaian yang
tidak mewakili risiko langsung yang serius terhadap
kesehatan, lingkungan, sosial, atau keselamatan.
Ketidaksesuaian tersebut harus dilaporkan kepada
Kontraktor dan harus diselesaikan dalam waktu lima
(5) hari. Kontraktor menyampaikan kepada Enjinir
sebuah laporan yang menjelaskan bagaimana
ketidaksesuaian telah diperbaiki. Selanjutnya
setelah inspeksi dan evaluasi yang baik atas
keefektifan tindakan perbaikan, Insinyur
menandatangani laporan penutupan atas
ketidaksesuaian. Jika ketidaksesuaian tingkat 1
tidak diselesaikan dalam waktu satu (1) bulan,
tingkat keparahan ketidaksesuaian dinaikkan ke
tingkat 2.
c) Ketidaksesuaian Tingkat 2: berlaku untuk semua
ketidaksesuaian yang mewakili risiko dengan
konsekuensi besar terhadap kesehatan dan/atau
lingkungan, sosial atau keselamatan. Prosedur yang
sama diterapkan pada ketidaksesuaian tingkat 1.
Tindakan perbaikan harus diambil oleh Kontraktor
dalam waktu tiga (3) hari. Kontraktor menyampaikan
laporan yang menjelaskan tindakan perbaikan yang
dilaksanakan. Semua level 2 bukan-kesesuaian
yang tidak terselesaikan dalam waktu 1 (satu) bulan,
dinaikkan ke level 3.
d) Ketidaksesuaian Tingkat 3: berlaku untuk semua
ketidaksesuaian yang mengakibatkan kerusakan
pada kesehatan atau lingkungan, atau yang
menimbulkan bahaya keselamatan tinggi atau risiko
sosial yang tinggi. Tingkat tertinggi dari hierarki
Kontraktor dan Insinyur yang ada di negara
Pengguna Jasa akan diberitahukan segera dan
Kontraktor mempunyai waktu dua puluh empat (24)
jam untuk mengendalikan situasi. Sesuai dengan
Klausul 14.6 Syarat-Syarat Khusus Kontrak (PC),
ketidaksesuaian tingkat 3 mengakibatkan
pengurangan pembayaran sementara secara
bertahap hingga ketidaksesuaian teratasi. Setelah
penyelesaian ketidaksesuaian Tingkat 3,
pengurangan tersebut akan dimasukkan dalam
Sertifikat Pembayaran Interim berikutnya untuk
pembayaran. Tidak ada bunga yang akan
dibayarkan atas pengurangan atau penangguhan
jumlah pembayaran. Jika situasinya memerlukan,
dan sesuai dengan Klausul 8.8 PC, Enjinir dapat
memerintahkan penangguhan pekerjaan sampai
Bagian VII. Persyaratan Majikan 112

ketidaksesuaian diselesaikan.
4. Sumber daya yang 4.1. Pengawas dan manajer ESHS
dialokasikan untuk
a) Sesuai dengan Spesifikasi Sub-Bagian (c)
manajemen ESHS
Persyaratan Personil, Sub-Klausul 4.18 CC dan
sebagai tambahan terhadap ketentuan Sub-Klausul
6.7 CC, Kontraktor menunjuk satu atau beberapa
manajer Lingkungan, Sosial, Kesehatan dan
Keselamatan yang kompeten bertanggung jawab
menerapkan Spesifikasi ESHS ini.
b) Penunjukan Manajer ESHS harus mencakup
instruksi khusus untuk menegakkan peraturan dan
wewenang yang didelegasikan untuk mengambil
tindakan, tindakan, atau mengeluarkan instruksi
mengenai penegakannya. Semua staf dan pekerja
di Area Proyek harus mengetahui nama dan
wewenang manajer dan penyelia ESHS.
c) Manajer ESHS memegang kekuasaan dalam
organisasi Kontraktor untuk menunda pekerjaan jika
dianggap perlu jika terjadi ketidaksesuaian yang
parah, dan mengalokasikan semua sumber daya,
personel, dan peralatan yang diperlukan untuk
mengambil tindakan perbaikan yang dianggap perlu.
Manajer ESHS fasih berbicara dalam bahasa
komunikasi Kontrak, dan bahasa resmi negara
Majikan, jika bahasa komunikasi Kontrak bukan
bahasa resmi.
d) Jika diperlukan sesuai dengan Spesifikasi Sub-
Bagian (c) Persyaratan Personil, penyelia ESHS
mewakili Manajer ESHS dalam tim kerja. Peran
mereka adalah untuk memastikan bahwa pekerjaan
dilakukan sesuai dengan Spesifikasi ESHS yang
ada dan memberi tahu Manajer ESHS jika ada
ketidaksesuaian yang terdeteksi.
4.2. Personil yang bertanggung jawab atas hubungan dengan
pemangku kepentingan eksternal
a) Jika diperlukan sesuai dengan Spesifikasi Sub-
Bagian (c) Persyaratan Personil, Kontraktor
menunjuk Manajer Hubungan Pemangku
Kepentingan Eksternal yang bertanggung jawab
atas hubungan dengan masyarakat lokal, otoritas
administratif, dan perwakilan kegiatan ekonomi yang
berlokasi dalam waktu satu jam perjalanan dari Area
Proyek. Dalam proyek yang lebih kecil, orang yang
bertanggung jawab atas hubungan dengan
pemangku kepentingan eksternal juga dapat
menjadi Manajer ESHS yang ditunjuk berdasarkan
Sub-Klausul 4.1.a) Spesifikasi ESHS, dengan
ketentuan bahwa Manajer ESHS fasih berbicara
dalam bahasa penduduk setempat.
b) Apabila diperlukan sesuai dengan Spesifikasi Sub-
113 Bagian VII. Persyaratan Majikan

Bagian (c) Persyaratan Personil, Kontraktor harus


menunjuk beberapa Pejabat Penghubung
Komunitas yang spesifik.
c) Personil yang bertanggung jawab atas hubungan
dengan pemangku kepentingan eksternal akan
ditempatkan di atau dekat Area Proyek secara
permanen.
d) Pihak administrasi dan pemerintah setempat akan
diberitahu mengenai keberadaan orang tersebut
sejak dimulainya pekerjaan dan akan diberikan
rincian kontak telepon sehingga dapat menghubungi
orang tersebut jika timbul masalah selama
pelaksanaan pekerjaan, atau sehubungan dengan
perilakunya. Personil Kontraktor, di dalam atau di
luar Daerah Proyek.
4.3. Tim, termasuk penyelia dan manajer ESHS, serta
penanggung jawab hubungan dengan pemangku
kepentingan eksternal, akan dilengkapi dengan sumber
daya yang diperlukan untuk beroperasi secara mandiri dan
mencapai seluruh lokasi Area Proyek tanpa penundaan.
Sesuai dengan ukuran dan lokasi proyek, hal ini dapat
mencakup:
a) Sebuah 4WDkendaraan (kecuali diinstruksikan lain
oleh Enjinir) dan anggaran operasional yang
diperlukan;
b) Stasiun kerja TI yang lengkap: komputer, printer,
akses Internet;
c) Peralatan lapangan: GPS, kamera digital;
d) Satu peralatan komunikasi per orang disesuaikan
dengan konteksnya (ponsel, telepon satelit, atau,
jika jangkauannya tidak memadai, radio dua arah
jarak jauh).
e) Daftar peralatan akan disimpan di lokasi untuk
diperiksa oleh Majikan.
5. Inspeksi 5.1. Manajer ESHS akan melakukan inspeksi ESHS terhadap
fasilitas dan Area Proyek setiap minggu.Laporan tertulis
dengan panjang yang wajar akan disusun untuk setiap
inspeksi mingguan, dalam format yang disetujui oleh
Direksi Pekerjaan, yang menangani ketidaksesuaian yang
terdeteksi di Area Proyek sebagaimana ditentukan dalam
Spesifikasi ESHS ini.
5.2. Setiap ketidaksesuaian harus segera diatasi dengan
tindakan perbaikan, yang akan disebutkan dalam laporan
kepada Enjinir.
5.3. Setiap ketidaksesuaian akan didokumentasikan melalui
foto digital dengan keterangan untuk memberikan ilustrasi
visual, yang secara eksplisit menunjukkan lokasi, tanggal
inspeksi dan ketidaksesuaian yang dimaksud.
Bagian VII. Persyaratan Majikan 114

6. Pelaporan 6.1. Kontraktor mencantumkan ringkasan kegiatan ESHS yang


dilaksanakan sehubungan dengan pelaksanaan pekerjaan
selama periode pelaporan dalam Laporan Kemajuan
bulanan (sebagaimana ditentukan dalam Sub-Klausul 4.21
CC) kepada Enjinir. Kontraktor harus melaporkan
kepatuhan terhadap undang-undang, izin dan peraturan
yang berlaku serta persyaratan ESHS terkait proyek. Isu-
isu utama EG harus mencakup: hasil pemantauan, yang
mencakup antara lain isu-isu, isu-isu keselamatan,
insiden/kecelakaan, perlunya tindakan perbaikan, konflik
antara tenaga kerja konstruksi atau dengan penduduk
lokal, keluhan tenaga kerja atau pemangku kepentingan,
rincian lainnya yang terkait dengan masalah sosial dan
lingkungan. manajemen dan kinerja. Permasalahan yang
berkaitan dengan Subkontraktor dan Pemasok (khususnya
untuk barang pasokan utama) juga harus dimasukkan.
6.2. Laporan kemajuan ESHS ditulis secara eksklusif dalam
bahasa komunikasi yang ditentukan dalam Sub-Klausul
1.4 CC.
6.3. Persyaratan pelaporan khusus terkait Kesehatan dan
Keselamatan dirinci di masing-masing bagian (misalnya
Kesehatan dan Keselamatan, pelaporan kecelakaan)
7. Kode etik 7.1. Kode Etik ditetapkan oleh Kontraktor untuk Area Proyek,
yang membahas hal-hal berikut: peraturan keselamatan,
tidak ada toleransi terhadap penyalahgunaan zat
(sebagaimana didefinisikan dalam Klausul 41 spesifikasi
ESHS ini), sensitivitas lingkungan di area sekitar Area
Proyek, bahaya PMS dan HIV/AIDS, permasalahan
gender (khususnya pelecehan seksual) dan penghormatan
terhadap keyakinan dan adat istiadat masyarakat serta
hubungan masyarakat secara umum (memberikan
perhatian khusus terhadap risiko prostitusi dan
perdagangan manusia).
7.2. Peraturan tersebut ditampilkan dengan jelas di berbagai
Area Proyek dan dipasang di kendaraan dan kabin
pengemudi mesin Kontraktor.
7.3. Aturan tersebut menegaskan komitmen Kontraktor untuk
melaksanakan ketentuan ESHS yang diatur dalam
Kontrak.
7.4. Personil Kontraktor Baru dan Personil Kontraktor lama
disadarkan dan diakui pemahamannya terhadap tata tertib
dan ketentuan-ketentuan terkait. Dokumen peraturan
prosedur diparaf oleh seluruh Personil Kontraktor sebelum
dimulainya pekerjaan fisik di Area Proyek mana pun.
7.5. Berdasarkan Sub-Klausula 6.9 dan 6.11 CC, peraturan
prosedur mencakup daftar tindakan yang dianggap
sebagai pelanggaran serius dan yang harus
mengakibatkan pemberhentian dari Area Proyek mana
pun oleh Kontraktor, atau oleh Enjinir jika Kontraktor tidak
bertindak sesuai dengan ketentuan. pada saatnya nanti,
115 Bagian VII. Persyaratan Majikan

jika Personil Kontraktor berulang kali melakukan


pelanggaran pelanggaran serius meskipun mereka sadar
akan peraturan prosedur, dan hal ini tidak mengurangi
tindakan hukum apa pun yang dilakukan oleh otoritas
publik mana pun karena ketidakpatuhan terhadap
peraturan yang berlaku:
a) Mabuk selama jam kerja, yang menimbulkan risiko
terhadap keselamatan penduduk setempat,
pelanggan, pengguna dan personel;
b) Pernyataan atau sikap yang dapat dihukum, dan
khususnya pelecehan seksual;
c) Perilaku kekerasan;
d) Pengrusakan yang disengaja terhadap aset dan
kepentingan orang lain, atau lingkungan hidup;
e) Kelalaian atau kecerobohan yang berulang kali
mengakibatkan kerusakan atau prasangka terhadap
lingkungan, penduduk atau harta benda, khususnya
pelanggaran ketentuan yang dimaksudkan untuk
mencegah penyebaran penyakit menular seksual
dan AIDS;
f) Penggunaan obat;
g) Kepemilikan dan/atau konsumsi daging atau bagian
lain dari hewan atau tumbuhan yang terancam
punah sebagaimana didefinisikan dalam konvensi
Washington (CITES) dan peraturan nasional.
h) Memasuki tanah milik orang tetangga tanpa izin dari
pemilik tanah atau yang menggarap/menyewa tanah
tersebut.
7.6. Pelanggaran berat, seperti pengorganisasian
perdagangan seks (mucikari), melakukan pedofilia, agresi
fisik, perdagangan narkoba, polusi yang disengaja dan
parah, perdagangan dan/atau perdagangan seluruh atau
sebagian spesies yang dilindungi, akan mengakibatkan
pemecatan segera sejak laporan pertama. pelanggaran
terdeteksi, dalam penerapan aturan prosedur dan undang-
undang ketenagakerjaan.
7.7. Kontraktor membuat catatan untuk setiap kasus
pelanggaran serius, dan salinannya akan diberikan
kepada Personil Kontraktor yang bersangkutan, yang
menunjukkan semua tindakan yang diambil untuk
menghentikan pelanggaran yang dilakukan oleh Personil
Kontraktor yang bersangkutan dan untuk menarik
perhatian Personil Kontraktor lainnya kepada jenis insiden
yang terdeteksi. Catatan ini akan diberikan kepada
Insinyur sebagai lampiran pada laporan kemajuan ESHS
(lihat Sub-Klausul 6.1 Spesifikasi ESHS).
7.8. Kontraktor harus segera memberitahukan kepada Enjinir
dan apabila terjadi pelanggaran berat harus segera
Bagian VII. Persyaratan Majikan 116

memberitahukan kepada Pengguna Jasa.


8. Pelatihan ESHS 8.1. Kontraktor menyiapkan program pelatihan yang memadai
untuk pekerjaan yang akan dilakukan di Wilayah Proyek
dan personel yang terlibat dalam pekerjaan tersebut.
8.2. Kontraktor memastikan bahwa Karyawan yang
bertanggung jawab langsung atas aktivitas yang relevan
dengan kinerja ESHS Proyek memiliki kualifikasi dan
pelatihan yang memadai sehingga mereka memiliki
pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk
melaksanakan pekerjaan mereka.
8.3. Sesi pelatihan ada dua: sesi pengantar untuk memulai
pekerjaan di Area Proyek, dan pelatihan teknis
sebagaimana diperlukan sehubungan dengan
pelaksanaan pekerjaan.
8.3.1. Sesi kerja awal diselenggarakan untuk setiap
Personil Kontraktor dan minimal mencakup:
a) Aturan prosedur;
b) Peraturan keselamatan di Area Proyek;
c) Perlindungan wilayah yang berdekatan
dengan Wilayah Proyek;
d) Risiko yang berkaitan dengan penyakit
menular seksual (Sub-Klausul 6.7 KUHP),
prostitusi, perdagangan manusia, dan
pelecehan seksual;
e) Kesehatan dasar: memerangi malaria (jika
lazim) dan penyakit yang ditularkan melalui
air, meningkatkan kebersihan;
f) Pelatihan sensitisasi HIV/AIDS,
g) Sensitisasi gender;
h) Prosedur tanggap darurat atau evakuasi;
i) Pelatihan hubungan masyarakat bagi pekerja
yang berinteraksi dengan masyarakat lokal;
j) Mengkomunikasikan isi Rencana
Ketenagakerjaan, Pelatihan dan Pengelolaan
Tempat Kerja kepada pekerja dan seluruh
Subkontraktor dan Pemasok (khususnya
untuk barang-barang pasokan utama) dan
melatih mereka untuk memastikan mereka
memahami tanggung jawab mereka
sehubungan dengan ketenagakerjaan,
pelatihan dan manajemen tempat kerja,
pelaporan insiden dan respons.
k) Pelatihan kesadaran Kesehatan dan
Keselamatan
l) Kontraktor bertanggung jawab untuk
117 Bagian VII. Persyaratan Majikan

memberi tahu semua pekerja tentang


Mekanisme Keluhan Pekerja pada saat
perekrutan
8.4. Kontraktor harus memastikan bahwa sumber daya yang
memadai dikerahkan untuk pelatihan-pelatihan ini,
termasuk masukan dari sumber daya khusus yang
diperlukan untuk memastikan perencanaan dan
pelaksanaan tindakan yang efektif dan bahwa pelatihan
disampaikan pada waktu yang tepat.
8.5. Pelatihan teknis:
a) Pelatihan keterampilan yang diperlukan untuk tugas-
tugas yang memerlukan izin kerja (lihat Spesifikasi
ESHS Klausul 27)
b) Pelatihan pertolongan pertama dan pengangkutan
korban luka
c) Jika memungkinkan: keterampilan mengemudi yang
sesuai
d) Jika berlaku: Kontraktor menetapkan dan
melaksanakan rencana Pelatihan Tenaga Kerja
Lokal dan Pemasok yang transparan dan mengikat
untuk meningkatkan kemampuan masyarakat dan
perusahaan lokal, dengan tujuan untuk
meningkatkan konten lokal
e) matriks persyaratan pelatihan yang menunjukkan
frekuensi dan interval pelatihan antara kursus
penyegaran dan meliputi:
8.6. Kontraktor merinci dalam program pelatihan tindakan dan
pelatihan ESHS untuk semua Subkontraktor dan Pemasok
(khususnya untuk barang pasokan utama) atau personel
usaha patungan jika memungkinkan.
8.7. Kontraktor menyiapkan program penyadaran bagi
masyarakat lokal mengenai risiko prostitusi, perdagangan
manusia dan bentuk-bentuk perdagangan ilegal lainnya.
8.8. Kontraktor harus mengembangkan cara untuk memastikan
bahwa sistem pelatihan efektif.
9. Standar 9.1. Kontraktor mematuhi semua norma, standar, dan nilai
batas pembuangan yang berlaku yang ditentukan dalam
peraturan nasional peraturan negara Pengguna Jasa dan
sesuai dengan Sub-Klausula 1.6 dari Spesifikasi ESHS ini.
9.2. Kontraktor mematuhi norma, standar, dan nilai batas
pembuangan yang direkomendasikan oleh organisasi
khusus internasional yang berafiliasi dengan Perserikatan
Bangsa-Bangsa, sebagaimana dijelaskan dalam
Spesifikasi ESHS 9.3 di bawah. Jika terjadi perbedaan
antara standar internasional dan peraturan nasional,
Kontraktor harus mematuhi persyaratan yang paling ketat.
9.3. Organisasi internasional khusus yang berafiliasi dengan
Bagian VII. Persyaratan Majikan 118

Perserikatan Bangsa-Bangsa sebagaimana dimaksud


dalam Spesifikasi ESHS Sub-Klausul 9.2 meliputi:
a) Bank Dunia, termasuk IFC dan pedoman
Lingkungan, Kesehatan dan Keselamatannya
tersedia di http://www.ifc.org/ehsguidelines;
Untuk hal-hal yang tidak disebutkan dalam dokumen IFC
yang disebutkan di atas, norma, standar, dan nilai batas
pelepasan yang paling ketat dari lembaga-lembaga berikut
akan berlaku:
a) Organisasi Kesehatan Dunia (WHO);
b) Organisasi Perburuhan Internasional (ILO)
khususnya sesuai dengan Klausul 6.20, 6.21, 6.23
dan 6.24 PC (Bagian B);
c) Organisasi Maritim Internasional (IMO).

B. Perlindungan Lingkungan dan Manusia

10. Perlindungan 10.1. Kontraktor bertanggung jawab atas segala dampak buruk
wilayah yang terhadap lingkungan dan sosial yang dapat diperkirakan
berdekatan timbul dari kegiatan dan operasinya dan mengambil
tindakan yang diperlukan untuk menghindari atau jika tidak
mungkin memitigasi dampak tersebut.
10.2. Sesuai dengan Sub-Klausul 4.18 CC, dan kecuali
diinstruksikan sebaliknya oleh Enjinir, Kontraktor
menggunakan metode konstruksi dan sarana perlindungan
untuk menghindari atau meminimalkan dampak buruk
yang ditimbulkan pada vegetasi, tanah, air tanah dan air
permukaan, keanekaragaman hayati, drainase alami dan
kualitas air di wilayah dalam Wilayah Proyek dan
sekitarnya selama seluruh durasi pekerjaan.
10.3. Sebelum memulai kegiatan Proyek, Kontraktor akan
menentukan garis, batas dan batasan lokasi Proyek sesuai
dengan rencana yang telah disepakati sebelumnya dengan
Enjinir. Kontraktor akan menetapkan jalur kerja untuk
membatasi area dampak di dalam koridor kerja dan
membatasi pergerakan personel dan kendaraan hanya di
dalam wilayah kerja.
10.4. Semua aktivitas kerja Proyek akan tetap berada di dalam
garis dan batas yang telah diintai, dan di luar kawasan
sensitif secara ekologis dan arkeologis yang telah
ditentukan kecuali secara khusus diizinkan oleh Pengguna
Jasa sebagai bagian dari Proyek.

10.5. Sebelum konstruksi dimulai, Kontraktor harus memasang


tanda-tanda dengan informasi perlindungan lingkungan
hidup di area yang diidentifikasi sensitif terhadap
lingkungan, dan area lain di mana spesies flora dan fauna
119 Bagian VII. Persyaratan Majikan

yang sensitif berada berdekatan dengan area konstruksi


dan mungkin secara tidak sengaja terganggu atau rusak
selama konstruksi. Kawasan sensitif dapat mencakup,
namun tidak terbatas pada, lokasi sarang, spesies
tumbuhan dan satwa liar yang memiliki nilai konservasi
tinggi, fitur habitat spesifik lokasi yang harus dilindungi.
10.6. Kawasan lahan basah mencakup rawa-rawa, rawa-rawa,
rawa-rawa, atau perairan alami atau buatan, baik
permanen maupun sementara, yang airnya tergenang atau
mengalir, segar, asin atau asin, termasuk air laut dengan
kedalaman air surut enam meter atau kurang. Penimbunan
seluruh atau sebagian area lahan basah tidak
diperbolehkan, kecuali pekerjaan tersebut diperlukan
sesuai dengan ketentuan Kontrak atau instruksi dari
Direksi Pekerjaan.
10.7. Kecuali jalan akses, atau kecuali diinstruksikan lain oleh
Direksi Pekerjaan, seluruh perimeter lokasi tanah dengan
luas permukaan kurang dari 2 hektar secara fisik dibatasi
dengan pagar atau selotip. Untuk Daerah Proyek dengan
luas permukaan lebih dari 2 hektar, garis kelilingnya akan
dibatasi secara fisik dengan jalur keliling, jalan, rambu atau
sarana lainnya sehingga tidak ada kemungkinan
ambiguitas mengenai lokasi garis keliling Daerah Proyek.
10.8. Kecuali ditentukan lain, keliling Daerah Proyek berada
pada jarak sekurang-kurangnya:
a) 50 m dari aliran air permanen dan di luar daerah
yang rawan banjir;
b) 300 m dari layanan dan bangunan perkotaan yang
sensitif (pusat kesehatan, sekolah, pasokan air
untuk masyarakat);
c) 200 m dari perumahan mana pun; Dan
d) 300 m dari perumahan dalam kasus pekerjaan
tertentu yang memerlukan penggunaan bahan
peledak.
10.9. Jika tapak pekerjaan terletak pada situasi a) sampai d)
Spesifikasi ESHS Sub-Klausula 10.8 di atas, dan kecuali
disepakati lain oleh Enjinir, Kontraktor akan mengontrak
juru sita untuk membuat pernyataan tersumpah mengenai
keberadaan dan kondisi bangunan tempat tinggal yang
terletak di sekitar lokasi dengan jarak yang ditentukan
dalam Sub-Klausul 10.8 di atas.
10.10. Kontraktor harus melakukan survei topografi terhadap
seluruh area dan fasilitas tambahan, termasuk ketinggian
tanah untuk memulihkan kondisi tanah setelah
penghentian pekerjaan; ini termasuk mencatat seluruh
koordinat GPS perimeter; dan memastikan bahwa seluruh
wilayah yang diusulkan untuk diambil alih atau
penggunaan sementara dimasukkan dalam survei dan
dicatat melalui foto. Jalan akses harus diidentifikasi
Bagian VII. Persyaratan Majikan 120

sebagai jalan baru, yang ditingkatkan, atau yang sudah


ada. Semua data, termasuk koordinat GPS, harus
diberikan secara elektronik kepada Enjinir.
10.11. Pernyataan tersumpah juru sita disiapkan dan diberikan
kepada Insinyur bersama Site-ESMP.
11.12. Pemilihan daerah 12.1. Kontraktor akan menyampaikan kepada Enjinir untuk
peminjaman, lokasi mendapatkan persetujuan terlebih dahulu, termasuk
penimbunan namun tidak terbatas pada (i) lokasi usulan daerah
material timbunan peminjaman atau daerah yang akan digali, atau (ii) usulan
dan jalan akses lokasi penimbunan material timbunan atau zona yang
diperuntukkan bagi puing-puing hasil pekerjaan
pembongkaran; fasilitas pemeliharaan, area penyimpanan,
batch plant, dll.
12.2. Persyaratan ini juga berlaku untuk pengecoran samping
pada saat pembangunan infrastruktur linier (jalan, jaringan
pipa, jalur transportasi) dan termasuk dalam kategori
penimbunan bahan limbah.
12.3. Pembukaan atau rehabilitasi semua jalur akses antar Area
Proyek akan ditampilkan pada peta dan disetujui oleh
Enjinir sebelum dimulainya pekerjaan terkait.
13.14. Pencegahan polusi 14.1. Kontraktor harus mengambil langkah-langkah yang
diperlukan untuk memastikan bahwa polusi terhadap
udara, air atau tanah dapat dicegah atau, jika hal ini tidak
memungkinkan, dikurangi dan dimitigasi sejauh dapat
dilakukan selama tahap konstruksi. Jika diperlukan dalam
PA-ESMP, Kontraktor akan mengembangkan Rencana
pencegahan polusi untuk mengelola misalnya emisi
atmosfer dan debu, misalnya kebisingan dan getaran,
misalnya limbah (ditentukan dalam Spesifikasi ESHS 13,
14 dan 15 di bawah):
a) limbah cair (lihat Klausul 15 spesifikasi ESHS ini)
b) emisi udara
c) manajemen kebisingan dan getaran
d) pemeliharaan dan pemilihan kendaraan dan
peralatan
e) penyimpanan dan penanganan bahan bakar, minyak
dan bahan kimia.
14.2. Regulator lingkungan dan/atau kesehatan dan
keselamatan kerja akan diberitahu dan diberi informasi
sebagaimana diwajibkan oleh undang-undang yang
berlaku tentang pencemaran lingkungan apa pun.
Kontraktor harus memastikan bahwa semua tindakan
perlindungan lingkungan yang tepat diterapkan selama
proses pembersihan setelah penghentian pekerjaan dan
bahwa kegiatan pembersihan didokumentasikan dengan
baik.
13.14. limbah 14.1. Efluen terdiri dari pembuangan cairan, termasuk infiltrasi,
121 Bagian VII. Persyaratan Majikan

dari Area Proyek, yang mengangkut polutan (terlarut,


koloid atau partikel).
14.2. Polutan adalah senyawa kimia tertentu yang
konsentrasinya lebih besar dari nilai batas yang ditetapkan
untuk senyawa tersebut menurut Klausul 9 Spesifikasi
ESHS ini.
14.3. Jika tidak ada ambang batas yang diakui untuk suatu
senyawa kimia sesuai dengan Spesifikasi ESHS Sub-
Klausula 12.2, Kontraktor memberikan bukti bahwa
konsentrasi bahan kimia dalam limbah yang dilepaskan
(dibuang) ke lingkungan tidak berbahaya bagi dirinya dan
manusia.
14.4. Tidak ada limbah yang dibuang oleh Kontraktor baik ke
aliran atau badan air termasuk lingkungan laut, maupun
ke permukaan tanah atau meresap ke dalam lapisan
tanah bawah, tanpa pengolahan terlebih dahulu dan tanpa
pemantauan kualitas kinerja pengolahan untuk menjamin
tidak adanya pencemaran pada limbah cair. Pembuangan
limbah dan laju aliran ke badan air alami akan dikelola
untuk mengendalikan erosi/pengangkutan sedimen.
14.5. Kontraktor bertanggung jawab untuk melaksanakan atau
mengontrak pemantauan kualitas limbah cair sesuai
dengan Sub-Klausula 12.4 Spesifikasi ESHS ini melalui
pengukuran di tempat, pengambilan sampel, dan analisis
laboratorium. Dalam kasus pertama, Kontraktor
memberikan sumber daya, peralatan dan keterampilan
kepada manajer ESHS untuk melakukan pemantauan di
tempat dan analisis laboratorium terhadap indikator
kinerja. Dalam kasus kedua, Kontraktor membuat kontrak
dengan laboratorium khusus yang diakreditasi oleh
otoritas negara Majikan untuk kegiatan ini.
14.6. Parameter fisik dan kimia dari limbah yang memerlukan
pemantauan kuantitas dan kualitas adalah yang tercantum
dalam peraturan lingkungan hidup negara Pengusaha
atau dalam standar atau pedoman internasional
tambahan, atau jika tidak ada, parameter tersebut
didasarkan pada rekomendasi dari organisasi khusus
internasional sesuai dengan hal tersebut. sesuai dengan
Klausul 9 dari Spesifikasi ESHS ini. Daftar parameter
pemantauan memerlukan persetujuan Insinyur.
14.7. Kontraktor akan membuat daftar, lokasi, dan karakterisasi
(aliran, kualitas yang diharapkan, frekuensi pembuangan)
semua sumber limbah dan saluran keluar ke lingkungan
alam dalam Rencana Pengelolaan Lingkungan Lokasi.
14.8. Kontraktor akan menyerahkan Laporan Pemantauan
Kualitas Limbah kepada Enjinir setiap bulan, termasuk
dokumentasi hal-hal berikut untuk setiap titik pembuangan
limbah cair: (i) laju aliran rata-rata limbah cair yang
dibuang, (ii) frekuensi dan durasi pembuangan selama
sebulan, dan (iii) kualitas fisik dan kimia dari limbah yang
Bagian VII. Persyaratan Majikan 122

dibuang, untuk kesesuaian dengan parameter yang


tercantum dalam Spesifikasi ESHS Sub-Klausula 12.1 di
atas.
14.9. Limpasan air limbah
14.9.1. Kontraktor akan mengambil langkah-langkah
yang tepat untuk memastikan bahwa
pembuangan air limbah proses, air limbah
sanitasi, air limbah dari operasi utilitas atau air
hujan ke air permukaan tidak akan menghasilkan
konsentrasi kontaminan yang melebihi kriteria
kualitas air ambien setempat atau, jika tidak ada
kriteria lokal, hal-hal lain sumber kualitas air
lingkungan.

