Anda di halaman 1dari 4

PKN

KELOMPOK 6

KEBERAGAMAN DAN GOTONG ROYONG PROVINSI

PAPUA PEGUNUNGAN

Papua Pegunungan adalah sebuah provinsi di Indonesia dengan ibu kota yang berkedudukan di
Kabupaten Jayawijaya, tepatnya diperbatasan Distrik Walesi dan Wouma. Papua Pegunungan
dimekarkan dari provinsi Papua bersama dua provinsi lainnya yakni Papua Selatan dan Papua tengah
pada 30 Juni 2022 berdasarkan UU No 16 Tahun 2022. Sebelumnya nama usulan provinsi ini
bernama “Provinsi Papua Pegunungan Tengah”. Papua pegunungan adalah satu-satunya provinsi di
Indonesia yang tidak memiliki garis pantai (terkurung daratan).

 Rumah adata

Rumah Honai adalah rumah adat di pegunungan Papua yang digunakan suku Dani dan suku lain di
sekitarnya. Honai berbentuk bundar dan dibangun dari kayu dengan atap alang-alang. Tingginya
mencapai 2,5 meter dan terdiri dari dua lantai. Honai memiliki satu pintu dan tidak memiliki jendela
untuk melindungi dari suhu dingin, di bagian tengah lantai bawah terdapat api unggun. Honai dihuni
5-10 orang dan digunakan untuk berbagai aktivitas, bersantai, dan tempat menyimpan peralatan.

 Pakaian adat

Koteka adalah penutup kelamin tradisional pria yang dipakai oleh beberapa suku pedalaman di
pegunungan Papua, seperti suku Dani, Lani, Nduga, Ngalum, Walak, dan lain-lain. Koteka terbuat dari
buah labu panjang (Lagenaria siceraria) yang isinya dibuang dan dibakar, di mana setiap suku dan
mungkin kampung memiliki perbedaan bentuk koteka. Pemerintah pada masa Orde
Baru meluncurkan Operasi Koteka untuk menghapuskan penggunaan koteka dan diganti dengan
pakaian modern, salah satunya dengan menjatuhkan puluhan ton pakaian ke pedalaman
menggunakan pesawat terbang. Berangsur-angsur penggunaan koteka di kehidupan sehari-hari
semakin menurun, namun koteka tetap dipakai untuk kepentingan perayaan atau pariwisata. Koteka
tercatat sebagai Warisan Budaya Tak benda oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Indonesia.

 Makanan khas

Papeda merupakan makanan khas Papua, Maluku, dan beberapa daerah di Sulawesi. Papeda menjadi
makanan khas yang paling populer, bahkan masyarakat luar Papua pun juga banyak yang menyukai
makanan satu ini. Bentuk makanan ini seperti pasta atau gel. Papeda mengandung karbohidrat
pengganti nasi.Papeda memiliki warna putih bening atau agak keruh dan tekstur lengket yang mirip
dengan lem. Papeda dibuat dari proses pengolahan sagu. Makanan ini biasanya dihidangkan bersama
ikan, daging, kelapa, sayuran dan lainnya. Papeda bisa dibungkus menggunakan daun pisang untuk
dimakan nanti.

 Kerajinan
Noken merupakan tas tradisional khas Papua. Noken berbentuk jaring-jaring yang terbuat dari akar
kayu pohon atau daun yang dikeringkan berupa tali-tali yang kuat dan dirajut menjadi tas jaring.
Keberadaan Noken Papua telah diakui Dunia dengan ditetapkan sebagai warisan budaya tak benda
atau warisan dunia oleh Lembaga Kebudayaan Dunia di Markas UNESCO, Paris, Prancis pada 4
Desember 2012.

 Kegiatan

Bakar batu adalah kegiatan memasak yang dilakukan di kawasan pegunungan Papua menggunakan
batu-batu yang dibakar hingga panas. Pelaksanaan bakar batu melibatkan banyak orang saat upacara
tertentu atau sebagai tanda perdamaian setelah perang suku. Batu dan kayu bakar diletakkan
kedalam lubang yang telah dipersiapkan kemudian ditutup oleh dedaunan seperti daun pisang dan
rumput. Bahan makanan seperti daging babi dan umbi-umbian diletakkan di atas alas daun ini
kemudian ditutup dengan dedaunan.

 Aktivitas gotong royong


Gotong-royong berupa memindahan pasir pantai ke lokasi peringatan 129 tahun agama katolik
masuk ke tanah Papua.

Anda mungkin juga menyukai