Anda di halaman 1dari 6

Primus Amor

(First LOVE:EP2_De Re Amoris-Meus Es)

Wattpad Stories/Fantasy/Romance/Comedy

Tokoh :

Elmarvino Agatara Byan Virendra Karyna Alorre Baihhie

Alaska Deanno Mahesa Vangela Cya Salvadora

Erwinim De Vauvreimian Hezzel Bumbleswirls

Corelanar Thilinbinder Gidrak Danaka

Antony Christian Emma Cornelia

Gladis Victoria

Prolog :
Di sini, kehidupan yang aneh, namun harmonis. Manusia akan hidup
berdampingan dengan elf, vampire, wolf human, dan lain sebagainya. Meski
memiliki wujud yang berbeda, mereka tetap akan berperilaku layaknya manusia.
Dari segi perilaku, kebiasaan, pemikiran, bahkan perasaan. Tetapi tak mudah bagi
makhluk seperti mereka mengendalikan perasaannya. Semakin terobsesi, dia akan
semakin dibawah kendali.

Orientasi :
Matahari terbit dari ufuk timur, mulailah kehidupan sekolah biasa di
Harventh Intelcultural School. Jam 07:00 akan mendatang, guru bk menugaskan
Karyna seperti biasa (Ini Karyna Alorre Baihhie, Ketua OSIS, dipercaya, cantik,
anggun tapi sedikit ceroboh, baik hati, tegas, pintar, ramah, berprestasi, famous
people). “Karyna, tolong catat yang telat seperti biasa ya, nak!” perintah pak Anton.
“Siap pak!” jawab tegas Karyna. Kemudian Pak Anton pergi ke ruangnya dan
mempercayai Karyna akan mengurusnya. Sementara itu, waktu sudah
menunjukkan jam 07:00. “Baiklah, gak ada yang telat. Wuh… selesai dengan mudah
kali ini.” ucap Karyna, senyum. Tapi tak lama dari ia mengucapkan itu, ia melihat
siswa ngos-ngosan lari ke gerbang yang akan ditutup. “DOORR!!” teriak Karyna
sambil menarik tas Marvin dari belakang. “HAARGH, SIAPAA?!?!!” (penuh kaget
Marvin) “Eh, elo ta. Ngapain si pake ngagetin gajelas. Ohh ya, lo kenapa disini?”
ucap Marvin, bingung dan malu (Ini Elmarvino Agatara Byan Virendra, anak nolep
tapi berduit, ganteng, pintar di akademik, sering dikatain atlit/jagoan sekolah,
karena itu dia famous, dan juga incaran para siswi disana). “Shht, banyak tanya
dah, gue disini nyatet yang pada telat kayak, elo. Dan harusnya gue yang tanya ke
elo dong. Kenapa lo telat?” tanya Karyna balik. “Biasa, semalem begadang.” jawab
santai Marvin. “Dih, alesannya sama terus, muak gue. Makasih ya gegara lo gue
nambah T-U-G-A-S TUGAS!” kesal Karyna. “Yaiyalah, gue anak teladan.” kata
Marvin. “Apasih lu ngeselin banget sumpaahh!!!” jawab Karyna sambil mencubit
telinga Marvin. “A-ag-aghh lepasin anj*r.” elak Marvin. “HEEYY!!.. Berdua disana
ngapain? Ga upacara ini?” ucap pak Anton. “E-eh anu pak, tadi Marvin telat, saya
tanya dia alesan terus.” Kata Karyna. “Apasih, orang dia duluan pak yang cubit
telinga saya.” saut Marvin. “Haha, kalian lucu deh, pacaran yaa?” canda pak Anton.
“Hah? Kok tiba-tiba gitu sih pak, darimana coba kita kayak pacaran, ga ada astaga
bapak. Yakann?” Ucap Karyna, sambil menyindir bahu Marvin. Marvin pun
menganggukan kepala. “Hahaha, ya sudah. Agar adil, kalian bapak hukum. Habis ini
ikuti upacara, selesai upacara berdiri di tengah lapangan berdua selama jam
pertama ya.” kata pak Anton. “Wait pak, ini saya kena?” bingung Karyna. “Tau
sendiri dong.” senyum pak Anton. “Iya pak, saya siap salah.” kata Karyna sambil
menundukkan kepala. “Baik pak, duluan ya.” ucap Marvin sambil menyeret Karyna.
“Yaa, silahkan..” jawab pak Anton.