14.10. Limpasan air hujan


14.10.1. Limpasan terdiri dari aliran air hujan pada
permukaan atau tanah dan permukaan teknis
lainnya pada Daerah Proyek.
14.10.2. Dalam konteks Kontrak, limpasan permukaan
dianggap sebagai limbah kecuali jika
ditunjukkan sebaliknya, sebagaimana
didokumentasikan dan dibuktikan oleh
Kontraktor, dan disetujui oleh Enjinir.
14.10.3. Semua platform tempat generator, tangki
penyimpanan hidrokarbon, dan stasiun
pengisian bahan bakar dipasang memiliki
permukaan kedap air dan tahan bahan kimia
yang dikeringkan secara terpisah dan dilengkapi
dengan pengolahan penghilangan minyak
(pemisah minyak-air) untuk mencegah polusi
sesuai dengan Spesifikasi ESHS Sub-Klausula
12.4 di atas. Untuk batching plant beton,
limpasan akan dialirkan ke bak pengendapan,
dimana pH akan disangga.
14.11. Kontraktor wajib melarang pekerjanya dan
subkontraktornya untuk mandi atau mencuci pakaian dan
kendaraan/peralatan di sungai atau aliran air.
15.16. Emisi atmosfer dan 16.1. Emisi mengacu pada pelepasan zat padat, aerosol, gas,
debu radiasi, atau energi ke udara, baik yang berasal dari titik
(misalnya tumpukan pembakaran) atau tersebar
(misalnya emisi debu yang hilang dari penggunaan jalan
oleh truk).
16.2. Kontraktor akan menggunakan peralatan dan
mengadopsi metode konstruksi dan transportasi dengan
emisi atmosfer, yang tidak melebihi nilai ambang batas
emisi yang direkomendasikan oleh standar negara
Pengguna Jasa, atau organisasi yang disebutkan dalam
Klausul 9.
123 Bagian VII. Persyaratan Majikan

16.3. Setelah menerima persetujuan dari Engineer, Kontraktor


akan mendokumentasikan catatan pemeliharaan armada
kendaraan, mesin dan peralatannya. Catatan akan dibuat
dalam bahasa komunikasi yang ditetapkan berdasarkan
CC Sub-Klausula 1.4, atau bahasa lain yang disetujui
oleh Enjinir, dan akan berada dalam kendali Enjinir.
16.4. Armada kendaraan atau peralatan yang mengeluarkan
gas pembakaran akan dipelihara pada interval dan
metode yang ditentukan oleh pabrikan.
16.5. Kontraktor harus berhati-hati untuk meminimalkan emisi
debu dari aktivitasnya, termasuk lalu lintas, di lokasi
kerja, di kawasan pemukiman, dan di jalan akses.
Apabila debu dianggap berdampak atau mungkin
mempunyai dampak terhadap penerima manusia,
tanaman atau hewan atau apabila debu dapat
menyebabkan sedimentasi aliran air/badan air atau
tingkat kehilangan tanah yang tidak dapat diterima,
Kontraktor harus mengalirkan air ke area yang
menimbulkan debu dan mempertimbangkan untuk
menerapkan langkah-langkah pengendalian debu lainnya
seperti menggunakan penahan angin, jaring kasa atau
pagar semi-permeabel; mengendalikan kecepatan
kendaraan untuk mengurangi penyebaran dan
resuspensi debu akibat lalu lintas dengan menetapkan
dan menerapkan batas kecepatan (Batas kecepatan
kendaraan Kontraktor ditentukan dalam Spesifikasi ESHS
Sub-Klausul 50.10).
16.6. Hal ini mencakup: memasang rambu batas kecepatan di
area sensitif; memastikan truk pengangkut pasir, tanah
atau material lepas lainnya tertutup (truk terpal);
menunda pengupasan dan penggantian lapisan atas
tanah saat angin kencang; menggunakan sistem
pengumpulan debu untuk pembongkaran material curah;
penindasan basah (sesuai kebutuhan, tergantung pada
jenis tanah) pada musim kemarau, jika jalan tidak
beraspal dan/atau jalur kerja terletak <200 m dari
pemukiman, maka perlu dilakukan tindakan pengurangan
yang sesuai.
16.7. Kontraktor menjelaskan dalam PA-ESMP ruas jalan yang
diperuntukkan bagi penerapan bahan penekan debu
serta metode dan frekuensi yang diprogram. Kontraktor
akan melaksanakan langkah-langkah yang disetujui oleh
Enjinir.
16.7.1. Jika memungkinkan, inspeksi visual terhadap
emisi atmosfer harus dilakukan, khususnya
debu dan emisi dari kendaraan dan mesin
sesuai kesepakatan dengan Direksi Pekerjaan.
Inspeksi harus mengidentifikasi area di mana
penerapan tindakan pengurangan debu
diperlukan,
16.7.2. Apabila penyimpanan, pengangkutan dan
Bagian VII. Persyaratan Majikan 124

penanganan material curah dilakukan di udara


terbuka dan terkena angin, Kontraktor
menerapkan tindakan pengurangan debu yang
diperlukan.
17.18. Kebisingan dan 18.1. Kontraktor menggunakan peralatan dan menerapkan
getaran metode konstruksi dan pengangkutan sehingga tidak
menimbulkan tingkat kebisingan yang melebihi nilai yang
direkomendasikan oleh peraturan negara dan organisasi
Pengguna Jasa yang disebutkan dalam Klausul 9.
18.2. Kontraktor akan merencanakan pekerjaan yang
menghasilkan kebisingan tinggi (misalnya pemancangan
tiang pancang, peledakan, pembersihan batuan,
pengeboran, pengeboran perkusi) sesuai dengan
peraturan nasional dan menghormati tingkat kebisingan
maksimum di sekitar dan jam istirahat malam hari di area
penerima terdekat. Reseptor didefinisikan sebagai area
yang digunakan untuk kegiatan sosio-ekonomi di malam
hari (misalnya kamp akomodasi, area pemukiman, hotel,
pusat kesehatan).
18.3. Kontraktor harus menempatkan peralatan stasioner
(seperti generator listrik dan kompresor) sejauh mungkin
dari lokasi penerima yang berdekatan (misalnya tempat
istirahat pekerja, daerah berpenduduk dan daerah sensitif
terhadap lingkungan). Peralatan yang diketahui
mengeluarkan kebisingan dengan kuat dalam satu arah,
bila memungkinkan, akan diorientasikan sedemikian rupa
sehingga kebisingan diarahkan menjauhi reseptor sensitif
18.4. Penggunaan kendaraan berat pada malam hari ditentukan
dalam Spesifikasi ESHS Sub-Klausul 50.9.
18.5. Peralatan peredam kebisingan standar harus dipasang
pada peralatan oleh Kontraktor, digunakan dan dipelihara
sesuai dengan instruksi pabrik.
19.20. Limbah 20.1. Kontraktor bertanggung jawab untuk mengidentifikasi,
mengumpulkan, mengangkut dan mengolah semua limbah
yang dihasilkan di Area Proyek.
20.2. Kontraktor harus meminimalkan timbulnya limbah dan
menggunakan kembali, mendaur ulang, dan memulihkan
limbah dengan cara yang aman bagi kesehatan manusia
dan lingkungan.
20.3. Kontraktor harus menetapkan Rencana Pengelolaan
Limbah yang merinci konsep pengelolaan limbah tidak
berbahaya dan berbahaya sesuai dengan peraturan
perundang-undangan setempat dan disesuaikan dengan
tingkat bahaya terhadap kesehatan manusia atau
lingkungan alam. Jika tidak ada undang-undang yang
memadai, limbah harus dikelola sesuai dengan panduan
yang diberikan dalam masing-masing bagian Pedoman
Umum EHS Grup Bank Dunia dengan tujuan melindungi
sumber daya tanah dan air. Rencana Pengelolaan Limbah
harus mencakup ketentuan untuk pelatihan pekerja.
125 Bagian VII. Persyaratan Majikan

20.4. Daftar dan kategorisasi sampah:


20.4.1. Kontraktor membuat dan memelihara daftar limbah,
yang berada di tangan Enjinir. Register ini akan
mencatat semua operasi pengelolaan limbah:
produksi, pengumpulan, pengangkutan, pengolahan.
Ini akan tersedia sejak mobilisasi Kontraktor ke Area
Proyek mana pun. Sampah harus dikategorikan
menurut definisi berikut:
a) Limbah padat tidak berbahaya yang dihasilkan
di lokasi konstruksi dan dekomisioning
mencakup bahan pengisi berlebih dari kegiatan
perataan dan penggalian, potongan kayu dan
logam, serta tumpahan beton berukuran kecil.
Limbah padat tidak berbahaya lainnya termasuk
limbah kantor, dapur, dan asrama jika jenis
operasi ini merupakan bagian dari kegiatan
proyek konstruksi.
b) Limbah padat berbahaya mencakup tanah yang
terkontaminasi, yang berpotensi ditemukan di
lokasi akibat aktivitas penggunaan lahan
sebelumnya, atau sejumlah kecil bahan
pemeliharaan mesin, seperti kain lap berminyak,
filter oli bekas, dan oli bekas, serta bahan
pembersih tumpahan dari tumpahan minyak dan
bahan bakar.
c) Limbah cair berbahaya mencakup limbah cair
dan bahan limbah yang mengandung "cairan
bebas" (misalnya minyak bekas pemotongan
atau air limbah yang dicampur dengan minyak
setelah mesin dibersihkan).

20.5. Aspek-aspek berikut didokumentasikan dalam register ini:


a) Jenis sampah, dengan menggunakan nomenklatur
sebagaimana dimaksud pada Sub-Klausula 16.3.1
di atas;
b) Jumlah limbah;
c) Nama dan alamat fasilitas pengelolaan sampah
pihak ketiga yang menerima sampah atau pihak
yang menguasai bahan yang tidak lagi dianggap
sebagai sampah;
d) Nama dan alamat Kontraktor pengangkutan
sampah;
e) Pengolahan limbah yang direncanakan.
20.6. Sesuai dengan peraturan nasional, Kontraktor
mengarsipkan dan menyimpan, atas perintah Insinyur,
limbah yang dihasilkan untuk pengumpulan,
Bagian VII. Persyaratan Majikan 126

pengangkutan, pengolahan dan/atau pemusnahan limbah.


20.7. Kontraktor menilai, mendokumentasikan dan menerapkan
secara efektif setiap opsi daur ulang atau penggunaan
kembali limbah setempat.
20.8. Limbah disimpan secara terpisah sebelum dikeluarkan dari
Area Proyek, tergantung pada tingkat bahaya, fase (cair,
padat atau gas), solusi pengelolaan limbah yang akan
diterapkan dan potensinya dalam hal daur ulang atau
penggunaan kembali.
20.9. Limbah dikumpulkan dari setiap Area Proyek dengan
kecepatan yang sama dengan produksinya dan
ditempatkan di lokasi sementara yang memenuhi kriteria
berikut:
Lokasinya harus berjarak lebih dari 100 m dari kawasan
sensitif alami dan lebih dari 500 m dari kawasan sensitif
sosial ekonomi (sekolah, pasar, pusat kesehatan, sumur
air atau daerah tangkapan air), dengan pengecualian
tempat penyimpanan limbah di kamp; dan pada
permukaan datar yang kedap air untuk mencegah infiltrasi.
20.10.Kecuali ditentukan lain dalam Kontrak atau diinstruksikan
oleh Enjinir, pembakaran limbah dilarang di Area Proyek.
Dua pengecualian adalah limbah medis dan limbah hijau,
yang kecuali diperintahkan sebaliknya oleh Enjinir, akan
dikelola sesuai dengan Klausul 16.3 dari Spesifikasi ESHS
ini.
20.11.Penggunaan layanan pengelolaan limbah pihak ketiga
harus melalui audit awal yang terdokumentasi terhadap
fasilitas pengolahan, penyimpanan, dan daur ulang oleh
Kontraktor, untuk menjamin kesesuaian dengan ketentuan
Spesifikasi ESHS mengenai limbah ini.
20.12.Sesuai dengan Sub-Klausula 1.5 Spesifikasi ESHS ini,
ketentuan yang berlaku bagi Kontraktor mengenai
pengelolaan limbah juga berlaku bagi Subkontraktor
pengelolaan limbah pihak ketiga mana pun. Enjinir berhak
memeriksa fasilitas pengelolaan limbah pihak ketiga dan
melarang Kontraktor menggunakan fasilitas tersebut jika
dianggap tidak dapat diterima.
20.13. Pengelolaan limbah tidak berbahaya
20.13.1. Pengelolaan limbah tidak berbahaya harus
memenuhi ketentuan sebagai berikut:
i. Pengguna Jasa akan
mengkomunikasikan informasi kepada
Kontraktor mengenai lokasi dan jarak ke
area TPA terdekat serta kondisi
pembuangannya.
ii. Jika tidak ada area TPA di dekatnya,
Pengguna Jasa akan
mengkomunikasikan kepada Kontraktor
127 Bagian VII. Persyaratan Majikan

dimana Kontraktor akan mendirikan area


TPA sementara. Majikan bertanggung
jawab untuk mendapatkan izin masing-
masing.
20.14. Pengelolaan limbah berbahaya
20.14.1. Kontraktor harus mengembangkan Rencana
Pengelolaan Bahan Berbahaya untuk bahan
berbahaya yang menjadi tanggung jawab
langsung Kontraktor, dan prosedur rinci untuk
bekerja dengan produk kimia dan bahan
berbahaya serta penanganan limbah
berbahaya.
20.14.2. Bahan berbahaya adalah bahan yang
berpotensi menimbulkan risiko terhadap
kesehatan manusia atau lingkungan dan
mencakup bahan kimia pembersih, pelarut, dan
bahan bakar.
20.14.3. Bahan bakar dan bahan kimia/bahan berbahaya
harus disimpan di tempat yang ditentukan,
sesuai dengan Sub-Klausula 26.8 Spesifikasi
ESHS ini, kecuali jumlah yang dihasilkan atau
diperlukan untuk kegiatan konstruksi sehari-hari.
Bahan bakar, minyak atau bahan berbahaya
yang perlu disimpan sementara di lokasi harus
disimpan dalam wadah sekunder yang terletak
lebih dari 100 m dari aliran air atau badan air.
20.14.4. Tempat penyimpanan bahan bakar dan bahan
kimia berbahaya tidak diperbolehkan dalam
jarak 30m dari aliran air kecil, dalam jarak 100m
dari aliran air besar, di dalam dataran banjir atau
di mana terdapat potensi tumpahan bahan
bakar memasuki air tanah.
20.14.5. Semua fasilitas penyimpanan bahan bakar dan
bahan kimia berbahaya harus berlokasi di tanah
datar atau landai dan harus ditempatkan di
dalam pematang yang dirancang untuk
menampung setidaknya 110% dari total
kapasitas wadah penyimpanan ditambah 10%
dari volume tangki agregat di dalam area
penahanan. atau sebagaimana ditentukan lain
oleh persyaratan peraturan. Dinding dan lantai
pematang harus dibuat dari beton atau bahan
kedap air lain yang sesuai. Sambungan
pengisian harus berada di dalam pematang.
Katup pembuangan atau sambungan lain yang
melalui dinding pematang tidak diperbolehkan.
Tangki harus dilengkapi dengan pengukur agar
tingkat pengisian dapat dipantau selama
pengisian ulang dan sebaiknya dengan alarm
tingkat tinggi.
Bagian VII. Persyaratan Majikan 128

20.14.6. Apabila Pengelolaan Limbah B3 Kontraktor


dilakukan oleh pihak ketiga, pihak ketiga
tersebut harus mempunyai reputasi dan
terakreditasi di negara Pengguna Jasa untuk
melakukan kegiatan tersebut.
20.15.Jika memungkinkan dan apabila tidak ada solusi
pengelolaan limbah untuk limbah berbahaya, Kontraktor
mengambil tindakan berikut:
20.15.1. Limbah medis dibakar di fasilitas khusus yang
dibangun dan diakreditasi untuk tujuan ini.
Kontraktor akan menyerahkan spesifikasi teknis
fasilitas kepada Enjinir sebelum mengimpor atau
mengadakan peralatan.
20.15.2. Hidrokarbon, pelumas, cat, pelarut dan baterai
diangkut dalam drum ke fasilitas pengelolaan
limbah yang tersedia, jika tersedia.
20.15.3. Jika tidak diinstruksikan oleh Direksi Pekerjaan,
tanah yang terkontaminasi akibat
konstruksi/pembongkaran dan lumpur
pengeboran harus diolah, distabilkan dan
dibuang ke tempat pembuangan sampah.
Persetujuan sebelumnya diperlukan dari
Insinyur mengenai metode dan lokasi lokasi.
Pengusaha memperoleh izin dari otoritas
setempat yang berwenang sebelum
membuangnya ke tempat pembuangan sampah.
20.15.4. Persetujuan terlebih dahulu dari Insinyur
diperlukan sebelum menerapkan solusi
pengelolaan limbah pada limbah berbahaya
lainnya.
20.15.5. Sebelum penerbitan Sertifikat Serah Terima
Pekerjaan, Kontraktor menyediakan
dokumentasi mengenai limbah B3, yang
dihasilkan oleh pekerjaan Kontraktor, yang
ditimbun di lokasi lain selain fasilitas
pengelolaan limbah pihak ketiga yang
terakreditasi. Dokumentasi tersebut mencakup
rencana yang menunjukkan lokasi lokasi TPA.
Dokumen tersebut diberikan kepada otoritas
lokal yang berwenang yang yurisdiksinya
meliputi lokasi TPA.
21.22. Pembersihan 22.1. Pekerjaan yang dilakukan, termasuk pembukaan jalan
vegetasi raya dan lokasi kerja lainnya (misalnya kamp, jalan akses,
tempat penyimpanan) mungkin memerlukan penebangan
vegetasi di area kerja. Vegetasi meliputi tanaman pangan,
pepohonan, perdu, semak, rerumputan, dan tumbuhan
kecil lainnya. Pengawas harus dilatih dalam penebangan
pohon secara terkendali untuk mencegah dampak di luar
lokasi kerja. Mereka juga harus dilatih mengenai
pentingnya identifikasi dan pelestarian fauna liar yang
129 Bagian VII. Persyaratan Majikan

ditemui dan diganggu selama operasi pengupasan kulit.


22.2. Kontraktor menguraikan dalam PA-ESMP rencana metode
dan jadwal pembukaan vegetasi. Persetujuan khusus dari
Enjinir diperoleh sebelum pekerjaan pembersihan
dilakukan.
22.3. Pembersihan vegetasi menggunakan bahan kimia tidak
diperbolehkan.Pembukaan lahan vegetasi dengan
menggunakan buldoser tidak diperbolehkan pada zona
yang berjarak kurang dari 30 m dari kawasan yang
ditetapkan sebagai kawasan sensitif oleh Direksi
Pekerjaan, dimana hanya diperbolehkan pembukaan lahan
secara manual.
22.3.1. Apabila tidak memungkinkan untuk membatasi
waktu pelaksanaan konstruksi, vegetasi harus
ditebang di luar periode perkembangbiakan
sehingga pekerjaan dapat dilanjutkan hingga
periode ini tanpa hambatan.
22.3.2. Penebangan pohon harus dihindari sebisa
mungkin. Pohon yang ditebang dapat
digunakan untuk membuat bronjong jika
diperlukan untuk stabilisasi lahan. Bahan
tumbuhan (tebangan) tidak boleh digunakan
untuk keperluan konstruksi dan harus ditimbun
di pinggir lokasi kerja. Area pengumpulan
bahan tanaman harus dipisahkan untuk
mencegah penyebaran api jika terjadi
kebakaran.
22.3.3. Kecuali ditentukan lain dalam Kontrak atau jika
diinstruksikan lain oleh Enjinir, pembakaran
tumbuhan tidak diperbolehkan. Limbah hijau
dapat dibakar dengan persetujuan terlebih
dahulu dari Insinyur mengenai lokasi, metode
dan jadwal.
22.3.4. Pengumpulan tanaman liar dilarang.
22.3.5. Menyalakan api di area kerja dilarang kecuali
diizinkan secara khusus oleh Majikan.
22.3.6. Dilarang memasukkan tumbuhan asing/yang
tidak beradaptasi ke lokasi kerja.
22.3.7. Vegetasi yang dihilangkan akan ditempatkan
jauh dari permukaan air. Puing-puing kayu
berukuran besar akan disimpan di sepanjang
tepi luar lokasi kerja di area bersih. Ranting
kecil, dahan dan potongan tumbuh-tumbuhan
harus digunakan untuk pembuatan kompos
bersama dengan limbah biodegradable yang
dihasilkan di kamp dan area kerja.
22.3.8. Pembukaan vegetasi harus dibatasi pada hal-
hal yang benar-benar diperlukan.
Bagian VII. Persyaratan Majikan 130

22.3.9. Jika memungkinkan, penebangan vegetasi di


lereng bukit yang curam akan diminimalkan.

22.4. Area yang dibuka sebelum pelaksanaan pekerjaan tanah


ditampilkan pada rencana dengan skala minimal 1/10.000.
Rencana diserahkan kepada Engineer, untuk validasi
sebelum memulai pekerjaan pembersihan.
22.5. Kontraktor melakukan demarkasi fisik pada zona yang
akan dibersihkan dengan menggunakan metode yang
disetujui oleh Direksi Pekerjaan.
22.6. Ciri-ciri (lokasi, jenis, diameter setinggi dada) pohon-pohon
yang tidak boleh ditebang ditetapkan oleh Direksi
Pekerjaan dan berkoordinasi dengan Pengguna Jasa.
Pohon-pohon tersebut ditandai dengan cat dan dilindungi
dari penebangan mesin dengan menggunakan metode
yang disetujui oleh Direksi Pekerjaan.
22.7. Pepohonan dan areal yang akan ditebang harus diberi
tanda secara tepat sehingga pembukaan lahan dapat
dilakukan tanpa merusak areal di sekitarnya yang tidak
ditebangi. Tanah lapisan atas disimpan di dalam area yang
telah dibuka di tepi zona yang telah dibuka. Pembersihan
dilakukan mulai dari tepi zona ke dalam.
17.7.1 Selama pembersihan, Kontraktor menimbun secara
terpisah:
(i) batang pohon yang diameternya setinggi dada
lebih besar dari ukuran yang ditetapkan oleh
Direksi Pekerjaan, dan
(ii) batang yang diameternya lebih kecil, cabang,
daun, tunggul dan akar.
17.7.2 Kecuali diinstruksikan lain oleh Enjinir, batang
pohon yang melebihi diameter yang ditentukan
oleh Enjinir adalah hak milik Kontraktor.
23.24. Keanekaragaman 24.1. Kontraktor harus memastikan bahwa semua personel
hayati mendapat informasi dan kesadaran akan pentingnya
melindungi spesies, habitat, fauna dan flora serta
mengetahui prosedur pertemuan dengan satwa liar.
Pelatihan informasi dan kesadaran didokumentasikan.
24.2. Jika memungkinkan, Pengguna Jasa akan memberikan
kepada Kontraktor serangkaian survei ekologi sebelum
dimulainya konstruksi, yang dilakukan oleh Pengguna Jasa.
Hal ini mencakup namun tidak terbatas pada jenis dan
lokasi spesies dan habitat kepentingan konservasi yang
teridentifikasi di dalam Wilayah Proyek, dan segala tindakan
yang diperlukan oleh Kontraktor.
24.3. Pengguna Jasa akan memberikan kepada Kontraktor peta
batasan yang menunjukkan kawasan di mana spesies
131 Bagian VII. Persyaratan Majikan

sensitif, terancam punah atau berkembang biak diketahui


terdapat, termasuk kawasan lindung, lokasi penting bagi
konservasi alam, suaka margasatwa, taman alam dan
nasional, serta kawasan burung penting.
24.4. Pengguna Jasa akan memberi tahu Kontraktor mengenai
musim-musim untuk perlindungan burung dan satwa liar.
Jika berlaku, Pengguna Jasa akan memberi tahu Kontraktor
jika, sebagai akibat dari perlindungan burung dan satwa liar,
pembangunan dibatasi selama jangka waktu tertentu
dan/atau Kontraktor harus mengambil tindakan pencegahan
sesuai dengan undang-undang nasional masing-masing
dan/atau sebagaimana ditetapkan oleh undang-undang
masing-masing. Orang yang berwenang dalam lingkup
lokal.
24.5. Pengguna Jasa dapat memperbaharui informasi mengenai
keberadaan satwa liar atau spesies yang sensitif atau
terancam punah di Wilayah Proyek setelah adanya survei
tambahan mengenai satwa liar/spesies yang terancam
punah. Jika ada yang teridentifikasi, Pengguna Jasa akan
memberitahu Kontraktor yang akan memastikan bahwa
semua personel mendapat informasi dan mengetahui
prosedur mitigasi yang diperlukan sebagaimana
dikomunikasikan oleh Pengguna Jasa.
24.6. Kontraktor harus menerapkan prosedur Otoritas Kontraktor
sehubungan dengan pengelolaan fauna dan flora sebelum
kegiatan pembukaan lahan.
24.7. Pengguna Jasa akan menyampaikan kepada Kontraktor
tanggung jawab spesifiknya terkait dengan perlindungan
spesies yang terancam punah, keanekaragaman hayati dan
satwa liar, yang ada di Wilayah Proyek. Tanggung jawab
dapat mencakup namun tidak terbatas pada tindakan-
tindakan berikut:
a) Personil Kontraktor tidak boleh mendekati, melukai,
memburu, menangkap, memiliki, memberi makan,
mengangkut, memelihara atau memperdagangkan
satwa liar dan/atau mengumpulkan telur burung di
Wilayah Proyek.
b) Personil Kontraktor harus menghindari tempat
berkembang biak, mencari makan dan bersarang
spesies-spesies yang terancam punah, seperti yang
diidentifikasi oleh para ahli lingkungan hidup dari
Pengguna Jasa dan sebagaimana dikomunikasikan
kepada Kontraktor oleh Pengguna Jasa.
c) Personel Kontraktor tidak boleh mengumpulkan
spesies flora atau fauna di Wilayah Proyek.
d) Kontraktor harus segera melaporkan setiap
penampakan atau temuan satwa liar yang mati akibat
pekerjaan tersebut kepada Enjinir.
e) Kontraktor harus melindungi penggalian dengan
Bagian VII. Persyaratan Majikan 132

pagar sementara untuk mencegah cedera pada


hewan.
f) Kontraktor harus segera melepaskan hewan yang
terperangkap dan tidak terluka.
g) Kontraktor harus melaporkan hewan langka dan/atau
hewan berukuran besar yang terluka kepada Enjinir
yang akan memberitahukan Otoritas Lingkungan
Hidup yang berwenang.
h) Kontraktor tidak boleh mengganggu habitat alami di
luar Wilayah Proyek.
i) Kontraktor hanya boleh menggunakan jalan atau jalur
yang telah ditentukan dan mematuhi batas kecepatan.
j) Kontraktor tidak boleh menyalakan api hutan.
k) Kontraktor tidak boleh memasukkan Spesies Asing
Invasif (IAS)
l) Semua mesin konstruksi yang diimpor dari luar negeri
harus diperiksa untuk mendeteksi IAS dan dicuci
sebelum dikirim ke Area Proyek.
m) Apabila diperlukan, Kontraktor harus
mengembangkan prosedur pengendalian IAS
(misalnya pemindahan fisik, penebangan, pemberian
mulsa, herbisida, dll.). Metode yang digunakan untuk
mengendalikan atau mencegah spesies tersebut tidak
boleh menimbulkan dampak buruk terhadap
lingkungan atau masyarakat.
n) Untuk membatasi risiko masuknya spesies invasif
laut, Kontraktor harus mengendalikan air balas dan
sistem anti-fouling pada kapal yang datang dari
bioregion lain sesuai dengan konvensi dan pedoman
Organisasi Maritim Internasional (IMO).
24.8. Untuk dampak terhadap sumber daya hayati:
a) pengembangan rencana mitigasi khusus untuk spesies
yang terancam punah di wilayah yang lebih luas
b) parit atau lubang yang dibuat selama pekerjaan lokasi
harus ditutup pada malam hari
24.9. Sehubungan dengan hilangnya/degradasi habitat dan
fragmentasi habitat, Kontraktor akan:
a) membangun infrastruktur permanen di lahan tak
terpakai yang tidak memiliki nilai ekologis tertentu
b) tidak mengambil bahan konstruksi dari lingkungan
sekitar kecuali ditentukan lain dalam rencana
pengelolaan masing-masing
c) memantau dampak terhadap flora dan fauna di lokasi
sensitif
24.10. Kontraktor akan menerapkan praktik lokasi konstruksi
133 Bagian VII. Persyaratan Majikan

terbaik untuk meminimalkan risiko dampak buruk


terhadap habitat/spesies di sekitarnya akibat kegiatan
konstruksi (debu, kebisingan, pembuangan limbah, dll.).
Hal ini mencakup fasilitas toilet dan pengumpulan
sampah yang memadai sebagaimana diperiksa oleh
koordinator lingkungan.
25.26. Erosi dan 26.1. Pengendalian erosi dan sedimen harus dipertimbangkan
transportasi sejak awal tahap konstruksi, yaitu sejak pembersihan
sedimen lokasi.
26.2. Kontraktor merencanakan pekerjaan tanah dan
mengoptimalkan pengelolaan ruang untuk memastikan
bahwa semua permukaan yang dibersihkan dan area
yang terkena erosi tanah diminimalkan di semua Area
Proyek dan erosi diminimalkan sejauh mungkin.
26.3. Kontraktor harus menentukan lokasi yang tepat dan jenis
tindakan pengendalian erosi yang diperlukan, yang harus
disetujui oleh Direksi Pekerjaan.
26.4. Jika Pengguna Jasa tidak memberikan instruksi
sebaliknya, Kontraktor harus memasang lapisan erosi
untuk memberikan perlindungan langsung pada lereng
terhadap erosi, mencegah tersapunya benih dan
meningkatkan kondisi iklim mikro dalam tanah untuk
pertumbuhan tanaman. Anyaman erosi digunakan untuk
memberikan perlindungan sementara pada permukaan
tanah sampai tutupan vegetasi alami yang memadai
telah terbentuk.
26.5. Bunga tanah
26.5.1. Tanah lapisan atas adalah bagian tanah
paling atas dan paling subur (kecuali
dinyatakan sebaliknya, 25 sentimeter
teratas), mengandung bahan organik, benih,
dan unsur hara yang mendorong
pertumbuhan vegetasi. Kehadirannya
merupakan faktor kunci dalam mendorong
keberhasilan revegetasi. Oleh karena itu,
melestarikan lapisan atas tanah merupakan
komponen kunci dalam revegetasi lokasi
kerja dan memulihkan kemampuan tanah
untuk melindungi diri dari erosi. Kontraktor
harus memperhatikan prinsip-prinsip dasar
pengelolaan tanah lapisan atas yang baik
berikut ini:
26.5.2. Tanah lapisan atas harus dipindahkan dari
area kerja hanya jika benar-benar diperlukan
dan sesuai dengan pedoman Proyek. Area
yang terkena pengupasan lapisan tanah atas
akan diidentifikasi sebelum kegiatan
penilaian.
26.5.3. Tanaman apa pun, lapisan rumput atau
massa akar akan dikupas bersama dengan
Bagian VII. Persyaratan Majikan 134

lapisan tanah atas, kecuali di lahan basah


dimana rumput akan dikupas secara terpisah
dari lapisan tanah atas jika memungkinkan.
Pengupasan tanah lapisan atas hanya akan
dilakukan dengan menggunakan backhoe.
26.5.4. Tanah lapisan atas disimpan sesuai dengan
ketentuan yang disetujui oleh Direksi
Pekerjaan agar dapat digunakan kembali
selama rehabilitasi Area Proyek.
26.6. Menguras limpasan air hujan
26.6.1. Limpasan dari koridor kerja akan dicegat.
Limpasan air permukaan tidak
diperbolehkan memasuki aliran air
permukaan. Kontraktor akan mengambil
tindakan yang tepat.
26.6.2. Kemiringan Wilayah Proyek memungkinkan
pengumpulan dan drainase air hujan dari
seluruh luas permukaan ke satu atau
beberapa titik pembuangan. Tidak ada
genangan air yang tercipta.
26.6.3. Padatan tersuspensi dalam air hujan
dihilangkan dengan menggunakan
perangkap sedimen/kolam pengendapan.
Air hujan dari area parkir kendaraan, area
mesin, bengkel diolah dengan pemisah air
berminyak.
26.6.4. Unit pra-pengolahan air hujan diukur,
dibersihkan, dipelihara, dan dapat diakses
untuk memastikan kepatuhan terhadap
kriteria kualitas limbah yang ditentukan
dalam Spesifikasi ESHS Sub-Klausul 12.9
dan untuk memungkinkan pemantauan
kinerja.
26.7. Pengendalian sedimen
26.7.1. Kontraktor memasang penghalang
pengendali sedimen untuk memperlambat
aliran air dan mengendalikan pengangkutan
sedimen di Wilayah Proyek dengan (i)
kemiringan lebih dari 20%, dan (ii) apabila
lahan terganggu akibat pekerjaan atau
dimana timbunan material mineral terkena
lapisan lembaran. atau erosi sungai.
26.7.2. Penghalang pengendali sedimen dipasang
di lereng atau di dasar lereng untuk
melindungi sistem drainase alami dari
akumulasi sedimen pada tingkat yang lebih
tinggi dari keadaan alaminya. Hambatan ini
mematuhi prinsip-prinsip berikut:
135 Bagian VII. Persyaratan Majikan

a) Dibuat dengan geotekstil atau bal


jerami atau cara lain apa pun yang
disetujui terlebih dahulu oleh Direksi
Pekerjaan;
b) Dikerahkan sebelum dimulainya
pekerjaan dan pemindahan lapisan
tanah atas. Penghalang dapat
digunakan untuk membatasi secara
fisik wilayah kerja;
c) Dipasang, dibersihkan, dirawat dan
diganti sesuai rekomendasi pabrikan;
d) Jika memungkinkan, luas permukaan
drainase tidak melebihi 1.000 m² per 30
m penghalang. Panjang kemiringan di
belakang pembatas kurang dari 30 m,
dan tidak digunakan untuk aliran yang
melebihi 30 l/s.
26.7.3. Untuk pengerukan sedimen laut, jika dapat
diterapkan dan kecuali ditentukan lain
dalam Kontrak, atau diinstruksikan
sebaliknya oleh Direksi Pekerjaan, dan
khususnya jika wilayah kerja terkena arus,
Kontraktor akan memasang tirai lanau
geotekstil, atau teknik lain yang disetujui
oleh Insinyur untuk mengendalikan
kekeruhan awan.
26.8. Penimbunan kembali dan penimbunan bahan
timbunan kembali
26.8.1. Apabila timbunan bahan mineral melebihi
ketinggian 6 m, dengan kemiringan
maksimum 3:2 (tinggi: volume), kemiringan
tersebut harus dilintasi pada ketinggian 3 m
dengan tanggul dengan lebar minimal 2 m
dan dengan parit drainase perifer, untuk
menjamin stabilitas dan ketahanan
terhadap erosi limpasan air hujan.
26.8.2. Untuk timbunan bahan timbunan permanen,
timbunan dibentuk dan dipadatkan setiap
30 cm untuk menjamin stabilitas jangka
panjang.
26.8.3. Timbunan sementara yang berada di
tempat selama lebih dari 60 hari dilindungi
dari erosi limpasan dengan (i) revegetasi
menggunakan spesies rumput yang tumbuh
cepat, baik dengan penyemaian langsung
atau dengan penyemaian hidro, atau (ii)
menggunakan penutup anti-erosi alami
lainnya dengan persetujuan terlebih dahulu
dari Pemerintah. Insinyur.
Bagian VII. Persyaratan Majikan 136

26.9. Pengecoran samping selama konstruksi struktur linier


(jalan, pipa, jalur transportasi), diperbolehkan dalam
kondisi berikut:
26.9.1. Untuk gradien alami dengan kemiringan <40%,
material cor samping ditumpuk untuk
menghasilkan kemiringan kurang dari 2H:1V.
26.9.2. Untuk lereng alami dengan kemiringan >40%,
untuk menjamin stabilitas, tanggul selebar 3m
akan dipasang tegak lurus terhadap lereng
dan di atasnya material cor samping
diendapkan. Pekerjaan tanah secara teratur
dilakukan untuk mempertahankan bentuk
casing samping dan stabilitas cor samping
dalam jangka panjang. Kemiringan cetakan
samping secara umum tidak melebihi 3H:2V.
26.9.3. Ketentuan Pasal 10 dan 19.6 untuk
perlindungan aliran air yang terkena erosi yang
disebabkan oleh pekerjaan berlaku.
27.28. Rehabilitasi lokasi 28.1. Kecuali diinstruksikan sebaliknya oleh Enjinir,
Kontraktor akan merehabilitasi seluruh Area Proyek
dan bentang alam yang terganggu oleh pekerjaan, ke
kondisi semula jika memungkinkan pada saat
selesainya konstruksi dan sebelum pekerjaan tersebut
diterima untuk sementara. Kolaborasi yang erat
dengan semua pemangku kepentingan menurut
undang-undang akan dilakukan bekerja sama dengan
Majikan selama pemulihan.
28.2. Kontraktor menjelaskan dalam PA-ESMP rencana
pekerjaan revegetasi untuk memastikan rehabilitasi
Kawasan Proyek yang berkelanjutan: metode, spesies
tanaman yang akan digunakan dan asal usulnya,
jadwal kegiatan berdasarkan pengambilalihan
Kawasan Proyek secara progresif.
28.3. Minimal, Kontraktor harus melakukan kegiatan
pemulihan berikut:
28.3.1. Jika tidak diinstruksikan lain oleh Enjinir, semua
bangunan, tempat perkemahan dan bangunan
yang berdiri bebas dan di bawah tanah (misalnya
pipa, tangki bawah tanah, bak penampungan dan
cekungan) dibongkar sesuai dengan ketentuan
Sub-Klausula 4.23 CC. Semua limbah dan puing-
puing dibuang sesuai dengan ketentuan Pasal 16
Spesifikasi ESHS ini. Setelah pembongkaran
struktur bangunan dan puing-puing, Kontraktor
mengembalikan Area Proyek ke kondisi semula,
dengan ketentuan sebagai berikut.
28.3.2. Lahan diratakan untuk memastikan air limpasan
mengalir tanpa mengikis tanah atau menggenang
di kolam.
137 Bagian VII. Persyaratan Majikan

28.3.3. Area Proyek yang direhabilitasi tidak


menimbulkan bahaya bagi manusia. Area dekat
jurang curam di tambang dipagari dan ditandai
dengan tanda peringatan beton permanen.
Lubang diisi ulang. Benda tajam atau tidak stabil
dianggap tidak berbahaya.
28.3.4. Kecuali ditentukan lain dalam Kontrak, atau
diinstruksikan sebaliknya oleh Enjinir, Kontraktor
melakukan penanaman kembali seluruh Area
Proyek yang terganggu oleh pekerjaan dan
menanggung biaya pekerjaan tersebut.
28.4. Pemberian pupuk harus dibatasi pada area yang
memerlukan penutupan vegetasi secara cepat untuk
tujuan pengendalian erosi di area dengan risiko tinggi.
Setiap aplikasi pupuk harus diformulasikan dan
dilakukan sedemikian rupa sehingga keseimbangan
unsur hara alami dalam ekosistem yang berdekatan
tidak berubah, khususnya jika terdapat badan air di
dekatnya.
28.5. Kontraktor wajib melakukan pemeliharaan rutin
terhadap areal revegetasi sampai tanah tersebut
secara resmi diserahkan kembali kepada Pengguna
Jasa atau pihak ketiga.
28.6. Kontraktor harus mengendalikan gulma berbahaya
dan spesies invasif di kawasan yang ditanami
kembali.
28.7. Diperlukan persetujuan terlebih dahulu dari Enjinir
mengenai asal usul benih dan tanaman yang
diusulkan oleh Kontraktor. Spesies yang digunakan
untuk revegetasi harus sesuai dengan kondisi
lingkungan setempat, dan dipilih sesuai dengan
program rehabilitasi: stabilisasi timbunan, lansekap,
drainase, pencegahan erosi, dan lain-lain.
28.8. Revegetasi dilakukan sepanjang masa pekerjaan
konstruksi, dan tidak terbatas pada rehabilitasi
Wilayah Proyek setelah pekerjaan selesai.
28.9. Klausul ini berlaku untuk pengecoran samping bahan
mineral limbah yang dihasilkan selama konstruksi
struktur linier (jalan, jaringan pipa, jalur transportasi).
29.30. Dokumentasi 30.1. Konstruktor mendokumentasikan perubahan kondisi
kondisi lokasi seluruh Area Proyek sejak awal pekerjaan hingga
Sertifikat Kinerja diterbitkan. Dokumentasi terdiri dari
foto berwarna bertanggal dan bereferensi geografis
yang diambil dari sudut dan sudut pandang konstan.
30.2. Kondisi Daerah Proyek didokumentasikan minimal
pada tahapan sebagai berikut:
a) Sebelum adanya gangguan pada Area Proyek
pada saat dimulainya pekerjaan;
Bagian VII. Persyaratan Majikan 138

b) Setelah pekerjaan selesai, tetapi sebelum


dimulainya rehabilitasi;
c) Pada saat selesainya rehabilitasi dan revegetasi,
jika diperlukan, tetapi sebelum diterbitkannya
Sertifikat Serah Terima;
d) Setelah berakhirnya Periode Pemberitahuan
Cacat dan sebelum penerbitan Sertifikat Kinerja.
30.3. Kontraktor menetapkan dalam PA-ESMP (i) daftar
sudut pandang yang akan digunakan, (ii) area yang
akan difoto, dan (iii) metode yang digunakan untuk
mengambil dan mengarsipkan foto, sesuai dengan
standar industri fotografi dan pengarsipan.
30.4. Area yang berdekatan (100 m dari perimeter Area
Proyek) dimasukkan dalam dokumentasi fotografi.

C. Kesehatan dan keselamatan

31. Rencana Kesehatan 31.1. Dalam penerapan Klausul 4 dan 6 CC, Kontraktor
dan Keselamatan harus mengembangkan bagian Rencana Kesehatan
dan Keselamatan (Rencana HS) dari PA-ESMP,
organisasinya untuk mengelola kesehatan dan
keselamatan, sesuai dengan sistem Manajemen
Kesehatan dan Keselamatan (HSMS) miliknya. .
31.2. Berdasarkan Klausul 6 CC, rencana HS
mengidentifikasi dan menetapkan:
a) Kontraktor memahami dan mengelola seluruh
risiko kesehatan dan keselamatan yang
berkaitan dengan pelaksanaan pekerjaan,
termasuk risiko spesifik gender;
b) Tindakan pencegahan dan perlindungan untuk
mengendalikan risiko yang berkaitan dengan
pelaksanaan pekerjaan, dengan membedakan,
bila perlu, tindakan yang berkaitan dengan
perlindungan perempuan dan laki-laki;
c) Sumber daya manusia dan material yang
terlibat;
d) Pekerjaan yang memerlukan izin (misalnya
peledakan, penebangan pohon);
e) Rencana darurat yang akan dilaksanakan jika
terjadi kecelakaan.
31.3. Kontraktor menerapkan tindakan pencegahan,
perlindungan dan pemantauan, sebagaimana
dijelaskan dalam rencana kesehatan dan
keselamatan.
31.4. Kontraktor harus mempunyai Program Berbasis
Keselamatan Perilaku dan secara aktif melatih dan
139 Bagian VII. Persyaratan Majikan

mendorong Personil untuk melakukan intervensi


terhadap perilaku dan situasi yang tidak aman serta
melaporkan penyimpangan.
32. Pelaporan Kesehatan 32.1. Kontraktor harus mendokumentasikan dalam sistem
dan Keselamatan terstruktur (misalnya lembar catatan Kecelakaan
Lapangan) semua kecelakaan, kejadian berbahaya
dan investigasi, yang harus tersedia setiap saat untuk
diperiksa oleh Enjinir.
32.2. Kontraktor harus menyelidiki setiap insiden dan
mencatat serta melaporkan tindak lanjut sistematis
atas temuan dan rekomendasi yang relevan. Area
masalah yang terkait dengan HS harus dicatat dengan
informasi tentang status, penanggung jawab, dan
solusi alternatif.
32.3. Sebagaimana ditentukan dalam Sub-Klausul 4.21 CC,
Kontraktor memasukkan Laporan Kemajuan kepada
Engineer berupa Laporan Kinerja HS bulanan. Format
dan isi Laporan Kinerja HS harus disetujui oleh
Engineer sebelum pekerjaan dimulai dan dilaporkan
kepada Engineer.
32.4. Sesuai dengan pasal 4 dan 6 CC, laporan ini memuat
data sebagai berikut, sehubungan dengan pekerjaan:
a) Kemajuan terhadap penerapan Rencana HS
Kontraktor
b) Daftar, termasuk penjelasan singkat, semua
insiden dan kejadian berbahaya
c) Jumlah korban jiwa
d) Jumlah frekuensi kejadian serius
e) Total frekuensi cedera yang dapat dicatat
f) Jumlah dan jenis kecelakaan dengan dan tanpa
kehilangan waktu
g) Penyakit serius
h) Jumlah total kejadian nyaris celaka;
i) Jumlah insiden pencurian;
j) Jumlah keamanan dan jumlah serta jenis
kejadian lainnya;
32.5. Apabila Kontraktor menerima komunikasi dari Enjinir
mengenai kinerja HS yang buruk, Kontraktor harus
menyiapkan dan melaksanakan Rencana Peningkatan
HS untuk memperbaiki hal tersebut.
33. Prosedur pelaporan 33.1. Enjinir diberitahu dalam waktu satu jam siang/malam
kecelakaan mengenai setiap kecelakaan yang mengakibatkan
luka serius pada anggota personel, pengunjung atau
pihak ketiga lainnya, yang disebabkan oleh
pelaksanaan pekerjaan atau perilaku personel
Bagian VII. Persyaratan Majikan 140

Kontraktor.
33.2. Insinyur diberitahu sesegera mungkin mengenai
kejadian nyaris kecelakaan (nyaris celaka) yang
berkaitan dengan pelaksanaan pekerjaan yang, dalam
kondisi yang sedikit berbeda, dapat menyebabkan
cedera tubuh pada orang, atau kerusakan pada
properti pribadi atau lingkungan.
33.3. Kontraktor harus menyiapkan laporan mengenai
setiap kecelakaan atau kejadian berbahaya dan
salinan laporan tersebut, bersama dengan pernyataan
saksi dan informasi relevan lainnya, harus diserahkan
kepada Enjinir sesegera mungkin.
33.4. Kecelakaan yang dapat dilaporkan mencakup setiap
kecelakaan yang menimpa siapa pun di Lapangan
yang memerlukan perhatian medis atau
mengakibatkan hilangnya jam kerja atau insiden apa
pun yang mengakibatkan, atau dapat mengakibatkan
cedera, kerusakan, atau bahaya terhadap Pekerjaan,
orang, harta benda, atau lingkungan. . Kontraktor juga
akan memberi tahu dan melaporkan insiden yang
terjadi pada Subkontraktor dan Pemasok (khususnya
untuk barang pasokan utama) dan Lokasi Kontraktor
mereka.
33.5. Kontraktor harus melaporkan setiap kecelakaan HS,
yang berkaitan dengan aktivitas atau personel
Kontraktor, kepada otoritas nasional atau lokal
sebagaimana diwajibkan oleh peraturan perundang-
undangan yang relevan. Salinan seluruh laporan
tersebut harus diberikan kepada Enjinir.
33.6. Kontraktor tidak boleh memberitahukan atau
memberikan informasi apapun kepada media atau unit
atau orang lain tanpa persetujuan pemberi kerja.
33.7. Kontraktor harus segera memperbaiki situasi atau
kondisi apa pun yang dapat mengakibatkan cedera
atau bahaya terhadap Pekerjaan, orang, harta benda
atau lingkungan. Jika situasi atau kondisi tersebut
tidak dapat segera diperbaiki, Kontraktor harus
memasang penghalang sementara dan tanda serta
perangkat peringatan yang sesuai dan/atau
mengambil tindakan lain yang diperlukan untuk
melindungi manusia, harta benda, dan lingkungan.
34. Pertemuan 34.1. Kontraktor harus memastikan komunikasi dan
Kesehatan dan konsultasi HS yang efisien dan efektif dengan seluruh
Keselamatan Personil yang terlibat dalam Pekerjaan. Hal ini
termasuk namun tidak terbatas pada pertemuan
toolbox sebelum dimulainya Pekerjaan, pertemuan
HS di lokasi kerja secara berkala dengan semua
pihak yang terlibat (termasuk Subkontraktor, Engineer
dan pihak ketiga). Ini juga dapat terdiri dari bentuk
komunikasi lainnya.
141 Bagian VII. Persyaratan Majikan

34.2. Kontraktor harus memastikan bahwa pengawasan,


yang bertanggung jawab langsung atas kegiatan
konstruksi, memberikan pengarahan dan diskusi
lengkap dengan Personil di HS Tool Box Talks pada
awal setiap hari kerja dan sebelum memulai kegiatan
baru. Pembicaraan ini harus dilakukan dalam bahasa
yang dipahami oleh tenaga kerja. Daftar periksa
harus digunakan untuk tujuan ini. Minimal mencakup
hal-hal berikut;

a) Sifat pekerjaan
b) Bahaya terkait
c) Metode kerja yang aman harus diterapkan
d) Persyaratan Izin Bekerja
34.3. Kontraktor akan mengadakan pembicaraan tim
mingguan, yang diperluas ke Subkontraktor jika
berlaku.
35. Keamanan 35.1. Kontraktor harus mengevaluasi strategi dan
pengaturan keamanan yang diperlukan untuk semua
lokasi kerja termasuk transportasi. Evaluasi ini harus
dilakukan oleh ahli keamanan yang berkualifikasi dan
harus menjadi dasar Strategi dan Rencana
Keamanan Lokasi Kerja, yang harus diserahkan dan
disetujui oleh Enjinir sebagai bagian dari PA-ESMP.
Strategi dan Rencana Keamanan harus menjelaskan:
 Risiko keamanan dan langkah-langkah
mitigasi/manajemen yang teridentifikasi
 Peran dan tanggung jawab termasuk rincian
Kontraktor dan Subkontraktor
 Prosedur deteksi, pemantauan dan pengelolaan
 Rencana eskalasi termasuk sumber daya
36. Peralatan dan 36.1. Fasilitas dan peralatan yang digunakan oleh
standar operasi Kontraktor dipasang, dipelihara, direvisi, diperiksa
dan diuji sesuai dengan rekomendasi pabrikan.
Rekomendasi tersedia dalam bahasa komunikasi
yang ditentukan dalam Sub-Klausul 1.4 CC (atau
bahasa lain yang disetujui oleh Enjinir).
37. Izin kerja 37.1. Kontraktor menetapkan prosedur izin kerja, sebelum
pekerjaan dimulai. Prosedur tersebut menjelaskan
proses persetujuan antara orang yang memenuhi
syarat untuk menerbitkan izin kerja dan personel
(atau Subkontraktor) yang melaksanakan pekerjaan.
37.2. Izin dikeluarkan secara tertulis. Kecuali ditentukan
lain dalam Kontrak, atau diinstruksikan sebaliknya
oleh Enjinir, pekerjaan yang memerlukan izin kerja
ditentukan dalam rencana kesehatan dan
Bagian VII. Persyaratan Majikan 142

keselamatan. Semua izin kerja lainnya yang


diperlukan oleh Enjinir akan dilaksanakan oleh
Kontraktor.
38. Alat pelindung diri 38.1. Kontraktor memastikan bahwa semua personel,
pengunjung atau pihak ketiga yang memasuki Area
Proyek dilengkapi dengan Alat Perlindungan Diri
(APD) sesuai dengan praktik dan standar yang
ditentukan dalam Klausul 9.
38.2. Apabila diperlukan, APD harus dipakai oleh
perempuan dan juga laki-laki.
38.3. Kontraktor menjelaskan dalam PA-ESMP tentang
APD yang akan digunakan per Area Proyek dan per
kegiatan.
38.4. Personil dan pengunjung Area Proyek dilengkapi
dengan helm keselamatan, sepatu keselamatan dan
jaket reflektif minimal.
38.5. Jumlah APD yang memadai tersedia di Area Proyek.
Kondisi penyimpanan harus sesuai dengan
penggunaan sesuai dengan ketentuan Spesifikasi
ESHS Klausul 30.
38.6. Personil kontraktor dilatih tentang cara menggunakan
dan merawat APD dan Insinyur mempunyai akses
terhadap sertifikat pelatihan.
38.7. Saat menangani asam, kaustik, dan bahan kimia
yang bersifat korosif atau beracun, pelindung yang
sesuai harus dipakai untuk mencegah kontak yang
tidak disengaja dengan bahan tersebut.
39. Zat berbahaya 39.1. Suatu zat dianggap berbahaya jika satu atau
beberapa sifat-sifatnya menjadikannya berbahaya,
sebagaimana didefinisikan dalam Lampiran 2
Spesifikasi ESHS ini. Kontraktor mengidentifikasi dan
mengelola bahan-bahan berbahaya yang
direncanakan untuk digunakan di Area Proyek
dengan cara yang dijelaskan dalam Klausul ini.
39.2. Penilaian dampak toksisitas zat berbahaya terhadap
fungsi reproduksi perempuan dan laki-laki harus
diperhitungkan.
39.3. Pengangkutan ke Area Proyek dan penggunaan
bahan-bahan berbahaya memerlukan izin terlebih
dahulu dari Insinyur.
39.4. Rincian risiko dan tindakan pencegahan dan
perlindungan terkait dimasukkan dalam rencana
kesehatan dan keselamatan.
39.5. Kontraktor memperoleh semua izin dan/atau izin yang
diperlukan untuk penyimpanan dan penggunaan
bahan berbahaya dari otoritas setempat. Salinan
otorisasi diberikan kepada Insinyur.
143 Bagian VII. Persyaratan Majikan