Sesudah upacara, mereka menjalankan hukuman dari pak Anton tadi pagi.
“Ck, semua gara-gara lo tau ga.’” ucap Karyna. “G-gue? Gue lagi?” bingung Marvin.
“Jelas banget lah, pake nanya. Dan sekarang gimana coba, gue bisa tambah hitam
dan nama baik gue ternodai inimah.” risau Karyna. “Udah lah itu gampang gausah
dipikirin.” kata Marvin. “Gampang mata lo. Akh lo gabakal paham deh.” ucap
Karyna. “Hemm..” kata Marvin. “HEMM?? HEMM DOANG RESPON LO?!?!??” kesal
Karyna. “Hushh, udah. Ni pake sunscreen gue.” ucap Marvin. “Hah? Aneh. Jarang
gue nemuin laki peka perawatan. T-tapi, m-makasih yaa.. Maaf tadi kesel gue gak
ke kontrol.” ucap tak enak Karyna. “Santaaii itu mahh..” jawab Marvin. “Pfft,
HAHAHAHAH, lo pake sunscreen udah kek mau manten aja tuh, putih banget
HAHAHHA.” bengek Karyna. “Emang salah? gue kalo pake sunscreen emang
begini.” ucap Marvin. “Boros lah, ga gitu juga caranya. Kuno banget lagian lo akh
HAHAHAHA.” ledek Karyna. “Hehe..” malu Marvin (Cantik banget?!?! Kamu mau
ketawa, diem aja dah cantik.. Curiga, kamu bidadariku.) kata hati Marvin *{FYI :
Marvin suka Karyna hampir 2 tahun}. Bel jam ke 2 berbunyi, mereka diperbolehkan
mengikuti pelajaran kembali. Karyna bisa melepaskan kekhawatirannya sekarang,
namun ketika Karyna masuk, semua memandang Karyna dan Marvin sambil
tertawa seperti sedang membicarakan mereka. Karyna hanya bisa masuk dengan
senyum bingung dan tertekan, lalu perlahan jalan dan memandangi bu Emma
dengan tegang. “Karyna, istirahat nanti, temui saya di ruang guru, ajak Marvin
juga .” ucap bu Emma dengan muka datarnya.*{ Mampus gue, udah fix ini soal yang
tadi, DASAR LO ELMARVINOO!}” ucap hati Karyna sebal, “I-iya bu, siap.” gugup
Karyna. Karyna mulai duduk di bangkunya dan menjadi sorotan satu kelas dan
beberapa menertawakannya. “Haduh tadi katanya dia dihukum yaa? Berani banget
ya dia, ketos (ketua OSIS) tapi ngelanggar aturan? Dan katanya dia pacaran sama
Marvin? Ga banget deh, Marvin juga b*d*h kok dia mau sama cewe gatau diri,
mending Marvin sama gue.” bisik Gladis (Ini Gladis Victoria, cantik, cukup pintar,
friendly, minus attitude, dia iri sama Karyna, karena dibanggakan sekolah, bintang
kelas, dan serba bisa. Ditambah Gladis menyukai Marvin, tapi ia selalu cemburu
pada Karyna yang selalu bersamanya. Maka dari itu Gladis membenci Karyna dan
berniat menjatuhkannya). “Gladis, kayaknya lo bilangnya kekencengan deh,
orangnya nengok tuh..” ucap salah satu temannya. “Oh? dia tau ya, hahahaha.
Maaf yaa..” sindir Gladis. Karyna tidak menghiraukan dan mengabaikannya. Marvin
yang melihat itu pun merasa bersalah dan merasa kasihan pada Karyna, tapi ia tak
tahu apa yang harus di lakukan untung menenangkan seorang wanita dikondisi
seperti ini. Marvin ingin menenangkan, dengan cara yang ia bisa, tetapi.. “Na?
Kamu gapapa kan?... Ka-“ “Diem lo.” singkat Karyna, “Aku minta maaf ya, Na?”
ucap Marvin, “LO TAU DIEM GAA?!?!” teriak Karyna. “KARYNA!! Kalo mau ribut
diluar, nak.” bentak bu Emma. “Maaf bu..” tunduk Karyna. “Hahahaha liat deh,
udah buat masalah, ribut lagi, lucu banget bro..” kata Gladis. “Shuutt.. ya sudah,
mari lanjutkan ke materi. Jadi anak-anak..” kata bu Emma. *{Semua gara-gara lo.
Marvino.} kata hati Karyna.