39.6. Untuk setiap bahan berbahaya yang digunakan,


Kontraktor akan melaksanakan rekomendasi yang
dijelaskan (i) dalam Lembar Data Keamanan Bahan
(MSDS), dan (ii) oleh Sistem Harmonisasi Global
Klasifikasi dan Pelabelan Bahan Kimia yang
ditetapkan oleh PBB untuk bahan kimia berbahaya.
39.7. Salinan MSDS disimpan di Area Proyek, dan tersedia
bagi personel. Kontraktor memberikan salinan seluruh
MSDS kepada Insinyur.
39.8. Penyimpanan zat berbahaya
30.8.1 Area penyimpanan dirancang dan dilengkapi
oleh Kontraktor berdasarkan sifat kimia dan
fisik bahan, jenis wadah yang disimpan, jumlah
orang yang memerlukan akses, persyaratan
ventilasi, jumlah bahan yang digunakan dan
potensi reaksi kimia dengan bahan lain. zat
(lihat Spesifikasi ESHS Sub-Klausul 30.8.5 di
bawah).
30.8.2 Sesuai dengan Spesifikasi ESHS dalam
Klausul 16.12, Kontraktor mengantisipasi dan
merencanakan penyimpanan dan pengelolaan
limbah berbahaya.
30.8.3 Tempat penyimpanan bahan berbahaya tunduk
pada peraturan ketat yang diperiksa secara
rutin oleh manajer ESHS. Aturannya minimal
mencakup hal-hal berikut:
a) Akses ke tempat penyimpanan terbatas
pada individu yang terlatih dan
berwenang;
b) Inventaris selalu diperbarui;
c) MSDS harus tersedia untuk semua
bahan berbahaya yang disimpan, dan
bahan tersebut harus diberi label dengan
jelas;
d) Sistem penyimpanan yang ketat dan
metodis diterapkan (rencana
penyimpanan dipasang, kemasan besar
atau berat tidak boleh disimpan di
ketinggian, peralatan dan perkakas tidak
boleh disimpan di ruang penyimpanan
bahan berbahaya);
e) Kepatuhan terhadap tanggal kadaluarsa
produk dan penerapan tata cara
pembuangan bahan yang tidak
diperlukan atau yang telah kadaluwarsa;
f) Pintu masuk, keluar dan akses terhadap
peralatan darurat selalu bersih setiap
saat.
Bagian VII. Persyaratan Majikan 144

30.8.4 Area penyimpanan ditandai dengan jelas


dengan tanda peringatan di pintu masuk.
Kontraktor menampilkan rencana penyimpanan
(lokasi produk yang berbeda, persediaan
maksimum), ringkasan sistem pelabelan dan
informasi tentang ketidakcocokan bahan kimia.
30.8.5 Bahan kimia yang dapat bereaksi bersama
(menyebabkan ledakan, kebakaran, proyeksi
atau emisi gas berbahaya) dipisahkan secara
fisik.
30.8.6 Produk yang bereaksi keras dengan air
disimpan untuk mencegah kontak dengan air,
bahkan saat terjadi banjir.
30.8.7 Produk yang mudah terbakar disimpan secara
terpisah di tempat khusus dengan ventilasi
yang memadai setiap saat.
30.8.8 Bangunan yang digunakan untuk menyimpan
bahan berbahaya dalam jumlah besar diisolasi
dari bangunan lain untuk menghindari
penyebaran api. Bangunan tersebut dibangun
menggunakan bahan bangunan padat dan
tidak mudah terbakar, serta dilengkapi dengan
sistem evakuasi dan peralatan pemadam
kebakaran yang sesuai. Akses menuju gedung
jelas, memungkinkan evakuasi cepat jika
terjadi kecelakaan. Sistem kelistrikan dikurangi
hingga tingkat minimum, dan titik akses
dilengkapi dengan penerangan yang memadai
(300 lux).
30.8.9 Semua tempat penyimpanan dilengkapi
dengan retensi sekunder. Setiap area
penyimpanan bertindak sebagai retensi
sekunder umum. Penyerap yang sesuai
(penetralisir dan tidak mudah terbakar) tersedia
di tempat penyimpanan untuk membersihkan
tumpahan dan kebocoran.
30.8.10 Kontraktor menjaga tempat penyimpanan pada
suhu yang sesuai untuk bahan-bahan
berbahaya untuk mencegah tekanan berlebih
dan pecahnya wadah.
31. Perencanaan untuk 31.1. Kontraktor harus menetapkan rencana darurat
situasi darurat sebagai bagian dari PA-ESMP. Ini minimal mencakup
situasi darurat berikut:
a) misalnya Kebakaran atau ledakan;
b) misalnya Runtuhnya struktur, atau perancah;
c) misalnya Hilangnya pengendalian zat-zat
berbahaya;
d) misalnya insiden keselamatan atau tindakan jahat.
31.2. Kontraktor harus mempertahankan Kemampuan
Tanggap Darurat yang sesuai dengan tujuannya,
yang harus didokumentasikan dengan jelas.
145 Bagian VII. Persyaratan Majikan

31.3. Minimal, Kontraktor harus membuat pengaturan


darurat untuk memanggil Dokter dan membawa
korban cedera ke rumah sakit. Nomor telepon
layanan darurat dan nama, alamat dan nomor telepon
Dokter dan rumah sakit terdekat harus dicantumkan
dengan jelas di kantor Kontraktor.
31.4. Kontraktor memastikan bahwa semua personel
mendapat informasi dan mengetahui bagaimana
bereaksi dalam situasi darurat, dan tanggung jawab
ditetapkan. Pelatihan informasi dan kesadaran
didokumentasikan, dan tersedia di seluruh Area
Proyek.
31.5. Kontraktor menyelenggarakan dan
mendokumentasikan latihan simulasi darurat dalam
waktu 3 bulan sejak dimulainya pekerjaan fisik, dan
selanjutnya setiap 12 bulan sekali hingga
diterbitkannya Sertifikat Serah Terima. Insinyur
diundang untuk berpartisipasi dalam setiap latihan ini.

31.6. Proteksi kebakaran


31.6.1. Berdasarkan penilaian risiko keselamatan
kebakaran, Kontraktor akan memastikan
bahwa tindakan keselamatan kebakaran yang
memadai dan tepat telah diterapkan untuk
meminimalkan risiko cedera atau hilangnya
nyawa jika terjadi kebakaran. Tindakan yang
tepat meliputi: Memisahkan sumber api dan
bahan yang mudah terbakar; Menghindari
kebakaran yang tidak disengaja; Memastikan
tata graha yang baik setiap saat, misalnya
menghindari penumpukan sampah yang dapat
membakar; Memasang alarm asap dan alarm
atau bel kebakaran; Memasang sistem
peringatan kebakaran; Memiliki peralatan
pemadam kebakaran yang benar; Menjaga
agar pintu keluar kebakaran dan rute evakuasi
ditandai dengan jelas dan tidak terhalang
setiap saat; Memastikan pekerja menerima
pelatihan yang sesuai mengenai prosedur
yang harus mereka ikuti, termasuk latihan
kebakaran.
31.6.2. Kebakaran tidak akan digunakan sebagai
metode penebangan hutan atau tumbuh-
tumbuhan.
31.6.3. Alat pemadam kebakaran tersedia di setiap
gedung di lokasi yang teridentifikasi dengan
jelas, dan dilarang keras melakukan
kebakaran di luar area memasak.
31.6.4. Jika memungkinkan, Kontraktor membuat
perjanjian dengan pemadam kebakaran
setempat untuk keadaan darurat
Bagian VII. Persyaratan Majikan 146

32. Pemeriksaan 32.1. Kontraktor mengatur pemeriksaan kesehatan yang


kesehatan dilakukan oleh dokter atau perawat yang berkualifikasi
untuk semua Personil Kontraktor sebelum mobilisasi awal
ke Area Proyek untuk memeriksa kelayakan pekerjaan.
Pemeriksaan kesehatan disesuaikan dengan posisi yang
akan diduduki dan dilaksanakan berdasarkan
rekomendasi Organisasi Perburuhan Internasional.
Setelah pemeriksaan, surat keterangan kesehatan tertulis
dikeluarkan yang menyatakan kemampuan pekerja untuk
tugas yang diberikan.
32.2. Tes pendengaran dilakukan terhadap personel Kontraktor
yang terpapar pada tingkat kebisingan di atas 80 dB(A)
untuk mendapatkan audiogram awal. Pengujian tahunan
dilakukan untuk memantau perubahan apa pun dan
mendeteksi kerusakan apa pun.
32.3. Enjinir dapat meminta pemeriksaan kesehatan tambahan
terhadap Personil Kontraktor bila dipandang perlu, semua
biaya ditanggung Kontraktor.
32.4. Pemeriksaan kesehatan dilakukan terhadap setiap
Personil Kontraktor yang kembali bekerja setelah cuti yang
disebabkan oleh kecelakaan kerja. Surat keterangan
kesehatan tertulis dikeluarkan untuk menegaskan
kelayakan Personil Kontraktor untuk kembali bekerja di
tempat kerja yang ditentukan.
32.5. Kontraktor dapat menunjukkan salinan surat keterangan
bakat kerja Personil Kontraktornya atas permintaan Enjinir
atau instansi yang berwenang.
32.6. Pengaturan khusus untuk penugasan tugas atau tempat
kerja harus dibuat untuk Personil yang hamil.
33. Pertolongan 33.1. Kontraktor memastikan minimal ketentuan pertolongan
pertama pertama di lokasi kerja mana pun, termasuk: perlengkapan
pertolongan pertama yang sesuai; seseorang, masing-
masing staf dalam jumlah yang memadai, ditunjuk dan
dilatih untuk mengambil alih pengaturan pertolongan
pertama dan memastikan bahwa staf dan pekerja
mendapat informasi tentang pengaturan pertolongan
pertama. .
33.2. Kontraktor melengkapi Area Proyek dengan sistem
komunikasi khusus untuk keperluan komunikasi dengan
layanan pertolongan pertama. Informasi tentang cara
berkomunikasi dengan layanan pertolongan pertama
ditunjukkan dengan jelas di dekat peralatan komunikasi.
34. Pelayanan dan 34.1. Pengguna Jasa akan memberitahukan kepada Kontraktor
Personil Medis mengenai keberadaan dan jumlah tenaga medis di
Wilayah Proyek. Jika tidak diinstruksikan lain oleh Enjinir,
dalam penerapan Klausul CC 6.7, Kontraktor harus
bekerja sama dengan otoritas kesehatan setempat dan
membuat perjanjian dengan dokter, dan/atau perawat
setempat, rumah sakit, dan layanan ambulans dalam
jumlah yang sesuai untuk memastikan bahwa staf medis,
147 Bagian VII. Persyaratan Majikan

terlebih dahulu fasilitas bantuan, ruang sakit dan layanan


ambulans tersedia minimal dalam waktu 45 menit di
Lokasi Proyek, dan di akomodasi mana pun untuk Personil
Kontraktor dan Pengguna Jasa atau jika sesuai,
ditempatkan di Wilayah Proyek.
35.1. Kontraktor menjamin akses pelayanan kesehatan bagi
35. Kesehatan
seluruh personel jika terjadi kecelakaan atau penyakit
selama pelaksanaan pekerjaan.
35.2. Jika tidak terdapat pusat kesehatan atau pos kesehatan di
sekitar, atau di dalam Wilayah Proyek, Kontraktor harus
membuat pengaturan darurat untuk mengangkut korban
cedera ke rumah sakit sesuai dengan spesifikasi ESHS
Klausul 36.
36. Medis 36.1. Kontraktor mengalokasikan transportasi darurat cepat
daruratevakuasi untuk keperluan pertolongan pertama ke pos pertolongan
pertama sesuai dengan standar NF EN 1789:2007.
36.2. Dalam hal tidak ada kendaraan darurat pertolongan
pertama yang tersedia untuk mengevakuasi personel yang
sakit parah atau terluka, Kontraktor membuat perjanjian
dengan perusahaan khusus untuk penanganan personel
jika terjadi kecelakaan serius yang memerlukan evakuasi
medis darurat dan memastikan bahwa pengangkutan
dilakukan. dijamin kapan saja dan secepat mungkin.
Kontraktor akan memberikan salinan perjanjian kepada
Enjinir dalam waktu satu bulan sejak dimulainya pekerjaan
fisik.
36.3. Perjanjian tersebut mencakup konvensi dengan rumah sakit
rujukan di mana anggota personel yang dievakuasi dalam
kondisi darurat akan dirawat.
36.4. Di daerah yang sangat terpencil atau dalam kasus yang
terbukti mengancam nyawa, perjanjian ini dapat mencakup
penggunaan transportasi udara (jika tersedia) untuk
mengevakuasi pasien yang cedera ke rumah sakit rujukan.
36.5. Nomor telepon layanan darurat dan nama penyedia
layanan serta dokter harus dicantumkan dengan jelas di
kantor lokasi Kontraktor.
37. Akses terhadap 37.1. Kontraktor menjamin akses terhadap pelayanan kesehatan
layanan kesehatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 34 bagi seluruh
dan pelatihan personel jika terjadi kecelakaan atau penyakit yang terjadi
selama pelaksanaan pekerjaan, yaitu:
a) Pemeriksaan kesehatan: awal (perekrutan),
tahunan dan setelah kembali bekerja setelah cuti
sakit;
b) Skrining, vaksinasi dan perawatan kesehatan
preventif;
c) Pelayanan kesehatan umum selama pelaksanaan
pekerjaan;
d) Bantuan medis jika terjadi kecelakaan dan bantuan
Bagian VII. Persyaratan Majikan 148

evakuasi darurat.
37.2. Personil subkontraktor, kontraktor lain, Pengguna Jasa
atau Insinyur, yang berada di Area Proyek, tidak boleh
ditolak bantuan kesehatannya, dengan dalih bahwa
mereka tidak dipekerjakan secara langsung oleh
Kontraktor. Namun Kontraktor dapat menetapkan tarif
satuan biaya per tindakan medis untuk personel, selain
Personil Kontraktornya sendiri, menampilkan tarif ini di
pusat layanan kesehatan dan meneruskan informasinya
kepada Enjinir.
37.3. Apabila terjadi kecelakaan atau penyakit berat, tenaga
medis harus terlatih, tersedia dan dilengkapi dengan bahan,
obat-obatan dan bahan habis pakai yang diperlukan untuk
memberikan pertolongan pertama kepada pasien,
menstabilkan kondisinya, sampai pasien:
a) Baik dirawat atau dipulangkan; atau
b) Dirawat di rumah sakit di kamp atau di rumah sakit
yang lebih besar; atau
c) Jika diperlukan, dievakuasi ke pusat kesehatan
yang memiliki fasilitas lengkap untuk perawatan
intensif.
38. Pemantauan 38.1. Kontraktor tidak dapat merekrut pekerja yang kondisi
kesehatan kesehatannya buruk.
38.2. Pemeriksaan awal pra-rekrutmen harus memastikan bahwa
pelamar secara fisik mampu melaksanakan tugas yang
diperlukan untuk posisi tersebut.
38.3. Terdeteksinya kehamilan pada pemeriksaan awal pra-
perekrutan terhadap pelamar perempuan tidak dapat
dijadikan alasan untuk menolak perekrutan, kecuali jika
terbukti terdapat risiko medis.
38.4. Kontraktor menyelenggarakan pemeriksaan kesehatan
tahunan bagi Personil Kontraktornya dan selalu
memperbarui rekam medis setiap Personil Kontraktor.
Kehadiran Personil Kontraktor untuk pemeriksaan
kesehatan, pengobatan dan rawat inap dimasukkan ke
dalam perencanaan Kontraktor.
38.5. Apabila dapat diterapkan dan sesuai anjuran dokter atau
atas perintah Enjinir, Kontraktor memberikan profilaksis dan
vaksinasi kepada Personil Kontraktor terhadap penyakit
dan vektor lokal. Secara khusus, Kontraktor akan
mempromosikan penggunaan kelambu yang diresapi oleh
Personil Kontraktornya di kamp atau penginapan di luar
lokasi, dan mendistribusikan kelambu tersebut dengan
tepat.
38.6. Rencana kesehatan dan keselamatan mencakup penilaian
risiko kesehatan Personil Kontraktor berdasarkan paparan
zat berbahaya dan menjelaskan pemantauan medis yang
diterapkan.
149 Bagian VII. Persyaratan Majikan

39. Repatriasi sanitasi 39.1. Kontraktor bertanggung jawab atas pemulangan Personil
Kontraktor secara sanitasi apabila terjadi luka berat atau
sakit, berdasarkan pemeriksaan yang tekun dan
keterangan dokter penanggung jawab. Kontraktor akan
mengambil asuransi yang diperlukan untuk menanggung
biaya repatriasi sanitasi Personil Kontraktornya.
40. Kebersihan, 40.1. Air minum
akomodasi dan
40.1.1. Sesuai dengan Sub-Klausul 6.14 PC (Bagian B),
makanan
Kontraktor menyediakan air minum kepada personel
di seluruh Area Proyek. Kuantitas dan kualitas air ini
memenuhi standar Organisasi Kesehatan Dunia di
titik pasokan.
40.1.2. Kecuali pasokan air minum disediakan oleh
pemasok bersertifikat, kualitas air minum yang
diberikan kepada pekerja diuji setidaknya pada awal
pekerjaan dan kemudian setiap bulan. Protokol
pengambilan dan analisis sampel didasarkan pada
rekomendasi Organisasi Kesehatan Dunia. Hasilnya
harus didokumentasikan dan tersedia di Wilayah
Proyek.
40.2. Kondisi akomodasi
40.2.1. Akomodasi yang disediakan untuk Personil non-
residen di kamp atau bangunan alternatif di luar
Area Proyek, seperti hotel atau rumah kontrakan,
akan mematuhi ketentuan Sub-Klausul ESHS ini
sesuai dengan Sub-Klausul 6.6 dari Perjanjian ini.
CC.
40.2.2. Penanggung jawab pengelolaan akomodasi
mempunyai tugas khusus untuk melaporkan kepada
manajer ESHS atau jika ada, manajer HS,
berjangkitnya penyakit menular, keracunan makanan
dan korban penting lainnya. Manajer ESHS pada
gilirannya akan memberi tahu otoritas kesehatan
yang berwenang.
40.2.3. Kamar-kamarnya terang dan dilengkapi stopkontak,
tempat tidur, dan jendela yang dilengkapi kelambu.
Lantai terbuat dari bahan yang keras dan tahan air.
40.2.4. Suhu di ruangan dan area umum harus dijaga pada
tingkat yang sesuai selama jam sibuk (20 derajat di
zona sedang hingga dingin dan memberikan
ventilasi yang memadai di zona panas).
40.2.5. Kontraktor menyediakan satu keran air minum untuk
setiap 10 Personil Kontraktor, satu buah pancuran
untuk minimal 10 Personil Kontraktor, satu toilet
individu untuk minimal 15 Personil Kontraktor, dan
satu urinoir untuk setiap 25 Personil Kontraktor di
tempat penampungan. Kamar mandi dan toilet
terpisah harus disediakan untuk perempuan.
Bagian VII. Persyaratan Majikan 150

40.3. Kebersihan di area bersama


40.3.1. Area sanitasi (pancuran, wastafel, urinal, toilet)
dibersihkan dan didesinfeksi oleh layanan
pembersihan Kontraktor setidaknya sekali setiap 24
jam. Operasi pembersihan didokumentasikan.
40.3.2. Kantin, dapur, dan peralatan dapur dibersihkan
setelah setiap layanan makan.
40.3.3. Jumlah dan lokasi toilet di Wilayah Proyek harus
disesuaikan dengan jumlah karyawan dan
konfigurasi Wilayah Proyek (jarak, wilayah terisolasi,
dll). Untuk urinoir dan toilet standar yang biasa
adalah 1 unit maksimal 15 orang.
40.3.4. Fasilitas toilet berlokasi strategis dan mudah diakses.
Selain itu, semua ruang toilet harus memiliki
penerangan yang baik, memiliki ventilasi atau
jendela luar yang baik, memiliki tempat cuci tangan
yang memadai dan berlokasi strategis.
40.4. Makanan
40.4.1. Dalam penerapan Sub-Klausul 6.13 PC (Bagian B)
dan Spesifikasi ESHS Sub-Klausula 46.1 spesifikasi
ESHS ini, Kontraktor menyediakan makanan
dengan biaya yang wajar atau gratis kepada
Personil Kontraktornya per shift di area kantin dan
menurut sistem pengadaan yang memenuhi
ketentuan Sub-Klausul Spesifikasi ESHS ini.
40.4.2. Kontraktor menetapkan dan melaksanakan tindakan
untuk menjamin (i) kualitas dan kuantitas bahan
makanan, (ii) kepatuhan terhadap peraturan
kesehatan saat menyiapkan makanan, (iii)
pemasangan dan pemeliharaan tempat dan
peralatan, baik di dapur maupun di tempat
penyimpanan makanan. daerah.
40.4.3. Kontraktor memeriksa kebersihan kendaraan
pengangkut makanan, pengendalian suhu dan
rantai dingin, serta tanggal terbaik sebelum, dan
mengambil tindakan perbaikan yang diperlukan.
Suhu pendingin diperiksa secara teratur.
40.4.4. Kontraktor memeriksa bahwa persyaratan
kesehatan terpenuhi untuk kondisi penyimpanan
makanan di dapur atau lokasi lain, waktu dan suhu
memasak makanan, dan kondisi di mana produk
jadi dibiarkan sebelum dikonsumsi, untuk
memastikan tidak ada risiko kesehatan. Makanan
jadi dimakan atau dibuang, tidak ada sisa makanan
yang digunakan kembali.
40.4.5. Kontraktor merekrut personel kantin yang terlatih
dan memastikan bahwa supervisor memantau
kepatuhan terhadap instruksi sanitasi. Kontraktor
151 Bagian VII. Persyaratan Majikan

memastikan bahwa personel kantin memiliki sarana


untuk memastikan kepatuhan terhadap peraturan
kesehatan (ruang ganti, linen, mesin cuci tangan,
kondisi lantai dan cat, serta adanya rencana
pembersihan).
40.5. Atas permintaan Enjinir, dokter di Puskesmas sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 35.2.2. dari Spesifikasi ESHS saat
ini, melakukan audit di seluruh Area Proyek setiap 3 bulan,
dan mendokumentasikan hasilnya, dan mencakup kondisi
kebersihan saat makanan disiapkan dan makanan
dilestarikan. Hasil audit ini diberikan kepada Insinyur.
40.6. Kontraktor, berdasarkan nasihat dokter di Puskesmas,
memberitahukan kepada Personil Kontraktor mengenai
perilaku yang tepat dalam hal kebersihan tempat kerja.
Penyebaran informasi sesekali saja tidak cukup, Kontraktor
secara teratur menegaskan kembali pentingnya kebersihan,
mendokumentasikan pengingat ini, dan memastikan bahwa
informasi tersebut dipahami, mudah diterapkan, dan
dipatuhi dengan cermat.
41. Penyalahgunaan zat 41.1. Berdasarkan Sub-Klausul 6.16 PC (Bagian B),
penggunaan, kepemilikan, distribusi atau penjualan obat-
obatan terlarang, zat-zat yang dikendalikan (sesuai
peraturan setempat) dan alkohol dilarang sepenuhnya di
Wilayah Proyek. Kontraktor menerapkan kebijakan nol
toleransi terhadap konsumsi bahan-bahan tersebut.
41.2. Siapapun yang dicurigai oleh Enjinir berada di bawah
pengaruh alkohol atau zat-zat yang dikendalikan di suatu
Area Proyek segera diberhentikan dari jabatannya oleh
Kontraktor, sambil menunggu hasil tes kesehatan.

D. Tenaga kerja lokal dan hubungan dengan


masyarakat lokal

42. Kondisi tenaga 42.1. Kontraktor harus memastikan kondisi kerja yang layak bagi
kerja para pekerja dan terutama kepatuhan terhadap hukum dan
peraturan yang berlaku di negara pelaksanaan kontrak,
dan terhadap konvensi dasar Organisasi Perburuhan
Internasional (ILO). Hal ini mencakup hak-hak pekerja
terkait dengan upah, jam kerja, istirahat dan cuti, lembur,
usia minimum, pembayaran reguler, kompensasi dan
tunjangan, kesempatan yang sama, tempat kerja yang
tidak diskriminatif, praktik terbaik dalam manajemen
sumber daya manusia serta kesehatan dan keselamatan
kerja. Upah, tunjangan dan kondisi kerja akan sebanding
dengan pemberi kerja di wilayah terkait di negara/wilayah
tersebut dan sektor terkait.
42.2. Kontraktor harus menghormati dan memfasilitasi hak-hak
pekerja untuk mengatur dan menyediakan Mekanisme
Pengaduan Pekerja karena semua pekerja, termasuk
pekerja subkontraktor, akan menerima pengenalan tentang
Bagian VII. Persyaratan Majikan 152

hak-hak mereka dan Mekanisme Pengaduan Pekerja.


Kontraktor akan menampilkan rincian kontak Mekanisme
Pengaduan Pekerja di tempat yang terlihat jelas di semua
kamp dan sisi kerja.
42.3. Kontraktor harus menerbitkan dan menerapkan kebijakan
dan prosedur internal untuk memastikan bahwa tidak ada
karyawan atau pelamar pekerjaan yang akan mengalami
diskriminasi dan/atau pelecehan.
42.4. Kontraktor harus menetapkan bagi personelnya dan
kontraktor utamanya suatu sistem untuk memantau jam
kerja di Proyek dan berupaya mengidentifikasi dan
memperbaiki praktik apa pun, yang menyebabkan jam
kerja panjang melebihi undang-undang nasional.
43. Rekrutmen lokal 43.1. Rekrutmen lokal didefinisikan sebagai jumlah posisi yang
benar-benar dialokasikan kepada orang-orang yang tinggal
di wilayah Pekerjaan (kurang dari dua jam perjalanan darat
ke Wilayah Proyek) selama lebih dari satu tahun dan
warga negara dari negara Pengguna Jasa.
43.2. Sesuai dengan Sub-Klausul 6.1 CC, dan jika diminta oleh
Pengguna Jasa, Kontraktor, dan/atau Subkontraktor yang
mempekerjakan pekerja lokal, menetapkan dan memulai
kebijakan perekrutan lokal dan rencana pengadaan untuk
memastikan bahwa prosedur pengadaan perekrutan
bersifat transparan dan disebarluaskan kepada
masyarakat yang terkena dampak proyek selama
berlangsungnya Pekerjaan.
43.3. Kebijakan dan rencana tersebut harus ditegakkan oleh
Subkontraktor dan pemasok barang pasokan utama, yang
bertanggung jawab untuk mempekerjakan pekerja lokal.
43.4. Kontraktor menunjukkan penerapan efektif kebijakan ini
kepada Enjinir dalam laporan kegiatan bulanannya
sebagaimana didefinisikan dalam Sub-Klausula 6.1
Spesifikasi ESHS ini.
43.5. Sesuai dengan Klausul 8 Spesifikasi ESHS ini dan jika
diminta oleh Pengguna Jasa, Kontraktor mengembangkan
program pelatihan yang bertujuan untuk mendukung
kebijakan perekrutan lokal.
43.6. Program pelatihan ini harus tersedia bagi perempuan dan
disesuaikan dengan tingkat pendidikan mereka.
43.7. Mekanisme insentif untuk meningkatkan jumlah
perempuan yang direkrut oleh Kontraktor dan
Subkontraktor dapat dibentuk.
43.8. Kebutuhan tenaga kerja lokal diperkirakan sebelum
pekerjaan dimulai dan dijelaskan dalam PA-ESMP dengan
informasi sebagai berikut:
A) Identifikasi posisi-posisi yang dapat diisi oleh staf lokal
dan tingkat kualifikasi yang dibutuhkan;
153 Bagian VII. Persyaratan Majikan

B) Definisi prosedur yang direncanakan untuk rekrutmen


yang efektif bagi para anggota staf ini;
C) Pembentukan mekanisme untuk memastikan non-
diskriminasi perempuan dalam mengakses prosedur
perekrutan;
D) Jadwal penempatan untuk posisi-posisi tersebut;
e) Pelatihan awal yang akan diberikan oleh Kontraktor
untuk setiap uraian pekerjaan.
43.9. Untuk mencegah orang luar memasuki Wilayah Proyek,
rekrutmen lokal di Wilayah Proyek, termasuk di pintu
masuk, dilarang.
43.10. Kantor perekrutan lokal
43.10.1. Satu bulan sebelum dimulainya Pekerjaan,
Kontraktor mendirikan kantor perekrutan lokal di
distrik dimana Area Proyek utama berada, di
lokasi yang telah disetujui sebelumnya oleh
Enjinir.
43.10.2. Seorang wakil Kontraktor hadir di kantor ini
sekurang-kurangnya dua pagi setiap minggunya,
sejak dimulainya pekerjaan sampai pada tanggal
yang telah disetujui sebelumnya oleh Enjinir.
43.10.3. Perwakilan tersebut memberikan informasi
tentang lowongan pekerjaan kepada Kontraktor
untuk pelaksanaan pekerjaan (kualifikasi yang
diperlukan, durasi, dan lokasi) dan informasi
yang akan diberikan dalam lamaran.
43.10.4. Daftar calon lokal disusun oleh perwakilan yang
ditugaskan di kantor tersebut dan diteruskan ke
manajer Sumber Daya Manusia Kontraktor
setiap minggu.
43.11. Manajer Sumber Daya Manusia Kontraktor memilih
kandidat yang didaftarkan oleh kantor perekrutan
setempat berdasarkan persyaratan Pekerjaan dan
prosedur perekrutan Kontraktor. Kontrak tertulis antara
Kontraktor dan Personil Kontraktor setempat dibuat,
ditandatangani dan diarsipkan oleh Kontraktor.
43.12. Jika Area Proyek berlokasi dekat dengan beberapa
komunitas yang berbeda, manajer Sumber Daya Manusia
memastikan distribusi rekrutmen lokal yang adil di antara
komunitas yang berbeda.
43.13. Manajer Sumber Daya Manusia akan memastikan bahwa
kampanye perekrutan di komunitas lokal telah disebarkan
kepada perempuan dan bahwa perempuan tidak
didiskriminasi dalam perekrutan.
43.14. Berdasarkan Sub-Klausula 6.22 PC (Bagian B), Kontraktor
menyimpan satu catatan per Personil Kontraktor lokal
yang menunjukkan jam kerja per orang yang dialokasikan
Bagian VII. Persyaratan Majikan 154

untuk pekerjaan, jenis tugas yang dilaksanakan, upah


yang dibayarkan dan pelatihan apa pun yang diberikan.
Catatan tersedia di Area Proyek utama setiap saat,
sehingga Insinyur dan perwakilan resmi pemerintah dapat
menilai isinya.
44. Mengangkut 44.1. Kecuali ditentukan lain dalam Kontrak, atau diinstruksikan
sebaliknya oleh Enjinir, Kontraktor menyediakan atau
memungkinkan akses transportasi harian bagi Personil
Kontraktor yang tidak ditempatkan di kamp yang dikelola
oleh Kontraktor dan tinggal lebih dari 15 menit berjalan
kaki dari Area Proyek dan kurang dari satu jam dengan
transportasi darat.
44.2. Pengangkutan diatur dalam kondisi yang mematuhi
peraturan setempat dan menjamin keselamatan orang
yang diangkut.
43.3. Kontraktor mengatur transportasi kolektif: waktu dan lokasi
penjemputan ditentukan dan layanan diatur dengan tepat.
43.4. Transportasi dari fasilitas tempat tinggal ke tempat kerja
penggajiannya aman dan gratis. Jika Area Proyek
dipindahkan selama musim kerja dan jika Kontraktor
mempertahankan personel lokal yang telah dilatih pada
awal pekerjaan, akomodasi Personil Kontraktor dikelola
oleh Kontraktor:
A) Di dalam mobile camp dengan Personil Kontraktor
non-lokal lainnya; atau
B) Di desa-desa yang terletak di dekat Area Proyek
bergerak, dalam hal ini, setiap Personil Kontraktor
lokal akan menerima tunjangan perumahan
ditambah area dalam setiap kamp dan lapangan
olah raga untuk digunakan oleh Personil.
45. Akomodasi pekerja 45.1. Fasilitas hidup ditempatkan untuk menghindari banjir dan
bahaya alam lainnya.
45.2. Jika memungkinkan, fasilitas tempat tinggal ditempatkan
dalam jarak yang wajar dari lokasi kerja.
45.3. Fasilitas tempat tinggal dibangun dengan material yang
memadai, lokasi memiliki drainase yang memadai untuk
menghindari penumpukan air yang tergenang, dijaga
dalam kondisi baik dan tetap bersih serta bebas dari
sampah dan sampah lainnya.
45.4. Kamar tidak boleh dicampur: kamar terpisah harus
disediakan untuk pria dan wanita.
45.5. Toilet dan ruang ganti terpisah harus disediakan untuk
perempuan dan laki-laki.
45.6. Kontraktor membangun dan memelihara berbagai fasilitas
rekreasi dan waktu luang bersama
45.7. Kontraktor memastikan bahwa di lokasi perkemahan:
155 Bagian VII. Persyaratan Majikan

a) Pekerja memiliki akses terhadap pasokan air minum


gratis yang memadai dan nyaman,
b) bahwa air minum memenuhi standar air minum
nasional/lokal atau WHO,
c) bahwa semua tangki yang digunakan untuk
penyimpanan air minum dibuat dan ditutup untuk
mencegah air yang disimpan di dalamnya menjadi
tercemar atau terkontaminasi,
d) bahwa kualitas air minum dipantau secara teratur.
45.8. Asrama
45.8.1. Tempat tidur terpisah untuk setiap pekerja disediakan.
Praktik “ranjang panas” harus dihindari. Kamar tidak boleh
menampung lebih dari 8 orang.
a) Jarak antar tempat tidur minimal 1 meter.
b) Tempat tidur bertingkat tidak disarankan karena
alasan keamanan dan kebersihan kebakaran, dan
penggunaannya diminimalkan. Jika digunakan,
harus ada ruang kosong yang cukup antara tempat
tidur bawah dan atas. Standarnya berkisar antara
0,7 hingga 1,10 meter.
c) Tempat tidur bertingkat tiga dilarang.
d) Setiap pekerja diberikan kasur yang nyaman,
bantal, sarung dan perlengkapan tidur yang bersih.
e) Sprei sering dicuci dan diberi bahan penolak
nyamuk dan disinfektan jika kondisinya
memungkinkan (malaria).
f) Disediakan fasilitas penyimpanan barang pribadi
pekerja antara lain unit rak berukuran 0,5 m3 dan 1
meter.
45.9. Kontraktor harus melakukan mitigasi dampak aktivitas
(misalnya aktivitas yang menimbulkan kebisingan atau
cahaya) di lokasi kerja untuk menghindari gangguan publik
atau gangguan terhadap penghuni kamp.
46. Makanan 46.1. Persediaan makanan untuk makanan personel Kontraktor
tidak termasuk daging yang diperoleh dari perburuan atau
perburuan liar, kecuali ikan.
46.2. Kontraktor menyediakan setidaknya dua kali makan per
shift kepada Personil Kontraktor setempat sesuai dengan
kondisi kebersihan yang ditentukan dalam Klausul 40
Spesifikasi ESHS ini, dengan harga yang wajar untuk
Personil Kontraktor. Jika tidak tersedia kantin, Kontraktor
paling sedikit membayar minimal 2 kali makan per hari per
shift.
46.3. Kontraktor harus menghindari perselisihan lokal dengan
menghormati budaya dan nilai-nilai lokal. Kontraktor harus
memastikan bahwa pekerja menyadari permasalahan dan
Bagian VII. Persyaratan Majikan 156

kepekaan setempat, serta menghormati budaya dan nilai-


nilai setempat untuk menghindari perselisihan dan
kejahatan setempat.
47. Interaksi Komunitas 47.1. Sepadan dengan besarnya kegiatan Konstruksi dan
potensi gangguan terhadap masyarakat serta risiko
terhadap kesehatan dan keselamatan masyarakat yang
belum terselesaikan, Kontraktor harus membuat Rencana
Pelaksanaan terkait Interaksi Masyarakat dan
menyerahkannya kepada Enjinir untuk ditinjau dan
diterima sebelum dimulainya pekerjaan apa pun atau lalu
lintas yang berhubungan dengan pekerjaan.
47.2. Rencana tersebut harus mencakup jadwal kegiatan kerja
yang direncanakan yang dapat berdampak pada
masyarakat sekitar dan menjelaskan (i) kegiatan per tugas
dan tahapan yang dapat berdampak pada masyarakat
sekitar (ii) pendekatan untuk melibatkan dan
berkomunikasi dengan pemangku kepentingan terkait
dengan pekerjaan yang ditetapkan dalam (Saya); (iii)
tanggung jawab interaksi masyarakat per tugas dan
tahapan.
47.3. Saat bertemu dengan pemangku kepentingan di
komunitas sekitar, risalah rapat harus dibuat dan dicatat
sesuai pedoman Pengusaha;
47.4. Kontraktor harus mengungkapkan informasi relevan terkait
dengan dampak dan risiko terhadap masyarakat (misalnya
terkait Manajemen Lalu Lintas atau misalnya memasuki
properti pribadi untuk survei) dalam bahasa lokal dan pada
tingkat kompleksitas yang sepadan dengan realitas lokal
untuk memastikan bahwa pemangku kepentingan
memahami sepenuhnya isinya.
47.5. Kontraktor harus menyertakan informasi tentang
mekanisme pengaduan Pengguna Jasa dan rincian kontak
dalam semua materi komunikasi masyarakat.
48. Kerusakan pada 48.1. Kontraktor harus menerapkan Kode Etik pekerja dan tidak
manusia dan harta mengganggu atau mengganggu penduduk komunitas lokal
benda yang dekat atau di Area Proyek, dan harus menghormati
rumah, budaya, hewan, properti, adat istiadat, dan praktik
mereka.
48.2. Personel Kontraktor harus dilatih untuk memahami
persyaratan penggunaan lahan yang tidak disetujui dan
perlunya tetap berada dalam batas lokasi dan wilayah
kerja, hanya menggunakan akses dan jalan layanan yang
disetujui.
48.3. Berdasarkan Klausul 4.14 dan 17.1 CC, Kontraktor
bertanggung jawab atas kerugian terhadap manusia dan
harta benda yang disebabkan oleh pelaksanaan pekerjaan
atau prosedur yang digunakan untuk pelaksanaan
(misalnya kendaraan proyek yang menghancurkan pagar
atau rumah setempat, menabrak tanaman secara tidak
sengaja atau menyebabkan kerusakan apa pun. keluhan
157 Bagian VII. Persyaratan Majikan

material lainnya).
48.4. Akses ke Wilayah Proyek dilarang bagi orang yang tidak
berkepentingan. Kontraktor bertanggung jawab atas
keamanan dan pengendalian akses Area Proyek.
48.5. Enjinir diberitahu tentang segala kerusakan yang terjadi
pada orang, atau harta benda individu, selain personel
Kontraktor, dalam waktu 6 jam setelah kejadian,
berapapun besarnya kerugian yang ditimbulkan.
48.6. Kontraktor harus menetapkan prosedur untuk mengelola
dan memperbaiki serta mencatat insiden yang berkaitan
dengan gangguan masyarakat.
48.7. Peledakan

48.7.1. Perumahan yang sudah ada sebelum dimulainya


pekerjaan, yang terletak dalam radius minimal 800 m di
sekeliling perimeter tambang dan dalam radius minimal
500 m di sekitar Area Proyek lain yang akan diledakkan,
akan diperiksa oleh juru sita kecuali disepakati sebaliknya
dengan Enjinir.
48.7.2. Pernyataan tersumpah juru sita disiapkan dan diberikan
kepada Insinyur bersama Site-ESMP.
48.7.3. Apabila terdeteksi adanya masalah akibat intensitas
peledakan, Enjinir berhak meminta agar Kontraktor
melakukan pengukuran seismik terhadap intensitas
getaran yang disebabkan oleh peledakan, pada jarak yang
bervariasi dari titik peledakan, di bawah pengawasan
Enjinir. , dan atas biaya Kontraktor.
49. Pembebasan lahan 49.1. Sesuai dengan Sub-Klausula 7.8 CC, Kontraktor akan
dan pengambilan menanggung (i) ganti rugi hunian untuk pengambilan atau
lahan penggunaan bahan konstruksi dan (ii) biaya perolehan
lahan yang diperlukan untuk menimbun kelebihan bahan
timbunan.
49.2. Kontraktor memberikan kompensasi atas segala kerugian
yang diderita oleh pemilik tanah yang disebutkan dalam
Sub-Klausul 48.1 Spesifikasi ESHS ini, namun juga atas
segala kerugian yang ditimbulkan oleh pengguna tanah
tersebut, jika pengguna tersebut bukan pihak yang sama
dengan pemiliknya.
49.3. Kecuali diinstruksikan lain oleh Pengguna Jasa, Kontraktor
menunjukkan kepada Enjinir (i) siapa pemilik dan
pengguna, jika pihak-pihak yang berbeda telah
diidentifikasi, dan (ii) perjanjian tertulis yang mengatur
penggunaan sementara atau perolehan tanah ini telah
dibuat. dinegosiasikan dan dibayar sepantasnya kepada
kedua belah pihak, apabila berbeda.
50. Manajemen lalu 50.1. Kontraktor mendefinisikan karakteristik armada kendaraan
lintas dan mesin lokasi dalam PA-ESMP, dalam bentuk rencana
Bagian VII. Persyaratan Majikan 158

manajemen lalu lintas dengan tujuan untuk mencegah


insiden kendaraan di lokasi konstruksi melalui manajemen
operasi transportasi yang efektif selama proses konstruksi.
50.2. Kontraktor menetapkan dalam rencana manajemen lalu
lintas rencana perjalanan yang digunakan pada peta untuk
setiap rute antara Area Proyek yang berbeda dan untuk
setiap tahap pekerjaan konstruksi, dan memperoleh
validasi dari Insinyur. Kontraktor meminta agar Pengguna
Jasa memperoleh izin dari pejabat administratif yang
berwenang jika jalan umum digunakan. Setiap instruksi
Insinyur untuk memperbarui rencana manajemen lalu
lintas harus dilaksanakan.
50.3. Untuk mengurangi kecelakaan, Kontraktor akan
memastikan bahwa:
a) Pejalan kaki dan kendaraan dipisahkan (misalnya
dengan menyediakan pintu masuk, jalan setapak,
sinyal yang terpisah)
b) Pergerakan kendaraan diminimalkan
c) Pengemudi cukup terlatih dan memiliki izin yang
sesuai untuk mengemudikan kendaraan
d) Lingkaran putar untuk membelokkan kendaraan
dipasang.
50.4. Dalam waktu satu bulan setelah pekerjaan fisik dimulai,
Kontraktor memberi tahu otoritas administratif tentang
area yang dilintasi kendaraan Kontraktor, tentang rencana
perjalanan dan karakteristik (frekuensi lintasan, ukuran
dan berat truk, bahan yang diangkut) armada kendaraan
Kontraktor.
50.5. Jika jalan umum digunakan, dan kecuali disetujui lain oleh
Enjinir, Kontraktor memerintahkan juru sita untuk
membuat laporan tersumpah mengenai keadaan jalan
tersebut sebelum digunakan oleh kendaraan Kontraktor.
Laporan ini dilampirkan pada PA-ESMP.
50.6. Kontraktor menjelaskan dalam rencana manajemen lalu
lintas lalu lintas yang diharapkan dihasilkan oleh armada
kendaraannya (frekuensi perjalanan antar Area Proyek,
jam kerja, konvoi).
50.7. Kontraktor juga menjelaskan jumlah dan posisi petugas
bendera.
50.8. Kecuali ditentukan lain dalam Kontrak atau diinstruksikan
lain oleh Enjinir, kendaraan berat (yaitu dengan GVWR
lebih dari 3,5 ton) tidak boleh digunakan pada malam hari
antara pukul 22:00 dan 06:00.
50.9. Batas kecepatan
50.9.1. Kontraktor mengambil tindakan untuk
membatasi dan memeriksa kecepatan semua
kendaraan dan mesin yang digunakan untuk
159 Bagian VII. Persyaratan Majikan

melaksanakan pekerjaan pada tingkat yang


sesuai.
50.9.2. Kecepatan maksimum seluruh mesin dan
kendaraan Kontraktor mematuhi ketentuan
terendah berikut ini: batas kecepatan yang
ditentukan menurut peraturan negara
Pengguna Jasa atau batasan berikut.
50.9.3. 20 km/jam di dalam Wilayah Proyek;
50.9.4. 30 km/jam di desa atau dusun, di kota, dari
100m sebelum rumah pertama;
50.9.5. 80 km/jam di jalan tak beraspal di luar kota,
desa, dusun, dan kamp.
50.9.6. Sesuai dengan Sub-Klausul 4.15 CC, dan
berkoordinasi dengan otoritas negara
Pengguna Jasa yang berwenang, Kontraktor
menyediakan dan memasang rambu-rambu
untuk armada kendaraan di sepanjang jalan
umum, apabila rambu-rambu umum tidak
memadai.
50.9.7. Kontraktor menyediakan kepada masing-
masing pengemudi peta jalan dengan skala
yang sesuai yang diizinkan untuk
pelaksanaan pekerjaan, yang secara jelas
menunjukkan kecepatan maksimum yang
diizinkan, dan memastikan pemahaman
mereka.
50.10. Dilarang keras mengangkut orang, peralatan atau produk
selain yang diperlukan untuk Pekerjaan dan pengelolaan
Area Proyek, dengan menggunakan kendaraan
Kontraktor. Ketentuan ini juga berlaku terhadap
pengangkutan hewan hidup dan daging yang diperoleh
dari perburuan, penangkapan ikan, atau perburuan liar.
50.11. Trailer dan lompatan yang digunakan untuk membawa
material yang dapat diproyeksikan (pasir, material hancur,
agregat, material terpilih) ditutupi dengan terpal untuk
seluruh rencana perjalanan antara dua Area Proyek.
51. Penemuan Peluang 51.1. Kontraktor harus menetapkan prosedur khusus untuk
Fosil/Arkeologi mengelola perlindungan situs arkeologi dan sejarah,
temuan tak terduga dan fosil sebagaimana diatur dalam
Sub-Klausul 4.24 CC.
Bagian VII. Persyaratan Majikan 160

Lampiran 1:
Contoh Isi PA-ESMP

1. Kebijakan  Deklarasi kebijakan ESHS yang ditandatangani oleh Direktur


lingkungan Pelaksana Kontraktor dan dengan jelas mendefinisikan komitmen
Kontraktor dalam hal (i) pengelolaan ESHS untuk lokasi
konstruksinya dan (ii) kepatuhan terhadap Spesifikasi ESHS dalam
Kontrak.
2. PA-ESMP  Target dan isi Rencana Pengelolaan Lingkungan dan Sosial Area
Proyek (termasuk Kesehatan dan Keselamatan)
 Persiapan dan pemutakhiran jadwal
 Jaminan kualitas dan validasi
3. sumber daya  Sumber daya manusia:
ESHS
 Manajer ESHS
 pengawas ESHS
 Penanggung jawab hubungan dengan pemangku
kepentingan

 Tenaga medis
 Logistik & komunikasi:

 kendaraan ESHS
 stasiun TI
 Peralatan pengukur kebisingan, udara dan air di tempat
 Laboratorium analisis yang digunakan
 Pelaporan:

 Inspeksi mingguan
 Bulanan
 Kecelakaan/Insiden
4. peraturan  Definisi standar peraturan ESHS nasional yang berlaku dan
ESHS rekomendasi ESHS dari lembaga yang berafiliasi dengan
Perserikatan Bangsa-Bangsa (WHO, ILO, IMO, IFC), yang berlaku
untuk pelaksanaan pekerjaan:

 Lingkungan.....
 Erosi Tanah Kebisingan dan Getaran
 Kualitas udara
 Limbah padat
 Material berbahaya
 Pembuangan Air Limbah
 Tanah Terkontaminasi
161 Bagian VII. Persyaratan Majikan

 Kesehatan dan keselamatan Kerja


 Kesehatan dan Keselamatan Masyarakat
 Bahaya Lokasi Umum
 Pencegahan Penyakit
 Keselamatan lalu lintas
 Standar pelepasan
 Upah minimum
 Pembatasan lalu lintas siang dan/atau malam
 Lainnya
 Definisi standar ESHS untuk industri yang diterapkan
5. Sumber daya  Prosedur pelacakan situs:
inspeksi
operasional  Frekuensi
ESHS
 Personil
 Kriteria penilaian
 Prosedur penanganan dan deteksi ketidaksesuaian:

 Distribusi informasi
 Pemberitahuan tergantung pada tingkat kepentingan yang
dialokasikan pada ketidaksesuaian

 Pelacakan penutupan ketidaksesuaian


 Pengelolaan data pelacakan dan ketidaksesuaian :

 Pengarsipan
 Gunakan sebagai indikator kinerja
6. Area Proyek  Deskripsi Wilayah Proyek (sesuai definisi dalam Spesifikasi ESHS
Sub-Klausul 1.3:

 Nomor
 Lokasi pada peta topografi
 Kegiatan
 Jadwal pembukaan & penutupan
 Mengakses
 Referensi ke Lampiran: Site-ESMP untuk setiap Area Proyek.
7. Rencana  Identifikasi dan karakterisasi risiko kesehatan dan keselamatan,
kesehatan dan termasuk paparan personel terhadap bahan kimia, bahaya biologis,
keselamatan dan radiasi.
 Deskripsi metode kerja untuk meminimalkan bahaya dan
mengendalikan risiko.
Bagian VII. Persyaratan Majikan 162

 Daftar jenis pekerjaan yang memerlukan izin kerja


 Peralatan perlindungan pribadi
 Presentasi fasilitas medis di Area Proyek:

 Pusat layanan kesehatan, peralatan medis dan alokasi staf


medis

 Perawatan medis yang dapat dilakukan di tempat


 Ambulans, komunikasi
 Merujuk rumah sakit
 Prosedur evakuasi untuk keadaan darurat medis
 Deskripsi organisasi internal dan tindakan yang harus diambil jika
terjadi kecelakaan atau insiden
8. Rencana  Pelatihan dasar untuk staf yang tidak memenuhi syarat
pelatihan
 Induksi Kesehatan dan Keselamatan
 Pelatihan kesehatan & keselamatan
9. Kondisi  Uraian Kebijakan Sumber Daya Manusia untuk pekerjaan
Ketenagakerja konstruksi pekerja langsung dan tidak langsung
an
10. Rekrutmen  Persyaratan tenaga kerja lokal:
Lokal
 Deskripsi pekerjaan dan tingkat kualifikasi yang dibutuhkan
 Prosedur perekrutan dan jadwal penempatan
 Pelatihan awal yang akan diberikan oleh Kontraktor untuk
setiap uraian pekerjaan
 Lokasi dan manajemen kantor perekrutan lokal
11. Mesin proyek  Uraian armada kendaraan/mesin yang digunakan untuk
dan lalu lintas pelaksanaan pekerjaan serta tingkat emisi dan persyaratan
kendaraan keselamatan
 Penempatan (Area Proyek & jadwal) dan lokasi pemeliharaan
untuk setiap kendaraan dan mesin
 Pemetaan rencana perjalanan, waktu perjalanan, dan area yang
kecepatannya dibatasi
 Penekanan debu:

 Pemetaan atau ruas jalan yang menerapkan inisiatif


pengurangan debu

 Titik air diidentifikasi atau dibuat untuk pengisian bahan


bakar truk tanker

 Kapasitas truk tanker yang digunakan dan perhitungan


jumlah truk yang dibutuhkan

 Lebar lintasan untuk menentukan apakah satu lintasan


pengairan atau sejenisnya sudah cukup (lintasan sempit)
atau diperlukan dua lintasan (lintasan lebar)
163 Bagian VII. Persyaratan Majikan

 Jumlah penyiraman atau operasi serupa yang diusulkan


per hari bergantung pada iklim
12. Zat berbahaya  Inventarisasi bahan berbahaya per Area Proyek dan per periode
 Kondisi pengangkutan dan penyimpanan serta
ketidakcocokan bahan kimia
13. limbah  Karakterisasi limbah yang dibuang ke lingkungan penerima
 Fasilitas untuk pengolahan atau pra-pengolahan limbah termasuk
limpasan yang cukup
 Tindakan untuk mengurangi kandungan sedimen limpasan air
hujan
 Langkah-langkah untuk memantau efisiensi dan kinerja fasilitas
untuk mengurangi kandungan sedimen limpasan air hujan
 Sumber daya dan metode untuk memantau kualitas limbah cair
dan limpasan air hujan
14. Kebisingan  Estimasi frekuensi, durasi, hari dalam seminggu dan tingkat
dan getaran kebisingan per Wilayah Proyek
15. Limbah  Inventarisasi limbah per Wilayah Proyek dan per periode
 Metode pengumpulan, penyimpanan antara, penanganan dan
pengolahan limbah biasa atau lembam
 Metode penyimpanan dan penanganan limbah berbahaya
16. Pembersihan  Metode & jadwal pembersihan vegetasi dan kegiatan pekerjaan
dan revegetasi tanah
 Metode, spesies dan jadwal revegetasi pada Area Proyek yang
terganggu oleh pekerjaan
17. Keanekaraga  Jadwal pengelolaan fauna dan flora yang memadai
man hayati
 Langkah-langkah untuk meminimalkan dampak terhadap spesies
fauna dan flora berdasarkan prosedur Otoritas Penandatangan
 Langkah-langkah untuk memantau efisiensi dan kinerja rencana
yang ada
 Langkah-langkah untuk membatasi IAS
 Langkah-langkah untuk memantau efisiensi dan kinerja rencana
yang ada
18. Pencegahan  Lokasi zona yang terkena erosi
erosi
 Metode dan jadwal pelaksanaan tindakan anti erosi, termasuk
penyimpanan tanah lapisan atas
19. Dokumentasi  Daftar dan sampul sudut pandang
kondisi lokasi
 Metode pencitraan
 Pengarsipan foto
20. Rehabilitasi  Metode dan jadwal rehabilitasi Area Proyek

21. Lampiran  Site-ESMP (jumlah dan lokasi ditentukan dalam Bagian 6 “Area
Proyek” di atas):
Bagian VII. Persyaratan Majikan 164

 Menandai perimeter Area Proyek pada peta


 Definisi zona pembukaan vegetasi, zona penyimpanan
kayu yang dapat digunakan, zona pembakaran sampah
hijau

 Definisi kegiatan di lokasi: konstruksi, tempat


penyimpanan, area akomodasi, kantor, bengkel, unit
pembuatan beton

 Tata letak area kegiatan pada Area Proyek: pekerjaan


konstruksi, area produksi/operasi, rehabilitasi dan
penutupan

 Zona penyimpanan lapisan atas tanah, hasil pekerjaan


tanah, material

 Akses rute dan pos pemeriksaan


 Jadwal hunian Area Proyek
 Organisasi persiapan Area Proyek
 Titik keluar cairan
 Usulan titik pengambilan sampel untuk memantau kualitas
air

 Titik keluar emisi atmosfer


 Lokasi tempat penyimpanan produk berbahaya
 Lokasi dan pemetaan fasilitas pengolahan limbah bila
ditangani oleh penyedia layanan eksternal

 Informasi lain apa pun yang berkaitan dengan pengelolaan


lingkungan di Area Proyek
 Rencana darurat

 Deskripsi fasilitas
 Karakterisasi bahaya
 Situasi darurat
 Struktur organisasi - peran dan tanggung jawab
 Prosedur darurat
 Sumber daya manusia dan material
 Memicu rencana
 Pelaporan
165 Bagian VII. Persyaratan Majikan

Lampiran 2: Sifat-sifat yang menjadikan suatu produk


berbahaya
1. Eksplosif zat dan sediaan yang dapat meledak jika ada nyala api atau yang lebih
sensitif terhadap benturan dan gesekan dibandingkan dinitrobenzena.
2. Mudah zat dan sediaan yang bila bersentuhan dengan zat lain, terutama zat yang
terbakar mudah terbakar, akan mengalami reaksi eksotermis kuat.
3. Mudah zat dan sediaan (i) dalam fase cair (termasuk cairan yang sangat mudah
terbakar terbakar), dengan titik nyala di bawah 21°C, atau yang dapat memanas
hingga mencapai tingkat pembakaran spontan di udara sekitar; atau (ii) dalam
fase padat, yang mudah terbakar jika sumber peradangan ada dalam waktu
singkat dan akan terus menyala setelah sumber peradangan dihilangkan, atau
(iii) dalam fase gas, yang mudah terbakar jika berada di udara. pada tekanan
normal; atau (iv) – yang bila bersentuhan dengan udara atau air lembab,
menghasilkan sejumlah gas berbahaya yang mudah terbakar.
4. Mudah zat cair dan sediaan yang memiliki titik nyala sama dengan atau di atas 21°C
terbakar dan kurang dari atau sama dengan 55°C.
5. Mengiritasi zat dan sediaan non-korosif yang bila terkena kulit dan mukosa secara
langsung, berkepanjangan atau berulang-ulang, dapat menyebabkan
peradangan.
6. Berbahaya zat dan sediaan yang jika terhirup, tertelan, atau menembus kulit, dapat
menimbulkan risiko dengan tingkat keparahan yang terbatas.
7. Beracun zat dan sediaan (termasuk zat dan sediaan yang sangat beracun), yang jika
terhirup, tertelan, atau menembus kulit, dapat menyebabkan risiko serius, akut
atau kronis, dan bahkan kematian.
8. Karsino- zat dan sediaan yang jika terhirup, tertelan atau menembus kulit, dapat
genik menyebabkan atau meningkatkan frekuensi kanker.
9. Korosif zat dan sediaan yang jika terjadi kontak dengan jaringan hidup, dapat
merusak jaringan hidup.
10. Menular zat yang mengandung mikroorganisme hidup atau racunnya, yang diketahui
atau kita mempunyai alasan kuat untuk meyakini bahwa zat tersebut
menyebabkan penyakit pada manusia atau organisme hidup lainnya.
11. Berbahaya zat dan sediaan yang jika terhirup, tertelan, atau menembus kulit, dapat
bagi fungsi menyebabkan atau meningkatkan frekuensi efek non-keturunan yang tidak
reproduksi diinginkan pada keturunannya atau berdampak negatif pada fungsi dan
kemampuan reproduksi.
12. bersifat zat dan sediaan yang jika terhirup, tertelan atau menembus kulit, dapat
mutagenik menyebabkan kelainan genetik herediter atau meningkatkan frekuensi
kelainan ini.
13. Bereaksi zat dan sediaan yang jika terjadi kontak dengan air, udara atau asam,
dengan air melepaskan gas beracun atau sangat beracun.
14. Sensitivitas zat dan sediaan yang jika terhirup atau menembus kulit, dapat menyebabkan
hipersensitasi, sehingga paparan berulang terhadap bahan atau sediaan
tersebut akan menimbulkan efek berbahaya yang khas. Properti ini hanya
dapat dipertimbangkan jika metode pengujian tersedia.
15. Ekotoksik bahan dan sediaan yang memiliki risiko yang melekat atau potensial yang
bersifat langsung atau tertunda terhadap satu atau beberapa komponen
lingkungan hidup.
16. Berbahaya zat dan sediaan yang kemungkinan besar, setelah eliminasi, menghasilkan
bagi zat lain, dengan cara apa pun, misalnya produk liksiviasi, dengan salah satu
Bagian VII. Persyaratan Majikan 166

lingkungan karakteristik di atas.