Waktu istirahat telah tiba, siswa lain langsung berhamburan dan dalam
sekejap kantin pun penuh. Tapi di satu sisi, Karyna khawatir apa yang akan terjadi
setelah ini sebab, “Eh, lo.. Sini!” ucap Karyna. “Ha, gue?? Kemana?” bingung
Marvin. “Ya ikut aja kenapa sih?? Susah banget.” ucap Karyna, sambil pergi
meninggalkan ruang kelas. “Okey lah.” jawab Marvin. Kemudian Marvin hanya
mengikuti kemana Karyna jalan. Sesampainya diruang guru, *{Huh? Ruang guru
buat apa? Hmph.. perasaanku gaenak asli.} kata hati Marvino. *Tok tok tok,
“Permisi.. Apakah bu Emma ada disini?” lembut Karyna. “Oh, kemari nak.” jawab
bu Emma. “Baik bu. Heh, ayo.” ucap Karyna sambil menarik Marvin. “E-ee ada apa
ya bu?” gugup Marvin. “Karyna belum memberi tau ya? Ini loh nak, btw santai saja
bu Emma disini hanya memberi nasehat dan peringatan saja.” ucap bu Emma.
*{CK? PERINGATAN?! A*JG HABIS AKU YATUHAN} panik Marvin dalam hati. “Baik,
tadi saya dapat laporan dari pak Anton, bahwa tadi pagi kalian telat melaksanakan
upacara, dan dikatakan Marvin telat, Karyna pun ikut terbawa masalah. Hmm,
sebelumnya hal seperti ini juga pernah terjadi, bukan begitu?” tanya bu Emma.
“Betul bu, kami menyadari ini sudah kedua kalinya. Kami memohon maaf atas
segala yang terjadi ini bu.” ucap bersalah Karyna. “Yaa.. ini kedua kalinya, sampai
sudah tiga kali, kalian mengerti kan apa yang akan terjadi?” kata bu Emma. “Iya bu,
mengerti.” jawab Karyna dan Marvin. “Yahh, tidak apa-apa, berjanjilah agar tidak
mengulangi lagi.” ucap bu Emma. “Janji bu.” ucap mereka berdua. “Tapi bu Emma
juga mendengar, apa kalian pacaran?” tanya tegas bu Emma. “Astaga bu, tolong
percaya itu hanya rumor saja ya bu. Ada yang memalsukan cerita saat kami hanya
berdua, dan banyak yang beranggapan kita berpacaran, padahal sebenarnya tidak
bu. Bahkan Marvin dengan saya hanya teman saja.” kata klarifikasi Karyna. *{Huftt,
teman, ya?} ucap hati Marvin yang sedikit terluka, tapi apa harus buat, karena itu
faktanya. “Ouh astaga, jadi seperti itu. Tolong nak Karyna dan Marvin sabar dengan
beredarnya rumor yang tidak jelas itu ya. Saya bisa mengerti maksud kalian,
terimakasih sudah kemari. Kalian boleh kembali beristirahat.” ucap bu Emma.
“Terimakasih bu, kami pamit dahulu.” ucap Marvin, Karyna hanya tersenyum dan
menunduk. “Baik-baik, silahkan..” kata bu Emma.

Anda mungkin juga menyukai