167 Bagian VII. Persyaratan Majikan

Persyaratan Personil

Peserta Lelang harus menunjukkan bahwa ia memiliki personel untuk posisi-posisi kunci
yang memenuhi persyaratan berikut:

TID Posisi Total Pengalaman Dalam


AK. Kerja (tahun) SerupaPenga
laman Kerja
(bertahun-
tahun)

1 Manajer proyek 5 tahun dalam 2


merancang dan
Manajer Proyek Kontraktor
memantau
bertanggung jawab atas
pelaksanaan pekerjaan
pengembangan, koordinasi dan
dan pengelolaan
pelaksanaan Proyek
pekerjaan konstruksi
Manajer Proyek akan bekerja sama terkait
dengan Insinyur Listrik, Insinyur Sipil,
Manajer Proyek ESHS dan Manajer
HSE, mengoordinasikan kewajiban
desain, pekerjaan, manajemen dan
administrasi kontrak, serta kepatuhan
Kontraktor (termasuk semua
subkontraktor potensial) dengan
persyaratan.

2 Arsitek Rumah Sakit 5 tahun dalam 2


merancang dan
Arsitek Rumah Sakit dan Laboratorium
memantau desain dan
Kontraktor bertanggung jawab atas
pelaksanaan pekerjaan
kesesuaian desain dan pemantauan
serta manajemen
pelaksanaan pekerjaan serta
pekerjaan desain dan
keberhasilan Pengujian Penyelesaian
konstruksi terkait
dan Pengoperasian pekerjaan.

3 Insinyur listrik 5 tahun dalam 2


merancang dan
Insinyur Listrik Kontraktor bertanggung
memantau
jawab atas kesesuaian desain dan
pelaksanaan pekerjaan
pemantauan pelaksanaan pekerjaan
kelistrikan dan
serta keberhasilan Pengujian
manajemen pekerjaan
Penyelesaian dan Pengoperasian
konstruksi terkait
pekerjaan kelistrikan.

4 Insinyur Mekanik atau VAC 5 tahun dalam 2


merancang dan
Insinyur Mekanik atau VAC Kontraktor
memantau penerapan
bertanggung jawab atas kesesuaian
sistem VAC dan
desain dan pemantauan pelaksanaan
manajemen pekerjaan
pekerjaan serta keberhasilan Pengujian
konstruksi terkait
Penyelesaian dan Pengoperasian
sistem VAC.

5 Insinyur Perpipaan 5 tahun dalam 2


merancang dan
Bagian VII. Persyaratan Majikan 168

TID Posisi Total Pengalaman Dalam


AK. Kerja (tahun) SerupaPenga
laman Kerja
(bertahun-
tahun)

Insinyur Perpipaan Kontraktor memantau


bertanggung jawab atas kesesuaian pelaksanaan pekerjaan
desain dan pemantauan pelaksanaan pemipaan dan
pekerjaan serta keberhasilan Pengujian manajemen pekerjaan
Penyelesaian dan Pengoperasian konstruksi terkait
pekerjaan perpipaan.

6 Teknik Sipil 5 tahun dalam 2


merancang dan
Insinyur Sipil Kontraktor bertanggung
memantau
jawab atas kesesuaian desain dan
pelaksanaan pekerjaan
pemantauan pelaksanaan pekerjaan
sipil dan manajemen
sipil pekerjaan sipil.
pekerjaan konstruksi
terkait

7 ESHS 5 tahun dalam 2


merancang dan
Manajer ESHS Kontraktor bertanggung
memantau
jawab atas pengembangan dan
pelaksanaan rencana
penerapan PA-ESMP, termasuk
pengelolaan ESHS
Kesehatan dan Keselamatan Kerja.
untuk pekerjaan
Manajer ESHS akan bekerja sama konstruksi
dengan Manajer Proyek Kontraktor,
memberikan nasihat mengenai kinerja
kepatuhan kontraktor (termasuk semua
subkontraktor) terhadap persyaratan
sebagaimana diatur dalam ESMP dan
sub-rencana terkait.

Manajer ESHS juga harus memastikan


bahwa semua persyaratan lingkungan
dan sosial serta kesehatan dan
keselamatan kerja yang ditetapkan
dalam ESMP, bersama dengan
undang-undang dan peraturan
setempat yang relevan serta standar
sebagaimana tercantum, dipatuhi oleh
tim/personel proyek dan harus
memastikan kepatuhan terhadap hal
yang sama oleh subkontraktor dan
pemasok.

Manajer ESHS harus berpengalaman di


bidang K3 di lokasi konstruksi,
khususnya terkait pembangunan rumah
sakit/laboratorium.

8 Manajer HSE Konstruksi 5 tahundalam 2


merancang dan
169 Bagian VII. Persyaratan Majikan

TID Posisi Total Pengalaman Dalam


AK. Kerja (tahun) SerupaPenga
laman Kerja
(bertahun-
tahun)

Manajer KKL Konstruksi bertanggung memantau


jawab atas penerapan elemen ESMP implementasi ESMP.
sehari-hari, tindakan manajemen Rencana pengelolaan
kesehatan dan keselamatan kerja, EMP dan ESHS untuk
serta aktivitas terkait di lokasi pekerjaan konstruksi
konstruksi. Dia akan melapor kepada
Manajer Lokasi Konstruksi dan Manajer
ESHS. Orang ini akan membuat
Laporan Kinerja E&S secara berkala
dan juga akan melaporkan masalah
K3L bila hal ini terjadi. Manajer HSE
Konstruksi harus fasih berbahasa lokal.
Selain itu, Manajer HSE Konstruksi
harus mengawasi pelaksanaan
keseluruhan kegiatan mitigasi
lingkungan dan sosial yang ditentukan
oleh PA-ESMP, memberikan dukungan
administratif lingkungan dan sosial
untuk Manajer ESHS,
mengoordinasikan dan memelihara
persiapan rencana, prosedur, instruksi
kerja lingkungan dan sosial. dll., yang
akan didefinisikan juga untuk
pengelolaan kasus-kasus darurat;
mengelola dan mengaudit personel,
memastikan mereka telah dilantik untuk
mengikuti langkah-langkah pelatihan
yang memadai; menetapkan skema
pemeriksaan/audit dan mengkaji hasil
pemeriksaan/audit; dan
mengidentifikasi masalah dan
kekurangan apa pun, untuk
diberitahukan kepada Manajer ESHS
dan Manajer Proyek Kontraktor.

Peserta Lelang harus memberikan rincian personel yang diusulkan dan catatan pengalaman
mereka menggunakan Formulir PER-1 dan PER-2 yang termasuk dalam Bagian IV, Formulir
Penawaran.
Bagian VII. Persyaratan Majikan 170

d) Persyaratan Peralatan

Peserta Lelang harus menunjukkan bahwa ia dapat mengidentifikasi, membuat daftar dan
memperoleh (membeli, menyewakan atau menyewakan) peralatan utama yang diperlukan
untuk pekerjaan desain-bangun sesuai dengan Persyaratan Pengguna Jasa.

Peserta Lelang harus memberikan rincian lebih lanjut mengenai usulan barang peralatan
dengan menggunakan Formulir EQU di Bagian IV, Formulir Penawaran.
171

BAGIAN 3 – KETENTUAN KONTRAK


(CC) DAN BENTUK KONTRAK

Pabrik-SBD-YB-2tahap-1-2env-Jan2019-EN
Bagian VIII. Kondisi umum 172

Bagian VIII. Kondisi Umum (GC)

Dokumen Penawaran Standar ini telah dirancang untuk digunakan dengan Ketentuan
Umum Kontrak Fédération Internationale des Ingénieurs-Conseils (FIDIC) untuk
Pembangunan Pabrik dan Desain edisi pertama, 1999. Karena hak cipta FIDIC,
Ketentuan Umum FIDIC ini tidak disertakan dalam Tender ini Dokumen yang berisi
instruksi tentang bagaimana kondisi ini dapat diperoleh.
Penawar diminta untuk melakukan pengadaan GCC untuk Kontrak Buku Kuning
FIDIC, tersedia dari FIDIC (lihat halaman berikutnya) atau di bawah tautan berikut:
https://www.vbi.de/shop/fidic-conditions-of-contract-for-plant-and-design-build-kuning-
buku-1st-ed-1999/
(Bagi penawar yang berhasil, GCC wajib tersedia)
173 Bagian VIII. Kondisi umum

[Nama Perusahaan]

[nama Kontrak]

© FIDIC 1999 Hak cipta dilindungi undang-undang.

Ketentuan Kontrak adalah “Ketentuan Umum” yang merupakan bagian dari


Ketentuan Kontrak Pabrik dan Desain Pembangunan edisi Pertama tahun 1999 yang
diterbitkan oleh Fédération Internationale des Ingénieurs-Conseils (FIDIC) dan
“Ketentuan Khusus” berikut ini yang dibuat oleh Pengguna Jasa perubahan dan
penambahan Ketentuan Umum tersebut.

Salinan Kontrak FIDIC untuk Pembangunan Pabrik dan Desain dapat diperoleh
dari:
Federasi Internasional Insinyur Konsultasi
Pusat Perdagangan Dunia II
Kotak PO 311
CH-1215 Jenewa 15
Swiss

Telepon: +41 22 799 49 00


Faks: +41 22 799 49 01
surel:fidic@fidic.org
www:http://www.fidic.org
Bagian IX. Kondisi Khusus 174

Bagian IX. Kondisi Khusus (PC)


Ketentuan Khusus berikut ini akan melengkapi GC. Kapan pun terjadi konflik,
ketentuan-ketentuan di sini akan berlaku di atas ketentuan-ketentuan dalam GC.
175 Bagian IX. Kondisi Khusus

Bagian A - Data Kontrak

Kondisi Sub- Data


Klausul
Nama dan alamat 1.1.2.2 & Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan
majikan 1.3 Teknologi (Kemendikbudristek)

Ke:
Rumah Sakit Universitas Hasanuddin (UNHAS)
Makassar
Alamat: Gedung EF, RS Universitas Hasanuddin, JL
Perintis Kemerdekaan Km 11, Pintu II Unhas,
Kecamatan Tamalanrea, Kota Makassar
Kota: Makassar, Sulawesi Selatan
Negara: Republik Indonesia
Surel:grant_rsuh@rs.unhas.ac.id
Nama dan alamat 1.1.2.4 & GITEC-IGIP GmbH
Carlswerkstrasse 13d
insinyur 1.3
51063 Köln
Jerman
Kepada: philip.krueper@gic-group.com DAN Cc
Ke:
christian.jaminon@gic-group.com;
chandra.soegianto@gic-group.com
nama Bank 1.1.2.11 Bank Pembangunan KfW (“KfW”)
Nama peminjam 1.1.2.12 Kementerian Keuangan Republik Indonesia
Saatnya Penyelesaian 1.1.3.3 190 kalenderhari (40 hari kalender untuk Bagian 1 +
Pekerjaan 150 hari kalender untuk Bagian 2 dan Bagian 3;
Bagian 2 dan Bagian 3 dimaksudkan untuk
dilaksanakan secara paralel).
Tanggal Mulainya tidak dikenakan pembayaran di
muka.
Bagian yang akan digunakan, lihat Tabel:
Ringkasan Bagian di bawah

Periode 1.1.3.7 365 hari.


Pemberitahuan Cacat
Bagian 1.1.5.6 Bagian yang akan digunakan, lihat Tabel:
Ringkasan Bagian di bawah
Sistem transmisi 1.3 Surel
elektronik
Nama dan alamat 1.3 Nama
kontraktor Alamat
Ke:surelDAN
Ke:surel
Peraturan pemerintah 1.4 Republik Indonesia
Bagian IX. Kondisi Khusus 176

Kondisi Sub- Data


Klausul
Bahasa yang berkuasa 1.4 Bahasa inggris
Bahasa untuk 1.4 Bahasa inggris
komunikasi
Waktunya Para Pihak 1.6 Selambat-lambatnya pada Tanggal Mulai
mengadakan
Perjanjian Kontrak
Perawatan dan 1.8 dua (2) salinan lunak (digital) dan
Penyediaan Dokumen
Jumlah salinan empat (4) salinan keras (kertas)
Dokumen Kontraktor

Saatnya Akses ke 2.1 Pada Tanggal Mulai


Situs
Jumlah Keamanan 4.2 Jaminan Pelaksanaan akan berbentuk bank
Kinerja garansi tanpa syarat sebesar lima (5) persen dari
Harga Kontrak (“Performance Bond”).
Subkontraktor 4.4 Pembayaran langsung ke Sub-Kontraktor
diperbolehkan: ya
Periode untuk 5.1 Sepuluh (10) hari
memberitahukan
kesalahan, kesalahan
dan cacat yang tidak
terduga dalam
Persyaratan Majikan
Jam kerja biasa 6.5 8 jam, 5 hari/minggu
Keterlambatan 8.7 & 0,2% dari Harga Kontrak per hari, dalam mata uang
kerusakan pada 14.15(b) dan proporsi Harga Kontrak yang harus
Pekerjaan dibayarkan.
Jika Bagian akan digunakan, lihat Tabel:
Ringkasan Bagian di bawah
Jumlah kerusakan 8.7 10% dari Harga Kontrak akhir.
keterlambatan
maksimum
Jumlah sementara 13.5.(b) Maksimum 30% dari jumlah sebenarnya yang
(ii) dibayarkan oleh Kontraktor
Penyesuaian 13.8 "tak dapat diterapkan"
Perubahan Biaya
177 Bagian IX. Kondisi Khusus

Kondisi Sub- Data


Klausul
Harga kontrak 14.1(b) Kontraktor dan sub-Kontraktornya dibebaskan dari
bea, pajak, biaya, retribusi dan pungutan-pungutan
lainnya, kecuali barang habis pakai Kontraktor
termasuk, seperti bahan bakar, bensin, solar,
14.1(e) pelumas dan lain-lain yang tidak dibebaskan dari
pajak.

Butir (e) Sub-Klausul 14.1 - Bagian B KUHP


tentang pembebasan bea masuk dan pajak atas
peralatan Kontraktor berlaku:

Ya
Jumlah pembayaran di 14.2 Hingga 20 Persen (%) dari Jumlah Kontrak yang
muka Diterima. Pencairan uang muka tidak mempunyai
pengaruh pada Tanggal Mulai.
Bagian IX. Kondisi Khusus 178

Kondisi Sub- Data


Klausul
Jumlah dan waktu 14.2 (1) Penyelesaian dan peninjauan Desain / Bagian 1
angsuran Jumlah: Hingga: 15% dari Jumlah Kontrak yang
Diterima, dikurangi 15% dari Uang Muka (lihat PC
14.2(b) pembayaran uang muka), dikurangi 5%
uang retensi, silakan lihat PC 14.3(c) Persentase
Penyimpanan.

(2) Kemajuan Pekerjaan Seksi 2 sebesar 30%,


yaitu penyelesaian fisik Pekerjaan mencapai 30%
atau lebih.
Jumlah: Hingga: 20% dari Jumlah Kontrak yang
Diterima, dikurangi 20% Uang Muka (lihat PC
14.2(b) pembayaran uang muka), dikurangi 5%
uang retensi, silakan lihat PC 14.3(c) Persentase
Penyimpanan.

(3) Kemajuan Pekerjaan Seksi 2 mencapai 75%,


yaitu penyelesaian fisik Pekerjaan mencapai 75%
atau lebih.
Jumlah: Hingga: 30% dari Jumlah Kontrak yang
Diterima, dikurangi 30% Uang Muka (lihat PC
14.2(b) pembayaran uang muka), dikurangi 5%
uang retensi, silakan lihat PC 14.3(c) Persentase
Penyimpanan.

(4) Kemajuan Pekerjaan Seksi 2 100%, yaitu


penyelesaian fisik Pekerjaan mencapai 100% atau
lebih.
Jumlah: Hingga: 20% dari Jumlah Kontrak yang
Diterima, dikurangi 20% Uang Muka (lihat PC
14.2(b) pembayaran uang muka), dikurangi 5%
uang retensi, silakan lihat PC 14.3(c) Persentase
Penyimpanan.

(5) Penyelesaian 100% Pekerjaan untuk Bagian 3,


yaitu penyelesaian fisik Pekerjaan yang
diselesaikan sesuai dengan Ketentuan Kontrak
Jumlah: Hingga: 15% dari Jumlah Kontrak yang
Diterima, dikurangi 15% dari Uang Muka (lihat PC
14.2(b) pembayaran uang muka), dikurangi 5%
uang retensi, silakan lihat PC 14.3(c) Persentase
Penyimpanan.
Mata uang dan 14.2 100% dalam EURO
proporsi
Mulai pelunasan uang 14.2(a) Dengan cicilan pertama, sesuai PC 14.2 Jumlah
muka dan waktu cicilan (1)
179 Bagian IX. Kondisi Khusus

Kondisi Sub- Data


Klausul
Tingkat amortisasi 14.2(b) Tingkat amortisasi pelunasan (%) sebagaimana
pelunasan uang muka ditentukan dalam PC 14.2 Jumlah dan waktu
angsuran (1), (2), (3) dan (4) .
Permohonan Sertifikat 14.3 Dua (2) salinan lunak (digital) dan
Pembayaran Dua (2) salinan keras (kertas)
Sementara
Salinan Pernyataan
Persentase Retensi 14.3(c) 5%
Batasan Uang Retensi 14.3(c) 5% dari Nilai Kontrak yang Diterima
Tanaman dan Bahan 14.5 TAK DAPAT DITERAPKAN.

Jumlah Minimum 14.6 150.000 EUR


Sertifikat Pembayaran
Sementara
Rekening Bank 14.7 Nama Akun: XXX
Kontraktor Nomor Rekening: XXX
Mata uang: EUR
Bank : XXX
Kode SWIFT : XXX

Sumber penerbitan 14.8 Tak dapat diterapkan


suku bunga komersial
untuk biaya keuangan
jika terjadi
keterlambatan
pembayaran
Pembayaran Tertunda 14.8 Tingkat bunga pembayaran dalam mata uang asing
adalah LIBOR + 200 bp.
Pernyataan Saat 14.10 dua (2) salinan lunak (digital) dan
Penyelesaian
Jumlah Salinan dua (2) salinan keras (kertas)

Permohonan Sertifikat 14.11 dua (2) salinan lunak (digital) dan


Pembayaran Akhir
Jumlah Salinan dua (2) salinan keras (kertas)

Mata uang/mata uang 14.15 EURO,sebagaimana disebutkan dalam Surat


pembayaran Penawaran Finansial
Bagian IX. Kondisi Khusus 180

Kondisi Sub- Data


Klausul
Tanggung jawab total 17.6 Produk sebesar 1,1 kali Jumlah Kontrak yang
maksimum Kontraktor Diterima.
kepada Pengguna Jasa
Jangka waktu 18.1 28 hari
pengajuan asuransi:
28 hari
a. bukti asuransi
b. kebijakan yang
relevan
Jumlah maksimum 18.2(d) 2.500,00 EUR
yang dapat
dikurangkan untuk
asuransi risiko
Pemberi Kerja
Jumlah minimum 18.3 100.000,00 EUR
asuransi pihak ketiga
per kejadian
Tanggal dimana DB 20.2 28 hari setelah tanggal Dimulainya
akan ditunjuk
DB harus terdiri dari 20.2 Satu-satunya Anggota, yang merupakan
Adjudicator Sengketa bersertifikat FIDIC, yaitu
berhasil lulus Penilaian Adjudikator Sengketa FIDIC

Daftar calon anggota 20.2 -Robert Werth


tunggal DB
Penunjukan (jika tidak 20.3 Presiden FIDIC
disetujui) harus
dilakukan oleh
Lembaga arbitrase 20.6(a) Kamar Dagang Internasional

Aturan arbitrase 20.6(a) Aturan Kamar Dagang Internasional (Aturan


Arbitrase ICC)
Tempat arbitrase 20.6 Republik Indonesia
181 Bagian IX. Kondisi Khusus

Tabel: Ringkasan Bagian


Nama Bagian/Deskripsi Saatnya Penyelesaian Ganti Rugi
(Sub-Klausul 1.1.5.6) (Sub-Klausul 1.1.3.3) karena
Keterlambatan
(Sub-Klausul 8.7)
Bagian 1: Desain 40 hari kalender 0,2 % per hari dan
maks. 10% dari
Harga Kontrak
Bagian 2: Unit Perawatan Intensif 150 hari kalender 0,2 % per hari dan
(ICU) untuk kasus COVID-19 maks. 10% dari
berat/Penyakit Menular di lantai 3 Harga Kontrak
gedung E, F Laboratorium keamanan
hayati ditingkatkan menjadi BSL3
untuk diagnostik virologi di lantai 6
gedung A
Bagian 3: Laboratorium keamanan 150 hari kalender 0,2 % per hari dan
hayati ditingkatkan menjadi BSL3 maks. 10% dari
untuk diagnostik virologi di lantai 6 Harga Kontrak
gedung A
Bagian IX. Kondisi Khusus 182

Bagian B - Ketentuan Khusus

Kondisi Sub- Ketentuan Khusus


Klausul
Kontrak 1.1.1 Tambahkan di bawah 1.1.1.1 "Kontrak" kalimat:
"Kontrak mensyaratkan tidak adanya keberatan dari
Bank agar memenuhi syarat untuk pencairan apa pun
berdasarkan pinjaman Bank."
Data Kontrak 1.1.1.9 Hapus Sub-Klausul ini dan ganti dengan:
“Data Kontrak” berarti halaman yang diisi oleh
Pengguna Jasa yang berjudul Data Kontrak yang
merupakan Bagian A dari Ketentuan Khusus. Apabila
istilah “Lampiran Tender” atau “Lampiran Penawaran”
digunakan dalam Ketentuan Kontrak, maka istilah
tersebut akan diganti dengan “Data Kontrak”.
Pihak dan Orang 1.1.2.11 Tambahkan Sub-Klausul baru berikut:
“Bank” berarti lembaga pembiayaan (jika ada) yang
disebutkan dalam Data Kontrak.
Peminjam 1.1.2.12 Tambahkan Sub-Klausul baru berikut:
“Peminjam” berarti orang (jika ada) yang disebutkan
sebagai peminjam dalam Data Kontrak.
Periode 1.1.3.7 Tambahkan, di akhir Sub-Klausula “atau diambil alih
Pemberitahuan berdasarkan Sub-Klausul 10.2 [Pengambilalihan Bagian
Cacat Pekerjaan]”
Pemberitahuan 1.1.6.10 Sub-Klausul Tambahan:
Ketidakpuasan “Pemberitahuan Ketidakpuasan” berarti pemberitahuan
yang diberikan oleh salah satu Pihak kepada Pihak
lainnya berdasarkan Sub-Klausul 20.4 [Mendapatkan
Keputusan Dewan Sengketa]
Keamanan 1.1.6.6 Tambahkan sebagai kalimat terakhir pada Sub-Klausul
Kinerja 1.1.6.6:
"Keamanan Kinerja identik dengan" Jaminan Kinerja "
Kondisi Iklim 1.1.6.11 Sub-Klausul Tambahan
yang Sangat “Kondisi Iklim yang Sangat Merugikan” berarti: “Kondisi
Merugikan iklim yang merugikan dengan intensitas yang luar
biasa. "Kondisi iklim yang sangat tidak menguntungkan"
harus ditunjukkan oleh Kontraktor berdasarkan data
perbandingan meteorologi selama 10 tahun sebelum
kejadian yang dinyatakan oleh Kontraktor.”
Penafsiran 1.2 Sisipkan paragraf berikut setelah sub-paragraf (d):
“(e) Bilamana Ketentuan ini mensyaratkan Kontraktor
untuk memberikan ganti rugi kepada Pengguna Jasa
atas suatu permasalahan, Kontraktor harus
memberikan ganti rugi kepada Pengguna Jasa melalui
KfW.”
Komunikasi 1.3 Tambahkan baris berikut di akhir butir (a), setelah “Data
Kontrak” dan sebelum “;”:
“Dalam hal transmisi elektronik, komunikasi ini harus
183 Bagian IX. Kondisi Khusus

Kondisi Sub- Ketentuan Khusus


Klausul
dalam bentuk catatan yang tidak dapat diedit yang
dilampirkan pada surat elektronik, seperti dokumen
PDF misalnya, dan komunikasi lain apa pun yang
dikirimkan dengan cara berbeda, seperti teks badan
email. , tidak boleh ditafsirkan sebagai komunikasi
berdasarkan Kontrak”.
Inspeksi dan 1.15 Tambahkan Sub-Klausul baru:
Audit oleh KfW “Kontraktor harus mengizinkan, dan harus
menyebabkan agennya (baik dinyatakan maupun tidak),
subkontraktor, subkonsultan, penyedia jasa, atau
pemasok dan setiap personelnya, untuk mengizinkan,
KfW dan/atau orang yang ditunjuk oleh KfW untuk
melakukan inspeksi. Lokasi dan semua rekening dan
catatan yang berkaitan dengan pelaksanaan Kontrak
dan penyerahan Penawaran, dan agar rekening dan
catatan tersebut diaudit oleh auditor yang ditunjuk oleh
KfW jika diminta oleh KfW.
Perhatian Kontraktor tertuju pada Sub-Klausul 15.6
[Praktik Korup atau Penipuan] yang menyatakan, antara
lain, bahwa tindakan yang dimaksudkan untuk secara
material menghalangi pelaksanaan hak inspeksi dan
audit KfW yang diatur dalam Sub-Klausula 1.15
merupakan praktik terlarang yang tunduk pada kontrak
penghentian."
Format Elektronik 1.16 Tambahkan Sub-Klausul 1.16 baru:
“Semua pemberitahuan dan dokumen yang harus
diserahkan oleh Kontraktor juga harus diserahkan
secara elektronik dalam format pdf dan dalam format
yang dapat dibaca oleh perangkat lunak versi terbaru
berikut:
• Microsoft Word - untuk teks
• Microsoft Excel - untuk informasi numerik
• AutoCAD - untuk gambar
• Microsoft Project - untuk perencanaan dan
pemrograman”
Penggantian 3.4 Tak dapat diterapkan
Insinyur
Kewajiban Umum 4.1 Sisipkan yang berikut ini di akhir paragraf ke-2:
Kontraktor “Barang dan jasa dari negara-negara yang diembargo
oleh Jerman, Uni Eropa atau PBB tidak memenuhi
syarat dan tidak boleh digunakan oleh Kontraktor.”
Keamanan 4.2 Hapus kalimat terakhir paragraf kedua dan ganti
Kinerja dengan kalimat:
“Jaminan Pelaksanaan akan diterbitkan oleh bank
atau lembaga keuangan yang mempunyai reputasi
baik yang dipilih oleh Kontraktor dan tidak
memerlukan keberatan dari Bank, dan dalam bentuk
Bagian IX. Kondisi Khusus 184

Kondisi Sub- Ketentuan Khusus


Klausul
yang dilampirkan pada Ketentuan Khusus.”
Subkontraktor 4.4 Tambahkan yang berikut ini di akhir Sub-Klausul:
“Kecuali secara eksplisit disetujui oleh Enjinir,
Spesifikasi ESHS berlaku untuk semua Subkontraktor
dan Pemasok yang digunakan untuk pelaksanaan
Pekerjaan. Kontraktor bertanggung jawab penuh atas
semua tindakan, ketidakpatuhan dan kelalaian yang
dilakukan oleh Subkontraktor dan Pemasok,
perwakilannya, karyawan dan pekerjanya, sama
seperti Kontraktor bertanggung jawab atas tindakan,
ketidakpatuhan atau kelalaiannya sendiri atau
tindakannya sendiri. perwakilan, karyawan atau
pekerja.”
Prosedur 4.8 Tambahkan yang berikut ini di akhir Sub-Klausul:
keamanan f) Kontraktor harus memastikan kepatuhan terhadap
Spesifikasi ESHS.
Perlindungan 4.18 Tambahkan yang berikut ini setelah paragraf terakhir:
Lingkungan “Ketentuan ini dilengkapi dengan ketentuan yang
tercantum dalam Spesifikasi ESHS yang harus
dipastikan dipatuhi oleh Kontraktor.”
Laporan 4.21 Tambahkan item baru berikut di akhir Sub-Klausula:
kemajuan “(i) hal-hal yang diminta berdasarkan Spesifikasi
ESHS.”
Dokumen 5.2 Tambahkan di akhir alinea ketiga Subklausul:
Kontraktor “Selain itu, versi elektronik dari dokumen-dokumen ini
harus diberikan kepada Enjinir.”
Tambahkan di akhir alinea ketujuh (dari delapan)
Subklausul:
“(…) dan menyerahkannya kepada Insinyur tanpa biaya
tambahan.”
Dokumen As- 5.6 Tambahkan paragraf keempat baru ke Sub-Klausul:
Built "Selain itu, versi elektronik dari dokumen-dokumen di
atas harus diberikan kepada Insinyur."
Staf dan Tenaga 6. Pasal 6 dihapus seluruhnya dan diganti dengan
Kerja ketentuan sebagai berikut:
Keterlibatan Staf 6.1 Kecuali dinyatakan lain dalam Spesifikasi, Kontraktor
dan Tenaga Kerja harus mengatur keterlibatan seluruh staf dan pekerja,
lokal atau lainnya, dan untuk pembayaran, pemberian
makan, transportasi, dan, bila perlu, perumahan.

Kontraktor didorong, sejauh dapat dilakukan dan masuk


akal, untuk mempekerjakan staf dan tenaga kerja
dengan kualifikasi dan pengalaman yang sesuai dari
sumber-sumber di dalam Negara.
Tarif Upah dan 6.2 Kontraktor harus membayar tingkat upah, dan
memperhatikan kondisi kerja, yang tidak lebih rendah
185 Bagian IX. Kondisi Khusus

Kondisi Sub- Ketentuan Khusus


Klausul
Kondisi Kerja dari yang ditetapkan untuk perdagangan atau industri
tempat pekerjaan dilakukan. Apabila tarif atau
ketentuan yang ditetapkan tidak berlaku, Kontraktor
harus membayar tarif upah dan memperhatikan
ketentuan yang tidak lebih rendah dari tingkat upah
umum dan ketentuan yang berlaku di wilayah setempat
oleh pemberi kerja yang perdagangan atau industrinya
serupa dengan Kontraktor.

Kontraktor harus memberi tahu Personil Kontraktor


tentang tanggung jawab mereka untuk membayar pajak
penghasilan pribadi di Negara sehubungan dengan gaji,
upah, tunjangan dan tunjangan apa pun yang
dikenakan pajak berdasarkan Hukum Negara yang
berlaku pada saat itu, dan Kontraktor harus
melaksanakan kewajibannya sehubungan dengan
pengurangan yang mungkin dibebankan kepadanya
oleh Undang-undang tersebut.
Porang-orang 6.3 Kontraktor tidak boleh merekrut, atau berusaha
dalam Pelayanan merekrut, staf dan tenaga kerja dari antara Personil
Majikan Pengguna Jasa.
undang-undang 6.4 Kontraktor harus mematuhi semua Undang-undang
Ketenagakerjaan ketenagakerjaan terkait yang berlaku bagi Personil
Kontraktor, termasuk Undang-undang yang berkaitan
dengan ketenagakerjaan, kesehatan, keselamatan,
kesejahteraan, imigrasi dan emigrasi, dan akan
memberikan mereka semua hak hukumnya.
Kontraktor wajib mewajibkan pekerjanya untuk menaati
semua Undang-undang yang berlaku, termasuk
peraturan mengenai keselamatan kerja.
Jam kerja 6.5 Tidak ada pekerjaan yang boleh dilakukan di Lapangan
pada hari istirahat yang diakui secara setempat, atau di
luar jam kerja normal yang tercantum dalam Data
Kontrak, kecuali:

(a) dinyatakan lain dalam Kontrak,

(b) Enjinir memberikan persetujuan, atau

(c) pekerjaan tidak dapat dihindari, atau perlu untuk


melindungi jiwa atau harta benda atau untuk
keselamatan Pekerjaan, dalam hal ini Kontraktor
harus segera memberi tahu Enjinir.

Fasilitas Staf dan 6.6 Kecuali dinyatakan lain dalam Spesifikasi, Kontraktor
Tenaga Kerja harus menyediakan dan memelihara semua fasilitas
akomodasi dan kesejahteraan yang diperlukan bagi
Personil Kontraktor. Kontraktor juga harus
menyediakan fasilitas bagi Personil Pengguna Jasa
sebagaimana tercantum dalam Spesifikasi.
Bagian IX. Kondisi Khusus 186

Kondisi Sub- Ketentuan Khusus


Klausul
Kontraktor tidak boleh mengizinkan Personil Kontraktor
untuk menempati tempat tinggal sementara atau
permanen di dalam bangunan yang merupakan bagian
dari Pekerjaan Permanen.

Kesehatan dan 6.7 Kontraktor harus setiap saat melakukan semua


keselamatan tindakan pencegahan yang wajar untuk menjaga
kesehatan dan keselamatan Personil Kontraktor.
Bekerja sama dengan otoritas kesehatan setempat,
Kontraktor harus memastikan bahwa staf medis,
fasilitas pertolongan pertama, ruang sakit dan layanan
ambulans tersedia setiap saat di Lokasi dan di
akomodasi mana pun untuk Personil Kontraktor dan
Pengguna Jasa, dan bahwa pengaturan yang sesuai
dibuat untuk semua persyaratan kesejahteraan dan
kebersihan yang diperlukan dan untuk pencegahan
epidemi.

Kontraktor harus menunjuk petugas pencegahan


kecelakaan di Lapangan, yang bertanggung jawab
menjaga keselamatan dan perlindungan terhadap
kecelakaan. Orang tersebut harus memenuhi syarat
untuk tanggung jawab ini, dan mempunyai wewenang
untuk mengeluarkan instruksi dan mengambil tindakan
perlindungan untuk mencegah kecelakaan. Selama
pelaksanaan Pekerjaan, Kontraktor harus menyediakan
apa pun yang diperlukan oleh orang tersebut untuk
melaksanakan tanggung jawab dan wewenangnya.

Kontraktor harus mengirimkan, kepada Enjinir, rincian


kecelakaan apa pun sesegera mungkin setelah
kejadian tersebut. Kontraktor harus
memeliharamencatat dan membuat laporan mengenai
kesehatan, keselamatan dan kesejahteraan orang-
orang, dan kerusakan harta benda, sesuai dengan
kebutuhan Enjinir.

Pencegahan HIV-AIDS. Kontraktor harus


melaksanakan program kesadaran HIV-AIDS melalui
penyedia layanan yang disetujui, dan harus melakukan
tindakan lain sebagaimana ditentukan dalam Kontrak ini
untuk mengurangi risiko penularan virus HIV antara dan
di antara Personil Kontraktor dan masyarakat setempat,
untuk mempromosikan diagnosis dini dan untuk
membantu individu yang terkena dampak.

Kontraktor harus sepanjang kontrak (termasuk Periode


Pemberitahuan Cacat): (i) melakukan kampanye
Informasi, Edukasi dan Komunikasi (IEC), setidaknya
setiap dua bulan sekali, yang ditujukan kepada seluruh
staf Lapangan dan pekerja (termasuk seluruh karyawan
Kontraktor, seluruh Subkontraktor dan personel
187 Bagian IX. Kondisi Khusus

Kondisi Sub- Ketentuan Khusus


Klausul
Kontraktor atau Majikan lainnya, dan semua pengemudi
truk dan kru yang melakukan pengiriman ke Lokasi
untuk kegiatan konstruksi) dan kepada komunitas lokal
terdekat, mengenai risiko, bahaya dan dampak, dan
perilaku penghindaran yang sesuai sehubungan
dengan, Penyakit Menular Seksual Penyakit Menular
Seksual (PMS) - atau Infeksi Menular Seksual (IMS)
pada umumnya dan HIV/AIDS pada khususnya; (ii)
menyediakan kondom laki-laki atau perempuan untuk
semua staf dan pekerja di Lapangan sebagaimana
mestinya; dan (iii) menyediakan skrining, diagnosis,
konseling dan rujukan untuk program IMS dan
HIV/AIDS nasional yang khusus menangani IMS dan
HIV/AIDS, (kecuali disepakati lain) bagi seluruh staf dan
pekerja di Lokasi.

Kontraktor harus memasukkan dalam program yang


akan diajukan untuk pelaksanaan Pekerjaan
berdasarkan Sub-Klausula 8.3 program pengentasan
bagi staf Lokasi dan pekerja serta keluarganya
sehubungan dengan Infeksi Menular Seksual (IMS) dan
Penyakit Menular Seksual (PMS) termasuk HIV. /AIDS.
Program pengentasan IMS, PMS dan HIV/AIDS harus
menunjukkan kapan, bagaimana dan berapa biaya
yang direncanakan Kontraktor untuk memenuhi
persyaratan Sub-Klausula ini dan spesifikasi terkait.
Untuk setiap komponen, program harus merinci sumber
daya yang akan disediakan atau dimanfaatkan dan
usulan subkontrak apa pun yang terkait. Program ini
juga harus mencakup penyediaan perkiraan biaya rinci
dengan dokumentasi pendukung. Pembayaran kepada
Kontraktor untuk persiapan dan pelaksanaan program
ini tidak boleh melebihi Jumlah Sementara yang
didedikasikan untuk tujuan ini.
Pengawasan 6.8 Selama pelaksanaan Pekerjaan, dan selama diperlukan
Kontraktor untuk memenuhi kewajiban Kontraktor, Kontraktor
harus memberikan semua pengawasan yang
diperlukan untuk merencanakan, mengatur,
mengarahkan, mengelola, memeriksa dan menguji
pekerjaan.

Pengawasan harus diberikan oleh orang dalam jumlah


yang cukup dan memiliki pengetahuan yang memadai
tentang bahasa komunikasi (didefinisikan dalam Sub-
Klausul 1.4 [Hukum dan Bahasa]) dan operasi yang
akan dilakukan (termasuk metode dan teknik yang
diperlukan, bahaya yang mungkin terjadi. yang harus
dihadapi dan metode pencegahan kecelakaan), demi
pelaksanaan Pekerjaan yang memuaskan dan aman.
Personil 6.9 Personil Kontraktor harus memiliki kualifikasi,
Kontraktor keterampilan, dan pengalaman yang sesuai dalam
bidang atau pekerjaan masing-masing. Enjinir dapat
Bagian IX. Kondisi Khusus 188

Kondisi Sub- Ketentuan Khusus


Klausul
meminta Kontraktor untuk memberhentikan (atau
menyebabkan pemindahan) setiap orang yang
dipekerjakan di Lapangan atau Pekerjaan, termasuk
Wakil Kontraktor jika ada, yang:

(a) tetap ada dalam kesalahan atau kurangnya


perhatian,

(b) melaksanakan tugas secara tidak kompeten atau


lalai,

(c) gagal untuk mematuhi ketentuan apa pun dalam


Kontrak, atau

(d) tetap melakukan tindakan apa pun yang


merugikan keselamatan, kesehatan, atau
perlindungan lingkungan.

Jika diperlukan, Kontraktor kemudian harus menunjuk


(atau menunjuk) orang pengganti yang sesuai.
Catatan Personil 6.10 Kontraktor harus menyerahkan, kepada Enjinir, rincian
dan Peralatan yang menunjukkan jumlah setiap kelas Personil
Kontraktor Kontraktor dan setiap jenis Peralatan Kontraktor di
Lapangan. Rinciannya harus diserahkan setiap bulan
kalender, dalam bentuk yang disetujui oleh Enjinir,
sampai Kontraktor telah menyelesaikan seluruh
pekerjaan, yang diketahui masih belum terselesaikan
pada tanggal penyelesaian yang tercantum dalam
Berita Acara Serah Terima Pekerjaan.
Melakukan 6.11 Kontraktor harus selalu mengambil semua tindakan
pelanggaran pencegahan yang wajar untuk mencegah tindakan yang
melanggar hukum, kerusuhan atau ketidakteraturan
yang dilakukan oleh atau di antara Personil Kontraktor,
dan untuk menjaga perdamaian dan perlindungan
terhadap orang dan harta benda di dalam dan di sekitar
Lapangan.
Personil Asing 6.12 Kontraktor dapat membawa ke Negaranya setiap
personel asing yang diperlukan untuk pelaksanaan
Pekerjaan sepanjang diperbolehkan oleh Hukum yang
berlaku. Kontraktor harus memastikan bahwa personel
ini diberikan visa tinggal dan izin kerja yang diperlukan.
Majikan akan, jika diminta oleh Kontraktor, melakukan
upaya terbaiknya secara tepat waktu dan cepat untuk
membantu Kontraktor dalam memperoleh izin lokal,
negara bagian, nasional atau pemerintah yang
diperlukan untuk mendatangkan personel Kontraktor.

Kontraktor bertanggung jawab atas pemulangan


personel tersebut ke tempat mereka direkrut atau ke
domisili mereka. Apabila salah satu personel atau
anggota keluarganya meninggal dunia di Negara
tersebut, Kontraktor juga bertanggung jawab untuk
189 Bagian IX. Kondisi Khusus

Kondisi Sub- Ketentuan Khusus


Klausul
membuat pengaturan yang tepat untuk pemulangan
atau penguburan mereka.
Pasokan Bahan 6.13 Kontraktor harus mengatur penyediaan pasokan
Makanan makanan yang sesuai dalam jumlah yang cukup
sebagaimana tercantum dalam Spesifikasi dengan
harga yang wajar bagi Personil Kontraktor untuk
keperluan atau sehubungan dengan Kontrak.
Pasokan Air 6.14 Kontraktor harus, dengan memperhatikan kondisi
setempat, menyediakan di Lapangan persediaan air
minum dan air lainnya yang cukup untuk digunakan
oleh Personil Kontraktor.
Tindakan 6.15 Kontraktor harus setiap saat mengambil tindakan
terhadap pencegahan yang diperlukan untuk melindungi Personil
Gangguan Kontraktor yang bekerja di Lapangan dari gangguan
Serangga dan serangga dan hama, dan untuk mengurangi bahaya
Hama terhadap kesehatan mereka. Kontraktor harus
mematuhi semua peraturan otoritas kesehatan
setempat, termasuk penggunaan insektisida yang
sesuai.
Minuman Keras 6.16 Kontraktor tidak boleh, selain sesuai dengan Hukum
atau Narkoba Negara, mengimpor, menjual, memberikan, menukar
Beralkohol atau membuang minuman beralkohol atau obat-obatan
terlarang, atau mengizinkan atau memperbolehkan
impor, penjualan, hadiah, barter atau pembuangannya
oleh Personil Kontraktor. .
Senjata dan 6.17 Kontraktor tidak boleh memberikan, menukar, atau
Amunisi dengan cara lain membuang, kepada siapa pun,
senjata atau amunisi apa pun, atau mengizinkan
Personil Kontraktor untuk melakukannya.
Festival dan Adat 6.18 ItuKontraktor harus menghormati hari raya, hari
Keagamaan istirahat, dan adat istiadat keagamaan atau lainnya
yang diakui di Negara tersebut.
Pengaturan 6.19 Kontraktor bertanggung jawab, sejauh diwajibkan oleh
Pemakaman peraturan setempat, untuk mengatur pemakaman bagi
karyawan lokalnya yang mungkin meninggal saat
mengerjakan Pekerjaan.
Larangan Kerja 6.20 Kontraktor tidak boleh melakukan kerja paksa, yang
Paksa atau Wajib terdiri darisetiappekerjaan atau jasa, yang tidak
Kerja dilakukan secara sukarela, yang diminta dari seseorang
di bawah ancaman pemaksaan atau hukuman, dan
mencakup segala bentuk kerja paksa atau wajib,
seperti kerja kontrak, kerja ijon, atau pengaturan
kontrak kerja serupa.
Larangan Pekerja 6.21 Kontraktor tidak boleh mempekerjakan anak-anak
Anak yang dengan cara yang eksploitatif secara ekonomi, atau
Berbahaya mungkin membahayakan, atau mengganggu,
pendidikan anak, atau membahayakan kesehatan atau
perkembangan fisik, mental, spiritual, moral, atau sosial
anak tersebut. . Apabila undang-undang
ketenagakerjaan yang relevan di Negara tersebut
mempunyai ketentuan untuk mempekerjakan anak di
bawah umur, Kontraktor harus mengikuti undang-
Bagian IX. Kondisi Khusus 190

Kondisi Sub- Ketentuan Khusus


Klausul
undang yang berlaku bagi Kontraktor. Anak-anak di
bawah usia 18 tahun tidak boleh dipekerjakan dalam
pekerjaan berbahaya.
Catatan 6.22 Kontraktor harus menyimpan catatan penggunaan
Ketenagakerjaan tenaga kerja di Lapangan secara lengkap dan akurat.
Pekerja Catatan tersebut harus mencakup nama, usia, jenis
kelamin, jam kerja dan upah yang dibayarkan kepada
seluruh pekerja. Catatan-catatan ini harus dirangkum
setiap bulan dan diserahkan kepada Enjinir. Catatan-
catatan ini harus dimasukkan dalam rincian yang harus
diserahkan oleh Kontraktor berdasarkan Sub-Klausul
6.10 [Catatan Personil dan Peralatan Kontraktor].
Organisasi 6.23 Di negara-negara di mana undang-undang
Pekerja ketenagakerjaan yang relevan mengakui hak pekerja
untuk membentuk dan bergabung dengan organisasi
pekerja pilihan mereka tanpa campur tangan dan untuk
melakukan perundingan bersama, Kontraktor harus
mematuhi undang-undang tersebut. Apabila undang-
undang ketenagakerjaan yang relevan secara
substansial membatasi organisasi pekerja, Kontraktor
harus menyediakan sarana alternatif bagi Personil
Kontraktor untuk menyampaikan keluhan mereka dan
melindungi hak-hak mereka mengenai kondisi kerja dan
ketentuan kerja. Dalam kedua kasus yang diuraikan di
atas, dan apabila undang-undang ketenagakerjaan
yang relevan tidak berlaku, Kontraktor tidak boleh
menghalangi Personil Kontraktor untuk membentuk
atau bergabung dengan organisasi pekerja yang
mereka pilih atau melakukan perundingan bersama,
dan tidak boleh melakukan diskriminasi atau
pembalasan terhadap Personil Kontraktor yang ikut
serta. , atau berusaha untuk berpartisipasi, dalam
organisasi tersebut dan melakukan perundingan secara
kolektif. Kontraktor harus berhubungan dengan
perwakilan pekerja tersebut. Organisasi pekerja
diharapkan mampu mewakili pekerja di dunia kerja
secara adil.
191 Bagian IX. Kondisi Khusus

Kondisi Sub- Ketentuan Khusus


Klausul
Non-Diskriminasi 6.24 Kontraktor tidak boleh membuat keputusan
dan Kesetaraan ketenagakerjaan berdasarkan karakteristik pribadi yang
Kesempatan tidak berhubungan dengan persyaratan pekerjaan yang
melekat. Kontraktor harus mendasarkan hubungan
kerja pada prinsip kesempatan yang sama dan
perlakuan yang adil, dan tidak boleh melakukan
diskriminasi dalam aspek hubungan kerja, termasuk
perekrutan dan perekrutan, kompensasi (termasuk
upah dan tunjangan), kondisi kerja dan ketentuan kerja,
akses terhadap pelatihan, promosi, pemutusan
hubungan kerja atau pensiun, dan disiplin. Di negara-
negara yang undang-undang ketenagakerjaannya
mengatur non-diskriminasi dalam pekerjaan, Kontraktor
harus mematuhi undang-undang tersebut. Apabila
undang-undang ketenagakerjaan yang relevan tidak
menyebutkan non-diskriminasi dalam pekerjaan,
Kontraktor harus memenuhi persyaratan Sub-Klausula
ini. Tindakan perlindungan atau bantuan khusus untuk
memperbaiki diskriminasi di masa lalu atau seleksi
untuk pekerjaan tertentu berdasarkan persyaratan yang
melekat pada pekerjaan tersebut tidak akan dianggap
sebagai diskriminasi.
Perpanjangan Waktu Penyelesaian
Penangguhan 8.8 Tambahkan kalimat berikut setelah kalimat terakhir
Pekerjaan Sub-Klausul:
“Sebagai contoh, dan tanpa batasan pada kemungkinan
sebab-sebab lain, setiap penghentian pekerjaan yang
disebabkan oleh kegagalan Kontraktor dalam
memenuhi kewajiban-kewajiban yang disebutkan:
(a) Berdasarkan Spesifikasi ESHS (jika ada), jika
terjadi ketidakpatuhan tingkat 3;
(b) Berdasarkan Sub-Klausul 4.8 mengenai
prosedur keselamatan;
(c) Berdasarkan Sub-Klausul 4.9 tentang
penjaminan mutu;
(d) Berdasarkan Sub-Klausul 4.18 mengenai
perlindungan lingkungan hidup; atau
(e) Berdasarkan Sub-Klausul 6.7 mengenai
kesehatan dan keselamatan;
dianggap sebagai penyebab penangguhan yang menjadi
tanggung jawab Kontraktor”.
Bagian IX. Kondisi Khusus 192

Harga kontrak 14.1 (b) Tambahkan kalimat baru berikut:


“Dalam hal Perjanjian Hibah dan Pelaksana Proyek
ditandatangani antara Republik Indonesia yang diwakili
oleh Kementerian Keuangan (“Penerima”) dan KfW
(“KfW”) tanggal 18 Mei 2022 (ID Kontrak:
ACA/2021/427 -609/5150 00 377), Kontraktor dan sub-
Kontraktornya dibebaskan dari bea, pajak, biaya,
retribusi dan biaya-biaya lainnya, yang tercantum dalam
Data Kontrak, termasuk segala batasan pembebasan
dan tata cara pemungutan pajak. pengecualian akan
diberlakukan.”
Pembayaran di 14.2 Hapus kalimat terakhir paragraf ketiga dan ganti
muka dengan kalimat:“Jaminan ini akan diterbitkan oleh
bank atau lembaga keuangan terkemuka yang
dipilih oleh Kontraktor dan tidak memerlukan
keberatan dari Bank, dan harus dalam bentuk yang
dilampirkan pada Ketentuan Khusus.”
Di akhir paragraf ketiga tambahkan kalimat
tersebut“Jaminan harus dibayarkan ke rekening
Majikan di Bank sebagaimana tercantum dalam
formulir terlampir.”
Permohonan 14.3 Pada kalimat pertama paragraf pertama, ganti “enam
Sertifikat salinan” dengan “dalam jumlah salinan yang ditentukan
Pembayaran dalam Data Kontrak”
Sementara
193 Bagian IX. Kondisi Khusus

Penerbitan 14.6 (c) Setelah paragraf (b) tambahkan paragraf (c) sebagai
Sertifikat berikut:
Pembayaran Apabila terjadi ketidaksesuaian tingkat 3 yang
Interim ditetapkan dalam Spesifikasi ESHS yang belum
terselesaikan, Enjinir harus mengurangi nilai Berita
Acara Pembayaran Sementara sebagai berikut:
(i) Jika Ketidaksesuaian Tingkat 3 tidak
terselesaikan setelah kejadian pertama:
sebesar 33,3% untuk Sertifikat Pembayaran
Interim pertama
(ii) Jika Ketidaksesuaian Level 3 masih belum
teratasi: sebesar 66,6% untuk Sertifikat
Pembayaran Interim kedua
(iii) Jika Ketidaksesuaian Tingkat 3 masih belum
terselesaikan: sebesar 100% untuk Sertifikat
Pembayaran Interim ketiga

Jika Ketidaksesuaian Tingkat 3 masih belum


terselesaikan setelah Sertifikat Pembayaran Sementara
terakhir pada (iii) di atas, maka pembayaran akan
ditangguhkan tanpa batas waktu hingga
Ketidaksesuaian Tingkat 3 teratasi.
Setelah penyelesaian Ketidaksesuaian Tingkat 3,
pengurangan tersebut akan dimasukkan dalam
Sertifikat Pembayaran Interim berikutnya untuk
pembayaran. Tidak ada bunga yang akan dibayarkan
atas pengurangan atau penangguhan jumlah
pembayaran.
Waktu 14.7 Pada (b) setelah “56 hari” masukkan:
Pembayaran “atau waktu yang dinyatakan dalam Data Kontrak”
Sertifikat
Pembayaran
Sementara
Rekening Bank 14.7 Pada kalimat terakhir setelah “Kontraktor” sisipkan:
Kontraktor “dan sebagaimana dinyatakan dalam Data Kontrak”
Bunga 14.8 Di paragraf kedua setelah “Ketentuan”, tambahkan:
Pembayaran “hanya untuk pembayaran mata uang lokal”
Tertunda – mata
uang lokal
Bunga 14.8 Setelah paragraf kedua masukkan paragraf baru sebagai
Pembayaran berikut:
Tertunda – mata Tingkat bunga pembayaran dalam mata uang asing
uang asing adalah sebagaimana tercantum dalam Data Kontrak.
Bagian IX. Kondisi Khusus 194

Pembayaran 14.9 Pada paragraf kelima hapus kalimat pertama dan ganti
Uang Retensi dengan kalimat “Kecuali ditentukan lain dalam Syarat-
Syarat Khusus, apabila Berita Acara Serah Terima
Pekerjaan telah diterbitkan, dan separuh pertama Uang
Retensi telah disahkan untuk dibayar oleh Enjinir,
Kontraktor dapat menggantinya dengan jaminan yang
dikeluarkan oleh bank yang mempunyai reputasi baik
atau lembaga keuangan yang dipilih oleh Kontraktor
dan mensyaratkan tidak adanya keberatan dari Bank,
untuk Uang Retensi paruh kedua. Jaminan pencairan
Uang Retensi harus dapat diterima bentuk dan isinya
oleh Bank.”
Pernyataan Saat 14.10 Di paragraf pertama, ganti “enam salinan” dengan
Penyelesaian “jumlah salinan yang tercantum dalam Data Kontrak”
Permohonan 14.11 Di paragraf pertama, ganti “enam salinan” dengan
Sertifikat “jumlah salinan yang tercantum dalam Data Kontrak”
Pembayaran
Akhir
Praktek Korupsi 15.6 Tambahkan yang berikut ini di akhir Sub-Klausul:
atau Penipuan
“Selain ketentuan-ketentuan Sub-Klausula ini,
Kontraktor juga terikat oleh ketentuan-ketentuan yang
terdapat dalam Lampiran 1 Ketentuan Khusus Kontrak,
yang disebut “Kebijakan Praktik Korupsi dan Penipuan
– Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan”.”
Hak Kontraktor 16.1 Di akhir paragraf kedua tambahkan kalimat:“Bank tidak
untuk Menunda mempunyai kewajiban hukum terhadap Kontraktor dan
Pekerjaan tidak berkewajiban memberitahukan Kontraktor
mengenai penangguhan pencairan atau keadaan atau
tindakan lainnya.”
Kegagalan untuk 20.3 Tambahkan di akhir kalimat pertama paragraf terakhir
Menyetujui setelah kata "dari DAB" kata-kata "di luar daftar juri
Dewan Ajudikasi bersertifikat internasional atau nasional terkait"
Sengketa
195 Bagian IX. Kondisi Khusus

Lampiran 1 pada Ketentuan Khusus Kontrak

Kebijakan KfW – Praktik yang Dapat


Dikenakan Sanksi – Tanggung Jawab
Sosial dan Lingkungan
1. Praktik yang Dapat Dikenakan Sanksi
PEA dan Kontraktor (termasuk seluruh anggota Usaha Patungan dan Subkontraktor
yang diusulkan atau dilibatkan) harus mematuhi standar etika tertinggi selama Proses
Tender dan pelaksanaan Kontrak.
Dengan menandatangani Deklarasi Kepatuhan, Kontraktor menyatakan bahwa (i)
mereka tidak dan tidak akan terlibat dalam Praktik yang Dapat Dikenakan Sanksi
yang mungkin mempengaruhi Proses Tender dan Pemenangan Kontrak yang
bersangkutan sehingga merugikan PEA, dan bahwa (ii) jika terjadi diberikan Kontrak,
mereka tidak akan terlibat dalam Praktik yang Dapat Dikenai Sanksi apa pun.
Selain itu, KfW mewajibkan untuk memasukkan dalam Kontrak suatu ketentuan yang
menurutnya Kontraktor harus mengizinkan KfW dan dalam hal pembiayaan oleh Uni
Eropa juga kepada lembaga-lembaga Eropa yang mempunyai kompetensi
berdasarkan hukum Eropa untuk memeriksa masing-masing rekening, catatan dan
dokumen yang berkaitan dengan Proses Tender. dan pelaksanaan Kontrak, dan agar
kontrak tersebut diaudit oleh auditor yang ditunjuk oleh KfW.
KfW berhak mengambil tindakan apa pun yang dianggap tepat untuk memastikan
bahwa peraturan etika ini dipatuhi dan, khususnya, berhak untuk:
(A) menolakPenawaran Pemenangan Kontrak jika selama Proses Tender Peserta
Lelang yang direkomendasikan untuk Pemenang Kontrak telah melakukan
Praktik yang Dapat Dikenakan Sanksi, secara langsung atau melalui agen untuk
mendapatkan Kontrak;
(B) menyatakankesalahan pengadaan dan melaksanakan haknya berdasarkan
Perjanjian Pendanaan dengan PEA terkait dengan penangguhan pencairan,
pelunasan lebih awal dan penghentian jika, sewaktu-waktu, PEA, Kontraktor atau
kuasa hukumnya atau Subkontraktor telah terlibat dalam Praktik yang Dapat
Dikenakan Sanksi selama Proses Tender atau pelaksanaan Kontrak tanpa PEA
mengambil tindakan yang tepat dalam jangka waktu yang memuaskan KfW untuk
memperbaiki situasi, termasuk dengan tidak memberi tahu KfW pada saat
mereka mengetahui praktik tersebut.
KfW mendefinisikan, untuk keperluan ketentuan ini, istilah-istilah yang diuraikan di
bawah ini sebagai berikut:

Praktek Pemaksaan Merusak atau merugikan, atau mengancam untuk


melemahkan atau merugikan, secara langsung atau tidak
langsung, seseorang atau properti orang tersebut dengan
maksud untuk mempengaruhi tindakan seseorang secara
tidak patut.
Bagian IX. Kondisi Khusus 196

Praktek Kolusif Suatu pengaturan antara dua orang atau lebih yang
dirancang untuk mencapai tujuan yang tidak pantas,
termasuk mempengaruhi tindakan orang lain secara tidak
patut.

Praktik Korupsi Menjanjikan, menawarkan, memberikan, melakukan,


memaksakan, menerima, menerima atau meminta, secara
langsung atau tidak langsung, pembayaran ilegal atau
keuntungan yang tidak semestinya dalam bentuk apa pun,
kepada atau oleh siapa pun, dengan maksud untuk
mempengaruhi tindakan seseorang atau menyebabkan
siapa pun menahan diri dari tindakan apa pun.

Praktek Penipuan Setiap tindakan atau kelalaian, termasuk pernyataan keliru


yang secara sadar atau ceroboh menyesatkan, atau
berupaya menyesatkan, seseorang untuk mendapatkan
keuntungan finansial atau untuk menghindari suatu
kewajiban.

Praktek Obstruktif Berarti (i) dengan sengaja menghancurkan, memalsukan,


mengubah atau menyembunyikan bahan bukti penyidikan
atau membuat pernyataan palsu kepada penyidik, dengan
tujuan menghambat secara materiil penyidikan resmi atas
dugaan Praktik Korupsi, Praktik Penipuan, Praktik
Pemaksaan, atau Praktik Kolusi, atau mengancam,
melecehkan, atau mengintimidasi Pihak mana pun untuk
mencegah mereka mengungkapkan pengetahuannya
mengenai hal-hal yang relevan dengan penyelidikan atau
untuk melakukan penyelidikan, atau (ii) tindakan apa pun
yang dimaksudkan untuk menghalangi secara material
pelaksanaan akses KfW terhadap informasi yang diwajibkan
dalam kontrak sehubungan dengan suatu penyelidikan resmi
atas dugaan Praktik Korupsi, Praktik Penipuan, Praktik
Pemaksaan, atau Praktik Kolusi.

Praktik yang Dapat Segala Praktik Pemaksaan, Praktik Kolusi, Praktik Korupsi,
Dikenakan Sanksi Praktik Penipuan, atau Praktik Obstruktif (sebagaimana
istilah-istilah tersebut didefinisikan di sini) yang melanggar
hukum berdasarkan Perjanjian Pembiayaan.

2. Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan


Proyek yang dibiayai seluruhnya atau sebagian dalam kerangka Kerja Sama
Keuangan harus memastikan kepatuhan terhadap standar internasional Lingkungan,
Sosial, Kesehatan dan Keselamatan (ESHS) (termasuk isu eksploitasi dan pelecehan
seksual serta kekerasan berbasis gender). Konsekuensinya, kontraktor dalam proyek
yang dibiayai KfW harus melakukan dalam Kontrak masing-masing untuk:
197 Bagian IX. Kondisi Khusus

(a) mematuhi dan memastikan bahwa semua Subkontraktor dan pemasok utama
mereka, yaitu untuk barang-barang pasokan utama mematuhi standar
lingkungan hidup dan ketenagakerjaan internasional, konsisten dengan hukum
dan peraturan yang berlaku di negara tempat pelaksanaan Kontrak masing-
masing dan konvensi dasar Organisasi Perburuhan Internasional 0(ILO) dan
perjanjian lingkungan hidup internasional dan;
(b) menerapkan langkah-langkah mitigasi risiko lingkungan dan sosial,
sebagaimana diidentifikasi dalam penilaian dampak lingkungan dan sosial
(ESIA) dan dirinci lebih lanjut dalam rencana pengelolaan lingkungan dan
sosial (ESMP) sejauh langkah-langkah ini relevan dengan Kontrak dan
menerapkan langkah-langkah untuk pencegahannya. eksploitasi dan
pelecehan seksual serta kekerasan berbasis gender.

0
Apabila konvensi-konvensi ILO belum sepenuhnya diratifikasi atau dilaksanakan di negara Pengguna Jasa, maka
Pemohon/Peserta Lelang/Kontraktor, sesuai dengan kepuasan Pengguna Jasa dan KfW, akan mengusulkan dan
melaksanakan tindakan-tindakan yang sesuai dengan semangat konvensi-konvensi ILO tersebut sehubungan
dengan a) keluhan pekerja mengenai kondisi kerja dan syarat kerja, b) pekerja anak, c) kerja paksa, d) organisasi
pekerja dan e) non-diskriminasi.
Bagian X. Bentuk Kontrak 198

Bagian X. Bentuk Kontrak

Tabel Formulir

Pemberitahuan Penghargaan..............................................................................

Perjanjian kontrak.................................................................................................

Keamanan Kinerja.................................................................................................

Keamanan Pembayaran di Muka.........................................................................

Keamanan Uang Retensi......................................................................................


199 Bagian X. Bentuk Kontrak

Pemberitahuan Penghargaan

Surat penerimaan
[Kertas Kop Surat Majikan]

[Tanggal]

Ke:[nama dan alamat Kontraktor]

Dengan ini kami memberitahukan kepada Anda bahwa Penawaran Anda bertanggal
[tanggal] pelaksanaan [nama Kontrak dan nomor identifikasi, sebagaimana diberikan
dalam Data Kontrak] untuk Harga Kontrak [jumlah dalam angka dan kata] [nama
mata uang], sebagai dikoreksi dan diubah sesuai dengan Petunjuk kepada Peserta
Lelang, dengan ini diterima oleh lembaga kami.

Anda diminta untuk menyerahkan Jaminan Penyelenggaraan dalam waktu 28 hari


sesuai dengan Ketentuan Kontrak, dengan menggunakan Formulir Jaminan
Penyelenggaraan yang termasuk dalam Bagian X, Formulir Kontrak, pada Dokumen
Lelang untuk tujuan tersebut.

Tanda tangan resmi:


Nama dan Jabatan Penandatangan:
Nama institusi:

Lampiran: Perjanjian Kontrak


Bagian X. Bentuk Kontrak 200

Perjanjian kontrak

PERJANJIAN INI membuat hari ________ tanggal __________, _____, antara


__________________________________ (selanjutnya disebut “Pemberi Kerja”), di satu
bagian, dan __________________ (selanjutnya disebut “Kontraktor”), di bagian lainnya:
KARENA Pengguna Jasa menghendaki agar Pekerjaan yang disebut _________________
harus dilaksanakan oleh Kontraktor, dan telah menerima Penawaran dari Kontraktor untuk
pelaksanaan dan penyelesaian Pekerjaan ini serta perbaikan segala cacat di dalamnya,
sebesar [masukkan Harga Kontrak atau Batas atas dalam kata dan angka, dinyatakan dalam
mata uang Kontrak] (selanjutnya disebut “Harga Kontrak”).
Pengguna Jasa dan Kontraktor sepakat sebagai berikut:
1. Dalam Perjanjian ini, kata-kata dan ungkapan-ungkapan mempunyai arti yang sama
sebagaimana ditetapkan dalam dokumen-dokumen Kontrak yang dimaksud.
2. Dokumen-dokumen berikut akan dianggap terbentuk dan dibaca serta ditafsirkan
sebagai bagian dari Perjanjian ini. Perjanjian ini akan berlaku atas semua dokumen Kontrak
lainnya.
(i) Surat Penerimaan;
(ii) Surat Penawaran (termasuk Pernyataan Kesanggupan yang
ditandatangani);
(iii) Tambahan No.________(bila ada);
(iv) Ketentuan Khusus termasuk Lampiran 1;
(v) Ketentuan Umum;
(vi) Persyaratan Majikan;
(vii) Jadwal yang telah selesai; Dan
(viii) Penawaran Kontraktor dan dokumen lain yang merupakan bagian dari
kontrak.
3. Mengingat pembayaran-pembayaran yang harus dilakukan oleh Pengguna Jasa
kepada Kontraktor sebagaimana ditentukan dalam Perjanjian ini, Kontraktor dengan ini
berjanji kepada Pengguna Jasa untuk melaksanakan Pekerjaan dan memperbaiki cacat-
cacat di dalamnya sesuai dengan ketentuan-ketentuan Kontrak.
4. Pengguna Jasa dengan ini berjanji untuk membayar Kontraktor sebagai imbalan atas
pelaksanaannyapenyelesaian Pekerjaan dan perbaikan kecacatan di dalamnya, Harga
Kontrak atau jumlah lain yang mungkin harus dibayarkan berdasarkan ketentuan Kontrak
pada waktu dan cara yang ditentukan dalam Kontrak.
SEBAGAI BUKTI para pihak telah menyebabkan Perjanjian ini ditandatangani sesuai dengan
hukum _____________________________ pada hari, bulan dan tahun yang disebutkan di
atas.
Ditandatangani oleh ________________________________________________ (untuk
Pemberi Kerja)
Ditandatangani oleh __________________________________________________ (untuk
Kontraktor)
201 Bagian X. Bentuk Kontrak

Keamanan Kinerja

Penerima: [Masukkan Nama dan Alamat Pembeli]


Tanggal: [Masukkan tanggal penerbitan]
JAMINAN KINERJA No.: [Masukkan nomor referensi jaminan]
Penjamin:[Masukkan nama dan alamat tempat penerbitan, kecuali disebutkan
dalam kop surat]

Kami telah diberitahu bahwa [Masukkan nama dan alamat kontraktor, yang dalam
hal usaha patungan adalah nama dan alamat usaha patungan tersebut] (selanjutnya
disebut “Pemohon”) telah menandatangani No. Kontrak [Masukkan nomor referensi
kontrak] bertanggal [Masukkan tanggal kontrak] dengan Penerima Manfaat, untuk
pelaksanaan [Masukkan objek kontrak dan uraian singkat Pekerjaan] (selanjutnya
disebut “Kontrak”). Lebih lanjut kami memahami bahwa, sesuai dengan ketentuan
Kontrak, jaminan kinerja diperlukan sebesar [Masukkan persentase dalam kata dan
angka] % dari harga kontrak.
Mengesampingkan segala keberatan dan pembelaan, kami, sebagai Penjamin,
dengan ini secara tidak dapat ditarik kembali dan secara mandiri berjanji untuk
membayar Penerima Manfaat sejumlah atau jumlah yang secara total tidak melebihi
jumlah [Masukkan jumlah jaminan dan mata uang dalam kata-kata dan angka] 0
setelah kami menerima permintaan pertama Penerima Manfaat, didukung oleh
pernyataan Penerima Manfaat, baik dalam permintaan itu sendiri atau dokumen
terpisah yang ditandatangani yang menyertai atau mengidentifikasi permintaan
tersebut, yang menyatakan bahwa Pemohon melanggar kewajibannya berdasarkan
Kontrak, tanpa Penerima Manfaat perlu membuktikan atau menunjukkan alasan atas
tuntutan atau jumlah yang disebutkan di dalamnya.
[Untuk jaminan yang diterbitkan dalam mata uang asing masukkan yang berikut ini:
Jika terjadi klaim berdasarkan jaminan ini, pembayaran akan dilakukan ke
[Masukkan rekening di mana pembayaran akan dilakukan dengan persetujuan
terlebih dahulu dari KfW atau, jika tidak ada rekening tertentu yang disediakan,
masukkan sebagai gantinya:] Rektor Unhas QQ PIU Euro Grant Rumah Sakit, Bank
BNI, Cabang Tamalanrea, Indonesia (SWIFT: BNINIDJA), no rekening. 2024424429.
[Untuk jaminan yang diterbitkan dalam mata uang lokal, masukkan yang berikut ini:
Jika terjadi klaim berdasarkan jaminan ini, pembayaran akan dilakukan ke
[Masukkan rekening tempat pembayaran dilakukan], untuk rekening [Masukkan
nama Pembeli dan negara Pembeli].
Garansi ini akan habis masa berlakunya selambat-lambatnya [Masukkan tanggal
kadaluwarsa]0.
Pada tanggal ini kami harus sudah menerima klaim pembayaran melalui surat atau
telekomunikasi bersandi.

0
Jaminan ini hanya akan diterbitkan dalam mata uang kontrak.
0
Jaminan ini berlaku setidaknya 28 hari sejak tanggal penyelesaian kontrak kontrak (termasuk
kewajiban jaminan).
Bagian X. Bentuk Kontrak 202

Dapat dipahami bahwa Anda akan mengembalikan jaminan ini kepada kami pada
saat habis masa berlakunya atau setelah pembayaran jumlah total yang akan diklaim
berdasarkan perjanjian ini.
[Sebagai pilihan yang lebih disukai terkait penyisipan aturan jaminan 0:Jaminan ini
tunduk pada Uniform Rules for Demand Guarantees (URDG) Revisi 2010, Publikasi
ICC No. 758, kecuali pernyataan pendukung berdasarkan Pasal 15(a) dengan ini
dikecualikan.]

Tempat tanggal Tanda tangan resmi penjamin

0
Jika bank penerbit tidak menambahkan opsi yang diutamakan, maka yang berikut ini harus
ditambahkan:Jaminan ini diatur oleh hukum [Masukkan negara yurisdiksi]. Catatan: negara yurisdiksi
adalah negara dimana cabang bank yang menerbitkan jaminan berada secara fisik.
203 Bagian X. Bentuk Kontrak

Keamanan Pembayaran di Muka

Penerima: [Masukkan Nama dan Alamat Pembeli]


Tanggal: [Masukkan tanggal penerbitan]
JAMINAN PEMBAYARAN DIMUKA No.: [Masukkan nomor referensi jaminan]
Penjamin:[Masukkan nama dan alamat tempat penerbitan, kecuali disebutkan
dalam kop surat]

Kami telah diberitahu bahwa [Masukkan nama dan alamat kontraktor, yang dalam
hal usaha patungan adalah nama dan alamat usaha patungan tersebut] (selanjutnya
disebut “Pemohon”) telah menandatangani No. Kontrak [Masukkan nomor referensi
kontrak] bertanggal [Masukkan tanggal kontrak] dengan Penerima Manfaat, untuk
pelaksanaan [Masukkan objek kontrak dan uraian singkat Pekerjaan] (selanjutnya
disebut “Kontrak”). Selanjutnya kami memahami bahwa, sesuai dengan ketentuan
Kontrak, pembayaran di muka sebesar [Masukkan jumlah dan mata uang dalam kata
dan angka]0, mewakili [Masukkan persentase dalam kata dan angka] % dari harga
kontrak, harus dilakukan dengan jaminan pembayaran di muka.
Mengesampingkan semua keberatan dan pembelaan, kami, sebagai Penjamin,
dengan ini secara tidak dapat ditarik kembali dan secara mandiri berjanji untuk
membayar Penerima Manfaat, jumlah atau jumlah apa pun yang secara total tidak
melebihi jumlah [Masukkan jumlah jaminan dan mata uang dalam kata-kata dan
angka] setelah kami menerima Penerima Manfaat. permintaan pertama, didukung
oleh pernyataan Penerima Manfaat, baik dalam permintaan itu sendiri atau dokumen
terpisah yang ditandatangani yang menyertai atau mengidentifikasi permintaan
tersebut, yang menyatakan bahwa Pemohon melanggar kewajibannya berdasarkan
Kontrak, tanpa Penerima Manfaat perlu membuktikan atau membuktikannya.
menunjukkan alasan untuk permintaan atau jumlah yang ditentukan di dalamnya.
Jaminan pembayaran di muka mulai berlaku dan berlaku segera setelah
pembayaran di muka telah dikreditkan kepada Pemohon pada rekeningnya.
Pengurangan kecil dari jumlah yang disebutkan di atas terutama karena biaya bank
tidak akan berpengaruh pada pemberlakuan ini.
[Untuk jaminan yang diterbitkan dalam mata uang asing masukkan yang berikut ini:
Apabila terjadi klaim atas jaminan ini, pembayaran akan dilakukan ke Rektor Unhas
QQ PIU Euro Grant Rumah Sakit, Bank BNI, Cabang Tamalanrea, Indonesia
(SWIFT: BNINIDJA), no rekening. 2024424429.
[Untuk jaminan yang diterbitkan dalam mata uang lokal, masukkan yang berikut ini:
Jika terjadi klaim berdasarkan jaminan ini, pembayaran akan dilakukan ke
[Masukkan rekening tempat pembayaran dilakukan], untuk rekening [Masukkan
nama Pembeli dan negara Pembeli].
Jumlah maksimum jaminan ini akan dikurangi secara bertahap sebesar jumlah uang
muka yang dilunasi oleh Pemohon sebagaimana ditentukan dalam salinan laporan
sementara atau sertifikat pembayaran yang harus ditunjukkan kepada kami. Jaminan
ini akan habis masa berlakunya, selambat-lambatnya, setelah kami menerima
0
Jaminan ini harus diterbitkan hanya dalam mata uang kontrak.
Bagian X. Bentuk Kontrak 204

salinan sertifikat pembayaran sementara yang menunjukkan bahwa sembilan puluh


(90) persen dari Jumlah Kontrak yang Disepakati, dikurangi jumlah sementara, telah
disahkan untuk pembayaran, atau pada [Masukkan tanggal ], mana saja yang lebih
dulu. Oleh karena itu, setiap permintaan pembayaran berdasarkan jaminan ini harus
kami terima di kantor ini pada atau sebelum tanggal tersebut, melalui surat atau
telekomunikasi bersandi.
Dapat dipahami bahwa Anda akan mengembalikan jaminan ini kepada kami pada
saat habis masa berlakunya atau setelah pembayaran jumlah total yang akan diklaim
berdasarkan perjanjian ini.
[Sebagai pilihan yang lebih disukai terkait penyisipan aturan jaminan 0:Jaminan ini
tunduk pada Uniform Rules for Demand Guarantees (URDG) Revisi 2010, Publikasi
ICC No. 758, kecuali pernyataan pendukung berdasarkan Pasal 15(a) dengan ini
dikecualikan.]

Tempat tanggal Tanda tangan resmi penjamin

0
Jika bank penerbit tidak menambahkan opsi yang diutamakan, maka yang berikut ini harus
ditambahkan:Jaminan ini diatur oleh hukum [Masukkan negara yurisdiksi]. Catatan: negara
yurisdiksi adalah negara dimana cabang bank yang menerbitkan jaminan berada secara fisik.
205 Bagian X. Bentuk Kontrak

Keamanan Uang Retensi

Penerima: [Masukkan Nama dan Alamat Pembeli]


Tanggal: [Masukkan tanggal penerbitan]
JAMINAN UANG RETENSI No. : [Masukkan nomor referensi jaminan]
Penjamin:[Masukkan nama dan alamat tempat penerbitan, kecuali disebutkan
dalam kop surat]

Kami telah diberitahu bahwa [Masukkan nama dan alamat kontraktor, yang dalam
hal usaha patungan adalah nama dan alamat usaha patungan tersebut] (selanjutnya
disebut “Pemohon”) telah menandatangani No. Kontrak [Masukkan nomor referensi
kontrak] bertanggal [Masukkan tanggal kontrak] dengan Penerima Manfaat, untuk
pelaksanaan [Masukkan objek kontrak dan uraian singkat Pekerjaan] (selanjutnya
disebut “Kontrak”).
Lebih lanjut kami memahami bahwa, sesuai dengan ketentuan Kontrak, Penerima
Manfaat menahan uang hingga batas yang ditentukan dalam Kontrak (“Uang
Retensi”), dan ketika Sertifikat Serah Terima telah diterbitkan berdasarkan Kontrak
dan paruh pertama Uang Retensi telah disertifikasi untuk pembayaran,
pembayaran[menyisipkanbagian kedua dari Uang Retensi atau bila jumlah yang
dijamin berdasarkan Jaminan Kinerja pada saat diterbitkannya Berita Acara Serah
Terima kurang dari setengah dari Uang Retensi, selisih antara setengah dari Uang
Retensi dengan jumlah yang dijamin dalam Jaminan Kinerja]harus dilakukan dengan
jaminan Uang Retensi.
Mengesampingkan segala keberatan dan pembelaan, kami, sebagai Penjamin,
dengan ini secara tidak dapat ditarik kembali dan secara mandiri berjanji untuk
membayar Penerima Manfaat sejumlah atau jumlah yang tidak melebihi jumlah total
[masukkan jumlah jaminan dan mata uang dalam kata-kata dan angka] 0setelah kami
menerima permintaan pertama Penerima Manfaat yang didukung oleh pernyataan
Penerima Manfaat, baik dalam permintaan itu sendiri atau dalam dokumen terpisah
yang ditandatangani yang menyertai atau mengidentifikasi permintaan tersebut, yang
menyatakan bahwa Pemohon melanggar kewajibannya berdasarkan Kontrak, tanpa
Penerima Manfaat perlu membuktikan atau menunjukkan alasan atas tuntutan atau
jumlah yang disebutkan di dalamnya.
Jaminan Uang Retensi mulai berlaku dan berlaku segera setelah paruh kedua Uang
Retensi telah dikreditkan kepada Pemohon pada rekeningnya. Pengurangan kecil
dari jumlah yang disebutkan di atas terutama karena biaya bank tidak akan
berpengaruh pada pemberlakuan ini.
[Untuk jaminan yang diterbitkan dalam mata uang asing masukkan yang berikut ini:
Apabila terjadi klaim atas jaminan ini, pembayaran akan dilakukan ke Rektor Unhas
QQ PIU Euro Grant Rumah Sakit, Bank BNI, Cabang Tamalanrea, Indonesia
(SWIFT: BNINIDJA), no rekening. 2024424429.
0
Penjamin harus memasukkan suatu jumlah yang mewakili jumlah paruh kedua Uang Retensi atau
apabila jumlah yang dijamin dalam Jaminan Kinerja pada saat diterbitkan Berita Acara Serah
Terima kurang dari setengah dari Uang Retensi, maka selisihnya adalah setengah dari Uang
Retensi. Uang dan jumlah yang dijamin berdasarkan Jaminan Kinerja dan hanya dinyatakan
dalam mata uang kontrak.
Bagian X. Bentuk Kontrak 206

[Untuk jaminan yang diterbitkan dalam mata uang lokal, masukkan yang berikut ini:
Jika terjadi klaim berdasarkan jaminan ini, pembayaran akan dilakukan ke
[Masukkan rekening tempat pembayaran dilakukan], untuk rekening [Masukkan
nama Pembeli dan negara Pembeli].
Garansi ini akan habis masa berlakunya selambat-lambatnya [Masukkan tanggal
kadaluwarsa]0.
Pada tanggal ini kami harus sudah menerima klaim pembayaran melalui surat atau
telekomunikasi bersandi.
Dapat dipahami bahwa Anda akan mengembalikan jaminan ini kepada kami pada
saat habis masa berlakunya atau setelah pembayaran jumlah total yang akan diklaim
berdasarkan perjanjian ini.
[Sebagai pilihan yang lebih disukai terkait penyisipan aturan jaminan 0:Jaminan ini
tunduk pada Uniform Rules for Demand Guarantees (URDG) Revisi 2010, Publikasi
ICC No. 758, kecuali pernyataan pendukung berdasarkan Pasal 15(a) dengan ini
dikecualikan.]

Tempat tanggal Tanda tangan resmi penjamin

0
Cantumkan tanggal kadaluwarsa yang sama seperti yang tercantum dalam jaminan pelaksanaan,
yaitu tanggal dua puluh delapan hari setelah tanggal penyelesaian sebagaimana tercantum dalam
Lampiran Penawaran. Pengguna Jasa harus memperhatikan bahwa jika terjadi perpanjangan
tanggal penyelesaian Kontrak, Pengguna Jasa perlu meminta perpanjangan jaminan ini dari
Penjamin. Permintaan tersebut harus dibuat secara tertulis dan harus dilakukan sebelum tanggal
habis masa berlaku yang ditetapkan dalam jaminan. Dalam mempersiapkan jaminan ini, Majikan
dapat mempertimbangkan untuk menambahkan teks berikut ke dalam formulir, di akhir paragraf
kedua dari belakang: “Penjamin menyetujui perpanjangan satu kali jaminan ini untuk jangka waktu
tidak melebihi [enam bulan] [satu tahun], sebagai tanggapan atas permintaan tertulis Penerima
Manfaat untuk perpanjangan tersebut, permintaan tersebut harus disampaikan kepada Penjamin
sebelum berakhirnya masa jaminan.”
0
Jika bank penerbit tidak menambahkan opsi yang diutamakan, maka yang berikut ini harus
ditambahkan:Jaminan ini diatur oleh hukum [Masukkan negara yurisdiksi]. Catatan: negara yurisdiksi
adalah negara dimana cabang bank yang menerbitkan jaminan berada secara fisik.

Anda mungkin juga menyukai